You are on page 1of 10

Jenis Jenis Prosesor

Perkembangan teknologi prosesor begitu pesatnya akhir-akhir ini. Dalam setahun bisa
muncul beberapa jenis prosesor yang baru.
Hal ini dipicu oleh
Pertama oleh tuntutan pengembangan itu sendiri
kedua oleh persaingan sengit antara 2 raksasa produsen prosesor, Intel dan AMD.

Sebagai orang awam, tentu kita tidak paham masalah-masalah teknis, itu adalah bagian
orang IT. Tapi setidaknya kita harus tahu jenis prosesor apa saja yang ada saat ini,
sehingga saat kita akan membeli komputer kita, sedikit banyak, tahu apa yang kita beli.

Intel vs AMD

Dari beberapa produsen prosesor, hanya ada 2 nama yang menguasai pasar, Intel dan
AMD (Advance Micro Device). Bagi sebagian besar orang awam, malah hanya tahu satu
nama, yaitu Intel. Bahkan ada yg hanya mengenal salah satu merk dagang dari Intel,
yakni Pentium. Memang Pentium adalah nama prosesor Intel yg paling melegenda.

Bagi orang yg agak “mengerti” tetek bengek komputer, mungkin sudah kenal nama
AMD. Tapi nama ini dipersepsikan sebagai prosesor yang murahan, panas, jelek dan
imitasi dari prosesor Intel. Persepsi ini tdk bisa dipersalahkan 100%. Awalnya AMD
memang hanya membuat prosesor dgn “menjiplak” teknologi Intel dan atas “restu” pihak
Intel, tentu saja.

Namun, karena satu dan lain hal, terjadi persengketaan yg cukup sengit antara Intel dan
AMD dan pengadilan mengharuskan AMD mengembangkan sendiri teknologi
pembuatan prosesornya. Dari sejak itu, para engineer AMD terpaksa bekerja keras siang
dan malam. Kucuran keringat mereka itu tidak sia². Setelah beberapa tahun “tirakat” di
dalam laboratorium, mereka berhasil membuat prosesor yang bisa mengimbangi, bahkan
dlm suatu periode waktu tertentu, mengungguli “guru”nya, dlm hal ini Intel, tentu saja.
Namun harus diakui bahwa dalam bidang pemasaran AMD masih tertinggal jauh dari
Intel, tetapi tidak dalam bidang teknologinya.

Jadi persepsi bahwa AMD itu murahan, jelek, panas, imitasi dan yg negatif² lainnya, saat
ini sudah tidak berlaku lagi. Kita punya pilihan yang sama² mumpuni untuk prosesor,
Intel atau AMD.

Adu Balap Kecepatan Prosesor

Dulu kinerja prosesor dilihat dari kecepatannya, yang diukur dengan satuan MHz (Mega
Hertz) atau GHz (Giga Hertz). Produsen prosesor terus berlomba menciptakan prosesor
dgn kecepatan tertinggi. Sejak jamannya Pentium 4 kecepatan prosesor sudah lebih dari
1.000 MHz sehingga mulai populer lah satuan GHz (1 GHz = 1.000 MHz) dalam
mengukur kecepatan prosesor.
Perlombaan ini seakan tak ada batasnya, 2 GHz terlampaui, 3 GHz terlampaui. Sampailah
pada suatu titik dimana mulai terjadi keterbatasan (limitasi) dlm meningkatkan kecepatan
prosesor. Limitasi yg paling sulit diatasi adalah temperatur. Semakin cepat prosesor,
semakin tinggi panas yang dihasilkan, semakin diperlukan sistem pendinginan yg lbh
canggih. Limitasi lain adalah konsumsi daya, semakin cepat prosesor, semakin banyak
pula energi yang dibutuhkan untuk menjalankannya. Efisiensi lalu menukik tajam. Pada
titik ini, para perancang prosesor mulai menciptakan ajang adu balap yang baru, dlm hal
ini adu kinerja dan efisiensi prosesor.

Adu Balap Kinerja Prosesor

Pihak pertama yg menyadari bahwa adu cepat, pada suatu titik, akan menjadi sebuah ke-
sia²an adalah AMD. Mereka sadar akan sulit bersaing dengan Intel kalau mereka berpacu
di lintasan balap yg sama. Mereka mengembangkan prosesor tdk lagi berbasis kecepatan
tapi berbasis kinerja. Yang jadi ukuran bukan lagi tingkat kecepatan (speed rating)
melainkan tingkat kinerja (perfromance rating). Dengan cerdik AMD menamai
prosesornya tidak dengan kecepatan (berapa GHz) tapi dengan angka perfromance
ratingnya. Dan tolok ukurnya juga mereka sendiri yg menentukan. Jadi orang akan sulit
memperbandingkan apple to apple antara prosesor AMD dan Intel pada saat itu.

Contohnya, AMD mengeluarkan prosesor dgn kecepatan “hanya” 1.8 GHz, mereka
memberi nama Athlon64 3000+. Angka 3000 secara tersamar mengacu ke angka 3 GHz.
Mereka seakan hendak mengatakan bahwa Athlon64 3000+ (sekalipun kecepatannya
hanya 1.8 GHz) memiliki kinerja mengimbangi prosesor (Intel) yg berkecepatan 3 GHz.
Dan pada kenyataannya memang, lebih kurang, demikian.

Dengan kecepatan yg relatif rendah itu, maka panas yg dihasilkan tdk terlampau tinggi
dan lbh hemat daya. Biaya produksinya pun bisa ditekan lbh rendah. Toh pada akhirnya
para pengguna komputer tdk peduli berapa GHz kecepatan prosesornya, yang penting
seberapa banyak output kinerjanya. Sesuai tidak dgn uang yg sdh mereka bayarkan.

Akhirnya , mau tak mau, Intel juga menganut filosofi yg sama. Mereka menamai prosesor
dgn kode² huruf dan angka yg tidak mengacu lagi kepada kecepatan. Pentium D 631
adalah salah satu contohnya.

Prosesor Berinti Banyak

Ketika penggunaan komputer semakin meluas dan beragam, dituntut pula prosesor yang
bisa mengerjakan beberapa tugas sekaligus. Sudah jamak sekarang ini orang mengetik
laporan di komputer sekaligus mendengarkan musik dan pada saat yang sama dia sedang
merubah (convert) file musiknya dari format CD ke format mp3 unt dipindah ke mp3
playernya. Istilahnya kerennya multi-tasking, mengerjakan beberapa hal sekaligus di satu
komputer yg sama.

Pada komputer yg inti (core) prosesornya hanya satu (single core), hal ini memang masih
bisa dikerjakan. Namum krn “otak”nya (core adalah otak dari prosesor) cuma 1 terpaksa
bbrp tugas itu dikerjakan secara bergantian dan bergiliran. Untuk tugas² yg “ringan”
seperti mendengarkan musik sambil mengetik surat, misalnya, prosesor single core masih
mampu menanganinya tanpa si pengguna merasa “terganggu”. Tapi kalau tugas² itu
cukup “berat” seperti converting file, main game 3D dsb, kadang terjadi lag atau program
terhenti sejenak. Kalau mendengarkan musik, maka alunan suara akan terdengar putus².
Itu tandanya prosesor sdh kewalahan menangani tugas yg ber-tumpuk².

Produsen prosesor merespons tuntutan para penggunanya dengan menciptakan prosesor


yg memiliki lebih dari 1 core (multi core). Angka yg terdekat setelah 1 tentu saja 2. Maka
lahirlah prosesor berinti 2 (dual core). Intel mulai dgn Pentium D (PD) dan AMD mulai
dgn Athlon64 X2 (A64 X2).

Meskipun sama² memiliki 2 cores, secara prinsip keduanya berbeda arsitektur. PD


menempatkan kedua coresnya dlm 2 chip yg berbeda sedangkan A64 X2 kedua cores
berada dlm 1 chip.

Biar gampang kita umpamakan saja prosesor itu sebuah rumah. Lalu chip adalah kamar
dan core adalah orang. Pada PD, dua orang itu menempati 2 kamar yg berbeda dlm 1
rumah itu. Otomatis krn kamarnya berbeda, untuk bisa saling komunikasi mereka harus
memakai interkom atau telepon, misalnya. Sedang A64 X2 menempatkan kedua orang itu
dlm 1 kamar sehingga komunikasi diantara keduanya jauh lbh mudah. Jadi PD memiliki
2 chip dlm 1 prosesor, sedang A64 X2 hanya punya 1 chip.

Istilah dual core jadi rancu ketika Intel mempromosikan PD sbg dual core, padahal
pengertian sesungguhnya dari dual core adakah struktur yg dipakai di A64 X2. Sejatinya
struktur PD lbh tepat disebut double core. Tapi okey lah, bagi kita orang awam tdk
penting betul dual core atau double core.

Kemudian Intel meluncurkan prosesor yg real dual core dgn nama dagang Core® 2 Duo
(C2D). Mereka ingin nama dagang Core bisa menggantikan Pentium, tapi rupanya
konsumen masih menempatkan nama Pentium dalam top-of-mind mereka. Sulit unt
melupakan Pentium. Akhirnya Intel meluncurkan juga Pentium Dual Core dgn serie
E21xx. Nah, tambah membingungkan lagi kan, ada Pentium D yg diklaim dual core, ada
C2D yg memang betul² dual core, lalu ada pula Pentium Dual Core E21xx. Yah, bahasa
marketing memang kadang suka membuat bingung. Apalagi kalau marketingnya kelewat
canggih kayak Intel.

Tapi secara hirarkis berdasar kinerjanya (pada speed yg sama), untuk prosesor Intel
berinti 2 (biar tdk bingung antara double core dan dual core) adalah sebagai berikut
· C2D serie E8xxx
· C2D serie E6xxx
· C2D serie E4xxx
· Pentium Dual Core E21xx
· Pentium D
Sekarang sudah ada prosesor dengan 4 cores. Intel punya Core 2 Quadro (C2Q) sedang
AMD punya Phenom X4. Memang persaingan di antara keduanya tdk pernah habis (dan
semoga jangan sampai habis) karena dgn adanya persaingan maka teknologi akan
semakin cepat berkembang. Konsekuensinya harus lbh sering ganti komputer, atau
minimal upgrade, krn para pembuat perangkat lunak pun akan berlomba menggunakan
teknologi perangkat keras yg telah tersedia di pasar. Siapkan dompet yg lebih tebal,
terutama unt Anda yg selalu haus mencicipi teknologi terbaru

AMD Triple-Core

Amerika Serikat, 17 September 2007. Tiga core prosesor, mengapa tidak? Sepertinya
itulah yang ada di benak para ahli di AMD. Kemarin baru saja AMD memberikan berita
resmi bahwa awal tahun 2008 mereka akan meluncurkan prosesor baru dengan triple-
core. Prosesor baru ini dimasukkan ke keluarga prosesor quad-core AMD (Phenom) yang
rencananya dirilis tahun depan. Pada dasarnya prosesor triple-core ini menggunakan
desain yang sama dengan quad-core, namun AMD “mematikan” satu core sehingga
hanya tiga core yang berfungsi.

Bob brewer, corporate vice president of marketing and strategy dari AMD menjelaskan
bahwa sampai saat ini penjualan prosesor quad-core masih sedikit dan belum banyak
software yang mendukung optimalisasi empat core. Akan tetapi, banyak aplikasi dan
pengguna yang menginginkan “sedikit tenaga lebih” dibandingkan prosesor dual-core, di
sinilah prosesor triple-core mereka akan mengisi pasar.

Lebih lanjut Brewer mengaku bahwa kelahiran prosesor baru ini tidaklah direncanakan,
namun efek dari proses produksi quad-core AMD yang baru. “Quad-core kami
menggunakan desain yang berbeda dan lebih canggih (dari Intel), satu kesalahan kecil
saja akan menghancurkan satu batch prosesor di proses produksi”. Prosesor dengan tiga
core inilah yang kemudian muncul dari produksi quad-core AMD yang tidak berhasil
lolos uji lab.

Belum diperoleh data yang akurat tentang gambaran kinerja prosesor triple-core AMD.
Akan tetapi jike memuaskan, tampaknya AMD bisa menambah ceruk pasarnya di dunia
prosesor, terutama bila perusahaan asal California ini pintar mematok harganya.

Prosesor Quad-Core Opteron

AMD memperkenalkan 4 prosesor Quad-Core AMD Opteron SE yang diklaim bakal


membantu para manager TI dalam mengembangkan kemampuan datacenter mereka
dalam rangka memenuhi kebutuhan komputasi di lingkungan perusahaan.

Dibandingkan investasi untuk proprietary hardware yang sangat mahal, prosesor produk
ini dijanjikan bakal mempermudah perusahaan mengembangkan datacenter mereka
dengan lebih mudah dan terjangkau ke server yang menawarkan fungsionalitas kelas
enterprise pada harga standar.
Penambahan inti menjadi 4 socket dan 8 socket pada server x86 ini memungkinkan
pengguna mendapatkan keuntungan terbaik dalam performa dan efisiensi, yang sangat
penting untuk menangani aplikasi-aplikasi database dan virtualisasi.

Sistem Prosesor Quad-Core AMD Opteron SE akan tersedia dari perusahaan OEM
Global dan penyedia solusi, termasuk Hewlett-Packard, Sun Microsystems, Dell dan
IBM.

Prosesor Quad Core AMD Opteron dengan model 2360 SE (2,5 GHz), 2358 SE (2,4
GHz), 8360 SE (2,5 GHz) dan 8358 SE (2,4 GHz) telah tersedia dan telah mencatatkan
rekor benchmark untuk performa di industri.

--------------------------

Pengertian dan Jenis Processor


Posted on 17 June 2009 by Babesajabu

Processor sering disebut sebagai otak dan pusat


pengendali computer yang didukung oleh kompunen lainnya. Processor adalah sebuah IC
yang mengontrol keseluruhan jalannya sebuah sistem komputer dan digunakan sebagai
pusat atau otak dari komputer yang berfungsi untuk melakukan perhitungan dan
menjalankan tugas. Processor terletak pada socket yang telah disediakan oleh
motherboard, dan dapat diganti dengan processor yang lain asalkan sesuai dengan socket
yang ada pada motherboard. Salah satu yang sangat besar pengaruhnya terhadap
kecepatan komputer tergantung dari jenis dan kapasitas processor.
Prosesor adalah chip yang sering disebut “Microprosessor” yang sekarang

ukurannya sudah mencapai Gigahertz (GHz). Ukuran


tersebut adalah hitungan kecepatan prosesor dalam mengolah data atau informasi. Merk
prosesor yang banyak beredar dipasatan adalah AMD, Apple, Cyrix VIA, IBM, IDT, dan
Intel. Bagian dari Prosesor Bagian terpenting dari prosesor terbagi 3 yaitu :

• Aritcmatics Logical Unit (ALU)


• Control Unit (CU)
• Memory Unit (MU)

Sejarah Perkembangan Mikroprocessor

Dimulai dari sini :

1971 : 4004 Microprocessor

Pada tahun 1971 munculah microprocessor pertama Intel , microprocessor 4004 ini
digunakan pada mesin kalkulator Busicom. Dengan penemuan ini maka terbukalah jalan
untuk memasukkan kecerdasan buatan pada benda mati.

1972 : 8008 Microprocessor

Pada tahun 1972 munculah microprocessor 8008 yang berkekuatan 2 kali lipat dari
pendahulunya yaitu 4004.

1974 : 8080 Microprocessor

Menjadi otak dari sebuah komputer yang bernama Altair, pada saat itu terjual sekitar
sepuluh ribu dalam 1 bulan

1978 : 8086-8088 Microprocessor

Sebuah penjualan penting dalam divisi komputer terjadi pada produk untuk komputer
pribadi buatan IBM yang memakai prosesor 8088 yang berhasil mendongkrak nama intel.

1982 : 286 Microprocessor


Intel 286 atau yang lebih dikenal dengan nama 80286 adalah sebuah processor yang
pertama kali dapat mengenali dan menggunakan software yang digunakan untuk
processor sebelumnya.

1985 : Intel386™ Microprocessor

Intel 386 adalah sebuah prosesor yang memiliki 275.000 transistor yang tertanam
diprosessor tersebut yang jika dibandingkan dengan 4004 memiliki 100 kali lipat lebih
banyak dibandingkan dengan 4004

1989 : Intel486™ DX CPU Microprocessor

Processor yang pertama kali memudahkan berbagai aplikasi yang tadinya harus
mengetikkan command-command menjadi hanya sebuah klik saja, dan mempunyai
fungsi komplek matematika sehingga memperkecil beban kerja pada processor.

1993 : Intel® Pentium® Processor


Processor generasi baru yang mampu menangani berbagai jenis data seperti suara, bunyi,
tulisan tangan, dan foto.

1995 : Intel® Pentium® Pro Processor

Processor yang dirancang untuk digunakan pada aplikasi server dan workstation, yang
dibuat untuk memproses data secara cepat, processor ini mempunyai 5,5 jt transistor yang
tertanam.

1997 : Intel® Pentium® II Processor

Processor Pentium II merupakan processor yang menggabungkan Intel MMX yang


dirancang secara khusus untuk mengolah data video, audio, dan grafik secara efisien.
Terdapat 7.5 juta transistor terintegrasi di dalamnya sehingga dengan processor ini
pengguna PC dapat mengolah berbagai data dan menggunakan internet dengan lebih
baik.

1998 : Intel® Pentium II Xeon® Processor

Processor yang dibuat untuk kebutuhan pada aplikasi server. Intel saat itu ingin
memenuhi strateginya yang ingin memberikan sebuah processor unik untuk sebuah pasar
tertentu.

1999 : Intel® Celeron® Processor

Processor Intel Celeron merupakan processor yang dikeluarkan sebagai processor yang
ditujukan untuk pengguna yang tidak terlalu membutuhkan kinerja processor yang lebih
cepat bagi pengguna yang ingin membangun sebuah system computer dengan budget
(harga) yang tidak terlalu besar. Processor Intel Celeron ini memiliki bentuk dan
formfactor yang sama dengan processor Intel jenis Pentium, tetapi hanya dengan
instruksi-instruksi yang lebih sedikit, L2 cache-nya lebih kecil, kecepatan (clock speed)
yang lebih lambat, dan harga yang lebih murah daripada processor Intel jenis Pentium.
Dengan keluarnya processor Celeron ini maka Intel kembali memberikan sebuah
processor untuk sebuah pasaran tertentu.

1999 : Intel® Pentium® III Processor

Processor Pentium III merupakan processor yang diberi tambahan 70 instruksi baru yang
secara dramatis memperkaya kemampuan pencitraan tingkat tinggi, tiga dimensi, audio
streaming, dan aplikasi-aplikasi video serta pengenalan suara.

1999 : Intel® Pentium® III Xeon® Processor

Intel kembali merambah pasaran server dan workstation dengan mengeluarkan seri Xeon
tetapi jenis Pentium III yang mempunyai 70 perintah SIMD. Keunggulan processor ini
adalah ia dapat mempercepat pengolahan informasi dari system bus ke processor , yang
juga mendongkrak performa secara signifikan. Processor ini juga dirancang untuk
dipadukan dengan processor lain yang sejenis.

2000 : Intel® Pentium® 4 Processor

Processor Pentium IV merupakan produk Intel yang kecepatan prosesnya mampu


menembus kecepatan hingga 3.06 GHz. Pertama kali keluar processor ini berkecepatan
1.5GHz dengan formafactor pin 423, setelah itu intel merubah formfactor processor Intel
Pentium 4 menjadi pin 478 yang dimulai dari processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1.3
GHz sampai yang terbaru yang saat ini mampu menembus kecepatannya hingga 3.4 GHz.

2001 : Intel® Xeon® Processor

Processor Intel Pentium 4 Xeon merupakan processor Intel Pentium 4 yang ditujukan
khusus untuk berperan sebagai computer server. Processor ini memiliki jumlah pin lebih
banyak dari processor Intel Pentium 4 serta dengan memory L2 cache yang lebih besar
pula.

2001 : Intel® Itanium® Processor

Itanium adalah processor pertama berbasis 64 bit yang ditujukan bagi pemakain pada
server dan workstation serta pemakai tertentu. Processor ini sudah dibuat dengan struktur
yang benar-benar berbeda dari sebelumnya yang didasarkan pada desain dan teknologi
Intel’s Explicitly Parallel Instruction Computing ( EPIC ).

2002 : Intel® Itanium® 2 Processor


Itanium 2 adalah generasi kedua dari keluarga Itanium

2003 : Intel® Pentium® M Processor

Chipset 855, dan Intel® PRO/WIRELESS 2100 adalah komponen dari Intel®
Centrino™. Intel Centrino dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar akan keberadaan
sebuah komputer yang mudah dibawa kemana-mana.

2004 : Intel Pentium M 735/745/755 processors

Dilengkapi dengan chipset 855 dengan fitur baru 2Mb L2 Cache 400MHz system bus dan
kecocokan dengan soket processor dengan seri-seri Pentium M sebelumnya.

2004 : Intel E7520/E7320 Chipsets

7320/7520 dapat digunakan untuk dual processor dengan konfigurasi 800MHz FSB,
DDR2 400 memory, and PCI Express peripheral interfaces.

2005 : Intel Pentium 4 Extreme Edition 3.73GHz

Sebuah processor yang ditujukan untuk pasar pengguna komputer yang menginginkan
sesuatu yang lebih dari komputernya, processor ini menggunakan konfigurasi 3.73GHz
frequency, 1.066GHz FSB, EM64T, 2MB L2 cache, dan HyperThreading.

2005 : Intel Pentium D 820/830/840

Processor berbasis 64 bit dan disebut dual core karena menggunakan 2 buah inti, dengan
konfigurasi 1MB L2 cache pada tiap core, 800MHz FSB, dan bisa beroperasi pada
frekuensi 2.8GHz, 3.0GHz, dan 3.2GHz. Pada processor jenis ini juga disertakan
dukungan HyperThreading.

2006 : Intel Core 2 Quad Q6600

Processor untuk type desktop dan digunakan pada orang yang ingin kekuatan lebih dari
komputer yang ia miliki memiliki 2 buah core dengan konfigurasi 2.4GHz dengan 8MB
L2 cache (sampai dengan 4MB yang dapat diakses tiap core ), 1.06GHz Front-side bus,
dan thermal design power ( TDP )

2006 : Intel Quad-core Xeon X3210/X3220

Processor yang digunakan untuk tipe server dan memiliki 2 buah core dengan masing-
masing memiliki konfigurasi 2.13 dan 2.4GHz, berturut-turut , dengan 8MB L2 cache
( dapat mencapai 4MB yang diakses untuk tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan
thermal design power (TDP)

You might also like