You are on page 1of 62

LINGKUNGAN BISNIS PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk

BAB I
PEMBAHASAN
A. Profil PT Indofood Sukses Makmur, Tbk
Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian
No.228 tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim. berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar
Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5
Februari 1994 Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi
PT Indofood Sukses Makmur. Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah
perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada
tahun 1971. PT. Indofood Sukses Makmur terus mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan
adanya pesebaran distribusi produk yang dipasarkan. Saat ini, perusahaan ini memliki 36 pabrik,
lebih dari 10 merek dengan 150 rasa dan tipe distributor yang melayani hampir 150.000 outlet.
PT. Indofood Sukses Makmur cabang Bandung merupakan salah satu bagian darinoodle
division, PT. Indofood Sukses Makmur memiliki areal kantor dan pabrik seluas 61.640 m.
Cabang Bandung daerah cakupan pemasaran di kabupaten dan kota Bandung, Cimahi,
Cikampek, Purwakarta, Subang, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Cianjur, Indramayu,
dan Sumedang.
PT. Indofood Sukses Makmur TBK cabang Indofood Grup yang bergerak dibidang mie instan
merupakan pelopor dalam industri makanan olahan di Indonesia. Saat ini perusahaan menjadi
perusahaan

pengolahan

mie

terdepan

dan

memegang market

leader pada

masing-

masing brand yang dimilikinya.


Visi
Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk bermutu,
berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan.
1
Misi
Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di bidang industri
makanan.
Tujuan

Tujuan didirikannya PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Bandung adalah :


1. memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha internal maupun
2.
3.
4.
5.

pengembangan usaha strategis;


mengurangi biaya transportasi;
selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan;
mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang;
berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

B. Lingkungan Internal (Mikro)


1. Konsumen
Konsumen indomie tidak hanya ada di indonesia saja tetapi berada di australia. Indomie
merupakan makanan kegemaran di asutralia, hal ini bisa dilihat dari toko-toko yang selalu
kehabisan stok karena permintaan akan indomie di australia cukup banyak. Hal ini juga di
dukung oleh kebiasaan masyarakat australia yang membutuhkan makanan cepat saji karena
kapadatan jam kerja dan banyaknya netizen. Di Australia, tahun 2009 indomie dijual dengan
harga 25 sen per bungkusnya atau AUD 10 untuk satu kardus berisi 40 bungkus indomie,
sedangkan di Amerika Serikat pada tahun 2009, indomie biasa dijual dengan harga 1 dolar per 3
bungkusnya.
2
2. Pesaing
Salah satu kompetitior indomie adalah mie sedap, mie sedap masuk ke pasar dengan harga yang
lebih murah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan indomie. Sehingga konsumen yang
terpengaruh harga akan lebih memilih mie sedap.
Pesaing indomie di australia adalah makanan pasta. Tetapi tetap saja indomie dapat lebih unggul
karena indomie memiliki ke khasan rasa dan harga yang lebih murah harga 1 dolar per 3
bungkus, dan penyajiannya juga mudah serta cepat.
Metode promosi yang digunakan adalah terutama melalui iklan di media elektronik dan cetak,
mensponsori berbagai acara, serta instalasi iklan billboard secara luas. Indomie sangat dikenal
dengan taglinenya, "Indomie Seleraku".Pada tahun 2008 Indomie melakukan inovasi dalam
promosinya dengan mengadakan event Indomie Jingle Dare, sebuah ajang kompetisi bagi pelajar
tingkatan SMA untuk membuat jingle bagi iklan Indomie.

3. Pemasok
Grup Indofood merupakan perusahaan Total Food Solutions, dengan kegiatan usaha yang
mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan
baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Sebagai perusahaan terkemuka dalam
industri makanan olahan di Indonesia, kegiatan operasional. Grup Indofood didukung oleh
sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-produknya
sangat dikenal di seluruh nusantara. Produk-produk Grup Indofood antara lain mi instan, dairy,
bumbu penyedap makanan, makanan ringan, makanan bayi, tepung terigu, pasta, biskuit, minyak
goreng, margarin dan shortening. Merek-merek produk Grup Indofood merupakan merek
terkemuka di pasar domestik, dikenal konsumen sebagai produk berkualitas dengan harga
terjangkau dan tersedia di berbagai pelosok Indonesia.
3
4. Chanel of distribution
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran barang yang
dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para produsen berhak menentukan
kebijakan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis barang serta luasnya armada
penjualan yang akan digunakan. Jika perusahaan berada dalam persaingan yang semakin tajam,
perusahaan harus segera mengadakan penelitian terhadap pasarnya. Penelitian tersebut untuk
mengetahui kebutuhan serta selera konsumen dan jika mungkin menstimulir permintaan serta
menciptakan langganan (Kotler, 2006). Ada beberapa alternatif yang mungkin dipilih penjual
dalam mendistribusikan produknya kepada konsumen, yaitu :
(1) manufaktur konsumen,
(2) manufaktur pedagang eceran konsumen,
(3) manufaktur pedagang besar pedagang eceran konsumen
(4) manufaktur agen pedagang besar pedagang eceran konsumen
Dan berdasarkan survey yang dilakukan oleh Qasa Consulting, kekuatan distribusi Indomie
terbukti, dalam The Most Powerfull Distribution Performance tahun 2007, yang mencapai 95%.
Karena pendistribusian indonmie sangat baik, maka Indomie mudah di dapatkan oleh kosumen
dimanapun.
5. Sumber daya manusia
Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah salah satu
kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan terus. Perseroan

percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi
bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri. Indofood akan terus berjuang
sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina
4
hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan. Program
pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka
untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar
yang semakin kompetitif. Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara
Program Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan
setelah peluncuran yang sukses di Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.

C. Lingkungan Eksternal (Makro)


1. Ekonomi
Menurut catatan Bursa Efek Jakarta tahun 1994, PT. Indofood berhasil menguasai 90% pasar mie
instant di Indonesia. Sedangkan untuk di Australia, Indofood dengan kategori mie instant
berhasil menguasai hingga 70%. Oleh karena itu, harga Indomie di Australia sendiri senilai 69
sen atau kurang lebih Rp. 5700,-. Selain Indomie, Indofood memproduksi sejumlah merek mi
instan lainnya, seperti Sarimi dan Supermi. Namun, Indomie menjadi penyumbang terbesar bagi
pendapatan dari divisi mi instan Indofood. Pada 2009 lalu, total nilai penjualan mi instan
meningkat 7,2 persen menjadi Rp11,68 triliun dari Rp10,90 triliun di 2008. Kenaikan ini
disebabkan oleh naiknya volume penjualan dan kenaikan harga pada 2008 dan 2009.
Peningkatan penjualan dan turunnya biaya produksi menaikkan marjin laba usaha divisi ini
menjadi 11,8 persen pada tahun 2009 dari 4,1 persen pada 2008.
Sudah bertahun-tahun PT. Indofood bertahan di pasar Australia bahkan begitu digemari oleh
warga Australia. Daur hidup produknyapun, tetap berada di puncaknya bahkan mengalahkan mie
instant dari negaranya
5
sendiri maupun negara luar lainnya. Tetapi dengan harga Indomie yang begitu tinggi dibandingkan di
Indonesia, perusahaan tetap saja harus membayarkan pajak usaha dari keuntungan yang
diperoleh perusahaan. Hingga kini, permintaan Australia terhadap produk PT. Indofood tetap
meningkat dari tahun ke tahun. Itu yang membuat perusahaan ini bertahan di pasar Australia
hingga sekarang.

2. Sosial dan Budaya


Faktor social dan budaya, menitikberatkan kepada tata nilai dan sikap dari masyarakat. PT.
Indofood melihat dan menyesuaikan terlebih dahulu produknya sebelum akhirnya mampu
menguasai pasar Australia. Tata nilai dan sikap masyarakat ini akan mempengaruhi gaya hidup
masyarakat yang pada gilirannya akan mempengaruhi pada permintaan produk terhadap
perusahaan. Dilihat dari budaya Australia yang tidak berbeda jauh dengan Indonesia, serta cita
rasa yang telah tertanam di lidah masyarakat Australia dengan lidah Indonesia yang hamper
sama, membuat Indofood tidak perlu repot-repot mengubah kemasan atau komposisi pembuatan
produknya karena telah sesuai dengan masyarakat Indonesia. Dilihat dari sisi aktifitas
masyarakat Australia, mayoritas adalah orang-orang yang sibuk. Yang terlalu focus pada
pekerjaan hingga melupakan kepentingan sendiri. Sehingga hal ini menjadi peluang bagi
Indofood untuk memasuki pasar Australia.
3. Teknologi
PT. Indofood harus memahami pengaruh perubahan faktor teknologi terhadap kegiatan
operasional perusahaan serta pemahaman tentang kemampuan perusahaannya

dalam

menciptakan produk. Perkembangan


6
teknologi ini, selain dengan menunjang tercapainya tujuan perusahaan dapat
juga menjadi ancaman bagi merosotnya produktifitas perusahaan. Perusahaan Indofood yang
dibentuk di Australia, pastinya memiliki mesin-mesin canggih untuk memenuhi permintaan
masyarakat Australia terhadap Indomie. Teknologi lain seperti internet dan social-network lain
juga ditempuh PT. Indofood untuk memasarkan produknya.
4. Demografi
Pemasaran Indomie dari perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur ini menargetkan kepada
konsumen dengan rentang usia diatas 3 tahun. Karena akan kurang pantas jika dikonsumsi oleh
batita (bayi dibawah tiga tahun) mereka masih membutuhkan asupan gizi yang lebih baik,
makanan-makanan bermanfaat bagi pertumbuhan mereka. Tetapi apabila untuk dikonsumsi
sekali-kali tidak apa-apa. Dari sisi jenis kelamin, dapat dikonsumsi oleh pria maupun wanita.

Dari sisi penghasilan, harga mie instant Indomie sendiri masih cukup terjangkau di Australia bila
dibandingkan dengan rata-rata penghasilan warga mereka per tahun.
6. Geografi
Australia saling berbagi lautan dengan tetangga-tetangganya yang terdekat, yakni Indonesia
dan Papua Nugini. Australia terletak di sebelah tenggara Indonesia. Pada titik batasnya yang
terdekat, Australia dan Indonesia hanya terpisah beberapa kilometer saja. Pada gambar diatas,
terlihat Ibu kota negara dan ibukota propinsi di Indonesia; Ibukota nasional dan ibukota negara
bagian di Australia.
Dengan letak geografis negara Australia dengan negara Indonesia yang lebih dari sekedar
dekat, memudahkan pengiriman (proses eksport-import)
7
produk mie instant dari Indofood menuju ke Australia. Dari segi biaya penyimpanan gudang,
biaya transport, bahkan waktu pengirimanpun akan lebih cepat dibanding pengiriman produk ke
negara lainnya. Ini pulalah yang membuat permintaan pasar konsumen di Australia semakin
meningkat.
6.Politik dan Hukum
Pengaruh politik dan hukum terhadap industri sapi potong dapat dinilai dari berbagai
peraturan maupun kesepakatan berbagai pihak yang terkait, misalnya kesepakatan WTO dan
AFTA yang berskala internasional, atau Peraturan Daerah (Perda) yang lingkupnya lebih sempit.
Hukum dagang PT. Indofood, yang pada awalnya didirikan dengan nama PT. Panganjaya
Intikusuma berdasarkan akta pendirian no.228 yang kemudian diubah dengan akta no. 249, dan
akta no.171 tanggal 15 november 1994. Tujuan utama didirikannya PT. Indofood adalah
memproduksi makanan olahan (khususnya mie instant), pengolahan gandum menjadi tepung
terigu, industri makanan terpadu, distribusi, perkebunan, dan pengolahan kelapa sawit.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PT.Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan perusahaan yang sudah sangat maju,dengan terus
mempelajari dan menganalisa SWOT perusahaannya dan lingkungannya PT.Indofood Sukses
Makmur Tbk dapat mengantisipasi kelemahan-kelemahan perusahaan mereka disertai strategistrategi yang baik diharapkan perusahaan ini dapat terus berkembang.
B. Saran
Adapun saran untuk PT Indofood Sukses Makmur,Tbk khususnya pada produk Indomie yang
didasarkan atas hasil evaluasi factor internal dan factor eksternal, yaitu:
1. Dengan memperkuat mereknya sendiri, misalnya dengan melakukan inovasi, meningkatkan
kesetiaan retailer, dan memberikan bonus pembelian.
2.Tserus meningkatkan strategi promosi seperti
- Tagline : Indomie Seleraku
- Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara
- Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu jingle untuk pelajar SMA, acara tersebut
berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.
- Pembuatan Shop Sign
3. Pemanfaatan dan pengalokasian modal dengan tepat yang digunakan untuk pengembangan
teknologi seoptimal mungkin.
4. Mempertahankan ciri khas produk

http://makalahmahasiswariau.blogspot.co.id/2015/05/lingkungan-bisnis-pt-indofoodsukses.html

PERUSAHAAN dan LINGKUNGAN PERUSAHAAN


Analisis Faktor Internal dan Eksternal PT. Indofood Tbk

Pendahuluan

Latar belakang
a.Peranan strategi merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai kesesuaian
antara perusahaan dan lingkungannya.
b. sebagai pemenang bisnis seringkali diartikan mendapat pangsa pasar terbesar yang nantinya
akan memiliki kekuatan monopoli, namun apabila monopoli dilarang pemerintah maka minimal
perusahaan tersebut menjadi penentu atau pemimpin harga. Slah sau perusahaan di Indonesia
yang berkembang pesat adalah PT.Indofood Tbk. Tingkat persaingan produk mie instan ini
semakin tinggi. Masing-masing pihak akan selalu berusaha untuk memenangkan persaingan dan
melakukan analisis terhadap kekuatan, kekurangan,dan peluang,dan ancaman satu sama lain.
Sehingga kelemahan dirinya dan perusahaan pesaing dapat diantisipasi dan dapat diperbaiki agar
tidak mudah diserang perusahaan pesaing.

Rumusan masalah

1. Bagaimana perkembangan PT.Indofood di Indonesia?


2. Apa saja factor internal PT.Indofood?
3. Apa saja factor eksternal PT.indofood?
4. Apa saja strategi PT.Indofood untuk memajukan perusahaannya?

Tujuan penulisan

1. Menjelaskan perkembangan PT.Indfood di Indonesia.


2. Menjelaskan factor internal PT.Indoood.
3. Menjelaskan factor eksternal PT.ndofood.
4. Mengetahui strategi PT.Indfood dalam memajukan perusahaannya.

Landasan Teori

Menurut Robert W. Duncan (2007, 142), menganalisa lingkungan internal dan eksternal
merupakan hal penting dalam proses perencanaan strategi. Faktor-faktor lingkungan eksternal
didalam perusahaan biasanya dapat digolongkan sebagai Strength (S) atau Weakness (W), dan
lingkungan eksternal perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai Opportunities (O) atauThreat
(T). Analisis lingkungan strategi ini disebut sebagai analisis SWOT.

Menurut Kurtz (2008,45) SWOT analis adalah suatu alat perencanaan strategic untuk membantu
perencana untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan internal organisasi dengan
kesempatan dan ancaman dari eksternal.

Menurut Pearce and Robison (2003,134) analisis SWO perlu dilakukan karena analisa SWOT
untu mencocokkan fit antara sumber daya internal dan situasi eksternal perusahaan.

Pembahasan

Perkembangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk, khususnya produk Indomie kini berada di
tengah-tengah persaingan yang ketat. Setelah sekian lama menikmati persaingan yang hampa,
mulai pada tahun 2003, tepatnya pada bulan Mei, Indomie harus menghadapi gempuran produk
baru yang cukup sensasional, Mie Sedaap. Produk Mie berbendera Wingsfood tersebut sangat
agresif dalam menggarap pasar yang selama kurun waktu sebelum 2003 dikuasai oleh Indomie.
Selain itu, muncul pula pesaing baru, Mie Kare dari Orang Tua Group. Pada saat itu, sebagai
dominant market leader, Indofood sempat terlena me-maintain pasarnya sehingga kesempatan
ini dimanfaatkan oleh pendatang baru Mie Sedaap dari WingsFood dan Mie Kare dari Orang Tua
Group.
Persaingan yang muncul secara tiba-tiba tersebut membuat Indofood seolah tersentak. Sebagai
akibat dari ketidaksiapannya menghadapi persaingan dari para competitor baru, pangsa pasar
Indofood mulai terkikis.
Menurut data MIX, pada tahun 2002 Indofood masih menguasai pasar Mie sebesar 90%. Begitu
Mie Sedap masuk pada Mei 2003, dengan rasa baru, harga kompetitif, dan promo yang gencar,
pangsa pasar Indofood mulai goyah. Pada 2006 pangsa pasar Indofood turun, diperkirakan
menjadi sekitar 75%. Pangsa pasar 25% sisanya diperebutkan oleh pesaingnya
Mengutip pernyataan Rhenald Kasali, Gebrakannya (Mie Sedaap) luar biasa, harganya pun di
bawah Indomie, ditambah keunggulan-keunggulan lain. Saya rasa persaingan pasar Mie Instan
akan semakin ketat. Dari sisi Mie Sedaap, terdapat sebuah sikap optimis atas persaingannya
dengan Indofood. Manager Promosi PT Sayap Mas Utama Rudy Bonardy mengatakan Kami
masih pemula. Sedangkan Indofood adalah pemain lama yang saat ini menguasai 75% pangsa
pasar Mie Instan. Sisanya 25% dikeroyok merk-merk lain. Tapi saya optimistis, Mie Sedaap bisa
meraih konsumen melalui strategi pemasaran dan promosi yang gencar. Dari pernyataanpernyataan tersebut di atas, tergambar sebuah kondisi persaingan yang ketat, yang bila tidak
diantisipasi dengan tepat akan membawa kemunduran pada kinerja Indofood.

Dalam persaingan yang mulai memanas dan mulai memangkas pangsa pasar Indofood tesebut,
Indofood tidak tinggal diam, beberapa-beberapa strategi-strategi yang telah dan sedang
dilakukan oleh Indofood dalam rangka menghadapi persaingan dengan Wingsfood dan
competitor lainnya dalam industry Mie Instan di Indoesia dan tentunya dalam rangka mencapai
visi misinya. Strategi perusahaan secara garis besar dibagi menjadi 4 yaitu strategi integrasi,
strategi intensive, strategi diversifikasi, dan strategi defensive.
Kegiatan usaha grup Indofood terdiri dari 4 (empat) grup usaha setrategis yaitu :
1.

Produk Konsumen Bermerek

2.

Bogasari

3.

Minyak Goreng dan Lemak Nabati, dan

4.

Distribusi

Grup produk konsumen bermerek bergerak dalam bidang industri Mie


Instan, Bumbu penyedap makanan, Makanan Ringan, Serta Nutrisi dan
Makanan Khusus.

Grup Bogasari terutama bergerak dalam bidang industri penggilingan


gandum menjaditepung terigu. Grup Bogasari merupakan salah satu
produsen terigu terbesar di dunia berdasarkan kapasitas produksi di satu
pengoplahan.

Grup Minyak Goreng dan Lemak Nabati atau Grup EOF bergerak dalam
bidang perkebunan kelapa sawit termasuk unit pengolahannya dan
terintegrasi dengan pengolahan dan penjualan minyak goreng, margarine,
dan shortening. Serta industry pengolahan minyak kelapa dan turunannya.

Grup Distribusi bergerak dalam bidang usaha distribusi produk konsumen


melalui jaringan distribusi nasional yang di milikinya. Grup distribusi
terutama mendistribusikan produk konsumen yang diproduksi oleh Grup
Indofood.

Faktor Internal
Kekuatan (strenght)
a.

Keahlian dalam cita rasa Indonesia

b.

Produk-produk yang berkualitas tinggi dengan harga terjangkau

c.

Jangkauan distribusi luas

d.

Kecepatan dalam menjangkau konsumen

e.

Brand yang sudah terkenal

f.

Kualitas SDM yang baik

g.

Sudah mendapatkan berbagai penghargaan

Kelemahan (weakness)
a.

Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan

b.

Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood

c.

Permintaan pasar yang belum terpenuhi

d.

Produk yang tidak dapat dibedakan dengan kompetitor

e.

Persediaan bahan baku sebagian masih bergantung pada Impor

f.
Biaya produksi kurang efisien karena menggunakan bahan bakar dengan harganya yang
cenderung mahal
g.

Merk Indomie yang dijadikan generic name sehingga mengurangi nilai penjualan

D.

Faktor Eksternal
Peluang (opportunity)

a.

Melakukan ekspansi ke luar negeri

b.

Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis

c.

Melakukan diversifikasi terhadap produk lain

d.

Pasar domestik yang berkembang

e.

Segmen pasar yang baru

f.

Pasar Internasional

g.

Pasar yang luang karena kompetiror yg tidak sanggup memenuhi permintaan customer

h.

Diminati dan dapat diterima baik oleh masyarakat.

i.
Dukungan dan kebijakan pemerintah terhadap bea masuk atas bahan baku yang dapat
diimpor
j.

Daya beli konsumen yang meningkat sepanjang tahun


Ancaman (threats)

a.

Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi

b.

Tidak fokus terhadap satu jenis produk

c.

Persaingan harga dengan kompetitor

d.

Kompetitor mengeluarkan produk baru yang inovatif

e.

Kompetitor memegang pangsa terbesar

f.

Dikenakan pajak penjualan

g.

Krisis keuangan dunia

E.

Strategy Manajemen

Distribusi
Indofoods Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia,
menembus ke hampir setiap sudut nusantara. Selain produk-produk Indofood sendiri, indoffood
juga mendistribusikan produk-produk ke pihak ketiga. Jumlah poin saham telah diperluas secara
agresif sejak tahun 2005, memberikan penetrasi yang lebih luas dan lebih dalam efisien melalui
rantai pasokan dan pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah dengan kepadatan tinggi
gerai ritel, termasuk pasar tradisional, memungkinkan masing-masing titik saham untuk
melayani wilayah geografis dekat ditetapkan dalam waktu sesingkat mungkin.

Corporate Social Responsibility


Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) program andalan dari komitmen untuk
membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk membuat kontribusi yang optimal
kepada masyarakat.
Selama tahun 2007 Indofood secara keseluruhan program dikembangkan dan dilaksanakan
berdasarkan lima pilar dasar jangka panjang kami CSR filosofi:
a.

Membangun Human Capital

b.

Mempertahankan Kohesi Sosial

c.

Memperkuat Nilai Ekonomi

d.

Mendorong Good Governance

e.

Melindungi Lingkungan

Sumber Daya Manusia

Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah salah satu
kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan terus. Perseroan
percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi
bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri. Indofood akan terus berjuang
sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan
manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam
mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif. Berbagai
program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial
akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di
Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.
Strategi Manajemen Pada Elemen Marketing Mix (4p)
a.

Product

Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa 85
gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus
sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi
jumbo dengan massa 120 gram.(Anonim, 2008). Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan
selera orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang
semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie
goreng, mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional
daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo.
b.

Price

Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1
kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua
kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 1500,( toko Sjahudi, Rungkut Gunung Anyar Harapan 2012).
c.

Places

Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus sampai
hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif
sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai
dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang
banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area
geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com). Di Yogyakarta agen-agen

Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo
(warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama)
d.

Promotion

Tagline

: Indomie Seleraku

Iklan

: billboard, iklan TV, sponsor acara

Event
: Indomie menggelar ajang membuat lagu jingle untuk pelajar SMA,
acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.

Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di
Yogyakarta)
Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah stabil,
memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie
instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie masih tetap harus
mengadakan promosi untuk me-remind customer bahwa Indomie masih exsist, dan selalu
berinovasi untuk merejuvenasi produk maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut
pangsa pasarnya oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie
menurun, meskipun masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari
bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai bangkit dari tidur
panjangnya, Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser artis terkenal
seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti remaja/pelajar. Indomie semakin
mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan nomor satu di Indonesia. Indomie juga
mengadakan acara Indomie Jingle Dare untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk lebih
memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand
awareness remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai
customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai memberikan semacam edukasi
mengenai Indomie.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The
Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth,
memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan
menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan
segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and
higher margin.

F.

Strategi Kunci 3a

Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah berkat konsistensi
Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:
a.

Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen (Product).

b.

Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place)

c.

Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price)

KESIMPULAN dan SARAN

KESIMPULAN
PT.Indofood Tbk merupakan perusahaan yang sudah sangat maju,dengan terus mempelajari dan
menganalisa SWOT perusahaannya dan lingkungannya PT.Indofood Tbk dapat mengantisipasi
kelemahan-kelemahan perusahaan mereka disertai strategi-strategi yang baik diharapkan
perusahaan ini dapat terus berkembang.

SARAN
Adapun saran untuk PTIndofood Tbk khususnya pada produk Indomie yang didasarkan atas
hasil evaluasi factor internal dan factor eksternal, yaitu:
1.
Dengan memperkuat mereknya sendiri, misalnya dengan melakukan inovasi, meningkatkan
kesetiaan retailer, dan memberikan bonus pembelian.
2.

Terus meningkatkan strategi promosi seperti

Tagline : Indomie Seleraku

Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara

Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu jingle untuk pelajar SMA, acara tersebut
berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.

Pembuatan Shop Sign

3.
Pemanfaatan dan pengalokasian modal dengan tepat yang digunakan untuk pengembangan
teknologi seoptimal mungkin.
4.

Mempertahankan ciri khas produk.

https://dwiyustiyanita.wordpress.com/2013/10/19/perusahaan-dan-lingkunganperusahaan/

TUGAS MANAJEMEN STRATEGI PT. INDOFOOD, TBK COMPANY

TUGAS MANAJEMEN STRATEGI PT. INDOFOOD,


TBK COMPANY

PT . INDOFOOD, TBK
VISI DAN MISI
Visi
Menjadi Total Food Solutions Company
Misi
Untuk terus meningkatkan karyawan kami, proses kami dan teknologi kami.

Untuk menghasilkan kualitas tinggi, inovatif, dan terjangkau produk yang disukai oleh
pelanggan.
Untuk memastikan ketersediaan produk-produk kami kepada pelanggan domestik
dan internasional.
Untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia
dengan penekanan pada gizi.
Untuk terus meningkatkan stakeholders 'value

SEJARAH
Usaha Awal

Pada awalnya, PT Indofood Tbk. adalah perusahaan yang bergerak dibidang


pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971. Perusahaan ini
mencanangkan suatu komitmen untuk menghasilkan produk makanan bermutu,
aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa,
praktis, aman, dan halal untuk dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas perusahaan
ini untuk menjamin mutu produk yang selalu prima.
Akhir tahun 1980, PT Indofood Tbk. mulai bergerak di pasar Internasional dengan
mengekspor mi instan ke beberapa negara ASEAN, Timur Tengah, Hongkong,
Taiwan, China, Belanda, Inggris, Jerman, Australia, dan negara-negara di Afrika.

Perkembangan Perusahaan
Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta
Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990. berdasarkan keputusan Rapat Umum
Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat
No.51 tanggal 5 Februari 1994 Perseroan mengubah namanya yang semula PT
Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood. Pada awalnya, PT Indofood Tbk. adalah
perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang
didirikan pada tahun 1971.
PT. Indofood mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya pesebaran
distribusi produk yang dipasarkan. Saat ini, PT. memliki 36 pabrik, lebih dari 10
merek dengan 150 rasa dan tipe distributor yang melayani hampir 150.000 outlet.

PT. Indofood merupakan salah satu bagian dari noodle division, PT. Indofood
memiliki areal kantor dan pabrik seluas 61.640 m. Cabang Bandung daerah
cakupan pemasaran di kabupaten dan kota Bandung, Cimahi, Cikampek,
Purwakarta, Subang, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Cianjur, Indramayu,
dan Sumedang.
PT. Indofood Sukses Grup yang bergerak dibidang mie instan merupakan pelopor
dalam industri makanan olahan di Indonesia. Saat ini perusahaan menjadi
perusahaan pengolahan mie terdepan dan memegang market leader pada masingmasing brand yang dimilikinya.
STRATEGY MANAJEMEN
DISTRIBUSI
Indofood's Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di
Indonesia, menembus ke hampir setiap sudut nusantara. Selain produk-produk
Indofood sendiri, indoffood juga mendistribusikan produk-produk ke pihak ketiga.
Jumlah poin saham telah diperluas secara agresif sejak tahun 2005, memberikan
penetrasi yang lebih luas dan lebih dalam efisien melalui rantai pasokan dan
pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah dengan kepadatan tinggi gerai
ritel, termasuk pasar tradisional, memungkinkan masing-masing titik saham untuk
melayani wilayah geografis dekat ditetapkan dalam waktu sesingkat mungkin.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) program andalan dari komitmen
untuk membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk membuat
kontribusi yang optimal kepada masyarakat.
Selama tahun 2007 Indofood secara keseluruhan program dikembangkan dan
dilaksanakan berdasarkan lima pilar dasar jangka panjang kami CSR filosofi:

Membangun Human Capital

Mempertahankan Kohesi Sosial

Memperkuat Nilai Ekonomi

Mendorong Good Governance

Melindungi Lingkungan

SUMBER DAYA MANUSIA


Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan
adalah salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting
dalam keberhasilan terus. Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki
kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak
hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri.
Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina
hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan.
Program pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan
efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan
pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif. Berbagai program
pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan
Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah
peluncuran yang sukses di Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.

Sumber Daya Manusia Perusahaan


Pada saat ini Divisi Noodle, PT ISM memiliki lebih dari 1500 karyawan yaitu sekitar
70% merupakan pegawai pabrik dan 30% adalah staaf manajemen. Tingkat
pendidikan yang dimiliki oleh karyawan bervariasi mulai dari SD sampai dengan
Strata Satu.
Dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan komitmen perusahaan terhadap
kepercayaan pelanggan, maka perusahaan berusaha untuk meningkatkan mutu dan
inovasi tenaga kerja adalah melalui pelatihan. Pelatihan yang dilakukan perusahaan
terdiri dari tiga kategori, yaitu pelatihan dasar, pelatihan teknis fungsional, dan
pelatihan manajerial.
Dalam penerimaan pegawai, Divisi Noodle, PT. ISM, Tbk menerapkan dua sistem.
Pertama adalah sistem internal, apabila perusahaan membutuhkan suatu jabatan
tertentu, maka akan ditinjau dulu pegawai yang telah ada dan berpotensi untuk
promosi jabatan. Kedua adalah sistem eksternal, dimana HRD akan merekrut SDM

dari luar yang bermutu dengan spesifikasi pekerjaan yang dibutuhkan melalui
kantor Departemen Tenaga Kerja, iklan, Biro Konsultasi, atau dengan pemasangan
pengumuman di lingkungan perusahaan.

STRATEGI MANAJEMEN PADA ELEMEN MARKETING MIX (4P)


1). PRODUCT
Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard
memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang
disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan
bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram
Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie
pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti
dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng, mie
soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional
daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo.
2). PRICE
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5
bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat
murah dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus
indomie dihargai hanya sekitar Rp. 900
3). PLACES
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia,
menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang)
semakin

diperbanyak

secara

agresif

sejak

tahun

2005,

sehingga

mampu

menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran.
Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak,
termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing
area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com). Di
Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie

dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang menyediakan bubur kacang


hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama)
4). PROMOTION

Tagline

: Indomie Seleraku

Iklan

: billboard, iklan TV, sponsor acara

Indomie menggelar ajang membuat lagu jingle untuk pelajar SMA, acara tersebut
berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.

Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk
setiap Burjo di Yogyakarta)

Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi mature,
sudah stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan
sebagai Top of Mind merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah,
dalam artian Indomie masih tetap harus mengadakan promosi untuk meremind customer

bahwa

Indomie

masih exsist,

dan

selalu

berinovasi

untuk

merejuvenasi produk maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut pangsa


pasarnya oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie
menurun, meskipun masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu,
menyadari bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai
bangkit dari tidur panjangnya, Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie
menggunakan endorser artis terkenal seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non
artis seperti remaja/pelajar. Indomie semakin mengukuhkan bahwa dia masih
menjadi mie instan nomor satu di Indonesia. Indomie juga mengadakan acara
Indomie Jingle Dare untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk lebih
memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand
awareness remaja/pelajar

mengenai

produk

Indomie.

Indomie

melihat

remaja/pelajar sebagai customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai
memberikan semacam edukasi mengenai Indomie.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi
Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada
organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span,
dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di

samping

itu

tetap

melanjutkan

segmentasi

para

konsumennya

dengan

memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin.

Tujuan Pendirian
Tujuan didirikannya PT Indofood Tbk
adalah
(1) memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha internal
maupun pengembangan usaha strategis;

(2) mengurangi biaya transportasi;

(3) selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan;

(4) mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang; dan

(5) berperan serta dalam


kesejahteraan masyarakat.

pelestarian

lingkungan

AaNALISIS SWOT
KEKUATAN
1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia
2. Produksi rendah biaya
3. Jangkauan distribusi luas
4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
5. Brand yang sudah terkenal
KELEMAHAN

hidup

dan

peningkatan

1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan


2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi
PELUANG
1. Melakukan ekspansi ke luar negeri
2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang
sejenis
3. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
ANCAMAN
1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan
maupun inovasi
2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk

KUESIONER
STRATEGI

INTERNAL

FACTOR

ANALYSIS

PT Indofood TBK
5.1

UNTUK MENGETAHUI KEKUATAN (STRENGTH)

Faktor
strategis
Produk
yang terpercaya baik nasional maupun
internasional.

Nilai

Bobot

Ratin
g

0,15

Skor

0.6

Kuatnya
tim
pemasaran
untuk
program
menjaga mutu, sampai ke plosok desa.

0,15

0,6

Indofood
memiliki jaringan R&D terluas
kalangan perusahaan makanan

0,15

0,6

0,15

0,45

Pembagian
tugas pada masing-masing pemilik
modal
sudah
terbagi
dengan
gamblang
/
jelas,
dan adil sesuai kapasitas jabatan.

0,21

0,63

Indofood
menerapkan
strategi
manajemen
kontrol sistem yang terdesentralisasi,
dengan
mendelegasikan otoritas pengambilan
keputusan di masing-masing unit
bisnis

0,15

0,45

19

0,96

21

3,31

di

Indofood
berkomitmen untuk menganut Prinsip
Bisnis di semua negara, disesuaikan
dengan
undang-undang lokal, praktek praktek
budaya dan agama.

TOTAL
Ukuran pembobotan :

Ukuran Rating Kekuatan :

1 = Sedikit kuat

1 = sedikit penting

2 = Agak kuat

2 = Agak penting

3 = kuat

3 = penting

4 = Sangat kuat

4 = sangat penting

5.2

UNTUK MENGETAHUI KELEMAHAN (WEAKNESS)

Faktor
strategis

Nilai

Bobot

Ratin
g

Skor

Harga relatif mahal

-3

0,3

-2

-0,6

Tidak
bisanya
memaksakan
mengkonsumsi produk indofood yang
mahal, pada masyarakat kalangan
bawah.

-4

0,3

-2

-0,8

Terlalu banyak divisi yang mengurus


perusahaan dan menimbulkan kesan
tidak efisien.

-3

0,4

-4

-1,2

-10

-9

-2,6

TOTAL
Ukuran pembobotan :

Ukuran Rating Kelemahan :

1 = Sedikit penting

-1 = Sedikit lemah

2 = Agak penting

-2 = Agak lemah

3 = Penting

-3 = lemah

4 = Sangat penting

-4 = Sangat lemah

5.3

UNTUK MENGETAHUI PELUANG (OPPORTUNITIES)

Faktor
strategis

Nilai

Bobot

Ratin
g

Skor

Indofood memiliki komitment yang


akan mengembangkan kualitas produk
yang
di
hasilkannya sesuai dengan selera
konsumen, dan menciptakan kesan
brand
minded
konsumen.

0,28

1,12

Minded konsumen yang baik akan


kualitas Indofood terhadap semua
produk dan brandnya,

0,28

1,12

Kesempatanvyang
dimiliki Indofood adalah bahwa produk
berbasis
kesehatan
menjadi
makinvpopuler di dunia, termasuk di
Amerika Serikat. Konsumen menjadi
lebih sadar kesehatan, dan menyadari
hidup dengan umur yang panjang
tidak
hanya
dikarenakan oleh keberuntungan dan
genetika.

0,21

0,63

menyediakan produk Indofood secara


khusus
dan menjangkau seluruh pasar.

0,21

0,63

14

0,98

15

3,5

TOTAL
Ukuran pembobotan :

Ukuran Rating Berpeluang :

1 = Sedikit penting

1 = Sedikit berpeluang

2 = Agak penting

2 = Agak berpeluang

3 = Penting

3 = berpeluang

4 = Sangat penting

4 = Sangat berpeluang

5.4

UNTUK MENGETAHUI ANCAMAN (THREATS)

Nilai

Bobot

Ratin
g

Skor

Karena
minded konsumen yang sudah ada,
yang nantinya tidak akan mudah
untuk
menaikkan omset, karena timbulnya
mindset ada kualitas bagus, tetapi
harga
pasti mahal.

0,21

-3

-0,63

Akan
kalah
dengan perusahaan lain yang lebih
menojolkan harga yang murah, tetapi
kualitas tidak begitu buruk, meskipun
tidak dengan membawa brend.

0,24

-4

-1,12

Usaha
kompetitor
menyamakan
brand
membuat konsumen terpengaruhi
dan
menjadikan
kompetitor yang tidak sehat.

0,21

-4

-0,84

Terdapat
kontaminasi terhadap pasokan untuk
bahan makanan indofood, khususnya
e-coli.
Merek adonan kue

0,14

-2

-0,28

Harga
bahan cokelat mentah yang melonjak;
biaya susu murni naik 50%

0,14

-2

-0,28

14

0,98

-14

-3,15

Faktor strategis

TOTAL

Ukuran pembobotan :

Ukuran Rating Ancaman :

1 = Sedikit penting

-1 = Sedikit mengancam

2 = Agak penting

-2 = Agak mengancam

3 = Penting

-3 = Mengancam

4 = Sangat penting

-4 = Sangat mengancam

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari analisis internal dan eksternal pada Tabel
seperti dituliskan di atas, hasilnya dapat dirangkum sebagai berikut:

1. SKOR KEKUATAN (STRENGTH)

= 3,31

2. SKOR KELEMAHAN (WEAKNESS)

= -2,6

3. SKOR PELUANG (OPPORTUNITIES)

= 3,5

4. SKOR ANCAMAN (THREATS)

= -3,15

Dari hasil perhitungan di atas, di dalam perhitungan strateginya memerlukan


penegasan dari adanya posisi dalam salib sumbu yaitu antara kekuatan dan
kelemahan, maupun peluang dan ancaman yang kesemuanya digambarkan dalam
garis-garis positif dan negatif. Hal ini mengakibatkan, skor total kekuatan tetap
3,31, skor total kelemahan menjadi -2,6 sedangkan skor total peluang 3,5 dan skor
total ancaman menjadi -3,15.
Dari analisis tersebut di atas bahwasanya faktor kekuatan lebih besar dari
faktor kelemahan dan pengaruh dari faktor peluang juga lebih besar dari faktor
ancaman. Oleh karena itu posisi PT. Indofood,tbk Indonesia, Tbk berada pada
kwadran 1 yang berarti pada posisi PERTUMBUHAN, dimana hal ini menunjukkan
kondisi intern PT. Indofood, Tbk yang KUAT, dengan lingkungan yang sedikit
MENGANCAM.

Koordinat Analisis Internal:

(Skor Total Kekuatan Skor Total Kelemahan) :


2 = (3,31-2,6): 2= 0,355
Koordinat Analisis Eksternal:
(Skor Total Peluang Skor Total Ancaman) :
2 = (3,5-3,15): 2 = 0,175
Jadi: titik koordinatnya terletak pada (0,355 : 0,175)

*Pada kuadran I ( S O Strategi )


Strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah menggunakan
kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada kesempatan yang
ada.

Memperkenalkan produk melalui pelayanan terbaik yang Aman dan Andal yang dapat
memberikan rasa percaya bagi pelanggan dalam mempertahankan diri menjadi pemimpin
pasar.

* Pada kuadran II ( W O Strategi )


Perusahaan dapat membuat keunggulan pada kesempatan sebagi acuan untuk
memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan.

Memberikan pelayanan yang mempermudah pelanggan dengan terus meningkatkan


Teknologi untuk mendongkrak pasar.

* Pada kuadran III ( W T Strategi )


Meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi setiap ancaman.

Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan menciptakan


diversifikasi untuk menciptakan peluang Mengedepankan kualitas pelayanan diferensiasi
non harga, seperti kualitas, layanan, kecepatan, fleksibilitas, dan sebagainya
* Pada kuadran IV ( S T Strategi )
Menjadikan

setiap

kekuatan

untuk

menghadapi

setiap

ancaman

dengan

menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang

Meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi setiap ancaman. Perlu dilakukan


strategi dalam bentuk kemudahan mendapatkan produk dan penawaran harga murah, serta
promosi-promosi yang menarik.

Setelah diketahui titik pertemuan diagonal-diagonal tersebut (X), maka posisi unit
usaha diketahui pada kuadran I, hasil perhitungan dari masing-masing kuadran
dapat digambarkan pada tabel berikut ini :
Tabel kuadran I
Prioritas

Kuadran

Posisi Titik Luas Matrik Rangking

(S : O)

(3,31 : 3,5)

11,58

Growth

II

(W : O)

(2,6 : 3,5)

9,1

Stabilitas

III

(W : T)

(2,6 : 3,15)

8,19

Penciutan

IV

(S : T)

(3,15 : 3,31) 10,42

Kombinasi

Strategi

yaitu kuadran Expansion (Growth) dimana strategi umum yang akan digunakan
oleh perusahaan ini adalah Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap
ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang.
Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh
organisasi. Sasaran sering pula disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen
membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.
Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan
(stated goals) dan sasaran riil. Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan
organisasi kepada masyarakat luas. Sasaran seperti ini dapat dilihat di piagam
perusahaan, laporan tahunan, pengumuman humas, atau pernyataan publik yang
dibuat oleh manajemen. Seringkali stated goals ini bertentangan dengan kenyataan
yang ada dan dibuat hanya untuk memenuhi tuntutan stakeholder perusahaan.
Sedangkan

sasaran

riil

adalah

sasaran

yang

benar-benar

dinginkan

oleh

perusahaan. Sasaran riil hanya dapat diketahui dari tindakan-tindakan organisasi


beserta anggotanya.
Kualitas dan kuantitas produk
Produk mie instan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk selalu memperhatikan
aspek kualitas dan kuantitas produknya. Produk PT ISM memiliki kualitas yang tinggi
dari segi rasa, packing dll. Hal tersebut terlihat dari bahan-bahan yang digunakan

disetiap produknya merupakan bahan pilihan. Tepung terigu yang digunakan


merupakan kualitas terbaik dari Bogasari Flour Mils. Rempah-rempah dan bumbu
yang terkandung dalam tiap masing-masing rasa indomie yang merupakan pilihan
terbaik dari kekayaan alam nusantara dan diproses dengan sangat higienis, proses
dengan Standard Internasional, dan teknologi berkualitas tinggi. Tambahan
fortifikasi mineral dan vitamin A, B1, B6, B12, Niasin, Asam Folat dan Mineral Zat
Besi.
Secara kuantitas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan perusahaan yang
memiliki permintaan produk mie instan yang tinggi. Indofood merupakan produsen
mie instan terbesar dengan kapasitas produksi 13 milyar bungkus per tahun. Selain
itu Indofood juga mempunyai jaringan distribusi terbesar di .Berdasarkan data PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk. (2004-2006), perkembangan produksi mie instan di
Indonesia memperlihatkan suatu peningkatan yang positif, walaupun pada tahun
2006 sempat mengalami suatu penurunan produksi. Secara kuantitas, produksi mie
instan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dengan tren yang positif. Hal ini
menunjukkan suatu prospek yang cukup baik bagi industri mie instan ini pada masa
yang akan datang. PT. Indofood Sukses Makmur menjadikan mutu dan kepuasan
pelanggan sebagai basis bagi perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh
karena itu keinginan dan kebutuhan konsumen harus diperhatikan oleh produsen
karena kebutuhan ini akan senantiasa berubah
Cara Pengemasan
Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak
bumbu dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk
melindungi mie dari kemungkinan-kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie
tidak mengalami penurunan mutu ketika sampai kepada konsumen. Setelah
dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie
dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan dan kemudian
menuju gudang untuk disalurkan.
Jenis Produk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Produk Barang

Produk yang dihasilkan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan produk
setengah jadi (Work In Process) karena produk yang dihasilkan berupa mie instan.
Sebagai salah satu produsen mie instan terbesar didunia, Divisi Mie Instan Indofood
senantiasa berada di posisi terdepan dalam industri mi instan Indonesia. Produk
yang dihasilkan berkualitas dan memiliki citarasa yang tinggi dengan harga
terjangkau. Merek-merek Indofood yang sudah mapan dan dikenal seperti Indomie,
Supermi, Sarimi, Pop Mie, dan Mie Telur Cap 3 Ayam, melayani konsumen dari
berbagai kalangan dan usia serta memiliki tingkat kepercayaan dan loyalitas
konsumen yang tinggi. Salah satu produk Indofood yang terkenal yaitu Indomie.
Indomie pertama kali diluncurkan pada tahun 1982 dan telah merambah banyak
negara termasuk Amerika Serikat, Australia, Inggris, Timur Tengah dan China.
Produk indomie goreng ini tersedia dalam berbagai varian rasa seperti, mie goreng
spesial, mie goreng spesial plus, mie goreng pedas, mie goreng rendang, mie
goreng rasa ayam, mie goreng rasa sate dan mie goreng cabe ijo.

Produk Jasa
Produk jasa yang diberikan oleh PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk ini adalah berupa
penyediaan tempat penyimpanan barang baik bahan baku maupun barang yang
siap dipasarkan. Manfaat dari penyimpanan di gudang ini adalah untuk menyimpan
barang yang siap dipasarkan agar tetap terjaga kualitas dan kuantitasnya.
Penyimpanan ini dipantausecara intensif oleh bagian quality control.
Produk jasa selanjutnya dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah berdirinya
anak perusahaan bernama PT. Indomarco yang memiliki fungsi distribusi terhadap
produk-produk yang diluncurkan oleh PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk. Oleh
karena dalam pendistribusian produk-produk PT. Indofood ini dilakukan oleh PT.
Indomarco sendiri, sehingga PT. Indofood Sukses Makmur tidak perlu mengeluarkan
biaya pengiriman lagi dan tentunya konsumen tidak perlu mengambil produk
pesanan langsung ke pabrik.

PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk juga dalam menjalani produksinya mengantisipasi


adanya keluhan pelanggan atau customer caranya dengan meningkatkan mutu
proses, mutu produk dan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu jika terjadi
kemungkinan protes atau keluhan dari pelanggan atau customer, PT. Indofood
Sukses

Makmur

juga

memnyediakan customer

Service dan Call

Centre untuk

menangani keluhan-keluahan dari pelanggan.

http://elisanarotama.blogspot.co.id/2014/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html

PRODUK PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk


Beberapa produk yg diproduksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk, diantaranya :
1.Noodles ( Mie ) Indomie, Supermie, Sarimi, Mie Sakura, Pop mie, Pop Bihun, Mie Telur Cap 3 Ayam.
2. Diary ( Susu ) Indomilk, Susu Kental Manis Cap Enak, Krimer Kental Manis Kremer,
Krimer Kental Manis Tiga Sapi, Krimer Kental Manis Crima, Nice Yogurt, Orchid Butter, Indoeskrim.
3. Food Seasonings ( Penyedap Rasa ) Indofood Bumbu Racik, Sambal Indofood, Kecap Indofood, Maggi,
Kecap Piring Lombok,
Bumbu Instan Indofood.
4. Snack Foods ( Makanan Ringan ) Chitato, Chiki Snack, JetZ, Qtela, Cheetos, Lays.
5.
Biscuit
(
Biskuit
) Trenz
6.
Nutrition
&
Special
Foods
(
Makanan Bernutrisi
) Promina,
SUN
7.
Flour
(
Tepung Terigu
) Cakra Kembar,
Segitiga Biru,
Kunci Biru.
8.
Cooking
Oils
&
Fats
(
Minyak
) Bimoli,
Simas palmia,
Happy
Salad
Oil
9.
Pasta La
Fonte
10. Syrup Indofood Syrup
SUMBER DAYA MANUSIA PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk
Indofood yang

memiliki 62 ribu tenaga kerja,

percaya bahwa karyawan merupakan salah satu bagian terpenting dari stakeholder dan komponen vital
bagi kesuksesan Indofood di
masa
mendatang.
Perseroan berkeyakinan bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk memberikan yang terbaik dan
berkontribusi pada perusahaan dan
bangsa.
Indofood akan terus berupaya meningkatkan hubungan baik dengan seluruh karyawan dan
manajemen untuk meraih manfaat bersama.
Perseroan juga akan melaksanakan program
manajemen sumber daya manusia yang
bertujuan meningkatkan produktifitas dan
efisiensi untuk membantu seluruh divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan
tingkat keuntungan dalam lingkungan usaha yang
semakin kompetitif.
Serangkaian program
pelatihan akan diselenggarakan sepanjang tahun 2008, sementara Managerial Development Program
akan diperluas ke
divisi lainnya mengikuti kesuksesan penyelenggaraan program
ini di

Divisi Minyak Goreng &


VISI DAN
Visi Perusahaan:
Menjadi Perusahaan
Misi Perusahaan :

Margarin serta Divisi Penyedap Makanan.


INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk

MISI PT

Total

Food

Solutions

Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi, dan teknologi


Menyediakan produk yang
merupakan pilihan pelanggan

berkualitas tinggi,

inovatif dengan harga terjangkau,

yang

Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestik maupun internasional


Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia,
khususnya dalam bidang nutrisi
Meningkatkan stakeholders value secara berkesinambungan
Strategi Perusahaan :
Menjalin kerjasama dengan pemasok bahan baku untuk meningkatkan kualitas produk,
danmeningkatkan distribusi produk-produk hingga cepat dan tepat sampai ke masyarakat konsumen.
DISTRIBUSI PRODUK PT
INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK
Grup Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi paling
ekstensif di
Indonesia,
menjangkau hampir seluruh pelosok Nusantara.
Selain mendistribusikan produk-produk Indofood,
grup ini juga menyalurkan berbagai produk pihak ketiga.
Jumlah stock
point
telah berkembang dengan cepat sejak tahun 2005, memberikan penetrasi pasar yang lebih luas dan
lebih dalam melalui mata rantai pasokan dan pengiriman yang efisien. Stock point yang dibangun di
wilayah dengan tingkat kepadatan outlet
ritel yang
tinggi termasuk pasar tradisional,
memungkinkan setiap stock
point
untuk melayani wilayahnya masingmasing dalam waktu sesingkat mungkin.
STRATEGI MENGATASI PERMASALAHAN PT
INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK
Strategi yang
digunakan untuk meningkatkan pangsa pasar dan
nilai penjualan dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan lain
yang
menghasilkan jenis produk yang
sama,
PT
Indofood Sukses Makmur Tbk dengan anakanak perusahaannya melakukan hal sebagai berikut
:
- Melakukan pendekatan terhadap masyarakat dengan berbagai program dari produk yang dimiliki PT
Indofood Sukses Makmur,
diantaranya
:
Indofood
Event
Program
ini merupakan salah satu cara pendekatan terhadap masyarakat melalui produkproduk seperti Indomie dalam program
Indomie Jingle
Dare,
Indomie Kreasi,
Popmie dalam program PopUpYourLife.com, Popmie Basketball 2010, Indomilk dalam program Festival
Film
Anak Internasional dll.
Recipe
Corner
Program
ini bertujuan untuk memperkenalkan produk Indofood untuk dijadikan sebagai bahan resep masakan ru
mah.

Menjalin Hubungan Sosial Masyarakat


Program
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate
Social
Responsibility/CSR)
merupakan komitment utama Indofood dalam membantu komunitas dan
memberi kontribusi yang
optimal
kepada masyarakat.
Pada tahun 2007,
Indofood mengembangkan dan
melaksanakan berbagai program
yang
didasarkan pada lima pilar utama dari filosofi CSR jangka panjang:
Building

Human

Capital

Membangun Kecerdasan Bangsa

Indofood Riset Nugraha


Pustaka Anak Nusantara
Baktimu Guru, Masa Depan Pertiwi
Establishment of quality schools in plantations
Maintaining

Social

Cohesion

Mempertahankan Kepedulian Sosial )

Indofood Peduli
Posyandu Revitalization
Strenghtening Economic

Value

Meningkatkan Nilai Ekonomi

Adopt Principles and Criteria for Sustainable Palm Oil Production


Tree Planting Initiatives
Waste Management
Encouraging Good Governance ( Mendukung Kepemerintahan )
Bogasari Mitra Partnership
Development of SMEs in Aceh in conjunction with Swiss Contact
Partnerships with farmers
Protecting The Environment ( Melindungi Lingkungan )
Compliance with 3 countries rules
Best practice certifications : HACCP, GMP, ISO, Halal, SNI

Selain menjalin hubungan dengan konsumen,


PT
Indofood Sukses Makmur Tbk juga terus mengembangkan produk dalam Department R & D serta Quality
Control, untuk memperbarui produk lama ataupun membuat produk baru ( inovasi produk ) dan

mempertahankan kualitas (
Quality
Control
).
Dengan demikian,
Perusahaan mampu mempertahankan kepercayaan dan
minat masyarakat konsumen.
Melakukan strategi pemasaran dengan mengenalkan produk baru
atau mengenalkan inovasi terbaru dari produk bertahan, melalui Iklan Siaran TV, Radio, atau Poster
yang disebar di papan reklame ataupun spanduk yg dipasang ditoko-toko yg ikut memasarkan Brand
atau Produk dari PT
Indofood Sukses Makmur.
Menguatkan Brand
dari produk bertahan dengan menjadi sponsor
suatu acara stasiun TV,
seperti Indonesia Mencari Bakat bersama Supermie.
Melakukan marketing
langsung guna observasi dalam mencari nilai produk baru
ataupun Inovasi terbaru dari produk lama di mata masyarakat konsumen. Biasanya dilakukan di Mall,
supermarket
atau tempat padat pengunjung.

ANALISIS MASALAH
Analisis SWOT
1.
Strength
(
Kekuatan )
a. Kondisi keuangan / finansial yang kuat, dapat dilihat dari perkembangan kepemilikan saham di
berbagai perusahaan.
b.
Memiliki banyak anak perusahaan.
c.
Brand
yang
telah dikenal lama
oleh masyarakat Indonesia
terutama produk Indomie.
d.
Kepemimpinan Direksi dan
Komisaris yang
matang.
e.
Memiliki Sumber Daya Manusia yang
besar sehingga mampu produksi yang
besar pula.
2.
Weakness
(
Kelemahan
)
a. Tenaga kerja yang banyak membuat perusahaan rentan goncangan terhadap penjualan produk yang
menurun.
3.
Opportunities
(
Peluang
)
a. Pertumbuhan pasar yang terus meningkat baik di kalangan bawah, menengah maupun atas.
b.
Segmentasi pasar yang
tidak terlalu signifikan karena produk yang
dihasilkan terus menyesuaikan untuk dikonsumsi pria atau wanita,
baik tua
maupun muda.
c.
Memanfaatkan e-bussines dalam membantu mengembangkan pangsa pasar dan
memperkenalkan produk melalui internet
karena pengguna internet
sama
dengan masyarakat konsumen.
d.
Peluang pasar yang
besar dalam sistem distribusi yang
mencakup grup pendistribusian produk hingga pasar tradisional dengan waktu sesingkat mungkin.
4.
Threat
(
Ancaman
)
a.
Terus dihadapi dengan pesaing-pesaing baru
dengan jenis produk
yang
sama.

kesimpulan :
Perusahaan menyadari bahwa sasaran jangka panjang perusahaan tidak dapat dicapai tanpa dimilikinya
karyawan yang kompeten, memiliki etos kerja yang baik, mampu bekerjasama dan senantiasa
menerapkan prinsip pembelajaran berkelanjutan dalam setiap aktivitas kerjanya, serangkaian
kebijakan dan aktivitas strategis pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang meliputi

menyempurnakan struktur organisasi dan uraian tugas menyelenggarakan rekrutmen dan seleksi calon
karyawan, membenahi prosedur dan sistem pengelolaan SDM, serta menyempurnakan program
pembinaan,
pendidikan
dan
pelatihan
karyawan
yang
berbasiskan
kompetensi.
Hal ini dilakukan sebagai upaya mewujudkan salah satu misi perusahaan, yaitu mengembangkan sumber
daya manusia yang berkompeten dan profesional untuk menjamin ketersedian tenaga kerja dengan
kompetensi yang dibutuhkan perusahaan dengan melakukan pengelolaan sebagai berikut :
Melakukan analisa terhadap kebutuhan tenaga kerja secara periodik agar efisiensi jumlah dan kualitas
tenaga kerja yang dibutuhkan tetap terjaga
Menerapkan sistem seleksi yang sangat ketat dan adil dalam setiap tahapan proses rekrutmen calon
karyawan.
Melakukan penilaian yang objektif terhadap kinerja karyawan secara berkala, yang hasilnya dijadikan
sebagai dasar untuk perhitungan salah satu komponen gaji bulanan serta penetuan kenaikan golongan
dan jabatan karyawan.
Melakukan GAP analysis untuk memastikan kesesuaian tingkat kompetensi yang dimiliki karyawan
dengan kebutuhan pekerjaan.
Merencanakan dan melaksanakan program pelatihan untuk peningkatan kompetensi teknis dan
manajerial serta sikap kerja karyawan.
Perusahaan mendorong karyawan bekerja secara profesional yang berorientasi pada produktivitas dan
efisiensi. Tumbuhnya circle-circle TPM secara significan di semua unit kerja serta penerapan SMSP
secara konsisten, memberikan andil besar dalam pencapain kinerja perusahaan impresif.
Selain itu, perusahaan menyediakan berbagai fasilitas keagamaan, olahraga dan kesenian yang dapat
dipergunakan oleh karyawan sebagai media untuk bersosialisasi, menyalurkan hobi dan
mengembangkan diri. Perusahaan juga mengadakan berbagai kegiatan sosial yang melibatkan seluruh
karyawan Semen Padang Group, seperti peringatan hari ulang tahun perusahaan melalui pekan olahraga
dan seni (Porseni), peringatan hari besar keagamaan dan kegiatan-kegiatan lainnya.

AFTA
2015:
ANALISA
SWOT POLA KEBUTUHAN
KARYAWAN DAN TENAGA AHLI DI BIDANG
INDUSTRI DALAM
NEGERI
AFTA (ASEAN Free Trade Area) merupakan kesepakatan dari negaranegara di ASEAN untuk
membentuk sebuah kawasan bebas perdagangan. Tujuannya yaitu agar bisa meningkatkan
daya saing ekonomi kawasan ASEAN di dunia. Harapannya, jika AFTA ini sukses, maka, ASEAN
bisa menjadi kawasan basis produksi di dunia.

Perjanjian perdagangan bebas AFTA dicetuskan ketika terjadi pertemuan tingkat Kepala
Negara ASEAN atau SEAN summit ke-4, yang dilakukan pada tahun 1992. Pada pertemuan itu
para kepala negara mengumumkan akan membentuk sebuah kawasan perdagangan bebas di
ASEAN dalam jangka waktu 15 Tahun. Kalau dihitung seharusnya akan efektif berjalan secara
penuh pada tahun 2007. Namun kenyataanya, AFTA ini akan aktif pada tahun 2015, yaitu
menjadi 22 tahun kemudian.
Dengan adanya kebijakan perdagangan bebas AFTA ini, nantinya tidak akan akan ada
hambatan tarif (bea masuk 0-5%) ataupun hambatan non tarif untuk negara negara anggota
ASEAN. Dengan begitu, tentunya keuntungan dan tantangan akan muncul untuk negara
Indonesia juga. Lantas, apakah negara kita Indonesia sudah siap? Siap memanfaatkan kondisi
ini untuk membuat negara lebih maju dan berkembang? Apalagi AFTA ini efektif tahun 2015.
Tantangan AFTA 2015 Untuk Indonesia
Setiap Negara-negara se-ASEAN mau tidak mau menghadapi AFTA siap atau tidak meskipun keadaan di
negara masing-masing masih kurang terjamin. Tantangan AFTA 2015 sendiri bagi Indonesia sangat
komplek, hal ini sering kita alami dan kita rasakan sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu lapangan
pekerjaan dan pendidikan yang sulit, harga pasar dan bahan pokok dan BBM selalu naik tidak pasti,
namun jika kita memiliki keahlian Negara kurang mendukung untuk mengembangkannya. Apalagi
kemampuan SDM kita sangat kurang, lalu para tenaga ahli lebih memilih bekerja di luar negeri
Hal ini yang selalu menjadi pekerjaan rumah negara Indonesia dengan jumlah penduduknya yang sangat
besar setelah India, maka pemerintah akan sulit dalam mengatur dan mengelolanya. Akan jauh lebih
berbeda penyelesainnya dengan negara tetangga. Namun Indonesia persoalannya menjadi lebih sulit
karena para petugas negara yang belum mampu menyelesaikan urusan yang lain, apalagi mengurusi
kesiapan dengan adanya AFTA ini.

Analisis SWOT pada Perusahaan dalam menghadapi AFTA 2015


SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk memutuskan strategi
perusahaan/industri. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Dalam kasus ini maka perusahaan/industri
dapat megetahui positifnya yaitu kekuatan dan peluang, lalu negatifnya yaitu kelemahan dan
ancaman dalam berbagai persoalan misalnya dalam mengembangkan SDM perusahanan dan
merekrut calon-calon karyawan.
Bagi perusahaan Indonesia, AFTA ini sangat sulit untuk dihadapi atau kurang kesiapan, namun
AFTA mau tidak mau harus menghadapinya. Lalu solusi apa yang dapat membantu perusahaan
untuk bisa berkompetensi se-ASEAN di dalam berbagai bidang. Oleh karena itu dalam waktu
yang tersisa ini perusahaan harus meningkatkan kualitas SDM sehingga dapat menghasilkan
output yang baik sehingga dapat menguasai ASEAN, minimal tidak jatuh bankrut.

Analisis SWOT terhadap PT Unilever dalam Pola Kebutuhan Karyawan.


KEKUATAN (STRENGTHS)

KELEMAHAN (WEAKNESSES)

a. Strategi promosi jabatan di dalam


lingkungan pekerjaan untuk pegawai yang
kualitas dan dedikasi tinggi.

a. Kurang optimalnya kualitas karyawan baru


karena pengalaman pekerjaan bukan utama.

c. Stategi penjaminan setiap karyawan

c. Bagi pelamar di luar rekomendasi dari


beberapa lembaga bukan yang utama,
sehingga keahliannya perusahaan tidak
mengetahuinya.

b. Kebutuhan karyawan baru dinilai terlalu


b. Strategi
tunjangan
atau rewards bagi muda atau fresh graduate, sehingga
pegawai yang bekerja dengan membanggakan kemampuan
didalam
menyelesaikan
atas nama perusahaan.
pekerjaan akan kesulitan

d. Perencanaan calon karyawan baru,


dengan memiliki persyaratan sebagai berikut:
-

Berkelakuan baik dari kepolisian

d. Pengaruh iklim/kondisi pasar dapat


mengurangi atau menambah karyawan.

- Rekomendasi pekerjaan dari pihak sekolah


atau
universitas
dalam
bidang
yang e. Memerlukan keputusan top manajer
dibutuhkan perusahaan.
perusahanan dalam pemiihan karyawan,
sehingga top manajer sulit melakukan
- Jika ada sertifikasi keahlian dari sekolah
pekerjaan yang lain.
atau lembaga.
f. Perusahaan asing dengan bidang yang
- Pengalaman
pekerjaan
tidak
perlu
sama,
dapat
menganggu
stabilitas
diperhatikan
karena
perusahaan
perusahanan dalam mencari kebutuhan
mengutamakan seorang ahli dari pendidikan
karyawan
di dalam bidang yang dibutuhkan.
- Kemampuan berbahasa Inggris. Bahkan
bahasa se-ASEAN
e. Strategi pengembangan tenaga ahli bagi
karyawan yang mengabdi selama 3 tahun
termasuk melatih bahasa Inggris

PELUANG (OPPORTUNITIES)

ANCAMAN (THREATS)

a. Dengan adanya AFTA, maka hasil output


perusahanan dapat memasuki atau menguasai
kawasan ASEAN

a. Sistem outsourching atau kontrak kerja


membuat para karyawan yang sudah bekerja
dengan
baik
akan
terganggu
untuk
mengembangkan kualitasnya.

b. Perusahan
kawasan ASEAN

dapat

mengekspansi

di

b. Sistem outsourching atau kontrak kerja


menggangu semangat kerja karyawan, bahkan
c. Jika perusahaan berhasil maka, lapangan dapat keluar dari perusahaan.
pekerjaan akan luas terutama bagi warga
Indonesia
c. Lingkungan
pekerjaan
akan
kurang
harmonis antar karyawan atau adanya saling
d. Dengan biaya ekspor import 0-5% bahkan cari muka dikarenakan adanya rewards
tidak ada, maka perusahaanan dapat /promosi jabatan.
memaksimalkan keuntungan.
d. AFTA 2015 menjadi ancaman karena orang
asing dapat bekerja di perusahaan dalam

negeri bagi seluruh karyawan.


e. Harga bahan
mempengaruhi.

produk

kurang

stabil,

f. Dengan nilai Rupiah sangat kecil, sehingga


banyak para tenaga ahli Indonesia memilih
bekerja di perusahaan asing.
g. Nilai
tukar
Rupiah
keuntungan perusahaan

menentukan

h. Peraturan Negara dengan peraturan di


ASEAN berbeda, menimbukan beragam
permasalahan.

Dengan berdasarkan analisa SWOT kami di atas, maka AFTA sendiri dapat menjadikannya
keuntungan sekaligus kerugian bahkan menjadi ancaman bagi perusahaan di dalam negeri.
Sehingga setiap pihak-pihak terkait akan semakin gencar dalam meningkatkan mutu SDM
perusahaan demi menghasilkan output yang semakin berkualitas. Dengan output yang
berkualitas, maka perusahaan kita dapat bersaing di negara asing se-ASEAN.

SIMPULAN DAN SARAN


a. Simpulan
Dalam persaingan bidang perusahaan atau industri di ASEAN, Indonesia memiliki peluang yang besar.
Akan tetapi perlu diingat bahwa selain peluang Indonesia juga akan dihadapkan dengan berbagai
tantangan dan juga ancaman yang mungkin bisa menghambat para perusahaan dan industri Indonesia
untuk dapat bersaing dengan negara ASEAN lainnya.
SDM yang berkulitas bagi perusahaan sangat mempengaruhi keunggulan produknya dalam bersaing
dengan pesaingnya, baik di tingkat domestik maupun di tingkat luar negeri, AFTA sangat memungkinkan
setiap negara se-ASEAN dapat bekerja, mencari pendidikan di negara sesama ASEAN bebas visa. Lalu
penghasilan negara berkurang karena eksport dan import (bea 0-5%). Sehingga akan berdampak
pengurangan APBN termasuk gaji pegawai negara.

b. Saran
Sebagai generasi muda, maka kita perlu harus mempersiapkan segalanya sedini dan semaksimal
mungkin agar siap saat 2015 nanti AFTA sudah dimulai. Karena kitalah yang akan dibutuhkan Indonesia
bukan hanya perusahaan saja. Untuk dapat memanfaatkan peluang serta mengantisispasi terjadinya

ancaman itu maka pemerintah harus memersiapkan diri untuk menyongsong era AFTA nanti ini dengan
mempercepat pembangunan, pengembangan SDM, sektor pendidikan dibenahi. Agar hasil output dari
lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan menjadi SDM yang berkualitas di berbagai bidang untuk
meningkatkan daya saing. Begitu juga perusahaan, maka peluang itu sangat besar untuk menjadikan
Indonesia sebagai negara produsen, bukan sebagai Negara konsumen lagi.

IMPLEMENTASI ANALISIS SWOT DALAM INOVASI


IMPLEMENTASI ANALISIS SWOT DALAM INOVASI
PRODUK KEUANGAN SYARIAH

Kuat Ismanto, SHI., M. Ag.


ABSTRAK

Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah menjadi salah satu alat yang
berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai
alat bantu pembuatan keputusan dalam produk baru di lembaga keuangan syariah.
Proses penggunaan manajemen analisa SWOT menghendaki adanya suatu survei internal
tentang strengths (kekuatan)
dan weaknesses (kelemahan)
produk,
serta
survei
eksternal
atas opportunities (ancaman) dan threats(peluang). Pengujian eksternal dan internal yang terstruktur
adalah sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan dan pengembangan produk keuangan syariah.
Contoh pengembangan produk lembaga keuangan syariah menggunakan analisa SWOT, adalah suatu
cara yang berguna dalam menguji kondisi lingkungan tentang produk baru yang ditawarkan suatu
lembaga lembaga keuangan syariah. Sebuah tinjauan atas aplikasi potensial SWOT dalam jangkauan
yang luas juga merupakan tujuan dari pada tulisan ini.

1.

Pendahuluan

Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada sebuah lembaga keungan syariah.
Selama dekade terakhir abad ke duapuluh, lembaga-lembaga ekonomi, masyarakat, struktur politik,
dan bahkan gaya hidup perorangan dihadapkan pada perubahan-perubahan baru. Perubahan dari
masyarakat industri ke masyarakat informasi dan dari ekonomi yang berorientasi manufaktur ke arah
orientasi jasa, telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap permintaan atas pelayanan baru
lembaga keuangan (Martin, 1989).
Hadirnya lembaga keuangan syariah sekarang ini merupakan fenomena baru. Hadirnya merupakan
sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan umat Islam dalan jasa keuangan, meskipun pada dasarnya
tidak hanya dikhususkan pada umat Islam saja. Produk dan jasa yang diberikan dan direncanakan untuk

masa depan tanpa memandang jenis agama dan keyakinan, harus didasarkan pada pertimbangan yang
seksama secara cermat tentang kecenderungan (trend) dalam masyarakat di masa yang akan datang.
Para administrator atau pengelola lembaga keuangan syariah harus berperan sebagai penggagas atau
inovator dalam merancang masa depan lembaga yang mereka kelola. Strategi-strategi baru yang
inovatif harus dikembangkan untuk memastikan bahwa lembaga keuangan syariah akan melaksanakan
tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mendatang khusunya pada abad 21 dan
setelahnya. Untuk melakukan hal ini, antara lain dibutuhkan sebuah pengujian mengenai bukan saja
lingkungan lembaga itu sendiri tetapi juga lingkungan eksternalnya (Brodhead, 1991). Analisis
kekuatan, kelemahan, kesempatan/peluang, dan ancaman atau SWOT (juga dikenal sebagai analisis
TOWS dalam beberapa buku manajemen), menyediakan sebuah kerangka pemikiran untuk para
pengelola dalam memfokuskan secara lebih baik pada layanan kebutuhan dalam masyarakat.
Meskipun sebenarnya analisis ini banyak ditujukan untuk penerapan dalam bisnis konvensional, namun
demikian penggunaan perangkat ini dalam bidang keuangan syariah bukanlah hal dilarang. Penulis
memandang bahwa analisis SWOT merupakan alat yang cukup efektif sebagai pendekatan manajemen.
Perangkat manajemen yang sedianya ditujukan untuk bidang industri seringkali bisa diolah untuk
diterapkan di bidang jasa, karena adanya kemiripan yang fundamental dalam tugas-tugas administratif .
SWOT adalah sebuah teknik yang sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa digunakan dalam
merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan pegawai administrasi
(administrator). Sehingga, SWOT disini tidak mempunyai akhir, artinya akan selalu berubah sesuai
dengan tuntutan zaman. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menunjukkan bagaimana SWOT dapat
digunakan oleh para pengelola lembaga keuangan syariah dalam menganalisis dan memulai pembuatan
program baru yang inovatif untuk ditawarkan dalam lembaga keuangan syariah.

2.

Perkembangan Analisis SWOT

Analisis SWOT secara sederhana dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan
kelemahan internal sebuah organisasi, serta kesempatan dan ancaman lingkungan eksternalnya. SWOT
adalah perangkat umum yang didesain dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan
keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai terapan (Johnson, dkk., 1989; Bartol
dkk., 1991). Jika hal ini digunakan dengan benar, maka dimungkinkan bagi sebuah sekolah kejuruan
untuk mendapatkan sebuah gambaran menyeluruh mengenai situasi sekolah itu dalam hubungannya
dengan masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan yang lain, dan lapangan industri yang akan dimasuki
oleh murid-muridnya. Sedangkan pemahaman mengenai faktor-faktor eksternal, (terdiri atas ancaman
dan kesempatan), yang digabungkan dengan suatu pengujian mengenai kekuatan dan kelemahan akan
membantu dalam mengembangkan sebuah visi tentang masa depan. Prakiraan seperti ini diterapkan
dengan mulai membuat program yang kompeten atau mengganti program-program yang tidak relevan
serta berlebihan dengan program yang lebih inovatif dan relevan.
Langkah pertama dalam analisis SWOT adalah membuat sebuah lembaran kerja dengan jalan menarik
sebuah garis persilangan yang membentuk empat kuadran, keadaan masing-masing satu untuk
kekuatan, kelemahan, peluang/kesempatan, dan ancaman. Secara garis besar lembaran kerja tersebut
diperlihatkan dalam lembar-1. Langkah berikutnya adalah membuat daftar item spesifik yang

berhubungan dengan masalah yang dihadapi di bawah topik masing. Dengan membatasi daftar sampai
10 poin atau lebih sedikit, untuk menghindari generalisasi yang berlebihan (Johnson, et al., 1989).
SWOT dapat dilaksanakan oleh para karyawan secara individual atau secara kelompok dalam organisasi.
Teknik secara kelompok akan lebih efektif khususnya dalam pengadaan struktur, objektifitas, kejelasan
dan fokus untuk diskusi mengenai strategi, sehingga tidak akan cenderung melantur, dan bahkan akan
terkena pengaruh politik atau kesenangan ( interest) perseorangan yang kuat (Glass, 1991). Hal yang
harus disadari jika bekerja secara kelompok dalam bidang keuangan, maka akan muncul tiga sikap yang
terangan-terangan dari para karyawan di mana tergantung masa kerja mereka masing-masing.
Karyawan yang mempunyai pengalaman dan masa kerja lebih lama lebih cenderung menjadi yang
paling partisipatif dan receptive akan ide-ide baru.
SWOT harus mencakup semua aspek/area berikut ini, yang masing-masing dapat merupakan sumber
kekuatan, kelemahan, kesempatan, atau ancaman, misalnya:
Beberapa contoh lingkungan internal lembaga keuangan syariah;
1) Manajer dan karyawan;
2) Kantor dan fasilitas sarana prasarana;
3) Anggaran operasional;
4) Program riset dan pengembangan iptek;
5) Organisasi atau dewan lainnya dalam organisasi.
Bebrapa contoh lingkungan eksternal LKS
1) Nasabah;
2) lembaga keuangan pesaing lainnya;
3) Demografi sosial dan ekonomi penduduk;
4) Para pemegang saham.

3. Survei Internal tentang Kekuatan dan Kelemahan

Secara historis, para karyawan berupaya menarik minat nasabah agar memasuki/memlih lembaga
mereka dengan cara meningkatkan promosi dan iklan tanpa memperhatikan kelemahan dan kekuatan
lembaga keuangan yang mereka kelola. Apabila, keadaan audit internal seperti ini dilaksanakan, maka
akan timbul area/aspek yang menghendaki beberapa perubahan. Lebih dari itu, potensi dan
kemungkinan-kemungkinan akan adanya service dan program-program inovasi baru bisa juga muncul.
Dengan membuat seluruh daftar tentang kelemahan internal maka akan tampak area/aspek yang bisa
diubah guna untuk memperbaiki kinerja lembaga tersebut, termasuk segala sesuatunya yang berada di
luar jangkauan kontrol. Contoh mengenai kelemahan inheren adalah cukup banyak. Misalnya sebagai
berikut: moral staf adminstrasi dan staf karyawan yang rendah; bangunan infrastruktur yang kurang

memadai; fasilitas sarana prasarana, serta langkanya sumber-sumber daya instruksional; dan termasuk
lokasi lembaga keuangan tersebut.
Sedangkan kekuatan yang ada perlu juga didaftar, sebagai contoh kekuatan potensial dapat berupa: (a)
pelayanan yang memuaskan terhadap nasabah; (b) karyawan yang berdedikasi dan bermoral tinggi; (c)
akses dengan lembaga keuangan yang lain, dimana nasabah dapat melakukan transaksi dengan lembaga
lain, termasuk lembaga keuangan konvensional; (d) reputasi yang baik dalam menyediakan jasa; dan
(e) perbedaan populasi nasabah.
Penaksiran kekuatan dan kelemahan juga bisa dilakukan melalui survei, kelompok-kelompok fokus,
wawancara dengan nasabah, dan sumber-sumber lain yang dapat dipercaya. Begitu kelemahan dan
kekuatan tergambar, maka akan memungkinkan untuk mengkonfirmasi item-item tersebut. Harus
dimafhumi bahwa persepsi yang berbeda-beda bisa timbul, tergantung pada kelompok-kelompok
representatif yang dihubungi dan dimintai pendapatnya.
4. Survei Eksternal tentang Ancaman dan Kesempatan

Gambaran eksternal bersifat komplementer terhadap self-study internal di dalam analisis SWOT.
Pengaruh-pengaruh nasional dan regional seperti masalah-masalah lokal dan negara adalah yang paling
penting dalam memutuskan program baru apa saja yang perlu ditambah atau program yang sudah ada
dan perlu dimodifikasi atau diganti. Gilley dkk. (1986) menetapkan sepuluh dasar-dasar institusi
yang on-the-move (sedang maju), salah satunya adalah kemampuan institusi atau lembaga untuk
menjaga pengawasan yang lebih dekat atas masyarakat. Tidak hanya karyawan saja yang harus
mengawasi masyarakatnya, namun mereka juga memainkan perananan kepemimpinan dengan
memberikan isu-isu itu yang berkaitan secara langsung maupun tidak.
Informasi tentang iklim dan trend bisnis yang ada dan perubahan penduduk harus dipertimbangkan
dalam tahap studi pengembangan ini. Sejumlah sumber informasi harus diliput, tidak hanya terbatas
kepada karyawan saja, melainkan nasabah, tokoh masyarakat, surat kabar, majalah, jurnal bisnis,
dewan pengawas syariah, dunia industri, dan lainnya. Sehingga masing-masing dapat merupakan
sumber potensial sebagai informasi yang sangat berharga.
Ancaman harus dikenali, sebab ancaman dapat berwujud dalam berbagai bentuk. Besarnya anggaran
pendidikan yang terbatas dianggap suatu peraturan daripada dianggap sebagai suatu pengecualian.
Adanya suatu perubahan kesadaran atau pola pikir masyarakat akan menciptakan kesempatan potensial
untuk memberikan isu-isu baru dengan jalan memberikan layanan yang lebih bermutu dan berkualitas.
Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang bersifat global, juga mempunyai areal/aspek
kesempatan. Industri atau bisnis baru apa yang dapat muncul di masa akan datang, dengan mencari
karyawan berketrampilan serta terlatih baik.
Harus dipahami juga bahwa kesempatan dan ancaman tidak absolut sifatnya. Apa yang pertama-tama
nampak akan menjadi suatu kesempatan/peluang, mungkin tidak muncul bila dikaitkan dengan sumbersumber daya atau harapan masyarakat. Makin banyak sumber daya atau harapan masyarakat, maka
makin besar pula tantangan dalam menggunakan metode analisis SWOT, sehingga memungkinkan untuk
membuat penilaian yang benar dan tepat serta lebih menguntungkan baik secara institusi maupun
lingkungan masyarakat. Dalam lembar-2 dan 3 menggambarkan sebuah contoh penggunaan lembaran
kerja analisis SWOT.

Penggunaan

Analisis

SWOT

Sebagai

Pertimbangan

Kelayakan

dalam Pembuatan Sebuah Program Baru

Menimbang: lembaga keuangan syariah akan menambah beberapa program baru yang inovatif.

Mengingat: selama masa brainstorming sebelumnya, muncul beberapa ide dan sebuah program dalam pengembangan pro
Contoh poin-poin berikut yang munkin muncul dalam lembaran kerja.
Potensi Kekuatan Internal (S)
Fasilitas yang ada dan SDM dapat menyediakan beberapa dasar yang diperlukan untuk sebuah produk baru.

Tenaga karyawan yang antusias dan berminat untuk memperoleh pengetahuan dan latihan lebih jauh dalam produk baru.
Dana yang cukup untuk diinvestasikan dalam program-program produk baru.

Pengalaman masa lalu yang sukes dengan program baru yang dinamis, sehingga mempunyai keahlian dan pengalaman dal
Potensi Kesempatan Eksternal (O)

Sebagian besar masyarakat Islam membutuhkan pelayanan produk baru dari lembaga keuangan syariah, karena selama i
Permintaan dunia usaha dan masyarakat secara keseluruhan akan meningkat dalam 1-2 tahun ke depan.
Antusiasme masyarakat Islam tentang program yang ditawarkan dan sangat memungkinkan untuk dikonsumsi.
Produk dan pelayanan lembaga keuangan syariah telah memberi kepuasan tersendiri bagi masyarakat.

5. Kelemahan SWOT

Pada umumnya SWOT hanya mencerminkan pandangan seseorang atau kelompok, dimana hanya
mencerminkan keberpihakan dalam menilai tindakan yang telah ditentukan sebelumnya, daripada
digunakan sebagai alat untuk menemukenali kemungkinan-kemungkinan peluang baru. Hal penting yang
perlu perhatikan bahwa kadang-kadang ancaman juga dapat dipandang sebagai kesempatan,
tergantung orang atau kelompok yang terlibat. Ada pepatah yang menyatakan, Seorang yang pesimis
adalah orang yang melihat kegagalan di dalam suatu kesempatan, dan seorang yang optimis adalah orang yang
melihat kesempatan di dalam suatu kegagalan. Dalam contoh lembar-2, kesempatan yang diberikan para

ahli dalam industri untuk melatih siswa, mungkin dianggap oleh sebagian anggota lembaga pendidikan
(pengajar dan staf) sebagai suatu ancaman terhadap posisi atau pekerjaan mereka sendiri.
SWOT memungkinkan sebuah institusi untuk mengambil cara yang singkat daripada melakukan sebuah
penelitian khusus kekuatannya yang sesuai dengan kesempatan, sehingga mengabaikan kesempatan
yang tidak dirasakan. Metode yang lebih pro-aktif dalam identifikasi kesempatan/peluang adalah paling
menarik, baru kemudian merencanakan dan menemukembangkan strategi institusi untuk memenuhi
kesempatan-kesempatan tersebut. Hal ini akan menciptakan strategi efektif, menurut Glass (1991),
dalam menghadapi tantangan, daripada sekedar menemukan kekuatan yang ada dan kesempatan yang
dipilih untuk dikembangkan kemudian.

6. Penutup

Analisa SWOT merupakan sebuah alat analisis yang cukup baik, efektif, dan efisien serta sebagai alat
yang cepat dalam menemukenali kemungkinan-kemungkinan yang berkaitan dengan pengembangan
awal program-program inovasi baru di dalam sekolah kejuruan, disamping dapat digunakan sebagai alat
pengambilan keputusan dalam organisasi atau komite bahkan individu. Juga sebagai alat bantu untuk
memperluas dan mengembangakan visi dan misi suatu organisasi. Analisa SWOT dapat melihat seluruh
kemungkinan perubahan masa depan sebuah institusi melalui pendekatan sistematik melalui proses
instropeksi dan mawas diri ke dalam, baik bersifat positif maupun negatif.Makna dan pesan yang paling
mendalam dari analisa SWOT adalah apapun cara-cara serta tindakan yang diambil, proses pembuatan
keputusan harus mengandung dan mempunyai prinsip berikut ini; kembangkan kekuatan, minimalkan
kelemahan, tangkap kesempatan/peluang, dan hilangkan ancaman.
Penggunaannya agar lebih efektif hendaknya analisa SWOT harus bersifat fleksibel. Mengingat situasi
dan kondisi yang cepat berubah seiring dengan berjalannya waktu, maka analisis harus sesering
mungkin dibuat dan disesuaikan. SWOT sangat praktis dan tidak boros terhadap waktu, serta efektif
karena kesederhanaannya. Dapat digunakan secara kreatif, sehingga membentuk dan membangun
fondasi, dimana dapat menciptakan sejumlah rencana strategis untuk pengembangan program-program
baru di LKS, semoga.

BAB III
PENUTUP

Analisa SWOT merupakan sebuah alat analisis yang cukup baik, efektif, dan efisien serta sebagai alat
yang cepat dalam menemukenali kemungkinan-kemungkinan yang berkaitan dengan pengembangan
awal program-program inovasi baru di dalam sekolah kejuruan, disamping dapat digunakan sebagai alat
pengambilan keputusan dalam organisasi atau komite bahkan individu. Juga sebagai alat bantu untuk
memperluas dan mengembangakan visi dan misi suatu organisasi. Analisa SWOT dapat melihat seluruh
kemungkinan perubahan masa depan sebuah institusi melalui pendekatan sistematik melalui proses
instropeksi dan mawas diri ke dalam, baik bersifat positif maupun negatif.Makna dan pesan yang paling
mendalam dari analisa SWOT adalah apapun cara-cara serta tindakan yang diambil, proses pembuatan
keputusan harus mengandung dan mempunyai prinsip berikut ini; kembangkan kekuatan, minimalkan
kelemahan, tangkap kesempatan/peluang, dan hilangkan ancaman.
Penggunaannya agar lebih efektif hendaknya analisa SWOT harus bersifat fleksibel. Mengingat situasi
dan kondisi yang cepat berubah seiring dengan berjalannya waktu, maka analisis harus sesering
mungkin dibuat dan disesuaikan. SWOT sangat praktis dan tidak boros terhadap waktu, serta efektif

karena kesederhanaannya. Dapat digunakan secara kreatif, sehingga membentuk dan membangun
fondasi, dimana dapat menciptakan sejumlah rencana strategis untuk pengembangan program-program
baru di sekolah kejuruan khususnya, semoga.

http://tekhnologiinformasisl.blogspot.co.id/

ANALISA SWOT
STRENGHT :
Memiliki staff yang handal dengan didukung melalui inovasi-inovasi yang terus
dilakukan dengan mengandalakn kinerja tim.
Produk yang diproduksi Indomie adalah mie yang berkualitas tinggi dengan berbagai
macam varians.
Terus melakukan inovasi untuk menghasilkancita rasa mie yang sesuai dengan
selera konsumen.
Telah merambah pasar luar negeri.
Target pasar mencapai semua kalangan
Agresif dalam iklan.
Sudah merambah produksinya hingga sampai ke luar negeri.
Memiliki satu grup tersendiri yang menanganipendistribusian produk-produknya
Banyak Stock Point Berada Di Kawasan Yang Strategis
memiliki divisi R&D internal sehingga tidak membutuhkan R&D eksternal
Karyaawan standarisasi pendidikan latar belakang dengan pengalaman kerja yang
mumpuni.
Kondisi keuangan yang membaik dengan indikasi naiknya net income,total asset dan
cash on hand.

WEAKNESS
Besarnya biaya pemasaran yang digunakan.
Mempunyai harga yang sedikit mahal.
Produk memakai MSG
Ketersedian bahan baku yang belum mencukupi khususnya produksi di luar negeri.
OPPORTUNITY
pasar domestik maupun luar negeri masih terbuka lebar.
naiknya harga makanan pokok.
pola hidup masyarakat akan mie instant yang cukup tinggi
THREAT
Adanya kompetitor sejenis yang cukup banyak.
Kemungkinan adanya anti MSG dan zat bahaya lainnnya.
Adanya substitusi untuk makanan instant.
ANALISA MATRIK SWOT
FAKTOR INTERNAL
N
O

NILAI

BOBOT

RATIN
G

SKOR

Memiliki staff yang handal dengan


didukung melalui inovasi-inovasi yang terus
dilakukan dengan mengandalakn kinerja
tim

0.06

0.11

Produk yang diproduksi Indomie adalah mie


yang berkualitas tinggi dengan berbagai
macam varians

0.11

0.33

FAKTOR STRATEGIS
KEKUATAN ( STENGHT )

Terus melakukan inovasi untuk


menghasilkancita rasa mie yang sesuai
dengan selera konsumen

0.06

0.11

Telah merambah pasar luar negeri

0.08

0.25

Target pasar mencapai semua kalangan

0.08

0.25

Agresif dalam iklan

0.11

0.44

Sudah merambah produksinya hingga


sampai ke luar negeri

0.11

0.33

Memiliki satu grup tersendiri yang


menangani pendistribusian produkproduknya

0.11

0.44

Banyak stock point berada di kawasan yang


strategis

0.11

0.44

10

Memiliki divisi R&D internal sehingga tidak


membutuhkan R&D eksternal

0.06

0.11

11

Karyawan standarisasi pendidikan latar


belakang dengan pengalaman kerja yang
mumpuni

0.06

0.11

Kondisi keuangan yang membaik dengan


indikasi naiknya net income,total asset dan
cash on hand

0.06

0.11

TOTAL

36

1.00

34

3.06

FAKTOR STRATEGIS

NILAI

BOBOT

RATIN
G

SKOR

1 Besarnya biaya pemasaran yang digunakan

0.18

0.36

2 Mempunyai harga yang sedikit mahal

0.27

0.82

3 Produk memakai MSG

0.27

0.82

12

N
O

KELEMAHAN ( WEAKNESS )

Ketersedian bahan baku yang belum


mencukupi khususnya produksi di luar
4 negeri
TOTAL

0.27

0.82

11

1.00

11

2.82

Hasil analisis Faktor Internal pada PT Indofood-Indomie yang disajikan dalam tabel
di atas menunjukan skor total perusahaan sebesar 5,52 jumlah tersebut berada di
atas rata-rata sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi saat ini dalam keadaan
baik.

FAKTOR EKSTERNAL
N
O

NILAI

BOBOT

RATIN
G

SKOR

1 Pasar domestik maupun luar negeri masih


terbuka lebar

0.33

0.67

2 Sebagai alternatif makanan pokok

0.33

0.67

3 Pola hidup masyarakat akan konsumsi mie


instant yang cukup tinggi

0.33

0.67

TOTAL

1.00

2.00

FAKTOR STRATEGIS

NILAI

BOBOT

RATIN
G

SKOR

Adanya kompetitor sejenis yang cukup


1 banyak

0.33

0.33

Kemungkinan adanya anti MSG dan zat


2 bahaya lainnnya

0.33

0.67

3 Adanya substitusi untuk makanan instant

0.33

0.67

1.00

1.67

FAKTOR STRATEGIS
PELUANG ( OPPORTUNITY )

N
O

ANCAMAN ( THREAT )

TOTAL

Hasil analisis Faktor Eksternal pada PT Indofood-Indomie yang disajikan dalam


tabel di atas menunjukan skor total perusahaan sebesar 5,11 jumlah tersebut
berada di atas rata-rata sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi saat ini mampu
merespon dengan baik peluang-peluang yang ada namun kurang mampu
mengantisipasi ancaman.
ANALISIS MATRIKS SWOT

Berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari analisis internal dan eksternal pada
table dituliskan diatas, hasilnya dapat dirangkum sebagai berikut :
NO

ANALISIS FAKTOR

SKOR

Kekuatan ( strenght )

3.06

Kelemahan
( Weakness )

2.82

Peluang
( Opportunity )

2.00

Ancaman ( Threat )

1.67

Total

11.97

Koordinat Analisis Internal


Sumbu x = (Skor Kekuatan Skor Kelemahan)/2
= (3,06 2,82)/2
= 0.12

Koordinat Analisi Eksternal

Sumbu y = (Skor Peluang Skor Ancaman)/2


= (2,00-1,67)/2
= 0.17

Jadi posis perusahaan berada di (0,12 ; 0.17)

Pada kuadran I ( S O Strategi ) strategi umum yang dapat dilakukan oleh


perusahaan adalah menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap
keunggulan pada kesempatan yang ada.

Pada kuadran II ( W O Strategi ) perusahaan dapat membuat keunggulan pada


kesempatan sebagi acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari
kelemahan.

Pada kuadran III ( W T Strategi ) Meminimumkan segala kelemahan untuk


menghadapi setiap ancaman.

Pada kuadran IV ( S T Strategi ) Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi


setiap ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang

Kuadaran

Posisi titik

Luas Matriks

Ranking

Prioritas
Strategi

(3,06;2,00)

6.12

Growth

II

(2,82;2,00)

5.64

Stabilitas

III

(2,82;1,67)

4.71

Penciutan

IV

(3,06;1,67)

5.11

Kombinasi

Kesimpulan
Berdasarkan anallisis faktor eksternal pad amatrk EFAS diperoeh hasil 3,67 untuk
faktor peluang, sedangkan untuk faktor internal perusahaan pada IFAS diperoleh
hasil 3,88 untuk faktor kekuatan.

W
3

Diagram Analisis SWOT

Sesuai hasil pada diagram analisis SWOT di atas, maka strategi utama/arah
pengembangan berada pada kuadran I yaitu Growth menggunakan kekuatan
perusahaan untuk
mengambil setiap keunggulan pada kesempatan yang ada.

Prioritas Strategi Yang Dilakukan

Prioritas I
Pengembangan pasar

Prioritas II
Integrasi ke depan
Prioritas III
Penetrasi pasar dengan melakukan integrated marketing.
Prioritas IV
Pengembangan produk

STRATEGI UNIT
Prioritas I
Pengembangan Pasar
Faktor Penentu Keberhasilan
o Berdasarkan data, pada tahun 1999 kosumsi mie instan sebesar 5,2 milyar bungkus.
Dengan asumsi pertumbuhan per tahun 10%, maka pada tahun 2007 konsumsi mie
instan di Indonesia adalah sebesar 11 milyar bungkus.
Aktivitas yang harus dilakukan perusahaan.
o

Mengajarkan para pengelola warung membuat Indomie, men-support


warung-warung

mereka

dengan

spanduk,

sekaligus

memonitor

ketersediaan produk Indomie


o

Mendistribusikan produk sampai ke warung-warung kecil. Dengan


dukungan Indomarco, perusahaan distribusi milik Indofood

Output
Outcame
Impact

: Banyak stock point berada di kawasan yang strategis.


: perluasan pendistribusian Indomie
: Mie-mie milik Indofood tanpa kesulitan berhasil menembus

warung
warung kecil tersebut.

Prioritas II
Integrasi ke depan

Faktor Penentu Keberhasilan


Indofood terdapat SBU khusus (indomarco) yang menangani pendistribusian seluruh
produk Indofood.
Aktivitas yang harus dilakukan perusahaan.
Membuat jaringan distribusi yang sangat luas, mencapai seluruh pelosok tanah air
Output
: Penyampaian distribusi Indomie hingga pelosok daerah di Indonesia
Outcame
:
o Menambah jumlah pasar perusahaan.
o Penjualan produk semakin meningkat.
o Menambah omset perusahaan.
Impact
: Profit perusahaan bertambah
Prioritas III
Penetrasi pasar dengan melakukan integrated marketing.
Faktor Penentu Keberhasilan
Strategi komunikasi yang saling teintegrasi baik above the line (ATL) maupun
below the line (BTL).
Aktivitas yang harus dilakukan perusahaan
o Agresif dalam iklan
o menggelar event kegiatan untuk pelajar SMU
o Mensponsori acara TV (Indonesian Idol, Mama Mia) serta kegiatan ibu-ibu PKK.
Output

: Penyampaian pesan sebagai personifikasi merek Indomie sebagai mie

instan keluarga yang lezat dan bergizi.


Outcame
: Menghadang penjualan competitor produk sejenis.
Impact
: Mempertegas kembali bahwa segmentasinya adalah remaja dan
keluarga.

Prioritas IV
Pengembangan produk
Faktor Penentu Keberhasilan
o Kondisi persaingan yang ketat dan dalam kondisi konsumen yang menginginkan
variasi rasa beragam, dengan menanggapinya dengan melakukan diversifikasi
produk.
Aktivitas yang harus dilakukan perusahaan.

o Diversifikasi produk dengan meluncurkan varian produk baru yaitu pada Sarimi dan
Supermi. Sarimi Soto Koya. Supermi Go: Gobang (goreng bawang), Gokar (goreng
kari), dan Goso (goreng soto).
Output
: Menghadang pergerakan competitor.
Outcame
: Meningkatkan penjualan Indofood dan sekaligus menghadang
pergerakan competitor
Impact
: Memenuhi kebutuhan konsumen yang menginginkan variasi
rasa
beragam.

Unit

Pengembang
an Pasar

Integrasi ke
depan

KPI

Ukuran

Base
Line
(kondisi
sbl
aktivita
s
dijalank
an)

Berdasarkan
data, pada tahun
1999 kosumsi
mie instan
sebesar 5,2
milyar bungkus.
Dengan asumsi
pertumbuhan per
tahun 10%, maka
pada tahun 2007
konsumsi mie
instan di
Indonesia adalah
sebesar 11 milyar
bungkus.

ketersediaan
produk yang
ada di pengecer

penyampaian
distribusi pada
warung-warung
yang menjual
indomie

terdapat SBU
khusus
(indomarco) yang
menangani
pendistribusian
seluruh produk

jaringan
distribusi hingga
menjangkau
pelosok daerah
di Indonesia

Sasaran

Hasil

50

Wak
tu

Realitas

Hasil

Wakt
u

1thn

1thn

1thn

1thn

1thn

1thn

1 th

40

1 th

Indofood

Penetrasi
pasar dengan
melakukan
integrated
marketing.

Pengembang
an produk

Strategi
komunikasi yang
saling teintegrasi
baik above the
line (ATL)
maupun below
the line (BTL).

permintaan
konsumen akan
variasi
produk
mie instan

penjualan
meningkat

11 milyar
bks

11 milyar
bks

bertambahnya
variasi produk
yang ditawarkan
terhadap
konsumen

40
variasi
rasa

Diposkan oleh Sahri Romadon di 21.55


http://sahrithok.blogspot.co.id/2011/07/tugas-manajemen-stratejik.html

1thn

13
milyar
bks

1thn

1 bln

1 bln

You might also like