You are on page 1of 5

Nama

: Sudi Didi Wahyono

NIM

: 3401413067

Rombel

:2

Petani dan Tuan tanah dalam Feodalisme


Masyarakat Desa Karangpucung

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dinamika kehidupan yang terjadi di daerah pedesaan semakin berkembang
dan muncul berbagai kasus yang perlu dikaji.Kehidupan masyarakat desa yang
semakin berkembang dari mulai kebudayaannya sampai dengan struktur
masyarakatnya yang semakin beragam.
Kehidupan petani identik dengan kehidupan pedesaan. Amri Marzali
membedakannya

menjadi

peladang

atau

pekebun, peisan

(dari bahasa

InggrisPeasant), dan petani pengusaha atau farmer. Sebagian besar petani yang
ada di Indonesia merupakan peisan atau petani pemilik yang sekaligus juga
menggarap lahan pertanian yang mereka miliki.
Kehidupan seorang petani didesa saat ini tidak lagi hanya terpaut pada
pengertian seseorang yang memiliki tanah atau lahan pertanian.Sekarang ini
didesa Karangpucung kabupaten Cilacap beberapa kehidupan seorang petani lebih
mengarah kepada penggarap lahan saja bukan sepenuhnya pemilik lahan.
Kedudukan petani dalam struktur masyarakat didesa Karangpucung
menjadi kajian yang menarik.Mengingat secara fisik desa Karangpucung
berkembang menjadi daerah yang mencoba meminimalisir lahan petanian berupa
sawah dan kebun.Perubahan yang didorong oleh kondisi ekonomi dan tututan
daerah industrilisasi ini membuat sebagian lahan milik petani dijual.

Oleh kerena itu kesempatan kali ini,penulis akan mengkaji bagaimana


posisi petani dalam struktur masyarakat yang terbentuk di Desa Karangpucung
dintinjau dari kepemilikan lahan.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui struktur masyarakat jawa feodal.
2. Untuk mengetahui struktur masyarakat yang terbentuk di Desa
Karangpucung.

C. Mengapa Menarik Untuk Dikaji


Perkembangan kehidupan petani di desa Karangpucung yang
semakin terpuruk dengan terbentuknya struktur masyarakat yang
menempatkan petani bukan lagi kebanyakan sebagai pemilik lahan.Petani
di Desa Karangpucung mulai beralih menjadi buruh tani.Kondisi ekonomi
dan perkembangan budaya yang menurut saya menjadi faktor yang
berperan besar dalam perubahan kehidupan petani.

Hasil dan Pembahasan


a. Konsep

Feodalisme merupakan suatu masa, dimana pada saat itu raja


ditetapkan sebagai pemilik kekuasaan tertinggi, raja sebagai penguasa
pemerintahan

memiliki

kedudukan

yang

sangat

sentral

dan

menentukan terhadap kehidupan kerajaan serta masyarakatnya. Disini,


raja menganggap tanah sebagai symbol otoritas. raja merupakan
pemilik tanah dengan kekuasaanya yang mutlak. Para bangsawan dan
aparat birokrasi memperoleh tanah dari raja sebagai tanah jabatan.
Kemudian tanah-tanah tersebut diserahkan kepada rakyat (petani)
sebagai pihak yang diperintah untuk menggarap tanah-tanah tersebut,
dan nantinya mereka hanya menikmati bagian kecil dari hasil
menggarap tanah atau sawah, yaitu 2/5 bagian.
Melihat penjelasan diatas,saya masih bisa melihat karakteristik
tersebut pada kehidupan petani yang berkembang saat ini di Desa
Karangpucung.Hanya

saja

terjadi

sedikit

pergeseran

konsep

feodalisme,dimana dahulu terkesan jarak sosial yang jauh antara tuan


tanah dan buruh tani namun yang terjadi di Desa Karangpucung masih
memegang prinsip kekeluargaan yang erat.

b. Realitas kehidupan petani


Melihat konsep diatas,berkaitan dengan kajian utama kali ini
bahwa petani di Desa Karangpucung menempati posisi dibawah
masyarakat golongan Pegawai Negeri dalam hal ini sebagai mayoritas
tuan

tanah.Berbeda

dengan

pandangan Amri

Marzali

bahwa

kebanyakan petani di Indonesia adalah seorang peisan (Peasant) yang


berperan sebagai pemilik lahan sekaligus penggarap atau pengolah
lahan.Fenomena yang terjadi di Desa Karangpucung adalah beralihnya
petani peisan menjadi buruh tani.

Sejalan dengan itu,bapak Darsim (57) berdasarkan data yang


dimiliki beliau lahan pertanian di Desa Karangpucung dari tahun 2010
sampai dengan 2013 semakin menyempit salah satu faktornya adalah
alih fungsi lahan.Selanjutnya,semakin sedikitnya jumlah peasan atau
petani pemilik lahan dan penggarap lahan.
Pola pikir pegawai negeri yang beralih ke bidang investasi tanah
membuat semakin banyak kalangan pegawai negeri membeli lahan
baik lahan kering seperti kebun dan pekarangan maupun lahan basah
seperti sawah.

SIMPULAN
Terbentuknya konsep feodalisme di Desa Karangpucung
tergambar melalui adanya konsep tuan tanah yaitu rata-rata dari
golongan Pegawai Negeri.Selain itu faktor lain yang menyebabkan
terbentuknya fenomena seperti ini adalah peralihan pola pikir beberapa
petani peisan menjadi petani buruh atau buruh tani karena peluang
ekonomi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan industri.
Feodalisme yang mendorong terbentuknya struktur sosial di
Desa

Karangpucung

berbeda

dengan

feodalisme

masa

lalu.Perbedaanya adalah fenomena yang ada sekarang tidak diikuti


oleh ketidak adilan tuan tanah.Semua pekerjaan yang dilakukan
menggunakan prinsip kekeluargaan.

DAFTAR PUSTAKA
http://witrianto.blogdetik.com/2011/01/13/apa-dan-siapa-petani/
https://anggraenimunggi91.wordpress.com/2011/11/30/strukturmasyarakat-jawa/
Wolf,Eric R.,1996,Petani Suatu Tinjauan
Antropologis,Jakarta:CV.Raawali

You might also like