Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Lebih dari setahun lalu, Thailand dan Kamboja terlibat ketegangan yang
dipicu oleh klaim masing-masing pihak akan kepemilikan kuil Preah Vihear di
perbatasan kedua negara. Candi berusia delapan abad itu memicu ketegangan setelah
perbatasan bahkan sempat terlibat aksi saling tembak yang menjatuhkan korban jiwa.
Namun berkat upaya sejumlah pihak, ketegangan akhirnya bisa diredakan setelah
Thailand mengakui bahwa kuil itu memang masuk dalam bagian wilayah Kamboja.
tak berlangsung lama. Beberapa hari terakhir, kedua negara kembali terlibat
ketegangan setelah Perdana Menteri Kamboja Hun Sen melantik mantan Perdana
Aksi saling tarik duta besar pun terjadi. Thailand memprotes sikap Kamboja
dengan memanggil pulang duta besarnya dari negara itu. Tindakan serupa juga
ulang seluruh kesepakatan kerjasama dengan Kamboja. Tak hanya itu, Perdana
internalnya.
Jika di Bangkok kebijakan Hun Sen itu dipandang sebagai campur tangan dan
pelecehan, di Phnom Penh justeru Hun Sen didukung. Alasannya, terlepas dari siapa
kebolehan dan keahlian seseorang bukan tindakan yang patut dipersalahkan. Tak ada
yang memungkiri kepandaian Tahksin Shinawatra dalam soal ekonomi. Karena itu,
kemarahan Thailand jelas tak beralasan. Terbukti bahwa Jepang juga pernah
mbalelo dari negara itu terhadap Thailand. Sebab, Thaksin adalah buronan yang harus
Thailand dan Kamboja. Kedua negara ini awalnya merupakan dua negara Asia
Tenggara yang memiliki hubungan yang baik. Keduanya sangat jarang terlibat
pertikaian. Hal ini mungkin dikarenakan kedua negara tersebut memiliki banyak
persamaan. Salah satu persamaan tersebut adalah persamaan agama, yaitu agama
kedua adalah dari sistem pemerintahan mereka, yang sama-sama mengadopsi sistem
monarki absolut. Namun hubungan yang baik itu lantas menjadi merenggang selepas
konflik Perang Indochina pada 1975, selepas Perang Indochina tersebut hubungan
belakangan ini.
Permasalahannya terletak pada satu tempat : Kuil Preah Vihear. Sebuah kuil
Penyebabnya adalah karena wilayah seluas 4,6 km2 di sekitar kuil tersebut kini
sedang diperebutkan dua negara ASEAN, Thailand dan Kamboja. Kedua negara itu
tersebut merupakan bukti pelanggaran kedaulatan nasional mereka. Juli 2008 lalu,
kedua negara yang bertikai tersebut sama-sama menempatkan tentaranya yang
keseluruhannya berjumlah lebih dari 4000 pasukan di kawasan Kuil Preah Vihear
tersebut.
Sebenarnya sejak dahulu, wilayah seluas 4,6 km2 ini memang sudah menjadi
keputusan UNESCO yang memasukkan kuil itu ke dalam daftar warisan sejarah
dunia. Keputusan UNESCO ini kemudian mengundang dua reaksi berbeda, reaksi
gembira dari rakyat Kamboja, serta reaksi negatif dari rakyat Thailand. Sebenarnya,
masalah kepemilikan kuil tersebut sudah diatur oleh Mahkamah Internasional tahun
1962, yang menyatakan kuil tersebut adalah milik rakyat Kamboja namun yang
menjadi masalah di sini adalah wilayah seluas 4,6 km2 di sekitar kuil tersebut yang
sengketa yang kemudian berlanjut dengan konflik bersenjata di wilayah itu. Konflik
bersenjata yang terjadi pada tanggal 15 Oktober yang lalu tersebut dikabarkan telah
menewaskan tiga tentara Kamboja dan membuat empat tentara Thailand luka-luka.
Hal ini tentu membuat warga Kamboja berang. Kemarahan warga Kamboja itu
menyebabkan kedutaan Thailand dan beberapa usaha milik warga Thailand dibakar dan
Perdebatan mengenai wilayah sekitar Kuil Preah Vihear itu sebenarnya sudah
dimulai sejak lama. Perdebatan ini muncul karena Kamboja, sebagai negara bekas jajahan
Perancis, dan Thailand menggunakan peta berbeda yang menunjukkan teritori masing-
masing negara. Dan karena peta yang digunakan kedua negara tersebut berbeda (Kamboja
petanya sendiri), tentu saja banyak terjadi salah penafsiran mengenai besar wilayah
masing-masing. Salah satu wilayah yang disalahtafsirkan itu adalah wilayah seluas 4,6
km2 di sekitar Kuil Preah Vihear tersebut. Dan apabila, misalnya klaim Kamboja tentang
wilayah 4,6 km2 ini lantas dikabulkan Thailand, Thailand khawatir Kamboja akan
semakin merajalela dan mencaplok pula wilayah-wilayah lain yang juga disalahtafsirkan.
Hal yang sama juga berlaku sebaliknya. Karena itu, tidak heran wilayah yang hanya
seluas 4,6 km2 itu begitu diperebutkan, baik oleh Kamboja maupun Thailand.
Akan tetapi, sebenarnya ada satu masalah lagi yang mendorong Kamboja maupun
Thailand untuk memiliki wilayah sekitar Kuil Preah Vihear tersebut. Alasan tersebut
adalah karena wilayah sekitar Kuil Preah Vihear adalah wilayah yang kaya akan sumber
daya mineral—minyak bumi dan gas alam. Kepemilikan akan wilayah sekitar Kuil Preah
Vihear itu berarti akan menjamin terpenuhinya kebutuhan energi negara pemiliknya, juga
sekaligus akan meningkatkan pemasukan negara tersebut dari sisi penjualan sumber
energi. Hal ini menambah alasan mengapa wilayah sekitar Kuil Preah Vihear merupakan
wilayah yang layak untuk diperebutkan, baik oleh Thailand dan Kamboja.
kedua negara tersebut sudah tidak sehangat 15 Oktober lalu. Akan tetapi harus diakui
hubungan antar keduanya masih tegang. Walaupun usul untuk mengadakan pertemuan
antara kedua belah pihak yang bertikai tersebut telah disetujui oleh wakil Thailand dan
Kamboja, namun hingga kini Thailand dan Kamboja belum bertemu secara langsung
untuk menyelesaikan konflik perebutan wilayah sekitar Kuil Preah Vihear tersebut.
sebagai perspektif tertua dalam ilmu hubungan internasional menjelaskan berbagai asumsi
dasarnya dan hubungannya dengan konflik Thailand-Kamboja. Asumsi dasar realis yang
pertama, dan yang paling utama adalah bahwa negara dipandang sebagai satu-satunya
aktor utama dalam ilmu hubungan internasional, realis memandang bahwa aktor yang
paling berpengaruh dan paling penting dalam ilmu hubungan internasional adalah negara.
Dalam konflik Thailand-Kamboja, pentingnya peran negara sebagai aktor utama dalam
hubungan internasional sangat terasa. Hal ini dibuktikan dengan tidak signifikannya peran
aktor lain, selain negara dalam konflik Thailand-Kamboja ini. Semisal, keberadaan
Organisasi Internasional seperti PBB ataupun ASEAN, yang ternyata tidak mampu
diselesaikan bila negara-negara yang berkonflik, dalam hal ini Thailand dan Kamboja
bersedia untuk berdamai; yang sayangnya dalam kasus ini belum terlaksana.
Asumsi kedua kaum realis yang terbukti dalam kasus ini adalah bahwa hubungan
antar negara adalah hubungan yang bersifat konfliktual dan konflik tersebut pada
akhirnya harus diselesaikan melalui perang. Thailand dan Kamboja yang pada awalnya
berhubungan baik, pada akhirnya juga akan berkonflik, seperti asumsi kaum realis. Realis
memandang setiap hubungan antar negara pastilah mendatangkan konflik, karena dalam
nasional tiap negara tentulah berbeda-beda. Hal inilah yang menyebabkan akan mudah
sekali terjadi benturan-benturan kepentingan dalam hubungan antar negara, yang pada
akhirnya akan berbuntut pada timbulnya konflik antar negara. Dan realis memandang,
satu-satunya jalan bagi penyelesaian itu adalah perang, di mana pihak yang kuat
kemudian akan mengalahkan pihak yang lemah, dan pihak yang kalah kemudian akan
melakukan apa yang diinginkan pihak pemenang perang. Konflik perebutan wilayah
seluas 4,6 km2 di sekitar Kuil Preah Vihear antar Thailand-Kamboja kini sudah dapat
dikatakan mencapai tahap perang, yang terjadi dengan adanya gencatan senjata yang
kemudian menimbulkan tewasnya tiga korban dari tentara Kamboja. Perang ini, menurut
realis, dapat dianggap sebagai jalan bagi penyelesaian konflik Thailand-Kamboja, atau
dapat juga dianggap sebagai awal dari sebuah jalan panjang menuju terciptanya
konflik kepentingan yang dalam, baik antar negara maupun antar masyarakat3.
kepentingan nasional Thailand dan Kamboja dalam wilayah seluas 4,6 km2 di sekitar Kuil
Preah Vihear itu, yaitu bahwa baik Thailand maupun Kamboja ingin menguasai wilayah
yang kaya akan sumber daya energi tersebut. Penguasaan akan wilayah yang
menghasilkan minyak bumi dan gas alam4 tersebut merupakan unsur yang sangat penting
bagi pemenuhan power Thailand ataupun Kamboja, yang dapat dikatakan belum memiliki
dipandang sebagai sesuatu yang langka dan diperjuangkan oleh setiap negara seperti
negara dalam dunia internasional, yang kemudian akan meningkatkan power suatu
negara. Kepemilikan sumber energi tersebut juga kemudian akan membawa angin segar
bagi perekonomian negara (dalam hal ini bagi Thailand atau Kamboja, tergantung
wilayah itu akan jatuh ke tangan siapa), karena setiap negara akan berebut untuk membeli
energi dari negara pemilik sumber energi tersebut. Penaikkan bargaining position yang
kemudian berdampak pada peningkatan power yang dimiliki, serta kemajuan dalam
kepentingan nasional setiap negara, dan ketiga unsur tersebut akan dapat dicapai dengan
penguasaan wilayah seluas 4,6 km2 di sekitar Kuil Preah Vihear. Karena itu, tidak heran
sangat krusial perannya dalam upaya pencapaian kepentingan nasional kedua negara.
bahwa dalam interaksi internasional antar negara, suatu konflik pasti terjadi. Konflik itu
mutlak dan pasti ada dalam hubungan antar negara, karena setiap negara akan terus
pandangan Joseph Frankel yang mengatakan bahwa kaum realis cenderung menolak nilai
moral universal, dan sebaliknya bertindak berdasarkan kepentingan diri dan lebih
Walaupun terdengar kejam, namun nyatanya hal inilah yang terjadi dalam
hubungan antar negara di dunia internasional. Faktanya, negara lebih sering bertindak atas
dasar dan dengan pengaruh power6, dan karena itu, hal-hal lain seperti moralitas dan nilai
Penekanan hubungan internasional dalam masalah perolehan dan peningkatan power juga
Kamboja ini. Pertama, bahwa negara adalah satu-satunya aktor utama dalam hubungan
hubungan antar negara adalah hubungan yang bersifat konfliktual dan konflik antar
dengan pecahnya konflik bersenjata pada 15 Oktober 2008 lalu yang kemudian
menewaskan dua tentara Kamboja sebagai akibat konflik perebutan wilayah yang
berkepanjangan. Ketiga, asumsi bahwa adanya konflik kepentingan yang dalam antar
negara dan antar masyarakat—yang kemudian dijelaskan dengan menyebutkan rasa sama-
sama ingin memenuhi kepentingan nasional terkait dengan wilayah kaya minyak bumi
dan gas alam yang sedang diperebutkan Thailand dan Kamboja, serta implikasi
kepemilikan itu pada bargaining position dan power mereka. Serta keempat, pandangan
bahwa kaum realis cenderung menolak nilai moral universal dan lebih mementingkan
Kamboja sebagai negara tetangga yang seharusnya menerapkan good neighbour policy,
dan sebaliknya mulai saling menggunakan power-nya untuk menekan pihak yang lain.
Berbagai asumsi realis di atas terbukti benar dan terjadi dalam konflik bersenjata
Thailand-Kamboja, dan asumsi di atas kembali mengingatkan kita pada pandangan kaum
realis yang menurut penulis paling mewakili seluruh pandangan lain, yaitu bahwa dalam
dunia internasional, konflik merupakan hal yang mutlak dan pasti ada. Dan bahwa
hubungan internasional akan selalu berkisar pada usaha saling menjatuhkan antar negara,
Kamboja
di Asia Tenggara. Negara ini merupakan penerus Kekaisaran Khmer yang pernah
di timur, dan Teluk Thailand di selatan. Sungai Mekong dan Danau Tonle Sap
membantu negara Kamboja ini. Buku - buku taktik perang karangan perwira militer
Indonesia banyak digunakan oleh militer Kamboja. Oleh karenanya, para calon
Sejarah
ke-3,4 dan 5 Masehi, negara Funan dan Chenla bersatu untuk membangun daerah
Kamboja. Negara-negara ini mempunyai hubungan dekat dengan China dan India.
Kekuasaan dua negara ini runtuh ketika Kerajaan Khmer dibangun dan
Kerajaan Khmer masih bertahan hingga abad ke-15. Ibukota Kerajaan Khmer
terletak di Angkor, sebuah daerah yang dibangu pada masa kejayaan Khmer. Angkor
Wat, yang dibangun juga pada saat itu, menjadi simbol bagi kekuasaan Khmer.
Pada tahun 1432, Khmer dikuasai oleh Kerajaan Thai. Dewan Kerajaan
Lovek akhirnya bisa dikuasai oleh Thai dan Vietnam, dan juga berakibat pada
hilangnya sebagian besar daerah Khmer. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1594. Selama
3 abad berikutnya, Khmer dikuasai oleh Raja-raja dari Thai dan Vietnam secara
bergilir.
Pada tahun 1863, Raja Norodom, yang dilantik oleh Thai, mencari
perjanjian dengan pihak Perancis yang isinya memberikan hak kontrol provinsi
Battambang dan Siem Reap yang menjadi bagian Thai. Akhirnya, kedua daerah ini
diberikan pada Kamboja pada tahun 1906 pada perjanjian perbatasan oleh Perancis
dan Thai.
Daerah
Kamboja dibagi menjadi 20 provinsi (khett) and 4 kota praja (krong). Daerah
barat dan utara, Laos di timurlaut dan Vietnam di timur dan tenggara. Kenampakan
geografis yang menarik di Kamboja ialah adanya dataran lacustrine yang terbentuk
akibat banjir di Tonle Sap. Gunung tertinggi di Kamboja adalah Gunung Phnom
Ekonomi
berkuasa. Tapi, pada tahun 1990-an, Kamboja menunjukkan kemajuan ekonomi yang
tidak akan diformat<nowiki>Teks ini tidak akan diformatTeks ini tidak akan
dan turisme.
Budaya
Budaya di Kamboja sangatlah dipengaruhi oleh agama Buddha Theravada.
budaya yang lain, seperti, Festival Bonn OmTeuk, yaitu festival balap perahu nasional
yang diadakan setiap November. Rakyat Kamboja juga menyukai sepak bola
Thailand
juga Prathēt Thai), kadangkala juga disebut Mueang Taek, adalah sebuah negara di
Asia Tenggara yang berbatasan dengan Laos dan Kamboja di timur, Malaysia dan
Teluk Siam di selatan, dan Myanmar dan Laut Andaman di barat. Thailand dahulu
dikenal sebagai Siam sampai tanggal 11 Mei 1949. Kata "Thai" (ไทย) berarti
"kebebasan" dalam bahasa Thailand, namun juga dapat merujuk kepada suku Taek,
sehingga menyebabkan nama Siam masih digunakan di kalangan orang Thai terutama
Sejarah
Asal mula Thailand secara tradisional dikaitkan dengan sebuah kerajaan yang
berumur pendek, Kerajaan Sukhothai yang didirikan pada tahun 1238. Kerajaan ini
kemudian diteruskan Kerajaan Ayutthaya yang didirikan pada pertengahan abad ke-14
dipengaruhi dengan kuat oleh Tiongkok dan India. Hubungan dengan beberapa negara
besar Eropa dimulai pada abad ke-16 namun meskipun mengalami tekanan yang kuat,
Thailand tetap bertahan sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak
pernah dijajah oleh negara Eropa, meski pengaruh Barat, termasuk ancaman
hingga 1995 - rata-rata 9% per tahun - tekanan spekulatif yang meningkat terhadap
mata uang Thailand, Baht, pada tahun 1997 menyebabkan terjadinya krisis yang
mengambangkan Baht. Setelah sekian lama dipatok pada nilai 25 Baht untuk satu
dolar AS, Baht mencapai titik terendahnya pada kisaran 56 Baht pada Januari 1998
dan ekonominya melemah sebesar 10,2% pada tahun yang sama. Krisis ini kemudian
4,2% dan tumbuh 4,4% pada tahun 2000, kebanyakan merupakan hasil dari ekspor
yang kuat - yang meningkat sekitar 20% pada tahun 2000. Pertumbuhan sempat
diperlambat ekonomi dunia yang melunak pada tahun 2001, namun kembali menguat
pada tahun-tahun berikut berkat pertumbuhan yang kuat di RRC dan beberapa
program stimulan dalam negeri serta Kebijakan Dua Jalur yang ditempuh pemerintah
Thaksin Shinawatra. Pertumbuhan pada tahun 2003 diperkirakan mencapai 6,3%, dan
industri ini memperoleh keuntungan tambahan dari melemahnya Baht dan stabilitas
Thailand. Kedatangan wisatawan pada tahun 2002 (10,9 juta) mencerminkan kenaikan
Provinsi
Utara • Lampang • Phichit
• Lamphun • Phitsanulok
• Chiang Mai • Mae Hong Son • Phrae
• Chiang Rai • Nakhon Sawan • Sukhothai
• Kamphaeng • Nan • Tak
Phet • Phayao • Uthai Thani
• Phetchabun • Uttaradit
Timur
• Chachoengsao
• Chanthaburi
• Chonburi
• Rayong
• Prachinburi
• Srakaeo
• Trat
Selatan • Ranong
• Satun
• Chumphon • Songkhla
• Krabi • Surat Thani
• Nakhon Si Thammarat • Trang
• Narathiwat • Yala
• Pattani
• Phang Nga
• Phattalung
• Phuket
Tengah • Kanchanaburi
• Lopburi
• Ang Thong • Nakhon Nayok
• Ayutthaya • Nakhon Pathom
• Bangkok • Nonthaburi
• Chainat • Pathumthani
• Phetchaburi • Saraburi
• Prachuap Khiri Khan • Sing Buri
• Ratchaburi • Suphanburi
• Samut Prakan
• Samut Sakhon
• Samut Songkhram
Geografi
berada di Doi Inthanon (2.576 m). Sebelah timur laut terdiri dari Hamparan Khorat,
yang dibatasi di timur oleh sungai Mekong. Wilayah tengah negara didominasi
lembah sungai Chao Phraya yang hampir seluruhnya datar, dan mengalir ke Teluk
Semenanjung Melayu.
Cuaca setempat adalah tropis dan bercirikan monsun. Ada monsun hujan,
hangat dan berawan dari sebelah barat daya antara pertengahan Mei dan September,
serta monsun yang kering dan sejuk dari sebelah timur laut dari November hingga
pertengahan Maret. Tanah genting di sebelah selatan selalu panas dan lembab. Kota-
kota besar selain ibu kota Bangkok termasuk Nakhon Ratchasima, Nakhon Sawan,
Malaysia dan Teluk Siam di selatan, dengan Myanmar dan Laut Timur di barat dan
dengan Laos dan Kamboja di timur. Koordinat geografisnya adalah 5°-21° LU dan
97°-106° BT
Demografi
Populasi Thailand didominasi etnis Thai dan Lao, yang berjumlah 3/4 dari
seluruh penduduk. Selain itu juga terdapat komunitas besar etnis Tionghoa yang
secara sejarah memegang peranan yang besar dalam bidang ekonomi. Etnis lainnya
termasuk etnis Melayu di selatan, Mon, Khmer dan berbagai suku orang bukit.
Theravada, namun ada minoritas kecil pemeluk agama Islam, Kristen dan Hindu.
aksaranya sendiri, tetapi ada banyak juga bahasa daerah lainnya. Bahasa Inggris juga
dunia pada tahun 1990-an. Ada pula seni beladiri yang mirip dengan muay Thai di
yang gerakannya mirip dengan gerakan sembahyang. Hal-hal yang tabu dilakukan di
antaranya menyentuh kepala seseorang dan menunjuk dengan kaki, karena kepala dan
kaki masing-masing merupakan bagian tubuh yang paling atas dan bawah.
Masakan Thailand mencampurkan empat macam rasa yang dasar: manis, pedas, asam
dan asin.
Thailand-Kamboja
menolak intervensi pihak ketiga, dalam hal ini ASEAN, di dalam penyelesaian konflik
perbatasan. Sikap Thailand ini dapat memberikan gambaran apa yang sesungguhnya
tersebut dalam melihat sistem internasional. Ini artinya, bagaimana sebuah negara
bertindak ditentukan oleh perspektif apa yang digunakan oleh negara tersebut untuk
akhirnya, hasil penilaian tersebut akan diimplementasikan oleh negara dalam bentuk
ini memiliki pandangan yang saling bertolak belakang satu sama lain.
1) state of nature dari sistem internasional adalah anarki atau tidak adanya satu
otoritas pun yang mampu mengatur negara negara dan memiliki kedudukan di
atas negara;
internasional;
menyatakan bahwa
1) di dalam sistem internasional terdapat norma dan hukum yang mengatur
aktivitas negara-negara;
dan;
menginginkan konflik diselesaikan secara bilateral antara Thailand dan Kamboja saja.
Tidak dapat disangkal kebijakan Thailand ini bersumber dari pandangannya bahwa
negara.
Melalui sikap Thailand tersebut dapat dilihat perspektif apa yang digunakan
oleh Thailand dalam menyusun kebijakan luar negerinya, yaitu perspektif realis yang
pihak lain dalam penyelesaian masalah dianggap sebagai ancaman atas kedaulatan
negara.
oleh negara-negara anggota ASEAN dalam menyusun kebijakan luar negerinya. Hal
ini dapat dilihat dari kesepakatan negara-negara anggota menerapkan prinsip non-
anggotanya. Campur tangan ASEAN dipandang sebagai campur tangan pihak ketiga
Salah satu mimpi besar ASEAN saat ini adalah mewujudkan regionalisme di
kawasan Asia Tenggara. Upaya ini salah satunya dilakukan dengan menyusun Piagam
maka hal itu pasti erat kaitannya dengan perspektif Liberalis yang mengakui
akan memberikan sumbangan positif bagi negara. Dengan kata lain, kerjasama
akan memberikan keuntungan bagi sebuah negara dan juga tidak akan memberikan
yang anarki, prinsip yang berlaku adalah self help, yaitu setiap negara hanya akan
mementingkan dirinya masing-masing dan berbagai hal hanya dapat diusahakan oleh
negara bersangkutan itu sendiri. Dengan kata lain, bagi perspektif Realis, kerjasama
ada peluang bagi Thailand dan Kamboja untuk menyelesaikan masalah sengketa
Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva dan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen
Dwipihak
itu untuk menyelesaikan permasalahan itu secara dwipihak. Kepala Negara bertemu
dengan kedua pemimpin ASEAN itu sebagai seorang saudara sesama ASEAN
Lebih bagus selesai secara bilateral tanpa harus dibawa ke forum ASEAN
dwipihak.
darat– berpusat pada semak belukar seluas 4,6 km persegi di dekat kuil kuno berusia
900 tahun, Preah Vihear, di hutan tebing curam yang memisahkan kedua negara.
Kedua negara sudah terlibat pertikaian sejak berabad-abad lalu ketika kerajaan
pemilik candi itu, namun tanah yang mengelilinginya masih menjadi wilayah yang
diperebutkan.
Ketegangan makin meningkat awal Juli 2008 ketika tentara Kamboja menahan
tiga pengunjuk rasa Thailand yang masuk ke situs itu tanpa izin. Hal itu diikuti
dengan penempatan militer masing-masing negara di sekitar kuil itu. Sekalipun kedua
kubu sudah melakukan serangkaian putaran perundingan atas masalah itu, ternyata
hingga kini mereka gagal mencapai kesepakatan. Bahkan tentara dari kedua negara
telah beberapa kali melakukan baku tembak sehingga jatuh korban jiwa. Tahun 2003,
Kedutaan Besar Thailand di Phnom Penh dibakar para perusuh yang marah karena
komentar yang diduga dikeluarkan oleh seorang artis Thailand bahwa kompleks candi
negara menarik pulang duta besarnya karena keputusan Perdana Menteri Kamboja
Hun Sen menunjuk mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra sebagai
penasihat ekonominya.
Penh atas pengusaha besar itu, yang ditumbangkan dalam kudeta 2006 dan kini
tinggal di pengasingan untuk menghindari hukuman penjara karena kasus korupsi.
Thaksin dan Hun Sen bersahabat cukup erat selama beberapa tahun dan juga
menjalin kerjasama yang erat di antara mereka. Namun kondisi inilah yang terjadi di
Asia Tenggara. Dengan fakta yang demikian sangat sulit mengharapkan kerjasama
yang lebih erat akan tercapai di antara negara-negara anggota ASEAN sekalipun
Piagam ASEAN telah diberlakukan. Piagam ASEAN yang berciri liberalis akan selalu
kepada entitas yang lebih tinggi (ASEAN) dan menjalin kerjasama yang lebih erat
Brady, Brendan and Thet Sambath. Preah Vihear and Oil. http://preahvihear.com/?p=6,
diakses pada 28 Oktober 2008, pukul 03.30.
Manangka, Derek. Bara Dendam Thailand-Kamboja, Konflik Thailand dan Kamboja (1).
http://www.inilah.com/berita/politik/2008/10/18/55775/bara-dendam-thailand-kamboja/,
diakses pada 27 Oktober 2008, pukul 15.05.
400-an Warga Thailand Tinggalkan Kamboja.
http://www.inilah.com/berita/politik/2008/10/16/55350 /400-an-warga-thailand-
tinggalkan-kamboja/, diakses pada 27 Oktober 2008, pukul 15.19.
Bentrok, Anggaran Militer Kamboja Ditingkatkan.
http://www.inilah.com/berita/politik/2008 /10/17/55545/bentrok-anggaran-militer-
kamboja-ditingkatkan/, diakses pada 28 Oktober 2008, pukul 06.20.
Oil and Gas Resources. http://www.moc.gov.kh/national_data_resource/ Mine%20And
%20Energy%20Resources/Oil%20and%20Gas%20Resources.html, diakses pada 28
Oktober 2008, pukul 06.20.
Preah Vihear for Koh Kong and Natural Gas /
Oil.http://antithaksin.wordpress.com/2008/10 /16/preah-vihear-for-koh-kong-and-
natuaral-gasoil/, diakses pada 28 Oktober 2008, pukul 06.20.
MAKALAH
KELOMPOK
OLEH :
PENDIDIKAN GEOGRAFI