Professional Documents
Culture Documents
KEUSKUPAN BOGOR
KELUARGAKU
RAHIM BELAS KASIH & PENGAMPUNAN
BUKU PANDUAN RENUNGAN
UMAT
DISUSUN OLEH KOMISI KATEKETIK
KEUSKUPAN BOGOR
JL. JEND. A. YANI NO. 31. BOGOR
KATA PENGANTAR
Berawal dari 5 pilar Karya Pastoral Keuskupan Bogor yang
dicanangkan oleh Bapa Uskup, salah satu fokusnya yaitu keluarga.
Pada APP tahun ini tema yang diangkat adalah Keluarga Sumber
Sukacita, perhatian SAGKI pun salah satunya mengarah pada tema
keluarga. Sehubungan dengan fokus pada tema keluarga tersebut,
tema AAP tahun ini pun mengarah pada keluarga.
Kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi dalam masyarakat
menjadi keprihatinan Gereja, khususnya Gereja Keuskupan Bogor.
Keprihatinan terhadap kekerasan dalam rumah tangga
menggerakkan Gereja untuk melakukan berbagai upaya untuk
mencegah dan mengatasi penyebaran virus kekerasan di dalam
kehidupan keluarga-keluarga umat manusia, termasuk keluargakeluarga Katolik.
Salah satu upaya Gereja Keuskupan Bogor ialah mengajak
keluarga-keluarga merefleksikan kembali makna dan tugas
panggilan hidup berkeluarga, melalui kegiatan Aksi Adven
Pembangunan (AAP) tahun 2015, yang bertema: Keluargaku
Rahim Belaskasih dan Pengampunan.
Rahim, dalam pengertian harafiah berarti kantung selaput dalam
perut seorang wanita (ibu), tempat pembentukan dan pertumbuhan
janin, bakal pribadi manusia, yang kelak akan lahir sebagai
seorang bayi dan menjadi anak di dalam keluarga. Rahim
merupakan tempat yang damai dan nyaman bagi janin; tempat ia
mengalami kasih ibu dan ayahnya serta seluruh keluarganya.
Rahim merupakan karunia Allah bagi manusia, khususnya bagi
seorang ibu, sebagai co-creator, rekan kerja Allah untuk
menciptakan dan memelihara kehidupan di dunia ini.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.. 2
Daftar Isi... 3
Pertemuan Pertama .
KELUARGA ADALAH RAHIM ILAHI
Pertemuan Kedua
KELUARGA MENGOLAH KONFLIK DALAM TERANG INJIL
PERTEMUAN PERTAMA
pada diri manusia, itulah hadiah gratis dari Allah kepada kita
manusia.
Karena kita mengerti bahwa kehadiran seorang anak manusia
melalui pilihan panggilan hidup berkeluarga, maka mestinya kita
juga harus sadar dan bersyukur, bahwa keluarga adalah Rahim
Ilahi itu. Artinya dalam dan melalui keluarga, sekolah mengenai
sifat-sifat Allah (ilahi) itu ada dan terjadi. Keluarga menjadi tempat
pembentukan pendidikan (formatio) cinta dan dicintai serta
bernilai. Sebaliknya oleh karena kita tidak pernah sadar dan tidak
bersyukur, atas martabat hidup keluarga selaku citra Allah, maka
terjadilah perilaku atau karakter yang tidak mencerminkan citra
Allah, seperti kekerasan dalam rumah tangga (keluarga) yang
selalu terjadi.
Oleh sebab itu dalam mengantisipasi dan mengatasi berbagai
macam persoalan hidup berkeluarga, kiranya perlu disadarkan
kembali fungsi keluarga agar dapat menghayati hidup berkeluarga
secara harmonis, secara damai dan sejatera (bahagia).
Fungsi-fungsi keluarga antara lain: (1) Fungsi Religius, artinya
dalam keluarga harus terjadi pendidikan iman (agama). Ajaran
Kitab Suci, Tradisi Gereja dan ajaran-ajaran Magisterium Ecclesia
seharusnya secara teratur ditanamkan dalam sekolah informal itu,
bahayanya, jika orangtuanya tidak mengetahui mengenai hal itu.
( 2 ) Fungsi Pendidikan, orangtua adalah pendidik pertama dan
utama dalam sekolah informal dan bermula dari sini, orangtua
semakin menunjukkan tanggungjawabnya dan mengarahkan ke
pendidikan formal, demikian juga pendidikan non formal bagi
anak-anak atau anggota keluarganya (bayangkan jika anakanaknya tidak bersekolah?), (3) Fungsi Perlindungan, dalam hal
ini tugas keluarga ialah melindungi anak-anak dari tindakantindakan yang tidak baik, sehingga anggota keluarganya merasa
terlindungi dan merasa aman. (4) Fungsi Sosialisasi anak, tugas
8
menarik dari keluarga ini. (1) Keluarga ini adalah keluarga yang
benar di hadapan Allah. Benar dihadapan Allah dapat kita artikan
menikah/berkeluarga secara secara sah, baik berdasarkan aturan
sipil maupun aturan Gereja kita. Hidup benar juga dapat diartikan
tidak melanggar aturan dan moral dalam hidupnya. (2) Mereka
menuruti segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak
bercacat. Ini kita artikan bahwa keluarga itu sungguh hidup oleh
imannya. Menjadi keluarga Katolik harus hidup oleh imannya akan
Kristus. Artinya seluruh kehidupan dalam keluarga Katolik harus
menampakan kehadiran Kristus. (3) Menjalankan tugas dan
fungsinya dengan tulus sebagai imam.
Kita mengartikan
orangtua harus komitmen dan bertanggungjawab atas tugas
pekerjaanya, agar mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.
Menjalankan tugas dengan tulus, bukan berarti mengabaikan sisi
profesionalitas dari suatu tugas pekerjaan. (4) Keluarga dengan
kebiasaan hidup doa yang sangat tinggi, sebab doa menjadi dasar
hidup oleh iman yang hakiki, dengan doa hidup keluarga membuka
banyak kemungkinan campur tangan Allah dalam hidup berrumahtangga. (5) Walaupun awalnya mereka ragu akan perkataan
Malaikat Gabriel, keluarga ini tetap percaya pada kehendak Allah.
Ini yang dimaksudkan bahwa setiap manusia dan setiap keluarga
itu unik, oleh karena berbeda itu maka setiap orang dan setiap
keluarga tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Namun demikian
kita perlu meneladani hidup dari Bapak Zakharia dan Ibu Elizabet,
bahwa apapun hendaknya manusia tetap harus bergantung dan
pasrah kepada kehendak Allah.
10
PROSES PERTEMUAN
A. PEMBUKA
1. Lagu Pembuka: (Madah Bakti No. 317)
2. Tanda Salib dan Salam:
P: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U: Amin.
P: Semoga kasih Allah menyertai kita sekalian.
U: Sekarang dan selama-lamanya.
3. Kata Pembuka:
P: Saudara-Saudari terkasih dalam Kristus,
Selamat berjumpa kembali dalam acara pendalaman iman
Aksi Adven Pembangunan (AAP). Pada Masa Adven
Tahun 2015 ini, Gereja Keuskupan Bogor, melalui Bapa
Uskup Paskalis Bruno Syukur, mengajak kita sekalian
mempersiapkan diri memyambut Natal dengan hati penuh
syukur atas anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita.
Tema AAP yang ditetapkannya adalah: Keluargaku
Rahim Belaskasih dan Pengampunan. Tema umum ini
diurai menjadi tiga sub tema, yaitu: (1) Keluarga Rahim
Ilahi, (2) Keluarga Mengolah Konflik dalam Terang Injil,
dan (3) Keluarga Merayakan Rahmat Belaskasih dan
Pengampunan.
Di dalam pertemuan pertama ini, dengan sub tema
Keluarga Rahim Ilahi, kita diajak untuk lebih menyadari
bahwa keluarga kita masing-masing merupakan rumah atau
tempat pertama dan utama pendidikan kerahiman ilahi;
tempat tinggal dan bertumbuh-kembangnya pribadi-pribadi
yang mencerminkan diri sebagai citra Allah. Dengan
11
17
D. RENUNGAN:
(Renungan, harap dibawakan dalam suasana yang hening)
P : Saudara-Saudari terkasih,
Di sebuah media masa terdapat berita tentang penemuan
bayi laki-laki di dalam kardus (Tengerang, Jurnal Bogor,
Rabu, 21 Oktober 2015, hlm. 3). Seorang ibu? dengan
sangat tega mencampakkan anak manusia begitu saja. Kita
dapat mengatakan ibu? itu seperti sudah mati rasa, tidak
lagi mempunyai cinta; rasa hormat terhadap hidup manusia
pun sudah hilang dari hati dan pikirannya. Padahal ketika ia
18
P:
U:
U:
U:
G. PENUTUP
12. Doa Penutup:
P : Marialah berdoa.
Ya Allah yang kekal dan kuasa, kami bersyukur
kepada-Mu, karena Engkau telah mencurahkan RohMu untuk menyertai kami dalam merenungkan dan
berbagi pengalaman iman tentang keluarga sebagai
rahim ilahi. Semoga butir-butir kerahiman ilahi-Mu
yang kami perbincangkan tadi, semakin berakar dan
berbuah dalam hidup keluarga kami, karena Kristus
yang kami nantikan dalam HARI RAYA NATAL.
Sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami, yang
bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah sepanjang segala masa.
U : Amin.
23
24
PERTEMUAN KEDUA
30
32
PROSES PERTEMUAN
A. PEMBUKA
1. Lagu Pembuka: PS No. 442
2. Tanda Salib dan Salam:
P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Cinta kasih Allah Bapa dan Putera-Nya, Yesus
Kristus, serta penghiburan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
3. Pernyataan Tobat:
P : Saudara-Saudari, sebelum kita mendengarkan Sabda
Allah dan merenungkannya, marilah kita menyiapkan
diri dengan mohon ampun kepada Allah atas dosadosa kita.
---hening sejenak--P : Tuhan Yesus Kristus, Engkau memanggil kami
supaya berbuat yang benar. Tuhan, kasihanilah kami.
U : Tuhan, kasihanilah kami.
P : Engkau menanggung dosa kami supaya kami bebas
dari kekuasaan dosa dan dapat hidup menurut
kehendak Allah. Kristus, kasihanilah kami.
U : Kristus, kasihanilah kami.
P : Engkau menderita bagi kami supaya kami selamat
dan mengikuti jejak-Mu. Tuhan, kasihanilah kami.
U : Tuhan, kasihanilah kami.
33
35
3.
C. POKOK-POKOK RANGKUMAN/RENUNGAN
Keluarga sering dilanda konflik: kekerasan dalam rumah
tangga, perceraian, penggunaan narkoba, dll.
Terhadap
berbagai konflik dalam keluarga, Gereja menawarkan solusi
dengan melandaskan pada ajaran-ajaran Ilahi, sebagai berikut:
1. Hubungan Suami Istri hendaknya terjalin dengan baik
untuk keharmonisan hidup berkeluarga. Dalam KHK 1056
dikatakan
Suami istri dipanggil untuk hidup dalam persekutuan yang
bersifat eksklusif dan tak terputuskan. Demikian dikatakan
dalam injil Mat 19:6, apa yang telah dipersatukan Allah
tidak boleh diceraikan oleh manusia.
Untuk mengatasi hal ini gereja menawarkan arah
pemecahan antara lain:
37
39
D. DOA-DOA TANGGAPAN:
5. Doa Umat:
P : Allah Bapa yang maha baik, Engkau menghendaki
agar keluarga-keluarga katolik yang telah Engkau
bangun melalui perkawinan sah dan sacramental dapat
hidup bahagia. Bapa dengarkanlah doa dan
permohonan umatMu ini.
L : Y a B a p a semoga para mepimpin gereja mampu
menanamkan sabda-Mu dalam diri kami sehingga
kami menjadi pelaku sabda-Mu yang setia
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
L : Ya Bapa semoga keluarga-kelurga yang sedang
mengalami konflik mampu menyelesaikan
permasalahan mereka dalam terang injil, kami mohon
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
L : Ya Bapa semoga para orang tua mampu memimpin
keluarga mereka dalam terang dan roh
kebijaksanaanMu, Kami mohon
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
L : Ya Bapa semoga anak-anak yang dilahirkan dalam
keluarga mampu mengembirakan hati orang tua
mereka dan menjadi sumber suka cita bagi keluarga,
Kami mohon
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
L : Ya Bapa semoga setiap keluarga senantiasa
memperbaharui diri dalam Kristus yang lahir ke dunia.
Kami mohon...
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
40
43
PERTEMUAN KETIGA
KELUARGA MERAYAKAN
RAHMAT BELAS KASIH DAN
PENGAMPUNAN
(Sumber Bacaan Kitab Suci: Lukas 2:1-20)
Tujuan:
Umat menyadari, dan memahami rahmat belas kasih dan
pe nga mpuna n da lam peris ti wa N atal sert a berusaha
mewujudkannya dalam kehidupan keluarga seturut teladan
Keluarga Kudus Nazareth.
Gagasan Pokok:
Natal adalah peristiwa dimana Allah turun ke dunia dan menjelma
menjadi manusia. Melalui peristiwa Natal, Allah menunjukkan
belas kasih-Nya yang begitu besar kepada manusia. Ia juga
senantiasa mengampuni dan mengangkat manusia dari dosa. Inilah
kebahagiaan bagi dunia, yaitu ketika manusia yang telah jatuh
dalam dosa diangkat dan dipersatukan kembali dengan Allah.
Demikian pula dalam keluarga, Allah menunjukkan belas kasihNya dengan pertama-tama hadir dan menjadi bagian dari Keluarga
Kudus Nazareth. Allah berkenan hadir dalam keluarga-keluarga
kristiani. Natal juga adalah perayaan iman kehadiran Allah dalam
keluarga.
Harus diakui bahwa tidak ada satupun keluarga yang sempurna.
Setiap keluarga pasti mengalami konflik dan berbagai cobaan
dalam kehidupan. Begitupun Keluarga Kudus Nazareth mengalami
44
45
46
PROSES PERTEMUAN
A. PEMBUKA.
1. Lagu Pembuka: PS No. 613
2. Tanda Salib:
P: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U: Amin
P: Semoga kasih Allah menyertai kita sekalian.
U: Sekarang dan selama-lamanya.
3. Kata Pembuka:
P: Saudara- saudari terkasih dalam Kristus, kita berjumpa
lagi dalam acara pendalaman AAP. Peretemuan ketiga ini
dengan tema: Keluarga Merayakan Rahmat Belaskasih dan
Pengampunan. Mari kita mempersiapkan hati dan pikiran
kita untuk mengikuti pendalaman ini.
(Hening sejenak)
4. Doa Pembuka:
P : Marilah berdoa
Allah Bapa Yang Penuh Kasih, melalui Yesus yang lahir di
kandang domba, Engkau berkenan hadir dan tinggal di
dalam Keluarga Kudus Nazareth. Kami mohon hadirlah
dan tinggallah bersama keluarga kami agar kami pun dapat
merayakan rahmat belas kasih dan pengampunan dalam
sukacita Natal. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami
yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam
persekutuan dengan Roh Kudus, Alllah sepanjang segala
masa.
47
U : Amin.
B. MEMBACA DAN MENDALAMI SABDA
5. Bacaan Kitab Suci
Kelahiran Yesus (Lukas 2:1-7)
1
Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu
perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh
dunia. 2Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan
sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria.3Maka
pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di
kotanya sendiri. 4Demikian juga Yusuf pergi dari kota
Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama
Betlehem, --karena ia berasal dari keluarga dan keturunan
Daud- 5supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria,
tunangannya, yang sedang mengandung. 6Ketika mereka di
situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, 7dan ia
melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung,
lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di
dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di
rumah penginapan.
Gembala-gembala (Lukas 2: 8-20)
8
Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang
menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. 9Tibatiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan
kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka
sangat ketakutan. 10Lalu kata malaikat itu kepada mereka:
"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan
kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: 11Hari ini
telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota
D a u d . 12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan
menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan
48
C. POKOK-POKOK RANGKUMAN/RENUNGAN
a. Kelahiran Yesus di kandang yang sederhana menunjukkan
rahmat belas kasih dan pengampunan Allah yang begitu
besar. Sekalipun manusia sudah melupakan Allah, namun
Allah selalu mengingat manusia. Bahkan karena cinta-Nya
yang besar, Ia rela turun dan menjadi manusia biasa.
Kelahiran Yesus menjadi tanda rahmat belas kasih dan
pengampunan Allah yang besar. Kandang domba yang dulu
dipandang hina kini menjadi suatu tanda bahwa Allah
mengasihi dan mengampuni manusia. Kita pun sebagai
suatu keluarga diajak untuk merayakan rahmat belas kasih
dan pengampunan Allah dengan bersikap peka terhadap
merka yang sendirian. Kita diajak untuk mau membagikan
kasih dalam segala hal dengan semangat dan cinta Natal
yang ajaib.
50
U: Amin.
8. Doa Masa Adven (PS No. 86)
P
U :
Bapa Kami..
55