You are on page 1of 15

” Olahraga Rekreasi Menggunakan Sepeda “

Ragil Ar Rasyid
Abstrak

Olahraga adalah aktivitas fisik oleh seorang atau kelompok


untuk mencapai kesejahteraan ( rohani dan jasmani )
maupun prestasi. Rekreasi adalah usaha atau kegiatan yang
dilaksanakan pada waktu senggang untuk mengembalikan
kesegaran jasmani dan rohani.Bersepeda adalah salah satu
olahraga yang menggunakan alat yang disebut sepeda
dengan proses penggunaan energi secara aerobik. Maka
bersepeda rekreasi adalah bersepeda yang mengedepankan
kesejahteraan jasmani dan rohani bukan tuntutan prestasi.
Pelaksanannya dapat secara perorangan ataupun dalam
kelompok. Namun dalam bersepeda di konteks prestasi
diutamakan kelas perorangan. Bersepeda rekreasi meliputi
bersepeda mengelilingi kota maupun jalanan pedesaan
dengan pemandangan dan suasana yang menyejukkan hati.

Kata-kata kunci : Olahraga, Rekreasi, Bersepeda,


Kesejahteraan Jasmani Rohani.

1
” Sport Recreation by Cycling “
Ragil Ar Rasyid
Abstract

Sport is physic activity by an individu or group to reach


wealthiness ( Physically ang spiritually ) or achievement.
Recreation is an attempts or activities which could be done
in spare time to refresh our physic and spirit. Cycling is the
one of the sport which is use a bike as an equipment with
progress energy usage by aerobic. So, recreation cycling is
a cycling activities which is focused to physic and spiritual
healthiness not an achievement force. It can be done by
individual or groups. But, in achievement context of
cycling, individual is the first priority. Recreation cycling
settled cycling around the town or village area with the
view and atmosphere that can refresh our feeling.

Keywords : Sport, Recreation, Cycling, Wealthiness Physic


Spiritual.

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi seperti saat ini banyak ornag yang sangat disibukkan oleh
kegiatannya masing-masing. Mulai dari golongan pelajar hingga pimpinan perusahaan
atau dari kalangan masyarakat bawah kalangan masyarakat atas. Jika para pelajar
sangat disibukkan oleh jenis kurikulum yang berganti-ganti serta tuntutan agar
mencapai nilai yang bagus dan juga para pengusaha yang bekerja keras agar tidak
pailit perusahaannya. Contoh-contoh kegitan tersebut dapat dibayangkan bagaimana
cara mereka untuk membagi waktunya.
Dapat dibandingkan dengan kebutuhan kesehatan manusia agar tetap
melakukan aktivitas tersebut. Maka sekarang sedang menjadi trend bekerja
menggunakan sepeda atau disebut juga komunitasnya yaitu Bike To Work, dan ada
juga di kalangan mahasiswa maupun pelajar yaitu Bike To Campus dan Bike To
School.
Hal ini menjadi solusi maupun saran untuk berolahraga sambil beraktivitas
sesuai profesinya. Pada bidang olahraga sepeda, hal ini masuk dalam sepeda rekreasi.
Dikarenakan hal tersebut tidak dituntut untuk meraih prestasi, namun hanya mencapai
kebahagiaan pada fisik maupun batin.
Olahraga rekreatif saat ini telah menjadi pilihan sebagian masyarakat dalam
rangka menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Dengan melaksanakan olah raga
secara teratur, tubuh seseorang akan kembali bugar, karena otot-otot dan saraf-saraf
seluruh tubuh bergerak sesuai fungsinya dan terlepas dari ketegangan.
Demikian pula dengan melaksanakan rekreasi, maka jiwa seseorang akan
kembali segar karena dikala melaksanakan rekreasi fikiran terlepas dari tuntutan
rutinitas hidup yang dikerjakan setiap hari. Oleh karenanya dengan melaksanakan
olah raga rekreatif, jiwa dan raga seseorang seakan mendapat ruang untuk melakukan
penyegaran, sehingga tingkat kesehatan seseorang akan tetap terjaga dengan baik.

3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut diatas,bahwa Olahraga Rekreasi Menggunakan
Sepeda maka permasalahan dalam makalah ini dapat penulis rumuskan :

• Pengertian berolahraga

• Pengertian rekreasi

• Pengertian bersepeda

1.3 Tujuan dan Manfaat


1.3.1 Tujuan Penulisan

Bertitik tolak dari permasalahan yang akan di bahas, maka tujuan dari

penulisan ini dapat dirinci sebagai berikut :

• Menjelaskan tentang olahraga rekreasi.

• Memberikan pengetahuan tentang perkembangan sepeda sebagai

olahraga rekreasi.

1.3.2 Manfaat Penulisan

Hasil penulisan makalah ini diharapkan untuk pembaca agar

menambah pengetahuan dan menjadi acuan penulisan atas bahasan Olahraga

Rekreasi Menggunakan Sepeda.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Olahraga

Dalam kamus lengkap bahasa Indonesia, penerbit Gitamedia Press, kata


olahraga merupakan kata kerja yang diartikan gerak badan agar sehat. Sedang
menurut para pakar olahraga, adalah sebuah aktivitas manusia yang bertujuan untuk
mencapai kesejahteraan (sejahtera jasmani dan sejahtera rohani) manusia itu sendiri.
Dalam aktivitas olahraga tentu ada aspek positif dan negatifnya. Aspek
positifnya , yaitu 1) Mampu menggerakkan aktivitas sosial, ekonomi, dan politik:
adanya interaksi antar manusia (individu dan kelompok), adanya kegiatan jasa,
adanya penyerapan tenaga kerja. 2) Mampu mengangkat harga diri pelaku
olahraga/atlet/pelatih/pembina/ organisasi/daerah dan bangsa, kesejahteraan pembina
olahraga, dan martabat bangsa di dunia internasional. Sedang aspek negatifnya, antara
lain seperti masih adanya kecenderungan dari banyak atlet dalam mengikuti suatu
pertandingan menggunakan segala cara dalam upaya memenangkan
pertandingan/perlombaan, misalnya tidak fair play, tidak disiplin, memanipulasi,
melanggar ketentuan (peraturan pertandingan/perlombaan), dan pemakaian doping
Sport adalah kata dalam bahasa Inggris yang berarti Olahraga maka Sportif
merupakan kata sifat yang berarti jujur dan ksatria atau gagah. Dan kata sportivitas
yang sebagai kata benda mempunyai arti orang yang melakukan olahraga tersebut
(harus) memiliki kejujuran dan sikap ksatria dalam bertindak dan berprilaku saat
berolahraga, seperti disiplin, mengikuti ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan
atau yang telah disepakati bersama, terutama saat mengikuti suatu pertandingan atau
perlombaan olahraga.
Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang
dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan.
Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta dalam
aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu
atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat).
Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala
kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-

5
potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota
masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak
dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan
Pancasila.
Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga harus
bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai
karakteristik antara lain;
a. Terpisah dari rutinitas,
b. Bebas,
c. Tidak produktif,
d. Menggunakan peraturan yang tidak baku.
Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik; a. ada kompetisi, b. hasil
ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan. Sedangkan ruang lingkup
sport; permainan yang dilembagakan.
Arti olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya
secara jasmani tetapi juga rohani, dan bertujuan untuk mencapai prestasi yang
setinggi-tingginya.
Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini banyak orang yang melupakan
pentingnya olahraga untuk tubuh. Padahal olahraga merupakan cara untuk sehat yang
paling murah dengan hasil yang mengagumkan untuk kebugaran badan. Selain itu
olah raga dapat dilaksanakan kapanpun dan dimanapun kita suka melakukannya baik
siang maupun malam sesuai keinginan.
Berikut adalah beberapa manfaat olahraga untuk tubuh kita menurut Asosiasi
Kebugaran di Inggris :
1) Meningkatkan kisaran gerak
2) Meningkatkan stamina
3) Melepaskan kecemasan
4) Meredakan kenerja seksual
5) Meredakan gejala monopouse
6) Membantu mencegah penyakit jantung
7) Mencegah osteoporosis
8) Memperbaiki ketajaman mental
9) Memperbaiki konsentrasi
10) Mengurangi resiko kenker payudara

6
11) Memperbaiki pandangan hidup
12) Mengurangi nyeri radang sendi
13) Mengendalikan kolesterol
14) Membakar lemak
15) Mempercepat metabolisme
16) Menghilangkan gejala pra-menstruasi
17) Membantu kita berhenti merokok
18) Meredakan depresi
19) Mengurangi biaya hidup
20) Meningkatkan kepuasan kerja
21) Mengawetkan otot
22) Mengawetkan organ-organ internal (hati, ginjal)
23) Memperbaiki waktu reaksi
24) Memperbaiki kebugaran kardiovaskuler
25) Meningkatkan energi
26) Memperbaiki koordinasi saraf dan otot
27) Meningkatkan kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi
28) Mengurangi resiko glaukoma
29) Mengurangi resiko kanker usus besar
30) Menurunkan tekanan darah
31) Mengurangi resiko kegemukan
32) Membakar kalori
33) Memperbaiki sembelit
34) Mencegah endometriosis
35) Mengurangi konsumsi alkohol
36) Mengurangi stres
37) Meningkatkan harga diri
38) Meningkatkan perasaan sejahtera
39) Meningkatkan IQ
40) Meningkatkan kreativitas
41) Memperbaiki kelenturan
42) Memperbaiki peredaran darah
43) Meningkatkan mobilitas
44) Meningkatkan ingatan/mengurangi resiko pikun

7
45) Memperpendek waktu pemulihan sesudah sakit atau cedera
46) Meningkatkan kesehatan punggung
47) Tidur nyeyak
48) Memperpanjang hidup

Agar kita bugar dan “berisi” serta menjamin kecepatan metabolisme tidak
turun dan peredaran darah tidak melambat disarankan melakukan olahraga 30 menit
sehari. Olahraga yang reguler dan dilakukan lebih sering akan lebih baik dari pada
selama 3 jam namun 2 minggu sekali atau lebih. Olahraga yang jarang ini membuat
kita cepat lelah. Selain itu manfaat diatas tidak dapat kita dapatkan apabila olahraga
jarang kita lakukan.

2.2 Pengertian Rekreasi


. Secara harfiah rekreasi berarti rekreasi, kembali kreatif. Sedang rekreasi itu
sendiri merupakan kegiatan (bahkan kegiatan itu direncanakan) dan dilaksanakan
karena seseorang ingin melaksanakan. Jadi dapat diartikan usaha atau kegiatan yang
dilaksanakan pada waktu senggang untuk mengembalikan kesegaran fisik. Kegiatan
rekreasi dapat dibedakan menurut sifatnya yaitu rekreasi aktif dan rekreasi pasif.
Rekreasi aktif adalah rekreasi yang lebih berorientasi pada manfaat fisik dari pada
mental, sedang rekreasi pasif adalah rekreasi yang berorientasi pada manfaat mental
dari pada fisik.
Menurut Direktorat Perlindungan dan Pelestarian Alam (1979), rekreasi alam
atau wisata alam merupakan salah satu bagian dari kebutuhan hidup manusia yang
khas dipenuhi untuk memberikan keseimbangan, keserasian, ketenengan dan ke-
gairahan hidup, dimana rekreasi alam atau wisata alam adalah salah satu bentuk
pemanfaatan sumberdaya alam yang berlandaskan atas prinsip kelestarian alam.
Ada juga pengertian tentang pendidikan Rekreasi, sebagai berikut
penjelasannya. Pendidikan Rekreasi adalah suatu program pendidikan non-formal
yang menyediakan kesempatan bagi setiap individu untuk mengembangkan
keterampilan jasmani, sikap sosial, mental kebiasaan dan penghayatan (psiko-sosial)
dan keterampilan intelektual (kognitif) secara harmonis dan proporsional yang pada
gilirannya nanti akan membentuk kepribadian serta tingkah laku seseorang.
Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung dilapangan melalui kegiatan-
kegiatan seperti pendidikan di alam terbuka (out door education / school), misalnya

8
study tour, perjalanan lapangan, dan pendidikan petualangan di alam terbuka (outdoor
adventures education) serta kegiatan-kegiatan lainnya, seperti olahraga rekreatif,
aktivitas permainan termasuk permainan tradisional dan kesenian, jenis-jenis aktivitas
jasmani yang lainnya. Adapun pengertian pendidikan rekreasi lainnya adalah proses
ajar melalui kegiatan rekreasi dan sekaligus pula sebagai proses ajar untuk menguasai
aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Istilah lainnya adalah pendidikan waktu luang
Dalam pelaksanaannya, kegiatan rekreasi digunakan sebagai wahana atau
pengalaman belajar. Melalui pengalaman belajar inilah, maka siswa sebagai peserta
didik akan tumbuh dan berkembang guna mencapai tujuan pendidikan. Lebih lanjut,
program ini pada dasarnya menganut prinsip belajar sambil melakukan sesuatu
(learning by doing), belajar sambil mengulang-ngulang dan berusaha untuk
memperbaiki (trial and refinement), serta menganut belajar selama hidup (long life
learning).
Prinsip dari proses pembelajaran di alam terbuka atau luar kelas itu, pada
hakekatnya memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman langsung yang
menyenangkan dan menarik (karena keunikannya, nilai dan spesifik) di lapangan,
dalam rangka belajar membangun hubungan yang harmonis dengan lingkungan dan
alam. Dalam kegiatan ini siswa dapat mempelajari beberapa hal, seperti dipaparkan
oleh Bouckard (1991) sebagai berikut :
a. Konsep dan pengetahuan yang menarik tentang manusia dan alam sekitar.
b. Keterampilan membudayakan pola hidup sehat (pribadi dan lingkungan),
kesejahteraan manusia dan lingkungan.
c. Mengembangkan sikap dan hubungan yang harmonis dengan lingkungan
dan alam sekitar.

2.3 Pengertian Bersepeda


Bersepeda merupakan salah satu olahraga yang menggunakan proses
penggunaan energi secara aerobik. Bersepeda juga merupakan cara yang baik untuk
melatih pernapasan, kerja jantung dan kebugaran otot. Selain itu bersepeda memiliki
keindahan bahwa dapat lebih memperkuat tubuh dan jiwa secara simultan ( Chris C &
Edmund R , 1996 ). Hikayat menyebutkan, sepeda dahulu kala dibuat pertama kali
bukan untuk sarana rekreasi apalagi olahraga namun murni sebagai bentuk
transportasi yang lebih efisien dan tak menguras tenaga ketimbang jalan kaki. Di

9
zaman Mesir Kuno, sepeda hanyalah sebuah balok melintang dengan dua roda kayu di
bawahnya. Kala itu tidak dikenal pengayuh atau pedal.
Sejarah sepeda bermula di Eropa. Sekitar tahun 1790, sebuah sepeda pertama
berhasil dibangun di Inggris. Cikal bakal sepeda ini diberi nama Hobby Horses dan
Celeriferes. Keduanya belum punya mekanisme sepeda zaman sekarang, batang
kemudi dan sistem pedal. Yang ada hanya dua roda pada sebuah rangka kayu. Bisa
dibayangkan, betapa canggung dan besar tampilan kedua sepeda tadi. Meski begitu,
mereka cukup menolong orang-orang pada masa itu untuk berjalan.
Penemuan fenomenal dalam kisah masa lalu sepeda tercipta berkat Baron Karl
Von Drais. Von Drais yang tercatat sebagai mahasiswa matematik dan mekanik di
Heidelberg, Jerman berhasil melakukan terobosan penting, yang ternyata merupakan
peletak dasar perkembangan sepeda selanjutnya. Oleh Von Drais, Hobby Horse
dimodifikasi hingga mempunyai mekanisme kemudi pada bagian roda depan. Dengan
mengambil tenaga gerak dari kedua kaki, Von Drais mampu meluncur lebih cepat saat
berkeliling kebun. Ia sendiri menyebut kendaraan ini dengan nama, Draisienne.
Beritanya sendiri dimuat di koran lokal Jerman pada 1817.
Proses penciptaan selanjutnya dilakukan Kirkpatrick Macmillan. Pada tahun
1839, ia menambahkan batang penggerak yang menghubungkan antara roda belakang
dengan ban depan Draisienne. Untuk menjalankannya, tinggal mengayuh pedal yang
ada.
Yang mempopulerkan pedal dan rantai penggerak roda belakang adalah James
Starley. Sehingga pada tahun 1900 di Amerika Serikat tercatat ada 70 ribu buruh
untuk membuat 4 juta unit sepeda. James Starley mulai membangun sepeda di Inggris
di tahun 1870. Beliau memproduksi sepeda dengan roda depan yang sangat besar
(high wheel bicycle) sedang roda belakangnya sangat kecil.
Seperti pada pembahasan sebelumnya tentang jenis dari rekreasi pada bidang
bersepeda juga hampir sama penggolongannya. Ada yang bersifat rekreatif dan
bersifat prestasi.
Bersepeda merupakan salah satu olahraga yang menyenangkan. Namun untuk
olahraga yang satu ini kita harus memilih spsefikasi dari berbagai jenis sepeda yang
akan kita gunakan, karena itu yang akan menentukan permainan sepeda apa yang
akan kita lakukan. Sepeda sendiri ada berbagai ragam mulai dari sepeda BMX untuk
freestyle maupun untuk Downhill dan Roadbike yang lebih dikenal ‘sepeda Balap’
ataupun Mountain Bike (MTB) yang sering disebut ‘Sepeda Gunung’.

10
Dari jenis olahraganya, bersepeda bisa dibagi dua, yaitu on road dan off road.
Pada tipe on road atau road bike,trek yang ditempuh biasanya di jalan – jalan dalam
kota. Sedangkan pada tipe off road atau extreme bike, trek yang digunakan adalah
pada medan jalan tanah dan bergunung. Karena medan yang dilalui relatif lebih sulit,
tak heran jenis sepeda ini lebih lengkap. Berdasarkan suspensi atau peredam kejut,
design sepeda dapat dikategorikan menjadi empat jenis:
- Fully Rigid : Jenis ini memiliki rangka yang kaku, tanpa ada
suspensi baik depan maupun belakang.
- Softtail : Frame-nya menggunakan suspensi yang disebut dengan
“elastomer“, fungsinya adalah untuk menggerakkan frame melewati medan
yang tidak rata.
- Hardtail : Jenis ini memiliki bagian depan yang bersuspensi,
sedangkan frame dengan bagian chain stay kaku tanpa ada suspensi. Tipe hard
tail biasanya dipakai di medan yang bervariasi. Tipe hard tail sendiri bisa
dicirikan dari adanya satu shockbreaker di garpu depan. Kalau tipe ini lebih
cepat mendapatkan momentum ketika digenjot sehingga untuk mendapat
kecepatan maksimum jadi lebih gampang. Tipe ini cocok buat yang senang
cross country atau main di daerah pedesaan. Untuk yang suka modifikasi, kita
bisa menambah shockbreaker, rem cakram, menambah gir, dan lain-lain
- Dual/Full Suspension : Sepeda jenis ini memiliki suspensi untuk
bagian garpu depan dan bagian chain stay. Mekanisme kerja peredam kejut di
bagian chain stay menggunakan penggerak (Pivot) yang menghubungkan
lower dan upper chain stay, sehingga membuat ban belakang dapat naik-turun
mengikuti kontur medan yang dilalui. Untuk full suspention biasanya dipakai
buat penggemar turunan atau downhill. Hal ini penting karena getaran sepeda
saat turun bisa diredam oleh shockbreaker di garpu depan dan belakang
sepeda. Sepeda jenis ini biasanya fork (garpu) depannya lebih tinggi
ketimbang belakang. Soalnya ketika di turunan, sudut kemiringan sepeda
enggak akan terlalu ekstrem. Alhasil sepeda jadi lebih mudah dikontrol.
Mountain bike (MTB) menurut data, lahir tahun 1976. Sepeda tersebut tercipta
oleh beberapa kelompok orang California yang awalnya dijuluki clunker atau cruiser
di kawasan Marin County. Orang-orang ini sebelumnya ‘gila berat’ dengan sepeda
jenis bicycle motor cross (BMX). Mereka jika lomba dengan BMX, gayanya itu khas
sekali. Yakni, lompat-lompat di atas balok kayu (log jump), batu dan sebagainya.

11
Tapi kenapa mereka pindah ke MTB dan menciptakan sepeda jenis itu?
Menurut mereka, BMX kurang mampu menempuh jarak jauh sambil mendaki atau
pun menuruni bukit. Selain itu, frame geometrical-nya (kerangka) amat beda sehingga
teknis pengendaliannya juga berbeda. Pada log jump, MTB tak mampu melakukan
manuver seperti itu tapi BMX begitu mudah dan tangkas.
Berdasarkan cara mengendarai dan jenis medan Setidaknya ada 5 jenis
Mountain Bike (MTB) berdasarkan fungsinya, yaitu:
- Cross country (XC). Dirancang untuk lintas alam ringan hingga sedang.
Didesain agar efisien dan optimal pada saat mengayuh dan menanjak di jalan
aspal hingga jalan tanah pedesaan. Sepeda jenis ini dapat digunakan untk
melibas segala jenis trek yang bervariasi seperti tanjakan, turunan, aspal
maupun kubangan lumpur. Namun, sepeda ini memang tidak dirancang untuk
turunan yang sulit, khusus untuk turunan yang sulit lebih pas kalo kita
gunakan sepeda jenis Downhill (DH). Sepeda jenis ini biasanya menggunakan
bahan logam yang ringan. Di Indonesia banyak dipertandingkan kelas cross
country dan downhill. Karena dilihat dari jumlah peminat dan penggemar
sepeda lintas alam yang jauh lebih banyak serta dari segi risiko dan biaya
perlengkapan yang jauh lebih rendah.
- Enduro / All mountain (AM). Dirancang untuk lintas alam berat seperti naik
turun bukit, masuk hutan, melintasi medan berbatu, dan menjelajah medan
offroad jarak jauh. Keunggulan all mountain ada pada ketahanan dan
kenyamanannya untuk dikendarai. Hampir semua sepeda AM bertipe full-
suspension. Sepeda ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan jenis
XC, perbedaan utamanya adalah pada bobot. Sepeda AM lebih berat
dibandingkan dengan XC. Bobot yang lebih berat ini dimaksudkan untuk
mengantisipasi medan yang lebih ekstrim dan ukuran rangka biasanya lebih
besar dari XC.
- Freeride (FR). Dirancang untuk mampu bertahan menghadapi drop off
(lompatan) tinggi dan kondisi ekstrim sejenisnya. Bodinya kuat namun tidak
secepat dan selincah all mountain karena bobotnya yang lebih berat. Kurang
cocok untuk dipakai jarak jauh. Julukan freeride ini mengikuti jenis aliran
yang ingin mendobrak keteraturan yang hanya melewati jalur atau medan yang
dilewati. Bagi penikmat sepeda ini, freeride adalah “No Way End for My
Bike“.

12
- Downhill (DH). Dirancang agar dapat melaju cepat, aman dan
nyaman dalam menuruni bukit dan gunung. Mampu menikung dengan stabil
pada kecepatan tinggi dan selalu dilengkapi suspensi belakang untuk meredam
benturan yang sering terjadi. Sepeda DH tidak mengutamakan kenyaman
mengayuh karena hanya dipakai untuk turun gunung. Sepeda downhill juga
lebih mengacu pada lomba, sehingga selain kekuatan, yang menjadi titik tekan
dalam perancangannya adalah bagaimana agar dapat melaju dengan cepat.
Untuk menuju ke lokasi, para downhiller tidak mengayuh sepeda mereka
namun diangkut dengan mobil. Tidak efisien dipergunakan di dalam kota
maupun XC .
Sepeda jenis ini memang dirancang untuk dapat digunakan pada jalur yang
penuh dengan turunan. Sepeda jenis ini juga memiliki berat yang lumayan dan
biasanya terbuat dari logam yang cukup tebal dan berat (Berat sepeda sangat berguna
untuk meluncur mengikuti gravitasi bumi). Ciri yang kasat mata lainnya selain
bentuknya yang menyerupai motor trail tanpa mesin, adalah jumlah gear depan dan
belakang yang biasanya lebih sedikit.
Seorang pemain sepeda downhill harus melengkapi dirinya dengan alat-alat
keamanan. Karena risiko yang ditimbulkan lebih ekstrem dan berbahaya. Helm full
face, pelindung dada dan tulang belakang wajib dikenakan. Kemudian masih
ditambah pelindung siku, pergelangan dan tulang kering. Sepatunya juga khusus. Bila
sudah siap berlaga, jangan lupa pakai kacamata (google) dan sarung tangan.
- Dirtjump (DJ)/ Urban and Street (DJ). Nama lainnya adalah urban MTB.
Penggemar jenis ini awalnya adalah anak muda perkotaan yang menggunakan sepeda
gunung selain sebagai alat transportasi, ngebut di jalanan kota, juga digunakan untuk
melakukan atraksi lompatan tinggi dan ekstrim. Fungsinya mirip BMX namun dengan
bentuk yang diperbesar. Umumnya sepeda DJ memiliki frame yang hampir sama
dengan jenis sepeda BMX (singkatan dari B=Bicycle M=Moto X=Cross), tetapi
memiliki diameter yang lebih besar antara 30% - 40%. Jika BMX memiliki diameter
ban 20 inchi, sepeda DJ menggunakan diameter 24″. Jenis sepda DJ ini digunakan
untuk dapat melewati segala kontur yang sudah dibuat (biasanya diwilayah perkotaan)
seperti trotoar, tangga, tembok dan sebagainya.

13
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari pembahasan materi di atas dengan tinjauan berbagai sumber dan
pendapat maka dapat saya simpulkan pengertian tentang olahraga. Olahraga adalah
aktivitas fisik oleh seorang atau kelompok untuk mencapai kesejahteraan ( rohani dan
jasmani ) maupun prestasi. Selain itu sesuai dengan latar belakang maka kesimpulan
dari pengertian terhadap rekreasi dan bersepeda sebagai berikut :
• Rekreasi adalah usaha atau kegiatan yang dilaksanakan pada waktu senggang
untuk mengembalikan kesegaran jasmani dan rohani.
• Bersepeda adalah salah satu olahraga yang menggunakan alat yang disebut
sepeda dengan proses penggunaan energi secara aerobik.
Orang-orang berparisipasi di dalam olahraga dan rekreasi untuk banyak
alasan, yaitu untuk menjaga kesehatan, bersenang-senang, untuk merasakan
tantangan, dan untuk menghasilkan uang. Perkembangan akan kebutuhan atas
olahraga telah memperbesar desempatan untuk berpartisipasi dan mengikuti olahraga
itu sendiri. Seiring dengan lapangan pekerjaan pada olahraga rekreasi yang terus
berkembang ( Saipe, Rob . 1999).
Maka sesuai dengan judul makalah ini bahwa bersepeda merupakan olahraga
yang bersifat rekreatif dan prestasi. Dikarenakan dalam jenis-jenis bersepeda memang
mengedepankan rekreasi sebagai tujuan dan manfaatnya selain prestasi.

SARAN
Setelah mengetahui tujuan dan manfaat serta jenis-jenis bersepeda yang
bersifat rekreasi maupun prestasi maka bersepda dpat menjadi saran berolahraga yang
mudah. Tergantung anda untuk memilih kategori mana yang akan anda pilih untuk
berolahraga sepeda.

14
DAFTAR PUSTAKA

Burke, Edmund. R, 1996. High tech Cycling. First Edition : Human Kinethics
Publisher Inc.

Carmichael, Chris. Burke, Edmund. R. 1994. Fitness Cycling. First Edition. Human
Kinethics Publisher Inc.

Kesehatan, 2009 . Manfaat Olahraga. (online). (http://menuju-


sehat.blogspot.com/2009/06/manfaat-olahraga.html. Diunduh tanggal 30
September 2009 pukul 19.40 .

Kesehatan. 2009. Definisi Olahraga. (online). (http://menuju-


sehat.blogspot.com/2009/06/definisi-olahraga.html. Diunduh tanggal 30
September 2009 pukul 19.34.

Majalah Cycling . Edisi 21 Mei 2006

Saipe, Rob . 1999 . Working in Sport and Recreation . First Edition . Cheltenham.
Nelson Thornes Ltd.

Zadoel. 2009. Pendidikan Rekreasi. (online).


(http://rubikaelani.blogspot.com/2009/06/pendidikan-rekreasi.html). Diunduh
tanggal 30 September 2009 pukul 20.15 .

15

You might also like