Professional Documents
Culture Documents
Prof. DR. Reni Akbar - Hawadi, Psikolog. Ia menilai, sebaiknya sejak awal anak harus
Guru Besar Tetap Fakultas Psikologi dipantau dan diukur bakat akademiknya.
Universitas Indonesia Gunanya, agar kemampuan anak dapat
tersalurkan dengan baik, tidak terbebani
UU Sistem Pendidikan Nasional keinginan orang tua. Setiap anak telah
Harus Direvisi memiliki gelas potensi yang secara given
dan final telah dimiliki begitu ia dilahirkan.
Dalam kacamata psikologi, setiap anak Untuk itu orangtua perlu mengenal baik
manusia memiliki keunikan masing-masing. potensi anak sehingga dapat mengarahkan
Keunikan tersebut merupakan kelebihan, pendidikan anak selanjutnya. Jika wajib
kekurangan maupun bakat yang dibawa belajar sudah terpenuhi sebagai basic
sejak lahir. Diperlukan penanganan education seorang anak, maka orangtua
pendidikan berbeda-beda, tidak sama dan sudah lebih mengenal kemampuan anaknya
seragam bagi setiap individu agar mencapai dengan makin baik. Ortu bisa melihat
keberhasilan hidup. apakah anak lebih cocok meneruskan
pendidikan ke tingkat SMK atau SMA. Dan
Masalahnya, sistem pendidikan Indonesia melalui kemampuan intelektualnya pula ortu
dinilai oleh Prof. DR. Reni Akbar- Hawadi, bisa melihat keberhasilan studi anaknya di
Psikolog., masih belum cukup tingkat universitas (S1, S2, S3) tanpa susah
memperhatikan perbedaan individual payah atau hanya cukup masuk jenjang
(individual differences). “Bakat yang Vokasional saja (D1,D2, D3 dan Spesialis).
dimiliki masing-masing anak kan berbeda- Intinya dengan mengarahkan pendidikan
beda. Ada yang cepat sekali menerima yang sesuai dengan kapasitas intelektual
pelajaran sekolah dan ada pula yang anak, maka harga diri anak akan terjaga.
lamban. Anak-anak ini (fast learner dan Bahwa ia kelak akan bekerja dalam bidang
slow learner) kalau disatukan bisa yang ia minati dan sesuai dengan kapasitas
menimbulkan stres, baik bagi yang cepat yang dimilikinya.
belajar maupun yang lamban belajar ,” kata
Guru Besar Tetap Fakultas Psikologi Menurut Ketua Induk Asosiasi Psikolog
Universitas Indonesia tersebut. Sekolah Indonesia (APSI) Himpunan
Psikologi Indonesia (HIMPSI) ini, untuk
Pakar keberbakatan ini melihat, anak dengan ‘membaca’ dan mengetahui kemampuan
katagori cerdas istimewa (gifted) ‘tidak anak sejak dini tidak cukup mengandalkan
sabaran’ melihat temannya yang lamban. guru BP sekolah. Dibutuhkan psikolog
Hal inilah yang menimbulkan stres yang sekolah untuk memantau kemampuan anak
menuntunnya untuk berulah dengan berbuat didik dan mengarahkannya sesuai minat
‘usil’ di kelas. Dan tidak sedikit dicap serta bakatnya. Dengan demikian, tidak
Pusat Profil dan Biografi Indonesia
Profil Pendidik: Prof. DR. Reni Akbar - Hawadi, Psikolog
Agustus 2009
(PPBI/Sudi)
2
terjadi kesenjangan pendidikan antara siswa ditekuninya kelak.Sedangkan psikolog, lebih
berkecerdasan istimewa (gifted) dengan kepada membantu penanganan masalah
teman-temannya yang memiliki kecerdasan psikologik siswa seperti masalah
‘biasa-biasa’ saja. sosioemosional yang menghambat potensi
dirinya secara optimal di sekolah. Psikolog
“Tetapi tidak ada satu pun dalam ketentuan menjadi mediator siswa, untuk melihat
perundangan yang mengatur bahwa psikolog sumber masalah dan mencari solusi
merupakan bagian sistem pendidikan. terbaiknya”
Pemerintah didesak agar menyelenggarakan Pribadi Multidimensi
sepenuhnya sistim pendidikan nasional
berdasarkan individual differences. Dengan Prof. DR. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog.,
demikian jenjang pendidikan tidak linier, adalah nama lengkap Reni Akbar - Hawadi.
dari SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, Sulung tujuh bersaudara anak pasangan R.
tetapi pendidikan seseorang berjalan Doelli Hawadi (alm.) dan Hj. Poeti Dalima
berdasarkan gelas potensi yang dimilikinya. Iskandar Hawadi ini semula bercita-cita
Hal ini berarti sekolah harus memiliki menjadi dokter. Cita-citanya terpaksa
psikolog. kandas karena ia harus menerima fakta
bahwa ia tidak masuk jurusan IPA tetapi
Saat ini, lanjut ibu enam anak dan satu cucu Budaya.
ini, kehadiran psikolog di sekolah secara
umum baru hanya di perifer, sebagai “Cukup lama bagi saya untuk menerima
‘tukang tes’ IQ saja. Hal ini tentu sangat bahwa saya tidak bisa masuk Fakultas
disayangkan karena hasil pemeriksaan Kedokteran. Tetapi arahan dari psikolog
psikologik yang begitu kaya, yang sekolah SMA Sancta Ursula Jakarta, Dra.
seharusnya bisa banyak membantu Yulia Singgih D. Gunarsa, yang
problematik siswa di sekolah tidak menyebutkan bahwa kuliah di Fakultas
digunakan secara optimal. Hanya sekolah Psikologi hampir mirip dengan di Fakultas
tertentu saja –biasanya sekolah swasta papan Kedokteran. Bahwa kelak saya bisa juga
atas- yang telah menggunakan jasa memakai gelar DR, walau bersekolah di
psikolog . Fakultas Psikologi. Plus fakta adanya
tetangga saya sebanyak lima orang ber
“ Jika ada kesempatan untuk merevisi UU kuliah di Psikologi UI. Juga adanya acara
Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Psikologi Anda di TVRI, yang dibawakan
maka dianjurkan agar profesi psikolog secara luwes oleh Prof. DR. Mulyono
masuk sebagai salah satu tenaga pendidikan. membuat saya akhirnya menaruh minat
Disamping guru BK, sekolah juga perlu untuk mengambil jurusan Psikologi”
tenaga psikolog.Sekarang yang ada hanya ungkapnya mengenang.
guru BK saja, padahal guru BK tidak sama
dengan Psikolog” lanjutnya. Masing-masing Selepas dari SMA, Reni kemudian
memiliki tugas dan fungsi yang mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi
berbeda.Sesuai namanya guru, maka guru yang saat itu bernama SKALU (singkatan
BK seharusnya lebih kepada mengajarkan dari Sekretariat Kerjasama Antar Lima
kepada siswa tentang pengenalan potensi Universitas yaitu : UI, IPB, ITB, UNPAD
diri masing-masing dan karir yang ingin dan UGM). Ia mendaftarkan diri untuk
Pusat Profil dan Biografi Indonesia
Profil Pendidik: Prof. DR. Reni Akbar - Hawadi, Psikolog
Agustus 2009
(PPBI/Sudi)
3
jurusan Fakultas Hukum Unpad dan Karier suami pun baik. Ia menjadi sedikit
Fakultas Psikologi UI dan kedua perguruan dari psikolog alumnus UI yang bekerja
tinggi tersebut menerima talenta mudanya. sebagai birokrat.
Tetapi berbagai pertimbangan –di antaranya
kepergian sang ayah untuk selamanya saat Bukti prioritas Reni pada keluarga salah
naik kelas III SMA- membawanya ke satunya adalah selalu membawa anak-
Fakultas Psikologi UI, untuk lebih dekat anaknya secara bergantian ketika mengikuti
mendampingi ibu dan enam adik-adiknya. acara di luar negeri. Yakni untuk
Reni lulus tepat waktu pada tahun 1981 dan memberikan pemahaman dan wawasan yang
menerima penghargaan sebagai Lulusan lebih luas kepada anak-anaknya. Diharapkan
Terbaik Fakultas Psikologi UI. Ia kemudian mereka akan merasa terpanggil kembali
mengabdikan dirinya sebagai dosen di ketika dewasa untuk menambah wawasan di
almamaternya tersebut. Satu tahun luar negeri. “Saya lebih menekankan pada
kemudian, ia menikah dengan rekan satu pemberian wawasan,” tegasnya.
angkatannya, Zulkifli Akbar. Dari
perkawinannya lahir enam orang anak, Aidil Sebagai pakar psikologi tumbuh kembang
Rizaldi Akbar, S.Hum., Puti Ceniza dan keberbakatan, segudang aktifitas
Sapphira Akbar, S.Si., M.Si., Ardha memenuhi jadual aktifitas Reni sehari-hari.
Renzulli Akbar, S.Sos., Poeti Nazura Gulfira Selain tugas-tugasnya sebagai dosen (S1
Akbar, Ali Araafi Akbar dan Poeti Gladyzka maupun S2), waktunya juga tersita untuk
Emiria Akbar. mengikuti berbagai kegiatan ilmiah mulai
seminar, ceramah serta konferensi di dalam
Reputasi sebagai lulusan terbaik dibuktikan dan luar negeri. Di sisa-sisa waktunya, ia
Reni dengan langsung mengikuti Program masih menyempatkan diri untuk berbagi
Magister Psikologi Pendidikan Psikologi ilmu dengan menulis buku. Selain itu, ia
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia juga menjadi editor buku berisi makalah
pada tahun 1985, sebagai angkatan pertama. terbaik dari mahasiswanya, baik S1 maupun
Dan delapan tahun kemudian (1993) ia S2 yang dianggapnya diperlukan oleh
meraih gelar Doktor (S3) Bidang Psikologi masyarakat. “Saya melihat buku-buku
Universitas Indonesia, pada saat usianya psikologi kurang banyak, sehingga salah
baru 36 tahun. Sebuah pencapaian prestasi satu cara adalah dengan menerbitkan buku,”
yang cukup langka di negeri ini. ujarnya.