You are on page 1of 6

MAKALAH SENI KRIYA

Disusun oleh :
Diah Soeko Setiyowati
08
XII IPS 4

SMA NEGERI 1 SUTOJAYAN


TAHUN AJARAN 2009-2010
Pengertian
Seni kriya adalah cabang seni yang menekankan pada ketrampilan tangan yang tinggi
dalam proses pengerjaannya. Seni kriya berasal dari kata “Kr” (bhs Sanskerta) yang berarti
‘mengerjakan’, dari akar kata tersebut kemudian menjadi karya, kriya dan kerja. Dalam arti
khusus adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan benda atau obyek yang bernilai seni”

Peralatan

1. Pahat sebagai peralatan pokok terdiri beberapa jenis yaitu:

(a) Pahat Kuku, pahat ini berjumlah sekitar 20 batang dengan berbagai  ukuran, pahat ini
digunakan untuk memahat bagian-bagian yang melengkung.

(b) Pahat lurus (Pengancap) berjumlah sekitar 10 batang dengan berbagai ukuran, pahat ini
digunakan untuk memahat bagian yang lurus.

(c) pahat Col/penatar berjumlah 4 batang, digunakan untuk meratakan bagian dasar ukiran yang
mencorok kedalam yang tidak dapat dijangkau oleh pahat lurus.

(d) Pahat setengah lingkaran berjumlah 3 batang berbagai ukuran, digunakan untuk memahat
bagian motif lengkung dan mencorok kedalam yang tidak dapat dijangkau oleh pahat kuku.

(e) Pahat miring 2 batang, digunakan untuk meraut dan memahat pada bagian-bagian sudut.

2. Cara Perawatan Pahat Ukir

Peralatan Penunjang

(a) Palu kayu : kayu yang baik untuk bahan palu adalah kayu-kayu yang berat seperti kayu asam,
kayu jambu, dan kayu cemara, diusahakan dari serat kayu terpilin agar tidak mudah pecah.batu
asah.

(b) Sikat ijuk : digunakan untuk membersihkan ukiran dari kotoran bekas pahatan dan
menghilangkan debu yang melekat pada ukiran.

(c) Alat-alat gambar : digunakan untuk membuat desain baik desain pokok maupun desain motif,
jenis peralatan tersebut adalah pensil, spidol, penggaris, karet penghapus, jangka, routring, dan
lain-lain.

(d) Alat-alat pertukangan seperti gergaji, schaap, meteran, kapak, siku-siku, dan lain-lain.(e)
Batu asah : untuk menajamkan peralatan baik pahat atau paralatan lainnya. Batu asah ada dua
jenis yaitu batu asah kasar untuk memperbaiki mata pahat yang rusak mempercepat pengasahan,
dan batu asah halus, untuk menyempurnakan ketajaman pahat.

Bahan
Pemahaman tentang kayu adalah penting, karena hal ini akan memberikaan wawasan kepada
mahasiswa jenis kayu yang baik dalam pembuatan karya seni kriya. Di dalam pengenalan bahan
kayu ini menyangkut masalah struktur kayu, ini penting diketahui adalah untuk menentukan
bagian kayu yang mana yang baik untuk pembuatan karya dan bagian-bagian kayu yang mana
saja yang tidak baik dalam pengerjaan karya ukir maupun karya kriya. Pembahasan mengenai
materi tentang kayu itu telah dibahas secara mendalam pada MK. Pengetahuan Bahan kriya.

Bahan yang perlu dipersiapkan adalah:

(a) Kayu Sebagai Bahan Pokok : Jenis kayu yang baik diukir antara lain; kayu jati, cempaka,
aghatis, mahoni, suar, nangka, sonokeling, sonokembang, kepelan dan sejenisnya. Untuk
mengetahui kualitas suatu jenis kayu perlu dipelajari pengetahuan tentang kayu yang
menyangkut sifat-sifat kayu, bagian-bagian kayu, faktor perusak kayu, keawetan kayu dan lain-
lain. Hal ini tidak mungkin saya jelaskan secara detail dalam pelatihan ini karena keterbatasan
waktu dan padatnya materi.

(b)  Bahan Penunjang yaitu; bahan-bahan untuk finishing : cat, politur, tinner, amplas, clear, dan
lain-lain.

Jenis-jenis seni kriya di nusantara

1. Seni kriya logam ialah kerajinan yang menggunakan bahan logam seperti besi
,perunggu,emas,perak. Sedangkan teknik yang digunakan biasanya menggunakan system cor,
ukir, tempa atau sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Cotoh: pisau, barang aksesoris dll.
2. Seni kerajinan anyaman, kerajinan ini biasanya menggunakan bahan rotan, bambu, daun lontar,
daun pandan, serat pohon, pohon pisang,dll.
3. Seni kerajinan kulit : kerajinan yang menggunakan bahan baku dari kulit yang sudah di masak,
kulit mentah atau kulit sintetis. Contoh : tas, sepatu, wayang , dll.
4. Seni ukir kayu : kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang di kerjakan menggunakan
tatah ukir.
5. Seni kerajinan keramik : kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui
proses sedemikian rupa ( dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir) sehingga menghasilkan
barang atau benda pakai dan benda hias yang indah. Contoh : gerabah, piring dll.
6. Seni kerajinan batik : seni membuat pola hias diatas kain dengan proses teknik tulis (casting)
atau teknik cetak . contoh : baju, gaun, dll

Teknik Seni Kriya


1. Teknik Coor (cetak tuang)
2. Teknik Tuang Berulang (bivalve)
3. Teknik Tuang Sekali Pakai (A Cire Perdue)
4. Teknik Ukir
5. Teknik Membatik
6. Teknik Anyam
7. Teknik Tenun
8. Teknik Membentuk

Unsur Karya Seni Kriya

Seni kriya mengutamakan terapan atau fungsi maka sebaiknya terpenuhi syarat – syarat sebagai
beritut:

1. Utility atau aspek kegunaan


 Security yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan barang – barang
itu.
 Comfortable yaotu enaknya digunakan. Barang yang enak digunakan disebut
barang terap. Barang – barang terapan adalah barang yang memiliki nilai praktis
yang tinggi.
 Flexibility yaitu keluwesan penggunaan. Barang – barang seni kriya adalah
barang terap yaitu barnag yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau
terapannya. Barang terap dipersyaratkan member kemudahan dan keluwesan
penggunaan agar pemakai tidak mengalami kesulitan dalam penggunaannya.

2. Ekstetika atau syarat keindahan


Sebuah barang terapan betapapun enaknya dipakai jika tidak enak dipandang
maka pemakai barang itu tidak merasa puas.Keindahan dapat menambah rasa
senang, nyaman, dan puas bagai pemakainya. Dorongan orang memakai,
memiliki dan menyenangi menjadi lebih tinggi jika barng itu diperindah dan
berwujud estetik.

Fungsi dan Tujuan Pembuatan Seni Kriya


1. Sebagai benda pakai, adalah seni kriya yang diciptakan mengutamakan
fungsinya, adapun unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung.
2. Sebagai benda hias, yaitu seni kriya yang dibuat sebagai benda pajangan atau
hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan \aspek krindahan dari pada kegunaan atau
segi fungsinya.
3. Sebagai benda mainan, adalah seni kriya yang dibuat untuk digunakan sebagai
alat mainan.

MAKALAH SENI KRIYA


Disusun oleh :
Frima Dana Saputra
14
XII IPS 4

SMA NEGERI 1 SUTOJAYAN


TAHUN AJARAN 2009-2010

You might also like