You are on page 1of 5

Pengertian Kalimat dan Unsur Kalimat

Mon, 24/04/2006 - 11:32pm — godam64

Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu
pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat dapat dibagi-bagi lagi berdasarkan jenis
dan fungsinya yang akan dijelaskan pada bagian lain. Contohnya seperti kalimat
lengkap, kalimat tidak lengkap, kalimat pasif, kalimat perintah, kalimat majemuk, dan
lain sebagainya.

Berikut ini adalah contoh kalimat secara umum :

- Joy Tobing adalah pemenang lomba Indonesian Idol yang pertama.


- Pergi!
- Bang Napi dihadiahi timah panas oleh polisi yang mabok minuman keras itu.
- The Samsons sedang konser tunggal di pinggir pantai ancol yang sejuk dan indah.

Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat
akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain
SPOK :
- Subjek / Subyek (S)
- Predikat (P)
- Objek / Obyek (O)
- Keterangan (K)

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik
dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan
suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir
yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi
bunyi ataupun proses fonologis lain. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!);
dan di dalamnya dapat disertakan tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), pisah (-),
dan spasi. Tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru pada wujud tulisan sepadan dengan
intonasi akhir pada wujud lisan sedangkan spasi yang mengikuti mereka
melambangkan kesenyapan. Tanda baca lain sepadan dengan jeda.
Jenis-jenis Kalimat Kalimat adalah gabungan dari beberapa kata yang
mengungkapkan suatu maksud. Secara lisan, kalimat diiringi dengan nada bicara, jeda
dan intonasi. Secara tertulis, kalimat ditandai dengan huruf kapital dan tanda baca
yang sesuai.

JENIS-JENIS KALIMAT

Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan Kalimat Aktif Biasanya
memiliki predikatnya berupa kata kerja suatu pekerjaan. Contoh : Nina menulis
surat untuk nenek. berawalan me atau ber.

Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai Kalimat Pasif Biasanya
memiliki predikat berupa kata kerja berawalan di-. pekerjaan. Contoh : Surat untuk
nenek ditulis oleh Nina.

Cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif : 1. Subjek pada kalimat aktif
dijadikan objek pada kalimat pasif. 2. Awalan me- diganti dengan di-. 3. Tambahkan
kata oleh di belakang predikat. Contoh : Bapak memancing ikan. (aktif) Ikan
dipancing oleh bapak. (pasif)

4. Jika subjek kalimat akrif berupa kata ganti maka awalan me- pada predikat dihapus,
kemudian subjek dan predikat dirapatkan. Contoh : Aku harus memngerjakan PR.
(aktif) PR harus kukerjakan. (pasif)

Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat Kalimat Langsung Bagian
kutipan dalam kalimat langsung dapat menirukan ucapan orang. Biasanya ditandai
dengan berupa kalimat tanya atau kalimat perintah. Contoh : Ibu berkata, “Anis,
jangan tanda petik ( “....” ) bermain-main saja, kamu harus belajar !”

Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang Kalimat Tidak Langsung Bagian
kutipan pada kalimat menceritakan kembali ucapan orang lain. Contoh : Ibu
berkata bahwa langsung berubah menjadi kalimat berita. aku harus rajin belajar.

Kalimat berita adalah kalimat yang isinya Kalimat Berita Umumnya mendorong
orang untuk memberikan memberitahukan sesuatu. tanggapan.

Macam-macam kalimat berita : 1. Kalimat berita kepastian Contoh : Nenek akan


datang dari Bandung besok pagi.

2. Kalimat berita pengingkaran Contoh : Saya tidak akan datang pada acara ulang
tahunmu.

3. Kalimat berita kesangsian Contoh : Bapak mungkin akan tiba besok pagi.

4. Kalmat berita bentuk lainnya Contoh : Kami tidak tahu mengapa dia datang
terlambat.
Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan Kalimat Perintah memberikan
perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Dalam bentuk lisan,
kalimat Biasanya diakhiri dengan tanda seru (!). perintah ditandai dengan intonasi
tinggi.

Macam-macam kalimat perintah : 1. Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel


lah. Contoh : Gantilah bajumu !

2. Kalimat larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan. Contoh Jangan


membuang sampah sembarangan !

3. Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan. Contoh : Tolong
temani nenekmu di rumah !

Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan Kalimat Tanya sesuatu atau
seseorang sehingga diperoleh jawaban tentang suatu masalah. Secara lisan, kalimat
Biasanya diakhiri dengan tanda tanya (?). Contoh : Apakah kamu tanya ditandai
dengan intonasi yang rendah. sakit ? Siapa yang membeli buku ini ?

Kalimat efektif memiliki syarat : 1. Secara tepat Kalimat Efektif mewakili gagasan
penulis atau pembicaranya. 2. Menimbulkan gambaran yang sama antara penulis
dengan pembaca atau pembicara dengan pendengar. Ciri-ciri : 1. Memiliki kesatuan
gagasan atau ide pokok 2. Menggunakan kata atau frase imbuhan yang memiliki
kesamaan. 3. Tidak menggunakan kata-kata yang tidak perlu. 4. Memberikan
penekanan pada bagian-bagian yang penting.

Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri dari Kalimat Tunggal Inti
kalimat dibentuk oleh subjek dan inti kalimat atau satu kalimat. Jenis-jenis kalimat
tunggal : predikat

1. Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda. Contoh :
Saya siswa kelas VI.

2. Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja. Contoh : Adik
bernyanyi.

Perluasan kalimat tunggal dilakukan dengan menambah unsur baru yang disebut
keterangan Dapat berupa keterangan tempat, keterangan cara, maupun keterangan
waktu.

Contoh : Saya siswa kelas VI di SD Negeri Merdeka. Adik bernyanyi dengan sangat
merdu.
2. Kalimat Tanya

kalimat tanya berfungsi untuk menanyakan sesuatu. Kalimat ini memiliki pola
intonasi yang berbeda dari kalimat berita. Pola intonasi kalimat berita bertnada akhir
turun, sedanhkan pola intinasi kalimat tanya bernada akhir naik. Di samping itu, nada
sukuj aterakahir yang lebih tinggi sedikit dibandungkan dengan nada suku terakhir
pola intonasi kalimat berita.

a. Apa

Kata tanya apa digunakan untuk menanyakan benda, tumbuhan, hewan dan
identitas.

Contoh : – Petani itu membawa apa?

- Kamu membaca buku apa?

b. Siapa

Kata tanya siapa digunakan untuk meenanyakan Tuhan, Malaikat dan


manusia.

Contoh: – Anda mencari siapa?

- Ini sepeda siapa?

c. Mengapa

Kata tanya mengapa digunakan untuk menanyakan perbuatan dan sebab.

Contoh: – Anak itu sedang mengapa?

- Mengapa anak itu menangis?

d. Kenapa

kata tanya kenapa digunakan untuk menanyakan sebab.

Contoh: Kenapa anak itu menangis?

e. Bagaimana

Kata tanya bagaimana menanyakan keadaan dan cara.

Contoh: – Bagaimana nasibnya sekarang?

- Bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi?

f. Mana
Kata tanya mana menanyakan tempat, sesuatu dari suatu kumpulan dan
sesuatu yang dijanjikan sebelumnya.

Contoh: – Kamu orang mana?

You might also like