Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
disusun untuk memenuhi tugas mata ajaran KMB I
oleh
Paian Tua
KMB I Page 1
BAB II
TINJAUAN TEORETIS
a. Pengertian
Cholelitiasis adalah adanya batu di kandung empedu
Cholelitiasis adalah adanya pembentukan batu empedu
(Kamus Kedokteran Dorlan, 1996)
Cholelitiasis adalah penyakit batu empedu yang dapat ditemukan
di dalam kandung empedu atau di dalam duktus koledokus, atau
pada kedua-duany (Syamsuhidayat. 2001)
b. Anatomi Fisiologi
Hepar (Hati)
Organ yang paling besar dalam tubuh kita, warnanya
cokelat dan beratnya kurang lebih1 setengah kg.
Letaknya: bagian atas dalam rongga abdomen disebelah
kanan bawah diagfragma.
Fisura longitudinal memisahkan belahan kanan dan kiri dibagian atas hati,
selanjutnya hati dibagi 4 belahan: lobus kanan, lobus kiri, lobus kaudata
dan lobus quadratus.
KMB I Page 2
Pembuluh darah pada hati
Hati mempunyai 2 jenis peredaran darah yaitu arteri hepatica dan vena
porta.
Aeteri Hepatika, keluar dari aorta dan memberi 1/5 darah pada hati, darah
ini mempunyai kejenuhan 95%-100% masuk ke hati dan membentuk
jaringan kapiler setelah bertemu dengan kapiler vena, ahirnya keluar
sebagai vena hepatica.
Vena Porta, yang terbentuk dari lienalis dan vena mesenterika superior
mengantarkan 4/5 darahnya ke hati, darah ini mempunyai kejenuhan 70%
sebab beberapa O2 telah diambil oleh limfe dan usus, guna darah ini
membawa zat makanan ke hati yang telah di absorpsi oleh mukosa dan
usus halus. Besarnya kira-kira 1 mm. Yang satu dengan yang lain terpisah
oleh jaringan ikat, yang membuat cabang pembuluh darah ke hati, cabang
vena porta arteri hepatica dan saluran empedu di bungkus bersama dengan
sebuah balutan dan membentuk saluran porta.
Darah berasal dari vena porta bersentuhan erat dengan sel hati dan setiap
lobulus di saluri oleh sebuah pembuluh sinusoid darah atau kapiler
hepatica.
Pembuluh darah halus berjalan diantara lobulus hati disebut vena
interlobuler
Pembuluh darah ini mengalirkan darah dari vena lain yang di sebut
vena sublobuler
Empedu di bentuk dalam sela-sela kecil di dalam sel hepar melalui kapiler
empedu yang halus/korekuli. Dengan cara berkontraksi, dinding perut
berotot pada saluran ini mengeluarkan empedu dalam hati
KMB I Page 3
Menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen
Ligament venosum, suatu pita fibrosa yang merupakan sisa duktus venosus
melekat pada cabang kiri vena porta. Duktus venosus tertutup menjadi pita
fibrosa
Omentum minus, berasal dari pinggir porta hepatis dan fisura yang melewati
ligamentum venosum dan berjlan ke bawah menuju kurvatura minor lambung
Kandung Empedu
Sebuah kantong berbentuk terang dan merupakan membrane berotot,
lletaknya dalam sebuah lobus di sebelah permukaan bawah hati sampai pinggir
depannya, panjangnya 812 cm berisi 60 cm3.
Lapisan empedu
Lapisan serosa atau parietal
KMB I Page 4
Fungsi kandung empedu
Getah empedu adalah cairan yang di hasilkan oleh sel-sel hati jumlah
setiap hari dari setiap orang di keluarkan 500-1000 cc sekresi yangn
digunakan untuk mencerna lemak. 80% dari getah empedu pigmen
(warna) insulin dan zat lainnya.
Duktus sistikus
Panjangnya kurang lebih 3,5 cm yang berjalan dari lekkuk empedu
berhubungan dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu keduodenum.
Sterkobilin
Memberi warna feses dan sebagian di absorpsi kembali oleh darah dan
membuaat warna pada urin yang di sebut urobilin.
Getah empedu
KMB I Page 5
Suatu cairan yang disekresi setiap hari oleh sel hati yang di hasilkan setipa
hari 500-1000 cc sekresi, sekresinya berjalan terus menerus, jumlah produksi
meningkat sewaktu mencerna lemak.
Cholelitiasis
KMB I Page 6
c.Etiologi
KMB I Page 7
KMB I Page 8
KMB I Page 9
e. Manifestasi Klinis
Penderita batu saluran empedu sering mempunyai gejala-gejala kronis dan akut.
1. Epigastrium kanan terasa nyeri dan 1. Biasanya tak tampak gambaran pada
spasme abdomen
2. Usaha inspirasi dalam waktu
diraba pada kwadran kanan atas 2. Kadang terdapat nyeri di kwadran
3. Kandung empedu membesar dan kanan atas
nyeri
4. Ikterus ringan
GEJALA: GEJALA:
1. Rasa nyeri (kolik empedu) yang 1. Rasa nyeri (kolik empedu), Tempat :
abdomen bagian atas (mid
Menetap epigastrium), Sifat : terpusat di
epigastrium menyebar ke arah
1. Mual dan muntah skapula kanan
2. Nausea dan muntah
2. Febris (38,5°°C) 3. Intoleransi dengan makanan
berlemak
4. Flatulensi
5. Eruktasi (bersendawa)
f. Insiden
Insidens kolelitiasis di negara barat adalah 20% dan banyak menyerang
orang dewasa dan lanjut usia. Kebanyakan Cholelitiasis tidak bergejala atau
bertanda.
Angka kejadian penyakit batu empedu di Indonesia diduga tidak berbeda
jauh dengan angka di negara ASIA Tenggara dan sejak tahun 1980-an berkaitan
erat dengan cara diagnosis dengan ultrasonografi.
g. Komplikasi
KMB I Page 10
komplikasi cholelitiasis dapat berupa cholesistitis akut yang dapat
menimbulkan perforasi dan peritonitis, cholesistitis kronik, ikterus obstruksi,
kolangitis, kolangiolitis piogenik, fistel bilioenterik, ileus batu empedu,
pankreatitis, dan perubahan keganasan
h. Tes Diagnostik
i.Penatalaksanaan Medis
KMB I Page 11
Endoskopik: sfringterotomi dan ekstraksi dengan kateter fogarty
a..Pengkajian
subyektif : kelemahan
Obyektif : kelelahan
Sirkulasi :
Eliminasi :
KMB I Page 12
Obyektif :
Kegemukan.
Nyeri/ Kenyamanan :
Subyektif :
Obyektif :
Respirasi :
Keamanan :
Belajar mengajar :
b. Diagnosa Perawatan:
ditandai dengan :
c. Tujuan Perawatan
1. Mengurangi nyeri.
2. Mencegah komplikasi.
3. Memberi informasi/pengetahuan tentang penyakit, prosedur, prognosa dan
pengobata
d. Intervensi
Rencana intervensi :
KMB I Page 14
1. observasi catat lokasi, tingkat dan karakter nyeri
R/ nyeri berat yang tidak hilang dengan tindakan rutin dapat menunjukkan
terjadinya komplikasi
6. Kompres hangat
7. Kolaborasi
- Antibiotik
- Analgetik
- Sedatif
KMB I Page 15
Intervensi
KMB I Page 16
Dx 3. Resiko tinggi perubahan nutrisi (kurang dari kebutuhan) berhubungan
dengan gangguan pencernaan lemak, mual muntah, dispepsia, nyeri
Rencana intervensi :
KMB I Page 17
R/ membantu dalam mengeluarkan flatus, penurunan distensi abdomen
10. Kolaborasi :
• nutrisi total
• garam empedu
Intervensi
KMB I Page 18
Dx 5: Kurangnya pengetahuan tentang prognosa dan kebutuhan pengobatan,
sehubugan dengan :
Intervensi
KMB I Page 19
e. Evaluasi
1. Nyeri berkurang
2. Asupan cairan dan nutrisi adekuat.
3. Mencegah/mengurangi komplikasi.
4. Mengerti tentang proses penyakit, prosedur pembedahan, prognosis dan
pengobatan
KMB I Page 20
B.Asuhan Keperawatan pada klien dengan Colesistitis
a. Pengertian
Kolesistitis adalah peradangan kandung empedu baik secara akut maupun kronis
b. Etiologi
KMB I Page 21
KMB I Page 22
c. Jenis Colesistitis
1. Colesistitis Akut
Etiologi :
Mekanisme klinis :
KMB I Page 23
4) Demam dan ikterus (bila terdapat batu diduktus koledokus sistikus)
Pemeriksaan penunjang :
1) Leukositosis ringan
Penatalaksanaan :
· Hidrasi intravena
· Istirahat baring
Komplikasi :
1) Septikemia
KMB I Page 24
3) Nekrosis dengan perforasi lokal (abses perikolesistik)
5) Peritonitis empedu
2. Colesistitis kronik
Suatu keadaan dimana mukosa dan jaringan otot polos kandung empedu
diganti dengan jaringan ikat, sehingga kemampuan memekatkan empedu
hilang.
Etiologi
Manifestasi klinis
Penatalaksanaan
b. Kolesistektomi
KMB I Page 25
Komplikasi
a. Infeksi llluka
Pengkajian
S : kelemahan, O : kelelahan
b. Sirkulasi
Takikardi, Diaphoresis
c. Eliminasi
O: Distensi abdomen, teraba masa di abdomen atas / quadran kanan atas, urine
pekat
d. Makan / minum
e. Nyeri / kenyamanan
O :cenderung teraba lembut pada kolelitiasis, teraba otot meregang / kaku, hal
ini dilakukan pada pmeriksaan RUQ dan menunjukkan tanda marfin (+)
f. Respirasi
KMB I Page 26
Pernapasan panjang / pendek, nafas dangkal,rasa tak nyaman
g. Keamanan
h. Pengetahuan
Perencanaan
Kriteria hasil :
Rencana intervensi :
R/ nyeri berat yang tidak hilang dengan tindakan rutin dapat menunjukkan
terjadinya komplikasi
KMB I Page 27
R/ meningkatkan istirahat dan koping
6. Kompres hangat
7. Kolaborasi
- Antibiotik
- Analgetik
- Sedatif
Kriteria hasil :
- Urine cukup
- TTV stabil
Rencana intervensi :
KMB I Page 28
R/ muntah berkepanjangan, aspirasi gaster dan pembatasan pemasukan
oral menimbulkan degfisit natrium, kalium dan klorida
4. Kolaborasi :
• Pemberian antiemetik
• Pemberian cairan IV
• Pemasangan NGT
Rencana intervensi :
KMB I Page 29
R/ pembatasan lemak menurunkan rangsangan pada kandung empedu dan
nyeri
10. Kolaborasi :
• nutrisi total
• garam empedu
Rencana intervensi :
KMB I Page 30
R/ mencegah / membatasi terulangnya serangan kandung empedu
Evaluasi
1. Nyeri berkurang
2. Asupan cairan adekuat.
3. Asupan nutrisi adekuat
4. Mengerti tentang proses penyakit, prosedur pembedahan, prognosis
dan pengobatan
KMB I Page 31
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
KMB I Page 32
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, Huriawati dan Dewi Asih (editor).2008. Kamus Saku Mosby. Jakarta:
EGC.
http://images.google.co.id/images?
gbv=2&hl=id&q=radang+pada+kandung+empedu&sa=N&start=20&ndsp=20
KMB I Page 33