You are on page 1of 9

MAKALAH

PRINSIP DASAR TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN

OLEH:
BIBIT RIYANTO
NPM. 1554246013

JURUSAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERIKANAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA LAMPUNG
LAMPUNG TIMUR
2015

KATA PENGANTAR

Makalah prinsip Fisika Dasar mengenai Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus
Berubah Beraturan (GLBB) berikut ini disusun berdasarkan tugas dari mata kuliah teknologi
hasil perikanan. Makalah berikut ini berisi informasi yang saya kumpulkan dari berbagai sumber
untuk mencari informasi mengenai Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB).
Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu saya
mengharapkan masukan dan kritik yang membangun guna perbaikkan di masa depan.

November 2015

Bibit Riyanto

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................. 3
I.

II.

PENDAHULUAN..................................................................................................... 4
1.1

Latar Belakang................................................................................................... 4

1.2

Tujuan.............................................................................................................. 4

ISI......................................................................................................................... 5
2.1

Pengertian Gerak Lurus........................................................................................ 5

2.2

Pembahasan Gerak Lurus...................................................................................... 5

2.3

Gerak Lurus Beraturan (GLB)................................................................................ 6

2.4

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)...................................................................6

2.5 Contoh GLB dan GLBB dalam kehidupan sehari hari......................................................7


2.5.1 Contoh Gerak Lurus Beraturan dalam Kehidupan Sehari-hari.........................................7
2.5.2 Contoh Gerak Lurus Berubah Beraturan dalam Kehidupan Sehari-hari.............................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 9

I.

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Mekanika merupakan bagian dari fisika yang membicarakan hubungan antara gaya, materi, dan
gerak. Metode matematika yang dapat menjelaskan tentang gerak, khususnya memandang gerak
tanpa melihat penyebabnya dalam mekanika dikelompokkan dalam kinematika. Apabila
penyebab gerak itu dapat dilihat, maka dikelompokkan dalam dinamika.
Kinematika ini diberikan sebagai dasar kita untuk mempelajari konsep fisika lebih lanjut
utamanya yang berkaitan dengan gerak yang mengabaikan penyebabnya.
Gerak lurus adalah salah satu pembahasan yang sangat menarik. Geraklurus juga merupakan hal
yang sangat penting dalam fisika. Konsep gerak lurus ini merupakan materi dasar dalam fisika.
Konsep ini juga menjadi materi yang fundamental. Selain itu, materi ini juga memberikan
pengaruh yang besar dalam penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

I.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian gerak lurus
2. Untuk mengetahui pengertian gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
3. Untuk mengetahui rumus-rumus gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
4. Untuk mengetahui cara menyelesaikan soal-soal dalam gerak lurus beraturan dan gerak
lurus berubah beraturan.

II.

ISI

II.1 Pengertian Gerak Lurus


Gerak lurus merupakan peristiwa gerak benda yang memiliki lintasan berupa garis lurus.
Pengertian gerak lurus tidak bisa dipisahkan dengan pengertian gerak. Gerak adalah perubahan
kedudukan suatu benda atau partikel terhadap suatu acuan tertentu (Azizah,2005:26). Acuan
tersebut dapat berupa acuan yang diam dan acuan yang bergerak. Gerak dengan acuan diam biasa
disebut dengan gerak nyata. Contoh gerak nyata adalah seseorang yang diam di tepi jalan melihat
sebuah mobil yang bergerak di jalan raya. Maka dapat dikatakan mobil tersebut bergerak
terhadap acuan orang yang diam di tepi jalan. Sedangkan gerak dengan acuan yang bergerak
biasa disebut gerak semu (relatif). Contoh gerak semu (relatif) adalah seseorang yang berada
dalam mobil melihat sebuah motor menyalipnya, maka dapat dikatakan bahwa motor tersebut
bergerak terhadap acuan orang yang berada dalam mobil tersebut.

II.2 Pembahasan Gerak Lurus


Pembahasan tentang fenomena gerak lurus memang sangat luas. Gerak lurus ini dibahas melalui
cabang ilmu yang bernama kinematika. Azizah (2005:26) menyatakan bahwa kinematika adalah
ilmu yang mempelajari benda tanpa mempedulikan penyebab timbulnya gerak. Kinematika
membahas gerak dengan melihat kedudukan, jarak, kecepatan, dan percepatan.
Salah satu aspek pembahasan kinematika adalah kedudukan. Azizah (2005:27 ) menyatakan
bahwa kedudukan adalah letak suatu benda pada waktu tertentu terhadap acuan tertentu.
Kedudukan biasanya dinyatakan dalam arah dan nilai jarak terhadap acuan tertentu.
Besaran lain yang berhubungan dengan gerak lurus adalah jarak dan perpindahan. Kedua besaran
ini biasanya dianggap sama, tetapi keduanya memiliki banyak perbedaan yang mencolok.
Perbedaan itu terlihat melalui pengertian keduanya. Jarak merupakan panjang lintasan yang telah

ditempuh benda selama bergerak. Jarak juga merupakan besaran skalar yang tidak
memperhitungkan posisi benda. Sedangkan perpindahan merupakan perubahan posisi awal (S0)
dan posisi akhir (St) suatu benda tanpa memperhitungkan bentuk dan panjang lintasannya.
Perpindahan juga merupakan besaran vector yang memiliki besar dan arah.
Besaran lain yang sangat penting dalam gerak lurus adalah kecepatan. Kecepatan adalah
perubahan posisi benda tiap satuan waktu. Namun, biasanya terjadi kerancuan antara kecepatan
dan kelajuan. Keduanya sering dikatakan sama, tetapi keduanya memiliki pengertian yang
berbeda. Ludolph (1984:184) menyatakan bahwa kecepatan adalah besaran vektor yang
dinyatakan dengan nilai dan arah, sedangkan kelajuan adalah besaran skalar yang hanya
mempunyai nilai saja tanpa memperhitungkan arah.
Besaran lain yang juga sangat penting dalam gerak adalah percepatan. Percepatan biasanya
dilambangkan dengan a. Percepatan adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu.
Percepatan adalah besaran vektor. Percepatan memiliki arah dan nilai. Percepatan bisa bernilai
positif (+) maupun negatif (-) karena tergantung besarnya kecepatan. Jika bernilai positif disebut
percepatan, sedangkan bernilai negatif jika perlambatan.
Ditinjau dari sudut pandang kinematika, gerak terdiri atas gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak
lurus berubah beraturan (GLBB)

II.3 Gerak Lurus Beraturan (GLB)


Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya lurus dan tetap serta
menempuh jarak yang sama untuk setiap waktu yang sama (Azizah,2005:28).
Pada gerak lurus beraturan kecepatan yang dimiliki benda tetap ( v = tetap) sedangkan
percepatannya sama dengan nol ( a = 0 ).

II.4 Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan
kecepatan benda berubah secara beraturan dan mengalami percepatan tetap setiap waktu
(Azizah,2005:30).

Pada gerak lurus berubah beraturan percepatan yang dimiliki benda adalah tetap, sedangkan
kecepatannya berubah beraturan.
Gerak lurus berubah beraturan ada dua macam yaitu :
1. GLBB dipercepat
2. GLBB diperlambat
Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan dipercepat apabila
kecepatannya makin lama bertambah besar, sedangkan sebuah benda dikatakan melakukan gerak
lurus berubah beraturan diperlambat apabila kecepatannya makin lama berkurang sehingga pada
suatu saat benda itu menjadi diam (berhenti bergerak).
2.5 Contoh GLB dan GLBB dalam kehidupan sehari hari
2.5.1 Contoh Gerak Lurus Beraturan dalam Kehidupan Sehari-hari
Mobil melaju lurus dengan speedometer menunjuk angka yang tetap
Pada ketinggian tertentu, gaya-gaya yang bekerja pada pesawat berada dalam keseimbangan.
Pada saat itu pesawat bergerak lurus dengan kecepatan tetap dan kita di dalam pesawat merasa
seolah-olah pesawat diam.
Gerak jatuh penerjun. Penerjun terjun bebas tanpa membuka parasutnya. Secara pendekatan
kita dapat mengabaikan hambatan angin yang bekerja pada penerjun, dan penerjun mengalami
gerak lurus beraturan dipercepat. Saat penerjun membuka payungnya, pada ketinggian tertentu
diatas tanah, gaya-gaya yang bekerja pada penerjun dan parasutnya mencapai keseimbangan, dan
penerjun jatuh dengan kelajuan tetap.
2.5.2 Contoh Gerak Lurus Berubah Beraturan dalam Kehidupan Sehari-hari
Mobil dipercepat dengan menekan pedal gas. Jarak antara dua kedudukan mobil dalam selang
waktu yang sama berkurang secara tetap.
Mobil yang diperlambat dengan menekan pedal rem. Jarak antara dua kedudukan mobil dalam
selang waktu yang sama berkurang secara tetap.

Gerak buah kelapa yang jatuh bebas dari tangkainya. Ini mirip dengan dengan gerak bola biliar
yang dijatuhkan. Jarak antara dua kedudukan bola biliar yang berdekatan bertambah secara tetap.
Gerak anak kecil meluncur dari puncak seluncuran, yang mirip dengan gerak bola yang
meluncur dari puncak bidang miring.
Gerak batu yang dilempar vertical keatas. Pada saat batu naik kecepatan batu berkurang secara
tetap (gerak lurus diperlambat beraturan), dan pada saat turun batu bergerak jatuh bebas (gerak
lurus dipercepat beraturan).
Gerak atlet terjun payung yang baru saja keluar dari pesawat terbang, mirip dengan gerak bola
yang dijatuhkan lurus ke bawah.

DAFTAR PUSTAKA
Daniel. 2004. Buku Ringkasan rumus & Konsep dasar pelajaran. Bandung: CV. YRAMA
WIDYA.
http://pembahasansoal.blogspot.com/2010/10/contoh-soal-dan-jawaban-glb-dan-glbb.html
http://www.scribd.com/doc/66804655/Materi-Pelajaran-Fisika-Tentang-Gerak-Glb-Glbb
http://www.tugasmu.com/index.php?option=com_content&view=article&id=65&Itemid=78
Indrawati. 2005. Fisika Dasar. Jember: UPT Perpustakaan Universitas Jember .
Lasmi, Ketut. 1998. Bimbingan Pemantapan Fisika. Bandung: CV. YRAMA WIDYA.
Nufus, Nurhayati dan Furqon As, A. 2009. Fisika. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Purwanti, Endang. 2009. Fisika. Klaten: PT Intan Pariwara.
Sumarsono, Joko. 2009. Fisika. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sumarsono, Joko dan Damari, Sri. 2009. Fisika. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.

You might also like