You are on page 1of 11

KOREA SELATAN

Daehan Minguk

Republik Korea (bahasa Korea: Daehan Minguk (Hangul: Hanja) bahasa

Inggris: Republic of Korea/ROK) biasanya dikenal sebagai Korea Selatan, adalah

sebuah negara di Asia Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung Korea. Di

sebelah utara, Republik Korea berbataskan Korea Utara, di mana keduanya bersatu

sebagai sebuah negara hingga tahun 1948. Jepang berada di seberang Laut Jepang

(disebut "Laut Timur" oleh orang-orang Korea) dan Selat Korea berada di bagian

tenggara. Negara ini dikenal dengan nama Hanguk oleh penduduk Korea Selatan dan

disebut Namchosŏn di Korea Utara. Ibu kota Korea Selatan adalah Seoul (서울).

Korea Selatan terdiri dari 1 Kota Khusus (Teukbyeolsi), 6 Kota Metropolitan

(Gwangyeoksi;), dan 9 Provinsi). Nama-nama di bawah ini diberikan dalam bahasa

Inggris, Alihaksara yang Disempurnakan, Hangul, dan Hanja.


[Kota Istimewa/Khusus

• Kota Istimewa/Khusus Seoul

Kota Metropolitan

• Kota Metropolitan Busan (Busan Gwangyeoksi;)

• Kota Metropolitan Daegu (Daegu Gwangyeoksi)

• Kota Metropolitan Incheon (Incheon Gwangyeoksi)

• Kota Metropolitan Gwangju (Gwangju Gwangyeoksi;)

• Kota Metropolitan Daejeon (Daejeon Gwangyeoksi)

• Kota Metropolitan Ulsan (Ulsan Gwangyeoksi)


Provinsi

• Provinsi Gyeonggi (Gyeonggi-do)

• Provinsi Gangwon (Gangwon-do)

• Provinsi Chungcheong Utara (Chungcheongbuk-do)

• Provinsi Chungcheong Selatan (Chungcheongnam-do)

• Provinsi Jeolla Utara (Jeollabuk-do)

• Provinsi Jeolla Selatan (Jeollanam-do)

• Provinsi Gyeongsang Utara (Gyeongsangbuk-do)

• Provinsi Gyeongsang Selatan (Gyeongsangnam-do)

• Provinsi Jeju (Jeju-do)

Geografi

Luas Korea Selatan adalah 99.274 km², lebih kecil dibanding Korea Utara.

Keadaan topografinya sebagian besar bergunung-gunung dan tidak rata. Pegunungan

di wilayah timur umumnya menjadi hulu sungai-sungai besar, seperti sungai Han dan

sungai Naktong. Sementara wilayah barat merupakan bagian rendah yang terdiri dari

daratan pantai yang berlumpur. Di wilayah barat dan selatan yang terdapat banyak

teluk terdapat banyak pelabuhan yang baik seperti Incheon, Yeosu, Gimhae, dan

Busan.
Iklim

Iklim Korea selatan dipengaruhi oleh iklim dari daratan Asia dan memiliki 4

musim. Musim panas di Korea selatan yang dimulai bulan Juni bisa mencapai

temperatur 40 derajat celcius (di kota Daegu), yang ditandai dengan datangnya

musim hujan yang jatuh pada akhir bulan Juli sampai Agustus di seluruh bagian

semenanjung. Sementara temperatur musim dinginnya rata-rata dapat jatuh pada suhu

sejauh minus 10 derajat celcius di beberapa propinsi. Korea Selatan juga rentan akan

serangan angin taifun yang menerjang selama bulan musim panas dan musim gugur.

Beberapa tahun belakangan ini Korea selatan juga sering dilanda badai pasir kuning

yang dibawa dari gurun gobi di Cina yang juga melanda Jepang dan sejauh Amerika

Serikat.

Ekonomi

Sebagai salah satu dari empat Macan Asia Timur, Korea Selatan telah

mencapai rekor pertumbuhan yang memukau, membuat Korea Selatan ekonomi

terbesar ke-12 di seluruh dunia. Setelah berakhirnya PDII, PDB per kapita kira-kira

sama dengan negara miskin lainnya di Afrika dan Asia. Kemudian Perang Korea

membuat kondisi semakin parah. Sekarang PDB per kapita kira-kira 20 kali lipat dari

Korea Utara dan sama dengan ekonomi-ekonomi menengah di Uni Eropa. Pada 2004,

Korea Selatan bergabung dengan "klub" dunia ekonomi trilyun dolar.

Kesuksesan ini dicapai pada akhir 1980-an dengan sebuah sistem ikatan

bisnis-pemerintah yang dekat, termasuk kredit langsung, pembatasan impor,

pensponsoran dari industri tertentu, dan usaha kuat dari tenaga kerja. Pemerintah
mempromosikan impor bahan mentah dan teknologi demi barang konsumsi dan

mendorong tabungan dan investasi dari konsumsi. Krisis Finansial Asia 1997

membuka kelemahan dari model pengembangan Korea Selatan, termasuk rasio

utang/persamaan yang besar, pinjaman luar yang besar, dan sektor finansial yang

tidak disiplin.

Pertumbuhan jatuh sekitar 6,6% pada 1998, kemudian pulih dengan cepat ke

10,8% pada 1999 dan 9,2% pada 2000. Pertumbuhan kembali jatuh ke 3,3% pada

2001 karena ekonomi dunia yang melambat, ekspor yang menurun, dan persepsi

bahwa pembaharuan finansial dan perusahaan yang dibutuhkan tidak bertumbuh.

Dipimpin oleh industri dan konstruksi, pertumbuhan pada 2002 sangat mengesankan

di 5,8%.

Korea Selatan yang dianggap tidak stabil pada 1960-an, saat ini telah berubah

menjadi negara industri utama dalam kurang dari 40 tahun.

Pada 2005, di samping merupakan pemimpin dalam akses internet kecepatan-

tinggi, semikonduktor memori, monitor layar-datar dan telepon genggam, Korea

Selatan berada dalam peringkat pertama dalam pembuatan kapal, ketiga dalam

produksi ban, keempat dalam serat sintetis, kelima dalam otomotif dan keenam dalam
baja. Negara ini juga dalam peringkat ke-12 dalam PDB nominal, tingkat

pengangguran rendah, dan pendistribusian pendapatan yang relatif merata.

Pendidikan

Pendidikan di Korea Selatan dibagi dalam beberapa bagian seperti pada

umumnya di negara lain: kelompok bermain, sekolah dasar , pendidikan menengah,

dan sekolah tinggi/universitas. Berdasarkan hasil penelitian tahun 2006 dari Program

Penelitian Siswa Internasional OECD, Korea Selatan menempati urutan pertama

dalam pemecahan masalah, urutan ketiga dalam matematika dan urutan kesebelas

pada bidang sains[5]. Teknologi pada pendidikan di Korea juga dikembangkan hingga

keseluruh daratan Korea dengan membuat jaringan akses internet berkecepatan tinggi

di sekolah dasar dan lanjutan. Pemerintah Korea melalui Kementrian Pendidikan juga

memberikan beasiswa bagi siswa-siswi yang berasal dari luar Korea hingga mencapai

100.000 siswa per tahun.[6]


KOREA UTARA
Republik Demokratik Rakyat Korea

Chosŏn Minjujuŭi Inmin Konghwaguk[1]

Bendera

Korea Utara, resminya Republik Demokratik Rakyat Korea (Hangul:

Chosŏn Minjujuŭi Inmin Konghwaguk), adalah sebuah negara di Asia Timur, yang

meliputi paro utara Semenanjung Korea. Ibukotanya adalah Pyongyang, sekaligus

sebagai kota terbesarnya. Zona Demiliterisasi Korea berperan sebagai daerah

penyangga antara Korea Utara dan Korea Selatan. Sungai Amnok dan Sungai Tumen

membentuk perbatasan antara Korea Utara dan Republik Rakyat Cina. Suatu bagian

dari Sungai Tumen di timur-utara jauh adalah perbatasan dengan Rusia. Penduduk

setempat menyebut negara ini Pukchosŏn (북조선, "Chosŏn Utara").


Geografi

Gunung Baekdu

Korea Utara menguasai paro utara Semenanjung Korea, meliputi wilayah

seluas 120.540 km² (46,541 mil²). Korea Utara berbagi perbatasan darat dengan

Republik Rakyat Cina dan Rusia di utara, dan Korea Selatan di sepanjang Zona

Demiliterisasi Korea. Di baratnya terdapat Sungai Kuning dan Teluk Korea, dan di

timurnya terdapat Jepang di seberang Laut Jepang (Laut Timur Korea). Titik tertinggi

di Korea Utara adalah Gunung Paektu-san di ketinggian 2.744 m (9,003 kaki). Sungai

terpanjang adalah Sungai Amnok yang mengalir sepanjang 790 kilometre (491 mi).

[37]

Iklim Korea Utara relatif sedang, dengan curah hujan yang lebih besar pada

musim panas sepanjang periode hujan yang singkat yang disebut changma, dan

musim dingin yang sangat menusuk tulang.[38] Pada 7 Agustus 2007, banjir yang

paling meluluh-lantakkan sejak 40 tahun terakhir menyebabkan Pemerintah Korea

Utara meminta bantuan kepada dunia internasional. Beberapa Lembaga Swadaya

Masyarakat atau Organisasi Non-Pemerintah, semisal Palang Merah, meminta rakyat

untuk mengumpulkan dana karena mereka mengkhawatiri bencana kemanusiaan.[39]


Pegunungan Kumgang

Pusat pemerintahan Korea Utara sekaligus menjadi kota terbesarnya adalah

Pyongyang; kota-kota besar lainnya di antaranya adalah Kaesong di selatan, Sinuiju

di utara-barat, Wonsan dan Hamhung di timur, dan Chongjin di utara-timur.

Iklim

Korea Utara memiliki iklim benua dengan empat musim yang berbeda-beda.

[41] Musim dingin yang panjang memberikan sensasi sejuk yang menusuk dan cuaca

jernih yang berpadu dengan badai lembut salju, sebagai hasil dari perpaduan angin

utara dan angin utara-barat yang berhembus dari Siberia. Curah hujan salju rata-rata

adalah 37 hari di sepanjang musim dingin. Cuacanya cenderung bengis di utara,

wilayah pegunungan. Musim panas cenderung singkat, panas, lembab, dan berhujan

karena adanya angin monsoon dari selatan dan tenggara yang membawa uap air dari

Samudra Pasifik. Taifun pasifik memengaruhi semenanjung itu paling sedikit sekali

setiap musim panas.[41] Musim semi dan musim gugur adalah musim peralihan yang

ditandai oleh suhu yang sedang dan angin yang bervariasi, dan memberikan cuaca

yang paling nyaman. Bencana alam di antaranya kemarau panjang di penghujung

musim semi yang seringkali diikuti oleh banjir. Terdapat badai tropis yang jarang

terjadi di sepanjang permulaan musim gugur.

Ekonomi

Sebuah gambar Semenanjung Korea pada malam hari, hasil rekayasa dari

pengamatan DMSP. Disparitas tingkat kecerahan dimaksudkan oleh beberapa pihak


sebagai isyarat perbedaan pembangunan ekonomi dan energi antara Utara dan

Selatan.[61][62]

Korea Utara menganut sistem ekonomi industrialisasi, autarki, dan sangat

terpusat (ekonomi komando). Dari lima negara sosialis yang tersisa di dunia, Korea

Utara adalah satu dari hanya dua (bersama-sama dengan Kuba) dengan ekonomi yang

dimiliki negara dan direncanakan oleh pemerintah sepenuhnya.

Kebijakan isolasi Korea Utara berarti bahwa perdagangan internasional

sangatlah dibatasi, hambatan potensial yang signifikan untuk pertumbuhan ekonomi.

Namun, karena lokasinya yang strategis di Asia Timur menghubungkan empat

ekonomi utama dan memiliki tenaga kerja murah, muda, dan terlatih, diprojeksi

bahwa ekonomi Korea Utara mampu bertumbuh pada kisaran 6–7% per tahun

"dengan ukuran reformasi dan insentif yang benar".[63]

Hingga 1998, PBB menerbitkan gambaran IPM dan Pendapatan per kapita

untuk Korea Utara, yaitu IPM-nya berada pada tingkatan sedang 0,766 (peringkat ke-

75) dan pendapatan per kapitanya $4.058.[7] Gaji rata-rata adalah sekitar $47 per

bulan.[64] Meskipun terdapat masalah ekonomi yang substansial, mutu kehidupan

rakyat membaik dan upah pekerja naik dengan mantap.[65] Pasar privat berskala

kecil, disebut janmadang, hadir di seluruh penjuru negara ini dan melayani penduduk

dengan makanan dan komoditas tertentu dari impor yang ditukar dengan uang,

dengan demikian membantu mencegah kelaparan.[66]

Ekonomi Korea Utara seutuhnya dinasionalisasi, artinya bahwa rasio

makanan, perumahan, kesehatan, dan pendidikan diberikan dari negara secara gratis.

[67] Pembayaran pajak dihapuskan sejak 1 April 1974.[68] Pada abad ke-21,
pertumbuhan PDB Korea Utara cukup lambat tetapi pasti, kendati di beberapa tahun

terakhir, pertumbuhan itu dipercepat hingga 3,7% pada 2008, angka tercepat di

hampir dasawarsa terakhir, terutama disebabkan oleh naik drastisnya sektor pertanian

sebesar 8,2%.[69] Ini menjadi kejutan manakala sebagian besar ekonomi dunia

mengalami pertumbuhan minus karena adanya krisis keuangan global 2008–2009.

Pertumbuhan PDB per tahun[69][70]

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008


1,3 % 3,7 % 1,2 % 1,8 % 2,2 % 1,0 % 1,6 % 1,8 % 3,7 %
Menurut taksiran pada 2002, sektor dominan di dalam ekonomi Korea Utara

adalah industri (43,1%), diikuti oleh jasa (33,6%) dan pertanian (23,3%). Pada 2004,

ditaksir bahwa pertanian membekerjakan 37% dari tenaga kerja, sementara industri

dan jasa membekerjakan sisanya, 63%.[5] Industri utama meliputi produk militer,

pembuatan mesin, energi listrik, kimia, pertambangan, perlogaman, sandang,

pengolahan makanan dan pariwisata.

Pada 2005, Korea Utara diperingkat oleh FAO menurut taksiran sebagai

produsen buah segar nomor 10 terbesar di dunia[71] dan peringkat ke-19 produsen

apel.[72] Korea Utara punya sumber daya alam yang substansial dan merupakan

produsen besi terbesar ke-18 dan seng,[73][74] memiliki cadangan batubara terbesar

ke-22 di dunia.[75] Korea Utara juga adalah produsen fluor[76] dan produsen

tembaga terbesar ke-12 dan garam di Asia.[77][78] Sumber daya alam utama lainnya

misalnya timbal, tungsten, grafit, magnesium, emas, pirit, fluorspar, dan PLTA.[5]

You might also like