You are on page 1of 16

Kedokteran

Kedokteran (Inggris: medicine) adalah suatu ilmu dan seni yang mempelajari tentang
penyakit dan cara-cara penyembuhannya. Ilmu kedokteran adalah cabang ilmu kesehatan
yang mempelajari tentang cara mempertahankan kesehatan manusia dan mengembalikan
manusia pada keadaan sehat dengan memberikan pengobatan pada penyakit dan cedera.
Ilmu ini meliputi pengetahuan tentang sistem tubuh manusia dan penyakit serta
pengobatannya, dan penerapan dari pengetahuan tersebut.

Sejarah kedokteran

Pada awalnya, sebagian besar kebudayaan dalam masyarakat awal menggunakan tumbuh-
tumbuhan herbal dan hewan untuk tindakan pengobatan. Ini sesuai dengan kepercayaan
magis mereka yakni animisme, sihir, dan dewa-dewi. Masyarakat animisme percaya bahwa
benda mati pun memiliki roh atau mempunyai hubungan dengan roh leluhur.

Ilmu kedokteran berangsur-angsur berkembang di berbagai tempat terpisah yakni Mesir


kuno, Tiongkok kuno, India kuno, Yunani kuno, Persia, dan lainnya. Sekitar tahun 1400-an
terjadi sebuah perubahan besar yakni pendekatan ilmu kedokteran terhadap sains. Hal ini
mulai timbul dengan penolakan–karena tidak sesuai dengan fakta yang ada–terhadap
berbagai hal yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh pada masa lalu (bandingkan dengan
penolakan Copernicus pada teori astronomi Ptolomeus. Beberapa tokoh baru seperti
Vesalius (seorang ahli anatomi) membuka jalan penolakan terhadap teori-teori besar
kedokteran kuno seperti teori Galen, Hippokrates, dan Avicenna. Diperkirakan hal ini terjadi
akibat semakin lemahnya kekuatan gereja dalam masyarakat pada masa itu.

Ilmu kedokteran yang seperti dipraktekkan pada masa kini berkembang pada akhir abad ke-
18 dan awal abad ke-19 di Inggris (oleh William Harvey, abad ke-17), Jerman (Rudolf
Virchow) dan Perancis (Jean-Martin Charcot, Claude Bernard). Ilmu kedokteran modern,
kedokteran "ilmiah" (di mana semua hasil-hasilnya telah diujicobakan) menggantikan tradisi
awal kedokteran Barat, herbalisme, humorlasime Yunani dan semua teori pra-modern.
Pusat perkembangan ilmu kedokteran berganti ke Britania Raya dan Amerika Serikat pada
awal tahun 1900-an (oleh William Osler, Harvey Cushing).

Kedokteran berdasarkan bukti (evidence-based medicine) adalah tindakan yang kini


dilakukan untuk memberikan cara kerja yang efektif dan menggunakan metode ilmiah serta
informasi sains global yang modern.
Kini, ilmu genetika telah mempengaruhi ilmu kedokteran. Hal ini dimulai dengan
ditemukannya gen penyebab berbagai penyakit akibat kelainan genetik, dan perkembangan
teknik biologi molekuler.

Ilmu herbalisme berkembang menjadi farmakologi. Masa modern benar-benar dimulai


dengan penemuan Heinrich Hermann Robert Koch bahwa penyakit disebarkan melalui
bakteria (sekitar tahun 1880), yang kemudian disusul penemuan antibiotik (sekitar tahun
1900-an). Antibiotik yang pertama kali ditemukan adalah obat Sulfa, yang diturunkan dari
anilina. Penanganan terhadap penyakit infeksi berhasil menurunkan tingkat infeksi pada
masyarakat Barat. Oleh karena itu dimulailah industri obat.

Seorang dokter sedang merawat pasiennya. Museum Louvre, Paris, Perancis.

Praktek kedokteran

Praktek kedokteran mengombinasikan sains dan seni. Sains dan teknologi adalah bukti
dasar atas berbagai masalah klinis dalam masyarakat. Seni kedokteran adalah penerapan
gabungan antara ilmu kedokteran, intuisi, dan keputusan medis untuk menentukan
diagnosis yang tepat dan perencanaan perawatan untuk masing-masing pasien serta
merawat pasien sesuai dengan apa yang diperlukan olehnya.

Pusat dari praktek kedokteran adalah hubungan relasi antara pasien dan dokter yang
dibangun ketika seseorang mencari dokter untuk mengatasi masalah kesehatan yang
dideritanya.

Dalam praktek, seorang dokter harus:


 membangun relasi dengan pasien
 mengumpulkan data (riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik dengan hasil
laboratorium atau citra medis)
 menganalisa data
 membuat rencana perawatan (tes yang harus dijalani berikutnya, terapi, rujukan)
 merawat pasien
 memantau dan menilai jalannya perawatan dan dapat mengubah perawatan bila
diperlukan.

Semua yang dilakukan dokter tercatat dalam sebuah rekam medis, yang merupakan
dokumen yang berkedudukan dalam hukum. [1]

Relasi pasien-dokter

Relasi pasien dan dokter adalah proses utama dari praktek kedokteran. Terdapat banyak
pandangan mengenai hubungan relasi ini.

Pandangan yang ideal, seperti yang diajarkan di fakultas kedokteran, mengambil sisi dari
proses seorang dokter mempelajari tanda-tanda, masalah, dan nilai-nilai dari pasien; maka
dari itu dokter memeriksa pasien, menginterpretasi tanda-tanda klinis, dan membuat
sebuah diagnosis yang kemudian digunakan sebagai penjelasan kepada pasien dan
merencanakan perawatan atau pengobatan. Pada dasarnya, tugas seorang dokter adalah
berperan sebagai ahli biologi manusia. Oleh karena itu, seorang dokter harus paham benar
bagaimana keadaan normal dari manusia sehingga ia dapat menentukan sejauh mana
kondisi kesehatan pasien. Proses inilah yang dikenal sebagai diagnosis.

Empat kata kunci dari diagnosis dalam dunia kedokteran adalah anatomi (struktur: apa
yang ada di sana), fisiologi atau faal (bagaimana struktur tersebut bekerja), patologi (apa
kelainan dari sisi anatomi dan faalnya), dan psikologi (pikiran dan perilaku). Seorang dokter
juga harus menyadari arti 'sehat' dari pandangan pasien. Artinya, konteks sosial politik dari
pasien (keluarga, pekerjaan, tingkat stres, kepercayaan) harus turut dipertimbangkan dan
terkadang dapat menjadi petunjuk dalam kepentingan membangun diagnosis dan
perawatan berikutnya.

Ketika bertemu dengan dokter, pasien akan memaparkan komplainnya (tanda-tanda)


kepada dokter, yang nantinya akan memberikan berbagai informasi tentang tanda-tanda
klinis tersebut. Kemudian dokter akan memeriksa, mencatat segala yang ditemukannya
pada diri pasien dan memperkirakan berbagai kemungkinan diagnosis. Bersama pasien,
dokter akan menyusun perawatan berikutnya atau tes laboratorium berikutnya bila
diagnosis belum dapat dipastikan. Bila diagnosis telah disusun, maka dokter akan
memberikan ("mengajarkan") nasihat medis. Relasi pengajaran ini menempatkan dokter
sebagai guru (Physician dalam Bahasa Inggris; berasal dari bahasa Latin yang berarti
guru).

Relasi dokter dan pasien dapat dianalisa dari pandangan masalah etika. Banyak nilai dan
masalah etika yang dapat ditambahkan ke relasi ini. Tentunya, masalah etika amat
dipengaruhi oleh tingkat masyarakat, masa, budaya, dan pemahan terhadap nilai moral.
Sebagai contoh, dalam 30 tahun terakhir, penegasan dan tuntutan terhadap hak otonomi
pasien kian meningkat di dalam dunia kedokteran Barat.

Relasi dan proses praktek juga dapat dilihat dari sisi relasi kekuatan sosial (seperti yang
dikemukakan Michel Foucault atau transaksi ekonomi. Profesi dokter memiliki status yang
lebih tinggi pada abad lalu, dan mereka dipercaya untuk melakukan tindakan dalam
kesehatan masyarakat. Hal ini membawa suatu kekuatan tersendiri dan membawa
keuntungan serta kerugian bagi pasien.

Pada 25 tahun terakhir ini, kebebasan dokter dipersempit. Terutama dengan kehadiran
perusahaan asuransi seiiring naiknya biaya perawatan kesehatan. Di berbagai negara
(seperti Jepang) pihak asuransi juga mempunyai pengaruh dalam penentuan keputusan
medis.

Kualitas relasi pasien dan dokter sangat penting bagi kedua pihak. Saling menghormati,
kepercayaan, pertukaran pendapat mengenai penyakit dan kehidupan, ketersediaan waktu
yang cukup, mempertajam ketepatan diagnosis, dan memperkaya wawasan pasien tentang
penyakit yang dideritanya; semua ini dilakukan agar relasi kian baik.

Relasi kian kompleks di luar ruang praktek pribadi dokter, seperti pada bangsal rumah sakit.
Dalam rumah sakit, relasi tak hanya antara dokter dan pasien, namun juga dengan pasien
lainnya, perawat, pekerja dari lembaga sosial, dan lainnya.

Kecakapan klinis

Sebuah evaluasi medis yang lengkap terdiri dari sebuah riwayat kesehatan, pemeriksaan
fisik, hasil laboratorium atau citra medis, analisa data, dan penentuan diagnosis, dan
perencanaan perawatan atau pengobatan. [2]

Hal-hal yang termasuk dalam riwayat kesehatan:

 Keluhan utama (KU): alasan pasien datang kepada dokter. Hal ini disebut tanda atau
gejala. Dituliskan sesuai dengan yang diungkapkan oleh pasien dan sejak kapan hal
tersebut di keluhkan pasien.
 Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)(HPI: History of present illness): urutan kronologis
dari tanda-tanda dan klasifikasi dari setiap tanda.
 Aktivitas kini: hal-hal yang berkaitan aktivitas pasien sekarang seperti pekerjaan,
hobi, dan lainnya.
 Riwayat Pengobatan: obat apa yang digunakan pasien sebelum menemui dokter,
termasuk alergi.
 Riwayat Penyakit Dahulu/RPD(PMH: Past medical history): perawatan yang pernah
dijalani pasien sebelumnya, cedera, penyakit infeksi yang pernah diderita, vaksinasi,
alergi yang pernah diderita.
 Riwayat Sistemik (ROS: Review of systems): menanyakan pasien mengenai kondisi
sistem organ utamanya seperti jantung, paru-paru, sistem pencernaan (traktus
digestivus), dan lainnya.
 Riwayat sosial Ekonomi(SH: Social history): tempat lahir, tempat tinggal, status
perkawinan, status sosial ekonomi, kebiasaan (termasuk diet), penggunaan obat,
tembakau, dan alkohol.
 Riwayat keluarga (FH: Family history): membuat daftar penyakit apa saja yang
pernah diderita oleh keluarga pasien yang dapat diturunkan (penyakit genetik).
Biasanya dibuat dalam silsilah keluarga atau pohon keluarga.

Dalam pemeriksaan fisik, dokter berusaha mencari tanda yang dapat mendukung proses
pembuatan diagnosisnya. Dokter menggunakan indera penglihatan, pendengaran,
sentuhan, dan terkadang juga dengan penciuman. Empat metode utama untuk
pemeriksaan fisik: melihat (inspeksi), merasakan/menyentuh (palpasi), mengetuk untuk
membedakan karakteristik resonansi (perkusi), mendengar (auskultasi); mencium
terkadang diperlukan seperti untuk membaui urea pada penyakit uremia.

Pemeriksaan fisik mencakup:

 Tanda vital termasuk tinggi, berat badan, suhu tubuh, tekanan darah, denyut,
kecepatan bernapas, tingkat hemoglobin darah,
 Tampakan umum pasien dan penunjuk spesifik dari penyakit.
 Kulit, kepala, mata, telinga, hidung, tenggorok, dan kerongkongan.
 Kardiovaskular jantung dan pembuluh darah
 Saluran pernapasan (termasuk paru-paru)
 Tubuh (abdomen) dan rektum
 Organ genitalia (kelamin)
 Otot rangka (anggota gerak tubuh)
 Kondisi persarafan (kesadaran, orak, saraf kranial, saraf perifer)
 Psikiatrik atau kejiwaan (orientasi, mental)
Hasil laboratorium dan pencitraan medis dapat digunakan bila diperlukan.

Pemeriksaan ini dapat berlangsung hanya dalam beberapa menit bila masalahnya
sederhana maupun hingga berminggu-minggu bila pasien mengalami masalah pada
beberapa sistem tubuhnya sehingga diperlukan rujukan ke beberapa dokter spesialis.

Cabang ilmu kedokteran

Profesi kedokteran dituntut untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik,
apalagi kini cakupan ilmu telah berkembang luas. Ilmu kedokteran gigi dan psikologi,
walaupun sering dipisahkan dari kedokteran umum, tetap menjadi bagian satu kesatuan
ilmu kedokteran.

Seorang dokter dapat memiliki kemampuan spesialisasi(sudah menjalani pendidikan lanjut


pasca sarjana) dan subspesialisasi yang disebut sebagai dokter spesialis. Penentuan
spesialiasi dan gelarnya beragam di tiap negara.

Spesialiasi diagnostik

 Laboratorium klinik adalah layanan diagnostik klinis yang mengaplikasikan teknik


laboratorium untuk membuat diagnosis dan manajemen pasien. Di Amerika Serikat,
layanan ini berada di bawah pengawasan seorang patologis (ahli patologi). Orang
yang dapat bekerja di bidang ini adalah staf yang paham akan teknologi kedokteran,
di Indonesia Laboratorium patologi ini ada 2 :

1. Patologi klinik
2. Patologi anatomi

 Radiologi berkonsentrasi pada pemcitraan atau penggambaran tubuh manusia,


misalnya dengan sinar-X, CT-scan, USG (ultrasonografi), tomografi resonansi
magnetik nuklir.

Disiplin ilmu pre-klinis

 Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan organisasi tubuh manusia
 Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi berbagai organ dan sistem organ
serta interaksinya dalam tubuh manusia
 Biokimia adalah ilmu yang mempelajari proses-proses kimia yang terjadi dalam
tubuh manusia
 Histologi adalah ilmu yang mempelajari struktur mikroskopik dan fungsi jaringan
pembentuk dan penyusun organ dan sistem organ dalam tubuh manusia
 Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya
terhadap tubuh manusia
 Patologi anatomi adalah ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik dan
makroskopik berbagai organ dan jaringan yang disebabkan penyakit atau proses
lainnya
 Patologi klinik adalah ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai
fungsi organ atau sistem organ
 Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit-penyakit yang disebabkan
parasit
 Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit-penyakit yang disebabkan
mikroba

Disiplin ilmu klinis

 Anestesiologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan anestesi.


 Dermatologi adalah ilmu yang mempelajari kulit dan penyakitnya. Di Inggris,
dermatologi adalah subspesialis dari kedokteran umum. Di Indonesia, spesialisasi ini
digabungkan dengan ilmu penyakit kelamin. Dokter dengan spesialisasi ini diberi
gelar SpKK (Spesialisasi Kulit dan Kelamin).
 Kedaruratan medis adalah ilmu yang memusatkan pada diagnosis dan perawatan
dari penyakit akut seperti trauma. Ilmu ini juga berhubungan dengan ilmu bedah,
pediatri, dan lainnya.
 Kedokteran umum atau kedokteran keluarga menangani pertolongan pertama untuk
pasien dengan masalah darurat, memantau dan membina pasien dengan masalah
kronis. Dokter keluarga biasanya dapat menangani 90% dari masalah kesehatan
keluarga (anak, dewasa, manula baik pria maupun wanita) tanpa harus merujuk ke
dokter spesialis, baik masalah acute dan kronis( penyakit luar(kulit , THT, mata
dll),dan penyakit dalam(jantung, paru dll)). Di U.S.A dokter yang tergolong generalist
meliputi, pediatri: masalah anak, internis(ahli Penyakit dalam): dewasa, Family
physician(Dokter keluarga): untuk segala golongan umur.
 Ilmu penyakit dalam berpusat pada masalah penyakit sistemik terutama pada pasien
dewasa seperti masalah penyakit yang dapat merusak seluruh tubuh. Ilmu ini
banyak menurunkan subspesialis: (Tidak semua spesialisasi ini ada di Indonesia,
lihat artikel dokter spesialis)
o Endokrinologi
o Gastroenterologi
o Hematologi
o Kardiologi
o Kedokteran perawatan intensif
o Nefrologi
o Onkologi
o Penyakit infeksi
o Pulmonologi
o Rheumatologi
 Neurologi adalah ilmu yang memepelajari tentang penyakit saraf. Di Inggris,
spesialisasi ini berada di bawah kedokteran umum.
 Obstetrik dan ginekologi (di kalangan dokter sering disingkat obgin). Dalam bahasa
Indonesia disebut ilmu kebidanan dan penyakit kandungan. Masalah obat reproduksi
dan obat kesuburan secara umum ditangani oleh spesialis ginekologi.
 Perawatan penenangan pasien adalah cabang baru dari ilmu kedokteran yang
menangani perawatan dan pemberian dukungan emosional pasien dengan penyakit
yang parah seperti kanker dan gagal jantung.
 Pediatri adalah ilmu yang mempelajari masalah penyakit pada bayi dan anak.
Seperti pada ilmu penyakit dalam, disiplin ini memiliki banyak subspesialis seperti
untuk bidang kardiologi, endokrinologi, gastroenterologi, hematologi, onkologi,
oftalmologi, dan neonatologi.
 Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL) : ilmu kedokteran yang
mempelajari kesehatan telinga, pendengaran, keseimbangan, hidung, pernafasan,
tenggorok, kelaianan suara, gangguan menelan, dan adanya tumor di daerah leher
dan wajah.
 Kedokteran rehabilitasi medis atau disebut juga fisiatri mempelajari perbaikan
fungsional tubuh dari cedera atau kelainan kongenital.
 Kedokteran preventif adalah cabang dari ilmu kedokteran yang memusatkan pada
pencegahan penyakit.
 Psikiatri atau ilmu kedokteran jiwa.
 Terapi radiasi memusatkan pada penggunaan radiasi untuk terapi.
 Radiologi mempelajari interpretasi dari pencitraan medis dari berbagai media seperti
sinar X. Di Indonesia, dokter dengan spesialiasi radiologi diberi gelar SpRad.
 Spesialisasi bedah mempelejarai ilmu bedah. Ilmu ini memiliki cabang spesialisasi
seperti bedah ortopedik, bedah urologi, bedah saraf dan lainnya.
 Ilmu kedokteran berdasarkan gender, mempelajari sisi perbedaan biologi dan
fisiologi dari jenis kelamin dan bagaimana pengaruhnya pada penyakit.
Cakupan antardisipliner

Ilmu kedokteran pun meluas ke bidang lainnya. Beberapa bidang belum dikenal di
Indonesia.

 Bioetika adalah sebuah ilmu yang mempelajari hubungan biologi, sains, kesehatan,
etika, filsafat, dan teologi.
 Farmakologi klinis mempelajari hubungan interaksi antara obat dan tubuh pasien.
 Informatika kedokteran mengubungkan dunia kedokteran dengan dunia teknologi
informasi.
 Kedokteran dirgantara mempelajari perihal kesehatan yang berhubunga dengan
penerbangan dan perjalanan udara.
 Kedokteran evolusioner adalah ilmu kedokteran yang dikaitkan dengan teori
evolusioner.
 Kedokteran forensik mempelajari ilmu kedokteran yang berkaitan dengan masalah
hukum seperti penentuan waktu dan penyebab kematian seseorang pada sebuah
kasus kriminal.
 Kedokteran konservasi adalah ilmu yang berkaitan dengan kesehatan manusia dan
hewan serta kondisi lingkungan. Disebut juga sebagai kedokteran ekologis atau
kedokteran lingkungan.
 Kedokteran olahraga menangani kesehatan para olahragawan.
 Kedokteran selam membahas hal yang berhubungan masalah kesehatan pada
penyelaman.
 Nosologi adalah bagian pengelompokan penyakit untuk tujuan tertentu.
 Teknik biomedis mempelajari aplikasi prinsip teknis untuk praktek kedokteran.

Pendidikan dan profesi kedokteran di Indonesia

Pendidikan kedokteran pada tahun 1901.

Pendidikan kedokteran adalah proses pendidikan dokter untuk diterapkan di masyarakat.


Pendidikan dan pelatihan ilmu kedokteran bervariasi di setiap negara, namun di hampir
semuanya pendidikan ini dibuka mulai dari sekolah kedokteran atau fakultas kedokteran di
tingkat universitas selama waktu yang ditentukan.

Di Indonesia, pendidikan kedokteran dibuka di tingkat fakultas kedokteran universitas.


Mahasiswa harus menempuh pendidikan strata-1 selama sekitar 3,5 tahun untuk
mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran (SKed). Setelah itu untuk menjadi seorang dokter,
mahasiswa harus mengikuti pendidikan profesi dokter selama 1,5 tahun. Ketika telah
diambil sumpah, seorang dokter dianjurkan menjadi pegawai tidak tetap (PTT) pemerintah
untuk disebar ke daerah selama waktu yang telah ditentukan. Seorang dokter umum dapat
mengambil pendidikan spesialisasi sesuai pilihannya.Saat ini kurikulum pendidikan
kedokteran di Indonesia menganut sistem pembelajaran berdasarkan masalah atau
Problem based Learning (PBL).

Konsil Kedokteran Indonesia

Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) berdasarkan UU no. 29 Tahun 2004 tentang praktik
Kedokteran, telah dibentuk untuk melindungi masyarakat penerima jasa pelayanan
kesehatan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dari dokter dan dokter gigi, yang
terdiri atas Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi. KKI bertanggung jawab kepada
Presiden dan berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia.

KKI mempunyai fungsi pengaturan, pengesahan, penetapan, serta pembinaan dokter dan
dokter gigi yang menjalankan prakterk kedokteran dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan medis. KKI mempunyai tugas meregistrasi dokter dan dokter gigi, mengesahkan
standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi dan melakukan pembinaan terhadap
penyelenggaraan praktek kedokteran yang dilaksanakan bersama lembaga terkait sesuai
dengan fungsi masing-masing. Standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi yang
disahkan Konsil ditetapkan bersama oleh Konsil Kedokteran Indonesia dengan kolegium
kedokteran, kolegium kedokteran gigi, asosiasi institusi pendidikan kedokteran, asosiasi
institusi pendidikan kedokteran gigi, dan asosiasi rumah sakit pendidikan.

KKI mempunyai wewenang:

 menyetujui dan menolak permohonan registrasi dokter dan dokter gigi,


 menerbitkan dan mencabut surat tanda registrasi dokter dan dokter gigi,
 mengesahkan standar kompetensi dokter dan dokter gigi,
 melakukan pengujian terhadap persyaratan registrasi dokter dan dokter gigi,
 mengesahkan penerapan cabang ilmu kedokteran dan kedokteran gigi,
 melakukan pembinaan bersama terhadap dokter dan dokter gigi mengenai
pelaksanaan etika profesi yang ditetapkan oleh Organisasi Profesi,
 melakukan pencatatan terhadap dokter dan dokter gigi yang dikenakan sanksi oleh
organisasi profesi, atau perangkatnya karena melanggar ketentuan etika profesi.

Susunan organisasi Konsil Kedokteran Indonesia terdiri atas:

 Konsil Kedokteran
 Konsil Kedokteran Gigi.

Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi masing-masing terdiri atas 3 divisi yaitu:

 divisi registrasi,
 divisi standar pendidikan profesi,
 divisi pembinaan.

Jumlah anggota Konsil Kedokteran Indonesia berjumlah 17 orang yang terdiri dari unsur-
unsur yang berasal dari :

 Organisasi Profesi Kedokteran 2 orang,


 Organisasi Profesi Kedokteran Gigi 2 orang,
 Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran 1 orang,
 Asosiasi Institusi Pendidikan Kedoktan Gigi 1 orang,
 Kolegium Kedokteran 1 orang,
 Kolegium Kedokteran Gigi 1 orang,
 Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan 2 orang,
 Tokoh Masyarakat 3 orang,
 Departemen Kesehatan 2 orang,
 Departemen Pendidikan Nasional 2 orang.

Keanggotaan KKI untuk pertama kali ditetapkan oleh Presiden atas usul Menteri Kesehatan
(pasal 84 Undang Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran).

Sejarawan

Juan Valverde de Amusco

Juan Valverde de Amusco (atau "de Hamusco") (1525-?) dilahirkan di Kerajaan Leon yang
kini menjadi daerah negara Spanyol. Ia belajar ilmu kedokteran di Padua dan Roma dan
dibimbing oleh Realdo Columbo serta Bartolomeo Eustachi. Ia banyak mempublikasikan
karyanya dalam bidang ilmu anatomi termasuk De animi et corporis sanitate tuenda libellus
(Paris, 1552).

Karya Valverde yang paling terkenal adalah Historia de la composicion del cuerpo humano,
yang dipublikaskan pertama kali di Roma pada 1556. Empat dari gambar yang ada diambil
langsung dari De humani corporis fabrica karya Andreas Vesalius. Vesalius menanggapi hal
ini sebagai tindakan penjiplakan atas karyanya. Namun, Valverde melakukan beberapa
koreksi terhadap gambar Vesalius seperti penggambaran otot di mata, hidung, dan laring.
Gambar dari Valverde yang paling terkenal dan merupakan karya aslinya adalah gambar
seorang dengan tampakan otot tubuh yang tengah memegang kulitnya dan pisau pada
tangan lainnya. Gambar ini dihubungkan dengan Santo Bartolomeus pada Pengadilan
Terakhir (Michaelangelo) di Kapel Sistina.

Historia de la composicion del cuerpo humano dari Juan Valverde de Amusco (Roma,
1560)
Thomas Bartholin

Thomas Bartholin (Thomas Bartolinus) (lahir 20 Oktober 1616 – meninggal 4 Desember


1680 pada umur 64 tahun) adalah seorang dokter, ahli matematika dan teolog Denmark.
Penemuan terbaiknya adalah sistem limfatik pada manusia. Penemuannya itu bersamaan
dengan Olof Rudbeck, dan ternyata Thomas lebih dahulu memublikasikan. Jean Pecquet
sebelumnya telah menemukan sistem limfatik pada hewan.

Thomas Bartholin adalah putera kedua dari profesor terkenal Denmark, Caspar Bartholin
{tua). Keluarga Bartholin dikenal sebagai keluarga ilmuwan. Banyak anggota keluarga ini
yang menjadi profesor di Universitas Kopenhagen. Thomas memiliki putera yang
dinamakan sama dengan kakenya, Caspar Bartholin (muda).

Hasil karya ayahnya cukup dikenal pada ilmu anatomi. Karya ini kelak diperbaiki oleh
Thomas dan menjadi buku standar untuk ilmu anatomi.
Pada 1680, kesehatannya kian menurun dan ia menetap di Kopenhagen dan wafat di sana.
Ia dimakamkan di Vor Frue Krike (Gereja Bunda Kami).

Sebuah jalan, Bartholinsgade di Kopenhagen dinamakan berdasarkan nama keluarga


Bartholin. Di dekatnya terdapat Institut Bartholin.

Sebuah saluran pada kelenjar sublingualis, duktus Bartholini, dinamakan berdsarkan nama
dirinya.

Joseph Black

Mezzotint engraving setelah Henry Raeburn Lahir 16 April 1728


Bordeaux, Perancis Wafat 6 Desember 1799
Edinburgh Warga negara Skotlandia Bidang Kedokteran, fisika, dan kimia Dikenal atas
Panas laten, panas spesifik, dan
penemuan karbon dioksida

Joseph Black (lahir 16 April 1728 – meninggal 6 Desember 1799 pada umur 71 tahun[1])
adalah ahli fisika dan pada tahun 1760 merupakan orang pertama yang menyatakan
perbedaan antara suhu dan kalor.
Realdo Colombo

Matteo Realdo Colombo

Matteo Realdo Colombo atau Renaldus Columbus (1516-1559) adalah seorang profesor
ilmu anatomi dan ahli bedah dari Universitas Padua (1544-1559). Ia adalah murid dari
Vesalius.

Ia menerbitkan sebuah buku anatomi berjudul De re anatomica yang berasal dari


pengalamannya dan koreksinya atas kesalahan guru-gurunya. Ia juga pernah memimpin
demonstrasi pembedahan untuk umum.

Banyak hal yang ia sumbangankan untuk anatomi dan kedokteran seperti:

 membuktikan lensa terletak pada bagian depan mata, bukan di tengah


 membuktikan arteri mengembang ketika jantung berdetak
 membuktikan katup pulmonari jantung tertutup saat diastol
 mempertunjukkan bahwa aliran darah berasal dari bagian jantung sebelah kanan
menuju ke paru-paru.

Bukunya juga menggambarkan klitoris, yang disebutnya "Venus yang manus dan dikasihi",
dan ia mengklaim bahwa dialah yang menemukannya. Klaim ini ditolak oleh Gabriele
Fallopio yang juga mengklaim balik. Kedua klaim ini dibantah oleh Casper Bartholin pada
abad ke-17, yang menyatakan bahwa klitoris sebetulnya telah dikenal oleh ahli anatomi
sejak abad ke-2 M.[1]

Penemuan Colombo terutama di bidang kardiologi membuka jalan untuk penemuan William
Harvey mengenai sistem sirkulasi.

You might also like