You are on page 1of 5

Sabtu, 20 Juni 2009

LARUTAN ASAM-BASA DAN IDENTIFIKASINYA

PENGERTIAN LARUTAN ASAM-BASA DAN INDENTIFIKASINYA


MENURUT ARRHENIUS
Asam ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H +. Basa ialah
senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion OH-.
Contoh:

MENURUT BRONSTED-LOWRY
Asam ialah proton donor, sedangkan basa adalah proton akseptor.
Contoh:

HCl dengan Cl - merupakan pasangan asam-basa konyugasi.


H3O+ dengan H2O merupakan pasangan asam-basa konyugasi.

H2O dengan OH- merupakan pasangan asam-basa konyugasi.


NH4+ dengan NH3 merupakan pasangan asam-basa konyugasi.
Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai asam (proton donor) dan
sebagai basa (proton akseptor). Zat atau ion atau spesi seperti ini bersifat ampiprotik
(amfoter).

MENURUT LEWIS
Asam adalah senyawa penerima (akseptor) pasangan elektron. Basa adalah senyawa
pemberi (donor) pasangan elektron
Contoh :
dari contoh diatas BF3 bertindak sebagai asam lewis sedangkan NH3 bertindak sebagai
basa lewis
Ciri-Ciri umum larutan asam yaitu :

1. Terasa masam
2. Bersifat korosif
3. Dapat memerahkan kertas lakmus biru
4. Larutan dalam air dapat mengantarkan arus listrik
5. Menyebabkan perkaratan logam (korosif)

Ciri-ciri umum larutan basa yaitu :

1. Rasanya pahit
2. Bersifat licin
3. Dapat membirukan kertas lakmus merah
4. Larutan dalam air dapat mengantarkan listrik
5. Jika mengenai kulit, maka kulit akan melepuh (kaustik)

IDENTIFIKASI LARUTAN ASAM-BASA MENGGUNAKAN KERTAS LAKMUS


Kertas lakmus akan mengalami perubahan warna jika dimasukkan (dicelupkan) ada
larutan yang memiliki pH antara 5.0-9.0, yang mana pada pH dibawah 7.0 (larutan asam)
kertas lakmus akan berwarna merah sedangkan pada pH diatas 7.0 (larutan basa) kertas
lakmus akan berwarna biru.
Teori: Larutan asam dapat memerahkan kertas lakmus, artinya jika kertas lakmus biru
dicelupkan pada larutan yang bersifat asam maka warna kertas lakmus tersebut akan
berubah menjadi merah sedangkan jika kertas lakmus merah yang dicelupkan warna
kertas lakmus akan tetap merah. perhatikan gambar dibawah ini!
Teori: Larutan basa dapat membirukan kertas lakmus, artinya jika kertas lakmus merah
dicelupkan pada larutan yang bersifat basa, maka warna kertas lakmus tersebut akan
berubah menjadi biru. Sedangkan jika kertas lakmus biru yang dicelupkan, warna kertas
lakmus akan tetap biru. perhatikan gambar dibawah ini!

IDENTIFIKASI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR


FENOLFTALEIN
Larutan indikator fenolftalein akan mengalami perubahan warna pada pH 8.0-9.8, ini
artinya warna larutan fenolftalein akan berubah jika larutan ini dicampurkan
(ditambahkan) larutan yang bersifat basa (pH larutan diatas 7.0) atau dapat diartikan pula
bahwa larutan yang bersifat basa akan mengalami perubahan warna menjadi merah jika
ditambahkan indikator fenolftalein. Perhatikan gambar dibawah ini:
Gambar.1

Gambar.2
Dari kedua gambar diatas dapat dibedakan antara perubahan warna yang terjadi setelah
penambahan fenolftalein antara Gambar 1 dan Gambar 2. Pada Gambar 1 warna
larutan tetap kuning walaupun telah ditambahkan fenolftalein hal ini menandakan bahwa
warna fenolftalein tidak berubah pada larutan tersebut. fenolftalein tidak mengalami
perubahan pada Gambar 1 karena larutan tersebut adalah larutan asam yang memiliki pH
dibawah 7,0. Pada Gambar 2 terjadi perubahan warna larutan menjadi merah setelah
penambahan fenolftalein. Sesuai dengan teori bahwa larutan fenolftalein akan berwarna
merah jika ditambahkan pada larutan yang bersifat basa yang memiliki pH lebih dari 7,0.
Selain menggunakan indikator berupa kertas lakmus dan fenolftalein dalam menentukan
larutan asam-basa, kita juga dapat menggunakan indikator alami misalnya dengan ekstrak
kunyit dan bunga kembang sepatu, nah sekarang tugas anda adalah menentukan larutan
asam-basa dengan menggunakan indikator alami tersebut!! Caranya adalah sebagai
berikut:

1. Siapkan kunyit dan bunga kembang sepatu, air jeruk atau cuka dan air sabun atau
air kapur
2. Kunyit atau bunga kembang sepatu ditumbuk dan ditambahkan aquadest (air)
kemudian disaring sehingga diperoleh filtrat (ekstak)
3. Ekstrak kunyit dan ekstrak kembang sepatu tersebut masing-masing diteteskan
pada air jeruk atau cuka dan air sabun atau air kapur
4. Amati perubahan warna larutan yang terjadi pada air jeruk atau cuka dan air
sabun atau air kapur

You might also like