You are on page 1of 106

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BAGI


ANGGOTA KPRI GEMBALA MAKMUR
DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
PROVINSI JAWA TENGAH

Skripsi
Disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Prodi Manajemen Pemasaran

Oleh

Nella Taulustia
3352404014

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2009
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi pada:

Hari :

Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Palupiningdyah, M. Si Drs. Marimin, M. Pd


NIP. 130812917 NIP. 130818769

Mengetahui,

Ketua Jurusan Manajemen

Drs. Sugiharto, M.Si.


NIP. 131 268 862
PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ekonomi, Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Kamis

Tanggal : 19 Februari 2009

Penguji Skripsi

Drs. Syamsu Hadi, M.Si


NIP. 1306867341

Anggota I Anggota II

Dra. Palupiningdyah, M.Si Drs. Marimin, M. Pd


NIP. 130812917 NIP. 130818769

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi

Drs. Agus Wahyudin, M.Si.


NIP. 131 658 236
PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian

atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Januari 2009

Nella Taulustia
NIM. 3352404014
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

• Kesuksesan seseorang tidak hanya diukur dari kepandaian dan

kecerdasan saja, melainkan kemauan yang kuat dan kerja keras.

• Pengetahuan adalah warisan yang paling mulia, budi pekerti yang baik

ibarat pakaian yang baru dan pikiran ibarat cermin yang jernih.

(Ali Bin Abi Tholib)

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku.

2. Almamaterku Universitas Negeri

Semarang.
PRAKATA

Puji syukur penilis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan

rahmatnya, sahingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian bagi

Anggota KPRI Gembala Makmur Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Provinsi Jawa Tengah”.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan

berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat

dilupakan begitu saja. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. Agus Wahyudin, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan

kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.

2. Drs. Sugiharto, M.Si., Ketua Jurusan Manajemen yang telah memberikan

kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.

3. Dra. Palupiningdyah, M. Si., Pembimbing Skripsi I yang dengan penuh

kesabaran telah memberikan bimbingan dan pengarahan hingga selesainya

skripsi ini.

4. Drs. Marimin, M. Pd., Pembimbing Skripsi II yang dengan penuh kesabaran

telah memberikan bimbingan dan pengarahan hingga selesainya skripsi ini.

5. Ir. Triono Prasodjo, M. Si, Ketua KPRI Gembala Makmur Dinas Peternakan

dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan ijin

untuk melaksanakan penelitian.


6. Responden penelitian, atas waktu yang diberikan untuk mengisi kuesioner.

7. Teman-teman Manajemen angkatan 2004 terimakasih atas bantuan dan

kerjasamanya, dan

8. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun

senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya, penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Amien.

Semarang, Januari 2009

Penulis
ABSTRAKSI

Nella Taulustia. 2009. Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap


Keputusan Pembelian bagi Anggota KPRI Gembala Makmur Dinas Peternakan
dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah. Skripsi. Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Kata Kunci: Harga, Kualitas Pelayanan, Keputusan Pembelian.


Usaha untuk meningkatkan keputusan pembelian dapat ditempuh dengan
berbagai cara, diantaranya dengan memperhatikan harga dan kualitas pelayanan.
Dalam penelitian ini perumusan masalahnya adalah bagaimana pengaruh harga
dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian.
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah anggota KPRI Gembala
Makmur Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah yang
berjumlah 280 orang. Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang
karakteristiknya hendak diteliti dan dianggap bisa mewakili jumlah populasi.
Metode penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
rumus Slovin, sehingga diperoleh jumlah sampel sebesar 74 anggota.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh dari tanggapan responden yang dikumpulkan dengan instrumen
penelitian. Korelasi dan regresi linier berganda selanjutnya digunakan untuk
menganalisis dan menguji hipotesis penelitian.
Pengujian validitas instrumen menunjukkan bahwa seluruh item
pertanyaan pada konsep variabel harga, kualitas pelayanan dan keputusan
pembelian memenuhi syarat sebagai item pertanyaan yang valid, karena memiliki
korelasi yang lebih besar dari 0,413. Pengujian reliabilitas instrumen juga
menunjukkan sebagai instrumen yang reliabel, karena semua konsep variabel
mempunyai alpha yang lebih besar dari 0,6.
Ada pengaruh harga terhadap keputusan pembelian secara signifikan, hal
ini dibuktikan dari data olahan bahwa thitung harga 5,599 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Jadi dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh
harga terhadap keputusan pembelian secara signifikan dan hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini “diterima”.
Ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian secara
signifikan, hal ini dapat dibuktikan dari data olahan bahwa thitung kualitas
pelayanan 4,305 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000 < 0,05. Jadi dapat
dikatakan bahwa terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan
pembelian secara signifikan dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
“diterima”.
Ada pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian
secara signifikan, hal ini dapat dibuktikan Fhitung sebesar 52,880 dengan tingkat
signifikasi sebesar 0,000 < 0,05. Jadi dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh
harga dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian secara signifikan dan
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini “diterima”.
DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ......................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. iii

PERNYATAAN .......................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... v

PRAKATA................................................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................... viii

DAFTAR ISI................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL........................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN... ……………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang Masalah.. …………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................. 5

1.4 Kegunaan Penelitian ............................................................ 6

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 7

2.1 Pemasaran ............................................................................ 7

2.2 Bauran Pemasaran................................................................ 15

2.3 Perilaku Konsumen .............................................................. 23

2.4 Keputusan Pembelian........................................................... 24


2.5 Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Konsumen............. 22

2.6 Kerangka Berpikir................................................................ 30

2.7 Hipotesis .............................................................................. 31

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 32

3.1 Populasi dan Sampel ............................................................ 32

3.2 Jenis Data ............................................................................. 34

3.3 Metode Pengumpulan Data.................................................. 34

3.4 Teknik Analisis Data............................................................ 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................ 45

4.1 Hasil Penelitian ................................................................... 45

4.2 Pembahasan......................................................................... 71

BAB V PENUTUP .................................................................................... 74

5.1 Simpulan .............................................................................. 74

5.2 Saran .................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Data Penjualan KPRI Gembala Makmur Tahun 2007 - 2008

Tabel 3.1 : Tabel Pengujian Validitas

Tabel 3.2 : Hasil Pengujian Reliabilitas

Tabel 4.1 : Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 4.2 : Karakteristik Responden Menurut Umur

Tabel 4.3 : Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan

Tabel 4.4 : Karakteristik Responden Menurut Masa Kerja

Tabel 4.5 : Kesesuaian Harga dengan Kualitas

Tabel 4.6 : Harga yang Ditawarkan Lebih Terjangkau Dibanding Harga di

Luar

Tabel 4.7 : Harga Murah Meningkatkan Daya Beli

Tabel 4.8 : Pembelian Jumlah Besar Mendapat Potongan

Tabel 4.9 : Koperasi Memberikan Potongan pada Pembelian Sembako

Tabel 4.10 : Anggota dapat Membayar secara Kredit

Tabel 4.11 : Anggota dapat Melakukan Kredit pada Pembelian di atas Rp.

100.000

Tabel 4. 12 : Gedung/ Bangunan Koperasi Terjaga Kebersihannya

Tabel 4. 13 : Transaksi Menggunakan Komputer Mempercepat Pelayanan

Tabel 4. 14 : Ruangan untuk Pembeli Dilengkapi AC

Tabel 4. 15 : Pelayanan Transaksi Jual Beli Dilakukan dengan Cepat

Tabel 4. 16 : Karyawan Bersikap Simpatik dan Teliti dalam Melayani Anggota


Tabel 4. 17 : Pelayanan Transaksi Jual Beli Sesuai Jam Kerja

Tabel 4. 18 : Kecepatan dalam Memberikan Pelayanan

Tabel 4. 19 : Sikap Pegawai dalam Melayani Sopan

Tabel 4. 20 : Pegawai Koperasi Selalu Menyampaikan Informasi dengan Jelas

Tabel 4. 21 : Pegawai telah Dibekali Ilmu Akuntansi dalam Melaksanakan

Tugasnya

Tabel 4. 22 : Ada Jaminan Keamanan atas Produk yang Dibeli Anggota

Tabel 4. 23 : Koperasi Menumbuhkan Kepercayaan Anggota dengan Bersikap

Sopan

Tabel 4. 24 : Pegawai Koperasi Mampu Memenuhi Kebutuhan Anggota

Tabel 4. 25 : Pegawai Koperasi omunikatif dengan Para Anggota

Tabel 4. 26 : Pegawai Memberi Perhatian atas Segala Kebutuhan Anggota

Tabel 4. 27 : Kebutuhan Pokok dalam Kehidupan Sehari-hari Anggota

Terpenuhi

Tabel 4. 28 : Dalam Memutuskan Pembelian Anggota Melihat Harga yang

Murah

Tabel 4. 29 : Anggota Memilih Tempat Belanja dengan Pelayanan yang Baik

Tabel 4. 30 : Anggota Mencari Informasi Produk Koperasi untuk Mendapatkan

Kepuasan Berbelanja

Tabel 4. 31 : Anggota Melakukan Keputusan Pembelian karena Manfaat yang

Diberikan

Tabel 4. 32 : Anggota akan Memberikan Kritik kepada Koperasi apabila

Pelayanannya kurang Memuaskan


Tabel 4. 33 : Anggota Melakukan Pembelian Ulang apabila Puas

Tabel 4. 34 : Anggota Menyampaikan Pengalaman Membeli kepada Orang

Lain

Tabel 4. 35 : Ringkasan Analisis Regresi antara Harga dan Kualitas Pelayanan

dengan Keputusan Pembelian

Tabel 4. 36 : Besaran Nilai Toleransi dan Variance Inflation Factor (VIF)


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Tahap-Tahap Keputusan Pembelian

Gambar 2.2 : Kerangka Berpikir

Gambar 4.1 : Grafik Scatterplot


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi sekarang ini dimana banyak berdiri perusahaan dan

organisasi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia baik berupa

barang maupun jasa. Kebutuhan manusia memang tidak terbatas, namun alat

pemuas kebutuhan manusia tersebut yang terbatas. Lingkungan bisnis berubah

secara cepat dalam setiap bisnis jasa. Menurut Fandy Tjiptono (1997: 23),

persaingan yang semakin ketat dalam usaha jasa, dimana semakin banyak

produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen

menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kebutuhan

konsumen sebagai tujuan utama. Selera konsumen yang mengalami peningkatan

membuat perusahaan jasa berusaha semaksimal mungkin menyediakan kebutuhan

konsumen. Kehadiran organisasi jasa merupakan tuntutan dalam pemenuhan

kebutuhan hidup, kondisi semacam ini mencerminkan suatu fenomena yang

terjadi bahwa masyarakat menjadi semakin kritis dalam memilih tempat

pembelanjaan.

Sesuatu yang diinginkan masyarakat yaitu bagaimana cara untuk

mendapatkan barang-barang yang dibutuhkan serta menyediakan beraneka ragam

produk alternatif pilihan, harga bersaing dan pelayanan yang memuaskan. Kondisi

seperti ini tentunya tidak akan ditemukan konsumen di tempat lain, seperti pasar-

pasar tradisional atau toko-toko eceran pinggir jalan (Kotler, 1996: 198). Seperti

yang telah diketahui sebelumnya bahwa organisasi jasa seperti koperasi lebih
mengutamakan kesejahteraan anggotanya terutama dalam hal pemenuhan

kebutuhan anggota.

Harga menjadi faktor penting dalam menentukan akan membeli atau

tidaknya konsumen. Bisnis jasa khususnya yang bergerak di bidang perdagangan

harus tanggap terhadap apa yang harus dilakukan terkait dengan kebutuhan

konsumen. Untuk dapat menarik perhatian dari konsumen maka perusahaan

menawarkan harga yang relatif terjangkau, karena harga yang ditawarkan haruslah

sesuai dan memadai dengan kualitas pelayanan yang diberikan konsumen (Basu

Swasta, 1994: 98). Koperasi sebagai organisasi yang bergerak di bidang jasa

khususnya menyediakan kebutuhan konsumtif harus mengetahui bahwa keputusan

konsumen untuk melakukan suatu pembelian dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Dalam hal ini organisasi tidak semata-mata mencari keuntungan besar dari

anggota koperasi sehingga harga yang dipatok harus menyesuaikan dengan

kondisi anggota.

Selain harga, pelayanan juga menjadi faktor utama dalam penentuan

pembelian konsumen dimana konsumen akan lebih memilih dan menginginkan

tempat belanja dengan pelayanan yang baik bagi para konsumennya. Pelayanan

yang baik dapat dijadikan sebagai modal untuk menarik minat konsumen (Fandy

Tjiptono, 2000: 235). Bagi perusahaan jasa tentu cukup sulit untuk mendapatkan

standar pelayanan yang sama di mata konsumen. Hal ini menuntut kejelian

pengelolaan SDM yang dimiliki agar kinerjanya optimium dalam memuaskan

konsumen (Rambat Lupiyoadi-A. Hamdani, 2006: 139). Oleh karena itu

pelayanan yang baik dapat dijadikan modal untuk menarik minat konsumen
karena kualitas pelayanan dapat menentukan kepuasan dan keinginan

menggunakan lagi jasa tersebut (loyalitas konsumen).

Minat anggota harus dicermati oleh pihak pengelola koperasi, karena

beberapa faktor menyebabkan organisasi jasa ini mundur ataupun tidak

berkembang. Di dalam berbelanja di koperasi pada umumnya konsumen tidak

hanya ingin memperoleh barang yang dibutuhkan dengan harga yang wajar serta

kualitas palayanan baik saja, tetapi juga mempunyai motif-motif tertentu dalam

menentukan tempat untuk berbelanja dengan mempertimbangkan kondisi yang

ada. Dengan memahami minat konsumen terhadap atribut yang dimiliki

diharapkan dapat menarik, mempertahanan bahkan memperbaiki posisi usaha jasa

yang didirikan.

Keputusan-keputusan untuk membeli pada umumnya merupakan hasil dari

perhitungan ekonomi yang didasarkan atas ratio dan kesadaran. Konsumen pada

umumnya cenderung bertindak untuk kepentingannya sendiri dengan

membelanjakan uangnya untuk barang-barang yang dapat memberikan kepuasan

paling besar padanya, sesuai dengan cita rasanya dan perbandingan harga-harga

relatif dari barang-barang tersebut. Konsumen merupakan pembeli yang agak hati-

hati, yaitu berusaha untuk membandingkan mutu dan nilai suatu barang (Dwiyono

Chandradhy, 1984: 29).

Pada dasarnya apabila konsumen menginginkan pelayanan yang baik

maka mereka harus mengeluarkan biaya yang cukup tinggi untuk dapat memenuhi

keinginan tersebut begitu pula sebaliknya karena dalam memilih suatu produk,

konsumen dapat menilai dan membedakan suatu produk melalui pembedaan harga

dan pembedaan pelayanan (Kotler, 2001: 322).


Koperasi Gembala Makmur merupakan organisasi jasa yang bergerak di

sektor perdagangan kebutuhan pokok sehari-hari. Dimana semua barang yang

diperdagangkan sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup para anggotanya.

Sebagai organisasi jasa yang tumbuh pada era globalisasai, Koperasi Gembala

Makmur berusaha menarik minat para anggotanya untuk melakukan pembelian

pada organisasinya dengan berbagai alternatif, namun yang terjadi justru

sebaliknya, penjualan Koperasi Gembala Makmur dari awal bulan tahun 2007

hingga April 2008 mengalami penurunan.

Tabel 1.1. Data Penjualan KPRI Gembala Makmur Tahun 2007-2008


(dalam rupiah)
Tahun Bulan Total Penjualan
2007 Januari 7.454.250
Pebruari 4.966.150
Maret 8.319.300
April 8.296.370
Mei 6.607.900
Juni 8.338.400
Juli 8.772.500
Agustus 7.850.450
September 6.013.650
Oktober 6.096.500
November 5.758.320
Desember 5.854.220
2008 Januari 6.899.150
Pebruari 5.754.650
Maret 5.652.130
April 5.314.210
Sumber: KPRI Gembala Makmur, 2008
Data di atas menunjukkan adanya penurunan penjualan KPRI Gembala

Makmur, hal ini kemungkinan dikarenakan harga jual produk yang terlalu mahal

dengan pelayanan yang tidak memuaskan serta daya beli anggota yang rendah.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul:

“Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian

bagi Anggota KPRI Gembala Makmur Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Provinsi Jawa Tengah”.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah:

1. Adakah pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap keputusan

pembelian bagi anggota KPRI Gembala Makmur Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah?

2. Faktor manakah yang mempunyai pengaruh paling besar antara harga

dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian bagi anggota

KPRI Gembala Makmur Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Provinsi Jawa Tengah?

1.3 Tujuan Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menentukan arah

penelitian dan dapat diprediksi tindakan apa yang akan dilakukan, sehingga

hambatan yang mungkin timbul dapat dikurangi. Adapun tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah:


1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga dan kualitas pelayanan

terhadap keputusan pembelian bagi anggota KPRI Gembala Makmur Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis variabel yang mempengaruhi keputusan

pembelian bagi anggota KPRI Gembala Makmur Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

a. Bagi pembaca

Menambah pengetahuan mengenai harga dan kualitas pelayanan.

b. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan untuk meneliti lebih lanjut dengan

menggunakan variabel-variabel yang berbeda.

c. Bagi penulis

Sarana pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi perusahaan

Sebagai informasi dan menjadi bahan pertimbangan dalam

menentukan kebijakan dan menyusun strategi yang nantinya

berpengaruh terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa

tersebut.

b. Bagi masyarakat
Menambah pengetahuan dan cakrawala berpikir dalam hal

pengembangan wawasan dalam mempelajari segala perilaku konsumen

dalam memenuhi kebutuhannya.


BAB II

LANDASAN TEORI

1.5 Pemasaran

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha

yang ditujukan untuk merencanakan, menentuan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik pada

pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Basu Swasta dan T. Hani Handoko,

2000: 4).

Sedangkan menurut Philip Kotler (1996: 8), pemasaran adalah suatu

proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan

menawarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Dari definisi di atas diketahui bahwa kegiatan pemasaran merupakan

kegiatan yang dilakukan untuk memberikan kepuasan baik kepada penjual

maupun pembeli, sehingga konsumen akan melakukan keputusan pembelian.

1.6 Bauran Pemasaran

4.6.1 Pengertian Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan

pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan

(Fandy Tjiptono, 2006: 30).

Menurut Rambat Lupiyoadi-A. Hamdani (2006: 70), bauran pemasaran

adalah alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program
pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan

positioning yang ditentukan dapat berjalan sukses.

Dengan perkataan lain bauran pemasaran merupakan alat yang ditujukan

kepada pelanggan sasaran untuk mendapatkan posisi yang diharapkan.

4.6.2 Unsur-Unsur Bauran Pemasaran Jasa

Menurut Kotler and Amstrong (1999: 73), unsur-unsur bauran pemasaran

adalah sebagai berikut:

1. Product, bentuk penawaran yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui

pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

2. Pricing, sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk

memperoleh suatu produk.

3. Promotion, aktivitas mengkomunikasikan keunggulan produk serta

membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.

4. Place, aktivitas perusahaan agar produk mudah didapatkan konsumen

sasarannya.

Lupiyoadi-A. Hamdani (2006: 70), menyebutkan bauran pemasaran terdiri

dari:

1. Product, barang seperti apakah yang sebenarnya diinginkan oleh konsumen.

2. Price, mengenai bagaimana strategi penentuan harga.

3. Place, mengenai bagaimana sistem penyampaian barang yang akan

dilakukan.

4. Promotion, mengenai bagaimana promosi yang akan dilakukan.


Dari definisi-definisi di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa unsur-

unsur bauran pemasaran meliputi:

1. Product, barang yang ditawarkan oleh perusahaan yang akan dikonsumsi

oleh konsumen.

2. Price, uang yang harus dikeluarkan konsumen ats produk yang dibelinya.

3. Promotion, penyampaian informasi mengenai produk yang ditawarkan.

4. Place, lokasi perusahaan menentukan penjualan atas produknya.

1.7 Perilaku Konsumen

4.7.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Basu Swasta (1994: 72), perilaku konsumen merupakan kegiatan

individu yang langsung terlibat menggunakan barang-barang dan jasa-jasa

termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan

pemenuhan kegiatan tersebut. Sedangkan menurut Engel dalam A. Anwar Prabu

Mangkunegaran (2002: 97), perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan individu

yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-

barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului

dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.

Perilaku konsumen menurut Winardi (1990: 141) terdiri dari aktivitas-

aktivitas yang melibatkan orang-orang sewaktu mereka menyeleksi, membeli dan

menggunakan produk-produk dan jasa-jasa, sedemikian rupa sehingga hal tersebut

memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan keinginan mereka.


Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku

konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan individu, kelompok atau

organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam

mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa ekonomi yang dapat

mempengaruhi oleh lingkungan.

4.7.2 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen

Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya,

sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor-faktor budaya mempunyai pengaruh yang

paling luas dan paling dalam (Philip Kotler, 2002: 183) :

1. Faktor Budaya

Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial merupakan hal yang sangat penting

dalam perilaku pembelian.

a. Budaya, merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling

mendasar. Anak-anak mendapatkan kumpulan nilai, persepsi dan

perilaku dari keluarganya serta lembaga-lembaga penting lain.

b. Sub-budaya, masing-masing budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih

kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi

anggota-anggotanya. Sub-budaya terdiri dari kebangsaaan, agama,

kelompok ras, dan daerah geografis. Banyak sub-budaya yang

membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering merancang

produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan

mereka.
c. Kelas sosial, pada dasarnya semua masyarakat memiliki strata sosial.

Stratifikasi tersebut kadang-kadang berbentuk sistem kasta dimana

anggota kasta yang berbeda dibesarkan dengan peran tertentu dan tidak

dapat mengubah keanggotaan kasta mereka. Stratifikasi lebih sering

ditemukan dalam bentuk kelas sosial.

2. Faktor Sosial

Selain faktor budaya, perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor-

faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial.

a. Kelompok acuan, terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh

langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilau

seseorang.

b. Keluarga, keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang

paling penting dalam masyarakat, dan telah menjadi obyek penelitian

yang luas. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang

paling berpengaruh.

c. Peran dan status, seseorang berpartisipasi ke dalam banyak kelompok

sepanjang hidupnya, keluarga, klub, organisasi. Kedudukan orang itu di

masing-masing kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran dan status.

Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilaukan oleh seseorang,

sedangkan masing-masing peran menghasilkan status.

3. Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik

tersebut meliputi usia dan tahap hidup siklus hidup, pekerjaan, keadaan

ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.

a. Usia dan tahap hidup siklus, orang membeli barang dan jasa yang

berbeda sepanjang hidupnya. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup

keluarga. Pemasar sering memilih kelompok-kelompok berdasarkan

siklus hidup sebagai pasar sasaran mereka. Namun, rumah tangga yang

menjadi sasaran tidak selalu berdasarkan konsep keluarga.

b. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi, pekerjaan seseorang juga

mempengaruhi pola konsumsinya. Pemasar berusaha mengidentifikasi

kelompok profesi yang memiliki minat di atas rata-rata atas produk dan

jasa mereka. Perusahaan bahkan dapat mengkhususkan produknya untuk

kelompok profesi tertentu. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh

keadaan ekonomi seseorang: penghasilan, yang dapat dibelanjakan

(level, kestabilan, pola waktu), tabungan dan aktiva (termasuk persentase

aktiva yang lancar/ likuid), utang, kemampuan untuk meminjam, dan

sikap terhadap belanja dan menabung. Pemasar barang-barang yang peka

terhadap harga terus-menerus memperhatikan kecenderungan

penghasilan pribadi, tabungan dan tingkat suku bunga. Jika indikator

ekonomi menandakan resesi, pemasar dapat mengambil langkah-langkah

untuk dapat merancang ulang, melakukan penempatan ulang, dan

menetapkan kembali harga produk mereka sehingga mereka dapat terus

menawarkan nilai ke pelanggan sasaran.


c. Gaya hidup, orang-orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial, dan

pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya

hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam

aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan

diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya.

d. Kepribadian dan konsep diri, masing-masing orang memiliki

kepribadian yang berbeda yang mempengaruhi perilaku pembeliannya.

Kepribadian biasanya dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti

kepercayaan diri, dominasi, otonomi, kehormatan, kemampuan

bersosialisasi, pertahanan diri dan kemampuan beradaptasi. Yang juga

berkaitan dengan kepribadian adalah konsep diri (citra pribadi)

seseorang. Teori konsep diri memiliki catatan keberhasilan yang

beragam dalam meramalkan tanggapan konsumen terhadap citra merk.

4. Faktor Psikologis

Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis

utama yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian.

a. Motivasi, seseorang memilii banyak kebutuhan pada waktu tertentu.

Beberapa kebutuhan bersifat biogenis (kebutuhan yang muncul dari

tekana biologis, seperti: lapar, haus, tidak nyaman), dan kebutuhan yang

bersifat psikogenis (kebutuhan yang muncul dari tekanan psikologis,

seperti: kebutuhan akan pengakuan, penghargaan atau rasa keanggotaan

kelompok). Suatu kebutuhan akan menjadi motif jika didorong hingga

mencapai tingkat intensitas yang memadai.


b. Persepsi, seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana

seseorang yang termotivasi bertindak akan dipengaruhi oleh persepsinya

terhadap situasi tertentu. Persepsi tidak hanya bergantung pada

rangsangan fisik tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan

lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan.

c. Pembelajaran, meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari

pengalaman. Sebagian besar perilaku seseorang adalah hasil dari belajar.

Pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara dorongan,

rangsangan, petunjuk bertindak, tanggapan, dan penguatan.

d. Keyakinan dan sikap, melalui bertindak dan belajar orang mendapatkan

keyakinan dan sikap. Keduanya kemudian mempengaruhi perilaku

pembelian. Keyakinan merupakan gambaran pemikiran yang dianut

seseorang tentang suatu hal. Keyakinan mungkin berdasarkan

pengetahuan, pendapat, atau kepercayaan. Kesemuanya itu mungkin atau

tidak mungkin mengandung faktor emosional. Sikap adalah evaluasi,

perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan

atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap

suatu obyek atau gagasan. Semua perusahaan sebagian besar lebih

memilih menyesuaikan produknya dengan sikap yang telah ada daripada

berusaha untuk mengubah sikap orang.

1.8 Keputusan Pembelian

4.8.1 Pengertian Keputusan Pembelian


Menurut Basu Swasta dan Irawan (1993: 92), keputusan pembelian adalah

tindakan nyata yang terdiri dari beberapa tindakan meliputi keputusan tentang

jenis produk, merk, kualitas, kuantitas, waktu pembelian dan cara pembayaran.

Keputusan membeli adalah suatu proses pengambilan keputusan akan

pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan

pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya

(Assauri, 1996: 130).

Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli sebenarnya

merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli

mempunyai beberapa struktur komponen (Basu Swasta dan Irawan, 1993: 118).

4.8.2 Proses Keputusan Pembelian

Menurut Philip Kotler (2002: 201), untuk meraih keberhasilan pemasar

harus melihat lebih jauh bermacam-macam faktor yang mempengaruhi pembeli

dan mengembangkan pemahaman mengenai bagaimana konsumen melakukan

keputusan pembelian. Secara khusus pemasar harus mengidentifikasi siapa yang

membuat keputusan pembelian, jenis-jenis keputusan pembelian, dan langkah-

langkah dalam proses pembelian.

1. Peran Pembelian

Ada lima peran yang dimainkan orang dalam keputusan pembelian:

a. Pencetus, seseorang yang pertama ali mengusulkan gagasan untuk

membeli suatu produk atau jasa.

b. Pemberi pengaruh, seseorang yang pandangan atau sarannya

mempengaruhi keputusan.
c. Pengambil keputusan, seseorang yang mengambil keputusan untuk setiap

komponen keputusan pembelian, apakah membeli, tidak membeli,

bagaimana membeli,dan dimana akan membeli.

d. Pembeli, orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya.

e. Pemakai, seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau

jasa yang bersangkutan.

2. Perilaku Pembelian

Pengambilan keputusan konsumen berbeda-beda, tergantung pada jenis

keputusan pembelian.

Assael dalam bukunya Philip Kotler (2002: 202) membedakan empat jenis

perilaku pembelian konsumen berdasarkan keterlibatan pembeli dan tingkat

perbedaan merek.

a. Perilaku pembelian yang rumit

Perilaku pembelian yang rumit terdiri dari proses tiga langkah. Pertama,

pembeli mengembangkan keyakinan tentang produk. Kedua, pembeli

membangun sikap tentang produk. Ketiga, membuat pilihan pembelian

yang cermat. Konsumen terlibat dalam perilaku pembelian yang rumit bila

mereka sangat terlibat dalam pembelian dan sadar akan adanya perbedaan-

perbedaan besar di antara merek. Perilaku pembelian yang rumit itu lazim

terjadi bila produknya mahal, jarang dibeli, berisiko, dan sangat

mengekspresikan diri.

b. Perilaku pembelian pengurang ketidaknyamanan


Kadang-kadang konsumen sangat terlibat dalam sebuah pembelian namun

melihat sedikit perbedaan di antara berbagai merek. Keterlibatan yang

tinggi didasari oleh fakta bahwa pembelian tersebut mahal, jarang

dilakukan, dan berisiko. Pembeli akan berkeliling untuk mempelajari apa

yang tersedia namun akan membeli dengan cukup cepat, barangkali

pembeli sangat peka terhadap harga yanag baik atau terhadap kenyamanan

berbelanja. Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami disonansi/

ketidaknyamanan yang muncul setelah merasakan adanya hal-hal yang

tidak mengenakkan dari karpet tersebut atau setelah mendengar kabar

yang menyenangkan mengenai karpet-karpet lain. Konsumen akan peka

terhadap informasi yang membenarkan keputusannya.

c. Perilaku pembelian karena kebiasaan

Banyak produk dibeli dengan kondisi rendahnya keterlibatan konsumen

dan tidak adanya perbedaan merek yang signifikan. Perilaku konsumen

dalam kasus produk dengan keterlibatan rendah tidak melalui urutan

umum keyakinan, sikap, dan perilaku. Konsumen tidak secara luas

mencari informasi tentang merek, mengevaluasi karakteristik merek, dan

memutuskan merek apa yang akan dibeli. Setelah pembelian, konsumen

bahkan mungkin tidak mengevaluasi pilihan karena mereka tidak banyak

terlibat dengan produk. Jadi, bagi produk dengan keterlibatan rendah

proses pembeliannya dimulai dengan keyakinan merek yang dibentuk oleh

pemahaman pasif, dilanjutkan oleh perilaku pembelian, dan kemudian

mungkin diikuti lagi oleh evaluasi.


d. Perilaku pembelian yang mencari variasi

Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang

rendah namun perbedaan merek yang signifikan. Dalam situasi ini,

konsumen sering melakukan peralihan merek. Namun, pada kesempatan

berikutnya konsumen mungkin mengambil merek lain karena bosan atau

ingin mencari rasa yang berbeda. Perpindahan merek terjadi karena

mencari variasi dan bukannya karena ketidakpuasan.

4.8.3 Tahap-Tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan

Tahap-tahap ini merupakan model menurut Philip Kotler (1997: 170),

tentang proses keputusan membeli yaitu pengenalan masalah, pencarian

informasi, evaluasi alternatif keputusan membeli dan perilaku setelah membeli.

Tahap-tahap ini dalam proses keputusan membeli akan digambarkan sebagai

berikut:

Pengenalan Pencarian Evaluasi Keputusan Perilaku


Masalah Informasi Alternatif Membeli Setelah
Pembelian

Gambar 2.1:
Tahap-Tahap Keputusan Pembelian

Keterangan:

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah

atau kebutuhan. Pengenalan kebutuhan dapat diartikan sebagai persepsi

atas perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang
memadai untuk menggugah dan mengaktifkan proses keputusan. pemasar

perlu mengidentifikasi stimulus yang paling sering menimbulkan minat

konsumen pada sutu produk tertentu.

2. Pencarian Informasi

Pencarian merupakan aktivitas termotivasi dari pengetahuan yang

tersimpan dalam ingatan atau perolehan informasi dari lingkungan.

Beberapa pencarian tergantung pada kekuatan dorongannya, jumlah

informasi yang dimiliki, kemudahan dalam memperoleh informasi

tambahan, nilai yang diberikan kepada informasi tambahan, serta kepuasan

yang diperoleh konsumen.

Sumber informasi konsumen terdiri dari empat kelompok, yaitu:

a. Sumber pribadi, keluarga, dan teman.

b. Sumber komersial, iklan, tenaga penjual, pedagang, perantara,

pengemasan, dan demonstrasi.

c. Sumber umum, media massa, organisasi ranting konsumen.

d. Sumber pengalaman, penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk.

3. Evaluasi alternatif

Evaluasi alternatif merupakan proses dimana suatu alternatif

pilihan disesuaikan dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Kompleksitas dari evaluasi akan bervariasi secara dramatis tergantung

pada proses khusus yang diikuti konsumen dalam mengambil keputusan

untuk dikonsumsi.
Konsep dasar dalam proses evaluasi konsumen terdiri atas empat

macam:

a. Konsumen berusaha memenuhi kebutuhan.

b. Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.

c. Konsumen memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut

dengan kemampuan ysng berbeda-beda dalam memberikan manfaat

dalam memuaskan kebutuhan.

d. Konsumen mempunyai sifat yang berbeda-beda dalam memandang

atribut-atribut yang dianggap relevan dan penting. Konsumen akan

perhatian besar pada atribut yang memberikan manfaat yang

dicarinya.

4. Keputusan Membeli

Setelah menentukan kepercayaan terhadap suatu merk, maka

konsumen membentuk suatu maksud pembelian untu membeli produk

yang paling disukai. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi keputusan

pembelian yaitu:

a. Sikap atau Pendirian Orang Lain.

Pendirian orang lain dapat mengurangi alternatif yang disukai

seseorang terhadap suatu merk, tergantung pada:

1) Intensitas dari pendirian negatif orang lain terhadap alternatif

merk yang disukai konsumen.


2) Motivasi konsumen untuk mengikuti keinginan orang lain.

Preferensi seseorang terhadap suatu merk akan terus meningkat

jika orang lain juga menyukai merk yang sama.

b. Situasi yang Diantisipasi

Konsumen dalam hal ini membentuk suatu maksud pemberian atas

dasar faktor-faktor seperti adanya pendapatan keluarga yang

diharapkan, harga yang diharapkan serta manfaat yang diharapkan.

5. Perilaku Setelah Pembelian

Setelah pembelian produk terjadi, konsumen akan mengalami suatu

tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen juga akan melakukan

tindakan setelah pembelian dan menggunakan produk tersebut atau

membuangnya.

Konsumen yang merasa puas akan terus melakukan pembelian.

Sedangkan yang tidak merasa puas akan menghentikan pembelian produk

yang bersangkutan dan kemungkinan akan menyebarkan berita tersebut

pada teman-teman mereka. Karena itu KPRI Gembala Makmur harus

berusaha melakukan yang terbaik bagi para anggotanya.

Pengambilan keputusan untuk melaksanakan pembelian terhadap

suatu produk akan dipengaruhi oleh beberapa pihak. Masing-masing pihak

yang terlibat akan mempunyai peranan sendiri-sendiri.

Adapun lima peran yang dapat dimainkan orang-orang tertentu

dalam mengambil keputusan pembelian:

a) Initiator
Orang yang pertama mengusulkan atau mempunyai gagasan untuk

membeli produk tertentu.

b) Influencer

Orang yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi

keputusan terakhir dalam pembelian.

c) Decider

Orang yang pada akhirnya menentukan sebagian atau seluruhnya

tentang keputusan untuk membeli.

d) Buyer

Orang yang melaksanakan pembelian yang sesungguhnya.

e) User

Orang yang memakai atau mengkonsumsi pembelian yang

sesungguhnya.

1.9 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen

4.9.1 Harga

1. Pengertian Harga

Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau

mungkin) yang ditambahkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari

barang beserta pelayanannya (Basu Swasta, 1994: 147).

Menurut Stanton (1996: 22), harga adalah sejumlah uang

(kemungkinan ditambah dengan barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh

beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya.


Sedangkan menurut Kotler and Armstrong (2001: 439), harga

merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau

jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena

memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa harga adalah nilai tukar untuk

manfaat tertentu bagi konsumen, baik barang ataupun jasa.

Biasanya seorang penjual menetapkan harga berdasarkan suatu

kombinasi barang secara fisik ditambah beberapa jasa lain serta keuntungan

yang memuaskan. Tetapi dalam kenyataan yang lain, harga didefinisikan

sebagai jumlah yang dibayarkan oleh pembeli.

2. Strategi Penentuan Harga

1) Penentuan harga biaya-plus

Penentuan harga dilakukan dengan menaikkan harga sekian persen dari

total biayanya.

2) Penentuan harga berdasarkan tingkat pengembalian

Penentuan harga ditentukan untuk mencapai tingkat pengembalian atas

investasi atau pengembalian atas aktiva yang ditargetkan.

3) Penentuan harga paritas persaingan

Penentuan harga ditentukan berdasarkan harga yang ditentukan oleh

pemimpin pasar.

4) Penentuan harga rugi


Penentuan harga awal ditentukan pada barang yang rendah, bahkan

kadang merugi dengan tujuan jangka pendek, yaitu mendapat posisi di

pasar atau meningkatkan pangsa pasar.

5) Penentuan harga berdasarkan nilai

Penentuan harga ditentukan atas dasar nilai jasa yang dipersepsikan

oleh segmen konsumen tertentu.

6) Penentuan harga relasional

Penentuan harga ditentukan berdasarkan pada pertimbangan-

pertimbangan atas seluruh jasa yang disediakan untu konsumen dan

atas potensi kauntungan di masa depan dalam jangka waktu tertentu,

seringkali dalam seluruh hidup konsumen.

3. Tujuan Penentuan Harga

Metode penentuan harga harus dimulai dengan pertimbangan atas

tujuan penentuan harga itu sendiri, adapun tujuan-tujuan tersebut menurut

Adrian Payne dalam bukunya Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani (2006: 100)

yaitu:

1) Bertahan

Merupakan usaha untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang

meningkatkan laba ketika perusahaan sedang mengalami kondisi pasar

yang tidak menguntungkan.

2) Memaksimalkan laba
Penentuan harga bertujuan untuk memaksimalkan laba dalam periode

tertentu.

3) Memaksimalkan penjualan

Penentuan harga bertujuan untuk membangun pangsa pasar dengan

melakukan penjualan pada harga awal yang merugikan.

4) Gengsi atau prestis

Tujuan penentuan harga disini adalah untuk memposisikan jasa

perusahaan tersebut sebagai jasa yang eksklusif.

5) Pengembalian atas investasi (ROI)

Tujuan penentuan harga didasarkan atas pencapaian pengembalian atas

investasi yang diinginkan.

4. Indikator Harga

Harga suatu barang atau jasa menjadi penentu bagi permintaan

pasar. Harga juga dapat mempengaruhi program pemasaran perusahaan atau

organisasi. Karena itu harga merupakan satu-satunya bauran pemasaran yang

dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

Dari beberapa teori dan penjelasan diatas, maka dapatlah

disebutkan indikator dari harga, antara lain terdiri dari: (Stanton, 1996: 308).

1) Kepastian Harga

Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen.

Misalnya bila ada barang atau jasa yang harganya mahal, maka

konsumen cenderung beranggapan bahwa barang atau jasa tersebut

kualitasnya baik. Tingkat harga suatu jasa satu dengan yang lain yang
sejenis terkadang memiliki perbedaan, hal ini berdasarkan faktor-

faktor penyebabnya. Harga yang diharapkan konsumen untuk sebuah

jasa adalah senilai dengan hasil jasa yang ditawarkan.

2) Potongan Harga

Potongan harga merupakan pengurangan dengan harga dasar atau

harga tercatat, pengurangan dapat dilakukan karena jumlah pembelian

yang besar pada suatu produk atau jasa tertentu atau karena sudah

menjadi langganan.

3) Syarat Pembayaran

Berhubungan dengan bagaimana konsumen akan membayar untuk

produk jasa yang akan dibeli. Biasanya dalam bentuk tunai atau kredit,

tergantung dari kebijaksanaan organisasi.

4.9.2 Kualitas Pelayanan

1. Kualitas

Kualitas merupakan motor penggerak dalam melakukan aktivitas

yang bertujuan untuk memuaskan dan membahagiakan konsumen serta

lingkungannya secara terus menerus (Fransiscus dan Xaverius Sadikin, 2005:

16).

Menurut Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani (2006: 175), kualitas

adalah derajat yang dicapai oleh karateristik yang inheren dalam memenuhi

persyaratan.
Dari pernyataan di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa

kualitas merupakan keseluruhan karakteristik yang dirasakan oleh konsumen

yang berhubungan dengan produk maupun jasa atas kemampuan dalam

pemenuhan suatu kebutuhan.

2. Pelayanan

Pelayanan merupakan semua aktivitas ekonomi yang outputnya

bukan produk, atau konstrusi fisik yang secara umum konsumsi dan

produksinya dilakukan pada waktu yang sama (simultan) dan nilai tambah

yang diberikan dalam bentuk yang secara prinsip intangible (kenyamanan,

hiburan, kecepatan, dan kesehatan) bagi pembeli pertamanya (Zethaml dan

Bitner, 1996: 87).

Pelayanan pada pemasaran jasa sebagai hasil kegiatan distribusi

dan logistik, dimana pelayanan diberikan kepada konsumen untuk mencapai

keputusan. Meliputi aktivitas untuk memberikan kegunaan waktu dan tempat

termasuk pelayanan pra transaksi, saat transaksi, dan pasca transaksi. Kegiatan

sebelum transaksi (pra transaksi) akan turut mempengaruhi kegiatan transaksi

dan setelah transaksi, karena itu kegiatan pendahuluannya harus sebaik

mungkin sehingga konsumen memberikan respon yang positif dan

menunjukkan loyalitas yang tinggi.

3. Kualitas Pelayanan

a. Pengertian Kualitas Pelayanan

Parasuraman dalam Lupiyoadi (2001: 148) mengemukakan

bahwa kualitas pelayanan merupakan ukuran penilaian menyeluruh


atas tingkat suatu pelayanan yang baik. Sedangkan menurut Tjiptono

(2000: 59), kualitas pelayanan adalah upaya pemenuhan kebutuhan

dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk

mengimbangi harapan pelanggan.

Dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan adalah suatu

penilaian terhadap hasil kinerja pelayanan terhadap harapan pelanggan.

b. Konsep Kualitas Pelayanan

Menurut Wycof (dalam Lovelock, 2001: 111), kualitas jasa

adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pelayanan yang

diterima.

Apabila jasa yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang

diharapkan maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan.

Jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas

jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal dan jika kualitas jasa

yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas

jasa akan dipersepsikan buruk atau tidak memuaskan. Baik tidaknya

kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam

memenuhi harapan pengguna jasanya.

c. Indikator Kualitas Pelayanan

Atribut yang digunakan dalam mengevaluasi jasa adalah

sebagai berikut: (Parasuraman et al 1991 dalam Mauludin, 2001: 40).

1) Bukti fisik (tangibles)


Yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan

eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan

sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan

sekitarnya adalah bukti nyata yang diberikan oleh pemberi jasa.

Meliputi fasilitas fisik (gedung, gudang, dan lain-lain),

perlengkapan, dan peralatan yang digunakan, serta penampilan dari

pegawainya.

2) Keandalan (reliability)

Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai

yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai

dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan

yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang

simpatik dengan akurasi yang tinggi.

3) Daya Tanggap (responsiveness)

Suatu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang

cepat dan tepat pada pelanggan, dengan penyampaian informasi

yang jelas.

4) Jaminan (assurance)

Pengetahuan, kesopan santunan dan kemampuan para pegawai

perusahaan untu menumbuhkan rasa percaya pelanggan pada

perusahaan. Beberapa komponennya antara lain komunikasi,

kreditabilitas, keamanan, kompetensi dan sopan santun.


5) Empati (empathy)

Perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang

diberikan kepada pelanggan dengan berupaya memahami

keinginan konsumen.

1.10 Kerangka Berpikir

Keputusan membeli konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor

utama yang harus diperhatikan dalam menentukan keputusan pembelian

konsumen adalah harga dan kualitas pelayanan, dimana keduanya memiliki

hubungan yang erat.

Harga adalah nilai tukar untuk manfaat tertentu bagi konsumen, baik

barang ataupun jasa. Kualitas pelayanan adalah suatu penilaian terhadap hasil

kinerja pelayanan terhadap harapan pelanggan. Sedangkan keputusan pembelian

merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan untuk membeli yang diambil oleh

pembeli.

Adanya kepastian harga, potongan pembelian, dan syarat pembayaran

merupakan perwujudan harga yang tepat. Penentuan harga berperan penting untuk

menentukan seberapa layak produk atas harga yang ditawarkan oleh konsumen.

Apabila harga yang ditetapkan terlalu tinggi maka persepsi kualitas pelayanan

oleh konsumen tinggi, namun sebaliknya apabila harga yang ditetapkan terlalu

rendah maka persepsi kualitas pelayanan oleh konsumen rendah. Oleh karena itu

pihak organisasi harus mengetahui tingkat harga yang umumnya berlaku untuk

produk yang ditawarkan dalam koperasi. Dengan penetapan harga yang tepat,
maka keputusan pembelian oleh konsumen akan sesuai dengan yang diharapkan

organisasi.

Kualitas pelayanan yang baik apabila pelayanan yang diberikan dapat

diwujudkan melalui bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati.

Dengan kualitas pelayanan yang baik, sopan, ramah, dan menyenangkan tentunya

akan membuat konsumen tertarik untuk melaksanakan keputusan pembelian.

Melalui pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian alternatif, dan

perilaku setelah membeli, konsumen akan merasa bahwa keputusan pembelian

yang dilakukannya telah benar-benar tepat. Tentunya organisasi berusaha untuk

menambah dan mempertahankan konsumen yang loyal.

Berikut ini penulis memaparkan gambaran atau skema kerangka berpikir

yang melandasi pemikiran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

pembelian.

pembelian.
Harga (X1)
1. Kepastian Harga
2. Potongan Pembelian
3. Syarat Pembayaran Keputusan Pembelian (Y)
1. Pengenalan Masalah
2. Pencarian Informasi
3. Evaluasi Alternatif
Kualitas Pelayanan (X2) 4. Perilaku Pasca Beli
1. Bukti Langsung
2. Keandalan
3. Daya Tanggap
4. Jaminan
5. Empati

Gambar 2.2 :
Kerangka Berpikir

1.11 Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul

(Suharsimi Arikunto, 1998: 67).

Berdasarkan pokok permasalahan serta tujuan penelitian ini, maka

hipotesis yang diajukan:

H. 1. Ada pengaruh harga terhadap keputusan pembelian secara signifikan.

H. 2. Ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian secara

signifikan.

H. 3. Ada pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap keputusan

pembelian secara signifikan.


BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk memecahkan

suatu permasalahan secara ilmiah. Cara-cara untuk melaksanakan suatu usaha

untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan

dengan atau menggunakan suatu metode ilmiah. Metode penelitian ini meliputi :

objek dan lokasi penelitian, populasi, jenis data dan metode pengumpulan data, uji

validitas dan reliabilitas serta metode analisa data.

1.12 Populasi dan Sampel

4.12.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi Arikunto,

2006: 130). Dalam penelitian ini populasi yang dipergunakan adalah seluruh

anggota KPRI Gembala Makmur Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Provinsi Jawa Tengah sebanyak 280 orang.

4.12.2 Sampel

Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi

Arikunto, 2006: 131).

Adapun sampel dalam penelitian ini adalah anggota KPRI Gembala Makmur

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah yang dilakukan

dengan metode sample random sampling.


1. Untuk menentukan ukuran responden dari populasi, digunakan rumus Slovin

(Husein Umar, 2002: 86), yaitu sebagai berikut:

N
n=
l + N e2

Keterangan:

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

e =Prosentase kelonggaran karena kesalahan pengambilan sampel

yang masih dapat ditolelir (ketidaktelitian)

dalam penelitian ini, N = 280

e = 10%

2. Cara pengambilan sample yaitu dengan metode sample random sampling.

Jadi jumlah sampel dalam penelitian adalah sebagai berikut:

280
n=
l + 280(0,1)2

= 73,6
dibulatkan menjadi 74.

Dalam penelitian ini random sampling untuk menentukan kuesioner

diambil secara acak dari keseluruhan data sekunder anggota koperasi yang

diperoleh.

Jadi dalam penelitian ini mengambil sampel sebanyak 74 orang.


1.13 Jenis Data

Di dalam pengumpulan data, jenis-jenis data yang diperlukan adalah

sebagai berikut:

1. Data Primer

Data ini diperoleh langsung dari sumber atau obyek penelitian dengan

wawancara (interview) dan angket (questioner).

a. Wawancara, yaitu metode dimana peneliti langsung bertatap muka dan

berkomunikasi untuk memperoleh data yang diperlukan.

b. Questioner, yaitu suatu metode dimana peneliti menyusun daftar

pertanyaan secara tertulis yang kemudian dibagikan kepada responden

guna memperoleh data yang berhubungan dengan pengaruh harga dan

kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian bagi anggota KPRI

Gembala Makmur Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi

Jawa Tengah.

2. Data Sekunder

Data ini diperoleh dari arsip-arsip perusahaan ataupun oleh pihak lain

mengenai data karyawan yang berhubungan dengan KPRI Gembala

Makmur Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah.

1.14 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data primer yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Wawancara (Interview)
Merupakan kegiatan atau metode pengumpulan data yang dilakukan

dengan bertatapan langsung dengan responden, sama seperti penggunaan

daftar pertanyaan (Moehar Daniel, 2003: 143).

Interview menggunakan alat pemandu, dimana pertanyaan pada

kuesioner tersusun sedemikian rupa menurut urutan dan penggolongan data

yang diperlukan. Interview ini dipergunakan untuk melengkapi data yang

diperoleh dari responden, yaitu yang berkaitan dengan keputusan pembelian

bagi anggota KPRI Gembala Makmur Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Provinsi Jawa Tengah.

2. Angket (Questioner)

Merupakan teknik pengumpulan data yang berisi satu set pertanyaan

yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan setiap jawaban

mempunyai makna dalam menguji hipotesis (Moehar Daniel, 2003: 135).

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah :

Membuat tabel distribusi jawaban angket :

a. Membuat item pertanyaan angket yang terdiri atas indikator variabel

harga, kualitas pelayanan, dan keputusan pembelian.

b. Menentukan skor pilihan jawaban, yaitu skor tertinggi dengan nilai 5 dan

skor terendah dengan nilai 1.

Skor 5 untuk jawaban resonden ”Sangat Setuju”

Skor 4 untuk jawaban resonden ”Setuju”

Skor 3 untuk jawaban resonden ”Netral”

Skor 2 untuk jawaban resonden ”Tidak Setuju”.


Skor 1 untuk jawaban resonden ”Sangat Tidak Setuju”

1.15 Teknik Analisis Data

4.15.1 Analisis Data Kualitatif

Berupa data-data yang berbentuk kasus-kasus baik yang berasal dari

laporan maupun hasil wawancara yang memerlukan penjabaran dan penguraian.

Metode yang digunakan adalah:

1. Editing, adalah proses yang dilakukan setelah data terkumpul untuk melihat

apakah jawaban-jawaban yang diperoleh dari kuesioner telah terisi lengkap

atau belum.

2. Coding, adalah proses pemberian kode tertentu terhadap aneka ragam

jawaban dari kuesioner untuk dikelompokkan dalam kategori yang sama.

3. Skoring, adalah kegiatan yang berupa pemberian nilai atau harga yang

kualitatif yang dipergunakan dalam pengujian hipotesis.

Jawaban yang diperoleh dari responden akan dibagi menjadi kategori

penilaian, yaitu:

a. Jawaban “Sangat Setuju” diberi skor 5.

b. Jawaban “Setuju” diberi skor 4.

c. Jawaban “Netral” diberi skor 3.

d. Jawaban “Tidak Setuju” diberi skor 2.

e. Jawaban “Sangat Tidak Setuju” diberi skor 1


4. Tabulasi, adalah mengumpulkan data-data atas jawaban dengan teliti dan

teratur kemudian dihitung dan dijumlahkan sampai terwujud suatu bentuk

tabel.

4.15.2 Analisis Data Kuantitatif

Adalah analisa yang berdasarkan data kuantitatif yang berupa angka-angka

guna menarik sutu kesimpulan. Data-data yang diperoleh dari penelitian

merupakan data-data yang masih mentah sehingga masih perlu pengolahan lebih

lanjut agar data yang diperoleh menjadi data yang dapat memberikan penjelasan

dari masalah yang diteliti. Analisa data yang dipergunakan adalah sebagai berikut:

1. Uji Validitas dan Realibilitas

a. Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-

tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto,

2006: 168).

Rumus yang digunakan:

N ∑ XY − (∑ X)(∑ Y)
rxy =
{N∑ X 2
}{
− (∑ X) 2 N ∑ Y 2 − (∑ Y) 2 }
Keterangan:

rxy = Nilai koefisien korelasi

N = Jumlah responden

X = Jumlah skor item

Y = Jumlah skor total


(Suharsimi Arikunto, 2006: 170)

Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung

dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dimana n adalah jumlah

sampel. Pada penampilan output SPSS pada Cronbach Alpha di kolom

Correlated Item Total Correlation, jika r hitung lebih besar dari r tabel dan

nilai positif maka butir pertanyaan dan indikator tersebut dinyatakan valid

(Imam Ghozali, 2006: 45).

Dengan menggunakan alat bantu komputer (SPSS 12) diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 3.1
Hasil Pengujian Validitas

Variabel Item r hitung r tabel Keterangan


Harga 1 0,478 0,413 Valid
(X1) 2 0,515 0,413 Valid
3 0,575 0,413 Valid
4 0,522 0,413 Valid
5 0,630 0,413 Valid
6 0,521 0,413 Valid
7 0,581 0,413 Valid
Kualitas 8 0,607 0,413 Valid
Pelayanan 9 0,477 0,413 Valid
(X2) 10 0,668 0,413 Valid
11 0,449 0,413 Valid
12 0,448 0,413 Valid
13 0,560 0,413 Valid
14 0,422 0,413 Valid
15 0,542 0,413 Valid
16 0,471 0,413 Valid
17 0,615 0,413 Valid
18 0,608 0,413 Valid
19 0,471 0,413 Valid
20 0,519 0,413 Valid
21 0,503 0,413 Valid
22 0,491 0,413 Valid
Keputusan 23 0,627 0,413 Valid
Pembelian 24 0,468 0,413 Valid
(Y) 25 0,538 0,413 Valid
26 0,643 0,413 Valid
27 0,539 0,413 Valid
28 0,689 0,413 Valid
29 0,502 0,413 Valid
30 0,565 0,413 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Dari setiap item pertanyaan diperoleh rhitung lebih besar dari rtabel =

0,413 untuk α = 5% dengan df = 25-2 = 23, maka item pertanyaan pada

penelitian diatas adalah valid dan dengan demikan data yang diperoleh

layak digunakan untuk analisis selanjutnya, menggunakan analisis regresi.

b. Realibilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 1989:

178). Rumus untuk mencari reliabilitas adalah sebagai berikut:

⎡ k ⎤ ⎡ Σσ b ⎤
2

r11 = ⎢ ⎢1 − 2 ⎥
⎣ k − 1⎥⎦ ⎢⎣ σ t ⎥⎦

Keterangan:

r11 = Koefisien reliabilitas (Suharsimi Arikunto, 1997: 171)

∑σb2 = Jumlah varians butir

k = Jumlah butir angket

σt2 = Varians skor total

Reliabilitas melalui perhitungan SPSS diukur dengan uji statistik

Cronbach Alpha, variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha > 0.60. Hasil perhitungan reliabilitas dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:


Tabel 3.2
Hasil Pengujian Reliabilitas
Cronbach
Variabel Standar Keterangan
Alpha
Harga (X1) 0,801 0,6 Reliabel
Kualitas Pelayanan (X2) 0,871 0,6 Reliabel
Keputusan Pembelian (Y) 0,837 0,6 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah

Dari tabel pengujian reliabilitas di atas diperoleh hasil yang

menunjukkan nilai Cronbach Alpha > 0,60 sehingga dapat disimpulkan

bahwa angket dari ketiga variabel dalam penelitian ini reliabel.

2. Uji Prasyarat Analisis Regresi

a. Normalitas

Imam Ghozali (2002: 74) mengemukakan Uji Normalitas bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel

bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model

regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati

normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi melihat penyebaran

data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau histogram residual.

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Linieritas Garis Regresi

Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifiasi model yang

digunakan sudah benar atau tidak (Imam Ghozali, 2001: 77). Uji linieritas
dapat dilihat dari signifiansi dari Deviation of Linearity untuk X1 terhadap

Y dan X2 terhadap Y. Apabila nilai signifikansi > 0.05 dapat disimpulkan

bahwa hubungannya bersifat linier. Untuk mempermudah dalam

penghitungan maka digunakan SPSS.

1) Regresi Linear Berganda

Metode ini digunakan untuk melihat hubungan atau pengaruh dari dua

variabel independen terhadap satu variabel dependen.

Rumus :

Y = βo + β1 X1 + β2 X2 + e

Keterangan:

Y = Keputusan pembelian

X1 = Harga

X2 = Kualitas pelayanan

β0 = Konstanta

β1 dan β2, = Koefisien regresi parsial

e = Standart error

2) Pengujian Hipotesa

Uji t dan Uji F

a) Uji t (Uji Parsial)

Untuk menguji pengaruh parsial masing-masing variabel

independen, dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan

variabel X dan Y betul-betul erat.


Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari

variabel bebasnya, hipotesis nol dalam pengujian ini dapat

digunakan:

Ho : β = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari

variabel bebas X terhadap variabel terikat Y.

Ho : β ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari

variabel bebas X terhadap variabel terikat Y.

Kriteria Pengujian dengan SPSS:

Apabila probabilitas > taraf signifikan (5%), maka Ho diterima

dan Ha ditolak.

Apabila probabilitas < taraf signifikan (5%), maka Ho ditolak dan

Ha diterima.

b) Uji F (Uji Simultan)

Uji F merupakan suatu perhitungan untuk mengetahui pengaruh

antara harga (X1) dan kualitas pelayanan (X2) secara bersama-sama

terhadap keputusan pembelian (Y).

Hipotesis untuk uji F :

Hipotesis nol (Ho) diterima dan Hipotesis alternatif (Ha) ditolak

maka: artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas (X1, dan

X2) secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Y).


Hipotesis alternatif (Ha) diterima dan Hipotesis nol (Ho) ditolak

maka: artinya ada pengaruh antara variabel bebas (X1, dan X2)

secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Y).

Kriteria Pengujian dengan SPSS:

Apabila probabilitas > taraf signifikan (5%), maka Ho diterima

dan Ha ditolak.

Apabila probabilitas < taraf signifikan (5%), maka Ho ditolak dan

Ha diterima.

3. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis data, maka data diuji sesuai asumsi klasik.

Jika terjadi penyimpangan terhadap asumsi klasik digunakan pengujian

statistik non parametik, sebaliknya jika asumsi klasik terpenuhi digunakan

statistik parametik. Untuk mendapatkan model regresi yang baik, model

regresi tersebut harus terbebas dari multikolinieritas dan heterokedastisitas,

serta data yang dihasilkan harus berdistribusi normal cara yang digunakan

untuk menguji penyimpangan asumsi klasik menurut Imam Ghozali (2005:

90) adalah sebagai berikut :

a. Multikolinieritas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan

adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Identifikasi keberadaan

multikolinearitas dapat dilihat dari:

1) Nilai tolerance
2) Lawannya variance inflation factor (VIF)

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap independen manakah yang

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana

setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan

diregresikan terhadap independen lainnya. Tolerance menguur variabilitas

variabel independen yang tidak dapat dijelaskan oleh vvariabel independen

lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi

(karena VIF = 1/ tolerance). Nilai Cotoff yang umumnya dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0.10 atau

sama dengan nilai VIF > 10.

b. Heteroskedastisitas

Imam Ghozali (2002 : 69) menguji heteroskedastisitas bertujuan

untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah terjadi

heterokedastisitas. Dasar analisis adalah :

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk

suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka telah terjadi heterokedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.16 Hasil Penelitian

Bagian hasil penelitian ini menyajikan tentang karakteristik responden

penelitian, deskripsi data penelitian, uji prasyarat analisis dan pengujian hipotesis

penelitian.

4.16.1 Karakteristik Responden

Berdasarkan data penelitian yang dilakukan dari penyebaran angket maka

diperoleh data tentang karakteristik responden menurut jenis kelamin, umur,

pendidikan dan masa kerja sebagai berikut:

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin


No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%)
1. Pria 28 37.84%
2. Perempuan 46 62.16%
Jumlah 74 100,00%
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2008

Berdasarkan data pada tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa sebagian

besar responden dalam penelitian ini memiliki jenis kelamin perempuan yaitu

sebanyak 46 orang (62,16%), sedang yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 28

orang (37,84%).

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Menurut Umur


No Rentang Umur Frekuensi Persentase
1 19 – 25 tahun 12 16,22%
2 26 – 30 tahun 16 21,62%
3 31 – 39 tahun 37 50,00%
4 > 40 tahun 9 12,16%
Jumlah 74 100,00%
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2008

Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar

responden dalam penelitian ini memiliki tingkatan umur antara 31 sampai dengan

39 tahun yaitu sebanyak 37 orang (50,00%), sedangkan yang paling kecil

memiliki tingkat umur lebih dari 40 tahun yaitu sebanyak 9 orang (12,16%).

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan


No Pendidikan Jumlah Prosentase (%)
1. SMA 22 27,03%
2. D3 14 18,92%
3. S1 38 51,35%
3. S2 2 2,70%
Jumlah 74 100,00%
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2008

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian

ini memiliki pendidikan terakhir S1 yaitu sebanyak 38 orang (51,35%) sedangkan

yang paling sedikit memiliki pendidikan terakhir S2 yaitu 2 orang (2,70%).

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Menurut Masa Kerja


No Masa Kerja Jumlah Prosentase (%)
1. < 2 tahun 6 8,11%
2. 3 – 6 tahun 21 28,388%
3. 7 – 10 tahun 38 51,35%
3. > 10 tahun 9 12,16%
Jumlah 74 100,00%
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2008

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian

ini memiliki masa kerja antara 7 sampai dengan 10 tahun yaitu sebanyak 38 orang

(51,35%) sedangkan yang paling sedikit memiliki masa kerja kurang dari 2 tahun

yaitu sebanyak 6 orang (8,11%).


4.16.2 Deskriptif Variabel Penelitian

Gambaran dari masing-masing variabel dalam penelitian ini yaitu variabel

harga (X1) variabel kualitas pelayanan (X2), dan variabel kepuasan pelanggan (Y)

berdasarkan jawaban masing-masing responden dapat dilakukan dengan analisis

deskriptif persentase berikut ini:

4.16.2.1 Harga

Dalam rangka mengungkap variabel harga digunakan 7 butir pertanyaan


yang meninjau tiga indikator harga yaitu kepastian harga, potongan pembelian
dan syarat pembayaran.
1) Kepastian harga

Jawaban yang diberikan atas pertanyaan yang diberikan pada indikator

kepastian harga dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.5 Kesesuaian Harga dengan Kualitas


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 0 0 0 0
Tidak setuju 18 24.3 24.3 24.3
Netral 30 40.5 40.5 64.9
Setuju 23 31.1 31.1 95.9
Sangat setuju 3 4.1 4.1 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa ada 3 responden (4,1%) yang

menyatakan sangat setuju bahwa harga yang ditetapkan sesuai dengan

kualitasnya, 23 responden (31,1%) menyatakan setuju, 30 responden (40,5%)

menyatakan netral, 18 responden (24,3%) menyatakan tidak setuju dan 0

responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju.


Tabel 4.6 Harga yang Ditawarkan Lebih Terjangkau Dibanding Harga di Luar
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 6 8.1 8.1 8.1
Tidak setuju 18 24.3 24.3 32.4
Netral 34 45.9 45.9 78.4
Setuju 11 14.9 14.9 93.2
Sangat setuju 5 6.8 6.8 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa ada 5 responden (6,8%) yang

menyatakan sangat setuju bahwa harga yang ditetapkan terjangkau, 11

responden (14,9%) menyatakan setuju, 34 responden (45,9%) menyatakan

netral, 18 responden (24,3%) menyatakan tidak setuju dan 6 responden (8,1%)

menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 4.7 Harga Murah Meningkatkan Daya Beli


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 3 4.1 4.1 4.1
Tidak setuju 22 29.7 29.7 33.8
Netral 23 31.1 31.1 64.9
Setuju 26 35.1 35.1 100.0
Sangat setuju 0 0 0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.7 menunjukkan ada 0 responden (0%) yang menyatakan sangat

setuju bahwa harga yang ditetapkan murah dapat meningkatkan daya beli, 26

responden (35,1%) menyatakan setuju, 23 responden (31,1%) menyatakan

netral, 22 responden (29,7%) menyatakan tidak setuju dan 3 responden (4,1%)

menyatakan sangat tidak setuju.

Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa harga yang ditetapkan oleh

belum sepenuhnya sesuai dengan kualitasnya dan masih sama dengan harga di

luar sehingga kurang dapat meningkatkan daya beli anggota.


2) Potongan pembelian

Jawaban yang diberikan atas pertanyaan pada indikator potongan harga

dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.8 Pembelian Jumlah Besar Mendapat Potongan


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 7 9.5 9.5 9.5
Tidak setuju 34 45.9 45.9 55.4
Netral 25 33.8 33.8 89.2
Setuju 5 6.8 6.8 95.9
Sangat setuju 3 4.1 4.1 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa ada 3 responden (4,1%) yang

menyatakan sangat setuju bahwa pembelian yang besar mendapatkan

potongan, 5 responden (6,8%) menyatakan setuju, 25 responden (33,8%)

menyatakan netral, 34 responden (45,9%) menyatakan tidak setuju dan 7

responden (9,5%) menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 4.9 Koperasi Memberikan Potongan pada Pembelian Sembako


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 9 12.2 12.2 12.2
Tidak setuju 38 51.4 51.4 63.5
Netral 24 32.4 32.4 95.9
Setuju 2 2.7 2.7 98.6
Sangat setuju 1 1.4 1.4 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa ada 1 responden (1,4%) yang

menyatakan sangat setuju bahwa untuk pembelian sembako mendapatkan

potongan harga, 2 responden (2,7%) menyatakan setuju, 24 responden

(32,4%) menyatakan netral, 34 responden (51,4%) menyatakan tidak setuju

dan 9 responden (12,2%) menyatakan sangat tidak setuju.


Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa baik untuk pembelian pada

partai besar maupun pembelian barang-barang sembako oleh anggota tidak

tidak diberikan potongan harga.

3) Syarat pembayaran

Jawaban yang diberikan atas pertanyaan pada indikator syarat

pembayaran dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.10 Anggota dapat Membayar Secara Kredit


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4
Tidak setuju 29 39.2 39.2 40.5
Netral 29 39.2 39.2 79.7
Setuju 13 17.6 17.6 97.3
Sangat setuju 2 2.7 2.7 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa ada 2 responden (2,7%) yang

menyatakan sangat setuju bahwa anggota dapat melakukan pembayaran secara

kredit, 13 responden (17,6%) menyatakan setuju, 29 responden (39,2%)

menyatakan netral, 29 responden (39,2%) menyatakan tidak setuju dan 1

responden (1,4%) menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 4.11 Anggota dapat Melakukan Kredit pada Pembelian di atas Rp.
100.000
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 5 6.8 6.8 6.8
Tidak setuju 17 23.0 23.0 29.7
Netral 35 47.3 47.3 77.0
Setuju 10 13.5 13.5 90.5
Sangat setuju 7 9.5 9.5 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa ada 7 responden (9,5%) yang

menyatakan sangat setuju bahwa untuk pembelian diatas Rp. 100.000 dapat
dilakukan kredit, 10 responden (13,5%) menyatakan setuju, 35 responden

(47,3%) menyatakan netral, 17 responden (23,0%) menyatakan tidak setuju

dan 5 responden (6,8%) menyatakan sangat tidak setuju.

Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa tidak diberikannya layanan

kredit bagi anggota untuk pembelian besar sekalipun.

4.16.2.2 Kualitas Pelayanan

Dalam rangka mengungkap kualitas pelayanan digunakan 15 butir


pertanyaan yang meninjau lima indikator kualitas pelayanan yaitu bukti
langsung, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati.
1) Bukti langsung

Jawaban yang diberikan atas pertanyaan pada indikator bukti fisik

dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.12 Gedung/Bangunan Koperasi Terjaga Kebersihannya


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 0 0 0 0
Tidak setuju 8 10.8 10.8 10.8
Netral 24 32.4 32.4 43.2
Setuju 34 45.9 45.9 89.2
Sangat setuju 8 10.8 10.8 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa ada 8 responden (10,8%) yang sangat

setuju bahwa gedung/bangunan koperasi terjaga kebersihannya, 34 responden

(45,9%) menyatakan setuju, 24 responden (32,4%) menyatakan netral, 8

responden (10,8%) menyatakan tidak setuju dan 0 responden (0%)

menyatakan sangat tidak setuju.


Tabel 4.13 Transaksi Menggunakan Komputer Menpercepat Pelayanan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 0 0 0 0
Tidak setuju 8 10.8 10.8 10.8
Netral 20 27.0 27.0 37.8
Setuju 34 45.9 45.9 83.8
Sangat setuju 12 16.2 16.2 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa ada 12 responden (16,2%) yang

menyatakan sangat setuju bahwa traksaksi menggunakan komputer

mempercepat pelayanan, 34 responden (45,9%) menyatakan setuju, 20

responden (27,0%) menyatakan netral, 8 responden (10,8%) menyatakan tidak

setuju dan 0 responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 4.14 Ruangan Untuk Pembeli Dilengkapi AC


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 0 0 0 0
Tidak setuju 12 16.2 16.2 16.2
Netral 26 35.1 35.1 51.4
Setuju 33 44.6 44.6 95.9
Sangat setuju 3 4.1 4.1 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa ada 2 responden (4,1%) yang

menyatakan sangat setuju bahwa ruang traksaksi bagi anggota dilengkapi AC,

33 responden (44,6%) menyatakan setuju, 26 responden (35,1%) menyatakan

netral, 12 responden (16,2%) menyatakan tidak setuju dan 0 responden (0%)

menyatakan sangat tidak setuju.

Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa bukti fisik dari koperasi

Gembala Makmur sudah baik ditunjukkan dari bangunannya yang kebersihan

dan dilengkapi AC serta pelayanan transaksi telah menggunakan komputer

sehingga dapat lebih cepat.


2) Keandalan

Jawaban yang diberikan atas pertanyaan pada indikator keandalan

dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.15 Pelayanan Transaksi Jual Beli Dilakukan dengan Cepat


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 0 0 0 0
Tidak setuju 8 10.8 10.8 10.8
Netral 24 32.4 32.4 43.2
Setuju 33 44.6 44.6 87.8
Sangat setuju 9 12.2 12.2 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.15 menunjukkan bahwa ada 9 responden (12,2%) yang sangat

setuju bahwa pelayanan traksasi jual beli dilakukan dengan cepat, 33

responden (44,6%) menyatakan setuju, 24 responden (32,4%) menyatakan

netral, 8 responden (10,8%) menyatakan tidak setuju dan 0 responden (0%)

menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 4.16 Karyawan Bersikap Simpatik dan Teliti dalam Melayani Anggota
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 0 0 0 0
Tidak setuju 4 5.4 5.4 5.4
Netral 26 35.1 35.1 40.5
Setuju 34 45.9 45.9 86.5
Sangat setuju 10 13.5 13.5 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.16 menunjukkan bahwa ada 10 responden (13,5%) yang

menyatakan sangat setuju bahwa karyawan dalam melayani anggota bersikap

simpatik dan teliti, 34 responden (45,9%) menyatakan setuju, 26 responden

(35,1%) menyatakan netral, 4 responden (5,4%) menyatakan tidak setuju dan

0 responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju.


Tabel 4.17 Pelayanan Transaksi Jual Beli Sesuai Jam Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 0 0 0 0
Tidak setuju 6 8.1 8.1 8.1
Netral 32 43.2 43.2 51.4
Setuju 29 39.2 39.2 90.5
Sangat setuju 7 9.5 9.5 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.17 menunjukkan bahwa ada 7 responden (9,5%) yang

menyatakan sangat setuju bahwa pelayanan sesuai jam kerja, 29 responden

(39,2%) menyatakan setuju, 32 responden (43,2%) menyatakan netral, 6

responden (8,1%) menyatakan tidak setuju dan 0 responden (0%) menyatakan

sangat tidak setuju.

Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa keandalan sudah baik

ditunjukkan dari pelayanannya yang cepat dan penuh simpatik akan tetapi

waktu dalam melayani anggota masih kurang sesuai dengan jam kerja yang

ditetapkan.

3) Daya Tanggap

Jawaban yang diberikan atas pertanyaan pada indikator daya tanggap

dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.18 Kecepatan dalam Memberikan Pelayanan


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 0 0 0 0
Tidak setuju 10 13.5 13.5 13.5
Netral 41 55.4 55.4 68.9
Setuju 19 25.7 25.7 94.6
Sangat setuju 4 5.4 5.4 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.18 menunjukkan bahwa ada 4 responden (5,4%) yang sangat

setuju bahwa pelayanannya cepat, 19 responden (25,7%) menyatakan setuju,


41 responden (55,4%) menyatakan netral, 10 responden (13,5%) menyatakan

tidak setuju dan 0 responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 4.19 Sikap Pegawai dalam Melayani Sopan


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 0 0 0 0
Tidak setuju 10 13.5 13.5 13.5
Netral 29 39.2 39.2 52.7
Setuju 30 40.5 40.5 93.2
Sangat setuju 5 6.8 6.8 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.19 menunjukkan bahwa ada 5 responden (6,8%) yang

menyatakan sangat setuju bahwa pegawai dalam memberikan pelayanan

sopan, 30 responden (40,5%) menyatakan setuju, 29 responden (39,2%)

menyatakan netral, 10 responden (13,5%) menyatakan tidak setuju dan 0

responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 4.20 Pegawai Koperasi Selalu Penyampaikan Informasi dengan Jelas


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 7 9.5 9.5 9.5
Tidak setuju 36 48.6 48.6 58.1
Netral 24 32.4 32.4 90.5
Setuju 4 5.4 5.4 95.9
Sangat setuju 3 4.1 4.1 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.20 menunjukkan bahwa ada 3 responden (4,1%) yang

menyatakan sangat setuju bahwa pegawai selalu memberikan informasi

dengan jelas, 4 responden (5,4%) menyatakan setuju, 24 responden (32,4%)

menyatakan netral, 36 responden (48,6%) menyatakan tidak setuju dan 7

responden (9,5%) menyatakan sangat tidak setuju.

Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa daya tanggap pegawai dalam

memberikan pelayanan kepada anggota telah baik dimana mereka mampu


melayani dengan cepat dan bersikap sopan, akan tetapi kemampuan dalam

memberikan informasi yang jelas kepada anggota masih kurang.

4) Jaminan

Jawaban yang diberikan atas pertanyaan pada indikator jaminan dapat

disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.21 Pegawai Telah Dibekali Ilmu Akuntansi dalam Melaksanakan


Tugasnya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 0 0 0 0
Tidak setuju 41 55.4 55.4 55.4
Netral 23 31.1 31.1 86.5
Setuju 9 12.2 12.2 98.6
Sangat setuju 1 1.4 1.4 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.21 menunjukkan bahwa ada 1 responden (1,4%) yang sangat

setuju bahwa pegawai telah dibekali ilmu akutansi dalam melaksanakan

tugasnya, 9 responden (12,2%) menyatakan setuju, 23 responden (31,5%)

menyatakan netral, 41 responden (55,4%) menyatakan tidak setuju dan 0

responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 4.22 Ada Jaminan Keamanan atas Produk yang Dibeli Anggota
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4
Tidak setuju 17 23.0 23.0 24.3
Netral 47 63.5 63.5 87.8
Setuju 3 4.1 4.1 91.9
Sangat setuju 6 8.1 8.1 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.22 menunjukkan bahwa ada 6 responden (8,1%) yang

menyatakan sangat setuju bahwa prodak yang dibeli konsumen telah dijamin

keamanannya untuk dikonsumsi, 3 responden (4,1%) menyatakan setuju, 47


responden (63,5%) menyatakan netral, 17 responden (23,0%) menyatakan

tidak setuju dan 1 responden (1,4%) menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 4.23 Koperasi Menumbuhkan Kepercayaan Anggota dengan Bersikap


Sopan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 0 0 0 0
Tidak setuju 15 20.3 20.3 20.3
Netral 30 40.5 40.5 60.8
Setuju 27 36.5 36.5 97.3
Sangat setuju 2 2.7 2.7 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.23 menunjukkan bahwa ada 2 responden (2,7%) yang

menyatakan sangat setuju bahwa koperasi telah menumbuhkan sikap sopan

santun untuk meningkatkan kepercayaan anggota, 27 responden (36,5%)

menyatakan setuju, 30 responden (40,5%) menyatakan netral, 15 responden

(20,3%) menyatakan tidak setuju dan 0 responden (0%) menyatakan sangat

tidak setuju.

Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa jaminan pelayanan di

koperasi masih biasa-biasa saja karena belum ditangani oleh kayawan yang

memiliki belak ilmu akuntansi yang memadai, barang-barang yang dijual

berlum terjamin keamanannya untuk dikonsumsi dan sikap sopan dan santun

dari pegawainya belum dikembangkan secara optimal untuk dapat

meningkatkan kepercayaan anggota.

5) Empati

Jawaban yang diberikan atas pertanyaan pada indikator empati dapat

disajikan sebagai berikut:


Tabel 4.24 Pegawai Koperasi Mampu Memenuhi Kebutuhan Anggota
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 0 0 0 0
Tidak setuju 7 9.5 9.5 9.5
Netral 25 33.8 33.8 43.2
Setuju 34 45.9 45.9 89.2
Sangat setuju 8 10.8 10.8 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.24 menunjukkan bahwa ada 8 responden (10,8%) yang sangat

setuju bahwa pegawai mampu memenuhi kebutuhan anggota, 34 responden

(45,9%) menyatakan setuju, 25 responden (33,8%) menyatakan netral, 7

responden (9,5%) menyatakan tidak setuju dan 0 responden (0%) menyatakan

sangat tidak setuju.

Tabel 4.25 Pegawai Koperasi Komunikatif dengan Para Anggota


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 0 0 0 0
Tidak setuju 6 8.1 8.1 8.1
Netral 14 18.9 18.9 27.0
Setuju 45 60.8 60.8 87.8
Sangat setuju 9 12.2 12.2 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.25 menunjukkan bahwa ada 9 responden (12,2%) yang

menyatakan sangat setuju bahwa pegawai koperasi komonikatif dengan

anggota, 45 responden (60,8%) menyatakan setuju, 14 responden (18,9%)

menyatakan netral, 6 responden (8,1%) menyatakan tidak setuju dan 0

responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju.


Tabel 4.26 Pegawai Memberi Perhatian atas Segala Kebutuhan Anggota
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 0 0 0 0
Tidak setuju 8 10.8 10.8 10.8
Netral 37 50.0 50.0 60.8
Setuju 21 28.4 28.4 89.2
Sangat setuju 8 10.8 10.8 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.26 menunjukkan bahwa ada 8 responden (10,8%) yang

menyatakan sangat setuju bahwa pegawai memberikan perhatian atas segala

kebutuhan anggota, 21 responden (28,4%) menyatakan setuju, 37 responden

(50,0%) menyatakan netral, 8 responden (10,8%) menyatakan tidak setuju dan

0 responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju.

Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa empati dari pegawai di

koperasi secara umum baik karena mereka telah mampu memenuhi kebutuhan

anggota dan memiliki sikap komunikatif dengan anggota akan tetapi perhatian

atas kebutuhan anggota masih biasa-biasa saja.

4.16.2.3 Keputusan Pembelian

Dalam rangka mengungkap keputusan pembelian anggota digunakan 8


butir yang meninjau empat indikator yaitu pengenalan masalah, pencarian
informasi, evaluasi alternatif dan perilaku pasca beli.
1) Pengenalan masalah

Jawaban yang diberikan atas pertanyaan pada indikator pengenalan

masalah dapat disajikan sebagai berikut:


Tabel 4.27 Kebutuhan Pokok dalam Kehidupan Sehari-hari Anggota
Terpenuhi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4
Tidak setuju 28 37.8 37.8 39.2
Netral 31 41.9 41.9 81.1
Setuju 11 14.9 14.9 95.9
Sangat setuju 3 4.1 4.1 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.27 menunjukkan bahwa ada 3 responden (4,1%) yang sangat

setuju bahwa kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari anggota

terpenuhi, 11 responden (14,9%) menyatakan setuju, 31 responden (41,9%)

menyatakan netral dan 28 responden (28%) menyatakan tidak setuju dan 1

responden (1,4%) menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 4.28 Dalam Memutuskan Pembelian Anggota Melihat Harga yang


Murah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 3 4.1 4.1 4.1
Tidak setuju 30 40.5 40.5 44.6
Netral 30 40.5 40.5 85.1
Setuju 9 12.2 12.2 97.3
Sangat setuju 2 2.7 2.7 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.28 menunjukkan bahwa ada 2 responden (2,7%) yang

menyatakan dalam memutuskan pembelian melihat harga produk yang murah,

9 responden (12,2%) menyatakan setuju, 30 responden (40,5%) menyatakan

netral dan 30 responden (40,5%) menyatakan tidak setuju dan 3 responden

(4,1%) menyatakan sangat tidak setuju.


Tabel 4.29 Anggota Memilih Tempat Belanja dengan Pelayanan yang Baik
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 3 4.1 4.1 4.1
Tidak setuju 18 24.3 24.3 28.4
Netral 43 58.1 58.1 86.5
Setuju 10 13.5 13.5 100.0
Sangat setuju 0 0 0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.29 menunjukkan bahwa 0 responden (0%) menyatakan sangat

setuju bahwa dalam berbelanja memilih tempat yang memiliki pelayanan baik

ada 10 responden (13,5%) yang menyatakan setuju, 43 responden (58,1%)

menyatakan setuju, 18 responden (24,3%) menyatakan netral dan 3 responden

(4,1%) menyatakan tidak setuju.

Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa pengenalan masalah dari

anggota dalam melakukan pembelian telah baik karena tidak hanya memilih

barang yang murah tetapi juga yang menyediakan barang yang lengkap, selain

itu tempat berbelanja yang dipilih adalah yang pelayanannya baik.

2) Pencarian Informasi

Jawaban yang diberikan atas pertanyaan pada indikator pencarian

informasi dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.30 Anggota Mencari Informasi Produk Koperasi Untuk Mendapatkan


Kepuasan Berbelanja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 4 5.4 5.4 5.4
Tidak setuju 22 29.7 29.7 35.1
Netral 34 45.9 45.9 81.1
Setuju 9 12.2 12.2 93.2
Sangat setuju 5 6.8 6.8 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.30 menunjukkan bahwa ada 5 responden (6,8%) yang sangat

setuju bahwa mereka mencari informasi tentang produk yang ada di koperasi

untuk mendapatkan kepuasan berberlanja, 9 responden (12,2%) menyatakan

setuju, 34 responden (45,9%) menyatakan netral dan 22 responden (29,7%)

menyatakan tidak setuju dan 4 responden (5,4%) menyatakan sangat tidak

setuju.

Dengan demikian terlihat bahwa belum ada usaha yang berrarti dari

para anggota untuk mencari informasi terkait dengan produk yang ada

koperasi untuk mendapatkan kepuasan dalam berbelanja.

3) Evaluasi alternatif

Jawaban yang diberikan atas pertanyaan pada indikator evaluasi

alternatif dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.31 Anggota Melakukan Keputusan Pembelian Karena Manfaat yang


Diberikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 5 6.8 6.8 6.8
Tidak setuju 24 32.4 32.4 39.2
Netral 35 47.3 47.3 86.5
Setuju 5 6.8 6.8 93.2
Sangat setuju 5 6.8 6.8 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.31 menunjukkan bahwa ada 5 responden (6,8%) yang sangat

setuju bahwa anggota melakukan keputusan pembelian karena manfaat yang

diberikan, 5 responden (6,8%) menyatakan setuju, 35 responden (47,3%)

menyatakan netral, 24 responden (32,4%) menyatakan tidak setuju dan 5

responden (6,8%) menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian terlihat


bahwa kurang memperhitungkan manfaat yang diberikan dalam melakukan

keputusan pembelian.

4) Perilaku pasca pembelian

Jawaban yang diberikan atas pertanyaan pada indikator perilaku pasca

pembelian dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.32 Anggota akan Memberikan Kritik kepada Koperasi apabila


Pelayanannya Kurang Memuaskan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 7 9.5 9.5 9.5
Tidak setuju 18 24.3 24.3 33.8
Netral 35 47.3 47.3 81.1
Setuju 12 16.2 16.2 97.3
Sangat setuju 2 2.7 2.7 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.32 menunjukkan bahwa ada 2 responden (2,7%) yang sangat

setuju bahwa mereka melakukan kritik apabila pelayanan koperasi kurang

memuaskan, 12 responden (16,2%) menyatakan setuju, 35 responden (47,3%)

menyatakan netral, 18 responden (24,3%) menyatakan tidak setuju dan 7

responden (9,5%) menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 4.33 Anggota Melakukan Pembelian Ulang apabila Puas


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4
Tidak setuju 21 28.4 28.4 29.7
Netral 33 44.6 44.6 74.3
Setuju 17 23.0 23.0 97.3
Sangat setuju 2 2.7 2.7 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.33 menunjukkan bahwa ada 2 responden (2,7%) yang

menyatakan sangat setuju akan melakukan pembelian ulang apabila puas, 17


responden (23,0%) menyatakan setuju, 33 responden (44,6%) menyatakan

netral, 21 responden (28,4%) menyatakan tidak setuju dan 1 responden (1,4%)

menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 4.34 Anggota Menyampaikan Pengalaman Membeli kepada Orang Lain


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat tidak setuju 0 0 0 0
Tidak setuju 40 54.1 54.1 54.1
Netral 25 33.8 33.8 87.8
Setuju 8 10.8 10.8 98.6
Sangat setuju 1 1.4 1.4 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 4.34 menunjukkan bahwa ada 1 responden (1,4%) yang

menyatakan sangat setuju bahwa mereka menyampaikan pengalaman membeli

kepada orang lain, 8 responden (10,8%) menyatakan setuju, 25 responden

(33,8%) menyatakan netral, 40 responden (40%) menyatakan tidak setuju dan

0 responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju.

Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa perilaku pasca pembelian

dari anggota masih biasa-biasa saja ditunjukkan dari kecenderungan mereka

yang enggan melakukan kritik saat mendapatkan pelayanan yang kurang

memuaskan, jarang melakukan pembelian ulang karena tidak puas dan enggan

menyampaikan pengalaman membeli kepada orang lain.

4.16.3 Uji Prasyarat Analisis Regresi

Guna menguji hipotesis penelitian digunakan analisis statistik dengan

rumus regresi linier ganda. Hasil analisis regresi tersebut dapat dilakukan apabila

data tersebut memenuhi syarat yaitu : berdistribusi normal dan model regresi

antara variabel bebas dengan terikat linier.


1. Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang


diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji ini menggunakan rumus
kolmogorov smirnove dengan perhitungan komputasi SPSS for windows relase
12. Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran diperoleh harga kolmogorov
smirnov untuk variabel harga sebesar 0,718 dengan signifikansi 0,680 > 0,05.
Untuk variabel kualitas pelayanan diperoleh harga kolmogorov smirnov sebesar
0,849 dengan signifikansi 0,467 > 0,05 dan untuk variabel keputusan pembelian
diperoleh harga kolmogorov smirnov sebesar 0,987 dengan signifikansi 0,284 >
0,05. Dengan demikian data dari ketiga variabel dalam penelitian ini dapat
dinyatakan berdistribusi normal.
2. Uji Linieritas Garis Regresi

Uji linieritas garis regresi dimaksudkan untuk mengetahui apakah data


yang diperoleh berbentuk linier atau tidak. Jika data berbentuk linier, maka
penggunaan analisis regresi linier berganda pada pengujian hipotesis dapat
dipertanggungjawabkan akan tetapi jika tidak linier, maka harus digunakan
analisis regresi non linier. Uji linieritas garis regresi dalam penelitian ini
menggunakan uji F dan berdasarkan hasil perhitungan diperoleh Fhitung untuk
variabel harga dengan keputusan pembelian sebesar 1,146 dengan signifikansi
0,339 > 0,05 sedangkan untuk variabel kualitas pelayanan dengan keputusan
pembelian diperoleh Fhitung sebesar 1,026 dengan signifikansi 0,445 > 0,05.
Dengan demikian menunjukkan bahwa data-data variabel bebas dengan variabel
terikat dalam penelitian ini berbentuk linier sehingga dapat digunakan analisis
regresi linier berganda untuk menguji hipotesis penelitian.
4.16.4 Pengujian Hipotesis

Dalam rangka menguji hipotesis penelitian ini digunakan analisis regresi

berganda. Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi bergadan dengan

menggunakan program komputasi SPSS for windows relase 12 diperoleh hasil

seperti terangkum pada table berikut ini :

Tabel 4.35 Ringkasan Analisis Regresi antara Harga dan Kualitas Pelayanan
dengan Keputusan pembelian
Keterangan Nilai
Konstanta 1,478
Koefisien regresi harga 0,472
Koefisien regresi kualitas pelayanan 0,231
Fhitung 52,880
R 0,774
Ajusted R2 0,587
thitung variabel harga 5,599
thitung variabel kualitas pelayanan 4,305
r parsial harga 0,421
r parsial kualitas pelayanan 0,324

Dari Tabel 4.35 di atas menunjukkan bahwa persamaan regresi ganda

yang diperoleh dari hasil analisis yaitu : Ŷ = 1,478 + 0,472X1 + 0,231X2.

Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut:

1) Konstanta = 1,478

Jika skor variabel harga dan kualitas pelayanan = 0, maka skor keputusan

pembelian akan menjadi sebesar 1,478.

2) Koefisien X1 = 0,472

Jika skor harga mengalami peningkatan sebesar 1 (satu) satuan sementara

kualitas pelayanan dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan skor

keputusan pembelian sebesar 0,472.

3) Koefisien X2 = 0,231

Jika skor kualitas pelayanan meningkat 1 (satu) satuan sementara harga

dianggap tetap, maka menyebabkan kenaikan skor keputusan pembelian

sebesar 0,231.

Dalam rangka pengujian hipotesis yang telah diajukan dilakukan dengan

menggunakan alat uji statistik yaitu uji F dan uji t.

4.16.4.1 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Pengujian hipotesis secara parsial ini dimaksudkan untuk menguji

keberartian pengaruh dari masing-masing variabel bebas yaitu harga (X1), dan

kualitas pelayanan (X2) terhadap keputusan pembelian (Y).


a. Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian (H1)

H1 = Ada pengaruh harga terhadap keputusan pembelian secara

signifikan.

Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran dan terangkum pada

tabel 4.35 di atas menunjukkan bahwa untuk variabel harga diperoleh

koefisien regresi sebesar 0,472. Uji keberartian koefisien regresi dengan

uji t diperoleh thitung = 5,599 dengan signifikansi 0,000. Karena harga

signifikansi yang diperoleh kurang dari 0,05, menunjukkan bahwa nilai t

yang diperoleh tersebut signifikan. Hal ini berarti bahwa variabel harga

(X1) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian (Y),

sehingga hipotesis kerja (H1) “diterima”.

b. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian

H2 = Ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian

secara signifikan.

Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran dan terangkum pada

tabel 4.35 di atas menunjukkan bahwa untuk variabel kualitas pelayanan

diperoleh koefisien regresi sebesar 0,231. Uji keberartian koefisien regresi

dengan uji t diperoleh thitung = 4,305 dengan signifikansi 0,000. Karena

harga signifikansi yang diperoleh kurang dari 0,05, menunjukkan bahwa

nilai t yang diperoleh tersebut signifikan. Hal ini berarti bahwa variabel

kualitas pelayanan (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

pembelian (Y), sehingga hipotesis kerja (H2) “diterima”.


4.16.4.2 Pengujian Secara Simultan (Uji F)

Hipotesis yang akan diuji kebenarannya dengan menggunakan uji simultan

(uji F) adalah sebagai berikut:

Pengujian Hipotesis (H3) antara variabel harga (X1) dan kualitas

pelayanan (X2) terhadap keputusan pembelian (Y).

H3 = Ada pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap keputusan

pembelian secara signifikan.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara simultan menggunakan uji F

dengan bantuan program komputasi SPSS for Windows release 12 yang

terangkum pada tabel 4.35 diperoleh F hitung = 52,880 dengan signifikansi 0,000.

Karena keputusan pembelian signifikansi yang diperoleh kurang dari 0,05,

menunjukkan bahwa nilai F yang diperoleh tersebut signifikan. Hal ini berarti

bahwa variabel harga (X1) dan kualitas pelayanan (X2) berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan pembelian (Y), sehingga hipotesis kerja (H3)

“diterima”.

4.16.4.3 Koefisien Determinasi

Nilai koefisien determinasi digunakan untuk melihat besarnya pengaruh

kualitas harga dan pelayanan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil

analisis pada lampiran dan terangkum pada tabel 4.35 diperoleh nilai koefisien

determinasi simultan (R2) sebesar 0,587. Dengan demikian menunjukkan

bahwa harga dan kualitas pelayanan secara bersama-sama mempengaruhi


keputusan pembelian sebesar 58,7% dan sisanya yaitu 41,3% dari keputusan

pembelian dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.

4.1.4 Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa model regresi

berganda baik atau tidak. Karena model regresi yang baik adalah model regresi

yang bebas dari masalah-masalah seperti multikolinieritas, dan heterokedastisitas.

Berdasarkan analisis diperoleh hasil uji asumsi klasik sebagai berikut.

1. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya hubungan atau korelasi secara sempurna antar variabel

bebas (independen) (Ghozali, 2005: 57). Salah satu cara yang dapat digunakan

untuk menguji ada tidaknya penyimpangan multikolinieritas dalam suatu

persamaan regresi adalah dengan melihat nilai VIF dan toleransi pada suatu

model regresi. Suatu model regresi yang tidak terjadi gejala multikolinieritas jika

memiliki nilai toleransi kurang dari 1 dan nilai variance inflation factor (VIF)

antara 1 sampai 10. Berikut ini disajikan nilai VIF dan nilai toleransi yang

diperoleh dalam model.

Tabel 4.36. Besaran Nilai Toleransi dan Variance Inflation Factor (VIF)
Variabel bebas Toleransi VIF
Harga 0,715 1,399
Kualitas pelayanan 0,715 1,399
Sumber : Data penelitian tahun 2008
Berdasarkan hasil pengolahan dengan menggunakan program SPSS pada

table di atas diperoleh besarnya nilai toleransi kurang dari 1 dan nilai VIF lebih

besar dari 1 dan kurang dari 10 untuk semua variabel bebas. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tersebut tidak terdapat problem

multikolinieritas.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model

terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain (Ghozali, 2005: 69). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas. Ada atau tidaknya problem heterokedastisitas pada model

regresi dapat dideteksi dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu yang

teratur pada grafik scatterplot serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y.

Scatterplot

Dependent Variable: Y
3
Regression Studentized

1
Residual

-1

-2

-3

-4 -2 0 2 4
Regression Standardized Predicted Value

Gambar 4.1
Grafik Scatterplot

Berdasarkan grafik scatterplot pada gambar 4.1 menunjukkan bahwa tidak

ditemukan pola tertentu yang teratur dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka not pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada

model regresi.

4.2 Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga berpengaruh secara signifikan

terhadap keputusan pembelian bagi anggota KPRI Gembala Makmur Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah. Adanya pengaruh harga

terhadap keputusan pembelian tersebut tidak lepas dari perilaku konsumen,

dimana bagi konsumen faktor harga menjadi pertimbangan yang utama dalam

melakukan pembelian suatu produk.

Penetapan harga yang sesuai dalam suatu bisnis jasa pengadaan barang

khususnya koperasi yang memiliki tujuan untuk mensejahterakan anggotanya

didukung pendapat Fandy Tjiptono (1997: 23), bahwa persaingan yang semakin

ketat dalam usaha jasa, dimana semakin banyak produsen yang terlibat dalam

pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen menyebabkan setiap perusahaan

harus menempatkan orientasi pada kebutuhan konsumen sebagai tujuan utama.

Selera konsumen yang mengalami peningkatan membuat perusahaan jasa

berusaha semaksimal mungkin menyediakan kebutuhan konsumen. Kehadiran

organisasi jasa merupakan tuntutan dalam pemenuhan kebutuhan hidup, kondisi

semacam ini mencerminkan suatu fenomena yang terjadi bahwa masyarakat

menjadi semakin kritis dalam memilih tempat pembelanjaan. Lebih lanjut Basu

Swasta (1994: 84), menegaskan bahwa untuk dapat menarik perhatian dari

konsumen maka perusahaan menawarkan harga yang relatif terjangkau, karena


harga yang ditawarkan haruslah sesuai dan memadai dengan apa yang telah

dikeluarkan konsumen.

Berdasarkan hasil deskripsi data pada variabel harga menunjukkan bahwa

saat ini penetapan harga yang ditetapkan oleh pihak KPRI Gembala Makmur

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah belum sesuai

dengan harapan para anggota, dimana kepastian harga yang ditetapkan pihak

koperasi dalam kategori cukup dan belum sesuai dengan kualitas barang yang ada,

potongan pembelian masih rendah dan syarat pembayaran juga masih terkesan

memberatkan para anggota dimana adanya potongan pembelian dan pembelian

kredit yang dapat dilakukan konsumen hanya untuk pembelian dengan jumlah

yang masih cukup besar.

Selain harga, keputusan pembelian anggota KPRI Gembala Makmur Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah juga dipengaruhi oleh

kualitas pelayanan yang diberikan para pegawai. Dari hasil deskripsi data pada

variabel kualitas pelayanan oleh pihak KPRI Gembala Makmur Dinas Peternakan

dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah masih belum sesuai dengan harapan

para anggota, dalam bukti langsung pelayanan transaksi jual beli menggunakan

komputerisasi agar lebih cepat dalam melayani anggota, namum tidak banyak

pegawai koperasi yang dapat mengoperasikan komputer. Keandalan yang

ditunjukkan sikap simpati dengan ketelitian yang tinggi dalam melayani anggota,

namun pada kenyataannya para pegawai masih belum teliti dalam melayani

dikarenakan terbatasnya jumlah pegawai dan banyaknya anggota yang berbelanja.

Kenyataan tersebut belum diperhatikan dengan baik oleh pihak pengurus

koperasi. Bagi perusahaan jasa tentu cukup sulit untuk mendapatkan standar
pelayanan yang sama di mata konsumen. Hal ini menuntut kejelian pengelolaan

SDM yang dimiliki agar kinerjanya optimum dalam memuaskan konsumen. Oleh

karena itu pelayanan yang baik dapat dijadikan modal untuk menarik minat

konsumen karena kualitas pelayanan dapat menentukan kepuasan dan keinginan

menggunakan lagi jasa tersebut (loyalitas konsumen) (Fandy Tjiptono, 2000:

235).

Secara umum menunjukkan bahwa harga dan kualitas pelayanan

merupakan faktor yang penting agar diperoleh tingkat keputusan pembelian yang

tinggi. Dengan adanya harga yang bersaing dan kualitas pelayanan yang baik,

maka minat pelanggan untuk menggunakan kembali jasa yang pernah

digunakannya akan tumbuh, begitu juga dengan sebaliknya. Hal ini ditunjukkan

dari hasil uji simultan sebesar 58,7%, yang berarti kedua variabel yaitu harga dan

kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.


BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat diambil

suatu simpulan sebagai berikut :

1. Secara parsial harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

pembelian bagi anggota KPRI Gembala Makmur Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah.

2. Kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

pembelian bagi anggota KPRI Gembala Makmur Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah.

3. Ada pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian

secara signifikan bagi anggota KPRI Gembala Makmur Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah dengan besarnya pengaruh tersebut

yaitu 58,7%.

5.2 Saran

Saran yang dapat diajukan berdasarkan simpulan di atas adalah sebagai

berikut :

1. Mengingat harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian, maka pihak

pengurus KPRI Gembala Makmur Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Provinsi Jawa Tengah hendaknya memperhatikan penetapan harga barang,


dimana harga harus disesuaikan dengan kualitas barang. Potongan pembelian

dan syarat pembayaran hendaknya tidak memberatkan para anggota.

2. Dari segi kualitas pelayanan hendaknya pihak pengurus KPRI Gembala

Makmur Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah

menambah jumlah pegawai dan melakukan training dalam komputerisasi agar

pelayanan kepada anggota dapat maksimal. Selain itu pegawai hendaknya

harus lebih cepat dan tanggap dalam melayani para anggota.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.


Jakarta: Rineka Cipta.
__________ . 1996. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
__________ . 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Assauri, Sofyan. 1996. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Abdi Tandur.
Chandradhy, Dwiyono. 1984. Strategi-Strategi Pemasaran di Indonesia. Jakarta:
FE UI.
Daniel, Moehar. 2003. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Engel, F. James. 1994. Perilaku Konsumen Jilid I dan Jilid II. Jakarta: Binarupa
Aksara
Ghozali, Imam. 2001. Strategi Ekonomi dan Terapan. Semarang: BP-UNDIP.
__________ . 2002. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: BP-UNDIP.
Hamdani, A dan Rambat Lupiyoadi. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:
Salemba Empat.
Kotler, Philip. 1996. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Kontrol Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
__________ . 1997. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
__________ dan Armstrong. 1999. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
__________ . 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 2 Edisi 8. Jakarta: Erlangga.
__________ . 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Millenium 1. Jakarta: Erlangga.
Lovelock, Christoper. 2001. Pemasaran Jasa, Orang, Teknologi. Jakarta: Salemba
Empat.
Mangkunegaran, A.P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Sadikin, Fransiscus Xaverius. 2005. Tip dan Trik Meningkatkan Efisiensi,
Produktivitas, Profitabilitas. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Stanton, William. J. 1996. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1 dan 2. Jakarta:
Erlangga.
Swasta, Basu. 1984. Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty.
Swasta, Basu dan Irawan. 1993. Manajemen Pemasaran Modern Edisi V.
Yogyakarta: Liberty.
__________ dan T. Hani Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran Analisa
Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Liberty.
Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI.
__________ . 2000. Perspektif Manajemen dan Pemasaran Kontemporer.
Yogyakarta: ANDI.
__________. 2006. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Umar, Husein. 2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia
Winardi. 1990. Tenaga Terampil Masih Terbatas. Jakarta: Penerbit Media
Grafika.
Zethaml, V. dan M. J. Bitner. 1996. Pemasaran Jasa Edisi Pertama. Jakarta:
Salemba Empat.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS EKONOMI

Kepada :
Yth. Bapak/ Ibu/ Saudara responden
di tempat

Dengan hormat,
Dalam rangka memenuhi tugas akhir perkuliahan yang berupa
penyusunan skripsi maka saya mohon bantuan Bapak/ Ibu/ Saudara untuk mengisi
angket guna mencari data.
Jawaban Bapak/ Ibu/ Saudara akan sangat membantu keberhasilan
penelitian yang sedang saya laksanakan. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan kesediaan, kesungguhan dan kejujuran Bapak/ Ibu/ Saudara dalam
menjawab setiap pertanyaan. Saya akan sangat menghargai setiap jawaban yang
Bapak/ Ibu/ Saudara berikan dan tetap dijaga kerahasiaannya, serta tidak akan
berpengaruh terhadap kedudukan dan status.
Hasil dari angket ini semata-mata hanya untuk kepentingan penelitian.
Besar harapan saya, Bapak/ Ibu/ Saudara dapat memberikan jawaban
yang sebenarnya sehingga jawaban tersebut dapat saya gunakan untuk
menganalisis data yang tepat dan obyektif.
Demikian surat permohonan ini saya buat, atas kesediaan dan
partisipasinya saya ucapkan terima kasih.

Semarang, September 2008

Peneliti
KUESIONER

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BAGI
ANGGOTA KPRI GEMBALA MAKMUR
DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
PROVINSI JAWA TENGAH

I. IDENTITAS RESPONDEN
Isi dan lingkarilah identitas Anda di bawah ini.
1. No :
2. Jenis Kelamin : a. Laki-laki
b. Perempuan
3. Usia : a. 19 - 25 tahun
b. 26 - 30 tahun
c. 31 - 39 tahun
d. > 40 tahun
4. Masa Kerja : a. < 2 tahun
b. 3 – 6 tahun
c. 7 – 10 tahun
d. > 10 tahun
II. PETUNJUK PENGISIAN
Pilih salah satu jawaban yang tersedia di bawah ini dengan memberi tanda (√).
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

SS S N TS STS
No. Pertanyaan
(5) (4) (3) (2) (1)
1 Harga yang ditetapkan koperasi sesuai dengan
kualitas.
2 Harga produk yang ditawarkan di koperasi
lebih terjangkau dibandingkan dengan harga
di luar.
3 Harga yang murah akan meningkatkan daya
beli anggota koperasi.
4 Setiap pembelian produk dengan jumlah besar
mendapatan potongan pembelian.
5 Koperasi memberikan diskon atas barang-
barang berupa sembako.
6 Anggota dapat membayar secara kredit
produk-produk di koperasi.
7 Anggota dapat melakukan pembelian secara
kredit apabila total pembelian di atas Rp
100.000,-
8 Gedung/ bangunan koperasi terjaga
kebersihannya.
9 Pelayanan transaksi jual beli menggunakan
komputerisasi sehingga lebih cepat dalam
melayani anggota.
10 Dilengkapi AC di dalam ruangan koperasi
untuk para pembeli.
11 Pelayanan transaksi jual-beli dilaksanakan
secara tepat.
12 Sikap simpati dengan ketelitian yang tinggi
dalam melayani anggota.
Pelayanan transaksi jual-beli dilaksanakan
13
sesuai dengan jam kerja pegawai.
SS S N TS STS
No. Pertanyaan
(5) (4) (3) (2) (1)
14 Kemampuan pegawai koperasi cepat dalam
memberikan jasa layanan transaksi jual beli.
15 Pegawai selalu bersikap sopan dalam
memberikan pelayanan kepada para anggota.
16 Pegawai koperasi selalu menyampaian
informasi secara jelas..
17 Pegawai koperasi telah dibekali ilmu
akuntansi dalam melaksanakan tanggung
jawabnya.
18 Adanya jaminan keamanan atas produk yang
dikonsumsi oleh para anggota (barang yang
dijual tidak kadaluwarsa).
19 Koperasi menumbuhkan rasa percaya anggota
melalui sopan santun.
20 Pegawai koperasi mampu memenuhi
kebutuhan para anggota..
21 Pegawai koperasi komunikatif dengan para
anggotanya.
22 Pegawai memberi perhatian atas segala
kebutuhan para anggota.
23 Kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-
hari anggota kurang dapat terpenuhi.
24 Dalam memutuskan pembelian anggota
melihat produk yang harganya murah..
25 Anggota cenderung memilih tempat belanja
dengan pelayanan yang baik.
26 Anggota mencari informasi tentang produk di
koperasi untuk mendapatkan kepuasan
berbelanja.
27 Anggota melakukan keputusan pembelian
karena manfaat yang diharapkan dari
koperasi.
28 Anggota akan memberikan kritik kepada
koperasi apabila pelayanannya kurang
memuaskan.
29 Anggota akan melakukan pembelian ulang
bila merasa puas.
30 Anggota akan menyampaikan pengalaman
membeli kepada orang lain (anggota lain).
DAFTAR VARIABEL DAN NO. ITEM PERTANYAAN

NO. VARIABEL NO. ITEM


1. Harga (X1)
1. Kepastian Harga 1, 2, 3
2. Potongan Pembelian 4, 5
3. Syarat Pembayaran 6, 7
2. Kualitas Pelayanan (X2)
1. Bukti Langsung 8, 9, 10
2. Keandalan 11, 12, 13
3. Daya Tanggap 14, 15, 16
4. Jaminan 17, 18, 19
5. Empati 20, 21, 22
3. Keputusan Pembelian (Y)
1. Pengenalan Masalah 23, 24, 25
2. Pencarian Informasi 26
3. Evaluasi Alternatif 27
4. Perilaku Pasca Beli 28, 29, 30
Analisis Validitas dan Reliabilitas Angket Harga (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.801 7

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


VAR00001 3.4400 1.04403 25
VAR00002 2.6400 .81035 25
VAR00003 4.1200 .66583 25
VAR00004 2.2000 .86603 25
VAR00005 2.4400 .71181 25
VAR00006 3.5200 1.04563 25
VAR00007 3.4400 .86987 25

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
VAR00001 18.3600 12.323 .478 .790
VAR00002 19.1600 13.223 .515 .779
VAR00003 17.6800 13.643 .575 .773
VAR00004 19.6000 12.917 .522 .778
VAR00005 19.3600 13.157 .630 .763
VAR00006 18.2800 12.043 .521 .781
VAR00007 18.3600 12.573 .581 .767
Analisis Validitas dan Reliabilitas Angket Kualitas Pelayanan (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.873 15

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


VAR00008 3.5600 .82057 25
VAR00009 3.7200 .89069 25
VAR00010 3.1600 .89815 25
VAR00011 3.2000 .57735 25
VAR00012 3.4000 .64550 25
VAR00013 3.7200 .93630 25
VAR00014 3.4800 .82260 25
VAR00015 3.0400 .93452 25
VAR00016 3.6400 .86023 25
VAR00017 3.3600 .86023 25
VAR00018 3.2000 .70711 25
VAR00019 3.0800 .75939 25
VAR00020 3.4400 .91652 25
VAR00021 3.9200 .70238 25
VAR00022 2.9200 .75939 25

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
VAR00008 47.2800 46.043 .607 .861
VAR00009 47.1200 46.860 .477 .867
VAR00010 47.6800 44.643 .668 .857
VAR00011 47.6400 49.490 .449 .868
VAR00012 47.4400 49.007 .448 .868
VAR00013 47.1200 45.527 .560 .863
VAR00014 47.3600 47.990 .422 .870
VAR00015 47.8000 45.750 .542 .864
VAR00016 47.2000 47.167 .471 .867
VAR00017 47.4800 45.593 .615 .860
VAR00018 47.6400 47.073 .608 .861
VAR00019 47.7600 47.940 .471 .867
VAR00020 47.4000 46.167 .519 .865
VAR00021 46.9200 48.077 .503 .866
VAR00022 47.9200 47.743 .491 .866
Analisis Validitas dan Reliabilitas Angket Keputusan Pembelian(Y)

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.837 8

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


VAR00023 3.6400 .63770 25
VAR00024 3.8000 .76376 25
VAR00025 3.4000 .86603 25
VAR00026 2.8800 .78102 25
VAR00027 2.9200 .64031 25
VAR00028 3.0800 .90921 25
VAR00029 3.2800 .67823 25
VAR00030 3.3600 .86023 25

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
VAR00023 22.7200 14.460 .627 .813
VAR00024 22.5600 14.590 .468 .831
VAR00025 22.9600 13.707 .538 .823
VAR00026 23.4800 13.593 .643 .808
VAR00027 23.4400 14.840 .539 .823
VAR00028 23.2800 12.627 .689 .801
VAR00029 23.0800 14.827 .502 .826
VAR00030 23.0000 13.583 .565 .819
NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1 X2 Y
N 74 74 74
Normal Parameters a,b Mean 19.5676 49.9595 22.2703
Std. Deviation 4.63188 7.26681 4.38958
Most Extreme Absolute .084 .099 .115
Differences Positive .084 .065 .115
Negative -.067 -.099 -.086
Kolmogorov-Smirnov Z .718 .849 .987
Asymp. Sig. (2-tailed) .680 .467 .284
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Means

ANOVA Table

Sum of
Squares df Mean Square F S
X1 * Y Between (Combined) 968.518 17 56.972 5.338
Groups Linearity 772.871 1 772.871 72.419
Deviation from Linearity 195.647 16 12.228 1.146
Within Groups 597.644 56 10.672
Total 1566.162 73
X2 * Y Between (Combined) 2128.734 17 125.220 4.062
Groups Linearity 1622.749 1 1622.749 52.646
Deviation from Linearity 505.985 16 31.624 1.026
Within Groups 1726.144 56 30.824
Total 3854.878 73
Regression

Correlations

Y X1 X2
Pearson Correlation Y 1.000 .702 .649
X1 .702 1.000 .534
X2 .649 .534 1.000
Sig. (1-tailed) Y . .000 .000
X1 .000 . .000
X2 .000 .000 .
N Y 74 74 74
X1 74 74 74
X2 74 74 74

Model Summaryb

Adjusted Std. Error of Durbin-


Model R R Square R Square the Estimate Watson
1 .774a .598 .587 2.82092 1.209
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 841.604 2 420.802 52.880 .000a
Residual 564.990 71 7.958
Total 1406.595 73
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa

Model
1
(Constant) X1 X2
Unstandardized Coefficients B 1.478 .472 .231
Std. Error 2.304 .084 .054
Standardized Coefficients Beta .498 .383
t .642 5.599 4.305
Sig. .523 .000 .000
Correlations Zero-order .702 .649
Partial .553 .455
Part .421 .324
Collinearity Statistics Tolerance .715 .715
VIF 1.399 1.399
a. Dependent Variable: Y

Charts

Histogram

Dependent Variable: Y

15

12
Frequency

Mean = 2.78E-17
0 Std. Dev. = 0.986
-3 -2 -1 0 1 2 3 N = 74
Regression Standardized Residual
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Y
1.0
Expected Cum Prob

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob

Scatterplot

Dependent Variable: Y

3
Regression Studentized

1
Residual

-1

-2

-3

-4 -2 0 2 4
Regression Standardized Predicted Value

You might also like