You are on page 1of 87

Sejarah gereja

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Langsung ke: navigasi, cari
Artikel ini membutuhkan lebih banyak catatan kaki untuk pemastian.
Silakan bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan catatan kaki.

Sejarah gereja Kristen sepanjang dua ribu tahun mulai dari negara Israel hingga ke
Eropa, Amerika, dan Indonesia sangat menarik untuk dicermati. Sejarah gereja
dipengaruhi oleh tokoh-tokoh gereja yang tidak terbilang banyaknya, dan juga
menimbulkan kejadian-kejadian yang mengubah alur sejarah dunia. Tanggal-tanggal
terpenting dalam sejarah gereja dan kekristenan dapat dilihat pada sub bagian artikel ini.

Daftar isi
[sembunyikan]

• 1 Kehidupan Yesus
• 2 Gereja mula-mula
• 3 Gereja di bawah Kekaisaran Romawi
• 4 Gereja pada Abad Pertengahan
• 5 Gereja pada awal mula Eropa
• 6 Reformasi Protestan di Eropa
• 7 Gereja pada Abad Penjelajahan dan Abad Penerangan
• 8 Gereja Modern
• 9 Gereja di Indonesia
• 10 Lihat pula
• 11 Referensi

• 12 Pranala luar

[sunting] Kehidupan Yesus

"Penyaliban Kristus", karya Diego Velázquez. Kelahiran, pelayanan, kematian,


kebangkitan, dan kenaikan Yesus ke surga adalah inti dari kepercayaan Kristen.
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Yesus
Lihat pula: Pelayanan Yesus, Kronologi Yesus, dan Pengakuan Iman Rasuli

Periode ini dimulai sejak kelahiran Yesus hingga kematian dan kebangkitan Yesus,
kurang lebih dari 4 SM hingga 33 M.
Yesus dilahirkan sekitar tahun 4 SM dan menjadi dewasa di Nazareth, Galilea; setelah ia
berumur tiga puluh tahun, dimulailah pelayanan Yesus selama tiga tahun termasuk
merekrut keduabelas rasul, melakukan mujizat, mengusir setan, menyembuhkan orang
sakit, dan membangkitkan orang mati; Yesus dihukum dengan cara disalib oleh karena
hasutan pemimpin-pemimpin agama yang tidak suka dengan ajaran Yesus yang dianggap
bertentangan dengan ajaran mereka. Ia disalibkan di Bukit Golgota, Yerusalem sekitar
tahun 29-33 oleh perintah Gubernur Propinsi Iudaea Romawi, Pontius Pilatus dan setelah
disalibkan, Yesus mati dan dikuburkan di gua batu. Umat Kristiani percaya bahwa Yesus
bangkit dari mati pada hari ketiga setelah kematiannya dan menampakkan diri kepada
lebih dari lima ratus saksi mata. Sepuluh hari kemudian Ia naik ke surga dengan
disaksikan orang banyak. Umat Kristiani juga percaya bahwa para imam Yahudi yang
ketakutan menyogok para penjaga kubur untuk menyebarkan kabar bohong bahwa Yesus
tidak bangkit melainkan mayatnya dicuri oleh para muridnya. Kelima hal ini (lahir,
pelayanan, mati, bangkit, naik ke surga) adalah intisari kekristenan.

Informasi utama tentang kehidupan Yesus berasal dari keempat Injil dan tulisan-tulisan
Paulus serta murid-murid Yesus yang lain yang secara kolektif disebut buku Perjanjian
Baru.

[sunting] Gereja mula-mula


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah gereja mula-mula

Periode ini dimulai sejak dimulainya pelayanan rasul Petrus, Paulus dan lain-lainnya
dalam memberitakan kisah Yesus hingga bertobatnya Kaisar Konstantinus I, kurang lebih
tahun 33 hingga 325. Pada periode ini gereja dan orang-orang Kristen mengalami
penganiayaan, terutama penganiayaan fisik, namun bapak-bapak gereja mulai menulis
tulisan-tulisan Kristen yang pertama dan ajaran-ajaran yang menyeleweng yang
bermunculan diatasi.

Kode warna
Ku Ger Ger Ger Ger Kek
eja eja eja eja riste
nci Kat Orto Ang Prot nan/
: olik doks lika esta gere
n n ja
seca
ra
umu
m

Ta To Te De
hu ko mp skr
n h at ips
i
sin
gk
at

Kebakaran hebat terjadi di Roma.


Kaisar Nero menyalahkan orang
64 Kaisar Nero Roma Kristen dan menimbulkan
penganiayaan
Lihat pula: Penganiayaan terhadap
orang Kristen

Kaisar Titus menghancurkan


Yerusalem dan Bait Allah.
70 Titus Flavius Vespasianus Yerusalem
Perpecahan antara kekristenan dan
penganut agama Yahudi (Judaisme)
Lihat pula: Pemberontakan Yahudi

Yustinus Martir menulis Liber


Apologeticus - "Apologi Pertama"
150 Yustinus Martir Yudea yang membantu memajukan usaha
kekristenan untuk menjawab filsafat-
filsafat lainnya
Lihat pula: Penulis Kristen
156 Polikarpus Smyrna
Uskup
Polikarpus yang
berusia 86
tahun menjadi
martir yang
menjadikan
orang Kristen
semakin berdiri
teguh di bawah
penganiayaan
Lihat pula:
Martir Kristen

Ireneus menjadi Uskup Lyons dan


177 Ireneus Lyons memerangi ajaran-ajaran sesat yang
merundung gereja
Lihat pula: Gnostik
196 Tertulianus Kartago
Tertulianus
mulai menulis
tulisan-
tulisannya
yang
menjadikannya
digelari
"Bapak
Teologi Latin"
Lihat pula:
Tritunggal

Origenes dari Afrika Utara yang sangat


205 Origenes Alexandria bertalenta memulai tulisannya yang
berpengaruh. Ia mengepalai sekolah
katekisasi di Alexandria
251 Siprianus Kartago
Siprianus,
uskup dari
Kartago
menerbitkan
hasil
karyanya
yang
penting
tentang
"Persatuan
di Dalam
Gereja." Ia
menjadi
martir pada
tahun 258

Antonius memberikan harta bendanya dan mulai hidup sebagai


270 Antonius Mesir
pertapa, suatu peristiwa kunci yang melatarbelakangi kerahiban
Lihat pula: Ordo kerahiban

[sunting] Gereja di bawah Kekaisaran Romawi


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah gereja pada era Romawi

Periode ini dimulai sejak pertobatan Kaisar Konstantinus I dan menjadikan Kristen
sebagai agama resmi Romawi, hingga dimulainya Abad Pertengahan, yaitu ketika Kaisar
Romawi terakhir, Romulus Agustus dijatuhkan, kira-kira tahun 313 hingga 476. Pada
periode ini Kepausan mulai berkembang, orang-orang Kristen tidak dianiaya sekejam
dulu lagi, agama dan politik mulai bercampur jadi satu, dan Alkitab bahasa Latin yang
memuat Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dikanonisasi.
Kode warna
Kunci: Gereja Katolik Gereja Ortodoks Gereja Anglikan Gereja Protestan Kekristenan/gereja secara umum
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
312 Konstantinus Roma Kaisar
I Konstantinus
I menjadi
Kristen
setelah
mendapat
penglihatan
salib dan
menjadi
pembela dan
pelindung
kaum
Kristen yang
tertindas

32 Ko Nic Ko
5 nst ea nsil
anti i
nus Nic
I ea I
me
nja
wa
b
per
tan
yaa
n-
per
tan
yaa
n
dal
am
deb
at
dan
me
ru
mu
ska
n
do
ktri
n
yan
g
me
njel
ask
an
tent
ang
sia
pa
Ye
sus
ses
un
gg
uh
nya

36 At Ale At
7 han ksa han
asi ndr asi
us ia us
me
nul
is
"Su
rat
Pas
kah
"
yan
g
me
nga
kui
Ka
no
n
Per
janj
ian
Bar
u
yan
g
me
neg
ask
an
bu
ku
yan
g
sa
ma
yan
g
saa
t
ini
dig
una
kan

38 A Mil Us
5 mb an ku
ros p
ius A
mb
ros
ius
me
mb
ant
ah
Per
mai
sur
i
Kai
sar
Th
eod
osi
us
di
Mil
an.
Ger
eja
aka
n
me
mb
ant
ah
neg
ara
jika
dib
utu
hka
n
unt
uk
mel
ind
un
gi
ajar
an
Kri
ste
n
dan
mel
aw
an
seg
ala
tin
dak
an
jah
at

38 Ag Mil Ag
7 usti an usti
nus nus
Hi me
pp nja
o di
ora
ng
Kri
ste
n.
Tul
isa
nn
ya
me
nja
di
lan
das
an
Ab
ad
Per
ten
gah
an.
Bu
ku
Pe
nga
kua
n
(C
onf
essi
on
um
)
dan
Ko
ta
All
ah
(De
Civ
itat
e
Dei
)
ma
sih
ban
yak
dib
aca
saa
t
ini
39 Yo Ko Yo
8 han nst han
es anties
Kri no Kri
sos pel sos
to to
mu mu
s s,
si
pen
det
a
"be
rlid
ah
em
as",
me
nja
di
usk
up
Ko
nst
anti
no
pel
dan
me
mi
mp
in
ger
eja
di
dal
am
ber
bag
ai
ko
ntr
ove
rsi

40 Eu Ro Hie
5 seb ma ron
ius im
Hie us
ron me
im nye
us les
aik
an
kar
yan
ya
Al
kita
b
Vu
lgat
a
yan
g
me
nja
di
sta
nda
r
unt
uk
seri
bu
tah
un
ke
dep
an

43 Pat Irla Pat


2 ric ndi ric
k a k
me
njal
ani
mis
i ke
Irla
ndi
a─
set
ela
h
dib
aw
a
ke
san
a
pad
a
saa
t
mu
dan
ya
me
nja
di
bu
dak
. Ia
ke
mb
ali
dan
me
mi
mp
in
ora
ng
Irla
ndi
a
dal
am
ju
mla
h
bes
ar
me
nja
di
Kri
ste
n
Paus Konsili Khalsedon menegaskan ajaran ortodoks bahwa Yesus
451 Khalsedon
Leo I adalah Allah dan manusia dan keduanya adalah satu Orang

[sunting] Gereja pada Abad Pertengahan


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah gereja pada Abad Pertengahan

Periode ini dimulai sejak berakhirnya kekuasaan Kaisar Romawi Barat hingga
dimahkotainya Charlemagne menjadi Kaisar Eropa Barat, kira-kira tahun 476 hingga hari
Natal tahun 800. Pada periode ini gereja, terutama Kepausan, mengalami kemunduran
moral. Para Paus dipaksa untuk terlibat lebih dalam lagi dalam politik, yang seringkali
kotor, dan harus mengimbangi keinginan Kekaisaran Romawi Timur dan pemerintahan
bangsa barbar di Barat. Meskipun kebanyakan orang Kristen pada periode ini bermukim
di Asia Minor, namun penyebaran Injil terus dilakukan ke berbagai pelosok Eropa yang
akan mempengaruhi sejarah Abad Pertengahan.

Kode warna
Kunci: Gereja Katolik Gereja Ortodoks Gereja Anglikan Gereja Protestan Kekristenan/gereja secara umum
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
529 Benediktus Monte Benedict dari
Cassino Nursia mendirikan
ordo kerahiban ─
"pemerintahannya"
menjadi yang
paling berpengaruh
selama berabad-
abad ke depan

56 Ko Sk Col
3 lu otlaum
mb ndi ba
a a me
njal
ani
mis
i ke
Sk
otla
ndi
a Ia
me
ndi
rik
an
pus
at
mis
i
ker
ahi
ban
yan
g
mel
ege
nda
di
Ion
a

59 Pa Ro Pa
0 us ma us
Gre Gre
gor gor
ius ius
I I
dig
elar
i
"Y
ang
Ag
un
g."
Ke
pe
mi
mp
ina
nn
ya
sec
ara
nya
ta
me
maj
uka
n
per
ke
mb
ang
an
kep
aus
an

66 Sin Ing Sin


4 ode gri ode
Wh s Wh
itb itb
y y
me
nen
tuk
an
bah
wa
ger
eja
Ing
gri
s
aka
n
me
nja
di
di
ba
wa
h
oto
rita
s
ger
eja
Ro
ma

71 Bo Jer Bo
6 nif ma nif
aku nia aku
s s,
"ra
sul
unt
uk
Jer
ma
n",
per
gi
me
nja
di
mis
ion
aris
dan
me
mb
aw
a
Inji
l ke
dae
rah
-
dae
rah
kaf
ir
(pa
gan
)

76 Be Ing Ve
3 da gri ner
s abil
is
Be
da
me
nye
les
aik
an
kar
yan
ya
yan
g
teli
ti
dan
pen
tin
g
"Se
jara
h
Ger
eja
wi
Ba
ngs
a
Ing
gri
s"
(Hi
sto
ria
Ec
cle
sia
stic
a
Ge
nti
s
An
glo
ru
m)

Charles Charles Martel menghentikan penyerbuan Muslim yang


732 Tours
Martel mengancam Eropa

[sunting] Gereja pada awal mula Eropa


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah gereja di Eropa

Periode ini dimulai sejak penahbisan Karel Agung sebagai Kaisar Eropa Barat hingga
kejatuhan Kekaisaran Romawi Timur dengan direbutnya Konstantinopel oleh bangsa
Turki (1453) dan Reformasi Protestan, kira-kira tahun 800 hingga 1500. Pada mulanya,
hampir seluruh Eropa Barat di bawah kekuasaan Kaisar Kristen, Karel Agung.
Misionaris-misionaris mulai dikirim ke Eropa Timur dan Rusia, biarawan-biarawan mulai
membuat perubahan dari dasar setelah melihat keadaan gereja yang memburuk, dan
Perang Salib dengan bangsa Asia dimulai, namun universitas mulai dibuka sehingga tidak
hanya para rahib namun rakyat biasa juga dapat membaca dan menulis. Selain itu terjadi
perpisahan antara gereja Katolik Barat di Eropa Barat dan gereja Ortodoks Timur di Asia
Kecil.

Kode warna
Kunci: Gereja Katolik Gereja Ortodoks Gereja Anglikan Gereja Protestan Kekristenan/gereja secara umum
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
800 Karel Aachen Charles
Agung yang
Agung
diangkat
menjadi
Kaisar oleh
Paus pada
hari Natal.
Ia
memajukan
gereja,
pendidikan,
dan
kebudayaan
Eropa

86 Siri Sla Siri


3 l via l
dan dan
Me Me
tod tod
ius ius,
dua
ora
ng
Yu
nan
i
ber
sau
dar
a,
me
ngi
njil
i
ora
ng
Sla
v.
Siri
l
me
nge
mb
ang
kan
aks
ara
Siri
lik,
das
ar
bah
asa
Sla
vik
yan
g
ma
sih
dip
aka
i di
ger
eja
Ru
sia

90 WilAq Di
9 lia uitaClu
m ine ny
yan did
g irik
Sal an
eh seb
uah
bia
ra,
pus
at
ref
or
ma
si.
Pa
da
per
ten
gah
an
aba
d
ke-
12,
ter
dap
at
lebi
h
dar
i
seri
bu
ru
ma
h
di
ba
wa
h
asu
han
bia
ra
Clu
ny

98 Vla Kie Pa
8 di v nge
mir ran
I Vla
di
mir
dar
i
Kie
v
me
nja
di
Kri
ste
n─
ia
me
nca
ri
aga
ma
-
aga
ma
di
du
nia
dan
me
mil
ih
Ort
od
oks
i
unt
uk
me
nya
tuk
an
dan
me
mb
im
bin
g
rak
yat
Ru
sia

10 Pa Eur Set
54 us asi ela
Le a h
o ber
IX aba
d-
aba
d
ger
eja
Ti
mu
r
dan
Bar
at
me
rup
aka
n
ger
eja
tun
gga
l,
akh
irn
ya
per
pis
aha
n
ters
ebu
t
terj
adi
yan
g
ber
lan
gsu
ng
hin
gga
har
i
ini

10 An Ca An
93 sel nte sel
mu rbu mu
s ry s
me
nja
di
Us
ku
p
Ag
un
g
Ca
nte
rbu
ry.
Se
ora
ng
rah
ib
yan
g
tek
un
dan
teol
ogi
an
yan
g
han
dal,
ia
me
nye
lidi
ki
"M
eng
apa
All
ah
Me
nja
di
Ma
nus
ia"
(C
ur
De
us
Ho
mo
)

10 Pa Cle Pa
95 us rm us
Ur ont Ur
ban ban
us us
II II
me
nye
ruk
an
De
us
Vul
t! -
"Al
lah
me
ng
hen
dak
iny
a!"
dan
den
gan
itu
me
mu
lai
Per
ang
Sal
ib
yan
g
me
nga
kib
atk
an
ban
yak
pep
era
nga
n
yan
g
tra
gis

11 Ber Cla Ber


15 nar irv nar
dus aux dus
me
ndi
rik
an
bia
ra
di
Cla
irv
aux
. Ia
dan
bia
ra
ters
ebu
t
me
nja
di
pus
at
spi
ritu
al
dan
pen
gar
uh
pol
itik
yan
g
bes
ar
11 Pet Par Un
50 rus is ive
Ab rsit
elar as
dus Par
is
dan
Un
ive
rsit
as
Ox
for
d
did
irik
an
dan
me
nja
di
ink
uba
tor
Ab
ad
Pe
nce
rah
an
dan
ref
or
ma
si
Pro
test
an
dan
me
nja
di
mo
del
pol
a
pen
did
ika
n
mo
der
n

11 Pet Per Pet


73 er anc er
Wa is Wa
ldo ldo
me
ndi
rik
an
ger
aka
n
Wa
lde
nis
me/
Wa
lde
nsi
an/
Ka
um
Wa
lde
n,
ger
aka
n
ref
or
ma
si
seb
elu
m
era
Ma
rtin
Lut
her
yan
g
me
mb
eri
pen
eka
nan
pad
a
ke
mis
kin
an,
kh
otb
ah,
dan
Al
kita
b.
Me
rek
a
akh
irn
ya
dit
ud
uh
seb
aga
i
pen
gan
ut
ajar
an
ses
at
ole
h
ger
eja
pad
a
saa
t
itu

12 Fra As Fra
06 nsi sisi nsi
sku sku
s s
Ber dar
nar i
do As
ne sisi
me
nin
gga
lka
n
seg
ala
kek
aya
an
du
nia
dan
me
mi
mp
in
sek
elo
mp
ok
rah
ib
mis
kin
me
nga
jar
kan
car
a
hid
up
sed
erh
ana

12 Pa Ro Ko
15 us ma nsil
Inn i
oce Lat
nti era
us n
III Ke
em
pat
me
nge
nai
ajar
an
ses
at,
me
neg
uh
kan
do
ktri
n
Kat
oli
k
Ro
ma
dan
me
ng
uat
kan
oto
rita
s
Pa
us

12 Th Col Th
73 om og om
as ne as
Aq Aq
uin uin
as as
me
nye
les
aik
an
kar
yan
ya
Su
m
ma
Th
eol
ogi
ca
(Ri
ng
kas
an
Te
olo
gi),
ma
hak
ary
a
teol
ogi
s
pad
a
Ab
ad
Per
ten
gah
an

13 Da Ital Da
21 nte ia nte
Ali me
ghi nye
eri les
aik
an
Di
vin
a
Co
m
me
dia
(K
om
edi
Ila
hi),
kar
ya
lite
rat
ur
Kri
ste
n
ter
bes
ar
pad
a
Ab
ad
Per
ten
gah
an

13 Kat Ro Kat
78 ari ma ari
na na
Sie dar
na i
Sie
na
per
gi
ke
Ro
ma
unt
uk
me
mb
ant
u
pro
ses
pen
ye
mb
uha
n
aki
bat
Pe
mis
aha
n
Ke
pau
san
.
Se
bag
ian
kar
ena
pen
gar
uh
nya
ma
ka
kep
aus
an
ke
mb
ali
ke
Ro
ma
dar
i
Av
ign
on

13 Joh Ing Joh


87 n gri n
Wy s Wy
clif clif
fe fe
dia
sin
gka
n
dar
i
Ox
for
d
dan
me
nge
pal
ai
pen
erje
ma
han
Al
kita
b
bah
asa
Ing
gri
s.
Ia
akh
irn
ya
dis
ebu
t
seb
aga
i
"Bi
nta
ng
Faj
ar
Ref
or
ma
si"

14 Jan Ko Jan
15 Hu nst Hu
s anz s
dih
uk
um
dan
dib
aka
r
pad
a
tian
g
pan
can
g
ole
h
Ko
nsil
i
Ko
nst
anz

14 Joh Str Joh


56 ann asb ann
Gu urg Gu
ten ten
ber ber
g g
me
mb
uat
Al
kita
b
cet
ak
unt
uk
per
tam
a
kali
nya
,
dan
per
cet
aka
nn
ya
me
nja
di
kat
alis
di
era
yan
g
bar
u
unt
uk
me
mil
ah-
mil
ah
ide,
inf
or
ma
si,
dan
teol
ogi
bar
u

14 Fer Sp Ink
78 din any uisi
and ol si
II Sp
any
ol
did
irik
an
di
ba
wa
h
Fer
din
and
dan
Isa
bell
a
unt
uk
mel
aw
an
pen
yeb
ara
n
ajar
an
ses
at

14 Gir Flo Gir


98 ola ren ola
mo ce mo
Sa Sa
vo vo
nar nar
ola ola
seo
ran
g
ref
or
mat
or
ber
api
-
api
Or
do
Do
mi
nik
an
dar
i
Flo
ren
ce,
dih
uk
um
mat
i

Michelangelo Michelangelo Buonarroti menyelesaikan mahakaryanya


1512 Vatikan
Buonarroti yaitu langit-langit Kapel Sistine di kota suci Vatikan

[sunting] Reformasi Protestan di Eropa


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah gereja setelah Reformasi Gereja

Periode ini diwarnai oleh tokoh-tokoh yang membawa pembaruan dalam gereja Katolik
Roma, kira-kira tahun 1517 hingga 1600. Tokoh-tokoh Reformasi seperti Martin Luther,
Yohanes Calvin, John Knox, pada akhirnya mengakhiri dominasi para uskup dan
biarawan dalam mempelajari Alkitab. Reformasi Protestan menyebabkan Kontra-
Reformasi dan reformasi lainnya di Eropa Barat, sementara penemuan benua Amerika
menyebabkan kaum Protestan yang dianiaya di Eropa, terutama Inggris, melarikan diri ke
Amerika dan memulai negara baru yang berlandaskan kekristenan. Dalam waktu seratus
tahun, terjadi lebih banyak peristiwa-peristiwa penting dari abad-abad sebelumnya, dan
seluruh Eropa Barat terancam perang saudara. Di Inggris, Perancis, Spanyol, Swiss,
Skotlandia, pertentangan antara bangsawan dan penguasa Kristen dan Katolik
menyebabkan pertumpahan darah.

Kode warna
Kunci: Gereja Katolik Gereja Ortodoks Gereja Anglikan Gereja Protestan Kekristenan/gereja secara umum
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
1517 Martin Wittenberg Martin
Luther Luther
memakukan
95 dalil
Luther,
sebuah
undangan
sederhana
untuk debat
cendekiawan
yang secara
tidak sengaja
menjadi
sebuah
"engsel
sejarah"

15 Ulr Sw Ulr
23 ich iss ich
Zw Zw
ing ing
li li,
seb
aya
Lut
her
,
me
mi
mp
in
Ref
or
ma
si
Sw
iss
dar
i
tem
pat
ia
me
nja
di
pas
tor
di
Zür
ich

15 tidaEro Ger
25 k pa aka
ada n
An
aba
ptis
di
mu
lai.
"R
efo
rm
asi
rad
ikal
"
ini
ber
sik
era
s
aka
n
ada
nya
bap
tisa
n
ora
ng
per
cay
a
dan
pe
mis
aha
n
ger
eja
dan
neg
ara

15 He Ing He
34 nry gri nry
VII s VII
I I
me
nge
lua
rka
n
Ak
si
Su
pre
ma
si
yan
g
me
nga
ng
kat
raja
Ing
gri
s,
bu
kan
Pa
us,
me
nja
di
kep
ala
ger
eja
Ing
gri
s

15 Yo Jen Yo
36 han ew han
es a es
Cal Cal
vin vin
me
ner
bit
kan
Ch
rist
ian
ae
Rel
igi
oni
s
Ins
titu
tio
(In
stit
usi
Ag
am
a
Kri
ste
n),
has
il
kar
ya
teol
ogi
s
ter
bes
ar
dal
am
Ref
or
ma
si

15 Ign Lo Or
40 atiuyol do
s a Ser
Lo ikat
yol Ye
a sus
(Ye
suit
)
dis
etuj
ui
ole
h
Vat
ika
n.
Pe
ndi
rin
ya
ada
lah
Ign
atiu
s
Lo
yol
a.
Me
rek
a
me
mb
eri
kan
pel
aya
nan
me
rek
a
sep
enu
hn
ya
ke
tan
gan
Pa
us

15 Pa Tre Ko
45 us nte nsil
Pa i
ulu Tre
s nte
III dib
uka
ole
h
Ger
eja
Kat
oli
k
unt
uk
me
nja
wa
b
ma
sal
ah-
ma
sal
ah
dan
me
nye
dia
kan
sar
ana
unt
uk
Ref
or
ma
si
Kat
oli
k

15 Th Ing Cra
34 om gri nm
as s er
Cra me
nm nul
er is
Bu
ku
Do
a
U
mu
m
unt
uk
ger
eja
Ing
gri
s

15 Joh Sk Joh
59 n otlan
Kn ndi Kn
ox a ox
ke
mb
ali
ke
Sk
otla
ndi
a
unt
uk
me
mi
mp
in
ref
or
ma
si
di
san
a,
set
ela
h
ma
sa
pen
gas
ing
ann
ya
di
Jen
ew
a
tem
pat
Cal
vin
ber
ada

15 Ka Per Pe
72 um anc mb
Hu is ant
gue aia
not n
Har
i
Sa
nto
Bar
tol
om
eus
me
nja
di
sak
si
pe
mb
ant
aia
n
pul
uha
n
rib
u
kau
m
Pro
test
an
Hu
gue
not
di
Per
anc
is

16 Joh A Joh
08 n mst n
Sm erd Sm
yth am yth
,
pen
det
a
An
gli
kan
yan
g
me
nja
di
Se
par
atis
,
me
mb
apti
s
jem
aat
"B
apti
s"
yan
g
per
tam
a

16 Raj Ing Pe
11 a gri ner
Ja s bita
me n
s Al
kita
b
Ver
si
Raj
a
Ja
me
s
per
tam
a
yan
g
dis
usu
n
ole
h
54
ahli
sel
am
a
em
pat
tah
un

16 Ka Ma Par
20 um ssa a
Se chu Pez
par ssetiara
atis s h
me
nan
dat
ang
ani
Per
janj
ian
Ma
yfl
ow
er
dan
me
nde
dik
asi
kan
diri
me
rek
a
unt
uk
keb
aik
an
ber
sa
ma,
me
nju
nju
ng
soli
dar
itas
kel
om
po
k,
dan
me
mb
ela
rek
ons
ilia
si
Kri
ste
n

16 Jan Pol Jan


28 Ko and Ko
me ia me
niu niu
s s
dia
sin
gka
n
dar
i
tan
ah
kel
ahi
ran
nya
dan
me
nge
mb
ara
sep
anj
ang
hid
up
nya
,
me
nye
bar
kan
ajar
an
ref
or
ma
si
dan
me
mo
ho
n
rek
ons
ilia
si
Kri
ste
n

16 Oli We Pe
28 ver stm nga
Cr inst kua
om er n
wel We
l stm
inst
er
dis
usu
n
di
Ru
ang
Yer
usa
lem
di
dal
am
We
stm
inst
er
Ab
bey

16 Ge Ing Ge
48 org gri org
e s e
Fo Fo
x x
me
ndi
rik
an
Per
ku
mp
ula
n
Ag
am
a
Sa
hab
at,
yan
g
seri
ng
dik
ena
l
den
gan
na
ma
Qu
ack
er
ata
u
"K
au
m
Qu
ake
r."
Me
rek
a
ber
usa
ha
unt
uk
hid
up
sed
erh
ana
,
me
nen
tan
g
pep
era
nga
n,
dan
me
nja
uhi
iba
dah
for
mal

[sunting] Gereja pada Abad Penjelajahan dan Abad


Penerangan
Sejak abad ke-17, penjelajah-penjelajah dari Eropa menjelajahi seluruh dunia dan pada
saat yang bersamaan membawa iman mereka ke seluruh dunia. Terkadang penduduk asli
yang mereka datangi dipaksa menerima iman mereka di bawah ancaman senapan, namun
mayoritas pertobatan yang terjadi di luar Eropa adalah berkat jasa-jasa para misionaris
tak bernama baik Kristen maupun Katolik, yang tinggal dan mengajar masyarakat
setempat.

Kode warna
Kunci: Gereja Katolik Gereja Ortodoks Gereja Anglikan Gereja Protestan Kekristenan/gereja secara umum
Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat
1662 Rembrandt Belanda Rembrandt
menyelesaikan
lukisan
Kembalinya
Anak yang
Hilang

16 Phi Fra Phi


75 lip nkf lip
Jac urt Jac
ob ob
Sp Sp
ene ene
r r
me
ner
bit
kan
Pia
De
sid
eri
a

16 Joh Ing Joh


78 n gri n
Bu s Bu
nya nya
n n
me
ner
bit
kan
Th
e
Pil
gri
m'
s
Pr
ogr
ess

16 Joh Jer Ba
85 ann ma ch
Se n dan
bas Ha
tian nde
Ba l
ch dila
dan hir
Ge kan
org
e
Fre
der
ic
Ha
nde
l

17 Isa Ing Isa


07 ac gri ac
Wa s Wa
tts tts
me
ner
bit
kan
Hy
mn
s
an
d
Sp
rit
ual
So
ng
s

17 di Mo Ke
27 mu rav bak
lai ia tian
ole Ke
h ban
Jan gu
A nan
mo Ro
s han
Co i di
me Her
niu rnh
s ut
me
nga
wal
i
Ser
ika
t
Per
sau
da
raa
n
Mo
rav
ia

17 Jon No Jon
35 ath rth ath
an am an
Ed pto Ed
warn, war
ds Ma ds
ssa me
chu nga
sett dak
s an
Ke
ba
ng
un
an
Bes
ar

17 Joh Ing Joh


38 n gri n
We s We
sle sle
y y
ber
tob
at

17 Ro Ing Ro
80 ber gri ber
t s t
Rai Rai
kes kes
me
mu
lai
Se
kol
ah
Mi
ng
gu

17 WilInd Wil
93 lia ia lia
m m
Car Car
ey ey
ber
lay
ar
me
nuj
u
Ind
ia

18 WilIng Par
07 lia gri lem
m s en
Wil Ing
ber gri
for s
ce, me
Eli nga
zab dak
eth an
Fry pe
, mu
Ge ng
org uta
e n
Mu sua
elle ra
r, unt
Th uk
om me
as ng
Bu hap
xto usk
n, an
Joh per
n dag
Ve ang
nn, an
dll bu
dak

18 Th [[{ Ay
11 om {{t ah
as em dan
dan pat ana
Ale }}} k
xan ]] Ca
der mp
Ca bell
mp me
bell nga
wal
i
Ger
aka
n
M
uri
d-
mu
rid
Kri
stu
s

18 Ad Ind Ad
12 oni ia oni
ra ra
m m
dan dan
An An
n n
Jud Jud
son son
ber
lay
ar
me
nuj
u
Ind
ia

18 Ric Afr Ric


16 har ika har
d d
All All
en en
me
ndi
rik
an
Ge
rej
a
Ep
isk
op
al
Me
tho
dis
Afr
ika

18 Eli [[]] Eli


17 zab zab
eth eth
Fry Fry
me
nga
wal
i
pel
aya
nan
bag
i
nar
api
dan
a
per
em
pua
n
di
pen
jara

18 Ch [[]] Ch
30 arle arle
s s
G. G.
Fin Fin
ney ney
me
mu
lai
Ke
ba
ng
un
an
Ro
ha
ni
Per
kot
aa
n

±1 Joh Ply Joh


83 n mo n
0 Nel uth Nel
son son
Dar Dar
by by
me
mb
ant
u
me
nga
wal
i
Ser
ika
t
Per
sau
da
raa
n
Ply
mo
uth

18 Joh [[]] Kh
33 n otb
Ke ah
ble Joh
n
Ke
ble
tent
ang
"M
urt
ad
Na
sio
nal
"
me
mic
u
Ge
ra
ka
n
Ox
for
d

18 Hu Tio Hu
54 dso ng dso
n ko n
Ta k Ta
ylo ylo
r r
Tib
a di
Ko
ta
Ter
lara
ng

18 Sor De Sor
54 en nm en
Kie ark Kie
rke rke
gaa gaa
rd rd
me
ner
bit
kan
ser
ang
an
ter
had
ap
kek
rist
ena
n

18 Ch Lo Ch
54 arlend arle
s on s
Sp Ha
urg dd
eon on
Sp
urg
eon
me
nja
di
ima
m
di
Lo
nd
on

18 Dw Bo Per
55 igh sto tob
t n ata
Mo n
od Dw
y igh
t L.
Mo
od
y

18 Da Ing Da
57 vid gri vid
Liv s Liv
ing ing
sto sto
ne ne
me
ner
bit
kan
Per
jal
an
an
Pe
ngi
njil
an

18 WilLo Wil
65 lia nd lia
m on m
Bo Bo
oth oth
me
ndi
rik
an
Bal
a
Ke
sel
am
ata
n

18 Pa Vat Pa
70 us ika us
Piu n Piu
s s
IX IX
me
mp
rok
lam
asi
kan
Do
ktr
in
Inf
ali
bili
tas
Pa
us
Lih
at
pul
a:
Ko
nsil
i
Vat
ika
nI

18 A Ge
86 me ra
rik ka
a n
Ser Rel
ikataw
an
Ma
has
isw
a
di
mu
lai.
Lih
at
pul
a:
Fe
der
asi
Ma
has
isw
a
Kri
ste
n
se-
Du
nia

19 Lo Ke
06 s ban
An gu
gel nan
es Ro
han
i
Az
usa
Str
eet
Me
mu
ncu
lka
n
Ge
ra
ka
n
Pe
nta
kos
tali
sm
e

19 Lo Pe
10- s ner
19 An bita
15 gel n
es bu
ku
Th
e
Fu
nd
am
ent
als
me
mu
ncu
lka
n
Ge
ra
ka
n
Fu
nd
am
ent
alis

19 Kar[[]] Taf
19 l sira
Bat n
h Sur
at
Ro
ma
ole
h
Kar
l
Bat
h
dite
rbit
kan

19 [[]] Ra
21 dio
Kri
ste
n
per
tam
a
me
ng
uda
ra

19 Ca [[]] Ca
34 me me
ron ron
To To
wn wn
sen sen
d d
me
mu
lai
Ins
titu
t
Lin
gui
stik
Mu
sim
Pa
nas

19 Die Jer Die


45 tric ma tric
h n h
Bo Bo
nh nh
oef oef
fer fer
die
kse
kus
i
Na
zi

19 [[]] De
48 wa
n
Ge
rej
a-
ger
eja
se-
Du
nia
ter
ben
tuk

19 Bil Lo Ka
49 ly s mp
GraAn any
ha gel e
m es Lo
s
An
gel
es
Bil
ly
Gra
ha
m

19 [[]] Ber
60 aw
aln
ya
Pe
mb
aru
an
Ka
ris
ma
tik
Mo
der
n

19 [[]] Ko
62 nsi
li
Va
tik
an
II
di
mu
lai

19 Ma A Ma
63 rtin me rtin
Lut rik Lut
her a her
Ki Ser Ki
ng, ikatng,
Jr. Jr.,
Me
mi
mp
in
Pa
wai
ke
Wa
shi
ngt
on

19 RR Ger
66- T eja
19 Tio
76 ng
ko
k
ber
tu
mb
uh
tan
pa
ter
usi
k
Re
vol
usi
Ke
bu
day
aan

Martin Luther
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
M
ar
tin
Lu
th
er

Luth
er di
tahun
1529
oleh
Luca
s
Cran
ach

La 10
hir No
ve
mb
er
148
3
Eisl
ebe
n,
Kek
aisa
ran
Ro
ma
wi
Suc
i

Me 18
nin Feb
gga ruar
l i
154
6
(um
ur 6
2)
Eisl
ebe
n,
Kek
aisa
ran
Ro
ma
wi
Suc
i

Pek The
erj olo
aan g,
pen
deta

Ke Lut
yak her
ina an
n (seb
aga eu
ma mn
ya
Kat
olik
Ro
ma)

Sua Kat
mi/ hari
Istr na
i von
Bor
a

Hans, Elizabeth, Magdalena,


Anak
Martin, Paul, Margarethe
Kerabat Hans Luther
dan
Margarethe
Luther (née
Lindemann)

Ta
nda
tan
gan

Martin Luther (lahir di Eisleben, Kekaisaran Romawi Suci, 10 November


1483 – meninggal di Eisleben, Kekaisaran Romawi Suci, 18 Februari 1546 pada umur 62
tahun) adalah seorang pastur Jerman dan ahli teologi Kristen dan pendiri Gereja
Lutheran, gereja Protestan, pecahan dari Katolik Roma. Dia merupakan tokoh terkemuka
bagi Reformasi. Ajaran-ajarannya tidak hanya mengilhami gerakan Reformasi, namun
juga mempengaruhi doktrin, dan budaya Lutheran serta tradisi Protestan. Seruan Luther
kepada Gereja agar kembali kepada ajaran-ajaran Alkitab telah melahirkan tradisi baru
dalam agama Kristen. Gerakan pembaruannya mengakibatkan perubahan radikal juga di
lingkungan Gereja Katolik Roma dalam bentuk Reformasi Katolik. Sumbangan-
sumbangan Luther terhadap peradaban Barat jauh melampaui kehidupan Gereja Kristen.
Terjemahan Alkitabnya telah ikut mengembangkan versi standar bahasa Jerman dan
menambahkan sejumlah prinsip dalam seni penerjemahan. Nyanyian rohani yang
diciptakannya mengilhami perkembangan nyanyian jemaat dalam Gereja Kristen.
Pernikahannya pada 13 Juni 1525 dengan Katharina von Bora menimbulkan gerakan
pernikahan pendeta di kalangan banyak tradisi Kristen.

[se
mb
un
yik
an]


1


2


3


4


5


6


7


8


9


1


1
o
11.1

o
11.2

[sunting] Masa kecil Luther

"Rumah Luther", asrama tempat tinggal Luther dari usia 14-17 tahun ketika belajar di
sekolah swasta di Eisenach.

Martin Luther (10 November 1483 - 18 Februari 1546) dilahirkan dari ayahnya Hans
(aslinya Hans Luder) dan Margarette Lindemann, di Eisleben, Jerman, dan dibaptiskan
pada hari raya St. Martin dari Tours. Karena itu ia diberi nama Martin. Ayahnya
memiliki tambang tembaga di Mansfeld yang tidak jauh dari rumahnya. Karena berhasil
berkembang dari kalangan buruh tani, ayahnya bertekad bahwa anaknya harus menjadi
pegawai negeri dan memberikan kehormatan kepada keluarganya. Dengan harapan itulah
Hans mengirimkan Martin yang masih kecil untuk belajar di Mansfeld, Magdeburg dan
Eisenach.

Pada usia 17 tahun, di tahun 1501, Luther masuk ke Universitas Erfurt. Mahasiswa yang
muda ini mendapatkan gelar sarjananya pada 1502, dan gelar magisternya pada 1505.
Mengikuti harapan ayahnya, Luther mendaftarkan diri di sekolah hukum di universitas
itu.

Semuanya itu berubah ketika pada suatu hari di musim panas tahun 1505, saat terjadi
serangan badai. Petir menyambar di dekatnya ketika ia sedang berjalan pulang dari
sekolah. Dalam ketakutan, ia berseru, "Tolonglah, Santa Ana! Saya akan menjadi
biarawan!" Seruan ini dikarenakan kepercayaan saat itu akan santa dan santo.Karena
nyawanya selamat, Luther meninggalkan sekolah hukumnya dan masuk ke biara
Augustinian di Erfurt. Bisa dibayangkan betapa marah ayahnya kepada Martin, karena
ayahnya menginginkan ia menyelesaikan studi hukumnya.
[sunting] Pergumulan Luther untuk mendapatkan
kedamaian bersama Allah

Biarawan muda Martin Luther sepenuhnya mengabdikan dirinya pada kehidupan biara,
berusaha melakukan segala perbuatan baik untuk menyenangkan Allah dan melayani
orang lain melalui doa-doa untuk jiwa-jiwa mereka. Ia mengabdikan diri dengan puasa,
menyiksa diri, berdoa selama berjam-jam, melakukan ziarah, dan terus-menerus
melakukan pengakuan dosa. Semakin ia berusaha untuk Allah tampaknya ia semakin
sadar akan keberadaannya yang penuh dengan dosa.

Johann von Staupitz, atasan Luther, menyimpulkan bahwa orang muda ini membutuhkan
lebih banyak pekerjaan untuk mengalihkannya dari rasa kuatirnya yang berlebihan. Ia
memerintahkan biarawan itu untuk mengembangkan kariernya sebagai akademisi. Pada
1507 Luther ditahbiskan menjadi imam. Pada 1508 ia mulai mengajar teologi di
Universitas Wittenberg. Luther mendapatkan gelar sarjananya dalam Studi Alkitab pada
9 Maret 1508, dan gelar sarjananya dalam Sentences karya Petrus Lombardus (buku ajar
teologi yang terutama pada Zaman Pertengahan), pada 1509. Pada 9 Oktober 1512,
Martin Luther menerima gelar Doktor Teologinya dan pada 21 Oktober 1521, ia
"diterima menjadi anggota senat dosen teologi" dan diangkat menjadi Doktor dalam
Kitab Suci.

[sunting] Teologi Luther tentang anugerah


Disiplin yang sangat ketat untuk mendapatkan gelar-gelar akademik dan mempersiapkan
kuliah-kuliah, mendorong Martin Luther untuk mempelajari Kitab Suci secara mendalam.
Karena terpengaruh oleh seruan Humanisme ad fontes ("kembali ke sumbernya"), Luther
menenggelamkan dirinya dalam mempelajari Alkitab dan Gereja perdana. Dengan segera
istilah-istilah seperti penyesalan dan pembenaran mendapatkan makna yang baru bagi
Luther. Ia menjadi yakin bahwa Gereja telah keliru dalam beberapa kebenaran sentral
dari Kekristenan yang diajarkan dalam Kitab Suci -- yang terpenting di antaranya adalah
doktrin tentang pembenaran oleh iman semata. Luther mulai mengajarkan bahwa
keselamatan sepenuhnya adalah pemberian dari anugerah Allah melalui Kristus yang
diterima oleh iman.

Belakangan, Luther mendefinisikan dan memperkenalkan kembali prinsip tentang


pembedaan yang semestinya antara Hukum Taurat dan Injil yang mendasari teologinya
tentang anugerah. Secara keseluruhan, Luther percaya bahwa prinsip penafsiran ini
merupakan titik awal yang penting dalam mempelajari Kitab Suci. Luther melihat
kegagalan untuk membedakan Hukum Taurat dan Injil yang semestinya sebagai sumber
penghalam Injil Yesus di Gereja pada masanya, yang pada gilirannya menyebabkan
munculnya berbagai kesalahan teologis yang dasariah.
[sunting] Pertikaian indulgensia
Selain tugas-tugasnya sebagai seorang profesor, Martin Luther melayani sebagai
pengkhotbah dan penerima pengakuan dosa di Gereja Kastil, "fondasi" dari Frederick
yang Bijak, Pemilih dari Saxony. Gereja ini dinamai "Semua orang Suci" karena di
sinilah disimpan koleksi relikui sucinya. Gereja ini berfungsi sebagai biara Augustinian
dan universitas. Dalam melakukan tugas-tugas inilah pastor muda itu diperhadapkan
dengan berbagai akibat yang timbul ketika orang biasa harus mendapatkan indulgensia.

Indulgensia adalah penghapusan (sepenuhnya atau sebagian) dari penghukuman


sementara yang masih ada bagi dosa-dosa setelah kesalahan seseorang dihapuskan
melalui absolusi (pernyataan oleh imam bahwa dosa seseorang telah dihapuskan). Saat itu
terjadi penyalahgunaan indulgensia oleh oknum-oknum Gereja, yaitu sebuah indulgensia
dapat dibeli seorang umat untuk dirinya sendiri ataupun untuk salah seorang sanak
keluarga yang sedang berada di api penyucian. Johann Tetzel, seorang imam Dominikan,
ditugasi berkeliling di seluruh wilayah keuskupan Uskup Agung Albert dari Mainz untuk
mempromosikan dan menjual indulgensia untuk merenovasi Basilika St. Petrus di Roma.
Tetzel sangat berhasil dalam hal ini. Ia menganjurkan: "Begitu mata uang bergemerincing
di dalam kotak, jiwa yang sedang menanti di api penyucian pun akan terlepas" [1].

Luther menganggap penjualan indulgensia ini sebagai penyelewengan yang dapat


menyesatkan umat sehingga mereka hanya mengandalkan indulgensia itu saja dan
mengabaikan pengakuan dosa dan pertobatan sejati. Luther menyampaikan tiga khotbah
menentang indulgensia ini pada 1516 dan 1517. Pada 31 Oktober 1517, menurut laporan
tradisional, 95 dalil Luther dipakukan pada pintu Gereja Kastil sebagai undangan terbuka
untuk memperdebatkannya[2]. Luther sebetulnya tidak menempatkan ke-95 dalil itu di
pintu Gereja Wittenberg sebagaimana dikatakan legenda, tetapi menerbitkan salinannya.

Dalil-dalilnya ini mengutuk keserakahan dan keduniawian di dalam Gereja dan dianggap
sebagai penyimpangan. Luther mengeluarkan bantahan teologis tentang apa yang dapat
dihasilkan oleh indulgensia itu. Luther tidak menantang wewenang paus untuk
mengeluarkan indulgensia dalam dalil-dalilnya itu. ke-95 dalil Luther segera
diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman, disalin dan dicetak secara luas. Dalam waktu dua
minggu, dalil-dalilnya telah menyebar ke seluruh Jerman, dan dalam waktu dua bulan ke
seluruh Eropa. Ini adalah salah satu peristiwa pertama dalam sejarah yang dipengaruhi
secara mendalam oleh mesin cetak, yang membuat distribusi dokumen lebih mudah dan
meluas.

[sunting] Jawaban Paus

Bila cetakan kayu ini dibalikkan, kita dapat melihat bagaimana pandangan lawan-lawan
Luther terhadapnya.
Setelah meremehkan Luther sebagai "seorang Jerman mabuk yang menulis dalil-dalil itu"
yang "bila ia kembali sadar, ia akan berubah pikiran," Paus Leo X memerintahkan
Sylvester Mazzolini, seorang profesor teologi Dominikan, yang juga dinamai Prierias
(atau Prieras), sesuai dengan nama tempat kelahirannya Priero, pada 1518, untuk
menyelidiki masalahnya. Prierias mengenali perlawanan Luther yang tersirat terhadap
kewibawaan paus karena berbeda pendapat dengan bula kepausan. Karena itu ia
menyatakan Luther sebagai penyesat, dan menulis bantahan ilmiah terhadap dalil-
dalilnya. Bantahan ini menegaskan kewibawaan paus terhadap Gereja dan menolak setiap
penyimpangan daripadanya yang dianggap sebagai ajaran sesat. Luther menjawab dalam
cara yang sama, sehingga berkembanglah suatu pertikaian.

Sementara itu, Luther ikut serta dalam sebuah pertemuan biarawan Augustinian di
Heidelberg. Di sana ia menyajikan tesisnya tentang perbudakan manusia di dalam dosa
dan tentang anugerah ilahi. Dalam pertikaian mengenai indulgensia, muncullah
pertanyaan tentang kekuasaan dan wewenang mutlak paus, karena doktrin tentang
"Khazanah Gereja," "Khazanah Jasa," yang mendasari doktrin dan praktik indulgensia,
didasarkan pada Bula Unigenitus (1343) dari Paus Clemens VI. Karena perlawanannya
terhadap doktrin itu, Luther dicap sesat, dan paus, yang telah bertekad untuk menekan
pandangan-pandangannya, memanggilnya ke Roma.

Namun karena mengalah kepada Frederick sang Pemilih, yang diharapkan oleh Paus akan
menjadi Kaisar Romawi Suci berikutnya dan yang tidak rela berpisah dengan teolognya,
Paus tidak menekan masalahnya lebih jauh. Kardinal Kayetanus diutus Paus untuk
menerima janji ketaatan Luther di Augsburg (Oktober 1518).

Luther, meskipun secara tersirat mengaku taat kepada Gereja, kini dengan berani
menyangkal kewibawaan Paus, dan naik banding pertama-tama "dari Paus yang kurang
pengetahuan kepada Paus yang mestinya lebih tahu" dan kemudian (28 November)
kepada konsili umum. Luther kini menyatakan bahwa lembaga kepausan bukanlah bagian
dari hakikat Gereja yang asli dan yang tidak dapat berubah.

Karena ingin tetap memelihara hubungan baik dengan Luther, Paus membuat upaya
terakhir untuk menyelesaikan konfliknya dengan Luther secara damai. Sebuah konferensi
dengan pejabat tinggi kepausan, Karl von Miltitz di Altenburg pada January 1519
membuat Luther sepakat untuk berdiam diri selama lawan-lawannya pun demikian,
menulis sebuah surat yang rendah hati kepada Paus, dan menyusun sebuah risalat yang
membuktikan rasa hormatnya kepada Gereja Katolik. Surat itu ditulis, namun tidak
pernah dikirim, karena tidak mengandung pernyataan bahwa Luther menarik ajaran-
ajarannya. Dalam risalat bahasa Jerman yang ditulisnya belakangan, Luther, meskipun
mengakui api penyucian, indulgensia, dan pemanggilan kepada orang-orang kudus,
menolak seluruh manfaat indulgensia terhadap api penyucian.

Ketika Johann Eck menantang rekan Luther, Carlstadt, untuk berdebat di Leipzig, Luther
bergabung di situ (27 Juni–18 Juli 1519). Sementara debat berlangsung Luther
menyangkal hak ilahi jabatan dan wewenang kepausan, dan berpendapat bahwa "kuasa
atas kunci-kunci itu" telah diserahkan kepada Gereja (yaitu, jemaat yang setia). Ia
menyangkal bahwa keanggotaan dalam Gereja Katolik Barat di bawah Paus mrupakan
prasyarat bagi keselamatan, dan berpegang pada keabsahan Gereja (Ortodoks) Yunani.
Setelah perdebatan itu, Johann Eck mengklaim bahwa ia telah memaksa Luther untuk
mengakui bahwa doktrinnya sama dengan doktrin Jan Hus yang telah dihukum mati
dengan dibakar. Eck menganggap bahwa hal ini membuktikan klaimnya sendiri bahwa
Luther adalah "si Hus dari Saxon" dan gembong penyesat.

Luther memberi judul (dalam bahasa Inggris) The Disputation of Doctor Martin Luther
on the Power and Efficacy of Indulgences, dan mengkritik dalamnya ajaran Gereja barat
mengenai asas menghapuskan dosa, kuasa Paus dan lain sebagainya.

Kajian mengenai Surat Paulus, terutamanya surat kepada jemaat di Roma memberikan
kesan kepada Luther akan asas sola fide (hanya karena iman). Hanya imanlah yang dapat
menyelamatkan manusia yang diberikan Tuhan berdasarkan anugerahnya (sola gratia)
kepada manusia seperti yang dijelaskan menurut Alkitab (sola scriptura). Luther sangat
menentang ajaran gereja pada saat itu yang dianggapnya menawarkan keselamatan
dengan murah dengan cara menjual surat-surat penghapusan dosa (indulgensia).

Pada mulanya Luther percaya bahwa dia akan dapat memperbarui Gereja Roma dari
dalam dengan dalil-dalilnya tetapi Paus menganggap pendapatnya sesat dan
mengucilkannya (ekskomunikasi dari Gereja Katolik dengan akta Exsurge Domine pada
tanggal 15 Juni 1520. Pada Oktober Luther membakar ijazahnya di tempat umum dan
menunjukkan kesungguhannya bahwa dia tidak akan taat kepada Gereja kecuali mereka
menurut kata-katanya.

Kaisar Charles V meresmikan persidangan imperial Diet of Worms pada 22 Januari 1521.
Ini merupakan peluang terakhir Luther untuk mengakui bahwa apa yang diajarkannya
adalah salah. Namun Luther tetap mempertahankan ajarannya. Selepas persidangan Diet,
Luther dinyatakan sebagai orang buangan oleh Diet.

Dengan bantuan rekannya, Luther bermukim di balaikota Wartburg, berdekatan dengan


Erfurt. Dalam balaikota tersebut, dia menerjemahkan Alkitab Perjanjian Baru dari bahasa
Yunani ke bahasa Jerman. Kemudian dia juga menerjemahkan Perjanjian Lama ke dalam
bahasa Jerman.

Luther mengasaskan ajarannya sendiri dengan rekannya Philip Melanchton dan


meninggal pada tahun 1546.

[sunting] Keluarga
Luther menikah dengan Katharina von Bora, seorang mantan biarawati, pada 13 Juni
1525. Pasangan ini mendapatkan enam orang anak, tiga laki-laki dan tiga perempuan:

• Hans, lahir pada 7 Juni 1526, belajar hukum, menjadi pejabat hukum dan
meninggal pada 1575.
• Elizabeth, lahir pada 10 Desember 1527 dan meninggal pada usia sangat muda
pada 3 Agustus 1528.
• Magdalena, lahir 5 Mei 1529, meninggal di dalam pelukan ayahnya pada 20
September 1542. Kematiannya merupakan pukulan yang sangat hebat bagi Luther
dan Katharina.
• Martin, Jr., lahir 9 November 1531, belajar teologi tetapi tidak pernah dipanggil
menjadi pendeta hingga ia meninggal pada 1565.
• Paul, lahir 28 Januari 1533, menjadi dokter. Ia mempunyai enam orang anak
hingga ia meninggal pada 1593. Garis keturunan laki-laki keluarga Luther
berlanjut melalui dia kepada John Ernest, yang berakhir pada 1759.
• Margaretha, lahir 17 Desember 1534, menikah dengan George von Kunheim,
keturunan keluarga bangsawan Persia yang kaya, tetapi meninggal pada 1570
pada usia 36 tahun. Keturunannya berlanjut hingga sekarang.
Ludwig Ingwer Nommensen
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Ingwer Ludwig Nommensen (lahir di Nordstrand, Denmark (kini Jerman), 6 Februari


1834 – meninggal di Sigumpar, Toba Samosir, 23 Mei 1918 pada umur 84 tahun) adalah
seorang penyebar agama Kristen Protestan di antara suku Batak, Sumatra Utara. Selain
itu Nommensen juga dikenal sebagai seorang ahli bahasa.

[se
mb
un
yik
an]


1


2


3


4
[sunting] Biografi sebagai penginjil
Ayah Ingwer Ludwig sangat miskin dan sakit-sakitan. Sejak kecil Nommensen terbiasa
hidup dalam penderitaan. Pada umur 8 tahun ia sudah mulai mencari nafkah untuk
membantu orang tuanya, dengan menggembalakan domba milik orang lain pada musim
panas. Lalu pada musim dingin ia bersekolah. Pada usia 10 tahun ia menjadi buruh tani
sehingga pekerjaan itu menjadi tidak asing lagi baginya. Semuanya ini nampaknya
merupakan persiapan bagi pekerjaannya sebagai pekabar Injil yang tangguh di kemudian
hari.

Pada 1846, saat berusia 12 tahun, Nommensen mengalami kecelakaan parah. Sewaktu ia
bermain kejar-kejaran dengan temannya, ia ditabrak kereta kuda. Kereta itu menggilas
kakinya sampai patah. Terpaksa ia berbaring di tempat tidur berbulan-bulan lamanya.
Teman-temannya biasanya datang menceritakan pengajaran dan cerita dari guru di
sekolahnya, termasuk cerita pengalaman para pendeta yang pergi memberitakan Injil
kepada orang yang belum mengenal. Nommensen pun sangat tertarik dengan cerita-cerita
itu. Sementara lukanya makin parah sehingga ia tidak dapat berjalan sama sekali. Tapi,
sekalipun sakit, Nommensen belajar merajut kaos, menjahit dan menambal sendiri
pakaiannya yang robek.

Pada suatu waktu, ia membaca Injil Yohanes 16:23-26, tentang pernyataan Tuhan Yesus
bahwa barangsiapa meminta sesuatu kepada Bapa di surga, Bapa pasti akan
mengabulkan. Nommensen pun bertanya kepada ibunya, apakah kata-kata Yesus itu
masih berlaku. Ibunya menyakinkannya bahwa kata-kata itu masih berlaku. Ia meminta
ibunya agar berdoa bersamanya. Dalam doa, Nommensen meminta kesembuhan, dan ia
berjanji kalau ia disembuhkan maka ia akan pergi memberitakan Injil kepada orang yang
belum mengenal. Doanya dikabulkan. Tak lama kemudian kakinya sembuh. Lalu
kembalilah Nommensen menggembalakan domba.

Namun janjinya pada Tuhan selalu mendesaknya agar segera memenuhinya. Maka ia
melamar menjadi penginjil. Beberapa tahun ia belajar sebagai calon penginjil. Sesudah
lulus, ia berangkat ke Sumatra dan tiba pada bulan Mei 1862 di Padang. Ia memulai
misinya di Barus. Ia belajar bahasa Batak dan bahasa Melayu, dan ternyata dengan cepat
bahasa-bahasa itu dikuasainya. Ia lalu mulai mengadakan kontak dengan suku Batak,
terutama dengan raja-raja. Ia mempelajari adat-istiadat Batak dan mempergunakannya
dalam mempererat pergaulan.

Nommensen meminta izin masuk ke pedalaman, tapi dilarang pemerintah, karena sangat
berbahaya bagi orang asing, Nommensen tidak takut. Ia memilih Silindung sebagai
tempat tinggalnya yang baru. Ia mendapat gangguan yang hebat, tapi ia tak putus asa. Ia
berhasil mengumpulkan jemaatnya yang pertama di Huta Dame (Kampung Damai).
Tahun 1873 ia mendirikan gedung gereja, sekolah dan rumahnya di Pearaja. Sampai kini
Pearaja menjadi pusat Gereja HKBP.

Pekerjaan Nommensen diberkati Tuhan sehingga Injil makin meluas. Sekali lagi ia
memindahkan tempat tinggalnya ke kampung Sigumpar pada tahun 1891, dan ia tinggal
di sini sampai wafat. Nommensen menerjemahkan kitab Perjanjian Baru ke dalam bahasa
Batak (Silindung - Samosir - Humbang - Toba). Ia juga berusaha memperbaiki pertanian
dan peternakan. Sekolah-sekolah, balai-balai pengobatan dibukanya. Dalam misinya, ia
menyadari perlunya melibatkan orang-orang Batak. Maka dibukanyalah sekolah penginjil
yang menghasilkan penginjil-penginjil Batak pribumi. Demikian juga untuk memenuhi
kebutuhan guru di sekolah, Nommensen membuka pendidikan guru.

Nommensen meninggal pada usia sangat tua, 84 tahun, pada tanggal 23 Mei 1918.
Nommensen kemudian dimakamkan di Sigumpar, di tengah suku Batak, setelah bekerja
demi suku ini selama 57 tahun.

Yohanes Calvin
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Je
an
C
ha
uv
in

La 10
hir Juli
150
9

John Calvin atau Yohanes Kalvin (lahir 10 Juli 1509 – meninggal 27 Mei 1564 pada
umur 54 tahun) adalah teolog Kristen Prancis terkemuka pada masa Reformasi Protestan.
Namanya kini dikenal dalam kaitan dengan sistem teologi Kristen yang disebut
Calvinisme (Kalvinisme). Ia dilahirkan dengan nama Jean Chauvin (atau Cauvin) di
Noyon, Picardie, Prancis, dari Gérard Cauvin dan Jeanne Lefranc. Bahasa Prancis adalah
bahasa ibunya. Calvin berasal dari versi Latin namanya, Calvinus.

D
[se
mb
un
yik
an]


1


2


3


4


5


6


7


8

[sunting] Biografi
Pada 1523, dalam usia 14 tahun, ayah Calvin, seorang pengacara, mengirimnya ke
Universitas Paris untuk belajar humaniora dan hukum. Pada tahun 1532, ia telah menjadi
Doktor Hukum di Orléans. Terbitannya yang pertama adalah sebuah edisi dari buku
karya filsuf Romawi Seneca, De clementia, yang diberikannya komentar yang mendalam.

Pada 1536 ia menetap di Jenewa, ketika ia dihentikan dalam perjalannya ke Basel, oleh
bujukan pribadi dari William Farel, seorang reformator. Ia menjadi pendeta di Strasbourg
dari 1538-1541, lalu kembali ke Jenewa. Ia tinggal di sana hingga kematiannya pada
1564.
Yohanes Calvin berniat menikah untuk menunjukkan sikap positifnya terhadap
pernikahan daripada kehidupan selibat. Ia meminta teman-temannya menolongnya
mencarikan seorang perempuan yang "sederhana, taat, tidak sombong, tidak boros, sabar,
dan bisa merawat kesehatan saya." Pada 1539 ia menikah dengan Idelette de Bure, janda
seseorang yang dulunya anggota Anabaptis di Strasbourg. Idelette mempunyai seorang
anak laki-laki dan perempuan dari almarhum suaminya. Namun hanya anak
perempuannya yang pindah bersamanya ke Jenewa. Pada 1542, suami-istri Calvin
mendapatkan seorang anak laki-laki yang dua minggu kemudian meninggal dunia.
Idelette Calvin meninggal pada 1549. Calvin menulis bahwa istrinya telah banyak
menolongnya dalam pelayanan gerejanya, tidak pernah menghalangi, tidak pernah
menyusahkannya dengan urusan anak-anaknya dan berjiwa besar.

[sunting] Tulisan-tulisan Calvin

Calvin muda

Calvin menerbitkan beberapa revisi dari Institutio, sebuah karya yang menjadi dasar
dalam teologi Kristen yang masih dibaca hingga sekarang. Tulisan ini dibuatnya dalam
bahasa Latin pada 1536 (pada usia 26 tahun) dan kemudian dalam bahasa ibunya, bahasa
Prancis, pada 1541, dan edisi finalnya masing-masing muncul pada tahun 1559 dan 1560.

Ia juga banyak menulis tafsiran tentang kitab-kitab di dalam Alkitab. Untuk Perjanjian
Lama, ia menerbitkan tafsiran tentang semua kitab kecuali kitab-kitab sejarah setelah
Kitab Yosua (meskipun ia menerbitkan khotbah-khotbahnya berdasarkan Kitab 1 Samuel
dan sastra Hikmat kecuali Mazmur. Untuk Perjanjian Baru, ia melewatkan Surat 2
Yohanes dan Surat 3 Yohanes serta Kitab Wahyu. (Sebagian orang mengatakan bahwa
Calvin mempertanyakan kanonisitas Kitab Wahyu, tetapi ia mengutipnya dalam tulisan-
tulisannya yang lain dan mengakui otoritasnya, sehingga teori itu diragukan.) Tafsiran-
tafsiran ini pun ternyata tetap berharga bagi para peneliti Alkitab, dan setelah lebih dari
400 tahun masih terus diterbitkan.

Dalam jilid ke-8 dari Sejarah Gereja Kristen karya Philip Schaff, sang sejarahwan
mengutip teolog Belanda Jacobus Arminius (Arminianisme, sebuah gerakan anti-
Calvinis, dinamai sesuai dengan nama Arminius), sehubungan dengan nilai tulisan-
tulisan Calvin:

Selain mempelajari Alkitab yang sangat saya anjurkan, saya mengimbau murid-
murid saya untuk memanfaatkan Tafsiran-tafsiran Calvin, yang saya puji jauh
melebihi Helmich (seorang tokoh gereja Belanda, 1551-1608); karena saya bahwa
ia sungguh tidak tertandingi dalam penafsiran Kitab Suci, dan bahwa tafsiran-
tafsirannya harus jauh lebih dihargai daripada semua yang telah diwariskan
kepada kita oleh khazanah para Bapak Gereja; sehingga saya mengakui bahwa ia
memiliki jauh dari kebanyakan orang lain, atau lebih tepatnya, jauh melampaui
semua orang, apa yang dapat disebut semangat nubuat yang menonjol. Institutio-
nya harus dipelajari setelah Katekismus Heidelberg, karena mengandung
penjelasan yang lebih lengkap, namun, seperti tulisan-tulisan semua orang, juga
mengandung prasangka.

[sunting] Penyebaran Calvinisme


Sebagaimana praktik Calvin di Jenewa, terbitan-terbitannya menyebarkan gagasan-
gagasannya tentang bagaimana Gereja Reformasi yang benar itu ke banyak bagian Eropa.
Calvinisme menjadi sistem teologi dari mayoritas Gereja Kristen di Skotlandia, Belanda,
dan bagian-bagian tertentu dari Jerman dan berpengaruh di Prancis, Hongaria (khususnya
di Transilvania dan Polandia.

Kebanyakan kolonis di daerah Atlantik Tengah dan New England di Amerika adalah
Calvinis, termasuk kaum Puritan dan para kolonis di New Amsterdam (New York). Para
kolonis Calvinis Belanda juga merupakan kolonis Eropa pertama yang berhasil di Afrika
Selatan pada awal abad ke-17, dan menjadi apa yang dikenal sebagai orang Boer atau
Afrikaner.

Sebagian besar wilayah Sierra Leone dihuni oleh para kolonis Calvinis dari Nova Scotia,
yang pada umumnya adalah kaum loyalis kulit hitam, yaitu orang-orang kulit hitam yang
berperang untuk Britania Raya pada masa Perang Kemerdekaan Amerika.

Sebagian dari gereja-gereja Calvinis yang paling besar dimulai oleh para misionaris abad
ke-19 dan abad ke-20, khususnya di Indonesia, Korea dan Nigeria.

[sunting] Riba dan kapitalisme


Sebuah aliran pemikiran telah lama menganggap Calvinisme merupakan revolusi
terhadap sikap bermusuhan Abad Pertengahan terhadap riba, dan, secara tidak langsung,
keuntungan. Hal ini ikut mempersiapkan berkembangnya kapitalisme di Eropa utara.
Hubungan ini dikemukakan dalam karya-karya berpengaruh dari R.H. Tawney dan Max
Weber.

Calvin mengungkapkan pikirannya tentang riba dalam sebuah suratnya kepada seorang
teman, Oecolampadius. Dalam surat ini, ia mengecam penggunaan ayat-ayat Alkitab
tertentu oleh orang-orang yang menentang pemberlakuan bunga uang. Calvin
menafsirkan kembali ayat-ayat tersebut dan mengatakan bahwa ayat-ayat yang lainnya
sudah tidak relevan lagi mengingat kondisi-kondisi yang telah berubah.

Calvin juga menolak argumen (yang didasarkan pada tulisan-tulisan Aristoteles) bahwa
mengambil bunga uang adalah keliru, karena uang sendiri itu mandul. Ia mengatakan
bahwa dinding dan atap rumah pun mandul, tetapi orang diizinkan meminta bayaran dari
seseorang yang menggunakannya. Dalam cara yang sama, uang pun dapat dimanfaatkan.
Namun demikian, Calvin juga berkata bahwa uang harus dipinjamkan kepada orang-
orang yang sangat membutuhkannya, tanpa harus mengharapkan bunga.

[sunting] Jenewa yang diperbarui

Lukisan gravir dari lukisan minyak asli di Perpustakaan Universitas Jeneva; lukisan ini
dianggap paling mirip dengan Calvin.

Pada saat perang Ottoman, Yohanes Calvin sedang melakukan perjalanan ke Strasbourg
dan melalui kanton-kanton di Swiss. Ketika singgah di Jeneva, William Farel meminta
Calvin agar menolongnya dengan urusan gereja. Tentang permohonan Farel ini, Calvin
menulis, "Saya merasa seolah-olah Allah sendiri dari surga telah menyuruh saya untuk
menghentikan perjalanan saya." Bersama-sama Farel, Calvin berusaha melembagakan
sejumlah perubahan dalam pemerintahan kota dan kehidupan keagamaan. Mereka
menyusun sebuah buku katekismus dan pengakuan iman; seluruh warga kota itu mereka
wajibkan untuk mengakuinya. Dewan kota menolak pengakuan iman Calvin dan Farel,
dan pada Januari 1538 mereka mencabut kekuasaan kedua orang ini untuk melakukan
ekskomunikasi, sebuah kekuasaan yang mereka anggap penting untuk pekerjaan mereka.
Calvin dan Farel menjawabnya dengan memberlakukan larangan umum kepada semua
penduduk Jenewa untuk mengikuti Perjamuan Kudus pada kebaktian Paskah. Karena itu,
dewan kota pun mengusir mereka dari kota tersebut. Farel pergi ke Neuchâtel, dan Calvin
ke Strasbourg.

Selama tiga tahun Calvin melayani sebagai seorang dosen dan pendeta sebuah gereja dari
orang-orang Huguenot Prancis di Strasbourg. Pada masa pembuangannya itulah Calvin
menikahi Idelette de Bure. Ia juga dipengaruhi oleh Martin Bucer, yang menganjurkan
sebuah sistem politik dan struktur gerejawi yang mengikuti pola Perjanjian Baru. Calvin
tetap mengikuti perkembangan-perkembangan di Jenewa, dan ketika Jacopo Sadoleto,
seorang kardinal Katolik, menulis sebuah surat terbuka kepada dewan kota yang isinya
mengajak Jenewa untuk kembali ke Gereja induk (Gereja Katolik Roma), jawaban Calvin
atas nama kaum Protestan Jenewa yang sedang mengalami berbagai serangan,
menolongnya mendapatkan kembali respek yang telah hilang sebelumnya. Setelah
sejumlah pendukung Calvin memenangkan jabatan di Dewan Kota Jenewa, ia diundang
kembali ke kota itu pada 1541.

Sekembalinya ke sana, berbekal wewenang untuk menyusun bentuk kelembagaan gereja,


Calvin memulai program pembaharuannya. Ia menetapkan empat kategori dalam
pelayanan gereja, dengan peranan dan kekuasaan yang berbeda-beda:

• Doktor memegang jabatan dalam ilmu teologi dan pengajaran untuk membangun
umat dan melatih orang-orang dalam jabatan-jabatan lain di gereja.
• Pendeta yang bertugas berkhotbah, melayankan sakramen, dan menjalankan
disiplin gereja, mengajar, dan memperingatkan umat.
• Diaken mengawasi pekerjaan amal, termasuk pelayanan di rumah sakit dan
program-program untuk melawan kemiskinan.
• Penatua yaitu 12 orang awam yang tugasnya adalah melayani sebagai suatu
polisi moral. Mereka umumnya mengeluarkan surat-surat peringatan, serta bila
perlu menyerahkan para pelanggar ke Konsistori.

Para pengkritik seringkali menganggap Konsistori sebagai lambang pemerintahan


teokratis Calvin. Konsistori adalah sebuah peradilan gerejawi yang terdiri atas sejumlah
penatua dan pendeat, yang diberikan kuasa untuk mempertahankan ketertiban di dalam
gereja dan di antara para anggotanya. Pelanggaran merentang dari menyebarkan doktrin
yang salah hingga pelanggaran moral, misalnya berdansa dengan liar dan menyanyi
dengan dengan buruk. Bentuk-bentuk penghukuman biasanya lunak -- pelanggar dapat
disuruh menghadiri khotbah-khotbah yang disampaikan secara terbuka atau kelas-kelas
katekisasi. Perlu diingat konteks geopolitik yang lebih luas dari lembaga ini sebelum kita
menilainya. Kaum Protestan pada abad ke-16 seringkali dikenai tuduhan oleh pihak
Katolik bahwa mereka menciptakan doktrin-doktrin baru dan bahwa inovasi seperti itu
mau tidak mau menyebabkan kemerosotan akhlak dan, pada akhirnya, kehancuran
masyarakat itu sendiri. Calvin mengklaim bahwa ia ingin menegakkan legitimasi moral
dari gereja yang diperbarui sesuai dengan programnya, namun juga meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan individu, keluarga, dan masyarakat. Dokumentasi yang baru-
baru ini ditemukan mengenai jalannya Konsistori memperlihatkan setidak-tidaknya
perhatian terhadap kehidupan rumah tangga dan kaum perempuan pada khususnya.
Untuk pertama kalinya kaum laki-laki yang serong dihukum sama kerasnya dengan kaum
perempuan, dan Konsistori sama sekali tidak memperlihatkan toleransi terhadap
pemukulan atau penyiksaan terhadap pasangan (khususnya istri). Peranan Konsistori ini
kompleks. Badan ini membantu mentransformasikan Jenewa menjadi kota yang
digambarkan oleh reformator Skotlandia John Knox sebagai "sekolah Kristus yang paling
sempurna yang pernah ada di muka bumi sejak zaman para Rasul."

Namun demikian, tampaknya Calvin tidak bermaksud menggunakan Konsistori untuk


mencapai tujuan-tujuan politiknya dan untuk mempertahankan kontrolnya terhadap
kehidupan sipil dan keagamaan di Jenewa. Calvin bergerak dengan cepat untuk
menjawab pertanyaan apapun yang diajukan tentang tindakan-tindakannya. Kejadian
yang paling menonjol adalah kasus Pierre Ameaux dan Jacques Gruet. Calvin enggan
menahbiskan orang-orang Jenewa, karena ia lebih suka memilih pendeta dari arus para
imigran Prancis yang masuk ke kota itu dengan maksud semata-mata mendukung
program pembaruan Calvin. Ketika Pierre Ameaux mengeluh tentang praktik ini, Calvin
menganggapnya sebagai serangan terhadap kewibawaannya sebagai seorang pendeta, dan
ia membujuk dewan kota untuk memaksa Ameaux untuk berjalan mengelilingi kota
dengan berpakaian rambut dan memohon belas kasihan di lapangan-lapangan terbuka.
Jacques Gruet memihak dengan sejumlah keluarga Jenewa lama, yang menentang
kekuasaan dan metode-metode Konsistori. Ia dipersalahkan dalam suatu insiden di mana
seseorang menempatkan sebuah plakat di salah satu gereja di kota itu, yang berbunyi:
"Bila orang telah terlalu banyak menderita, balas dendam pun akan dilakukan." Calvin
menyetujui bahwa Gruet disiksa sampai mati, dengan tuduhan bahwa ia telah
bersekongkol dengan sebuah komplotan Prancis untuk menyerang kota itu.
Pada 1553, dengan persetujuan Calvin, Michael Servetus (Miguel de Servetus) dijatuhi
hukuman mati pada sebuah tiang atas tuduhan menyebarkan ajaran sesat. Servetus
dipandang banyak Unitarian sebagai salah seorang pendiri agama mereka. Calvin sendiri
meminta dewan - namun gagal - agar hukuman mati itu diubah dari hukuman bakar
dengan hukuman mati dengan pedang. Rincian historis dapat ditemukan dalam Schaff
[1]. Calvin tetap pada posisinya hingga ia meninggal. Hukuman mati Servetus merupakan
sebuah argumen utama yang digunakan untuk menyerang Calvin sejak masa hidupnya
hingga sekarang, meskipun sejumlah sejarahwan percaya bahwa "Calvin hanya sial, dan
bukannya bersalah besar karena intoleransi di antara para Reformator. Ia dan Servetus
adalah orang-orang yang paling banyak diserang pada abad ke-16. Nama baik Calvin
telah dijelek-jelekkan, sementara Servetus telah terlalu jauh dibersihkan dari kesalahan
jauh melampaui titik tolak abad ke-16, bukan abad ke-19." [2]. Pada 1559 Calvin
mendirikan sebuah sekolah untuk mendidik anak-anak serta rumah sakit untuk merawat
orang miskin.

Kesehatan Calvin mulai memburuk ketika ia menderita sakit kepala, perdarahan paru-
paru, asam urat dan batu ginjal. Kadang-kadang, ia harus digotong ke mimbar. Calvin
juga mengalami hal-hal yang mengalihkan perhatiannya. Menurut Beza [3], Calvin hanya
makan satu kali sehari selama satu dasawarsa, namun atas nasihat dokternya, ia makan
telur dan minum segelas anggur pada tengah hari [4],(meskipun ia seorang yang keras
menentang konsumsi alkohol yang berlebihan; lihat Tafsirannya tentang Kejadian 9:20
[5]); rekreasinya hanya terdiri dari jalan kaki setelah makan. Menjelang akhir hayatnya,
Calvin berkata kepada teman-temannya yang kuatir tentang kadar kerjanya sehari-hari,
"Apa? Apakah kalian ingin aku menganggur apabila Tuhan menemukan aku saat Ia
datang kembali kedua kalinya?"

Yohanes Calvin meninggal di Jenewa pada 27 Mei 1564. Ia dikuburkan di Cimetière des
Rois dengan sebuah batu nisan yang ditandai semata-mata dengan inisialnya, "J.C",
sebagian untuk menghormati permintaannya agar ia dikuburkan di sebuah tempat yang
tidak dikenal, tanpa saksi ataupun upacara.

You might also like