You are on page 1of 7

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH


.,., 2015

A. Pengertian
Harga diri merupakan penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dan
menganalisis seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri. (Yusuf, d.k.k, 2015)
Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan rendah
diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan
diri (Keliat dkk, 2011)
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan terapi yang bertujuan mengubah
perilaku pasien dengan memanfaatkan dinamika kelompok. (Yusuf, d.k.k, 2015)
Therapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi peningkatn harga diri merupakan
TAK yang didalamnya pasien dilatih untuk mengidentifikasi hal hal positif pada diri
sehinggga mampu menghargai diri sendiri. Kemampuan pasien ditingkatkan pada tiap
sesi, yang mencakup 3 sesi yaitu sesi 1 ( identifikasi hal yang positif ), sesi II
( menghargai hal positif pada orang lain ), sesi III ( menetapkan tujuan hidup yang
realitis ).
B. Tujuan
1. Tujuan umum
klien dapat menimbulkan rasa percaya diri.
2. Tujuan khusus
a. Klien mampu memperkenalkan diri
b. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
c. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
d. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik pembicaraan
e. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang
lain
f. Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
g. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegaiatan TAK
sosialisasi yang telah dilakukan
C. Karakteristik pasien
1. Mengkritik diri sendiri atau orang lain
2. Produktifitas menurun
3. Gangguan berhubungan
4. Merasa diri paling penting
5. Destruktif pada orang lain
6. Merasa tidak mampu
7. Merasa bersalah dan khawatir
8. Mudah tersinggung atau marah
9. Perasaan negatif terhadap tubuh
10. Ketegangan peran
11. Pesimis menghadapi hidup

12. Keluhan fisik


13. Penolakan kemampuan diri
14. Pandangan hidup bertentangan
15. Destruktif terhadap diri
16. Menarik diri secara sosial
17. Penyalahgunaan zat
18. Menarik diri dari realitas
D. Masalah keperawatan
1. Isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
2. Risiko perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah
E. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
F. Pengorganisasian TAK
1. Terapis
Peran dan fungsi :
a. Pemimpin (Leader) : Alimudin Fahmy
Tugasnya :
1) Menyusun rencana aktivitas kelompok (Proposal)
2) Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
3) Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan,
mengajukan pendapat, dan memberikan umpan balik
4) Sebagai role model
5) Memotivasi setiap anggota untuk mengemukakan pendapat dan
memberikan umpan balik
b. Pembantu pemimpin (co-leader) : Andry septyan Pranu
Tugasnya :
1) Membantu pemimpin dalam mengorganisir anggota kelompok
c. Observer : Ria Kusuma Dewi
Tugasnya :
1) Mengobservasi semua respon pasien
2) Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku
pasien
3) Memberikan umpan balik pada kelompok
d. Fasilitator
1) Kumala sari makatita
2) Novia shinthia dewie
3) Latifatul muna
4) Eko alfianto
5) Maulia ika widyana

Tugasnya :
1) Membantu pemimpin memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan
memotivasi anggota
2) Memfokuskan kegiatan
3) Membantu mengoordinasi anggota kelompok
2. Seleksi pasien
Klien yang akan mengikuti terapi aktivitas ini adalah klien yang dipilih melalui
proses seleksi. Adapun proses seleksinya berdasarkan karakteristik pasien Harga
diri rendah.
3. Nama pasien yang ikut
jumlah klien yang ikut 10 orang, berikut n :
a.
b.
c.
4. Waktu
Sessi I.
Hari
: Kamis
Tanggal : 3 Desember 2015
Jam
: 09.00-09.45 WIB
Sessi II
Hari
Tanggal
Jam

: Jumat
: 4 Desember 2015
: 09.00-10.00 WIB

Sessi III
Hari
Tanggal
Jam

: Sabtu
: 5 Desember 2015
: 09.00-10.00 WIB

5. Tempat
Tempat: Aula RSJ
6. Alat-alat
a. Spidol
b. Kertas HVS
c.
G. Proses TAK
1. SESSI I : IDENTIFIKASI HAL POSITIF DIRI
a. Pengertian
terapi yang menggunakan aktifitas yang mempersepsikan berbagai stimulus

b.
c.
d.
e.

yang terkait dengan pengalaman untuk di diskusikan dengan kelompok yang


hasilnya berupa kesepakatan atau alternative jawaban penyelesaian masalah.
Tujuan
1) Pasien mengetahui pentingnya menghargai diri sendiri
2) Pasien dapat mengidentifikasi hal-hal positif diri
Indikasi
pasien harga diri rendah
Persiapan alat
1) Kertas HVS
2) Spidol
Prosedure
1) Persiapan
a) Memilih pasien yang sesuai indikasi
b) Membuat kontrak dengan pasien
c) Mempersiapkan alat dan tempat (peserta duduk melingkar dalam
suasana ruang yang tenang dan nyaman)
2) Orientasi
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Menanyakan perasaan klien hari ini
c) Menjelaskan tujuan kegiatan.
d) Menjelaskan aturan main :
Klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapis
Lama kegiatan 45 menit
3) Kerja
a) Memperkenalkan diri, meminta klien untuk memperkenalkan diri
mulai dari kiri terapis bergiliran terapis sampai selesai.
b) Menjelaskan bahwa pandangan tentang diri akan sangat
mempengaruhi hubungan pasien dengan orang lain.
c) Membagi kertas dan pensil, satu pasang untuk satu pasien
d) Meminta pasien untuk menuliskan tentang dirinya dikertas tentang
kondisi fisik, identitas, peran, cita-cita dan harapan serta penilaian
klien tentang dirinya.
e) Meminta pasien membacakan hasil tulisannya dikertas masingmasing searah jarum jam sampai semua peserta membacakan hasil
tulisannya.
f) Terapis memeberikan pujian setiap kali pasien selesai membaca
tulisannya
g) Meminta pasien melihat kembali hasil tulisannya dan meminta
mencoret tulisaanya yang isinya penilaian negative
h) Meminta kembali membacakan hasil tulisannya yang tersisa secara
bergiliran
i) Meminta pasien menambahkan tulisan aspek positif dirinya, setelah
selesai meminta membaca ulang secara bergiliran

j) Terapis memberikan pujian, setiap kali pasien selesai membaca


tulisannya.
4) Terminasi
a) Menanyakan perasaan pasien setelha mengikuti TAK
b) Memberi pujian atas pencapaian kelompok
c) Menganjurkan agar pasien menuliskan aspek positif lainnya yang
belum tertulis
d) Membuat kotrak kembali untuk TAK berikutnya
2. SESSI II : MENGHARGAI HAL POSITIF ORANG LAIN
a. Pengertian
terapi yang menggunakan aktifitas yang mempersepsikan berbagai stimulus
yang terkait dengan pengalaman untuk di diskusikan dengan kelompok yang
hasilnya berupa kesepakatan atau alternative jawaban penyelesaian masalah.
b. Tujuan
1) Pasien dapat memahami petingnya menghargai orang lain.
2) Pasien dapat mengidentifikasi hal-hal positif orang lain
3) Pasien dapat memberi umpan balik positif pada ornag lain.
c. Indikasi
pasien harga diri rendah
d. Persiapan alat
1) Kertas HVS
2) Spidol
e. Prosedure
1) Persiapan
a) Membuat kontrak dengan pasien yang sesuai indikasi
b) Mempersiapkan alat dan tempat (peserta duduk melingkar)
2) Orientasi
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Menanyakan perasaan klien hari ini
c) Menanyakan apakah pasien pernah menghargai orang lain.
d) Menjelaskan tujuan kegiatan.
e) Menjelaskan aturan main :
Klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapis
Lama kegiatan 60 menit
3) Kerja
a) Membagi kertas dan spidol
b) Meminta pasien untuk membagi kertas yang diberikan menjadi
sejumlah peserta
c) Meminta pasien untuk menuliskan nama pasien yang lainnya di sudut
kanan kertas. Satu kertas untuk satu orang.
d) Meminta pasien untuk menuliskan hal-hal yang positif temannya
sebanyak yang bisa ia tulis.

e) Menyerahkan hasil tulisannya ke pasien sesuai nama yang ditulis


dikertas.
f) Meminta masing-masing pasien searah jarum jam membaca kertas
yang diberikan dan mengungkapkan perasaan pasien setelah membaca
kertas tersebut.
g) Terapis memberikan pujian , setiap kali pasien selesai membacakan
kertas yang ada di tangannya.
4) Terminasi
a) Menanyakan perasaan pasien setelha mengikuti TAK
b) Memberi pujian atas pencapaian kelompok
c) Menganjurkan pada pasien untuk menyimpan kertasnya tersebut dan
membaca ulang jika sedang muncul rendah dirinya.
d) Membuat kotrak kembali untuk TAK berikutnya
3. SESSI III : MENETAPKAN TUJUAN HIDUP YANG REALISTIS
a. Pengertian
terapi yang menggunakan aktifitas yang mempersepsikan berbagai stimulus
yang terkait dengan pengalaman untuk di diskusikan dengan kelompok yang
hasilnya berupa kesepakatan atau alternative jawaban penyelesaian masalah.
b. Tujuan
1) Pasien mengetahui pentingnya tujuan hidup.
2) Pasien menentukan tujuan hidup yang realistis.
c. Indikasi
pasien harga diri rendah
d. Persiapan alat
1) Kertas HVS
2) Spidol
e. Prosedure
1) Persiapan
a) Membuat kontrak dengan pasien yang sesuai indikasi
b) Mempersiapkan alat dan tempat (peserta duduk melingkar dalam
suasana ruang yang tenang dan nyaman)
2) Orientasi
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Menanyakan perasaan klien hari ini
c) Menjelaskan tujuan kegiatan.
d) Menjelaskan aturan main :
Klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapis
Lama kegiatan 60 menit
3) Kerja
a) Membagi kertas dan spidol
b) Menjelaskan pentingnya memiliki tujuan hidup agar bersemangat
berusaha mewujudkan dan optimis

c) Meminta pasien untuk menuliskan masing-masing tujuan hidup di


atas kertas.
d) Meminta pasien membacakan tujuan hidupnya yang telah
ditulisnya secara berurutan dan bergiliran
e) Terapis memberikan pujian, setiap kali pasien membacakan tujuan
hidupnya
f) Meminta pasien melihat kembali tujuan hidupnya, mencoret tujuan
hidup yang sulit di capai
g) Meminta pasien membaca ulang tujuan hidup yang benar-benar
realistis
h) Terapis memberikan pujian, setiap kali pasien selesai membacakan
tujuan hidupnya.
4) Terminasi
a) Menanyakan perasaan pasien setelha mengikuti TAK
b) Memberi pujian atas pencapaian kelompok
c) Menganjurkan agar pasien mengekspresikan perasaannya melalui
tulisannya.
H. Antisipasi Masalah
Masalah yang mungkin timbul dalam TAK antara lain :
1. Adanya subkelompok
2. Keterbukaan yang kurang
3. Resistansi baik individu maupun kelompok
4. Adanya anggota kelompok yang drop out
5. Penambahan anggota baru

You might also like