You are on page 1of 15

LAPORAN

PRAKTIKUM SEKOLAH 1

KONDUKSI

Disusun Oleh

Nama : Abdul Salim


NPM : A1E008018
Asisten : Diya Novarina
Dosen : Dra. Connie Fransiska, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2010
I. JUDUL :
Konduksi
II. TUJUAN :
Membandingkan Daya Hantar Kalor Berbagai Zat

III. LANDASAN TEORI

Konduksi adalah perpindahan panas antara dua sustansi dari sustansi yang
bersuhu tinggi, panas berpindah ke sustansi yang bersuhu rendah dengan adanya
kontak kedua sustansi secara langsung. ketika tangan kamu memegang gelas
panas, maka telapak tangan kamu akan menerima panas dari gelas tersebut.

http://3gplus.wordpress.com/2008/05/20/radiasikonveksi-dan-konduksi/

Konduksi disebut juga perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan partikel


karena adanya selisih suhu. Sebuah benda padat panjang dipanaskan pada salah
satu ujungnya, akan menyebabkan pada ujung tersebut partikel-partikelnya akan
bergetar lebih cepat karena suhunva naik. Partikel vang energi kinetiknva lebih
besar akan memberikan energinya kepada partikel tetangganya melalui tumbukan.
Misalnya sendok dingin dimasukkan ke sup yang panas, maka ujung sendok yang
lain akan panas.
Dalam logam, kalor dipindahkan melalui elektron-elektron bebasnya.
Elektron bebas adalah elektron yang dengan mudah dapat berpindah dari satu
atom ke atom vang lain. Di tempat yang dipanaskan, energi elektron bertambah
besar dan dapat diberikan dengan tumbukan elektron disekitarnya dengan panas
lebih cepat.
Logam disebut juga sebagai konduktor. Benda yang sukar menghantarkan
panas disebut isolator.
Manfaat konduktor dalam kehidupan sehari-hari :
1) memasak menggunakan panci logam,
2) setrika menggunakan logam untuk menghantarkan panas
3) solder listrik
4) dll
Laju hantaran kalor tiap satu satuan waktu dituliskan dengan
persamaan :
H =
Q
/t
Keterangan:
H = kelajuan hantaran kalor (joule/sekon)
Q = banyaknya kalor yang mengalir (joule)
t = lamanya kalor mengalir (sekon)
Laju hantaran kalor antara dua titik pada suatu benda tergantung pada:
1) panjang benda,
2) luas penampang benda,
3) jenis bahan
4) selisih suhu
(http://soal.yavenu.info/?p=14)

Energi termis ditransfer dari satu tempat ke tempat lain lewat tiga proses
yaitu: konduksi, konveksi, dan radiasi. Pada konduksi, energi termis ditransfer
lewat interaksi antara atom-atom atau molekul, walaupun atom-atom molekulnya
sendiri tidak berpindah. Pada konveksi, panas dipindahkan langsung lewat
perpindahan massa. Contohnya yaitu bila udara dekat lantai dipanaskan, udara
memuai dan naik karena kerapatannya yang lebih rendah. Jadi energi termis di
udara panas ini dipindahkan dari lantai lantai kelangit-langit bersama dengan
massa udara panas. Pada radiasi, energi dipancarkan dan diserap oleh benda-
benda dalam bentuk radiasi elektromagnetik. Radiasi ini bergerak lewt ruang
dengan kelajuan cahaya. Radiasi termis, gelombang cahaya, gelombang radio,
gelombang televisi, dan sinar-X semuanya adalah bentuk radiasi elektromagnetik
yang saling berbeda hanya dalam panjang gelombang dan frekuensinya. Semua
benda memancarkan dan menyerap radiasi elektromagnetik. Bila benda ada dalam
kesetimbangan termis dengan sekitarnya, benda memancarkan dan menyerap
energi pada laju yang sama.
Namun, jika benda dipanaskan sampai temperatur yang lebih tinggi
daripada sekitarnya, maka benda meradiasi keluar lebih banyak energi daripada
yang diserapnya, dengan demikian benda menjadi lebih dingin sementara
sekitarnya menjadi lebih panas.
(Tipler, Paul. A. 1998: 606)

Ada suatu perbedaan antara kalor (heat) dan energi dalam dari suatu
bahan. Kalor hanya digunakan bila menjelaskan perpindahan energi dari satu
tempat ke yang lain. Kalor adalah energi yang dipindahkan akibat adanya
perbedaan temperatur.. Sedangkan energi dalam (termis) adalah energi karena
temperaturnya
Kalor merupakan bentuk energi yang berasal dari perubahan energi bentuk
lain, seperti :
1) Energi listrik berubah menjadi energi kalor, contonya pada setrika listrik
2) Energi gerak berubah menjadi energi kalor, contohnya saat orang
menggergaji logam.
Bila dua benda atau lebih terjadi kontak termal maka akan terjadi aliran
kalor dari benda yang bertemperatur lebih tinggi ke benda yang bertemperatur
lebih rendah, hingga tercapainya kesetimbangan termal. Proses perpindahan panas
ini berlangsung dalam 3 mekanisme, yaitu : konduksi, konveksi dan radiasi.
(Munandar, Aris dkk. 2003 ; Hal 16)

Ketika salah satu bagian logam bersentuhan dengan nyala lilin atau nyala
api, secara otomatis kalor mengalir dari nyala lilin (suhu tinggi) menuju bagian
logam tersebut (suhu rendah). Walaupun hanya salah satu bagian logam yang
bersentuhan dengan nyala api, semua bagian logam tersebut akan kepanasan juga.
Tanganmu bisa terasa panas, karena kalor mengalir dari logam (suhu tinggi)
menuju tanganmu (suhu rendah). Kalor tuh energi yang berpindah. Kita bisa
mengatakan bahwa ketika salah satu bagian benda yang bersuhu tinggi
bersentuhan dengan benda yang bersuhu rendah, energi berpindah dari benda yang
bersuhu tinggi menuju bagian benda yang bersuhu rendah.

Ketika benda yang memiliki perbedaan suhu saling bersentuhan, terdapat


sejumlah kalor yang mengalir dari benda atau tempat yang bersuhu tinggi menuju
benda atau tempat yang bersuhu rendah. Ketika mengalir, kalor juga
membutuhkan selang waktu tertentu. Perlu diketahui bahwa setiap benda
(khususnya benda padat) yang dilewati kalor pasti mempunyai bentuk dan ukuran
yang berbeda. Ada benda padat yang panjang, ada juga benda padat yang pendek.
Ada yang gemuk (luas penampangnya besar), ada juga yang kurus (luas
penampangnya kecil). Untuk mengetahui secara pasti hubungan antara jumlah
kalor yang mengalir melalui suatu benda selama selang waktu tertentu akibat
adanya perbedaan suhu, maka kita perlu menurunkan persamaan

Amati gambar di bawah…

Benda yang terletak


di sebelah kiri memiliki
suhu yang lebih tinggi (T1)
sedangkan benda yang
terletak di sebelah kanan
memiliki suhu yang lebih
rendah (T2). Karena adanya
perbedaan suhu (T1 - T2),
kalor mengalir dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah
(arah aliran kalor ke kanan). Benda yang dilewati kalor memiliki luas penampang
(A) dan panjang (l).

Berdasarkan hasil percobaan, jumlah kalor yang mengalir selama selang


waktu tertentu (Q/t) berbanding lurus dengan perbedaan suhu (T1 – T2), luas
penampang (A), sifat suatu benda (k = konduktivitas termal) dan berbanding
terbalik dengan panjang benda. Secara matematis bisa ditulis sebagai berikut :
Keterangan :

Q = Kalor (satuannya kilokalori (k) atau Joule (J) )

t = Waktu (satuannya sekon (s) )

Q/t = Laju aliran kalor (satuannya kilokalori per sekon (kkal/s) atau Joule/sekon
(J/s). 1 J/s = 1 watt )

A = Luas penampang benda (Satuannya meter kuadrat (m2) )

T1 – T2 = Perbedaan suhu (Satuannya Kelvin (K) atau derajat celcius (oC) )

T1 = Suhu alias Temperatur tinggi (Satuannya Kelvin (K) atau derajat celcius
(oC) )

T2 = Suhu alias Temperatur rendah (Satuannya Kelvin (K) atau derajat celcius
(oC) )

l = Panjang benda (satuannya meter (m) )

T1 - T2 / l = Gradien suhu (satuannya Kelvin per meter (K/m) atau derajat celcius
per meter (oC/m) )

k = Konduktivitas termal benda

Persamaan konduktivitas termal

Kita oprek persamaan laju aliran kalor di atas untuk memperoleh persamaan
konduktivitas termal…
Satuan konduktivitas
termal

Kita bisa menurunkan satuan konduktivitas termal dengan mengoprek persamaan


konduktivitas termal :

Berikut ini nilai konduktivitas termal beberapa benda yang diperoleh


melalui percobaan.

Jenis benda Konduktivitas Termal (k)


o
J/m.s.C Kkal/m.s.Co
Perak 420 1000 x 10-4
Tembaga 380 920 x 10-4
Aluminium 200 500 x 10-4
Baja 40 110 x 10-4
Es 2 5 x 10-4
Kaca (biasa) 0,84 2 x 10-4
Bata 0,84 2 x 10-4
Air 0,56 1,4 x 10-4
Tubuh manusia 0,2 0,5 x 10-4
Kayu 0,08 – 0,16 0,2 x 10-4 – 0,4 x 10-4
Gabus 0,042 0,1 x 10-4
Wol 0,040 0,1 x 10-4
Busa 0,024 0,06 x 10-4
Udara 0,023 0,055 x 10-4
Benda yang memiliki konduktivitas termal (k) besar merupakan
penghantar kalor yang baik (konduktor termal yang baik). Sebaliknya, benda yang
memiliki konduktivitas termal yang kecil merupakan merupakan penghantar kalor
yang buruk (konduktor termal yang buruk).

http://www.gurumuda.com/konduksi/

IV. ALAT DAN BAHAN

IV.1. Tabel Alat Dan Bahan Yang Digunbakan Dalam Praktikum

NO Kode Nama alat dan bahan jumlah


Katalog
1 FME 51.01 Dasar statif 2
2 FME 51.03 Batang statif pendek 1
3 FME 51.04 Batang statif panjang 2
4 FPA 12.02 Pipa baja 1
5 FPA 12.03 Pipa aluminim 1
6 KKW 71 Jam henti 1
7 FPA 12.04 Pipa tembaga 1
8 KST 36 Boss-head 2
9 KBS 26 Pembakar sipiritus 1
10 KST 34 Klem universal 2
11 - Lap basah 1

V. LANGKAH PERCOBAAN
V.1. Langkah-Langkah percobaan
1. Dipasang pipa alumunium dan pipa tembaga pada masing-masing klem
universal dengan jarak ± 25 cm dari ujung batang dan kedua ujung
logam didekatkan. Posisi kedua ujung logam berada 3 cm di atas
pembakar spritus (dilihat pada gambar).
2. Lilin diteteskan pada jarak 5 cm dari ujung masing-masing pipa.
3. Pembakar spritus dinyalakan. Dinyalakan sampai stabil (± 20 detik)
diletakkan tepat di bawah ujung kedua batang pipa.
4. Dicatat waktu yang diperlukan sampai masing-masing tetesan lilin
meleleh dan hasilnya diisikan pada tabel.
5. Setelah semua tetesan lilin meleleh, api pembakar spritus dimatikan.
6. Dilap kedua ujung pipa dengan kain basah sampai suhu kedua batang
kembali seperti semula. Dari kedua jenis logam di atas, logam mana
yang mempunyai daya hantar lebih besar?
7. Diulangi langkah percobaan di atas dengan menggunakan batang pipa
tembaga dan pipa baja.
8. Dari percobaan kedua, dibandingkan logam mana yang mempunyai daya
hantar kalor lebih besar?

V.2. Gambar Percobaan


I. gambar percobaan pada Tembaga dengan Aluminium

Bastang satatif
Dasar statif

Klem universal

Pipa tembaga

lilin

Pipa aluminium

II. gambar percobaan pada Tembaga dan Baja

Dasar statif

Batang statif

Klem universal
Pipa tembaga
Pipa baja
lilin

VI. HASIL PENGAMATAN


VI.1. Table Hasil Pengamatan
Waktu lilin meleleh
No Nama bahan
Jarak 3 cm Jarak 6 cm Jarak 9 cm
1 Tembaga 38.46 Sekon 49.43 Sekon 1Menit 11.43
Sekon
2 Aluminium 13.24 Sekon 26.85 Sekon 52.68 Sekon
3 Baja 32.78 Sekon 1menit 21.35 Sekon 3.04.43 Sekon
4 Tembaga 24.23 Sekon 31.87 Sekon 57.36 Sekon

VI.2. Pembahasan

Dalam landasan teori bahwa konduksi dikatakan sebagai perpindahan


panas antara dua subtansi dari subtansi yang bersuhu tinggi, panas berpindah ke
sustansi yang bersuhu rendah dengan adanya kontak kedua sustansi secara
langsung. Dan dikataklan juga bahwa konduksi itu adalah perpindahan kalor tanpa
disertai perpindahan partikel karena adanya selisih suhu.

Pada percobaan ini ( konduksi) bahan yang digunakan adalah logam yang
berbeda yang dijadikan disebut juga sebagai konduktor, yaitu piapa tembaga, pipa
baja, dan pipa aluminium. Dalam logam diketahui dalam landasan teori bahwa
kalor dipindahkan melalui elektron-elektron bebasnya. Elektron bebas adalah
elektron yang dengan mudah dapat berpindah dari satu atom ke atom vang lain. Di
tempat yang dipanaskan, energi elektron bertambah besar dan dapat diberikan
dengan tumbukan elektron disekitarnya dengan panas lebih cepat.
Konduksi panas hanya dapat terjadi dalam suatu benda apabila ada bagian-
bagian benda itu berada pada suhu yang tidak sama, dan arah alirannya dari titik
yang suhunya lebih tinggi ke titik yang suhunya lebih rendah.
Pada percobaan konduksi ini bertujuan untuk membandingkan daya hantar
kalor berbagai zat, dimana alat yang digunakan yaitu (tercantum dalam tabel alat
dan bahan). Setelah semua rangkaian alat dirangkai sesuai dengan langkah kerja.
Seperti pada kambar pada buku penuntun yang digunakan. Sebelum mengamati
perpidahan panasa pada logam lilin terlebih dahulu diteteskan pada ujung pipa
yang dekat dengan lilin dengan tiga titik tetesan masing-masing dengan jarak
3cm, 6 cm, dan 9 cm. kemudian liln yang dibakar sebagai sumber pasan
diletakkan antara kedua ujung pipa yang membentuk sudut kira-kira 450.
Percobaan pertama dilakukan yaiut membandingkan daya hantar
kalor untuk pipa tembaga dan p[ipa aluminium.dengan menggunakan
stopwat sehingga didapatkan datanya sebagai berikut :
Nama Waktu lilin meleleh
No Jarak 3 cm Jarak 6 cm Jarak 9 cm
Bahan
.

1 Tembaga 38.46 Sekon 49.43 Sekon 1Menit 11.43 Sekon


2 Aluminium 13.24 Sekon 26.85 Sekon 52.68 Sekon

Dari hasil percobaan yang tecantum dalam tabel diperoleh waktu


melelehnya lilin pada jarak 3cm, 6 cm, dan 9 cm pada logam tembaga yaitu
masing-masing 38.46 Sekon, 49.43 Sekon, dan 1Menit 11.43 Sekon. Dan pada
pipa aluminium masing- masing dengan jarak yang sama dengan tembaga yaitu :
13.24 Sekon, 26.85 Sekon , dan 52.68 Sekon. Pada percobaan ini, pratikan
melakukan kesalahan karena tida sesuai dengan landasan teori yang mengatakan
bahwa Benda yang memiliki konduktivitas termal (k) besar merupakan
penghantar kalor yang baik (konduktor termal yang baik). Sebaliknya, benda
yang memiliki konduktivitas termal yang kecil merupakan merupakan penghantar
kalor yang buruk (konduktor termal yang buruk). Dengan nilai konduktivitas
tembaga dan uluminum yaitu :

Tembaga 380 920 x 10-4


Aluminium 200 500 10-4
Kesalahan ini terjadi di sebabkan beberapa oleh praktikan pada saat
menghidupkan lilin sebelum api lilin hidup dengan rata (konstan) lilin letaknya
berdekatan dengan pipa aluminium sehingga pada pipa aluminium lebih cepat
mendapat kalor, sehingga lilinya lebih cepat meleleh dibandingkan pada tembaga.

Disamping kesalahan pratikan, terdapat juga kesalahan yang disebabkan


factor lingkungan angin disekitar ruangan karena runagan yang digunakan cukup
sempit dan praktiksan melingkar mengamati melelehnya lilin sehingga anginnya
tidak stabil yang menyebabbkan api pada lilin juga tidak stabil. Walaupun
terdadapat kesalahan total pada percobaan temabaga dengan aluminium ini namun
dapat disimpulkan juja berdasarkan literature ( landasan teori) bahwa daya hantar
kalor pada tembaga lebih cepat dibandingkan dengan daya hantar kalor pada
aluminium.

Percobaan kedua dilakukan yaiut membandingkan daya hantar kalor untuk


pipa baja dan pipa tembagadengan menggunakan stopwat untuk menghitung aktu
memleleh lilin yang diteteskan sehingga didapatkan datanya sebagai berikut :

Nama Waktu lilin meleleh


No Jarak 3 cm Jarak 6 cm Jarak 9 cm
Bahan
.

1 Baja 32.78 Sekon 1menit 21.35 3.04.43 Sekon


Sekon
2 Tembaga 24.23 Sekon 31.87 Sekon 57.36 Sekon

Dari hasil percobaan yang dicantumkan ke dalam bentuk tabel diatas


diperoleh waktu melelehnya lilin pada jarak 3cm, 6 cm, dan 9 cm pada logam baja
yaitu masing-masing 32.78 Sekon, 1 menit 21.35 Sekon, dan 3.04.43 Sekon. Dan
pada pipa tembaga masing- masing dengan jarak yang sama dengan baja yaitu :
24.23 Sekon, 31.87 Sekon, dan 57.36 Sekon. Pada percobaan ini didapat hasil
yang sesuai dengan literature yang mengatakan bahwa Benda yang memiliki
konduktivitas termal (k) besar merupakan penghantar kalor yang baik (konduktor
termal yang baik). Sebaliknya, benda yang memiliki konduktivitas termal yang
kecil merupakan merupakan penghantar kalor yang buruk (konduktor termal
yang buruk). Dengan nilai konduktivitas baja dan tembaga yaitu :

Baja 40 110 x 10-4


Tembaga 380 920 x 10-4

Kebenaran hasil percobaan pada baja dan tenmbaga ini bisa dikatakan
praktikan berhasil melakukan percobaan dengan baik, tetapi hasil hitungan waktu
yang diperoleh dari hasil percobaan kedua ini yaitu baja dan tembaga belum tentu
benar dengan waktu hitungan yang sebenarnya benar yang dilakukan para ahli,
karena baja yang digunakan untuk percobaan ini adalah baja yang sudah berkarat.
Walaupun demikian dapat disipulkan juga bahwa daya hantar kalor pada tembaga
lebih cepat dibandingkan dengan daya hantar kalor pada baja

Dari dua percobaan tembaga dengan aluminium dan tembaga dengan baja
dengan menggunakan tembaga yang sama dapat kita bandingkankan waktu
meleleh lilin pada aluminum dan baja seperti pada tabel berikut :

Nama Waktu lilin meleleh


No Jarak 3 cm Jarak 6 cm Jarak 9 cm
Bahan
.

1 Aluminium 13.24 Sekon 26.85 Sekon 52.68 Sekon


2 Baja 32.78 Sekon 1menit 21.35 3.04.43 Sekon
Sekon

Dari hasil perbandingan yang dicantumkan ke dalam bentuk tabel diatas


diperoleh waktu melelehnya lilin pada jarak 3cm, 6 cm, dan 9 cm pada logam baja
yaitu masing-masing 32.78 Sekon, 1 menit 21.35 Sekon, dan 3.04.43 Sekon. Dan
pada pipa alumium masing- masing dengan jarak yang sama dengan baja yaitu :
13.24 Sekon, 26.85 Sekon, dan 52.68 Sekon. Pada percobaan ini didapat hasil
yang sesuai dengan literature yang mengatakan bahwa Benda yang memiliki
konduktivitas termal (k) besar merupakan penghantar kalor yang baik (konduktor
termal yang baik). Sebaliknya, benda yang memiliki konduktivitas termal yang
kecil merupakan merupakan penghantar kalor yang buruk (konduktor termal
yang buruk). Dengan nilai konduktivitas aluminium dan baja yaitu :
Aluminium 200 500 10-4
Baja 40 110 x 10-4

Sehingga dapat disipulkan juga bahwa daya hantar kalor pada aluminium
lebih cepat dibandingkan dengan daya hantar kalor pada baja. Dengan melakukan
kedua-dua percobaan ini. Sehingga dapat diurutkan daya hantar kalor dari paling
yang cepat adalah:

1. jenis tembaga
2. jenis aluminium
3. jenis baja
VII. KESIMPULAN DAN SARAN

VII.1. Kesimpul

1. Konduksi adalah proses perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan


partikel-partikel zat karena adanya selisih suhu.
2. Daya hantar kalor yang paling cepat adalah
a. tembaga
b. aluminium
c. baja
3. Pada logam, kalor dipindahkan melalui elektron-elektron bebasnya.

VII.2. Saran

 Diharapkan sebelum melakukn percobaan, praktika mengetahui tujuan


percobaan yang akan dilakukan
 Hendaknya prakrikan berhati-hati dalam melakukan praktikum, hingga
diperoleh hasil yang maksimal.
 Praktikum hendaknya dilaksanakan di tempata yang lapang

VIII. DAFTAR PUSTAKA

http://3gplus.wordpress.com/2008/05/20/radiasikonveksi-dan-konduksi/

http://soal.yavenu.info/?p=14

http://www.gurumuda.com/konduksi/

Munandar,Aris dkk.2003. Lembar Kerja Siswa Untuk SLTP. Jakarta : PT Pabelan

Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1. Jakarta : Erlangga

You might also like