Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PEMBAHASAN
A. Profil PT Indofood Sukses Makmur, Tbk
Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian
No.228 tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim. berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar
Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5
Februari 1994 Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi
PT Indofood Sukses Makmur. Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah
perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada
tahun 1971. PT. Indofood Sukses Makmur terus mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan
adanya pesebaran distribusi produk yang dipasarkan. Saat ini, perusahaan ini memliki 36 pabrik,
lebih dari 10 merek dengan 150 rasa dan tipe distributor yang melayani hampir 150.000 outlet.
PT. Indofood Sukses Makmur cabang Bandung merupakan salah satu bagian darinoodle
division, PT. Indofood Sukses Makmur memiliki areal kantor dan pabrik seluas 61.640 m.
Cabang Bandung daerah cakupan pemasaran di kabupaten dan kota Bandung, Cimahi,
Cikampek, Purwakarta, Subang, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Cianjur, Indramayu,
dan Sumedang.
PT. Indofood Sukses Makmur TBK cabang Indofood Grup yang bergerak dibidang mie instan
merupakan pelopor dalam industri makanan olahan di Indonesia. Saat ini perusahaan menjadi
perusahaan
pengolahan
mie
terdepan
dan
memegang market
leader pada
masing-
3. Pemasok
Grup Indofood merupakan perusahaan Total Food Solutions, dengan kegiatan usaha yang
mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan
baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Sebagai perusahaan terkemuka dalam
industri makanan olahan di Indonesia, kegiatan operasional. Grup Indofood didukung oleh
sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-produknya
sangat dikenal di seluruh nusantara. Produk-produk Grup Indofood antara lain mi instan, dairy,
bumbu penyedap makanan, makanan ringan, makanan bayi, tepung terigu, pasta, biskuit, minyak
goreng, margarin dan shortening. Merek-merek produk Grup Indofood merupakan merek
terkemuka di pasar domestik, dikenal konsumen sebagai produk berkualitas dengan harga
terjangkau dan tersedia di berbagai pelosok Indonesia.
3
4. Chanel of distribution
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran barang yang
dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para produsen berhak menentukan
kebijakan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis barang serta luasnya armada
penjualan yang akan digunakan. Jika perusahaan berada dalam persaingan yang semakin tajam,
perusahaan harus segera mengadakan penelitian terhadap pasarnya. Penelitian tersebut untuk
mengetahui kebutuhan serta selera konsumen dan jika mungkin menstimulir permintaan serta
menciptakan langganan (Kotler, 2006). Ada beberapa alternatif yang mungkin dipilih penjual
dalam mendistribusikan produknya kepada konsumen, yaitu :
(1) manufaktur konsumen,
(2) manufaktur pedagang eceran konsumen,
(3) manufaktur pedagang besar pedagang eceran konsumen
(4) manufaktur agen pedagang besar pedagang eceran konsumen
Dan berdasarkan survey yang dilakukan oleh Qasa Consulting, kekuatan distribusi Indomie
terbukti, dalam The Most Powerfull Distribution Performance tahun 2007, yang mencapai 95%.
Karena pendistribusian indonmie sangat baik, maka Indomie mudah di dapatkan oleh kosumen
dimanapun.
5. Sumber daya manusia
Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah salah satu
kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan terus. Perseroan
percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi
bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri. Indofood akan terus berjuang
sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina
4
hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan. Program
pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka
untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar
yang semakin kompetitif. Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara
Program Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan
setelah peluncuran yang sukses di Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.
dalam
Dari sisi penghasilan, harga mie instant Indomie sendiri masih cukup terjangkau di Australia bila
dibandingkan dengan rata-rata penghasilan warga mereka per tahun.
6. Geografi
Australia saling berbagi lautan dengan tetangga-tetangganya yang terdekat, yakni Indonesia
dan Papua Nugini. Australia terletak di sebelah tenggara Indonesia. Pada titik batasnya yang
terdekat, Australia dan Indonesia hanya terpisah beberapa kilometer saja. Pada gambar diatas,
terlihat Ibu kota negara dan ibukota propinsi di Indonesia; Ibukota nasional dan ibukota negara
bagian di Australia.
Dengan letak geografis negara Australia dengan negara Indonesia yang lebih dari sekedar
dekat, memudahkan pengiriman (proses eksport-import)
7
produk mie instant dari Indofood menuju ke Australia. Dari segi biaya penyimpanan gudang,
biaya transport, bahkan waktu pengirimanpun akan lebih cepat dibanding pengiriman produk ke
negara lainnya. Ini pulalah yang membuat permintaan pasar konsumen di Australia semakin
meningkat.
6.Politik dan Hukum
Pengaruh politik dan hukum terhadap industri sapi potong dapat dinilai dari berbagai
peraturan maupun kesepakatan berbagai pihak yang terkait, misalnya kesepakatan WTO dan
AFTA yang berskala internasional, atau Peraturan Daerah (Perda) yang lingkupnya lebih sempit.
Hukum dagang PT. Indofood, yang pada awalnya didirikan dengan nama PT. Panganjaya
Intikusuma berdasarkan akta pendirian no.228 yang kemudian diubah dengan akta no. 249, dan
akta no.171 tanggal 15 november 1994. Tujuan utama didirikannya PT. Indofood adalah
memproduksi makanan olahan (khususnya mie instant), pengolahan gandum menjadi tepung
terigu, industri makanan terpadu, distribusi, perkebunan, dan pengolahan kelapa sawit.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PT.Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan perusahaan yang sudah sangat maju,dengan terus
mempelajari dan menganalisa SWOT perusahaannya dan lingkungannya PT.Indofood Sukses
Makmur Tbk dapat mengantisipasi kelemahan-kelemahan perusahaan mereka disertai strategistrategi yang baik diharapkan perusahaan ini dapat terus berkembang.
B. Saran
Adapun saran untuk PT Indofood Sukses Makmur,Tbk khususnya pada produk Indomie yang
didasarkan atas hasil evaluasi factor internal dan factor eksternal, yaitu:
1. Dengan memperkuat mereknya sendiri, misalnya dengan melakukan inovasi, meningkatkan
kesetiaan retailer, dan memberikan bonus pembelian.
2.Tserus meningkatkan strategi promosi seperti
- Tagline : Indomie Seleraku
- Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara
- Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu jingle untuk pelajar SMA, acara tersebut
berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.
- Pembuatan Shop Sign
3. Pemanfaatan dan pengalokasian modal dengan tepat yang digunakan untuk pengembangan
teknologi seoptimal mungkin.
4. Mempertahankan ciri khas produk
http://makalahmahasiswariau.blogspot.co.id/2015/05/lingkungan-bisnis-pt-indofoodsukses.html
Pendahuluan
Latar belakang
a.Peranan strategi merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai kesesuaian
antara perusahaan dan lingkungannya.
b. sebagai pemenang bisnis seringkali diartikan mendapat pangsa pasar terbesar yang nantinya
akan memiliki kekuatan monopoli, namun apabila monopoli dilarang pemerintah maka minimal
perusahaan tersebut menjadi penentu atau pemimpin harga. Slah sau perusahaan di Indonesia
yang berkembang pesat adalah PT.Indofood Tbk. Tingkat persaingan produk mie instan ini
semakin tinggi. Masing-masing pihak akan selalu berusaha untuk memenangkan persaingan dan
melakukan analisis terhadap kekuatan, kekurangan,dan peluang,dan ancaman satu sama lain.
Sehingga kelemahan dirinya dan perusahaan pesaing dapat diantisipasi dan dapat diperbaiki agar
tidak mudah diserang perusahaan pesaing.
Rumusan masalah
Tujuan penulisan
Landasan Teori
Menurut Robert W. Duncan (2007, 142), menganalisa lingkungan internal dan eksternal
merupakan hal penting dalam proses perencanaan strategi. Faktor-faktor lingkungan eksternal
didalam perusahaan biasanya dapat digolongkan sebagai Strength (S) atau Weakness (W), dan
lingkungan eksternal perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai Opportunities (O) atauThreat
(T). Analisis lingkungan strategi ini disebut sebagai analisis SWOT.
Menurut Kurtz (2008,45) SWOT analis adalah suatu alat perencanaan strategic untuk membantu
perencana untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan internal organisasi dengan
kesempatan dan ancaman dari eksternal.
Menurut Pearce and Robison (2003,134) analisis SWO perlu dilakukan karena analisa SWOT
untu mencocokkan fit antara sumber daya internal dan situasi eksternal perusahaan.
Pembahasan
Perkembangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk, khususnya produk Indomie kini berada di
tengah-tengah persaingan yang ketat. Setelah sekian lama menikmati persaingan yang hampa,
mulai pada tahun 2003, tepatnya pada bulan Mei, Indomie harus menghadapi gempuran produk
baru yang cukup sensasional, Mie Sedaap. Produk Mie berbendera Wingsfood tersebut sangat
agresif dalam menggarap pasar yang selama kurun waktu sebelum 2003 dikuasai oleh Indomie.
Selain itu, muncul pula pesaing baru, Mie Kare dari Orang Tua Group. Pada saat itu, sebagai
dominant market leader, Indofood sempat terlena me-maintain pasarnya sehingga kesempatan
ini dimanfaatkan oleh pendatang baru Mie Sedaap dari WingsFood dan Mie Kare dari Orang Tua
Group.
Persaingan yang muncul secara tiba-tiba tersebut membuat Indofood seolah tersentak. Sebagai
akibat dari ketidaksiapannya menghadapi persaingan dari para competitor baru, pangsa pasar
Indofood mulai terkikis.
Menurut data MIX, pada tahun 2002 Indofood masih menguasai pasar Mie sebesar 90%. Begitu
Mie Sedap masuk pada Mei 2003, dengan rasa baru, harga kompetitif, dan promo yang gencar,
pangsa pasar Indofood mulai goyah. Pada 2006 pangsa pasar Indofood turun, diperkirakan
menjadi sekitar 75%. Pangsa pasar 25% sisanya diperebutkan oleh pesaingnya
Mengutip pernyataan Rhenald Kasali, Gebrakannya (Mie Sedaap) luar biasa, harganya pun di
bawah Indomie, ditambah keunggulan-keunggulan lain. Saya rasa persaingan pasar Mie Instan
akan semakin ketat. Dari sisi Mie Sedaap, terdapat sebuah sikap optimis atas persaingannya
dengan Indofood. Manager Promosi PT Sayap Mas Utama Rudy Bonardy mengatakan Kami
masih pemula. Sedangkan Indofood adalah pemain lama yang saat ini menguasai 75% pangsa
pasar Mie Instan. Sisanya 25% dikeroyok merk-merk lain. Tapi saya optimistis, Mie Sedaap bisa
meraih konsumen melalui strategi pemasaran dan promosi yang gencar. Dari pernyataanpernyataan tersebut di atas, tergambar sebuah kondisi persaingan yang ketat, yang bila tidak
diantisipasi dengan tepat akan membawa kemunduran pada kinerja Indofood.
Dalam persaingan yang mulai memanas dan mulai memangkas pangsa pasar Indofood tesebut,
Indofood tidak tinggal diam, beberapa-beberapa strategi-strategi yang telah dan sedang
dilakukan oleh Indofood dalam rangka menghadapi persaingan dengan Wingsfood dan
competitor lainnya dalam industry Mie Instan di Indoesia dan tentunya dalam rangka mencapai
visi misinya. Strategi perusahaan secara garis besar dibagi menjadi 4 yaitu strategi integrasi,
strategi intensive, strategi diversifikasi, dan strategi defensive.
Kegiatan usaha grup Indofood terdiri dari 4 (empat) grup usaha setrategis yaitu :
1.
2.
Bogasari
3.
4.
Distribusi
Grup Minyak Goreng dan Lemak Nabati atau Grup EOF bergerak dalam
bidang perkebunan kelapa sawit termasuk unit pengolahannya dan
terintegrasi dengan pengolahan dan penjualan minyak goreng, margarine,
dan shortening. Serta industry pengolahan minyak kelapa dan turunannya.
Faktor Internal
Kekuatan (strenght)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Kelemahan (weakness)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Biaya produksi kurang efisien karena menggunakan bahan bakar dengan harganya yang
cenderung mahal
g.
Merk Indomie yang dijadikan generic name sehingga mengurangi nilai penjualan
D.
Faktor Eksternal
Peluang (opportunity)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Pasar Internasional
g.
Pasar yang luang karena kompetiror yg tidak sanggup memenuhi permintaan customer
h.
i.
Dukungan dan kebijakan pemerintah terhadap bea masuk atas bahan baku yang dapat
diimpor
j.
a.
Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
b.
c.
d.
e.
f.
g.
E.
Strategy Manajemen
Distribusi
Indofoods Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia,
menembus ke hampir setiap sudut nusantara. Selain produk-produk Indofood sendiri, indoffood
juga mendistribusikan produk-produk ke pihak ketiga. Jumlah poin saham telah diperluas secara
agresif sejak tahun 2005, memberikan penetrasi yang lebih luas dan lebih dalam efisien melalui
rantai pasokan dan pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah dengan kepadatan tinggi
gerai ritel, termasuk pasar tradisional, memungkinkan masing-masing titik saham untuk
melayani wilayah geografis dekat ditetapkan dalam waktu sesingkat mungkin.
b.
c.
d.
e.
Melindungi Lingkungan
Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah salah satu
kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan terus. Perseroan
percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi
bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri. Indofood akan terus berjuang
sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan
manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam
mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif. Berbagai
program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial
akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di
Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.
Strategi Manajemen Pada Elemen Marketing Mix (4p)
a.
Product
Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa 85
gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus
sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi
jumbo dengan massa 120 gram.(Anonim, 2008). Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan
selera orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang
semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie
goreng, mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional
daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo.
b.
Price
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1
kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua
kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 1500,( toko Sjahudi, Rungkut Gunung Anyar Harapan 2012).
c.
Places
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus sampai
hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif
sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai
dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang
banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area
geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com). Di Yogyakarta agen-agen
Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo
(warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama)
d.
Promotion
Tagline
: Indomie Seleraku
Iklan
Event
: Indomie menggelar ajang membuat lagu jingle untuk pelajar SMA,
acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.
Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di
Yogyakarta)
Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah stabil,
memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie
instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie masih tetap harus
mengadakan promosi untuk me-remind customer bahwa Indomie masih exsist, dan selalu
berinovasi untuk merejuvenasi produk maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut
pangsa pasarnya oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie
menurun, meskipun masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari
bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai bangkit dari tidur
panjangnya, Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser artis terkenal
seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti remaja/pelajar. Indomie semakin
mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan nomor satu di Indonesia. Indomie juga
mengadakan acara Indomie Jingle Dare untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk lebih
memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand
awareness remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai
customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai memberikan semacam edukasi
mengenai Indomie.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The
Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth,
memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan
menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan
segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and
higher margin.
F.
Strategi Kunci 3a
Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah berkat konsistensi
Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:
a.
Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen (Product).
b.
c.
KESIMPULAN
PT.Indofood Tbk merupakan perusahaan yang sudah sangat maju,dengan terus mempelajari dan
menganalisa SWOT perusahaannya dan lingkungannya PT.Indofood Tbk dapat mengantisipasi
kelemahan-kelemahan perusahaan mereka disertai strategi-strategi yang baik diharapkan
perusahaan ini dapat terus berkembang.
SARAN
Adapun saran untuk PTIndofood Tbk khususnya pada produk Indomie yang didasarkan atas
hasil evaluasi factor internal dan factor eksternal, yaitu:
1.
Dengan memperkuat mereknya sendiri, misalnya dengan melakukan inovasi, meningkatkan
kesetiaan retailer, dan memberikan bonus pembelian.
2.
Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu jingle untuk pelajar SMA, acara tersebut
berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.
3.
Pemanfaatan dan pengalokasian modal dengan tepat yang digunakan untuk pengembangan
teknologi seoptimal mungkin.
4.
https://dwiyustiyanita.wordpress.com/2013/10/19/perusahaan-dan-lingkunganperusahaan/
PT . INDOFOOD, TBK
VISI DAN MISI
Visi
Menjadi Total Food Solutions Company
Misi
Untuk terus meningkatkan karyawan kami, proses kami dan teknologi kami.
Untuk menghasilkan kualitas tinggi, inovatif, dan terjangkau produk yang disukai oleh
pelanggan.
Untuk memastikan ketersediaan produk-produk kami kepada pelanggan domestik
dan internasional.
Untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia
dengan penekanan pada gizi.
Untuk terus meningkatkan stakeholders 'value
SEJARAH
Usaha Awal
Perkembangan Perusahaan
Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta
Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990. berdasarkan keputusan Rapat Umum
Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat
No.51 tanggal 5 Februari 1994 Perseroan mengubah namanya yang semula PT
Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood. Pada awalnya, PT Indofood Tbk. adalah
perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang
didirikan pada tahun 1971.
PT. Indofood mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya pesebaran
distribusi produk yang dipasarkan. Saat ini, PT. memliki 36 pabrik, lebih dari 10
merek dengan 150 rasa dan tipe distributor yang melayani hampir 150.000 outlet.
PT. Indofood merupakan salah satu bagian dari noodle division, PT. Indofood
memiliki areal kantor dan pabrik seluas 61.640 m. Cabang Bandung daerah
cakupan pemasaran di kabupaten dan kota Bandung, Cimahi, Cikampek,
Purwakarta, Subang, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Cianjur, Indramayu,
dan Sumedang.
PT. Indofood Sukses Grup yang bergerak dibidang mie instan merupakan pelopor
dalam industri makanan olahan di Indonesia. Saat ini perusahaan menjadi
perusahaan pengolahan mie terdepan dan memegang market leader pada masingmasing brand yang dimilikinya.
STRATEGY MANAJEMEN
DISTRIBUSI
Indofood's Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di
Indonesia, menembus ke hampir setiap sudut nusantara. Selain produk-produk
Indofood sendiri, indoffood juga mendistribusikan produk-produk ke pihak ketiga.
Jumlah poin saham telah diperluas secara agresif sejak tahun 2005, memberikan
penetrasi yang lebih luas dan lebih dalam efisien melalui rantai pasokan dan
pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah dengan kepadatan tinggi gerai
ritel, termasuk pasar tradisional, memungkinkan masing-masing titik saham untuk
melayani wilayah geografis dekat ditetapkan dalam waktu sesingkat mungkin.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) program andalan dari komitmen
untuk membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk membuat
kontribusi yang optimal kepada masyarakat.
Selama tahun 2007 Indofood secara keseluruhan program dikembangkan dan
dilaksanakan berdasarkan lima pilar dasar jangka panjang kami CSR filosofi:
Melindungi Lingkungan
dari luar yang bermutu dengan spesifikasi pekerjaan yang dibutuhkan melalui
kantor Departemen Tenaga Kerja, iklan, Biro Konsultasi, atau dengan pemasangan
pengumuman di lingkungan perusahaan.
diperbanyak
secara
agresif
sejak
tahun
2005,
sehingga
mampu
menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran.
Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak,
termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing
area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com). Di
Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie
Tagline
: Indomie Seleraku
Iklan
Indomie menggelar ajang membuat lagu jingle untuk pelajar SMA, acara tersebut
berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.
Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk
setiap Burjo di Yogyakarta)
Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi mature,
sudah stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan
sebagai Top of Mind merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah,
dalam artian Indomie masih tetap harus mengadakan promosi untuk meremind customer
bahwa
Indomie
masih exsist,
dan
selalu
berinovasi
untuk
mengenai
produk
Indomie.
Indomie
melihat
remaja/pelajar sebagai customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai
memberikan semacam edukasi mengenai Indomie.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi
Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada
organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span,
dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di
samping
itu
tetap
melanjutkan
segmentasi
para
konsumennya
dengan
Tujuan Pendirian
Tujuan didirikannya PT Indofood Tbk
adalah
(1) memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha internal
maupun pengembangan usaha strategis;
(4) mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang; dan
pelestarian
lingkungan
AaNALISIS SWOT
KEKUATAN
1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia
2. Produksi rendah biaya
3. Jangkauan distribusi luas
4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
5. Brand yang sudah terkenal
KELEMAHAN
hidup
dan
peningkatan
KUESIONER
STRATEGI
INTERNAL
FACTOR
ANALYSIS
PT Indofood TBK
5.1
Faktor
strategis
Produk
yang terpercaya baik nasional maupun
internasional.
Nilai
Bobot
Ratin
g
0,15
Skor
0.6
Kuatnya
tim
pemasaran
untuk
program
menjaga mutu, sampai ke plosok desa.
0,15
0,6
Indofood
memiliki jaringan R&D terluas
kalangan perusahaan makanan
0,15
0,6
0,15
0,45
Pembagian
tugas pada masing-masing pemilik
modal
sudah
terbagi
dengan
gamblang
/
jelas,
dan adil sesuai kapasitas jabatan.
0,21
0,63
Indofood
menerapkan
strategi
manajemen
kontrol sistem yang terdesentralisasi,
dengan
mendelegasikan otoritas pengambilan
keputusan di masing-masing unit
bisnis
0,15
0,45
19
0,96
21
3,31
di
Indofood
berkomitmen untuk menganut Prinsip
Bisnis di semua negara, disesuaikan
dengan
undang-undang lokal, praktek praktek
budaya dan agama.
TOTAL
Ukuran pembobotan :
1 = Sedikit kuat
1 = sedikit penting
2 = Agak kuat
2 = Agak penting
3 = kuat
3 = penting
4 = Sangat kuat
4 = sangat penting
5.2
Faktor
strategis
Nilai
Bobot
Ratin
g
Skor
-3
0,3
-2
-0,6
Tidak
bisanya
memaksakan
mengkonsumsi produk indofood yang
mahal, pada masyarakat kalangan
bawah.
-4
0,3
-2
-0,8
-3
0,4
-4
-1,2
-10
-9
-2,6
TOTAL
Ukuran pembobotan :
1 = Sedikit penting
-1 = Sedikit lemah
2 = Agak penting
-2 = Agak lemah
3 = Penting
-3 = lemah
4 = Sangat penting
-4 = Sangat lemah
5.3
Faktor
strategis
Nilai
Bobot
Ratin
g
Skor
0,28
1,12
0,28
1,12
Kesempatanvyang
dimiliki Indofood adalah bahwa produk
berbasis
kesehatan
menjadi
makinvpopuler di dunia, termasuk di
Amerika Serikat. Konsumen menjadi
lebih sadar kesehatan, dan menyadari
hidup dengan umur yang panjang
tidak
hanya
dikarenakan oleh keberuntungan dan
genetika.
0,21
0,63
0,21
0,63
14
0,98
15
3,5
TOTAL
Ukuran pembobotan :
1 = Sedikit penting
1 = Sedikit berpeluang
2 = Agak penting
2 = Agak berpeluang
3 = Penting
3 = berpeluang
4 = Sangat penting
4 = Sangat berpeluang
5.4
Nilai
Bobot
Ratin
g
Skor
Karena
minded konsumen yang sudah ada,
yang nantinya tidak akan mudah
untuk
menaikkan omset, karena timbulnya
mindset ada kualitas bagus, tetapi
harga
pasti mahal.
0,21
-3
-0,63
Akan
kalah
dengan perusahaan lain yang lebih
menojolkan harga yang murah, tetapi
kualitas tidak begitu buruk, meskipun
tidak dengan membawa brend.
0,24
-4
-1,12
Usaha
kompetitor
menyamakan
brand
membuat konsumen terpengaruhi
dan
menjadikan
kompetitor yang tidak sehat.
0,21
-4
-0,84
Terdapat
kontaminasi terhadap pasokan untuk
bahan makanan indofood, khususnya
e-coli.
Merek adonan kue
0,14
-2
-0,28
Harga
bahan cokelat mentah yang melonjak;
biaya susu murni naik 50%
0,14
-2
-0,28
14
0,98
-14
-3,15
Faktor strategis
TOTAL
Ukuran pembobotan :
1 = Sedikit penting
-1 = Sedikit mengancam
2 = Agak penting
-2 = Agak mengancam
3 = Penting
-3 = Mengancam
4 = Sangat penting
-4 = Sangat mengancam
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari analisis internal dan eksternal pada Tabel
seperti dituliskan di atas, hasilnya dapat dirangkum sebagai berikut:
= 3,31
= -2,6
= 3,5
= -3,15
Memperkenalkan produk melalui pelayanan terbaik yang Aman dan Andal yang dapat
memberikan rasa percaya bagi pelanggan dalam mempertahankan diri menjadi pemimpin
pasar.
setiap
kekuatan
untuk
menghadapi
setiap
ancaman
dengan
Setelah diketahui titik pertemuan diagonal-diagonal tersebut (X), maka posisi unit
usaha diketahui pada kuadran I, hasil perhitungan dari masing-masing kuadran
dapat digambarkan pada tabel berikut ini :
Tabel kuadran I
Prioritas
Kuadran
(S : O)
(3,31 : 3,5)
11,58
Growth
II
(W : O)
(2,6 : 3,5)
9,1
Stabilitas
III
(W : T)
(2,6 : 3,15)
8,19
Penciutan
IV
(S : T)
Kombinasi
Strategi
yaitu kuadran Expansion (Growth) dimana strategi umum yang akan digunakan
oleh perusahaan ini adalah Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap
ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang.
Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh
organisasi. Sasaran sering pula disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen
membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.
Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan
(stated goals) dan sasaran riil. Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan
organisasi kepada masyarakat luas. Sasaran seperti ini dapat dilihat di piagam
perusahaan, laporan tahunan, pengumuman humas, atau pernyataan publik yang
dibuat oleh manajemen. Seringkali stated goals ini bertentangan dengan kenyataan
yang ada dan dibuat hanya untuk memenuhi tuntutan stakeholder perusahaan.
Sedangkan
sasaran
riil
adalah
sasaran
yang
benar-benar
dinginkan
oleh
Produk yang dihasilkan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan produk
setengah jadi (Work In Process) karena produk yang dihasilkan berupa mie instan.
Sebagai salah satu produsen mie instan terbesar didunia, Divisi Mie Instan Indofood
senantiasa berada di posisi terdepan dalam industri mi instan Indonesia. Produk
yang dihasilkan berkualitas dan memiliki citarasa yang tinggi dengan harga
terjangkau. Merek-merek Indofood yang sudah mapan dan dikenal seperti Indomie,
Supermi, Sarimi, Pop Mie, dan Mie Telur Cap 3 Ayam, melayani konsumen dari
berbagai kalangan dan usia serta memiliki tingkat kepercayaan dan loyalitas
konsumen yang tinggi. Salah satu produk Indofood yang terkenal yaitu Indomie.
Indomie pertama kali diluncurkan pada tahun 1982 dan telah merambah banyak
negara termasuk Amerika Serikat, Australia, Inggris, Timur Tengah dan China.
Produk indomie goreng ini tersedia dalam berbagai varian rasa seperti, mie goreng
spesial, mie goreng spesial plus, mie goreng pedas, mie goreng rendang, mie
goreng rasa ayam, mie goreng rasa sate dan mie goreng cabe ijo.
Produk Jasa
Produk jasa yang diberikan oleh PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk ini adalah berupa
penyediaan tempat penyimpanan barang baik bahan baku maupun barang yang
siap dipasarkan. Manfaat dari penyimpanan di gudang ini adalah untuk menyimpan
barang yang siap dipasarkan agar tetap terjaga kualitas dan kuantitasnya.
Penyimpanan ini dipantausecara intensif oleh bagian quality control.
Produk jasa selanjutnya dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah berdirinya
anak perusahaan bernama PT. Indomarco yang memiliki fungsi distribusi terhadap
produk-produk yang diluncurkan oleh PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk. Oleh
karena dalam pendistribusian produk-produk PT. Indofood ini dilakukan oleh PT.
Indomarco sendiri, sehingga PT. Indofood Sukses Makmur tidak perlu mengeluarkan
biaya pengiriman lagi dan tentunya konsumen tidak perlu mengambil produk
pesanan langsung ke pabrik.
Makmur
juga
memnyediakan customer
Centre untuk
http://elisanarotama.blogspot.co.id/2014/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
percaya bahwa karyawan merupakan salah satu bagian terpenting dari stakeholder dan komponen vital
bagi kesuksesan Indofood di
masa
mendatang.
Perseroan berkeyakinan bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk memberikan yang terbaik dan
berkontribusi pada perusahaan dan
bangsa.
Indofood akan terus berupaya meningkatkan hubungan baik dengan seluruh karyawan dan
manajemen untuk meraih manfaat bersama.
Perseroan juga akan melaksanakan program
manajemen sumber daya manusia yang
bertujuan meningkatkan produktifitas dan
efisiensi untuk membantu seluruh divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan
tingkat keuntungan dalam lingkungan usaha yang
semakin kompetitif.
Serangkaian program
pelatihan akan diselenggarakan sepanjang tahun 2008, sementara Managerial Development Program
akan diperluas ke
divisi lainnya mengikuti kesuksesan penyelenggaraan program
ini di
MISI PT
Total
Food
Solutions
berkualitas tinggi,
yang
Human
Capital
Social
Cohesion
Indofood Peduli
Posyandu Revitalization
Strenghtening Economic
Value
mempertahankan kualitas (
Quality
Control
).
Dengan demikian,
Perusahaan mampu mempertahankan kepercayaan dan
minat masyarakat konsumen.
Melakukan strategi pemasaran dengan mengenalkan produk baru
atau mengenalkan inovasi terbaru dari produk bertahan, melalui Iklan Siaran TV, Radio, atau Poster
yang disebar di papan reklame ataupun spanduk yg dipasang ditoko-toko yg ikut memasarkan Brand
atau Produk dari PT
Indofood Sukses Makmur.
Menguatkan Brand
dari produk bertahan dengan menjadi sponsor
suatu acara stasiun TV,
seperti Indonesia Mencari Bakat bersama Supermie.
Melakukan marketing
langsung guna observasi dalam mencari nilai produk baru
ataupun Inovasi terbaru dari produk lama di mata masyarakat konsumen. Biasanya dilakukan di Mall,
supermarket
atau tempat padat pengunjung.
ANALISIS MASALAH
Analisis SWOT
1.
Strength
(
Kekuatan )
a. Kondisi keuangan / finansial yang kuat, dapat dilihat dari perkembangan kepemilikan saham di
berbagai perusahaan.
b.
Memiliki banyak anak perusahaan.
c.
Brand
yang
telah dikenal lama
oleh masyarakat Indonesia
terutama produk Indomie.
d.
Kepemimpinan Direksi dan
Komisaris yang
matang.
e.
Memiliki Sumber Daya Manusia yang
besar sehingga mampu produksi yang
besar pula.
2.
Weakness
(
Kelemahan
)
a. Tenaga kerja yang banyak membuat perusahaan rentan goncangan terhadap penjualan produk yang
menurun.
3.
Opportunities
(
Peluang
)
a. Pertumbuhan pasar yang terus meningkat baik di kalangan bawah, menengah maupun atas.
b.
Segmentasi pasar yang
tidak terlalu signifikan karena produk yang
dihasilkan terus menyesuaikan untuk dikonsumsi pria atau wanita,
baik tua
maupun muda.
c.
Memanfaatkan e-bussines dalam membantu mengembangkan pangsa pasar dan
memperkenalkan produk melalui internet
karena pengguna internet
sama
dengan masyarakat konsumen.
d.
Peluang pasar yang
besar dalam sistem distribusi yang
mencakup grup pendistribusian produk hingga pasar tradisional dengan waktu sesingkat mungkin.
4.
Threat
(
Ancaman
)
a.
Terus dihadapi dengan pesaing-pesaing baru
dengan jenis produk
yang
sama.
kesimpulan :
Perusahaan menyadari bahwa sasaran jangka panjang perusahaan tidak dapat dicapai tanpa dimilikinya
karyawan yang kompeten, memiliki etos kerja yang baik, mampu bekerjasama dan senantiasa
menerapkan prinsip pembelajaran berkelanjutan dalam setiap aktivitas kerjanya, serangkaian
kebijakan dan aktivitas strategis pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang meliputi
menyempurnakan struktur organisasi dan uraian tugas menyelenggarakan rekrutmen dan seleksi calon
karyawan, membenahi prosedur dan sistem pengelolaan SDM, serta menyempurnakan program
pembinaan,
pendidikan
dan
pelatihan
karyawan
yang
berbasiskan
kompetensi.
Hal ini dilakukan sebagai upaya mewujudkan salah satu misi perusahaan, yaitu mengembangkan sumber
daya manusia yang berkompeten dan profesional untuk menjamin ketersedian tenaga kerja dengan
kompetensi yang dibutuhkan perusahaan dengan melakukan pengelolaan sebagai berikut :
Melakukan analisa terhadap kebutuhan tenaga kerja secara periodik agar efisiensi jumlah dan kualitas
tenaga kerja yang dibutuhkan tetap terjaga
Menerapkan sistem seleksi yang sangat ketat dan adil dalam setiap tahapan proses rekrutmen calon
karyawan.
Melakukan penilaian yang objektif terhadap kinerja karyawan secara berkala, yang hasilnya dijadikan
sebagai dasar untuk perhitungan salah satu komponen gaji bulanan serta penetuan kenaikan golongan
dan jabatan karyawan.
Melakukan GAP analysis untuk memastikan kesesuaian tingkat kompetensi yang dimiliki karyawan
dengan kebutuhan pekerjaan.
Merencanakan dan melaksanakan program pelatihan untuk peningkatan kompetensi teknis dan
manajerial serta sikap kerja karyawan.
Perusahaan mendorong karyawan bekerja secara profesional yang berorientasi pada produktivitas dan
efisiensi. Tumbuhnya circle-circle TPM secara significan di semua unit kerja serta penerapan SMSP
secara konsisten, memberikan andil besar dalam pencapain kinerja perusahaan impresif.
Selain itu, perusahaan menyediakan berbagai fasilitas keagamaan, olahraga dan kesenian yang dapat
dipergunakan oleh karyawan sebagai media untuk bersosialisasi, menyalurkan hobi dan
mengembangkan diri. Perusahaan juga mengadakan berbagai kegiatan sosial yang melibatkan seluruh
karyawan Semen Padang Group, seperti peringatan hari ulang tahun perusahaan melalui pekan olahraga
dan seni (Porseni), peringatan hari besar keagamaan dan kegiatan-kegiatan lainnya.
AFTA
2015:
ANALISA
SWOT POLA KEBUTUHAN
KARYAWAN DAN TENAGA AHLI DI BIDANG
INDUSTRI DALAM
NEGERI
AFTA (ASEAN Free Trade Area) merupakan kesepakatan dari negaranegara di ASEAN untuk
membentuk sebuah kawasan bebas perdagangan. Tujuannya yaitu agar bisa meningkatkan
daya saing ekonomi kawasan ASEAN di dunia. Harapannya, jika AFTA ini sukses, maka, ASEAN
bisa menjadi kawasan basis produksi di dunia.
Perjanjian perdagangan bebas AFTA dicetuskan ketika terjadi pertemuan tingkat Kepala
Negara ASEAN atau SEAN summit ke-4, yang dilakukan pada tahun 1992. Pada pertemuan itu
para kepala negara mengumumkan akan membentuk sebuah kawasan perdagangan bebas di
ASEAN dalam jangka waktu 15 Tahun. Kalau dihitung seharusnya akan efektif berjalan secara
penuh pada tahun 2007. Namun kenyataanya, AFTA ini akan aktif pada tahun 2015, yaitu
menjadi 22 tahun kemudian.
Dengan adanya kebijakan perdagangan bebas AFTA ini, nantinya tidak akan akan ada
hambatan tarif (bea masuk 0-5%) ataupun hambatan non tarif untuk negara negara anggota
ASEAN. Dengan begitu, tentunya keuntungan dan tantangan akan muncul untuk negara
Indonesia juga. Lantas, apakah negara kita Indonesia sudah siap? Siap memanfaatkan kondisi
ini untuk membuat negara lebih maju dan berkembang? Apalagi AFTA ini efektif tahun 2015.
Tantangan AFTA 2015 Untuk Indonesia
Setiap Negara-negara se-ASEAN mau tidak mau menghadapi AFTA siap atau tidak meskipun keadaan di
negara masing-masing masih kurang terjamin. Tantangan AFTA 2015 sendiri bagi Indonesia sangat
komplek, hal ini sering kita alami dan kita rasakan sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu lapangan
pekerjaan dan pendidikan yang sulit, harga pasar dan bahan pokok dan BBM selalu naik tidak pasti,
namun jika kita memiliki keahlian Negara kurang mendukung untuk mengembangkannya. Apalagi
kemampuan SDM kita sangat kurang, lalu para tenaga ahli lebih memilih bekerja di luar negeri
Hal ini yang selalu menjadi pekerjaan rumah negara Indonesia dengan jumlah penduduknya yang sangat
besar setelah India, maka pemerintah akan sulit dalam mengatur dan mengelolanya. Akan jauh lebih
berbeda penyelesainnya dengan negara tetangga. Namun Indonesia persoalannya menjadi lebih sulit
karena para petugas negara yang belum mampu menyelesaikan urusan yang lain, apalagi mengurusi
kesiapan dengan adanya AFTA ini.
KELEMAHAN (WEAKNESSES)
PELUANG (OPPORTUNITIES)
ANCAMAN (THREATS)
b. Perusahan
kawasan ASEAN
dapat
mengekspansi
di
produk
kurang
stabil,
menentukan
Dengan berdasarkan analisa SWOT kami di atas, maka AFTA sendiri dapat menjadikannya
keuntungan sekaligus kerugian bahkan menjadi ancaman bagi perusahaan di dalam negeri.
Sehingga setiap pihak-pihak terkait akan semakin gencar dalam meningkatkan mutu SDM
perusahaan demi menghasilkan output yang semakin berkualitas. Dengan output yang
berkualitas, maka perusahaan kita dapat bersaing di negara asing se-ASEAN.
b. Saran
Sebagai generasi muda, maka kita perlu harus mempersiapkan segalanya sedini dan semaksimal
mungkin agar siap saat 2015 nanti AFTA sudah dimulai. Karena kitalah yang akan dibutuhkan Indonesia
bukan hanya perusahaan saja. Untuk dapat memanfaatkan peluang serta mengantisispasi terjadinya
ancaman itu maka pemerintah harus memersiapkan diri untuk menyongsong era AFTA nanti ini dengan
mempercepat pembangunan, pengembangan SDM, sektor pendidikan dibenahi. Agar hasil output dari
lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan menjadi SDM yang berkualitas di berbagai bidang untuk
meningkatkan daya saing. Begitu juga perusahaan, maka peluang itu sangat besar untuk menjadikan
Indonesia sebagai negara produsen, bukan sebagai Negara konsumen lagi.
Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah menjadi salah satu alat yang
berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai
alat bantu pembuatan keputusan dalam produk baru di lembaga keuangan syariah.
Proses penggunaan manajemen analisa SWOT menghendaki adanya suatu survei internal
tentang strengths (kekuatan)
dan weaknesses (kelemahan)
produk,
serta
survei
eksternal
atas opportunities (ancaman) dan threats(peluang). Pengujian eksternal dan internal yang terstruktur
adalah sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan dan pengembangan produk keuangan syariah.
Contoh pengembangan produk lembaga keuangan syariah menggunakan analisa SWOT, adalah suatu
cara yang berguna dalam menguji kondisi lingkungan tentang produk baru yang ditawarkan suatu
lembaga lembaga keuangan syariah. Sebuah tinjauan atas aplikasi potensial SWOT dalam jangkauan
yang luas juga merupakan tujuan dari pada tulisan ini.
1.
Pendahuluan
Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada sebuah lembaga keungan syariah.
Selama dekade terakhir abad ke duapuluh, lembaga-lembaga ekonomi, masyarakat, struktur politik,
dan bahkan gaya hidup perorangan dihadapkan pada perubahan-perubahan baru. Perubahan dari
masyarakat industri ke masyarakat informasi dan dari ekonomi yang berorientasi manufaktur ke arah
orientasi jasa, telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap permintaan atas pelayanan baru
lembaga keuangan (Martin, 1989).
Hadirnya lembaga keuangan syariah sekarang ini merupakan fenomena baru. Hadirnya merupakan
sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan umat Islam dalan jasa keuangan, meskipun pada dasarnya
tidak hanya dikhususkan pada umat Islam saja. Produk dan jasa yang diberikan dan direncanakan untuk
masa depan tanpa memandang jenis agama dan keyakinan, harus didasarkan pada pertimbangan yang
seksama secara cermat tentang kecenderungan (trend) dalam masyarakat di masa yang akan datang.
Para administrator atau pengelola lembaga keuangan syariah harus berperan sebagai penggagas atau
inovator dalam merancang masa depan lembaga yang mereka kelola. Strategi-strategi baru yang
inovatif harus dikembangkan untuk memastikan bahwa lembaga keuangan syariah akan melaksanakan
tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mendatang khusunya pada abad 21 dan
setelahnya. Untuk melakukan hal ini, antara lain dibutuhkan sebuah pengujian mengenai bukan saja
lingkungan lembaga itu sendiri tetapi juga lingkungan eksternalnya (Brodhead, 1991). Analisis
kekuatan, kelemahan, kesempatan/peluang, dan ancaman atau SWOT (juga dikenal sebagai analisis
TOWS dalam beberapa buku manajemen), menyediakan sebuah kerangka pemikiran untuk para
pengelola dalam memfokuskan secara lebih baik pada layanan kebutuhan dalam masyarakat.
Meskipun sebenarnya analisis ini banyak ditujukan untuk penerapan dalam bisnis konvensional, namun
demikian penggunaan perangkat ini dalam bidang keuangan syariah bukanlah hal dilarang. Penulis
memandang bahwa analisis SWOT merupakan alat yang cukup efektif sebagai pendekatan manajemen.
Perangkat manajemen yang sedianya ditujukan untuk bidang industri seringkali bisa diolah untuk
diterapkan di bidang jasa, karena adanya kemiripan yang fundamental dalam tugas-tugas administratif .
SWOT adalah sebuah teknik yang sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa digunakan dalam
merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan pegawai administrasi
(administrator). Sehingga, SWOT disini tidak mempunyai akhir, artinya akan selalu berubah sesuai
dengan tuntutan zaman. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menunjukkan bagaimana SWOT dapat
digunakan oleh para pengelola lembaga keuangan syariah dalam menganalisis dan memulai pembuatan
program baru yang inovatif untuk ditawarkan dalam lembaga keuangan syariah.
2.
Analisis SWOT secara sederhana dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan
kelemahan internal sebuah organisasi, serta kesempatan dan ancaman lingkungan eksternalnya. SWOT
adalah perangkat umum yang didesain dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan
keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai terapan (Johnson, dkk., 1989; Bartol
dkk., 1991). Jika hal ini digunakan dengan benar, maka dimungkinkan bagi sebuah sekolah kejuruan
untuk mendapatkan sebuah gambaran menyeluruh mengenai situasi sekolah itu dalam hubungannya
dengan masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan yang lain, dan lapangan industri yang akan dimasuki
oleh murid-muridnya. Sedangkan pemahaman mengenai faktor-faktor eksternal, (terdiri atas ancaman
dan kesempatan), yang digabungkan dengan suatu pengujian mengenai kekuatan dan kelemahan akan
membantu dalam mengembangkan sebuah visi tentang masa depan. Prakiraan seperti ini diterapkan
dengan mulai membuat program yang kompeten atau mengganti program-program yang tidak relevan
serta berlebihan dengan program yang lebih inovatif dan relevan.
Langkah pertama dalam analisis SWOT adalah membuat sebuah lembaran kerja dengan jalan menarik
sebuah garis persilangan yang membentuk empat kuadran, keadaan masing-masing satu untuk
kekuatan, kelemahan, peluang/kesempatan, dan ancaman. Secara garis besar lembaran kerja tersebut
diperlihatkan dalam lembar-1. Langkah berikutnya adalah membuat daftar item spesifik yang
berhubungan dengan masalah yang dihadapi di bawah topik masing. Dengan membatasi daftar sampai
10 poin atau lebih sedikit, untuk menghindari generalisasi yang berlebihan (Johnson, et al., 1989).
SWOT dapat dilaksanakan oleh para karyawan secara individual atau secara kelompok dalam organisasi.
Teknik secara kelompok akan lebih efektif khususnya dalam pengadaan struktur, objektifitas, kejelasan
dan fokus untuk diskusi mengenai strategi, sehingga tidak akan cenderung melantur, dan bahkan akan
terkena pengaruh politik atau kesenangan ( interest) perseorangan yang kuat (Glass, 1991). Hal yang
harus disadari jika bekerja secara kelompok dalam bidang keuangan, maka akan muncul tiga sikap yang
terangan-terangan dari para karyawan di mana tergantung masa kerja mereka masing-masing.
Karyawan yang mempunyai pengalaman dan masa kerja lebih lama lebih cenderung menjadi yang
paling partisipatif dan receptive akan ide-ide baru.
SWOT harus mencakup semua aspek/area berikut ini, yang masing-masing dapat merupakan sumber
kekuatan, kelemahan, kesempatan, atau ancaman, misalnya:
Beberapa contoh lingkungan internal lembaga keuangan syariah;
1) Manajer dan karyawan;
2) Kantor dan fasilitas sarana prasarana;
3) Anggaran operasional;
4) Program riset dan pengembangan iptek;
5) Organisasi atau dewan lainnya dalam organisasi.
Bebrapa contoh lingkungan eksternal LKS
1) Nasabah;
2) lembaga keuangan pesaing lainnya;
3) Demografi sosial dan ekonomi penduduk;
4) Para pemegang saham.
Secara historis, para karyawan berupaya menarik minat nasabah agar memasuki/memlih lembaga
mereka dengan cara meningkatkan promosi dan iklan tanpa memperhatikan kelemahan dan kekuatan
lembaga keuangan yang mereka kelola. Apabila, keadaan audit internal seperti ini dilaksanakan, maka
akan timbul area/aspek yang menghendaki beberapa perubahan. Lebih dari itu, potensi dan
kemungkinan-kemungkinan akan adanya service dan program-program inovasi baru bisa juga muncul.
Dengan membuat seluruh daftar tentang kelemahan internal maka akan tampak area/aspek yang bisa
diubah guna untuk memperbaiki kinerja lembaga tersebut, termasuk segala sesuatunya yang berada di
luar jangkauan kontrol. Contoh mengenai kelemahan inheren adalah cukup banyak. Misalnya sebagai
berikut: moral staf adminstrasi dan staf karyawan yang rendah; bangunan infrastruktur yang kurang
memadai; fasilitas sarana prasarana, serta langkanya sumber-sumber daya instruksional; dan termasuk
lokasi lembaga keuangan tersebut.
Sedangkan kekuatan yang ada perlu juga didaftar, sebagai contoh kekuatan potensial dapat berupa: (a)
pelayanan yang memuaskan terhadap nasabah; (b) karyawan yang berdedikasi dan bermoral tinggi; (c)
akses dengan lembaga keuangan yang lain, dimana nasabah dapat melakukan transaksi dengan lembaga
lain, termasuk lembaga keuangan konvensional; (d) reputasi yang baik dalam menyediakan jasa; dan
(e) perbedaan populasi nasabah.
Penaksiran kekuatan dan kelemahan juga bisa dilakukan melalui survei, kelompok-kelompok fokus,
wawancara dengan nasabah, dan sumber-sumber lain yang dapat dipercaya. Begitu kelemahan dan
kekuatan tergambar, maka akan memungkinkan untuk mengkonfirmasi item-item tersebut. Harus
dimafhumi bahwa persepsi yang berbeda-beda bisa timbul, tergantung pada kelompok-kelompok
representatif yang dihubungi dan dimintai pendapatnya.
4. Survei Eksternal tentang Ancaman dan Kesempatan
Gambaran eksternal bersifat komplementer terhadap self-study internal di dalam analisis SWOT.
Pengaruh-pengaruh nasional dan regional seperti masalah-masalah lokal dan negara adalah yang paling
penting dalam memutuskan program baru apa saja yang perlu ditambah atau program yang sudah ada
dan perlu dimodifikasi atau diganti. Gilley dkk. (1986) menetapkan sepuluh dasar-dasar institusi
yang on-the-move (sedang maju), salah satunya adalah kemampuan institusi atau lembaga untuk
menjaga pengawasan yang lebih dekat atas masyarakat. Tidak hanya karyawan saja yang harus
mengawasi masyarakatnya, namun mereka juga memainkan perananan kepemimpinan dengan
memberikan isu-isu itu yang berkaitan secara langsung maupun tidak.
Informasi tentang iklim dan trend bisnis yang ada dan perubahan penduduk harus dipertimbangkan
dalam tahap studi pengembangan ini. Sejumlah sumber informasi harus diliput, tidak hanya terbatas
kepada karyawan saja, melainkan nasabah, tokoh masyarakat, surat kabar, majalah, jurnal bisnis,
dewan pengawas syariah, dunia industri, dan lainnya. Sehingga masing-masing dapat merupakan
sumber potensial sebagai informasi yang sangat berharga.
Ancaman harus dikenali, sebab ancaman dapat berwujud dalam berbagai bentuk. Besarnya anggaran
pendidikan yang terbatas dianggap suatu peraturan daripada dianggap sebagai suatu pengecualian.
Adanya suatu perubahan kesadaran atau pola pikir masyarakat akan menciptakan kesempatan potensial
untuk memberikan isu-isu baru dengan jalan memberikan layanan yang lebih bermutu dan berkualitas.
Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang bersifat global, juga mempunyai areal/aspek
kesempatan. Industri atau bisnis baru apa yang dapat muncul di masa akan datang, dengan mencari
karyawan berketrampilan serta terlatih baik.
Harus dipahami juga bahwa kesempatan dan ancaman tidak absolut sifatnya. Apa yang pertama-tama
nampak akan menjadi suatu kesempatan/peluang, mungkin tidak muncul bila dikaitkan dengan sumbersumber daya atau harapan masyarakat. Makin banyak sumber daya atau harapan masyarakat, maka
makin besar pula tantangan dalam menggunakan metode analisis SWOT, sehingga memungkinkan untuk
membuat penilaian yang benar dan tepat serta lebih menguntungkan baik secara institusi maupun
lingkungan masyarakat. Dalam lembar-2 dan 3 menggambarkan sebuah contoh penggunaan lembaran
kerja analisis SWOT.
Penggunaan
Analisis
SWOT
Sebagai
Pertimbangan
Kelayakan
Menimbang: lembaga keuangan syariah akan menambah beberapa program baru yang inovatif.
Mengingat: selama masa brainstorming sebelumnya, muncul beberapa ide dan sebuah program dalam pengembangan pro
Contoh poin-poin berikut yang munkin muncul dalam lembaran kerja.
Potensi Kekuatan Internal (S)
Fasilitas yang ada dan SDM dapat menyediakan beberapa dasar yang diperlukan untuk sebuah produk baru.
Tenaga karyawan yang antusias dan berminat untuk memperoleh pengetahuan dan latihan lebih jauh dalam produk baru.
Dana yang cukup untuk diinvestasikan dalam program-program produk baru.
Pengalaman masa lalu yang sukes dengan program baru yang dinamis, sehingga mempunyai keahlian dan pengalaman dal
Potensi Kesempatan Eksternal (O)
Sebagian besar masyarakat Islam membutuhkan pelayanan produk baru dari lembaga keuangan syariah, karena selama i
Permintaan dunia usaha dan masyarakat secara keseluruhan akan meningkat dalam 1-2 tahun ke depan.
Antusiasme masyarakat Islam tentang program yang ditawarkan dan sangat memungkinkan untuk dikonsumsi.
Produk dan pelayanan lembaga keuangan syariah telah memberi kepuasan tersendiri bagi masyarakat.
5. Kelemahan SWOT
Pada umumnya SWOT hanya mencerminkan pandangan seseorang atau kelompok, dimana hanya
mencerminkan keberpihakan dalam menilai tindakan yang telah ditentukan sebelumnya, daripada
digunakan sebagai alat untuk menemukenali kemungkinan-kemungkinan peluang baru. Hal penting yang
perlu perhatikan bahwa kadang-kadang ancaman juga dapat dipandang sebagai kesempatan,
tergantung orang atau kelompok yang terlibat. Ada pepatah yang menyatakan, Seorang yang pesimis
adalah orang yang melihat kegagalan di dalam suatu kesempatan, dan seorang yang optimis adalah orang yang
melihat kesempatan di dalam suatu kegagalan. Dalam contoh lembar-2, kesempatan yang diberikan para
ahli dalam industri untuk melatih siswa, mungkin dianggap oleh sebagian anggota lembaga pendidikan
(pengajar dan staf) sebagai suatu ancaman terhadap posisi atau pekerjaan mereka sendiri.
SWOT memungkinkan sebuah institusi untuk mengambil cara yang singkat daripada melakukan sebuah
penelitian khusus kekuatannya yang sesuai dengan kesempatan, sehingga mengabaikan kesempatan
yang tidak dirasakan. Metode yang lebih pro-aktif dalam identifikasi kesempatan/peluang adalah paling
menarik, baru kemudian merencanakan dan menemukembangkan strategi institusi untuk memenuhi
kesempatan-kesempatan tersebut. Hal ini akan menciptakan strategi efektif, menurut Glass (1991),
dalam menghadapi tantangan, daripada sekedar menemukan kekuatan yang ada dan kesempatan yang
dipilih untuk dikembangkan kemudian.
6. Penutup
Analisa SWOT merupakan sebuah alat analisis yang cukup baik, efektif, dan efisien serta sebagai alat
yang cepat dalam menemukenali kemungkinan-kemungkinan yang berkaitan dengan pengembangan
awal program-program inovasi baru di dalam sekolah kejuruan, disamping dapat digunakan sebagai alat
pengambilan keputusan dalam organisasi atau komite bahkan individu. Juga sebagai alat bantu untuk
memperluas dan mengembangakan visi dan misi suatu organisasi. Analisa SWOT dapat melihat seluruh
kemungkinan perubahan masa depan sebuah institusi melalui pendekatan sistematik melalui proses
instropeksi dan mawas diri ke dalam, baik bersifat positif maupun negatif.Makna dan pesan yang paling
mendalam dari analisa SWOT adalah apapun cara-cara serta tindakan yang diambil, proses pembuatan
keputusan harus mengandung dan mempunyai prinsip berikut ini; kembangkan kekuatan, minimalkan
kelemahan, tangkap kesempatan/peluang, dan hilangkan ancaman.
Penggunaannya agar lebih efektif hendaknya analisa SWOT harus bersifat fleksibel. Mengingat situasi
dan kondisi yang cepat berubah seiring dengan berjalannya waktu, maka analisis harus sesering
mungkin dibuat dan disesuaikan. SWOT sangat praktis dan tidak boros terhadap waktu, serta efektif
karena kesederhanaannya. Dapat digunakan secara kreatif, sehingga membentuk dan membangun
fondasi, dimana dapat menciptakan sejumlah rencana strategis untuk pengembangan program-program
baru di LKS, semoga.
BAB III
PENUTUP
Analisa SWOT merupakan sebuah alat analisis yang cukup baik, efektif, dan efisien serta sebagai alat
yang cepat dalam menemukenali kemungkinan-kemungkinan yang berkaitan dengan pengembangan
awal program-program inovasi baru di dalam sekolah kejuruan, disamping dapat digunakan sebagai alat
pengambilan keputusan dalam organisasi atau komite bahkan individu. Juga sebagai alat bantu untuk
memperluas dan mengembangakan visi dan misi suatu organisasi. Analisa SWOT dapat melihat seluruh
kemungkinan perubahan masa depan sebuah institusi melalui pendekatan sistematik melalui proses
instropeksi dan mawas diri ke dalam, baik bersifat positif maupun negatif.Makna dan pesan yang paling
mendalam dari analisa SWOT adalah apapun cara-cara serta tindakan yang diambil, proses pembuatan
keputusan harus mengandung dan mempunyai prinsip berikut ini; kembangkan kekuatan, minimalkan
kelemahan, tangkap kesempatan/peluang, dan hilangkan ancaman.
Penggunaannya agar lebih efektif hendaknya analisa SWOT harus bersifat fleksibel. Mengingat situasi
dan kondisi yang cepat berubah seiring dengan berjalannya waktu, maka analisis harus sesering
mungkin dibuat dan disesuaikan. SWOT sangat praktis dan tidak boros terhadap waktu, serta efektif
karena kesederhanaannya. Dapat digunakan secara kreatif, sehingga membentuk dan membangun
fondasi, dimana dapat menciptakan sejumlah rencana strategis untuk pengembangan program-program
baru di sekolah kejuruan khususnya, semoga.
http://tekhnologiinformasisl.blogspot.co.id/
ANALISA SWOT
STRENGHT :
Memiliki staff yang handal dengan didukung melalui inovasi-inovasi yang terus
dilakukan dengan mengandalakn kinerja tim.
Produk yang diproduksi Indomie adalah mie yang berkualitas tinggi dengan berbagai
macam varians.
Terus melakukan inovasi untuk menghasilkancita rasa mie yang sesuai dengan
selera konsumen.
Telah merambah pasar luar negeri.
Target pasar mencapai semua kalangan
Agresif dalam iklan.
Sudah merambah produksinya hingga sampai ke luar negeri.
Memiliki satu grup tersendiri yang menanganipendistribusian produk-produknya
Banyak Stock Point Berada Di Kawasan Yang Strategis
memiliki divisi R&D internal sehingga tidak membutuhkan R&D eksternal
Karyaawan standarisasi pendidikan latar belakang dengan pengalaman kerja yang
mumpuni.
Kondisi keuangan yang membaik dengan indikasi naiknya net income,total asset dan
cash on hand.
WEAKNESS
Besarnya biaya pemasaran yang digunakan.
Mempunyai harga yang sedikit mahal.
Produk memakai MSG
Ketersedian bahan baku yang belum mencukupi khususnya produksi di luar negeri.
OPPORTUNITY
pasar domestik maupun luar negeri masih terbuka lebar.
naiknya harga makanan pokok.
pola hidup masyarakat akan mie instant yang cukup tinggi
THREAT
Adanya kompetitor sejenis yang cukup banyak.
Kemungkinan adanya anti MSG dan zat bahaya lainnnya.
Adanya substitusi untuk makanan instant.
ANALISA MATRIK SWOT
FAKTOR INTERNAL
N
O
NILAI
BOBOT
RATIN
G
SKOR
0.06
0.11
0.11
0.33
FAKTOR STRATEGIS
KEKUATAN ( STENGHT )
0.06
0.11
0.08
0.25
0.08
0.25
0.11
0.44
0.11
0.33
0.11
0.44
0.11
0.44
10
0.06
0.11
11
0.06
0.11
0.06
0.11
TOTAL
36
1.00
34
3.06
FAKTOR STRATEGIS
NILAI
BOBOT
RATIN
G
SKOR
0.18
0.36
0.27
0.82
0.27
0.82
12
N
O
KELEMAHAN ( WEAKNESS )
0.27
0.82
11
1.00
11
2.82
Hasil analisis Faktor Internal pada PT Indofood-Indomie yang disajikan dalam tabel
di atas menunjukan skor total perusahaan sebesar 5,52 jumlah tersebut berada di
atas rata-rata sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi saat ini dalam keadaan
baik.
FAKTOR EKSTERNAL
N
O
NILAI
BOBOT
RATIN
G
SKOR
0.33
0.67
0.33
0.67
0.33
0.67
TOTAL
1.00
2.00
FAKTOR STRATEGIS
NILAI
BOBOT
RATIN
G
SKOR
0.33
0.33
0.33
0.67
0.33
0.67
1.00
1.67
FAKTOR STRATEGIS
PELUANG ( OPPORTUNITY )
N
O
ANCAMAN ( THREAT )
TOTAL
Berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari analisis internal dan eksternal pada
table dituliskan diatas, hasilnya dapat dirangkum sebagai berikut :
NO
ANALISIS FAKTOR
SKOR
Kekuatan ( strenght )
3.06
Kelemahan
( Weakness )
2.82
Peluang
( Opportunity )
2.00
Ancaman ( Threat )
1.67
Total
11.97
Kuadaran
Posisi titik
Luas Matriks
Ranking
Prioritas
Strategi
(3,06;2,00)
6.12
Growth
II
(2,82;2,00)
5.64
Stabilitas
III
(2,82;1,67)
4.71
Penciutan
IV
(3,06;1,67)
5.11
Kombinasi
Kesimpulan
Berdasarkan anallisis faktor eksternal pad amatrk EFAS diperoeh hasil 3,67 untuk
faktor peluang, sedangkan untuk faktor internal perusahaan pada IFAS diperoleh
hasil 3,88 untuk faktor kekuatan.
W
3
Sesuai hasil pada diagram analisis SWOT di atas, maka strategi utama/arah
pengembangan berada pada kuadran I yaitu Growth menggunakan kekuatan
perusahaan untuk
mengambil setiap keunggulan pada kesempatan yang ada.
Prioritas I
Pengembangan pasar
Prioritas II
Integrasi ke depan
Prioritas III
Penetrasi pasar dengan melakukan integrated marketing.
Prioritas IV
Pengembangan produk
STRATEGI UNIT
Prioritas I
Pengembangan Pasar
Faktor Penentu Keberhasilan
o Berdasarkan data, pada tahun 1999 kosumsi mie instan sebesar 5,2 milyar bungkus.
Dengan asumsi pertumbuhan per tahun 10%, maka pada tahun 2007 konsumsi mie
instan di Indonesia adalah sebesar 11 milyar bungkus.
Aktivitas yang harus dilakukan perusahaan.
o
mereka
dengan
spanduk,
sekaligus
memonitor
Output
Outcame
Impact
warung
warung kecil tersebut.
Prioritas II
Integrasi ke depan
Prioritas IV
Pengembangan produk
Faktor Penentu Keberhasilan
o Kondisi persaingan yang ketat dan dalam kondisi konsumen yang menginginkan
variasi rasa beragam, dengan menanggapinya dengan melakukan diversifikasi
produk.
Aktivitas yang harus dilakukan perusahaan.
o Diversifikasi produk dengan meluncurkan varian produk baru yaitu pada Sarimi dan
Supermi. Sarimi Soto Koya. Supermi Go: Gobang (goreng bawang), Gokar (goreng
kari), dan Goso (goreng soto).
Output
: Menghadang pergerakan competitor.
Outcame
: Meningkatkan penjualan Indofood dan sekaligus menghadang
pergerakan competitor
Impact
: Memenuhi kebutuhan konsumen yang menginginkan variasi
rasa
beragam.
Unit
Pengembang
an Pasar
Integrasi ke
depan
KPI
Ukuran
Base
Line
(kondisi
sbl
aktivita
s
dijalank
an)
Berdasarkan
data, pada tahun
1999 kosumsi
mie instan
sebesar 5,2
milyar bungkus.
Dengan asumsi
pertumbuhan per
tahun 10%, maka
pada tahun 2007
konsumsi mie
instan di
Indonesia adalah
sebesar 11 milyar
bungkus.
ketersediaan
produk yang
ada di pengecer
penyampaian
distribusi pada
warung-warung
yang menjual
indomie
terdapat SBU
khusus
(indomarco) yang
menangani
pendistribusian
seluruh produk
jaringan
distribusi hingga
menjangkau
pelosok daerah
di Indonesia
Sasaran
Hasil
50
Wak
tu
Realitas
Hasil
Wakt
u
1thn
1thn
1thn
1thn
1thn
1thn
1 th
40
1 th
Indofood
Penetrasi
pasar dengan
melakukan
integrated
marketing.
Pengembang
an produk
Strategi
komunikasi yang
saling teintegrasi
baik above the
line (ATL)
maupun below
the line (BTL).
permintaan
konsumen akan
variasi
produk
mie instan
penjualan
meningkat
11 milyar
bks
11 milyar
bks
bertambahnya
variasi produk
yang ditawarkan
terhadap
konsumen
40
variasi
rasa
1thn
13
milyar
bks
1thn
1 bln
1 bln