Professional Documents
Culture Documents
ARCVIEW GIS
KATA PENGANTAR
lunak
yang
bernama
ArcView
GIS.
Perangkat
lunak ini
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................
ii
1. Pendahuluan.................................................................................................
a. View ......................................................................................................
b. Tabel .....................................................................................................
c. Chart .....................................................................................................
d. Layout ...................................................................................................
10
1. Siapkan Data Spasial dan Input Data yang akan Dipetakan ...............
10
11
19
24
5. Pencetakan ...................................................................................................
27
28
30
30
32
33
35
ii
37
37
1.1. Siapkan Data Spasial dan Data Atribut yang akan digabungkan
.................................................................................................................
37
1.2. Join atau Penggabungan Data Spasial dengan Data Atribut ....
38
40
40
44
44
2.2. Join atau Penggabungan Data Spasial dengan Data Atribut ....
45
47
48
49
52
iii
Modul 1
PENGANTAR GIS
1. Apa itu GIS
2. Kegunaan GIS
3. GIS di bidang Kesehatan dan contoh-contoh pemanfaatannya
1.
2.
Kegunaan GIS
Menjelaskan mengenai suatu lokasi atau letak yang dipetakan.
Menjelaskan mengenai kondisi ruang, kondisinya bisa berbentuk fisik
ataupun sosial.
Menjelaskan kecenderungan pergerakan suatu fenomena menurut
ruang dan waktu.
Menjelaskan sesuatu yang mungkin akan terjadi dimasa mendatang
dengan penggambaran lokasi dimana fenomena tersebut akan terjadi.
Menjelaskan pola hubungan spasial suatu fenomena dengan fenomena
lain.
3.
Modul 2
ARCVIEW GIS
1.
PENDAHULUAN
memungkinkan
kita
untuk
melakukan
organisasi,
memelihara,
menggambarkan, dan menganalisis peta dan informasi spatial. ArcView
berjalan dibawah sistem desktop mapping dengan menyediakan suatu
kerangka kerja guna pembuatan keputusan spatial. Juga mempunyai
kemampuan untuk menggambarkan, menyelidiki, dan menganalisis data
spatial.
Dengan ArcView, kita dapat dengan cepat merubah simbol peta,
menambah gambar citra atau grafik, menempatkan tanda arah utara, skala
batang dan judul, serta mencetak peta dengan kualitas yang baik. ArcView
mengintegrasi informasi dari berbagai sumber dan jenis melalui data dasar
yang saling berhubungan. ArcView bekerja dengan data tabuler, citra, text
file, data spreadsheet dan data grafik.
Dengan ArcView juga dapat memodifikasi interface yang ada guna
mendukung suatu aplikasi. Dapat pula merubah icon-icon dan terminologi
yang digunakan pada interface, mengotomatisasikan operasi operasi, atau
membuat interface tertentu untuk melakukan akses ke data dasar tertentu.
Juga dapat melakukan komunikasi dengan produk software lain, di mana kita
dapat meng-exchange data tanpa melakukan convert dan tanpa
meninggalkan ArcView.
Kemampuan apakah yang dapat dilakukan oleh ArcView? Kemampuankemampuan perangkat ArcView GIS ini secara umum antara lain adalah
sebagai berikut:
Pertukaran data: membaca dan menuliskan data dari dan ke dalam
format perangkat lunak GIS lainnya.
Melakukan analisis statistik dan operasi operasi matematik.
Menampilkan informasi (basis data) spasial maupun atribut.
Menjawab query spasial maupun atribut.
Melakukan fungsi-fungsi dasar GIS.
Melakukan tumpang susun (overlaying) berbagai peta.
Membuat buffer area (wilayah penyangga) di sekitar obyek (titik, garis,
polygon) yang dipilih.
Menyediakan fasilitas untuk teknik interpolasi.
Membuat peta tematik.
Membuat pemodelan GIS untuk melakukan identifikasi wilayah ataupun
prediksi.
Meng-customize aplikasi dengan menggunakan bahasa skrip.
Melakukan fungsi-fungsi GIS khusus lainnya (dengan menggunakan
extention yang ditunjukkan untuk mendukung penggunaan perangkat
lunak ArcView GIS).
1.1
a. Data Spasial
Data atau informasi merupakan hasil penafsiran data yang dituangkan
dalam bentuk simbol sebagai gambaran dari keadaan yang sebenarnya. Data
keruangan dapat disampaikan dalam bentuk tabel maupun peta. Namun bila
data ditampilkan dalam bentuk peta maka disebut peta spasial. Data spasial
ini meliputi data fisik, sosial, dan ekonomi. Data spasial terbagi menjadi dua
bagian yaitu data berbentuk vektor dan raster. Data vektor diperoleh dari
peta, sedangkan data raster diperoleh dari citra penginderaan jauh. Data
vektor dibedakan menjadi tiga jenis: titik(point), garis(line) dan
area(polygon). Karena mengandung informasi koordinat dan arah, data ini
memiliki ketelitian yang cukup tinggi dari kenampakan yang sesungguhnya.
b. Data Tabuler(atribut)
Selain jenis data spasial terdapat juga data nonspasial yang terdiri
dari data tabuler, narasi, dan teks (anotasi). Data anotasi adalah kelengkapan
dalam penyajian data spasial, seperti nama jalan, nama sungai, nama kota.
Data tabuler tersusun atas baris(record), kolom(field) dan mempunyai satu
kolom kunci (key-id) sebagai penghubung. Data tabular ini disusun sebagai
model data yang disebut DBMS (Database Management System). Setelah
data memiliki DBMS yang siap dianalisis atau dipakai maka siap digabungkan
ke data spasial.
1.2
Daftar Isi dan Tampilan Peta. Daftar isi memuat tema tema yang ada
menampilkan legendanya.
b. Table (Tabel)
Tabel menampilkan data tabuler. Tabel menyimpan informasi yang
menjelaskan feature feature pada suatu view (misalnya: lebar jalan raya,
ukuran kota, atau jumlah penduduk suatu kecamatan). Setiap baris atau
record dari suatu tabel didefinisikan satu anggota dari kelompok besar.
Sedangkan setiap kolom atau field mendefinisikan karakteristik tunggal dari
kelompok itu.
c. Chart (grafik)
Chart menampilkan data tabuler secara visual dalam bentuk grafik dan
merupakan tool yang efektif untuk pembuatan keputusan. Arcview
menyediakan enam jenis grafik, yaitu: area, bar, column, line, pie dan xy
scatter.
d. Layout (Tampilan)
Menyediakan teknik teknik untuk menggabungkan dokumen
dokumen project dan komponen komponen peta lainnya seperti arah utara
dan skala batang guna menciptakan peta akhir untuk dicetak atau diplot.
Sebagai contoh, suatu layout dapat memiliki dua view, satu chart, satu arah
utara dan sebuah judul.
2.
INSTALASI ARCVIEW
Kemudian akan muncul windows ArcView GIS 3.3 Setup, klik next
untuk melanjutkan proses penginstallan.
Lalu akan muncul windows Choose Install Type, untuk memilih dimana
kita akan melakukan penginstallan apakah Local Install atau
Administrative Network Install. Maka pilih Local Install untuk
melakukan penginstallan pada PC tidak berjaringan setelah itu klik next
untuk melanjutkan kembali.
Setelah itu muncul windows Setup Type, untuk memilih apakah kita
akan memilih semua aplikasi program atau sebagian yang
direkomendasikan berikut jumlah ruang yang dibutuhkan. Maka pilih
tipe Typical untuk menggunakan semua aplikasi, lalu pilih directory
dimana kita akan menyimpan program dengan mengklik Browse
kemudian klik next untuk melanjutkan kembali proses penginstalan.
Maka akan muncul windows Start Copyng Files untuk memulai proses
pengcopyan file program.
Klik install untuk memulai proses instalasi dan tunggu sampai selesai.
Modul 3
PETA TEMATIK
Langkah - langkah pokok membuat peta tematik dengan ArcView GIS adalah
sebagai berikut:
Siapkan data spasial wilayah propinsi atau kabupaten anda. Input data
yang akan dipetakan, dengan menggunakan software MS Excel atau
Lotus atau Foxpro.
Join atau penggabungan data yang akan dipetakan dengan data
spasial wilayah anda.
Buat peta tematik.
Buat Layout peta.
Pencetakan.
Melakukan Export.
Secara terinci langkah langkah tersebut diterangkan sebagai berikut:
1.
Data spasial yang dimaksud disini adalah merupakan hasil penafsiran data
yang dituangkan dalam bentuk simbol sebagai gambaran dari keadaan yang
sebenarnya yang ditampilkan dalam bentuk peta. Dalam contoh ini kita akan
memetakan jumlah penduduk miskin di propinsi NAD yang dirinci per
kabupaten, untuk input datanya menggunakan software MS Excel (dalam hal
ini anda dianggap telah mengetahui cara menggunakan MS Excel)
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Buat folder baru di C dengan nama GIS1.
Siapkan data spasial propinsi atau kabupaten anda yang akan dibuat
peta. Simpan pada folder GIS1 (Catatan: untuk penyimpanan file data
untuk membuat pemetaan dan hasil projeknya, lebih baik ditempatkan
pada satu folder). Untuk contoh disini copy folder 11 ke folder GIS1
dari CD.
Buka Excell
Buat field Kabupaten, Jumlah penduduk miskin 2004 dan persentase
miskin 2004 (hati-hati membuat label field ini cukup 8 karakter saja
misalnya untuk Nama kabupaten cukup diberi label kab, sedang untuk
field jumlah penduduk miskin beri label pddmiskin dan untuk
persentasenya beri label pctmiskin).
Entry data tersebut, nama kabupaten harus dientry sesuai nama
kabupaten yang ada dalam peta tematik, untuk itu sebaiknya dibuka
dulu peta spasialnya sebab nama kabupaten itu akan digunakan
sebagai key-field. Perhatikan; harus sama persis baik huruf besar
maupun kecil (untuk melihatnya buka file 1100000000.dbf pada folder
11 dengan menggunakan program MS Excel).
10
11
Pilih Cancel.
Klik Menu bar Project dan pilih Properties. Akan muncul windows
Project Properties : Untitled .
12
Pada kolom Work Directory ketik c:\GIS1, yang akan menjadi folder
kerja. Dan pada kolom Create ketik nama atau inisial anda. Setelah itu
klik Ok.
Klik menu bar File dan pilih Save Project As. Setelah muncul windows
Save Project As, pada kolom Directories klik drive c:\ dua kali
kemudian cari folder GIS1 klik dua kali dan pada kotak File Name
isikan nama file yang anda inginkan, contoh NAD lalu klik Ok.
Pada windows nad.apr yang telah kita simpan tadi klik ikon Views dan
klik New. Akan muncul windows View1.
13
14
15
Open Theme
Tabel
16
Catatan:
Data yang mau dipakai disimpannya harus berbentuk teks atau database
(dbf) seperti yang disebutkan sebelumnya. Dan salah satu key-fieldnya harus
teks yang sama persis, untuk data yang akan dipetakan fieldnya harus
berbentuk numeric.
17
Tandai field data pada field kunci kedua worksheet (tabel) tersebut
yaitu pada worksheet atribut of 1100000000.dbf dan pada worksheet
acehmiskin2004.dbf sehingga nantinya kedua worksheet tadi akan
berhubungan(join). Dengan meng-klik field Kab pada worksheet
acehmiskin2004.dbf terlebih dahulu kemudian baru Kab_Kota pada
worksheet atribut of 1100000000.shp.
Key field
Kab
Key field
Kab_Kota
18
Join
Catatan:
Jika gambar buku tidak nampak hitam (aktif) maka kedua field tadi tidak
match, salah satunya mungkin fieldnya ada yang berbentuk numerik,
sehingga terlebih dahulu harus dirubah ke field berbentuk teks. Karena untuk
mengaktifkan keduanya harus sama sama field berbentuk teks.
3.
19
20
Tapi bila kita mempunyai standar sendiri mengenai nilai yang akan
dimasukan sebagai pembagian kelas dan mengganti nama labelnya
dapat dilakukan dengan mengetikan langsung pada kolom Value dan
kolom label (pada kolom label ini kita bisa mengetikan abjad).
21
22
Maka nama legenda View1 sekarang berubah seperti yang ditulis tadi.
23
4.
Maka akan muncul nama kabupaten pada peta Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam sesuai dengan lokasinya masing masing.
Membuat Layout
24
Akan muncul peta, legenda, skala, Empty Text, serta arah mata angin.
25
Pada bagian Empty Text kita bisa mengisi kata sebagai judul yang kita
inginkan misal Penyebaran Penduduk Miskin Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam dengan meng-kliknya dua kali.
Setelah itu akan muncul text yang telah ditulis, dan untuk
memperkecilnya klik dan tarik pada sudutnya. Kita juga bisa
menggeser geser letaknya sesuai dengan tempat yang kita inginkan.
26
5.
Untuk yang lainnya juga kita bisa merubah dengan mengkliknya dua
kali dan memperkecil dengan cara mengklik pada objek yng dimaksud
kemudian tarik titik hitamnya ke ukuran yang diinginkan.
Dan kita bisa mengatur letaknya apakah di pinggir atau di tengah
dengan cara menariknya.
Untuk menyimpan hasil kerja yang kita buat, klik File Save Project.
Lalu klik Ok.
Pencetakan
27
6.
Mengekspor Peta
Jika suatu layout telah selesai dibuat dapat dirubah ke bentuk extension lain,
dalam ArcView ada fasilitas export. Fasilitas ini terdapat pada menu bar File
dan secara langsung akan membuat data baru dengan tujuan yang kita
inginkan. Misalnya data tersebut akan dibuat dalam kapasitas yang kecil,
maka data di convert ke extension .wmf yang dapat dibaca pada program MS
Word, ataupun ke format JPEG dan lain sebagainya. Kita juga dapat merubah
resolusi dan kualitas gambar, untuk resolusi tinggi yang dipilih akan
mengakibatkan kapasitas file lebih besar.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Klik menu bar file dan pilih Export.
28
Isikan nama file hasil export pada File Name, tentukan juga dimana file
tersebut akan disimpan. Yang paling penting adalah format file hasil
export yang akan digunakan pada daftar pilihan List File of type. Pilih
Salah satu diantaranya format JPEG, BMP.
Dan klik Ok. Maka peta yang telah diexport tadi bisa dibuka pada
program paint ataupun photoshop.
29
Modul 4
MEMBUAT PROYEK GIS
1.
2.
3.
4.
Membuat
Membuat
Membuat
Membuat
Simpan pada folder GIS2 dan beri nama databali dengan format .dbf
seperti pada modul sebelumnya.
Aktifkan program ArcView GIS. Untuk langkah langkah awal lakukan
seperti pada modul sebelumnya.
30
Pada View1 buka theme peta spasial provinsi Bali yang berada di
folder GIS2 dan munculkan peta spasialnya.
Klik icon open theme table untuk membuka data atribut provinsi Bali.
Kemudian tambahkan tabel databali.dbf melalui windows untitled dan
klik Add. Langkahnya seperti pada modul modul sebelumnya.
Kemudian gabungkan tabel dengan key-fieldnya kab pada tabel
databali dengan key-field kab_kota pada tabel atribut provinsi Bali.
Pada windows view1, klik legenda dua kali atau pada menu bar Theme
klik edit legend. Kemudian pada Legend Editor klik Legend type dan
pilih Graduated Color. Pada kotak Classification field pilih Puskes
kemudian atur warnanya dan isi nilai pada kotak Value untuk rentang
nilai yang akan dipakai pada kelas dan teks pada kotak label yang
dipakai sebagai teks legenda. Kemudian apply dan tutup windows
Legend Editor.
Untuk Menamai View1, klik menu bar View pilih properties setelah
muncul windows View Properties pada kotak Name beri nama Sumber
Daya.
Beri nama theme yang baru dibuat tadi dengan meng-klik menu bar
theme dan pilih properties. Setelah muncul theme properties pada
kotak theme name beri nama Jumlah Puskesmas.
Untuk menambahkan theme sumber daya lain pada propinsi Bali pada
view yang sama, pada saat Viewnya aktif klik menu bar Edit pilih Copy
Themes dan klik menu bar Edit pilih Paste atau Ctrl+V untuk
memunculkannya.
31
Kemudian lakukan edit legenda seperti cara diatas dan pada kotak
Legend type pilih Graduated color. Pada kotak Density Fields pilih
Pustu.
Tambahkan untuk theme yang sama pada satu view untuk Sumber
daya. Seperti pada gambar dibawah ini:
Dengan cara seperti diatas kita bisa membuat banyak theme pada satu
view.
32
3. Membuat grafik
Grafik pada ArcView ini dibuat dari data atribut, maka data atribut yang akan
digunakan sebagai basis dalam pembuatan grafik harus daktifkan terlebih
dahulu.
Secara terinci langkah langkahnya sebagai berikut :
Aktifkan tabel databali.dbf dengan cara meng-klik windowsnya bila
sudah ada atau klik tabel pada windows untitled lalu klik databali.dbf
dua kali.
Kemudian klik menu bar Table lalu pilih Chart atau klik toolbar
akan muncul Chart Properties.
33
Pada kotak Name beri nama Jumlah Ibu Hamil, pada kotak Fields
pilih jmlbumil disebelah kiri lalu klik add maka field yang tadi dipilih
akan pindah pada kotak disebelah kanan. Pada kotak Lebel Series
Using pilih Kab_kota dan klik Ok.
Akan muncul windows Chart Jumlah Ibu Hamil di provinsi Bali.
Untuk mengganti nama Title pada grafik, klik tollbar Chart Element
kemudian klik pada Title diatas grafik, akan muncul
Properties
gambar dibawah beri nama Jumlah Ibu Hamil .
34
35
36
Modul 5
PETA SPASIAL
1. Mengabung objek berdasarkan atribut(dissolve).
2. Memecah peta spasial
3. Menggabungkan beberapa theme (Merge)
1.
37
1.2.
Setelah kita membuat data seperti diatas maka kita simpan data
tersebut kedalam format .dbf. Dengan nama NiasdanNiasSelatan pada
folder GIS3.
Join atau penggabungan data spasial dengan data atribut.
Caranya seperti kita membuat peta tematik yang dibahas pada modul
sebelumnya.
Secara terinci langkah langkah tersebut diterangkan sebagai berikut:
38
39
1.3.
1.4.
40
GeoProcessing
41
Untuk menyimpan hasil yang kita buat dalam suatu file, klik Specify the
output file, klik gambar buku yang lagi dibuka, terus klik folder C dua
kali dan cari folder GIS3 tempat kita menyimpan semua data, klik dua
kali juga. Klik pada kolom file name dan ketik nama filenya, beri nama
Nias dan Nias Selatan.
42
Setelah disimpan file yang dibuat tadi, lalu klik next untuk proses
selanjutnya. Maka akan muncul windows untuk memilih field tambahan
yang akan disertakan pada data tabularnya dalam hasil dissolve ini.
Disini kita klik Kb/kt_Baru, catatan untuk tambahan yang lebih dari
satu gunakan shift +mouse.
Klik Finish, akan muncul Theme tambahan dengan nama yang dibuat
tadi pada windows view1, klik theme tersebut untuk memunculkan
gambarnya, maka peta Kabupaten Nias per kecamatan sekarang sudah
terbagi menjadi dua kabupaten tanpa kecamatan. Hasil dissolve ini
akan membentuk sebuah kumpulan file sesuai dengan nama yang kita
simpan tadi.
43
2.
Pada prinsipnya cara kerja memecah peta spasial dengan penggabungan data
berdasarkan atribut hampir sama. Pada pemecahan peta spasial ini kita tidak
menggunakan fasilitas Geoprocessing seperti cara diatas tapi menggunakan
fasilitas convert. Misalkan kita mau memecah peta spasial Kabupaten Nias
dan Kabupaten Nias Selatan per kecamatan yang hasilnya nanti peta
spasialnya kabupaten Nias per kecamatan terpisah dengan kabupaten Nias
Selatan.
Langkah langkah pokok memecah peta spasial adalah sebagai berikut:
Siapkan data spasial yang akan dipecah dan siapkan data mengenai
daerah yang akan dipecah (Data kecamatan yang masuk kabupaten
Nias dan kabupaten Nias Selatan).
Join atau penggabungan data.
Melakukan Query untuk pemecahan peta spasial.
Convert peta spasial hasil pemecahan.
Secara terinci langkah langkah tersebut diterangkan sebagai berikut:
2.1.
44
Setelah kita membuat data seperti diatas maka kita simpan data
tersebut kedalam format .dbf. Dengan nama NiasdanNiasSelatan pada
folder GIS3.
45
NiasdanNiasSelatan
46
Akan muncul windows Query Builder. Klik tandah panah kebawah pada
kolom Fields sampai menemukan nama [Kb/kt_baru] klik dua kali
sampai muncul pada kotak dibawah. Terus klik tanda sama dengan
kemudian klik Nias dua kali pada kolom Values.
47
Klik Ok pada windows Query Builder dan klik Ok juga pada windows
Theme Properties. Maka akan muncul kabupaten Nias per kecamatan
yang terpisah.. Untuk memperbesar gambar, klik toolbar zoom to full
extents
2.4.
convert poly1201000000.shp.
Pada kolom directories klik drive C dua kali dan cari folder GIS3 tempat
kita menyimpan hasil kerja.
48
Beri nama hasil kerja ini dengan nama Nias Baru pada kolom File
Name. Dan klik Ok.
Akan muncul windows Convert to Shapefile apakah kita akan
menambahkan theme pada view1 yang lagi dibuka, disini klik Yes.
Maka muncul theme baru yang bernama Nias Baru. Hasil convert ini
akan membentuk kumpulan file tersendiri yang bernama Nias Baru.
Digunakan jika kita mempunyai beberapa theme yang dibuat atau diproses
secara sendiri sendiri dengan menggabungkan theme satu administrasi
dengan administrasi lain yang bersebelahan menjadi satu kesatuan theme.
Pada proses penggabungan ini terjadi penggabungan record pada data atribut
hasil. Misalkan kita mau membuat peta spasial daerah Jadetabek per
kecamatan yang tergabung, sementara kita hanya mempunyai peta
spasialnya sendiri sendiri.
Langkah langkahnya sebagai berikut :
Siapkan data spasial Provinsi DKI Jakarta, Kota Depok, Kota
Tengerang, Kota Bekasi per kecamatan. Dan simpan di folder GIS4.
Buka program ArcView GIS.
49
Buka theme DKI Jakarta.shp melalui View seperti pada modul modul
sebelumnya, untuk menambahkan theme yang lain klik toolbar add
theme dan masukan Kota Depok.shp, Kota Tangerang.shp, Kota
Bekasi.shp, seperti gambar dibawah ini :
50
Pada kotak Select at least themes to merge pilih theme yang mau
digabungkan, disini klik kota bekasi.shp-poliygon, kota tangerang.shppoliygon, kota depok.shp-poliygon, prop dki.shp-poliygon untuk
memilih theme yang lebih dari satu gunakan shift+mouse.
Pada kotak Use Fields from pilih prop dki.shp-poliygon.
Pada kota Specify the Output file klik gambar buku untuk menyimpan
hasil hasil merge pada folder GIS beri nama Jadetabek.
Kemudian klik Finish, dan tunggu hasil mergenya yang akan langsung
aktif pada View.
Langkah terakhir dari merge ini adalah klik theme Jadetabek hasil
merge yang baru dibuat.
Maka akhirnya kita mempunyai file peta spasial baru mengenai daerah
Jadetabek tidak terpisah yang bisa langsung digunakan.
51
BAHAN BACAAN
1.
2.
Supriatna, Drs, M.T, dkk, 2002, Modul Pelatihan Sistem Informasi Geografis.
Laboratorium Sistem Informasi Geografis, Jurusan Geografi FMIPA
Universitas Indonesia, Depok.
52