You are on page 1of 7

NARASI

Pengertian, Contoh Paragraf Narasi, Beserta Ciri dan Jenisnya (Narasi Sugestif dan
Ekspositoris) - Berdasarkan urutan waktu yang runtut. Paragraf ini bertujuan untuk
menceritakan sesuatu atau untuk menghibur dengan memberikan pengalaman estetis kepada
pembacanya.
Cerita yang disampaikan dalam paragraf ini boleh merupakan cerita yang benar-benar terjadi
(fiksi) ataupun cerita yang berupa karangan atau khayalan (non fiksi). Paragraf narasi banyak
ditemukan di dalam novel, roman, cerpen, drama dan biografi.

Ciri-Ciri Paragraf Narasi


1. Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis.
2. Paragraf narasi menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
3. Dirangkai dalam urutan waktu secara kronologis dan jelas dimana bagian orientation,
klimaks dan resolution.
6. Memiliki unsur-unsur utama sepert tokoh, latar, konflik dan sudut pandang pengarang.
7. Biasanya terdapat cukup banyak kalimat langsung di dalam paragraf.
8. Memiliki nilai estetika. Di dalam paragraf narasi penulis bisa lebih membebaskan fikiran
dan lebih kreatif dalam menentukan diksi. Selain itu gaya penyusunan kalimat juga
mempengaruhi paragraf narasi tersebut.

Contoh Paragraf Narasi


Pukul dua pagi tiba-tiba aku terbangun karena aku mendengar suara yang tidak lazim berasal
dari dapur rumahku. Saat itu aku bingung dan takut karena semua keluargaku sedang pergi ke
rumah nenek dan aku memang sengaja tidak ikut karena ada janji dengan temanku keesokan
harinya. Pada awalnya aku mencoba untuk tidak menghiraukan suara tersebut. Aku menutup
kepalaku dengan sebuah bantal. Aku kira apa yang aku lakukan tersebut berhasil. Namun
Pranggg aku mendengar suara piring yang jatuh. Aku pun tidak tahan lagi dengan itu
semua. Segera aku bangun dari tempat tidurku dan ku ambil tongkat pemukul bola baseball di
samping ranjangku. Lalu aku menghela nafas dalam-dalam dan memberanikan diriku untuk
pergi ke dapur. Semakin aku mendekati dapur, suara tersebut semakin terdengar jelas. Aku
pun semakin ketakutan. Keringat di tubuhku semakin deras dan detak jantungku semakin
hebat. Ketika aku sampai di depan pintu dapur, aku melihat sebuah bayangan yang agak besar
di tembok yang ada di depanku. Nyaliku pun semakin menciut. Aku melangkahkan kakiku
untuk menjauh dan ketika aku akan pergi dari temapat itu. Sosok itu pun menyergapku dari
belakang. Dia menumbur belakang kakiku dan membuat aku terjatuh. Aku tidak tahu lagi apa
yang harus ku lakukan saat itu karena seluruh badanku lemas. Aku sempat berfikir untuk
pura-pura pingsan. Namun saat itu juga aku mendengar suara Meong, meong dan ternyata
yang menabrakku dan membuat keributan dini hari itu adalah seekor kucing. Aku kesal
dengan kucing itu tapi aku pun sedikit lega bahwa sosok itu adalah bayangan seekor kucing.
Advertisement

Jenis-Jenis Paragraf Narasi


Menurut jenis ceritanya, paragraf narasi dibedakan menjadi dua jenis paragraf, yaitu narasi

ekspositoris dan narasi sugestif.


1. Narasi Ekspositoris
Paragraf ini adalah jenis narasi yang menceritakan rangkaian perbuatan yang disampaikan
dengan sangat informatif sehingga pembaca mengetahui dengan jelas bagaimana cerita
tersebut berlangsung.
Paragraf ini bertujuan untuk memperluas pengetahuan pembacanya tentang suatu kisah dan
ditulis berdasarkan peristiwa atau data yang sebenarnya. Biasanya, Paragraf ini menceritakan
tentang kisah seseorang yang diceritakan dari awal kehidupannya hingga kematiannya.
Paragraf ini juga tidak memiliki unsur sugestif atau bersifat objektif. Narasi ekspositoris
dapat merupakan biography.
Contoh:
Anjar Nugraha lahir dari sebuah keluarga yang miskin pada tanggal 17 Januari 1993.
Ayahnya hanyalah seorang buruh tani dan ibunya tidak bekerja. Meskipun dia anak yang
miskin, Anjar memiliki semangat yang besar untuk merubah nasibnya. Dia juga merupakan
anak yang pintar di sekolahnya. Anjar menempuh pendidikan dasarnya di SD Impress di
sebuah desa terpencil. Pada umumnya, anak-anak di kampungnya langsung berkerja setelah
lulus dari sekolah dasar. Namun Anjar berbeda, dia memiliki keinginan yang kuat untuk
melanjutkan pendidikannya. Kemudian dia belajar di SMP N 30 yang letaknya jauh dari
desanya. Anjar bahkan harus berjalan kaki selama 3 jam untuk sampai di sekolah. Walaupun
dia tetap bersekolah, dia juga selalu membantu ayahnya untuk mendapatkan uang seperti
berjualan dan menjadi kuli panggul di pasar. Setelah lulus SMP dia hampir tidak bisa
melanjutkan pendidikannya di SMA. Beruntung seorang gurunya mau menyekolahkannya di
SMA berkat keinginannya yang kuat dan prestasi belajarnya. Setelah lulus dari SMA dia
mendapatkan beasisiwa untuk kuliah di Universitas Indonesia. Anjar merupakan mahasiswa
yang aktif baik dalam hal pelajaran maupun organisasi. Kini Anjar Nugraha yang berasal dari
desa terpencil dan miskin telah sukses berkat ketekunannya. Anjar telah menjadi salah satu
guru besar di Universitas Indonesia.
2. Narasi Sugestif
Paragraf ini merupakan narasi yang hanya mengisahkan suatu cerita hasil rekaan, khayalan,
atau imajinasi dari si pengarang. Jenis paragraf ini dapat ditemukan pada roman, cerpen,
hikayat, dongeng, dan novel.
Narasi ini selalu melibatkan daya khayal atau imajinasi pembacanya karena tujuan yang ingin
dicapai yaitu kesan terhadap peristiwa seolah-olah pembaca berada atau terlibat di dalam
cerita tersebut.
Contoh:
Patih Gajah Mada menghunuskan pedangnya ke arah Raden Perkoso. Melihat apa yang
dilakukan Patih Gajah Mada, Raden Perkoso juga mengeluarkan pedang yang berada di
punggungnya. Tanpa banyak bicara Patih Perkoso langsung berlari menuju Patih Gajah
Mada. Lalu dia mengayunkan pedangnya ke arah kepala Patih Gajah Mada namun meleset.
Patih Gajah Mada yang berhasil menghindar mencoba untuk menyerang balik Raden

perkoso. Dia menerjang Raden Perkoso tepat di dadanya. Raden Perkoso pun terpental dan
pedangnya jatuh ke tanah. Dengan cepat Raden Perkoso bangkit dan mengambil pedangnya
kembali. Pertarungan antara 2 patih terhebat itu kembali berlangsung. Mereka saling serang
selama 2 hari 2 malam hingga akhirnya Patih Gajah Mada memenangkan pertarungan itu dan
Patih Raden Perkoso tewas.

Karangan Narasi adalah sebuah karangan yang menceritakan suatu rangkaian


kejadian yang disusun secara urut sesuai dengan urutan waktu. Jadi Narasi merupakan sebuah
karangan yang dibuat berdasarkan urutan waktu kejadian.
Beberapa ciri-ciri narasi diantaranya adalah :
a. Adanya unsur perbuatan atau tindakan
b. Adanya unsur rangkaian cerita
c. Adanya sudut pandang pengarang
d. Adanya keterangan nama tokoh dalam cerita
e. Adanya keterangan yang menjelaskan latar kejadian peristiwa
f. Unsur pikiran lebih tajam dibandingkan unsur perasaan
g. Menggunakan bahasa sehari-hari
Secara garis besar narasi bisa dibagi menjadi dua yakni narasi ekspositoris dan narasi
sugestif.
Apakah Narasi Ekspositoris itu?
Narasi ekspositorik adalah narasi yang mempunyai sasaran penyampaian informasi
secara tepat mengenai suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang
tentang kisah seseorang.
Apakah Narasi Sugestif itu?
Narasi Sugestif adalah narasi yang lebih menekankan makna, bahasa yang digunakan
pun terkesan konotatif sehingga lebih menampakkan daya khayal para pembaca.
Contoh narasi ini misalnya, novel, dongeng, cerpen, dan roman.
Struktur narasi pada umumnya adalah :
a. Tema
b. Alur/plot/jalan cerita
c. Watak atau karakter tokoh

Itu saja bahasan bloggerndesonet kali ini mengenai karangan narasi. Semoga
bermanfaat bagi kamu yang membutuhkan.

b. ontoh Karangan Narasi, Pengertian, Ciri, dan Jenisnya - Suatu karangan


yang menyajikan sebuah cerita berupa serangkaian peristiwa yang
disusun dengan urutan waktu atau kronologis adalah karangan narasi.
Karangan ini sendiri bertujuan untuk menghibur para pembacanya melalui
cerita atau kisah-kisah baik berupa cerita fiksi maupun non-fiksi yang
disampaikan oleh penulis. Karangan narasi banyak ditemukan pada novel,
roman, cerpen, biografi, dan otobiografi.

c.
d. Ciri-Ciri Karangan Narasi
e.
Sebuah karangan dapat dikatakan sebagai karangan narasi jika memiliki
ciri-ciri
sebagai
berikut:
1. Isi karangan narasi berupa sebuah cerita, atau peristiwa tertentu.
2. Cerita atau peristiwa yang disampaikan memiliki urutan waktu yang
jelas
dari
tahap
awal
hingga
akhir.
3. Menampilkan suatu peristiwa atau konflik di dalam cerita.
4. Memiliki unsur-unsur berupa latar, setting, tema, karakter, dan lain-lain.

f.
g. Contoh-Contoh Karangan Narasi Pendek
h.
1.

Narasi

Informatif/Ekspositoris

Narasi informatif adalah karangan yang bertujuan untuk menyampaikan


sebuah informasi dengan tepat mengenai suatu peristiwa atau kejadian.
Contoh:
Perang

Surabaya

Pada tanggal 10 November meletuslah sebuah perlawanan rakyat di


Surabaya untuk mengusir Belanda dan para sekutunya dari tanah air.
Perang ini berawal dari kemarahan tentara inggris akibat dari terbunuhnya
pimpinan mereka, Brigadir Jenderal Mallaby. Akibat tewasnya pimpinan
mereka pihak Inggris dan sekutunya memberikan sebuah ultimatum
kepada seluruh pejuang yang da di Surabaya waktu itu untuk menyerah.
Bukannya menyerah, ultimatum tersebut malah dianggap sebuah
penghinaan oleh para pejuang dan rakyat. Mereka membentuk sebuah
milisi-milisi perjuangan untuk menghadapi piahk Inggris yang mengancam
untuk
menyerang.
Mengetahui utimatumnya ditolak, pihak Inggris dan sekutunya marah
besar, kemudian pada 10 November pagi mereka melancarkan serangan

besar-besaran melalui laut, darat dan udara dengan mengerahkan sekitar


30.000 infanteri, sejumlah pesawat terbang, tank dan kapal perang. Kota
Surabaya diserang habis-habisan oleh pihak sekutu. Mereka mengebom
gedung-gedung pemerintahan dan membunuh para pejuang. Kejadian
waktu itu sangatlah mengerikan, pembunuhan terjadi di mana-mana dan
membuat
para
pejuang
terdesak.
Namun, diluar dugaan rencana mereka untuk menaklukan kota Surabaya
dalam 3 hari gagal. Seluruh pejuang dan rakyat Surabaya turun ke jalan
untuk melakukan perlawanan. Semangat juang para pahlawan waktu itu
muncul berkat seorang pemuda yang bernama Bung Tomo, dia dengan
gagah berani memekikan pidato untuk membakar seluruh semangat para
pejuang.

j.

Pertempuran Surabaya berlangsung sekitar 3 minggu dan dimenangkan


oleh pihak sekutu. Meskipun kota Surabaya jatuh ketangan sekutu,
perlawanan rakyat Surabya waktu itu membangkitkan semangat juang
seluruh rakyat Indonesia.
i. Advertisement
2.
Narasi
Artistik
Karangan narasi artistik adalah sebuah karangan yang menceritakan
suatu kisah atau peristiwa yang bertujuan untuk memberikan pengalaman
estetis kepada pembacanya. Cerita yang diceritakan dalam karangan ini
berupa fiksi maupun non fiksi dan bahasa yang digunakan biasanya
merupakan
bahasa-bahasa
figurative
atau
kiasan.
Contoh:
Pertarungan

di

Pagi

Buta

Kala itu mentari belum bangun dari peraduannya, ayam-ayam jago pun
belum melakukan tugasnya. Namun, Pak Raden telah keluar dari
rumahnya. Kulitnya yang keriput dan tipis seolah-olah tidak mempan oleh
hembusan angin yang sedari tadi berusaha untuk membekukannya.
Tangannya yang kekar memikul sebuah pancul di tangan kanannya
sedangkan di tangan kirinya memegang sebuah bingkisan besar.
Pada saat Pak Raden melangkahkan kakinya menuju sawahnya,
langkahnya terhenti oleh tangisan anak bayi yang memecah keheningan
pagi itu. Dengan sangat ketakutan Pak Raden mencari sumber datangnya
suara itu. Betapa terkejutnya Pak Raden melihat seorang bayi yang mungil
tergeletak di bawah pohon beringin besar itu. Bayi siapa ini? Haruskah
aku
membawanya?
Pak
Raden
bimbang.
Ketika dia ingin mengangkat bayi itu, tiba-tiba seekor harimau yang cukup
besar menyerangnya, tetapi dengan sigap Pak Raden mengelak terkaman

harimau itu. Ternyata suara tangis bayi itu, turut memancing seekor
harimau. Tampaknya harimau tersebut sedang kalaparan dia memandangi
bayi yang tergeletak tersebut dengan tatapan yang mengerikan.
Melihat harimau tersebut pak Raden menggunakan cangkulnya untuk
menjauhkan harimau itu. Tetapi harimau itu melawan, dia berbalik dan
menyerang Pak Raden. Terkaman harimau itu berhasil melukai Pak Raden.
Dia jatuh di tanah dan terdesak, saat harimau tersebut hendak
menerkamnya kembali, Pak Raden mengambil cangkul yang berada di
sampingnya dan mengarahkan kepada hariamu itu. Lalu tembuslah
cangkul itu di perut harimau, kemudian harimau itu pun mati.
Setelah berhasil membunuh harimau itu, Pak Raden mengangkat bayi itu
dan membawanya pulang bersamanya untuk diurus dan diangkat menjadi
anaknya.
3.

Narasi

Sugestif

Narasi sugestif menceritakan sebuah peristiwa atau kisah dengan maksud


terselubung
kepada
para
pembaca
atau
pendengarnya.
Contoh:
Apa

yang

Ditanam

Itu

yang

Dituai

Hari itu langit sangat terik, Namun Budi tetap menarik gerobaknya. Dia
susuri lorong-lorong pasar itu dengan harap ada yang membeli getuk
buatan ibunya. Hari itu Budi sangat membutuhkan uang untuk biaya
pengobatan
ayahnya.
Sejak pagi tadi Budi mengelilingi pasar itu, tetapi tak ada seorang pun
yang membeli bahkan hanya untuk menawarnya pun tidak ada. Budi
hampir putus asa, pikiran-pikiran jahat pun mulai masuk ke otaknya.
Namun, Budi teringat kata-kata ibunya bahwa berbuat baik dan berdoalah
agar mendapat berkah dari Allah. Lalu Budi menepis semua pikiran itu dan
berdoa kepada Allah agar dia bisa mendapatkan uang untuk mengobati
ayahnya.
Lalu Budi melanjutkan perjalananya. Pada saat Budi melewati kios-kios
toko Budi melihat seorang pria yang sedang mengikuti seorang wanita
tua. Pasti orang itu akan berbuat yang tidak-tidak! pikir Budi dan benar
saja seketika pria itu merampas tas wanita itu. Wanita itu menjerit,
dengan cepat kilat Budi menjegal pencuri itu hingga terjatuh. Tas itu pun
terjatuh bersama si pencuri, lalu pencuri tersebut melarikan diri. Budi
mengambil
tas
itu
dan
memberikannya
kepada
wanita
itu.
Terimakasih nak, untung ada dirimu, kata wanita itu memuji Budi. iya,

lain kali hati-hati ya bu! jawab Budi sambil meninggalkan wanita itu. Hey
nak tunggu, ini ada sesuatu untukmu, kata wanita itu. tidak usah buk,
aku tadi hanya kebetulan lewat, jawab Budi. Wanita itu merasa heran
dengan kebaikan Budi, lalu tanpa sengaja dia melihat gerobak getuk Budi
dan berkata Baiklah kalau kamu tidak maenginginkan uang ini, biarakan
saya membeli semua getukmu. Mendengar suara itu Budi menjadi
senang dan haru akhirnya dia bisa mendapatkan uang dan membelikan
obat untuk ayahnya. Terimakasih bu! jawab Budi kepada Wanita itu.

You might also like