Professional Documents
Culture Documents
1. Teori Gujarat
Teori ini dipelopori oleh ahli sejarah Snouck
Hurgronje, menurutnya agama Islam masuk ke
Indonesia dibawa oleh para pedagang Gujarat
pada abad ke-13 masehi.
2. Teori Persia
P.A Husein Hidayat mempelopori teori ini,
menyatakan bahwa agama Islam dibawa oleh
pedagang Persia (Iran), hal ini berdasarkan
kesamaan antara kebudayaan islam di
Indonesia dengan Persia.
Pencetus
dari
teori
ini
adalah
Hoesein
Djajadiningrat, sejarawan asal Banten. Dalam
memberikan argumentasinya, Hoesein lebih
menitikberatkan analisisnya pada kesamaan
budaya dan tradisi yang berkembang antara
masyarakat Parsi dan Indonesia. Tradisi tersebut
antara lain: tradisi merayakan 10 Muharram atau
3. Teori Mekkah
Teori ini menyatakan bahwa Islam masuk ke
Indonesia langsung dibawa para pedagang
Mekkah, teori ini berlandaskan sebuah berita
dari China yang menyatakan jika pada abad ke7 sudah terdapat perkampungan muslim di
pantai barat Sumatera.
Agama Islam masuk di nusantara dibawa oleh para pedagang muslim melalui
dua jalur, yaitu jalur utara dan jalur selatan.
Agama Islam masuk di nusantara dibawa oleh para pedagang muslim melalui
dua jalur, yaitu jalur utara dan jalur selatan.
2. Hubungan Sosial
Para mubaligh yang menyebarkan Islam di nusantara ternyata tidak
hanya aktif berdagang, merekapun aktif dalam kegiatan sosial yang ada
di lingkungan mereka tinggal, bahkan sebagain dari mereka ada yang
menetap di lingkungan tersebut karena mereka menikah dengan
penduduk setempat. Banyak hal yang dilakukan para mubaligh dalam
kegiatan kemasyarakatan, merekapun mengajarkan tentang persamaan
hak tidak ada perbedaan satu sama lainnya karena kemulaian manusia
tidak ditentukan oleh kastanya kecuali karena ketaqwaannya kepada
Allah. Islam mengajarkan agar umatnya saling membantu, yang kaya
membantu yang miskin, yang kuat membantu yang lemah, dan
sebagainya. Sehingga dengan ajarann ini menyebabkan Islam semakin
mudah diterima masyarakat karena ajrannya sangat luhur.
b. Kerajaan Banten
Raja pertamanya adalah Sultan Hasanuddin. Pada
masa pemerintahannya, Banten menjadi kota
perdagangan yang ramai dan merupakan pusat
penyebaran agama Islam. Sulatan Maulana
Hasanuddin memperluas kekuasaannya sampai
Jayakarta, Lampung dan Bengkulu. Pada tahun
1570 M Sultan Maulana Hasanuddin wafat,
kemudian diganti oleh putranya yang bernama
Maulana Yusuf. Ia memperluas daerahnya hingga
Pajajaran, yang saat itu masih memeluk Agama
Hindu.
SYUKRON
TERIMA KASIH TELAH
MENYAKSIKAN