You are on page 1of 23

PENYAKIT KARDIOVASKULER

•Penyakit kardiovaskuler dan gagal jantung (congestive


heart failure, CHF) adalah umum terjadi pada anjing dan
kucing.
•Dari 5000 anjing, 11% ditemukan tanda2 penyakit jantung
dan 9% mempunyai kemungkinan terkena penyakit jantung.

•Penyakit jantung kongenital ditemukan sebanyak 0.56-


0.85% pada anjing dan 0.2% pada kucing.
•Chronic mitral valvular disease (endocardiosis) merupakan
abnormaliti yang paling sering terjadi pada anjing.
•Obesiti dan penyakit paru adalah penyebab diagnosis
positif gagal jantung.
• PEMERIKSAAN HEWAN
• Sejarah dan Pemeriksaan Fisikal
gagal jantung merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh ketidak
cukupan output kardiak dan kurangnya pengiriman nutrisi yang
penting untuk metabolisme jaringan.

Obesiti dan bronchitis kronis sering terjadi pada anjing dan kucing
dengan penyakit jantung dan menyebabkan manifestasi klinis yang
sama dengan gagal jantung.

Contoh kasus, seekor anjing dengan obesiti sedang, batuk, tachypnea,


tidak ada exercise, bunyi napas tidak normal, adalah sangat penting
bagi pasien tsb dievaluasi secara menyeluruh untuk menentukan
penyebab tanda2 klinisnya: 1. bronchitis kronis, 2. gagal jantung, 3.
obesiti, 4. kombinasi kesemua kondisi diatas.
• Pemeriksaan Lab dan Info Klinis Lainnya
• PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH SISTEMIK
sistemik sistolik/diastolik tekanan darah anjing dan kucing
180/100 mm Hg, jika > 200/110 mm Hg, hipertensi ringan.

1 Pengukuran tekanan darah langsung, didapat dengan cara


memasukkan jarum atau kateter ke dalam arteri. Jarum/kateter
tsb dihubungkan ke transduser dan hasilnya akan terlihat pada
oscilloscope.
2 Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung, yaitu pada
arteri perifer (kaki atau ekor). Alat ultrasonic, oscillometric atau
photo plethysmographic diletakkan pada daerah tsb kemudian
dideteksi aliran darah atau pergerakan dinding arteri.
• PEMERIKSAAN TERHADAP PENYAKIT YANG
BERHUBUNGAN
penyakit kardiovaskuler biasanya berhubungan dengan penyakit
ginjal kronis (pada anjing dan kucing).

Semua pasien dengan penyakit kardiovaskuler sebaiknya


dilakukan pemeriksaan ginjal. Metode yang baik yaitu: urinalysis
dan serum biochemistry profile.

Hipertiroidism pada kucing merupakan faktor resiko untuk


hipertropi cardiomiopatik sekunder dan hipertensi sistemik.

• PEMERIKSAAN NUTRISI DAN HORMON


1 Elektrolit dan Magnesium
ketidak normalan elektrolit dan magnesium dapat menyebabkan
disritmia jantung, menurunnya kontraksi otot jantung dan lemah
otot jantung.
2 Taurine
Nilai untuk plasma taurine yaitu <20 – 30 nmol/ml berhubungan
dengan defisiensi unsur ini pada anjing dan kucing.
Pemeriksaan eksresi taurin dalam urin merupakan salah satu
alternatif untuk mengukur plasma atau konsentrasi taurine darah.
3 Carnitine
total carnitine dalam plasma dipengaruhi oleh jumlah carnitine
dalam makanan. Konsentrasi plasma carnitine akan meningkat
pada hewan yang makan makanan yang tinggi carnitine seperti
daging.
Cara mengukur konsentrasi carnitine: lebih kurang 1 ml plasma
yang di + heparin, disentrifus, dibekukan, kirim ke lab yang
berkenaan.
Konsentrasi carnitine juga diukur dalam otot jantung, skeletal
muscle dan liver.
tissue jantung diambil dengan menggunakan teknik modifikasi
transvenous endomyocardial biopsy. Sedangkan skeletal muscle
dan jaringan liver didapat dengan cara/ teknik biopsi standar.

Caranya: spesimen di press hingga kering, dibekukan dalam liquid


nitrogen dan simpan pada -70 C sampai konsentrasi carnitine akan
diukur di lab yang berkenaan.
spesimen untuk pemeriksaan carnitine tidak boleh disimpan dalam
formalin!!!

• FAKTOR RESIKO
Breed, obesiti, penyakit ginjal, terapi obat, endokrinopati dan infeksi
cacing.
Hipertiroidism adalah faktor resiko untuk hipertropi kardiomiopati
dan hipertensi sekunder pada kucing tua.
• KUNCI FAKTOR NUTRISI
disebabkan CHF berhubungan dengan penyimpanan sodium,
klorida dan air maka ke 3 nutrisi tsb bersifat sangat penting bagi
pasien dengan penyakit kardiovaskuler.

Selain itu, potasium dan magnesium merupakan nutrisi penting


pada pasien kardiovaskuler. Abnormaliti pada homeostasisnya
dapat menyebabkan:
1 Disritmia jantung
2 Menurunnya kontraksi miokardium
3 Lemah oto jantung
4 Berpotensi mengalami efek alergi dari kardiak glikosida dan obat2
jantung lainnya
• PEMERIKSAAN MAKANAN
makanan untuk hewan dengan penyakit kardiovaskuler seharusnya
dievaluasi semua kunci faktor nutrisinya.
tetapi, biasanya level sodium, chloride, potassium, magnesium dan
fosfor tidak tercantum pada label.
Level dari nutrisi tsb dalam pet food biasanya di design untuk
hewan normal, maka selalunya berada pada level minimum
kebutuhan nutrisi hewan.

Umumnya semua makanan komersil untuk kucing mengandung


taurine. Secara alami taurine tinggi pada ikan, oleh sebab itu
makanan kucing berbasikkan ikan memberikan level taurine yang
cukup tanpa perlu penambahan berupa suplemen.

Sumber nutrisi lain harus diselidiki, contohnya air minum.


Intake kalori harus ditentukan untuk pasien dengan obesiti atau
cachexia.
• PEMERIKSAAN METODE PEMBERIAN MAKANAN
Beberapa hal yang perlu diperiksa:
1 Rute makanan
2 Jumlah makanan
3 Cara makanan diberikan
4 Akses terhadap makanan lainnya
5 Siapa yang memberi makan

• PERENCANAAN PEMBERIAN MAKANAN


1 Penyeleksian makanan
a. Hindari >> sodium klorida
b. Pemberian makanan rendah garam
c. Memastikan pemasukan optimal potasium, magnesium dan fosfor
d. Intake protein dan energi
e. Suplemen taurine dan carnitine
PENYAKIT GINJAL

Penyakit ginjal kronis dapat dibagi 4 fase:


1 Hilangnya fungsi ginjal
2 Insufisiensi ginjal
3 Azotemia
4 Uremia

Kematian anjing sebab nepritis kronis adalah 2%, 2% sebab


pyelonephritis dan 1% sebab glomerulonephritis.

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN GAGAL GINJAL


Gagal ginjal kronis terjadi pada anjing dan kucing pada semua
peringkat umur, tetapi sebenarnya ia merupakan penyakit hewan
tua.
Pada sebuah riset terhadap 170 canine dan 36 feline dengan gagal
ginjal kronis, rata2 umurnya adalah 7 thn pada anjing dan 7.4 thn
pada kucing.
Data analisis dikontribusikan kepada Veterinary Medical Data Base
dari tahun 1980-1990, didapati: 37% kucing dengan CRF berumur
<10 thn, 31% kucing berumur 10-15 thn dan 32% kucing berumur
>15 thn.

Obat2 yang dapat menginduksi nephrotoxicity:


Antimikroba: aminoglycosides dan tetrasiklin
Antifungal: amphotericin B
Analgesik: ibuprofen dan phenylbutazone
Obat2 kardiovaskuler: captopril
Agen2 immunosuppresif: penicillamine
Obat2 chemoterapi: cisplatin
• Acute Renal Failure/gagal ginjal akut
ARF yaitu tidak mampunya ginjal secara tiba2 untuk meregulasi air dan
bahan lainnya akibat memburuknya fungsi ginjal hingga
mengakibatkan azotemia.
Kondisi pengeluaran urine bisa meningkat, normal ataupun menurun.
Pengeluaran urin normal: 1-2 ml/jam/kg BB dan oliguria ditandai oleh
urin output < 0.25 ml/jam/kg BB.

Kebanyakan kasus ARF bersifat multifaktorial:


Pasien yang menerima obat2 nephrotoxic, menderita dehidrasi,
hipotensi dan malnutrisi.

Kerusakan ginjal akibat ARF dapat bersifat reversible ataupun


irreversible.
• PEMERIKSAAN HEWAN
1 Sejarah
ARF: serangan mendadak anorexia, lesu, muntah (dengan atau
tanpa hemoragi), diare (dengan atau tanpa hemoragi), ataxia,
halitosis, terpapar toxin, medikasi/operasi,
oliguria/anuria/polyuria.

CRF: poliuria/polidipsia, anorexia, muntah, kehilangan BB,


konstipasi, diare, kebutaan akut (akibat hipertensi), comma.

2 Pemeriksaan fisik
Dehidrasi 70% dan underweight 58% merupakan keabnormalan
yang sering ditemukan pada saat pemeriksaan fisik pada kucing
gagal ginjal.
Palpasi: didapati 25% kasus pembesaran ginjal dan 16% kasus
pengecilan ginjal.
Historical questions for owner of pets that are suspected of having
renal dysfunction

1. Umur
2. Breed, sejarah keluarga terhadap penyakit ginjal
3 Lamanya terkena penyakit
4 Penyakit sebelumnya, kelukaan, anestesi, operasi, pemberian obat2an
5 Sejarah penyakit ginjal? Pemeriksaan lab thd fungsi ginjal

6 Terpapar toxin?

7 Polyuria atau polydipsia?


8 Urinasi: frekuensinya? Perubahan warna, bau atau volume?
9 Tanda2 umum yang potensial berhubungan dengan gagal ginjal:
anorexia? Muntah, diare, hilang BB? Apakah terjadi penurunan,
kenaikan atau tidak berubah
Elements of the physical examination that should be emphasized in
patients with suspected renal failure

• Suhu, nadi, tensi dan angka respirasi


• Pemeriksaan status hydrasi
• BB dan kondisi tubuh
• Pemeriksaan mulut: ulcer mukosa, neksrosa dan perubahan warna
lidah
• Sistem Kardiovaskuler: abnormaliti bunyi jantung, tekanan darah
sistemik, nadi.
• Ginjal: palpasi, ukuran, bentuk, posisi, sakit atau tidak, bilateral,
kontur permukaannya
• Kantung kencing: ukuran, bentuk, posisi
• Genitourinary tract: uretra, prostat, genitalia luar: bentuk, posisi,
sakit, discharge
• Skeleton: daerah rahang
Adanya pembengkakan di daerah nasomaxillaris mengarah ke
daerah frontal, biasanya pada anjing muda yang berada pada
fase akhir penyakit ginjal. Pembengkakan jg didapati di
sepanjang maxillaris dan mandibularis.

PEMERIKSAAN LAB DAN DATA KLINIS


Secara klinis, 5 kategori gangguan fungsi ginjal:
1 Filtrasi glomeruli
2 Selektif membrane permiable
3 Konsentrasi urin
4 Resorpsi tubuli
5 Fungsi endokrin

ULTRASONOGRAPHY/RADIOGRAPHY
Pada beberapa kasus gagal ginjal pada kucing, 33% ginjalnya
mengecil, 40% normal, 27% lebih besar dari normal.
• PENGUKURAN TEKANAN DARAH
10% anjing sehat dan 50-93% anjing dengan CRF adalah hypertensif.
65% kucing dengan insufisiensi ginjal adalah hipertensif.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Doppler dan
photoplethysmografik (angka kesalahan 10 mmHg), Oscillometric
(angka kesalahan 10-22 mmHg).

FAKTOR RESIKO
1 Breed/family
2 Infection: leptospirosis in dog menyebabkan ARF
3 Terapi obat
antimikroba: aminoglicosida, sulfonamid, tetrasiklin
antijamur (amphoterisin B), anestesi (methoxyflurane, enflurane),
analgesik, kardiovaskuler, agen2 immunosuppressive,
kemoterapi.
4 Meningkatnya umur
5 Ischemia: shock, turunnya output kardiak, hipotensi, trombosis,
koagulasi intravaskuler, turunnya prostaglandin ginjal
6 DM

KUNCI FAKTOR NUTRISI


• Air
• Fosfor
• Protein
• Lipid
• Potasium
• Sodium/chloride
• Vitamin A, D, B
• Trace mineral
• PEMERIKSAAN MAKANAN
Makanan untuk hewan penderita penyakit ginjal harus dievaluasi
apakah cukup unsur2 pada KUNCI FAKTOR NUTRISI

• PEMERIKSAAN METODE PEMBERIAN MAKANAN


Item yang penting: akses terhadap air, jumlah makanan, bagaimana
makanan diberikan, hubungannya dengan makanan lain, siapa
yang memberi makan.

• PERENCANAAN PEMBERIAN MAKANAN


Anorexia, muntah dan diare mungkin menonjol pada pasien dengan
penyakit ginjal moderat dan penyakit sistemik (uremia). Pasien ini
harus diberikan terapi cairan dan elektrolit untuk mengatasi uremia,
abnormaliti elektrolit dan acidosis sebelum diberikan makanan
biasa.
• PENYELEKSIAN MAKANAN
1 Makanan harus tinggi kadar fosfor, protein, sodium, cloride dan
acid
2 Hindari >>protein
3 Pengontrolan keseimbangan mineral
4 Pencegahan/pengobatan acidosis metabolik
UROLITHIASIS PADA ANJING

Urolithiasis merupakan gangguan umum tractus urinaria pada anjing. Urolith


dapat melintas melalui beberapa bagian tract. Urinaria, dapat melarut,
dapat bersifat inaktif atau dapat melanjutkan proses pembentukan dan
pertumbuhannya.

FORMASI DARI UROLITH


3 teori pembentukan urolit
1 Teori supersaturasi-kristalisasi
2 Teori matrik-nukleasi
3 Teori inhibisi-kristalisasi

PEMERIKSAAN HEWAN
Sejarah dan Pemeriksaan fisikal
Sejarah anjing dengan urolithiasis tergantung kepada:
Lokasi anatomi, durasi urolith, karakteristik urolith, infeksi sekunder tract
urinaria, kehadiran penyakit lain.
• Palpasi terhadap uretra
• Kateterisasi

CARA MENDIAGNOSA
1 Urinalysis
2 Radiography dan ultrasonography
3 Hematology dan serum chemistry
4 Urine chemistry
5 Urolith analisis
• Urethral kateter
• Analisa kuantitatif kristal urin
• Analisa kuantitatif urolith: lokasi, jumlah, ukuran, bentuk, warna,
konsistensi
• Kultur urolith

You might also like