Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Jamu adalah minuman yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Sekitar
80% penduduk Indonesia pernah menggunakan jamu. Jamu adalah produk ramuan
bahan alam asli Indonesia yang digunakan untuk pemeliharaan kesehatan,
pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, pemulihan kesehatan, kebugaran, dan
kecantikan. Ramuan bahan alam ini merupakan warisan yang diturunkan oleh
nenek moyang bangsa Indonesia, yang telah memiliki pengetahuan bagaimana
memanfaatkan bahan alam untuk pengobatan, pemeliharaan kesehatan dan
kecantikan. Seiring dengan perkembangan teknologi, budaya dan ilmu
pengetahuan terutama di bidang kesehatan, obat tradisional tidak hanya berupa
jamu. Kini obat tradisional Indonesia terbagi atas jamu, obat herbal terstandar dan
fitofarmaka.
Untuk melindungi masyarakat dari hal-hal yang dapat merugikan atau
mengganggu kesehatan, maka Pemerintah mengatur persyaratan keamanan,
kemanfaatan dan mutu obat tradisional, melalui Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No.661/MenKes/SK/VII/1994 tentang Persyaratan Obat
Tradisional. Sedangkan dalam hal penjaminan mutu obat tradisional mulai dari
bahan awal, proses produksi, pengawasan mutu, bangunan, peralatan dan
personalia yang menangani, pemerintah menerapkan Cara Pembuatan Obat
Tradisional Yang Baik dengan dikeluarkannya Keputusan Kepala Badan POM
No. HK.00.05.4.1380 tahun 2005 tentang CPOTB. Bahan obat tradisional
sebagaimana yang telah disebutkan di atas berasal dari bahan alam. Dalam
farmasi, bahan tersebut dikenal sebagai simplisia yaitu bahan alam yang
digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun kecuali
dinyatakan lain berupa bahan yang telah dikeringkan. Salah satu persyaratan agar
simplisia ini dapat diolah menjadi obat tradisional, maka identitas dan
kemurniannya harus dianalisis diantaranya melalui analisis makroskopik dan
mikroskopik.
Analisis yang sederhana ini sangat membantu para produsen obat
tradisional, peneliti dan mahasiswa dalam mengidentifikasi simplisia dan
memastikan keaslian simplisia. Dibawah ini adalah beberapa simplisia yang
digunakan sebagai bahan obat tradisional dan dipelajari di laboratorium
Farmakognosi Analisis Sekolah Farmasi ITB. Yang menjadi ciri khas simplisia
ini adalah adanya rambut penutup yang berbentuk seperti bintang. Khasiat
guazumae atau jati belanda adalah membantu menurunkan kelebihan lemak dan
kolesterol. Salah satu produk yang terkenal adalah Prolipid yang diproduksi oleh
PT. Indofarma.
Begitulah sekilas profil mikroskopik tanaman obat Indonesia. Masih
banyak lagi rahasia alam yang patut kita gali lagi untuk kemaslahatan dunia. Ini
adalah penampilan serbuk Guazumae folium di bawah mikroskop. Yang menjadi
ciri khas simplisia ini adalah adanya rambut penutup yang berbentuk seperti
bintang. Khasiat guazumae atau jati belanda adalah membantu menurunkan
kelebihan lemak dan kolesterol. Salah satu produk yang terkenal adalah Prolipid
yang diproduksi oleh PT. Indofarma.
Penggunaan Simplisia Sebagai Pengganti Obat
Maraknya obat palsu di negeri ini menyebabkan rasa ketidakamanan pada
masyarakat terhadap pemakaian obat. Pemakaian obat palsu karena tidak bisa
membedakan asli dengan tiruan. Teknologi pemalsuan obat memang sudah begitu
hebatnya, bahkan di Padang seorang dokter sekalipun tidak bisa membedakan
mana obat yang asli dan palsu.
Trend global masyarakat yang menuntut pangan dan produk kesehatan
yang aman dengan slogan ”back to nature”, menunjukkan pertumbuhan yang
semakin meningkat. Nilai pasar tanaman obat dan berbagai produknya dari jamu
tradisional sampai modern (jamu terstandar dan jamu fitofarmaka) di dalam negeri
relatif tinggi dan menunjukkan kecenderungan meningkat dengan semakin
tingginya kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi obat berbasis bahan baku
alami, termasuk semakin maraknya penggalian potensi bahan obat dari tanaman
baru. Apalagi karena alasan semakin maraknya penyebaran obat palsu di
Indonesia.
BAB II
ISI
Saat ini, salah satu obat tradisional pengurus yang paling banyak
dikonsumsi masyarakat adalah jamu galian singset. Dari ramuan jamu galian
singset itu, ditemukan bahwa daun jati belanda merupakan komponen yang selalu
ada. Pohon jati belanda berasal dari daerah tropis di benua Amerika, konon
dibawa ke Pulau Jawa oleh orang Portugis. Jati Belanda biasanya ditanam sebagai
pohon peneduh di sepanjang jalan, meski di banyak tempat, dia juga tumbuh
sebagai tanaman liar. Daun jati belanda dapat mengurangi pembentukan lemak,
menguruskan dan merampingkan badan. Buahnya bisa juga dimanfaatkan untuk
obat diare dan batuk, sedangkan kulit batangnya cocok untuk tonikum, serta obat
penyakit lepra dan herpes.
Cara Meramu Daun Jati Belanda
Adalah Guazuma ulmifolia Lamk atau yang dikenal di Indonesia dengan
nama “Jati Belanda”, merupakan tanaman yang tumbuh baik di iklim tropis
seperti negara kita ini. Tanaman dari kelas Dicotyledonae ini termasuk dalam
famili Sterculiaceae, dan diduga berasal dari negara Amerika yang beriklim
tropis. Tanaman ini tumbuh di dataran rendah sampai dengan ketinggian 800
mdpl. Jati belanda biasanya ditanam sebagai pohon peneduh, tanaman pekarangan
atau tumbuh liar begitu saja.
Jati belanda atau jati londo dalam bahasa Jawa, dan dikenal dengan nama
bastard cadar dalam bahasa Inggris, merupakan pohon yang berbatang keras
bercabang, berkayu bulat dengan permukaan batang yang kasar, dan berwarna
coklat kehijauan. Daunnya berbentuk bulat telur berwarna hijau dengan pinggiran
bergerigi, permukaan kasar, ujung rucing, pangkal berlekuk, pertulangan menyirip
berseling, dan berukuran panjang 10-16 cm serta lebar 3-6 cm. Bunganya,
berwarna kuning, berbau wangi serta memiliki titik merah di bagian tengah,
berbentuk mayang dan muncul di ketiak daun. Buah dari tanaman ini berbentuk
bulat, keras, memiliki lima ruang, permukaan tidak rata berwarna hijau ketika
muda dan berubah menjadi cokelat kehitaman setelah tua.
Tanaman ini biasanya diperbanyak dengan biji, cara memperbanyak
dengan cangkok masih sulit dilakukan dengan tingkat keberhasilan 50 persen.
Ditambah lagi, cara setek dengan perlakuan khusus sekalipun belum banyak
membantu. Daun Jati belanda akan siap dipanen ketika pohon sudah berumur 2-3
tahun dan akan berbuah setelah berumur kurang lebih 5-6 tahun.