You are on page 1of 56

MODUL PENGGUNAAN

ARCVIEW GIS

PUSAT DATA DAN INFORMASI


DEPARTEMEN KESEHATAN RI
2005

KATA PENGANTAR

Dengan telah dimulainya pelaksanaan kebijakan desentralisasi ke arah


otonomi daerah dan dalam rangka memantapkan dan mewujudkan Sistem
Informasi Kesehatan (SIKNAS) mesti ditunjang pula oleh pengembangan
Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) yang mampu menghasilkan
data yang akurat, tepat waktu sesuai kebutuhan. Penyediaan data yang benar
dan tepat waktu semakin dirasakan perlu untuk bidang kesehatan. Salah
satunya adalah dengan penggunaan komputer yang telah sedemikian luas
dalam pengolahan dan penyajian data. Dan pada dasarnya penyajian data
yang telah diolah tidak hanya ditampilkan dalam bentuk angka saja, tapi bisa
ditampilkan dalam bentuk visualisasi seperti peta misalnya.
Untuk memvisualisasikannya itu kita bisa menggunakan salah satu
perangkat

lunak

yang

bernama

ArcView

GIS.

Perangkat

lunak ini

menyediakan fasilitas yang cukup lengkap untuk menampilkan gambar,


memodifikasi peta dan bisa mengexport gambar ke bentuk file yang
berextension JPEG atau BMP dan lain sebagainya.
Dengan modul ini diharapkan dapat membantu para tenaga pengelola
data dan informasi kesehatan untuk dapat menampilkan data dengan benar
dan tepat. Modul yang dibuat ini masih belum terbebas dari kekurangan,
diharapkan sekali masukkan dan saran guna perbaikan, akhirnya semoga
modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kepala Pusat Data dan Informasi


Departemen Kesehatan RI

Dr. Doti Indrasanto


NIP : 140 074 462

DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................

Daftar Isi ............................................................................................................

ii

Modul 1 Pengantar GIS ....................................................................................

1. Apa itu GIS?...................................................................................................

2. Kegunaan GIS ...............................................................................................

3. GIS pada Bidang Kesehatan dan Pemanfaatannya .............................

Modul 2 ArcView GIS .......................................................................................

1. Pendahuluan.................................................................................................

1.1. Macam macam data pada Geographic Information System .

a. Data Spasial .........................................................................................

b. Data Tabular(Atribut) .........................................................................

1.2. Dokumen dokumen ArcView .........................................................

a. View ......................................................................................................

b. Tabel .....................................................................................................

c. Chart .....................................................................................................

d. Layout ...................................................................................................

2. Instalasi ArcView ...........................................................................................

Modul 3 Membuat Peta Tematik ....................................................................

10

1. Siapkan Data Spasial dan Input Data yang akan Dipetakan ...............

10

2. Penggabungan Data (Join) .......................................................................

11

3. Membuat Peta Tematik ...............................................................................

19

4. Membuat Layout ..........................................................................................

24

5. Pencetakan ...................................................................................................

27

6. Mengekspor Peta .........................................................................................

28

Modul 4 Membuat Proyek GIS ........................................................................

30

1. Membuat banyak Tematik dalam View ...................................................

30

2. Membuat banyak View...............................................................................

32

3. Membuat Grafik ...........................................................................................

33

4. Membuat Layout banyak View .................................................................

35

ii

Modul 5 Peta Spasial ........................................................................................

37

1. Menggabungkan Objek berdasarkan atribut (Dissolve)........................

37

1.1. Siapkan Data Spasial dan Data Atribut yang akan digabungkan
.................................................................................................................

37

1.2. Join atau Penggabungan Data Spasial dengan Data Atribut ....

38

1.3. Aktifkan Fasilitas GeoProcessing .......................................................

40

1.4. Proses Penggabungan Berdasarkan Objek ....................................

40

2. Memecah Peta Spasial ...............................................................................

44

2.1. Siapkan Data Spasial yang akan Dipecah .....................................

44

2.2. Join atau Penggabungan Data Spasial dengan Data Atribut ....

45

2.3. Melakukan Query dan Pemecahan Spasial ...................................

47

2.4. Convert Peta Spasial hasil Pemecahan ...........................................

48

3. Menggabungkan Beberapa Theme .........................................................

49

Bahan Bacaan ..................................................................................................

52

iii

Modul 1
PENGANTAR GIS
1. Apa itu GIS
2. Kegunaan GIS
3. GIS di bidang Kesehatan dan contoh-contoh pemanfaatannya
1.

Apa itu GIS?


GIS itu merupakan suatu teknik berbasis komputer yang dapat
menyimpulkan, menampilkan, mengelola dan menyimpan data spasial dari
fenomena geografis untuk dianalisis guna keperluan pengambilan keputusan.
GIS terdiri dari lima komponen utama : yaitu perangkat keras(hardware),
perangkat lunak(software), data dasar informasi, sumber daya manusia,
kebijakan dan prosedur. Data dasar komponen utama GIS, yang terkait
dengan data spasial dan berbagai data atribut, sehingga hal inilah yang
menjadikan GIS unik dan berbeda dengan sistem database lainnya.
Kehandalan dari teknologi GIS terletak pada kemampuannya untuk
mengasimilasikan berbagai sumber data yang berlainan. Penyusunan
database spasial ini sangat penting terutama dikaitkan dengan biaya, sumber
daya manusia, dan berbagai kondisi dari keakuratan hasil yang diperoleh.
Pengolahan data dan teknologi GIS merupakan pengolahan dan
pengelolaan informasi digital berbasis geografis, maka masukan utama GIS
adalah data spasial, yaitu data yang menunjukan posisi, ukuran, dan
kemungkinan hubungan topologis dari obyek di permukaan bumi.
Perangkat lunak yang dipergunakan dalam teknologi GIS dapat
mencakup berbagai software, antara lain : Mapinfo, ArcInfo, Caris, ArcView,
Genasys, dan lain sebagainya. Kemajuan teknologi untuk software ini
sekarang makin mudah penggunaannya, lengkap dan cepat dalam prosesnya,
apalagi jika hardware-nya mempunyai kemampuan yang tinggi.
Perangkat lunak (software) ArcView merupakan salah satu sistem yang
dapat melakukan pengelolaan data data spasial dan merupakan sistem yang
handal, terbukti dengan banyak dipakainya oleh instansi pemerintah dan
swasta yang berkepentingan terhadap data data spasial. Perangkat lunak
(software) ini merupakan hasil kerja para ahli yang tergabung dalam ESRI
(Environmental Systems Research Institute)
Analisis GIS dipakai untuk mendukung bebagai aplikasi terhadap
fenomena geografis yang penting dalam kegiatan pembangunan, misalnya
dalam perencanaan penataan ruang (land planning). Dalam perencanaan
tersebut perlu dilakukan analisis spasial dari berbagai kondisi fisik dan sosial
ekonomi suatu daerah untuk dapat menentukan pemanfaatan sumber daya
tanah yang optimal. Disamping itu, perencanaan yang baik perlu dilengkapi
dengan analisis kemungkinan dampak yang timbul dan hasil yang diperoleh
dari pembangunan tersebut. Untuk keperluan analisis keruangan tersebut GIS
mempunyai kemampuan yang sangat fleksibel dan akurat.

2.

Kegunaan GIS
Menjelaskan mengenai suatu lokasi atau letak yang dipetakan.
Menjelaskan mengenai kondisi ruang, kondisinya bisa berbentuk fisik
ataupun sosial.
Menjelaskan kecenderungan pergerakan suatu fenomena menurut
ruang dan waktu.
Menjelaskan sesuatu yang mungkin akan terjadi dimasa mendatang
dengan penggambaran lokasi dimana fenomena tersebut akan terjadi.
Menjelaskan pola hubungan spasial suatu fenomena dengan fenomena
lain.

3.

GIS pada bidang kesehatan dan pemanfaatannya


GIS pada bidang kesehatan adalah analisis hubungan antara
lingkungan hidup manusia dengan penyakit, gizi, dan sistem pelayanan
kesehatan untuk menjelaskan hubungan timbal baliknya dalam ruang. GIS
pada bidang kesehatan juga bagian dari geografi manusia yang berhubungan
dengan aspek aspek geografi dari (status) kesehatan dan (sistem)
pelayanan kesehatan. Dalam kajian geografi kesehatan mengidentifikasikan
hubungan antar tiga komponen terkait dengan geografi penyakit, geografi
pelayanan kesehatan, dan geografi ilmu gizi, dengan analisis pada skala
regional untuk pengintegrasian ketiga pendekatan itu. Namun dalam geografi
kesehatan, ada 2 subdisiplin yang berkembang pesat yaitu geografi penyakit
dan geografi sistem pelayanan kesehatan.
Geografi penyakit meliputi eksplorasi, deskripsi dan pemodelan ruang
waktu atas kejadian penyakit, berkaitan dengan persoalan lingkungan, deteksi
dan analisis cluster dan pola penyebaran penyakit, analisis sebab akibat dan
rumusan hipotesis hipotesis baru mengenai penyebab penyakit. Geografi
penyakit berperan penting dalam surveilans, intervensi kesehatan, dan
strategi pencegahan penyakit. Contohnya mengenai penyebaran penyakit
malaria untuk mengetahui sejauh mana penyakit malaria menyebar pada
suatu daerah dan apakah ada pengaruhnya dari kondisi daerah tersebut, TB,
Polio, dan untuk penyakit lainnya.
Geografi sistem pelayanan kesehatan, berkaitan dengan perencanaan,
manajemen dan jaminan pelayanan agar sesuai kebutuhan, merumuskan
kebutuhan kesehatan masyarakat yang dilayani, dan pola wilayah yang
dilayani oleh pegawai kesehatan. Riset geografis atas pelayanan kesehatan
dapat mengidentifikasi ketimpangan dalam pelayanan kesehatan antara
wilayah satu dan yang lain, dan alokasi sumberdaya yang terbatas. Sebagai
contoh mengalokasikan tenaga ke daerah-daerah yang membutuhkan, dan
membantu penempatan fasilitas kesehatan yang baru dan perluasan yang
telah ada.

Modul 2
ARCVIEW GIS
1.

PENDAHULUAN

Software ArcView adalah salah satu program yang mudah digunakan,

memungkinkan
kita
untuk
melakukan
organisasi,
memelihara,
menggambarkan, dan menganalisis peta dan informasi spatial. ArcView
berjalan dibawah sistem desktop mapping dengan menyediakan suatu
kerangka kerja guna pembuatan keputusan spatial. Juga mempunyai
kemampuan untuk menggambarkan, menyelidiki, dan menganalisis data
spatial.
Dengan ArcView, kita dapat dengan cepat merubah simbol peta,
menambah gambar citra atau grafik, menempatkan tanda arah utara, skala
batang dan judul, serta mencetak peta dengan kualitas yang baik. ArcView
mengintegrasi informasi dari berbagai sumber dan jenis melalui data dasar
yang saling berhubungan. ArcView bekerja dengan data tabuler, citra, text
file, data spreadsheet dan data grafik.
Dengan ArcView juga dapat memodifikasi interface yang ada guna
mendukung suatu aplikasi. Dapat pula merubah icon-icon dan terminologi
yang digunakan pada interface, mengotomatisasikan operasi operasi, atau
membuat interface tertentu untuk melakukan akses ke data dasar tertentu.
Juga dapat melakukan komunikasi dengan produk software lain, di mana kita
dapat meng-exchange data tanpa melakukan convert dan tanpa
meninggalkan ArcView.
Kemampuan apakah yang dapat dilakukan oleh ArcView? Kemampuankemampuan perangkat ArcView GIS ini secara umum antara lain adalah
sebagai berikut:
Pertukaran data: membaca dan menuliskan data dari dan ke dalam
format perangkat lunak GIS lainnya.
Melakukan analisis statistik dan operasi operasi matematik.
Menampilkan informasi (basis data) spasial maupun atribut.
Menjawab query spasial maupun atribut.
Melakukan fungsi-fungsi dasar GIS.
Melakukan tumpang susun (overlaying) berbagai peta.
Membuat buffer area (wilayah penyangga) di sekitar obyek (titik, garis,
polygon) yang dipilih.
Menyediakan fasilitas untuk teknik interpolasi.
Membuat peta tematik.
Membuat pemodelan GIS untuk melakukan identifikasi wilayah ataupun
prediksi.
Meng-customize aplikasi dengan menggunakan bahasa skrip.
Melakukan fungsi-fungsi GIS khusus lainnya (dengan menggunakan
extention yang ditunjukkan untuk mendukung penggunaan perangkat
lunak ArcView GIS).

1.1

Macam-macam data pada Geographic Information System


Data pada GIS dibagi menjadi dua macam, yaitu data spasial dan data
atribut atau tabular. Data spasial merupakan data yang menggambarkan
bentuk objek dipermukaan bumi. Sedangkan data tabular merupakan data
deskriptif yang menyatakan nilai dari data spasial tersebut.

a. Data Spasial
Data atau informasi merupakan hasil penafsiran data yang dituangkan
dalam bentuk simbol sebagai gambaran dari keadaan yang sebenarnya. Data
keruangan dapat disampaikan dalam bentuk tabel maupun peta. Namun bila
data ditampilkan dalam bentuk peta maka disebut peta spasial. Data spasial
ini meliputi data fisik, sosial, dan ekonomi. Data spasial terbagi menjadi dua
bagian yaitu data berbentuk vektor dan raster. Data vektor diperoleh dari
peta, sedangkan data raster diperoleh dari citra penginderaan jauh. Data
vektor dibedakan menjadi tiga jenis: titik(point), garis(line) dan
area(polygon). Karena mengandung informasi koordinat dan arah, data ini
memiliki ketelitian yang cukup tinggi dari kenampakan yang sesungguhnya.
b. Data Tabuler(atribut)
Selain jenis data spasial terdapat juga data nonspasial yang terdiri
dari data tabuler, narasi, dan teks (anotasi). Data anotasi adalah kelengkapan
dalam penyajian data spasial, seperti nama jalan, nama sungai, nama kota.
Data tabuler tersusun atas baris(record), kolom(field) dan mempunyai satu
kolom kunci (key-id) sebagai penghubung. Data tabular ini disusun sebagai
model data yang disebut DBMS (Database Management System). Setelah
data memiliki DBMS yang siap dianalisis atau dipakai maka siap digabungkan
ke data spasial.
1.2

Dokumen dokumen ArcView


Project ArcView adalah kumpulan dari dokumen dokumen yang
saling berhubungan, bekerja secara bersama pada suatu sesion. Sedangkan
dokumen dokumen suatu project meliputi view, table, chart, layout dan
script. Suatu project mengorganisasi dan menyimpan status dokumennya.
Project mengatur bagaimana dan di mana dokumen dokumen di-display,
me-maintain, semua pilihan dari dokumen, dan menentukan tampilan aplikasi
windowsnya. Suatu project disimpan dalam file yang disebut project file, yang
berformat ASCII dan mempunyai ekstention.apr, misal Landuse.apr. ArcView
hanya dapat menampilkan satu project dan satu project windows dalam suatu
session
a. View
Suatu view menampilkan peta yang berisi beberapa layer informasi
spasial seperti jalan raya, batas administrasi, kota dan letak sekolah.
Disamping itu, view juga merupakan kumpulan informasi geografis yang
disebut tema(theme). Theme adalah kumpulan yang logis dari detail geografis
dengan karakteristik yang sama. Sebagai contoh, kita dapat mempunyai satu
view yang bernama Peta Landuse dan mempunyai empat theme yaitu sungai,
jalan, pantai dan unit. Window dari suatu view mempunyai dua bagian yaitu
4

Daftar Isi dan Tampilan Peta. Daftar isi memuat tema tema yang ada
menampilkan legendanya.
b. Table (Tabel)
Tabel menampilkan data tabuler. Tabel menyimpan informasi yang
menjelaskan feature feature pada suatu view (misalnya: lebar jalan raya,
ukuran kota, atau jumlah penduduk suatu kecamatan). Setiap baris atau
record dari suatu tabel didefinisikan satu anggota dari kelompok besar.
Sedangkan setiap kolom atau field mendefinisikan karakteristik tunggal dari
kelompok itu.
c. Chart (grafik)
Chart menampilkan data tabuler secara visual dalam bentuk grafik dan
merupakan tool yang efektif untuk pembuatan keputusan. Arcview
menyediakan enam jenis grafik, yaitu: area, bar, column, line, pie dan xy
scatter.
d. Layout (Tampilan)
Menyediakan teknik teknik untuk menggabungkan dokumen
dokumen project dan komponen komponen peta lainnya seperti arah utara
dan skala batang guna menciptakan peta akhir untuk dicetak atau diplot.
Sebagai contoh, suatu layout dapat memiliki dua view, satu chart, satu arah
utara dan sebuah judul.
2.

INSTALASI ARCVIEW

Pertama tama masukan dulu cd installer program ArcView GIS pada


CD-Room.
Setelah muncul windows installer Arcview GIS, klik Install ArcView 3.3.

Kemudian akan muncul windows ArcView GIS 3.3 Setup, klik next
untuk melanjutkan proses penginstallan.

Agar instalasi dapat dilanjutkan klik Yes untuk menyetujui Licensi


Agreement ini.

Lalu akan muncul windows Choose Install Type, untuk memilih dimana
kita akan melakukan penginstallan apakah Local Install atau
Administrative Network Install. Maka pilih Local Install untuk
melakukan penginstallan pada PC tidak berjaringan setelah itu klik next
untuk melanjutkan kembali.

Setelah itu muncul windows Setup Type, untuk memilih apakah kita
akan memilih semua aplikasi program atau sebagian yang
direkomendasikan berikut jumlah ruang yang dibutuhkan. Maka pilih
tipe Typical untuk menggunakan semua aplikasi, lalu pilih directory
dimana kita akan menyimpan program dengan mengklik Browse
kemudian klik next untuk melanjutkan kembali proses penginstalan.

Kemudian muncul windows Select Program Folder untuk memilih


dimana kita akan menempatkan icon program yang akan dinstall. Bila
sudah disimpan sesuai keinginan klik next.

Maka akan muncul windows Start Copyng Files untuk memulai proses
pengcopyan file program.
Klik install untuk memulai proses instalasi dan tunggu sampai selesai.

Setelah selesai pengcopyan file akan muncul windows Setup Complete,


klik Yes jika komputer ingin langsung direstart atau No jika restart
dilakukan nanti. Klik pilihan yes lalu klik Finish untuk mengakhiri proses
penginstallan.

Setelah komputer melakukan restart, Selesai install kemuadian restart


komputer.
Masukan serial number. Maka program yang kita install tadi siap
digunakan.

Modul 3
PETA TEMATIK
Langkah - langkah pokok membuat peta tematik dengan ArcView GIS adalah
sebagai berikut:
Siapkan data spasial wilayah propinsi atau kabupaten anda. Input data
yang akan dipetakan, dengan menggunakan software MS Excel atau
Lotus atau Foxpro.
Join atau penggabungan data yang akan dipetakan dengan data
spasial wilayah anda.
Buat peta tematik.
Buat Layout peta.
Pencetakan.
Melakukan Export.
Secara terinci langkah langkah tersebut diterangkan sebagai berikut:
1.

Siapkan data spasial dan input data yang akan dipetakan

Data spasial yang dimaksud disini adalah merupakan hasil penafsiran data
yang dituangkan dalam bentuk simbol sebagai gambaran dari keadaan yang
sebenarnya yang ditampilkan dalam bentuk peta. Dalam contoh ini kita akan
memetakan jumlah penduduk miskin di propinsi NAD yang dirinci per
kabupaten, untuk input datanya menggunakan software MS Excel (dalam hal
ini anda dianggap telah mengetahui cara menggunakan MS Excel)
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Buat folder baru di C dengan nama GIS1.
Siapkan data spasial propinsi atau kabupaten anda yang akan dibuat
peta. Simpan pada folder GIS1 (Catatan: untuk penyimpanan file data
untuk membuat pemetaan dan hasil projeknya, lebih baik ditempatkan
pada satu folder). Untuk contoh disini copy folder 11 ke folder GIS1
dari CD.
Buka Excell
Buat field Kabupaten, Jumlah penduduk miskin 2004 dan persentase
miskin 2004 (hati-hati membuat label field ini cukup 8 karakter saja
misalnya untuk Nama kabupaten cukup diberi label kab, sedang untuk
field jumlah penduduk miskin beri label pddmiskin dan untuk
persentasenya beri label pctmiskin).
Entry data tersebut, nama kabupaten harus dientry sesuai nama
kabupaten yang ada dalam peta tematik, untuk itu sebaiknya dibuka
dulu peta spasialnya sebab nama kabupaten itu akan digunakan
sebagai key-field. Perhatikan; harus sama persis baik huruf besar
maupun kecil (untuk melihatnya buka file 1100000000.dbf pada folder
11 dengan menggunakan program MS Excel).

10

Datanya seperti pada tabel dibawah ini:

Setelah selesai dientry, dan telah yakin nama kabupatennya sama


dengan yang ada di peta spasial, simpan file tersebut di folder GIS1
dalam format .dbf atau format .txt(DOS). Misalnya dengan nama file
acehmiskin2004.dbf atau acehmiskin2004.txt
2.

Penggabungan data (join)

Join disini dimaksudkan untuk menggabungkan database spasial dan


database (data tabular yang berextension .dbf atau .txt) yang dibuat pada
program pengolah data lain (MS Excel, dsb) di program ArcView GIS. Syarat
utama penggabungan ini adalah harus adanya key-field yang sama pada
kedua tabel yang akan digabungkan.
Langkah langkahnya adalah sebagai berikut:
Pertama klik Start Program ESRI lalu ArcView GIS atau klik ikon
ArcView GIS bila ada di desktop.
Kemudian setelah itu muncul windows Welcome to ArcView GIS.

11

Pilih Cancel.

Klik Menu bar Project dan pilih Properties. Akan muncul windows
Project Properties : Untitled .

12

Pada kolom Work Directory ketik c:\GIS1, yang akan menjadi folder
kerja. Dan pada kolom Create ketik nama atau inisial anda. Setelah itu
klik Ok.
Klik menu bar File dan pilih Save Project As. Setelah muncul windows
Save Project As, pada kolom Directories klik drive c:\ dua kali
kemudian cari folder GIS1 klik dua kali dan pada kotak File Name
isikan nama file yang anda inginkan, contoh NAD lalu klik Ok.

Pada windows nad.apr yang telah kita simpan tadi klik ikon Views dan
klik New. Akan muncul windows View1.

13

Sebelum kita bekerja pada View, sebaiknya kita mengatur properti


View terlebih dahulu. Properti View dapat diatur dengan meng-klik
menu bar View dan pilih Properties.
Setelah muncul Windows View Properties pada kolom Map Units pilih
kilometers dan pada kolom Distances Units pilih kilometers juga.

Kemudian klik pada kotak Projection, setelah muncul kotak windows


Projection Properties pada kolom Category pilih UTM 1983 dan pada
kolom Type pilih Zone 50 lalu klik Ok.

14

Lalu klik Ok lagi untuk windows View Properties.

Untuk memulai bekerja pada View klik toolbar Add Theme


, akan
muncul windows Add Theme untuk memasukkan data theme yang
akan dipetakan. Disini kita buka peta spasial propinsi Aceh pada folder
11 yang disimpan pada folder GIS1 dengan meng-klik drive C dua kali
kemudian cari folder GIS1 setelah ketemu klik dua kali dan cari folder
11 lalu klik dua kali juga.
Dan pilih file 1100000000.shp.

Klik Ok. Akan muncul theme 1100000000.shp di sebelah kiri pada


windows View1.

15

Klik kotak ini

Klik kotak kecil disamping 1100000000.shp untuk melihat theme


Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Kemudian klik ikon Open Theme Table atau klik menu bar Theme dan
pilih table. Untuk memunculkan tabel yang menerangkan suatu theme.

Open Theme
Tabel

Perbesar windows utama.


Tarik masing-masing windows sehingga nampak 3 windows.

16

Buka data acehmiskin2004.dbf yaitu data kita yang akan dipetakan


dengan meng-klik Tabel pada windows nad.apr lalu klik Add.
Setelah muncul windows Add Tabel. Klik drive C dua kali dan cari folder
GIS1 kalau sudah ketemu klik dua kali juga dan klik
acehmiskin2004.dbf yang ada di kolom sebelah kiri. Klik Ok.

Catatan:
Data yang mau dipakai disimpannya harus berbentuk teks atau database
(dbf) seperti yang disebutkan sebelumnya. Dan salah satu key-fieldnya harus
teks yang sama persis, untuk data yang akan dipetakan fieldnya harus
berbentuk numeric.

Maka akan muncul windows worksheet acehmiskin2004.dbf

17

Tandai field data pada field kunci kedua worksheet (tabel) tersebut
yaitu pada worksheet atribut of 1100000000.dbf dan pada worksheet
acehmiskin2004.dbf sehingga nantinya kedua worksheet tadi akan
berhubungan(join). Dengan meng-klik field Kab pada worksheet
acehmiskin2004.dbf terlebih dahulu kemudian baru Kab_Kota pada
worksheet atribut of 1100000000.shp.

Key field
Kab

Key field
Kab_Kota

Kemudian klik ikon join (gambar buku) diatas.

18

Join

Catatan:
Jika gambar buku tidak nampak hitam (aktif) maka kedua field tadi tidak
match, salah satunya mungkin fieldnya ada yang berbentuk numerik,
sehingga terlebih dahulu harus dirubah ke field berbentuk teks. Karena untuk
mengaktifkan keduanya harus sama sama field berbentuk teks.

3.

Maka data pada tabel acehmiskin2004 akan pindah bergabung ke tabel


atribut of 1100000000.shp.
Membuat Peta Tematik

Langkah langkahnya adalah sebagai berikut:


Setelah melakukan proses panggabungan tabel.

Klik dua kali

19

Klik windows View1 untuk mengaktifkannya. Selanjutnya bila peta akan


dibedakan berdasarkan warna sesuai data yang dijoinkan tadi, dapat
dibuat dengan klik dua kali warna kotak merah pada 1100000000.shp
sehingga muncul legend editor atau klik menu bar Theme lalu klik edit
legend.

Kemudian klik tanda panah ke bawah pilihan pada Legend Type.

Klik Graduated Color untuk memilih peta warna tematik.

20

Kemudian Klik Clasification field, pilih field yang akan dipetakan


misalnya pddmiskin.
Maka pembagian kelas otomatis akan dibuat, jika pembagian kelas
ingin dirubah maka kliklah bagian kanan pada tombol classify. Pilihan
dapat berdasarkan Equal Area, Equal interval, Natural Break, Quantile
atau Standard Deviation.

Tapi bila kita mempunyai standar sendiri mengenai nilai yang akan
dimasukan sebagai pembagian kelas dan mengganti nama labelnya
dapat dilakukan dengan mengetikan langsung pada kolom Value dan
kolom label (pada kolom label ini kita bisa mengetikan abjad).

21

Untuk melakukan perubahan warna sesuai dengan pilihan kita dapat


merubah dengan meng-klik pada kotak warna dua kali, kemudian pilih
gambar kuas dan pilih warna yang disukai (catatan; perubahan dengan
cara ini hanya merubah satu warna). Bila ingin melakukan perubahan
warna secara otomatis dari warna yang terang sampai gelap secara
berurutan, klik tanda panah pada kolom Color Ramps dan pilih warna
apa yang kita suka.
Jika semuanya telah dipilih maka klik Apply, gambar berwarna akan
berubah pada peta di windows View1.

Untuk mengganti nama Theme pada Legenda, bisa meng-klik menu


bar Theme Propertis. Maka akan muncul windows Theme Propertis
pilih Definition dan tulis nama yang kita maksud pada kolom Theme
Name.

22

Maka nama legenda View1 sekarang berubah seperti yang ditulis tadi.

Agar nama dari tiap-tiap kabupaten/kota nampak pada peta secara


otomatis, maka klik menu bar Theme lalu Auto Label atau control+L.
Setelah itu klik Label Field pada windows Auto Label nama kabupaten
yang akan kita tampilkan pada peta, kemudian tandai dengan klik pada
Find Best Label Placesment lalu klik Allow Overlapping Labels, Remove
Duplicates, Scale Labels, Label Only in View Extent dan klik Ok.

23

4.

Maka akan muncul nama kabupaten pada peta Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam sesuai dengan lokasinya masing masing.

Membuat Layout

Pembuatan layout peta merupakan pekerjaan terakhir setelah semua tahapan


tahapan dikerjakan. Melalui fasiitas layout dapat membuat mengatur data
mana saja yang akan digunakan sebagai output dan bagaimana data tersebut
akan ditampilkan.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Untuk membuat tampilan atau layout, pertama tama klik ikon Layout
pada windows nad.apr lalu klik New.

24

Maka akan muncul windows Layout, perbesar untuk memudahkan


kerja yang akan dilakukan.
Dan untuk merubah kertas, ukuran margin, satuan, Orientation yang
diinginkan apakah landscape atau potrait. Klik menu bar Layout pilih
Page Setup.

Setelah ditentukan margin, kertas, dan orientasinya, klik menu bar


Layout Use Template. Maka akan muncul windows Template
Manager, disitu kita bisa memilih bentuk tampilan yang kita inginkan
yang sudah disediakan oleh software ini. Dan klik Ok.

Akan muncul peta, legenda, skala, Empty Text, serta arah mata angin.

25

Pada bagian Empty Text kita bisa mengisi kata sebagai judul yang kita
inginkan misal Penyebaran Penduduk Miskin Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam dengan meng-kliknya dua kali.

Setelah itu akan muncul text yang telah ditulis, dan untuk
memperkecilnya klik dan tarik pada sudutnya. Kita juga bisa
menggeser geser letaknya sesuai dengan tempat yang kita inginkan.

26

5.

Untuk yang lainnya juga kita bisa merubah dengan mengkliknya dua
kali dan memperkecil dengan cara mengklik pada objek yng dimaksud
kemudian tarik titik hitamnya ke ukuran yang diinginkan.
Dan kita bisa mengatur letaknya apakah di pinggir atau di tengah
dengan cara menariknya.

Untuk menyimpan hasil kerja yang kita buat, klik File Save Project.
Lalu klik Ok.
Pencetakan

Pencetakan dapat dilakukan setelah layout selesai dibuat dan disimpan


sebagai file berextension *.apr.

27

Langkah langkahnya adalah sebagai berikut:


Untuk melakukan pencetakan, aktifkan layout yang akan dicetak.
Pilih print dari menu bar file atau klik toolbar printer
Pada kotak dialog print, klik setup untuk mengatur jenis kertas, nama
printer yang akan dipakai dan orientasi kertas apakah landscape atau
potrait. Perlu diingat layout yang akan dicetak harus diaktifkan dan
tidak menutup layout saat komputer masih mengirim data ke printer.

6.

Mengekspor Peta

Jika suatu layout telah selesai dibuat dapat dirubah ke bentuk extension lain,
dalam ArcView ada fasilitas export. Fasilitas ini terdapat pada menu bar File
dan secara langsung akan membuat data baru dengan tujuan yang kita
inginkan. Misalnya data tersebut akan dibuat dalam kapasitas yang kecil,
maka data di convert ke extension .wmf yang dapat dibaca pada program MS
Word, ataupun ke format JPEG dan lain sebagainya. Kita juga dapat merubah
resolusi dan kualitas gambar, untuk resolusi tinggi yang dipilih akan
mengakibatkan kapasitas file lebih besar.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Klik menu bar file dan pilih Export.

28

Isikan nama file hasil export pada File Name, tentukan juga dimana file
tersebut akan disimpan. Yang paling penting adalah format file hasil
export yang akan digunakan pada daftar pilihan List File of type. Pilih
Salah satu diantaranya format JPEG, BMP.
Dan klik Ok. Maka peta yang telah diexport tadi bisa dibuka pada
program paint ataupun photoshop.

29

Modul 4
MEMBUAT PROYEK GIS
1.
2.
3.
4.

Membuat
Membuat
Membuat
Membuat

banyak tematik dalam view


banyak view
grafik
Layout banyak view

1. Membuat banyak tematik dalam view


View adalah peta interaktif yang dapat digunakan untuk menampilkan,
memeriksa, memilih dan menganalisa data grafis. Pada sebenarnya view
merupakan kumpulan dari beberapa theme. Oleh karena itu pada View kita
bisa menambahkan jadi beberapa theme. Misalkan kita akan membuat peta
tematik suatu daerah administrasi Sumber daya pada satu view. Untuk
datanya kita gunakan data provinsi Bali.
Secara terinci langkah langkahnya sebagai berikut :
Siapkan data spasial Provinsi Bali dan simpan di drive c:\ pada folder
GIS2.
Siapkan data yang mau dibuat peta tematik dan inputkan datanya
diprogram MS Excel.

Simpan pada folder GIS2 dan beri nama databali dengan format .dbf
seperti pada modul sebelumnya.
Aktifkan program ArcView GIS. Untuk langkah langkah awal lakukan
seperti pada modul sebelumnya.

30

Pada View1 buka theme peta spasial provinsi Bali yang berada di
folder GIS2 dan munculkan peta spasialnya.
Klik icon open theme table untuk membuka data atribut provinsi Bali.
Kemudian tambahkan tabel databali.dbf melalui windows untitled dan
klik Add. Langkahnya seperti pada modul modul sebelumnya.
Kemudian gabungkan tabel dengan key-fieldnya kab pada tabel
databali dengan key-field kab_kota pada tabel atribut provinsi Bali.
Pada windows view1, klik legenda dua kali atau pada menu bar Theme
klik edit legend. Kemudian pada Legend Editor klik Legend type dan
pilih Graduated Color. Pada kotak Classification field pilih Puskes
kemudian atur warnanya dan isi nilai pada kotak Value untuk rentang
nilai yang akan dipakai pada kelas dan teks pada kotak label yang
dipakai sebagai teks legenda. Kemudian apply dan tutup windows
Legend Editor.
Untuk Menamai View1, klik menu bar View pilih properties setelah
muncul windows View Properties pada kotak Name beri nama Sumber

Daya.

Beri nama theme yang baru dibuat tadi dengan meng-klik menu bar
theme dan pilih properties. Setelah muncul theme properties pada
kotak theme name beri nama Jumlah Puskesmas.

Untuk menambahkan theme sumber daya lain pada propinsi Bali pada
view yang sama, pada saat Viewnya aktif klik menu bar Edit pilih Copy
Themes dan klik menu bar Edit pilih Paste atau Ctrl+V untuk
memunculkannya.

31

Kemudian lakukan edit legenda seperti cara diatas dan pada kotak
Legend type pilih Graduated color. Pada kotak Density Fields pilih
Pustu.
Tambahkan untuk theme yang sama pada satu view untuk Sumber
daya. Seperti pada gambar dibawah ini:

Dengan cara seperti diatas kita bisa membuat banyak theme pada satu
view.

2. Membuat banyak view


Selanjutnya setelah membuat banyak theme pada satu view, kita dapat
membuat banyak view pada satu project yang memungkinkan nantinya kita
mengolah suatu layout yang menggunakan banyak View yang akan dibahas
pada bahasan selanjutnya.
Secara terinci langkah langkahnya sebagai berikut :
Setelah kita menyelesaikan membuat banyak theme pada satu view,
perkecil tampilan windows Sumberdaya. Pada windows untitled klik
icon view dan klik New, akan muncul windows View2.
Perbesar windows view2 buka kembali peta spasial provinsi Bali dan
gabungkan data atribut prop Bali dengan data yang tadi diinputkan.
Dan beri nama View2 dengan nama SOSEK caranya seperti yang
dilakukan diatas.
Edit legendanya pada kotak legend type pilih Graduated color. Pada
kotak Classification Fields pilih Jmlpdd dan atur warna sesuai yang kita
inginkan. Themenya beri nama Jumlah Penduduk seperti cara
sebelumnya.

32

Kemudian copy themes Jumlah Penduduk pada SOSEK dan paste.


Buka edit legend, pada kotak legend type lakukan seperti cara diatas.
Pada Classification fieldsnya pilih Rasiojk.
Hasilnya akan seperti pada gambar dibawah ini :

3. Membuat grafik
Grafik pada ArcView ini dibuat dari data atribut, maka data atribut yang akan
digunakan sebagai basis dalam pembuatan grafik harus daktifkan terlebih
dahulu.
Secara terinci langkah langkahnya sebagai berikut :
Aktifkan tabel databali.dbf dengan cara meng-klik windowsnya bila
sudah ada atau klik tabel pada windows untitled lalu klik databali.dbf
dua kali.

Kemudian klik menu bar Table lalu pilih Chart atau klik toolbar
akan muncul Chart Properties.

33

Pada kotak Name beri nama Jumlah Ibu Hamil, pada kotak Fields
pilih jmlbumil disebelah kiri lalu klik add maka field yang tadi dipilih
akan pindah pada kotak disebelah kanan. Pada kotak Lebel Series
Using pilih Kab_kota dan klik Ok.
Akan muncul windows Chart Jumlah Ibu Hamil di provinsi Bali.

Untuk mengganti nama Title pada grafik, klik tollbar Chart Element
kemudian klik pada Title diatas grafik, akan muncul
Properties
gambar dibawah beri nama Jumlah Ibu Hamil .

34

Hasil grafiknya akan seperti gambar dibawah ini.

4. Membuat Layout banyak view


Setelah kita membuat membuat banyak View dan grafik kita bisa membuat
layout dengan semua view yang akan ditampilkan beserta grafiknya.
Secara terinci langkah langkahnya sebagai berikut :
Sebelum kita membuat layout aktifkan terlebih dahulu themes pada
View Sosek dan Sumber daya mana yang akan ditampilkan. Untuk
contoh pada SOSEK tandai theme Jumlah Penduduk dan pada
SUMBER DAYA tandai theme Jumlah Posyandu.
Pada windows untitled klik layout dan klik New. Atur page setupnya
sesuai yang dibutuhkan. Setelah semua diatur klik menu bar Layout
pilih Use Template. Akan muncul Template Manager pilih Landscape
Inset dan klik Ok.
Maka akan muncul layout peta propinsi Bali dengan legenda dan
inset . Disini kita bisa mengatur tampilan yang kita inginkan.

35

kita bisa menampilkan


Dengan mengklik toolbar View Frame
View, grafik, legenda, skala, arah utara, logo dalam format gambar.
Setelah di-klik toolbarnya, klik pada tempat kosong pada layout.
Seperti pada gambar dibawah ini:

Kita bisa menambahkan banyak theme, banyak view pada layout


sesuai dengan keinginan kita.
Setelah semua project kita selesai simpan seperti pada cara cara
yang disebutkan pada modul sebelumnya.

36

Modul 5
PETA SPASIAL
1. Mengabung objek berdasarkan atribut(dissolve).
2. Memecah peta spasial
3. Menggabungkan beberapa theme (Merge)
1.

Menggabungkan Objek Berdasarkan Atribut (Dissolve)

Dissolve, digunakan untuk menyatukan features yang mempunyai nilai atribut


yang sama.
Adakalanya kita bisa menemukan data pada suatu daerah yang akan kita
petakan tidak sesuai dengan data yang kita masukan. Itu bisa disebabkan
karena peta atau data spasial tersebut belum di revisi, sehingga tidak sesuai
data yang kita punya. Supaya data kita bisa klop, maka kita bisa merubah
peta dengan menggunakan program Arcview GIS juga. Tapi untuk sampai ke
penggunaan program Arcview GIS terlebih dahulu kita merubah data yang
ada pada peta menjadi data baru. Misalnya kita akan memisahkan kabupaten
Nias menjadi dua karena telah terjadi pemekaran menjadi kabupaten Nias
dan Nias Selatan.
Langkah langkah pokok menggabungkan objek berdasarkan atribut dengan
ArcView adalah sebagai berikut:
Siapkan data spasial yang akan digabung berdasarkan atribut
(dissolve). Siapkan data kecamatan yang masuk kabupaten Nias dan
kabupaten Nias Selatan.
Join atau penggabungan data.
Aktifkan fasilitas GeoProcessing
Proses penggabungan objek berdasarkan atribut.
1.1.

Siapkan Data spasial dan data atribut yang akan digabungkan

Secara terinci langkah langkah tersebut diterangkan sebagai berikut:


Pertama tama kita siapkan dulu data spasial Kabupaten Nias per
kecamatan sebelum terjadi pemekaran. Dalam contoh ini kita simpan
pada drive c:\ folder GIS3.
Siapkan data kecamatan sebelum pemekaran kabupaten dan sesudah
pemekaran kabupaten (Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan).
Kemudian kita buka file poly1201000000.dbf, (file ini berisi database
mengenai kabupaten Nias per kecamatan sebelum terjadi pemekaran)
pada program MS Excel dari folder GIS3.
Copy field KECAMATAN terus klik New buat lembaran Excel baru, dan
paste. Untuk field kecamatan ini bisa dijadikan key-field untuk
penggabungan data.
Kemudian buat field KB/KT_BARU, pilih kecamatan yang masuk
kabupaten Nias dan ketik nama kabupaten Nias pada field

37

KB/KT_BARU sejajar dengan nama kecamatannya begitu juga dengan


kecamatan yang masuk pada kabupaten Nias Selatan.
Untuk datanya seperti gambar dibawah ini:

1.2.

Setelah kita membuat data seperti diatas maka kita simpan data
tersebut kedalam format .dbf. Dengan nama NiasdanNiasSelatan pada
folder GIS3.
Join atau penggabungan data spasial dengan data atribut.

Caranya seperti kita membuat peta tematik yang dibahas pada modul
sebelumnya.
Secara terinci langkah langkah tersebut diterangkan sebagai berikut:

Buka program ArcviewGIS, kemudian buka theme kabupaten Nias per


kecamatan sebelum terjadi pemekaran pada View1 di folder GIS3
(nama filenya poly1201000000.shp) dengan langkah pada modul
sebelumnya.

38

Kemudian klik kotak kecil pada view1 untuk memunculkan gambar


kabupaten Nias dan klik ikon Open Theme Tabel atau klik menu bar
Theme dan pilih table.

Kemudian buka file NiasdanNiasSelatan.dbf yang disimpan tadi pada


folder GIS3 dengan meng-klik Tabel pada windows Untitled lalu klik
Add Setelah muncul windows Add Tabel. Klik drive C dua kali dan cari
folder GIS3 kalau sudah ketemu klik dua kali terus klik
NiasdanNiasSelatan.dbf yang ada di kolom sebelah kiri. Klik Ok.
Gabungkan dengan data atribut yang dari peta dengan data
NiasdanNiasSelatan.

39

1.3.

Aktifkan fasilitas GeoProcessing

Secara terinci langkah langkah tersebut diterangkan sebagai berikut:


Aktifkan ikon GeoProcessing dengan cara mengklik menu bar File lalu
klik Extensions
Tandai pada kotak disamping GeoProcessing, kemudian klik Ok.

1.4.

Proses penggabungan objek berdasarkan atribut.

Secara terinci langkah langkah tersebut diterangkan sebagai berikut:


Klik windows View1 dan perbesar.
Kemudian klik menu bar View dan pilih GeoProcessing wizard.

40

GeoProcessing

Akan muncul windows GeoProcessing seperti dibawah ini :

Pilih Dissolve Features based on an attributes lalu klik next.

41

Pada kotak Select Theme to Dissolve pilih poly1201000000.shp.


Pilih data atribut pada kotak Select an attribute to dissolve, disini kita
pilih Kb/kt_baru.

Untuk menyimpan hasil yang kita buat dalam suatu file, klik Specify the
output file, klik gambar buku yang lagi dibuka, terus klik folder C dua
kali dan cari folder GIS3 tempat kita menyimpan semua data, klik dua
kali juga. Klik pada kolom file name dan ketik nama filenya, beri nama
Nias dan Nias Selatan.

42

Setelah disimpan file yang dibuat tadi, lalu klik next untuk proses
selanjutnya. Maka akan muncul windows untuk memilih field tambahan
yang akan disertakan pada data tabularnya dalam hasil dissolve ini.
Disini kita klik Kb/kt_Baru, catatan untuk tambahan yang lebih dari
satu gunakan shift +mouse.

Klik Finish, akan muncul Theme tambahan dengan nama yang dibuat
tadi pada windows view1, klik theme tersebut untuk memunculkan
gambarnya, maka peta Kabupaten Nias per kecamatan sekarang sudah
terbagi menjadi dua kabupaten tanpa kecamatan. Hasil dissolve ini
akan membentuk sebuah kumpulan file sesuai dengan nama yang kita
simpan tadi.

43

2.

Memecah Peta Spasial

Pada prinsipnya cara kerja memecah peta spasial dengan penggabungan data
berdasarkan atribut hampir sama. Pada pemecahan peta spasial ini kita tidak
menggunakan fasilitas Geoprocessing seperti cara diatas tapi menggunakan
fasilitas convert. Misalkan kita mau memecah peta spasial Kabupaten Nias
dan Kabupaten Nias Selatan per kecamatan yang hasilnya nanti peta
spasialnya kabupaten Nias per kecamatan terpisah dengan kabupaten Nias
Selatan.
Langkah langkah pokok memecah peta spasial adalah sebagai berikut:
Siapkan data spasial yang akan dipecah dan siapkan data mengenai
daerah yang akan dipecah (Data kecamatan yang masuk kabupaten
Nias dan kabupaten Nias Selatan).
Join atau penggabungan data.
Melakukan Query untuk pemecahan peta spasial.
Convert peta spasial hasil pemecahan.
Secara terinci langkah langkah tersebut diterangkan sebagai berikut:
2.1.

Siapkan data spasial yang akan dipecah.


Pertama tama kita siapkan dulu data spasial Kabupaten Nias per
kecamatan sebelum terjadi pemekaran. Dalam contoh ini kita simpan
pada folder GIS3.
Siapkan data kecamatan sebelum pemekaran kabupaten Nias dan
sesudah pemekaran kabupaten (Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias
Selatan).

44

Buka file poly1201000000.dbf, (file ini berisi database mengenai


kabupaten Nias per kecamatan sebelum terjadi pemekaran) pada
program MS Excel dari folder GIS3.
Copy field KECAMATAN terus klik New buat lembaran Excel baru, dan
paste. Untuk field kecamatan ini bisa dijadikan key-field untuk
penggabungan data.
Buat field KB/KT_BARU, pilih kecamatan yang masuk kabupaten Nias
dan ketik nama kabupaten Nias pada field KB/KT_BARU sejajar dengan
nama kecamatannya begitu juga dengan kecamatan yang masuk pada
kabupaten Nias Selatan.

Untuk datanya seperti gambar dibawah ini:

Setelah kita membuat data seperti diatas maka kita simpan data
tersebut kedalam format .dbf. Dengan nama NiasdanNiasSelatan pada
folder GIS3.

2.2. Join atau penggabungan data spasial dengan data atribut.


Caranya seperti kita membuat peta tematik yang dibahas pada modul
sebelumnya.
Secara terinci langkah langkah tersebut diterangkan sebagai berikut:

45

Buka program ArcviewGIS, kemudian buka theme kabupaten Nias per


kecamatan sebelum terjadi pemekaran pada View1 di folder GIS3
(nama filenya poly1201000000.shp).

Kemudian klik kotak kecil pada view1 untuk memunculkan gambar


kabupaten Nias dan klik ikon Open Theme Tabel atau klik menu bar
Theme dan pilih table.

Kemudian buka file NiasdanNiasSelatan.dbf yang disimpan tadi pada


folder GIS3 dengan meng-klik Tabel pada windows Untitled lalu klik
Add Setelah muncul windows Add Tabel. Klik drive C dua kali dan cari
folder GIS3 kalau sudah ketemu klik dua kali terus klik
NiasdanNiasSelatan.dbf yang ada di kolom sebelah kiri. Klik Ok.
Gabungkan dengan data atribut yang dari peta dengan data

NiasdanNiasSelatan

46

2.3. Melakukan Query dan pemecahan spasial


Query disini dimakud adalah menandai data untuk melakukan pemilihan data
yang diinginkan dan dilakukan di view.
Secara terinci langkah langkah tersebut diterangkan sebagai berikut:
Setelah melakukan penggabungan data, perbesar windows View1.
Klik menu bar Theme dan pilih Properties. Akan muncul windows
Theme Properties.

Klik ikon Definition. Kemudian klik

yang merupakan ikon query.

Akan muncul windows Query Builder. Klik tandah panah kebawah pada
kolom Fields sampai menemukan nama [Kb/kt_baru] klik dua kali
sampai muncul pada kotak dibawah. Terus klik tanda sama dengan
kemudian klik Nias dua kali pada kolom Values.

47

Seperti gambar dibawah ini:

Klik Ok pada windows Query Builder dan klik Ok juga pada windows
Theme Properties. Maka akan muncul kabupaten Nias per kecamatan
yang terpisah.. Untuk memperbesar gambar, klik toolbar zoom to full

extents

2.4.

Convert peta spasial hasil pemecahan

Secara terinci langkah langkah tersebut diterangkan sebagai berikut:


Setelah kabupaten Nias baru terpisah dan gambar diperbesar, klik
menu bar Theme pilih Convert to Shapefile. Akan muncul windows

convert poly1201000000.shp.

Pada kolom directories klik drive C dua kali dan cari folder GIS3 tempat
kita menyimpan hasil kerja.

48

Beri nama hasil kerja ini dengan nama Nias Baru pada kolom File
Name. Dan klik Ok.
Akan muncul windows Convert to Shapefile apakah kita akan
menambahkan theme pada view1 yang lagi dibuka, disini klik Yes.
Maka muncul theme baru yang bernama Nias Baru. Hasil convert ini
akan membentuk kumpulan file tersendiri yang bernama Nias Baru.

Untuk melakukan pemecahan pada Nias Selatan lakukan cara yang


sama seperti yang dilakukan diatas.
3.

Menggabungkan Beberapa Theme (Merge)

Digunakan jika kita mempunyai beberapa theme yang dibuat atau diproses
secara sendiri sendiri dengan menggabungkan theme satu administrasi
dengan administrasi lain yang bersebelahan menjadi satu kesatuan theme.
Pada proses penggabungan ini terjadi penggabungan record pada data atribut
hasil. Misalkan kita mau membuat peta spasial daerah Jadetabek per
kecamatan yang tergabung, sementara kita hanya mempunyai peta
spasialnya sendiri sendiri.
Langkah langkahnya sebagai berikut :
Siapkan data spasial Provinsi DKI Jakarta, Kota Depok, Kota
Tengerang, Kota Bekasi per kecamatan. Dan simpan di folder GIS4.
Buka program ArcView GIS.

49

Buka theme DKI Jakarta.shp melalui View seperti pada modul modul
sebelumnya, untuk menambahkan theme yang lain klik toolbar add
theme dan masukan Kota Depok.shp, Kota Tangerang.shp, Kota
Bekasi.shp, seperti gambar dibawah ini :

Aktifkan fasilitas GeoProcessing melalui fasilitas extensions seperti


pada cara Dissolve.
Setelah diaktifkan, perbesar View. Kemudian pilih menu bar View dan
klik GeoProcessing Wizard.
Setelah muncul windows GeoProcessing pilih Merge lalu klik next.

50

Pada kotak Select at least themes to merge pilih theme yang mau
digabungkan, disini klik kota bekasi.shp-poliygon, kota tangerang.shppoliygon, kota depok.shp-poliygon, prop dki.shp-poliygon untuk
memilih theme yang lebih dari satu gunakan shift+mouse.
Pada kotak Use Fields from pilih prop dki.shp-poliygon.
Pada kota Specify the Output file klik gambar buku untuk menyimpan
hasil hasil merge pada folder GIS beri nama Jadetabek.
Kemudian klik Finish, dan tunggu hasil mergenya yang akan langsung
aktif pada View.
Langkah terakhir dari merge ini adalah klik theme Jadetabek hasil
merge yang baru dibuat.

Maka akhirnya kita mempunyai file peta spasial baru mengenai daerah
Jadetabek tidak terpisah yang bisa langsung digunakan.

51

BAHAN BACAAN
1.

Wayan Nuarsa, Belajar Sendiri Menganalisa Data Spasial dengan ArcView


GIS 3.3 untuk Pemula. PT. Elex Media Komputindo, Indonesia.

2.

Supriatna, Drs, M.T, dkk, 2002, Modul Pelatihan Sistem Informasi Geografis.
Laboratorium Sistem Informasi Geografis, Jurusan Geografi FMIPA
Universitas Indonesia, Depok.

52

You might also like