You are on page 1of 24

KELOMPOK 1

Masuknya Islam Dan Sejarah Perkembagan Islam


Di Indonesia
NAMA
KELOMPOK
REZKY AUDIANSYAH PUTRA (30)
TANTI APRILIANA (35)
MALVIN MUHAMMAD ZAIN (20)
Firza annisa (12)
ABDAN SYAKUR (01)
Nararya galuh ayu redita (26)

Sepeninggalan nabi agung Muhammad SAW tepatnya


pada 632 M silam, PENDAHULUAN
kepemimpinan agama Islam tidak
berhenti begitu saja. Kepemimpinan Islam diteruskan
oleh para khalifah dan disebarkan ke seluruh penjuru
dunia termasuk Indonesia. Hebatnya baru sampai abad
ke 8 Islam telah menyebar hingga ke seluruh afrika,
timur tengah, dan benua eropa. Baru pada dinasti
Ummayah perkembangan islam masuk ke nusantara.
Zaman dahulu Indonesia dikenal sebagai daerah
terkenal akan hasil rempah-rempahnya, sehingga banyak
sekali para pedagand dan saudagar dari seluruh dunia
datang ke kepulauan Indonesia untuk berdagang. Hal
tersebut juga menarik pedagang asal Arab, Gujarat, dan
juga Persia. Sambil berdagang para pedagang muslim
sembari berdakwak untuk mengenalkan ajaran Islam
kepada para penduduk.

Teori Masuknya Islam ke


Idonesia

Menurut para sejarawan, pada abad


ke-13 Masehi islam sudah masuk ke
nusantara yang dibawa oleh para
pedagan muslim. Namun untuk lebih
pastinya para ahli masih terdapat
perbedaan
pendapat
dari
para
sejarawan. Namun setidaknya 3 tiga
teori tentang masuknya Islam ke
Indonesia.

1. Teori Gujarat
Teori ini dipelopori oleh ahli sejarah Snouck
Hurgronje, menurutnya agama Islam masuk ke
Indonesia dibawa oleh para pedagang Gujarat
pada abad ke-13 masehi.

Menurutnya, Islam telah lebih dulu berkembang di


kota-kota pelabuhan Anak Benua India. Orangorang Gujarat telah lebih awal membuka hubungan
dagang dengan Indonesia dibanding dengan
pedagang Arab. Dalam pandangan Hurgronje,
kedatangan orang Arab terjadi pada masa
berikutnya. Orang-orang Arab yang datang ini

2. Teori Persia
P.A Husein Hidayat mempelopori teori ini,
menyatakan bahwa agama Islam dibawa oleh
pedagang Persia (Iran), hal ini berdasarkan
kesamaan antara kebudayaan islam di
Indonesia dengan Persia.

Pencetus
dari
teori
ini
adalah
Hoesein
Djajadiningrat, sejarawan asal Banten. Dalam
memberikan argumentasinya, Hoesein lebih
menitikberatkan analisisnya pada kesamaan
budaya dan tradisi yang berkembang antara
masyarakat Parsi dan Indonesia. Tradisi tersebut
antara lain: tradisi merayakan 10 Muharram atau

3. Teori Mekkah
Teori ini menyatakan bahwa Islam masuk ke
Indonesia langsung dibawa para pedagang
Mekkah, teori ini berlandaskan sebuah berita
dari China yang menyatakan jika pada abad ke7 sudah terdapat perkampungan muslim di
pantai barat Sumatera.

Tokoh yang memperkenalkan teori ini adalah


Haji Abdul Karim Amrullah atau HAMKA, salah
seorang ulama sekaligus sastrawan Indonesia.
Menurutnya, motivasi awal kedatangan orang
Arab tidak dilandasi oleh nilai nilai ekonomi,
melainkan didorong oleh motivasi spirit
penyebaran agama Islam. Dalam pandangan

JALUR MASUKNYA ISLAM DI


NUSANTARA

Agama Islam masuk di nusantara dibawa oleh para pedagang muslim melalui
dua jalur, yaitu jalur utara dan jalur selatan.

Melalui jalur utara dengan rute : Arab (Mekah dan


Madinah) Damaskus Bagdad Gujarat (pantai barat
India) Nusantara.

Agama Islam masuk di nusantara dibawa oleh para pedagang muslim melalui
dua jalur, yaitu jalur utara dan jalur selatan.

Melalui jalur selatan dengan rute : Arab (Mekah dan


Madinah) Yaman - Gujarat (pantai barat India)
Srilangka Nusantara.

Cara penyebaran Islam di Nusantara dilakukan


melewati berbagai jalan diantaranya adalah
melalui perdagangan, sosial, dan pengajaran.
1. Perdagangan
Para pedagang muslim yang berasal dari Arab, Persia, dan India telah ikut
ambil bagian dalam lalu lintas perdagangan yang menghubungkan Asia
Barat, Asia Timur, dan Asia Tenggara pada abad ke-7 sampai abad ke 16.
Para pedagang muslim itu akhirnya singgah juga di Indonesia , dan
ternyata yang mereka lakukan bukan hanya berdagang, tetapi juga
berdakwah dan menyebarkan agama Islam. Saat berdagang mereka
menunjukan pribadi muslim yang baik, berbudi luhur, jujur, amanah, dan
dapat dipecaya. Hal tersebut menjadi daya tarik yang utama sehingga
banyak orang yang sukarela masuk Islam tanpa paksaan.

2. Hubungan Sosial
Para mubaligh yang menyebarkan Islam di nusantara ternyata tidak
hanya aktif berdagang, merekapun aktif dalam kegiatan sosial yang ada
di lingkungan mereka tinggal, bahkan sebagain dari mereka ada yang
menetap di lingkungan tersebut karena mereka menikah dengan
penduduk setempat. Banyak hal yang dilakukan para mubaligh dalam
kegiatan kemasyarakatan, merekapun mengajarkan tentang persamaan
hak tidak ada perbedaan satu sama lainnya karena kemulaian manusia
tidak ditentukan oleh kastanya kecuali karena ketaqwaannya kepada
Allah. Islam mengajarkan agar umatnya saling membantu, yang kaya
membantu yang miskin, yang kuat membantu yang lemah, dan
sebagainya. Sehingga dengan ajarann ini menyebabkan Islam semakin
mudah diterima masyarakat karena ajrannya sangat luhur.

3. Pendidikan dan Pengajaran


Ajaran Nabi Muhammad SAW. Tentang Sampaikanlah dariku
walau hanya satu ayat, menjadi motivator para mubaligh Islam
pada saat itu untuk semakin bersemangat menyampaikan ajaran
Islam. Disetiap kesempatan para mubaligh menyampaikan ajaran
Islam kepada masyarakat sekitar melalui pendidikan dan
pengajaran dengan menggunakan mushala, rumah salah seorang
warga, bahkan tempat terbuka seperti di bawah pohon rindang
sebagai tempat untuk menyampaikan dakwahnya.

Sejarah Beberapa Kerajaan


Islam di Jawa, Sumatera,
dan Sulewesi

1. Kerajaan Islam di Jawa.


Penyebaran Islam di pulau jawa ditunjukan dengan berdirinya
beberapa kejaan Islam , diantaranya adalah :
a. Kerajaan Islam Demak
Kerajaan Islam di Jawa yang pertama adalah kerajaan Demak, di
wilayah pantai utara jawa. Kerajaan Demak berdiri pada abad ke-XVI
(1500-1550 M). Pada masa itu Demak merupakan pelabuhan laut
yang maju. Proses Islamisasi Jawa hingga mencapai beridirinya
kerajaan Islam Demak dipercepat oleh kemunduran kerajaan
Majapahit. Raja pertama Demak adalah Raden Fatah, putera raja
Majapahit yang terakhir. Sejak kerajaan Demak berdiri, wilayahnya
mencakup daerah Jawa Barat pesisir utara, terutama Cirebon yang
masyarakatnya beragama Islam. Setelah Raden Fatah meninggal,
tahta kerajaan dilanjutkan oleh Pati Unus (Pangeran Sabrang Lor).

b. Kerajaan Banten
Raja pertamanya adalah Sultan Hasanuddin. Pada
masa pemerintahannya, Banten menjadi kota
perdagangan yang ramai dan merupakan pusat
penyebaran agama Islam. Sulatan Maulana
Hasanuddin memperluas kekuasaannya sampai
Jayakarta, Lampung dan Bengkulu. Pada tahun
1570 M Sultan Maulana Hasanuddin wafat,
kemudian diganti oleh putranya yang bernama
Maulana Yusuf. Ia memperluas daerahnya hingga
Pajajaran, yang saat itu masih memeluk Agama
Hindu.

SYUKRON
TERIMA KASIH TELAH
MENYAKSIKAN

TERIMA KASIH TELAH


MENYAKSIKAN

You might also like