You are on page 1of 4

Sistem Kelistrikan Sepeda Motor

Sistem kelistrikan pada sepeda motor merupakan bagian


penting karena sistem ini menyediakan arus listrik untuk keperluan pembakaran dan untuk
menggerakkan pendukung sepeda motor. Ditinjau dari penggunaan arus listriknya, sistem
kelistrikan sepeda motor dapat digolongkan menjadi:
1. sistem pembangkit listrik
2. sistem pengisian
3. sistem pengukuran
4. sistem pengapian
5. sistem penerangan dan sistem tanda
6. sistem starter
Sistem Pembangkit Listrik
Sistem pembangkit listrik membangkitkan arus listrik untuk memenuhi kebutuhan pada
sepeda motor tersebut. Ada dua macam pembangkit listrik yang digunakan pada sepeda
motor, yaitu pembangkit listrik arus searah dan pembangkit listrik arus bolak - balik.
Sistem Pengisian
Yang dimaksud dengan sistem pengisian adalah pengisian pada baterai dengan arus listrik
dari pembangkit ( generator). Arus yang diisikan ke baterai tersebut harus berupa arus searah
( DC). Oleh karena itu jika arus dari pembangkit masih berupa arus bolak - balik ( AC ) maka
arus tersebut harus disearahkan terlebih dahulu.
Sistem Pengukuran
Sistem pengukuran yang digerakkan secara elektrik adalah pengukur jumlah bensi pada

tangki dan pengukur tekanan oli. Panel instrumen pengukur tersebut biasanya dipasangkan di
dekat lampu kepal pada tangkai pengemudi. Namun tidak semua sepeda motor mempunyai
kedua instrumen pengukur tersebut.
Sistem Pengapian
Sistem pengapian menyediakan bunga api pada ruang bakar. Terjadinya loncatan bunga api
pada ruang bakar tersebut karena adanya perbedaan tegangan pada kedua elektroda busi.
Loncatan bunga api pada elektroda busi terjadi pada saat celah platina membuka. Dengan
adanya loncatan bunga api tersebut maka terjadilah pembakaran bensin pada ruang bakar.
Sistem Penerangan dan Sistem Tanda
Penerangan berfungsi terutama pada malam hari, tetapi pada waktu hujan atau udara berkabut
penerangan juga diperlukan. Sistem penerangan sepeda motor terdiri atas lampu kepala dan
lampu belakang. Lampu kepala terdiri atas lampu jarak jauh dan lampu jarak pendek.
Sebagian sepeda motor ada yang dilengkapi dengan lampu kota.
Yang dimaksud dengan sistem tanda adalah sistem pemberian tanda dengan lampu. atau
dengan bunyi Sistem tanda pada sepeda motor terdiri atas klakson, lampu tanda belok dan
lampu rem. Sistem tanda erat sekali hubungannya dengan keselamatan pengendara sepeda
motor karena sistem tanda berguna sebagai pemberi peringatan kepada pemakai jalan lainnya.
Sistem Starter
Sistem starter elektrik digunakan pada beberapa sepeda motor. Starter elektrik mengubah
tenaga listrik menjadi tenaga mekanik untuk memutar poros engkol. Sepeda motor yang
menggunakan elektrik juga dilengkapi dengan starter mekanik karena jika starter elektriknya
rusak atau baterainya tidak kuat untuk menggerakkan starter elektrik maka sepeda motor
masih bisa dihidupkan dengan starter mekanik.

Sistem Pengisian Sepeda Motor

Listrik pada sepeda motor sangat penting manfaatnya. Sebab tanpa adanya listrik, maka
lampu lampu pada sepeda motor tidak dapat menyala. Tanpa listrik juga sistem pengapian
yang berguna untuk memercikkan busi, tidak akan terjadi. Hal ini tentu mengakibatkan mesin
tidak dapat hidup. Listrik pada sepeda motor disuplai dari aki dan sistem pengisian. Namun
yang paling penting dan utama dalam suplai listrik adalah sistem pengisian. Sebab suplai
listrik yang dapat aki berikan hanya beberapa jam saja, untuk itulah diperlukan sistem

pengisian. Pada saat mesin hidup sistem pengisianlah yang mengambil alih suplai listrik,
sementara saat mesin mati atau mau distarter, maka akilah yang memberikan suplai listrik.
Sistem pengisian tak hanya sebagai suplai listrik, tapi mengisi kembali aki yang telah kosong.
Sehingga ketika mesin mau dinyalakan, aki siap mensuplai listrik.
Komponen sistem pengisian di sepeda motor, pada dasarnya hanya ada 2 yaitu ;
1. Sepul
Adalah sebuah gulungan yang terletak di dalam mangkok magnet. Gulungan dari kawat
tembaga ini akan menghasilkan listrik bila terpotong oleh garis gaya magnet. Sepul untuk
sepeda motor lama biasanya ada 2 macam. Sepul pengapian dan sepul lampu. Sepul untuk
pengapian ini adalah gulungan yang menghasilkan listrik untuk suplai ke sistem pengapian.
Sedangkan untuk sepul lampu adalah gulungan yang menghasilkan listrik untuk suplai lampu
dan juga untuk pengisian ke aki. Tapi pada sepeda motor baru sekarang sepul pada sepeda
motor hanya ada 1. Satu sepul ini sudah memenuhi kebutuhan untuk suplai listrik ke
pengapian, lampu lampu dan untuk sistem pengapian.
2. Kiprok / regulator
Adalah komponen elektronika yang berguna mengatur aliran arus listrik ke lampu lampu
dan ke aki. Kelebihan arus listrik, akan dibuang ke aki. Sehingga lampu depan pada
kendaraan tidak putus. Bila kiprok rusak, maka lampu depan akan mudah putus. Sebab tidak
ada pembatas listrik yang disuplai ke lampu lampu. Kelebihan arus listrik ini disebabkan
karena putaran mesin yang naik lebih tinggi. Hal ini terjadi pada saat gas ditarik. Putaran
mesin naik, yang berakibat putaran mangkok magne pun naik. Listrik yang dihasilkan pun
jadi semakin naik.
Untuk memahami sistem pengisian yang rusak ada bebarapa ciri, salah satunya sudah saya
sebutkan di atas yaitu lampu depan mudah putus. Ciri lainnya adalah aki mudah tekor. Jika
starter dan klakson tidak bekerja dengan baik, disebabkan aki tekor. Maka tak salah lagi
berarti aki tidak mendapat suplai listrik dari sistem pengisian. Bila aki sudah berumur lebih
dari 2 tahun, memang berarti akinya yang sudah rusak. Tapi bila aki masih baru, tapi tekor
terus, berarti sistem pengisian yang tidak berjalan dengan baik. Kerusakan untuk kasus ini,
biasanya disebabkan sepul kelistrikan yang sudah rusak. Cara perbaikannya adalah
mengganti sepul tersebut. Sekian sedikit pengenalan saya tentang sistem pengisian. Semoga
dapat anda mengerti penjelasan saya.

Sistem pengapian Sepeda Motor

Pada sepeda motor dan mobil yang menggunakan bahan bakar bensin, tentunya
menggunakan busi untuk melakukan pembakaran di ruang bakar. Pembakaran ini terjadi
dengan memberikan ke listrik pada busi sehingga terjadi lompatan bunga api listrik di busi.
Untuk dapat menghasilkan lompatan bunga api tersebut, maka listrik yang diberikan ke busi
harus memiliki tegangan yang lebih tinggi, berkisar 18.000 volt. Sedangkan tegangan listrik
pada sepeda motor hanya berkisar 12 volt. Untuk itu harus ada mekanisme komponen
kelistrikan yang meningkatkan tegangan dari 12 volt menjadi 18.000 volt.
Komponen dari sistem pengapian pada sepeda motor ada 2 macam. Tipe yang pertama adalah
tipe konvensional dan tipe yang kedua adalah tipe CDI. Untuk tipe konvensional adalah
masih menggunakan platina. Untuk kali ini saya akan bahas komponen sistem pengapian dari
kedua tipe tersebut. Komponennya adalah:
1.Tipe konvensional
Pada tipe ini masih menggunakan platina. Namun untuk sepeda motor keluar sekarang tipe
ini sudah tidak ada. Komponen sistem pengapian dari tipe ini adalah;
a.sepul pengapian
b.Platina
c. Kondensor
d. Coil ( Koil)
e. Busi
2. Tipe CDI
Pada tipe ini platina digantikan oleh komponen elektronika yang bernama CDI. Sistem
pengapian tipe ini lebih akurat. Maka itu tipe inilah yang digunakan pada sepeda motor
sekarang. Komponen komponen sistem pengapian CDI adalah:
a. Sepul pengapian
b. CDI
c. Coil (koil)
d. Busi
Berdasarkan daftar komponen di atas, dapat dilihat komponen yang sama dan komponen
yang berbeda dari kedua tipe sistem pengapian pada sepeda motor. Untuk pada mobil, akan
saya bahas pada postingan berikutnya. Sedangkan untuk penjelasan dari masing komponen,
tunggu juga di postingan berikutnya. Sekian pengenalan sistem pengapian pada sepeda motor
untuk tipe konvensional dan tipe CDI. Semoga penjelasan saya dapat Anda mengerti. Untuk
pertanyaaan silahkan isi di bagian komentar di bawah ini.

You might also like