You are on page 1of 64

Menebar Dakwah

,.'.,,;: Ahlus-Sunnah wal-Jamaah


'',,;.*

TAHUNIIE Volume 3 No.


-r: Terbit Rojab 1429
1

'afi
Waspadailah Ahmadiyah
Sudah menjadi sunnatulloh bahwa akan muncul dari umat Nabi Muham-
mad $
segelintir orang yang mengaku sebagai nabi sesudah beliau, sebagai-
mana yang tersebut dalam sabdanya:
'o',f)J 'e'o'rt*
?t, gi3 JC fi e'i-kli
67
o"1y.t;5'€,lf tils
E
,t1dJ.
"Sesungguhnya akan ada pada umatku para pendusta yang berjumlah tiga pu-
Iuh orang, seluruhnya menganggap dirinya sebagai nabi, padahal aku adalah
penutup para nabi dan tidak ada nabi lagi setelah-ku." (HR. Abu Dawud: 4252,
at-Tirmidzi: 2276 dan dishohihkan oleh Syailih al-Albani dalam ash-Shohihqh:
1683, al-Misykah: 5 4O6)
Sabda beliau tersebut telah menjadi fakta yang benar-benar terjadi dalam se-
jarah Islam. Di antaranya adalah nabi palsu yang bernama Musailamah al-
Kadzdzab dan istrinya yang bernama Sajah yang muncul pada zaman Kholifah
Abu Bakar ash-Shiddiq 49,. Abu Bakar *4; mengerahkan tentara yang sangat
banyak untuk memerangi nabi palsu tersebut dalam Perang Yamamah. Juga
Aswad al-Ansi di Yaman yang diperangi oleh para sahabat Nabi ffi sebelum
wafatnya Rosululloh ffi. Muncul juga Thulaiha.h bin Khuwailid al-Asadi tetapi
ia kembali kepada Islam, juga Mukhtar bin Abi Ubaid pada masa awal peme-
rintahan Ibnu Zubair. (Lihat Asyrothus-Sahh : 1 1 5)
Dan belakangan ini sedang berlangsung hiruk-pikuk tentang paham Ahmadi-
yah di Indonesia yang sebagian besar umat Islam terbelalak kaget, karena ter-
nyata Ahmadiyah sudah menyebar di tanah air Indonesia dan telah menelan
banyak korban dari kalangan kaum awam. Kelompok ini terus mengembang-
kan sayapnya di seluruh penjuru tanah air dan terus menampakkan taringnya
siap menerkam mangsa-mangsa baru. Yang lebih mengenaskan, banyak dari
kalangan yang menisbatkan diri sebagai cendikiawan muslim dan ormas-or-
mas Islam lainnya ikut menyuarakan argumen (alasan) pembelaan dengan
mengatasnamakan FIAM dan kebebasan dalam beragama. Oleh karena itu,
mengingat berbahayanya kelompok ini maka kami hendak memaparkan seba-
gian dari kesesatan-kesesatannya sebagai peringatan dan kewaspadaan bagi
kita semua.
Siapakah Ahmadiyah?
Ahmadiyah yang dikenal juga dengan nama Qodiyaniyah atau Mirzaiyah
adalah kelompok yang beranggapan bahwa ajarannya berdasar kepada ajaran
Islam yang benar. Ajaran ini didirikan oleh orang Qodiyan yang mengaku diri-
nya sebagai nabi, bernama Mirza Ghulam Ahmad.. Ttrjuan utama Ahmadiyah
adalah mengajak orang-orang Islam dan yang lainnya untuk membenarkan
pengakuan Mirza Ghulam Ahmad al-Qodiyani, bahwa dialah al-Masih yang di-
janjikan itu, dan dia juga al-Mahdi (yang di tunggu-tunggu) itu, dan klimaks
(puncak)nya harus mengakui dia adalah seorang nabi. Kelompok ini pun
menganggap bahwa orang yang tidak masuk kelompoknya adalah kafir.
Ahmadiyah di Indonesia ada dua kelompok yang berbeda yang memiliki
keyakinan (aqidah) berbeda pula.
Pertama: J emaat Ahmadiyoh Indonesia
Kelompok ini biasa disebut dengan Ahmadiyah Qodiyan, masuk ke Indo-
nesia pada tahun 1925. Kelompok ini meyakini bahwa Mirza Ghulam Ahmad
adalah nabi dan rasul setelah Nabi Muhammad ;is dan dia menerima wahyu
dari Alloh Jc.
Kedua: Gerakan Ahmadiy ah Indonaia
Ini biasa disebut juga dengan Ahmadiyah Lahore, masuk ke Indonesia
pada tanggal 28 September 1928. Kelompok ini meyakini bahwa Mirza Ghu-
lam Ahmad adalah mujaddid (pembaharu) Islam yang berbicara dengan Alloh
i6 secara langsung dan menerima wahyu. (Uhat Ahmadiyah Menodai Islam
oleh M. Amin Djamaluddin: 2)

Awal Munculnya Ahmadiyah


Gerakan Ahmadiyah didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad di India. Mirza
lahir 15 Februari 1835 M dan meninggal 26 Mei 1906 M di India. Ajaran ini
didirikan pada tanggal 23 Maret 1889, di sebuah kota yang bernama Ludhia-
nc di Punjab India. Negeri ini oleh orang-orang Ahmadiyah disebut "Darul
Bai'at".
Ahmadiyah masuk ke Indonesia tahun 1935 tetapi mereka mengklaim te-
lah masuk ke negeri ini sejak tahun 1925. Gerakan ini kini sudah mempunyai
sekitar 200 cabang, temtama Jakafta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatra Ba-
rat, Palembang, Bengkulu, Bali, NTB, dan lain-lain. Pusatnya sekarang di Pa-
rung Bogor Jawa Barat. (Lihat Aliran dan Paham Sesar di Indonesia oleh Har-
tono Ahmad Jaiz, hlm. 56)

Pokok-pokok Ajaran Sesat Ahmadiyah


Di antara kesesatan dan penyimpangan Ahmadiyah ditinjau dari ajaran Is-
lam yang benar adalah sebagai berikut:
1. Ahmadiyah Qodiyan berkeyakinan bahwa Mirza Ghulam Ahmad dari In-
dia itu adalah nabi dan rasul. Siapa saja yang tidak mempercayainya adalah
kafir dan murtad.
2. Ahmadiyah mempunyai kitab suci sendiri yaitu kitab suci "Tadzkirah".
Yaitu kumpulan wahyu yang diturunkan Thhan kepada Mirza Ghulam Ahmad
yang kesuciannya sama dengan Kitab Suci al-Qur'an dan kitab-kitab suci yang
lain seperti: Taurat, Zabu4 dan Injil, karena sama-sama wahyu dari Thhan.
3. Orang Ahmadiyah mempunyai tempat suci sendiri untuk melakukan iba-
dah haji yaitu Robwah dan Qodryan di India.
4. Orang Ahmadiyah mempunyai perhitungan tanggal, bulan dan tahun
sendiri. Nama-nama bulan Ahmadiyah adalah: (1) Suluh, (2) Tabligh, (3)
Aman, (4) Syahadah, (5) Hijrah, (6) Ihsan, (7) Wafa, (8) Zuhur, (9) Tabuk,
(10) Ikha', (11), Nubuwah, dan (1.2) Fatah. Sedang tahunnya adalah Hi'ri
Syamsi yang biasa mereka singkat dengan HS. Kewajiban menggunakan tang-
gal, bulan, dan tahun Ahmadiyah tersendiri sebagaimana yang tersebut di
atas adalah perintah kholifah Atrmadiyah yang kedua yaitu: Baslruddin Mah-
mudAhmad.
5. Wanita Ahmadiyah haram menikah dengan laki-laki yang bukan Ahmad-
iyah, tetapi lelaki Ahmadiyah boleh nikah dengan wanita yang bukan Ahmadi-
yah.
6. Orang di luar Ahmadiyah kafir.
7. Ahmadiyah memiliki htrolifah sendiri yang sekarang kholifah yang ke-4
yang bermarkas di London Inggris bernama: Thohir Ahmad, semua anggota
Ahmadiyah di seluruh dunia wajib tunduk dan taat kepada perintahnya. (Li-
hatAliran dan Paham Sesat di Indonesia oleh Hartono Ahmad Jaiz, hlm. 57)

Fatwa Para Ulama Tentang Kesesatan Ahmadiyah


Kesesatan Ahmadiyah telah dijelaskan oleh Lajnah Da\mah sebagai beri-
kut: "Dan di antara orang-orang yang mengingkari syariat Islam dengan se-
ngaja yang sudah jelas baginya, mengikuti hawa nafsunya tanpa menengok
petunjuk dari Alloh dc dan menyelewengkan sebagian nash-nash syariat de-
ngan penakwilan yang jauh lagi menyelisihi orang-orang terdahulu dari jama-
ah kaum muslimin, padahal telah jelas baginya kebenaran, dan telah ditegak-
kan hujiah dengan cara berdiskusi (berdialog) dan selainnya, tetapi mereka ti-
dak kembali (kepada kebenaran). Maka mereka adalah orang-orang yang
murtad (keluar dari Islam) walaupun mereka menganggap dirinya sebagai se-
orang muslim dan bersungguh-sungguh dalam berdakwah di atas aqidah me-
reka dan manhaj fialan) mereka. Seperti jamaah Ahmadiyah Qodiyaniyah
yang mengingkari bahwa Nabi Muhammad g adalah penutup para nabi dan
mereka menyangka bahwa Mirza Ghulam Ahmad itu adalah Nabi Alloh ic dan
Rosul-Nya, al-Masih putra Maryam, atau bersatunya ruh Nabi Muhammad
atau Nabi Isa ke dalam jasadnya sehingga berkedudukan sebagai nabi dan
membawa risalah." (Lihat Fanva Lajnah Da'imah: 2/226)
Syaihtr Nashiruddin al-Albani,rirlS menegaskan (ash-Shohihah: 4/252-
253): "Ketahuilah, sesungguhnya di antara para pendusta yang menyerukan
kenabian adalah Mirza Ghulam Ahmad al-Qodiyani al-Hindi, yang mengklaim
dirinya Imam Mahdi yang di tunggu-tunggu pada zaman penjajahan Inggris,
kemudian mengaku sebagai al-Masih Nabi Isa, dan klimaksnya ia mendeklara-
sikan statusnya sebagai nabi. Kebanyakan yang mengikutinya adalah oranS-
orang yang tidak memiliki pengetahuan (bodoh) terhadap al-Qur'an dan as-
Sunnih, dan saya (Syaikh Albani) pernah berjumpa dengan para pendukung
mereka dari negeri India dan Syria, dan sempat terjadi perdebatan antara
saya dan mereka, salah satunya adalah debat terbuka. Dan saya pun menga-
jak mereka untuk mendiskusikan masalah keyakinan mereka yaitu akan da-
tang nabi-nabi sesudah Rosululloh Muhammad gl, di antaranya adalah nabi
mereka Mirza Ghulam Ahmad al-Qodiyani. Mereka memulai jawaban dengan
omong kosong, bahkan mereka ingin berpaling (mengelak) dari perdebatan
tersebut yang berkaitan dengan keyakinan mereka itu, maka saya pun tetaP
memfokuskan pada masalah tersebut. (Hingga) pada akhirnya mereka mene-
rima kekalahan yang telak, sampai-sampai orang-orang yang hadir mengeta-
hui bahwa mereka adalah orang-orang yang berbuat kebatilan .... Mereka me-
rniliki aqidah-aqidah batil yang menyelisihi kesepakatan para ulama, di anta-
ranya: mengingkari kebangkitan jasmani pada hari Kiamat, kenikmatan dan
adzab hanyi untuk ruh bukan beserta jasad, siksa untuk orang kafir bersifat
tidak kekal, mengingkari adanya jin, mereka menyangka jin yang disebutkan
dalam al-Qur'an adalah sekelompok manusia dan mereka memalingkan nash-
nash al-Qur'an yang bertentangan dengan keyakinan mereka dengan takwil-
takwil yang mungkar sebagaimana penakwilan kelompok Batiniyah dan Qoro-
mithoh. Oleh karena itulah, penjajah Inggris membantu mereka untuk meng-
hadapi kaum muslimin. Mereka berkoar: 'Kaum muslimin haram memeranSi
Inggris!' Dan masih banyak lagi kedustaannya."
Dan Majelis ulama Indonesia (MUI) dalam Musyawarah Nasional MUI
ViI, pada 19-22 Jumadil Ahhir 7426/26-29 Juli 2005 M memutuskan dan
menetapkan fatwa tentang aliran Ahmadiyah: "Menegaskan kembali keputus-
an farwa MUI dalam Munas II tahun 1980 yang menetapkan bahwa Ahmadi-
yah berada di luar Islam, sesat dan menyesatkan, serta orang Islam yang
nrengikutinya adalah murtad (keluar dari Islam)." (Lihat Ahmcdiyah Menodai
Islcrm oleh M. Amin Djamaluddin: 159)
Inilah sedikir yang bisa kami paparkan tentang kesesatan Ahmadiyah. Se-
betulnya masih banyak yang belum kami cantumkan lantaran keterbatasan
tempar. Semoga yang kami paparkan di atas bisa menumbuhkan kewaspada-
an kepada kita terhadap bahaya kelompok sesat ini dan sekaligus menyadar-
kan saudara-saudara kami yang hingga saat ini masih terbelenggu di dalam
jaringan kelompok sesat ini.
Mukhlis Abu Dzar dr"uri;

BULETtilALfUReOf,{ Diterbitkanroleht{AIALAHIA!.rUnqOil.' :', r,',


Setiap bulan terbit satu volume @4 bahasan, : :

Editor: Ust, Abu Hafshoh Sirttrlasil Abu {[yas llrta,,figf,aki,iiRiuaqu,::Abu,,Abdtltnlt


Sekretarlat: Ponpes. al-Furqon al-lslfmi, $'rowb,,,: Sidayu - Gresil< 6,1tr,$.t..IATf,M
Rekening: tsank Mandiri cab,. Gresik'a'n.r'irH,E'sY,$uunl.,|tRl (140:00.i04$rgs''tj5l''
(1 voiume/pakei isi 4 bahasan OsO ekiempfar'; total * 106 bkscmp|ail :.',,

,,' ,
Volume 3 No. 2
Terbit Rojab 1429

ffi
Mengenal Alam Malaikat
Malaikat adalah salah satu makhluk Alloh $s. Wujud/keberadaan mereka
diakui dan tidak diperselisihkan oleh umat manusia sejak dahulu kala. Tidak
seorang jahiliah pun yang diketahui mengingkarinya meskipun cara penetap-
annya berbeda dengan pengikut para nabi. Mengimani keberadaan mereka
adalah suatu keharusan bagi setiap muslim, bahkan termasuk rukun iman
yang kedua. Sedang mengingkarinya adalah kufur berdasarkan ijmak kaum
muslimin, karena mengingkari mereka berarti menyalahi kebenaran al-Qur'an
dan as-Sunnah.

Pengertian Malaikat
Secara bahasa, kata malaikat l
aKrt.J.Jli S. a$alah bentuk jamak dari kata
malakun 1 tJIi ;-.Xonon ia berasal dari kata a51Ji (risalah),
ada juga yang me-
nyatakan dari 3[J (mengutus), dan ada pula yang berpendapat selain dari ke-
duanya.
Adapun menurut istilah, malaikat adalah salah satu jenis makhluk Alloh yang
Dia ciptakan khusus untuk taat dan beribadah kepada-Nya serta mengerjakan
semua tugas-tugas-Nya. Lihat firman Alloh dalam QS. al-Anbiya' l27f:19-20.1
(at-Tauhid lish-Shoffi afs-Tsani al-Ali: 39)

Kedudukan Malaikat
Kedudukan mereka adalah sebagai ibadun mukromun (hamba yang dimu-
liakan) yang selalu menyembah Alloh $s. Mereka tidak memiliki keistimewaan
rububiyyah (ketuhanan) danuluhiyyah (hak untuk diibadahi) sedikit pun. Me-
reka adalah makhluk ghoib yang diciptakan Alloh dari nur (cahaya).' (Mukh-
t asho r aI- F iqhul- I slami : 62)

Ketaatan Malaikat Kepada Alloh $e


Dari sisi ketaatan, Alloh is menganugerahkan kepada mereka sikap tun-
duk sepenuhnya untuk melaksanakan semua perintah-Nya disertai kemampu-
1 Lihat pula firman Alloh Cs dalam QS. al-Anbiya': 26-27.
2 Sebagaimana sabda Nabi S: "Malaikat diciptakan dari cahaya, Jin diciptakan dari
nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah disifatkan pada kalian (yaitu dari
tanah)." (HR. Muslim: 2996)
an melaksanakannya. Mereka tercipta untuk tunduk dan taat. Firman Alloh
Ta'ala:

tsW.its,j,$ttl.,rfugv,#+*6#;3itritp;'oitrWV
@t' r iv s i* sf Au6\'o ;f i
^:+LS'Q*W
Hai orang-orang yang berimary peliharalah dirimu dan keluargamu dari api ne-
raka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malsikat-
malaikat yang kasa4 keros, dan tidak mendurhakai Alloh terhadap apa yang di-
perintahkan-Nya kepada mereka dan selqlu mengerjakan epa yang diperintah-
kan. (QS. at-Tahrim [66]: 6) (Mukhtashor al-Fiqhul-Islami:62)

Nama-nama dan Pekerjaan Malaikat


Jumlah mereka tidak diketahui kecuali oleh Alloh3. Sebagian mereka ada yang
diberitahukan nama dan tugas-tugasnya, sedangkan sebagian lain hanya Alloh
de yang mengetahuinya. Alloh memberi tugas kepada mereka dengan bebera-
pa tugas di antaranya:
1. Jibril : ditugaskan menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul.
2. Miks'il : ditugaskan menurunkan hujan dan menghidupkan tumbuhan.
3. lsrofil : ditugaskan meniup sangkakala.
4. Malik : ditugaskan menjaga Neraka.
5. Ridwan: ditugaskan menjaga Surga.
Ada pula malaikat mauto --ditugaskan mencabut nyawa saat kematian- dan
malaikat pemikul arsy. Ada para malaikat yang ditugaskan menjaga keturunan
Adam dan menjaga amal-amal tiap orang serta mencatatnya. Ada juga malai-
kat yang ditugaskan kepada rahim untuk mencatat rezeki, amal, ajal, serta ce-
laka dan bahagia (seseorang sebelum dilahirkan) atas perintah Alloh $s. Dan
ada malaikat yang bertugas menanyai orang yang meninggal di dalam kubur-
nya tentang perihal Tirhan, agama, dan nabinya. Masih banyak lagi selain
yang disebutkan di atas, tidak dapat dihitung kecuali oleh Alloh Ss karena Di-
alah yang dapat menghitung segala sesuatu. (Mukhtashor al-Fiqhul-Islami:
62-63)

Keagungan Penciptaan Malaikat


Dari Jabir bin Abdulloh ag;, Nabi ;i{g bersabda: "Saya diperkenankan men-
ceritakan salah satu malaikat Alloh ds penjaga arsy. Sesungguhnya (jarak) an-
tara daun telinga sampai ke pundaknya sama dengan pedalanan 700 tahun."
(HR. Abu Dawud: 4727, dishohihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shohih

3 Disebutkan dalam hadits bahwa tiap hari terdapat 70.000 malaikat yang sholat di
baitul-makmur. Bila keluar mereka tidak akan kembali kepadanya lagi." (Lihat HR. al-
Bukhori: 3207, Muslim: 162)
a Tentang nama "Izroil" bagi malaikat pencabut nyawa tidak kami jumpai adanya dalil
yang shohih. Justm sebutan yang ada dalilnya ialah "Malakul-maut".
Sunon Abi Dawud: 3/756 dan ash-Shohihah: 751)
Dari Abdulloh bin Mas'ud "gB bahwa Rosululloh ffi melihat Jibril mempunyai
600 sayap." (HR. al-Bukhori: 4857, Muslim: 774) (Mukhtashor al-Fiqhul-Is-
tami:64-65)

Malaikat Bisa Menjelma


Malaikat terkadang menjelma menjadi seorang lelaki, seperti yang pemah
redadi pada Jibril tatkala Alloh S6 utus kepada Maryam. Jibril menjelma men-
iadi seorang yang sempurna. Demikian pula ketika datang kepada Nabi Mu-
hammad jlf, sewaktu beliau sedang duduk di tengah-tengah para sahabat, Jib-
ril datang dengan bentuk seorang lelaki yang berpakaian sangat putih, beram-
but sangat hitam, tidak terlihat tanda-tanda pedalanan, dan tidak seorang sa-
habat pun yang mengenalinya. Jibril duduk di dekat Nabi ;i1S, menyandarkan
kedua lututnya ke lutut nabi g dan meletakkan kedua telapak tangannya di
atas kedua pahanya. Ia bertanya kepada Nabi ffi tentang Islam, iman, ihsan,
serta hari kiamat dan tanda-tandanya. Setelah Nabi g menjawab seluruh per-
tanyaannya, Jibril pergi. Beberapa saat kemudian, barulah Nabi S menjelas-
kan kepada para sahabatnya: "Itu adalah Jibril yang datang untuk mengajar-
kan agama kalian." (Lihat HR. Muslim: 8)
Demikian pula para malaikat yang diutus kepada Nabi Ibrohim dan Luth U{r,
mereka menjelma menjadi lelaki. (Syarh Ushulil-lman:34)

Malaikat Bukanlah Anak Alloh $a !!


Crang-orang musyrik menyangka bahwa para malaikat itu adalah banatulloh
(anak-anak perempuan Alloh d*)
- Mahasuci Alloh dari apa
yang mereka ka-
takan. Alloh $s telah membantah mereka dan menjelaskan ketidaktahuan me-
reka dalam firman-Nya:

j
n;
@ i a:$"tttff 1ii @ i r+Gi 3riluyf,;,J3\Wi
@i;:tai&\$r
4tau apakah Kami menciptokan molaikqt-malaikat berupa perempucrn dan me-
"eka menyaksikan(nya)? Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka dengan kebo-
\ongannya benqr-bensr mengatakan: 'Alloh beranak." Dan sesungguhnya mere-
ka b enar-b enar or ang y ang b er dusta. (QS. ash- Sho ffat 137 I : 1 50- 1 5 2)
Lihat pula firman Alloh Cc dalam QS. az-Zukhruf [43]: 19.

Iahukah para malaikat perkara ghoib?


Ketahuilah wahai saudaraku Alloh selalu merahmati dan men-
agamu- bahwa yang tahu urusan-semoga
ghoib itu hanyalah Alloh Sg. Firman-Nya:

@r;i;f ,F#*r"A\tv
lDia adslqh Tuhan) yang mengetahuiyang ghoib, maka Dia tido.k memperlihat-
kan kepada seorang pun tentang yang ghoib itu. (QS. al-Jin 17 2l : 26)
Sebagian makhluk Alloh memang ada yang diberi hak oleh Alloh untuk
mengetahui sebagian perkara ghoib. Mereka adalah para utusan (rasul)-Nya
lantaran adanya hikmah tertentu yaitu untuk membuktikan kenabian atau ke-
rasulannya. Itu pun atas kehendak Alloh 3s, bukan kehendak mereka, dan (pe-
ngetahuannya) sebatas apa yang telah diberitahukan oleh Alloh de kepada
mereka, tidak lebih. Lihat pula firman Alloh dc dalam QS. al-Imron l3l: 779
dan al-An'am [6]: 50.
Adapun para malaikat tidak mengetahui perkara ghoib sedikit pun. Alloh $a
berfirman:

Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, ke-


mudian mengemukakannya kepada paro. malqikat IaIu berfirman: "Sebutkanlqh
kepada-Ku nama bends-benda itu jika kamu memang orang-orqng yang benar!"
Mereka menjawab: "Mahqsuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selqin dqri
apq yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah yang
Maho Mengetahui lagi Mahabijaksana. " (QS. al-Baqoroh I2l: 31-32)
Imam ath-Thobari '+iiB berkata: "(Firman Alloh ds ini merupakan) penyrcian
bagi Alloh ds bahwasanya tidak ada yang mengetahui perkara ghoib selain
Dia." (J ami'ul-Bay an: 7 / 227)
Rosululloh ffi bersabda: "sesungguhnya Alioh $c mewakilkan seorang malai-
kat di dalam rahim, maka ia berkata: Wahai Robbku nuthfah, wahai Robbku
segumpal darah, wahai Robbku segumpal daging.'Dan apabila hendak men-
ciptakannya ia berkata: 'Wahai Robbku, laki-laki atau perempuan? Orang
yang bahagia atau celaka? Bagaimana rezekinya? Bagaimana ajalnya?' Maka
ia menulis sedemikian itu di perut ibunya." (HR. Muslim:2646)
Wahai saudaraku, demikianlah pembahasan yang dapat kami sajikan. Kita me-
mohon kepada Alloh Ta'ala semoga kita tetap diberi petunjuk untuk mengikuti
syariat-Nya dan sunnah rasul-Nya pada apgryang dikerjakan dan yang diting-
galkan oleh beliau ffi. Wallohu A'Iam.
Abu Harits as-Sidawi irgr

,:...:::..:::.
BULETTN AL FURQOT{ Dite,rbitkan oleh lr{$ffir*H ArriFURQot{. ::
'Setiapbulanterbitsatuvofurne@4.bahasan'..'.
Tim Redaksi: Ust. Mukhlis Abu DzAr;,,'Ust, Abu',,H,4,r[t$,,as.S|dawi1,,,,,,:
,:

Editorl Ust. Abu Hafshoh Sirkulasi: Abu llyas trbta Letakr Riza,qu Frbu Abdillah
Sekretariat: Ponpes. al-Furqon af-*slarni; Sbwo,*,$[day,u - Gresik.61153 JATIM '
Rekening: tsank Mandiri cab. Gresik a.n. HEbY StWANrnl tirt0-00-0497951-5)' '
lnfaq;:.1iwaRp25.ooo,.LuarJawaRp3o-ooo.''..:'':;''..:''''''r'.'
Menebar Dakwah
'ru,u Ahlus-Sunnah wal-Jamaah
:iirl
rAHq!!%e Volume g No.
Terbit Roiab 142e
n;ff

4;ffir
Penyakit Hati
Rosululloh ffi telah menjelaskan bahwasanya hati merupakan tolok ukur
kesempurnaan amal seorang hamba dan perbuatan hatilah yang dinilai oleh
Alloh ik. Oleh karenanya, amal seseorang bisa menjadi lebih sempurna bila ha-
tinya bebas dari kotoran atau penyakit. Namun, jika hati seseorang terselu-
bungi dengan penyakit seperti: riya', dengki, iri, dan penyakit hati lainnya, nis-
caya amalnya tersebut tidaklah sempurna di sisi Alloh ik. Sebagaimana yang di-
sabdakan oleh Rosululloh g (artinya): "sesungguhnya Alloh tidak melihat tu-
buh dan bentuk fisik kalian, melainkan Dia melihat hati kalian." (HR. Muslim:
2s64)
Sungguh beruntung siapa pun yang mamPu menata qolbu (hati)nya menja-
di bening, jernih, bersih, dan selamat. Sungguh berbahagia dan mengesankan
bagi siapa pun sekiranya memiliki qolbu yang tertata, terawat, dan terpelihara
dengan sebaik-baiknya terhadap penyakit yang menggerogotinya. Di samping
senantiasa merasakan kelapangan, ketenangan, ketenteraman, kesejukan, dan
keindahan hidup di dunia ini, pancaran kebeningan hati akan tersemburat pula
dari keindahan setiap aktivitas yang dilakukan.

Dua Pokok Penyakit Hati


Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah t+ltsl telah menjelaskan secara panjang lebar
dalam kitabnya, Amrodhul-Qulub wa Syifa'uha:1.1, bahwa penyakit hati secara
global ada dua macam, yaitu penyakit syahwat dan penyakit syubhat. Kedua
penyakit tersebut telah disebutkan dalam al-Qur'an, yaitu firman Alloh:
"{4}ll+w,
@ sb }w}G1ain.;1ib{i c*uJi1t.
egar Ota menjadikan apq yang dimitsukkan oleh setsn in4 sebagai cobaan bagi
orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kosar hatinya.... (QS.
al-Hajj [22]:53)

Waspadailah Empat Racun Hati


Hati dapat rusak sebagaimana halnya badan. Dan setiap kemaksiatan ada-
lah racun bagi hati. Ia menjadi penyebab sakit dan kehancurannya, memaling-
kan dari kebaikan dan menambah parah penyakitnya. Empat racun hati yang
dapat merusak hati seseorang dan membuka peluang untuk melakukan kemak-
siatan serta sebagai wasilah pelalaian perintah Alloh fk adalah:
1. Banyakbicara
Lidah mempunyai pengaruh yang besar. Keimanan dan kekafiran bisa tam-
pak melalui lidah (yakni dengan syahadat/persaksian). Barang siapa yang me-
lepas tali kendali lidahnya, maka setan pun akan memperdayainya dari segala
penjuru, sehingga menggiringnya ke lembah kemaksiatan.
Dari Sahl bin Sa'id .,6F, bahwasanya Rosululloh s bersabda (artinya): "Ba-
rang siapa yang memberi jaminan untukku apa yang ada di antara dua jenggot-
nya (yakni mulut) dan apa yang ada di antara dua pahanya (yakni kemaluan)
niscaya aku memberi jaminan Surga baginya." (HR. al-Bukhori: 6374, at-Ti-
rmidzi:2408)
Syaikh Salim bin Id al-Hilali tris;l berkata: "(Faedah yang dipetik dari hadits ini
adalah) wajibnya menjaga lisan dalam berbicara dari apa-apa yang tidak diper-
bolehkan menurut Islam dan dari perkara yang tak perlu dibicarakan." (Bch-
jatun-Nazhirin: 3/9)
2. Banyak memandang
Yang dimaksud dengan banyak memandang di sini yaitu melepaskan pan-
dangan kepada sesuatu yang tidak layak dilihat dan memandang yang tidak ha-
lal dipandang, sebagaimana dalam firman Alloh.$8:

qry6i fy{6 ;, ui7+' *i |Yt*" s e Fgi &:'v g,S


A, ,.,-
q5)or':"';
Kqtakanlah kepada orang laki-Iaki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adqlah lebih
suci bagi mereka, suungguhnya Alloh Mqha Mengetahui apa yang mereka perbu-
af." (QS. an-Nur [24]: 30)
3. Banyak makan dan minum
. Nafsu perut adalah termasuk perusak yang amat besar. Nafsu ini pula yang
menyebabkan Adam dikeluarkan dari Surga. Sedikit makan itu melembutkan
hati, menguatkan daya piki4 serta melemahkan hawa nafsu dan sifat marah.
Sedangkan banyak makan akan mengakibatkan sebaliknya. Berlebihan dalam
makan dapat mengakibatkan banyak hal buruk, di antaranya merasa berat un-
tuk beribadah kepada Alloh ds. Firman Alloh J*:

4"i ll,t\ j
@ert:ii
.... Makan dqn minumlah dan
*'i si ; ;ri s\ F s ....
janganlah berlebih-Iebihqn, sesungguhnya Alloh ti-
dak menyukai orang-orang yong berlebih-lebihan. (QS. al-Arof [7]: 31)
4. Banyak bergaul dengan sembarang orang
Ini merupakan penyakit berbahaya yang mengakibatkan banyak keburuk-
an. Ia dapat menghilangkan nikmat dan menebarkan permusuhan. Ia juga me-
nanamkan kedengkian yang dahsyat, serta mengakiba&an kerugian dunia dan
akhirat. Dalam bergaul hendaklah kita mencari teman yang baik.
lenis-jenis Penyakit Hati
1. Hasad (iri hati/dengki)
Hasad adalah perbuatan yang tercela, Rosululloh ffi melarang umatnya de-
ngan sangat dari perbuatan tersebut. Hal ini sebagaimana yang dinyatakan da-
lam sebuah hadits yang shohih:
Dari Abu Huroiroh berkata: Rosululloh g bersabda: 'Janganlah kalian
"ig.
saling dengki, saling berlaku curang dalam jual beli, saling membenci, saling
membelakangi (menjauhi), dan janganlah membeli barang yang tengah dita-
war saudaranya, dan jadilah kalian hamba Alloh yang bersaudara." (HR. Mus-
lim: 2564, al-Bukhori: 6066)
Ibnu Daqiq al-ld '68, menjelaskan: "Sabda Rosululloh ffi Janganlah kalian sa-
ling dengki' maknanya janganlah kalian mengharapkan hilangnya nikmat dari
saudara kalian, sebab hal itu adalah perbuatan haram." (Riyadhun-Nadiyyah
Syarh Arbain an-Nawawilryah: 87)
2. Riya' (ingin dilihat) dan sum'ah (ingin didengar)
Riya' ialah berbuat baik karena orang lain atau menginginkan agar orang-
orang bisa melihat apa yang dilakukannya. Diriwayatkan dari Abu Huroiroh .,{*
bahwa Rosululloh ;$ bersabda: 'Alloh {k berfirman: ?\ku adalah Sekutu yang
Mahacukup, sangat menolak perbuatan syirik. Barang siapa yang mengerjakan
suatu amal yang dicampuri perbuatan syirik kepada-Ku, maka Aku tinggalkan
dia dan (tidak Kuterima) amal syiriknya itu."' (HR. Muslim: 2985)
3. Cinta yang bukan karena Alloh dan Rasul-Nya
Dalam kehidupan manusia, cinta sering dicurahkan dalam bentuk dan tuju-
annya yang beragam. Ada dua bentuk cinta. Pertama: cinta karena Alloh. Ke-
dua: cinta karena manusia. Seseorang yang mencintai orang lain karena Alloh
i!&c dan Rasul-Nya, maka ia akan mengarahkan cinta itu sebagai media efektif
untuk saling memperbarui dan saling introspeksi (mawas) diri, sudah sejauh
mana pengabdian kita kepada Alloh S6. Cinta model ini akan berujung pada ke-
patuhan total dan ketundukan tulus kepada Alloh *,6. Seseorang yang mencintai
orang lain karena manusia justru akan banyak menimbulkan persoalan serius.
Cinta ini sifatnya singkat, karena biasanya muncul oleh dorongan material dan
hawa nafsu, cinta inilah yang merupakan penyakit hati. (Lihat keterangan lebih
lanjut dalam futab Amrodhul-Qulub: 65)

Obat Mujarab Penyembuh Penyakit Hati


Gejala penyakit hati bisa teratasi dengan obat yang paling manjur yaitu al-
Qur'an. Barang siapa yang mencari kesembuhan (penyakit hati) selain dari al-
Kitab dan as-sunnah maka ia adalah orang yang paling bodoh dan sesat. Se-
sungguhnya Alloh berfirman:

, iv o-
jt gV 3 l-.,Ji\_)tr;.a ig,LS. .r.

@ #gtv$'s-at{t|L;W
.... Kqtakqnlah: 'Al-Qur'an in qdalah petunitLk dan penawar bagi orang-orang
yang beriman Dan orang-orang yang tidok heriman pada telinga mereka ada
sumbatary sedang ol-Qur'an itu suatu kegelapan bagi mercka. Mereka iru sdalqh
(seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempot .iauh." (QS' Fushshilat [41]:
44)
Dan obat yang kedua untuk mengatasinya adalah dengan meninggalkan la-
rangan Alloh Js. Syaikhul-Islam Ibnu Taimilyah :li; berkata: 'Jiwa dan amal ti-
dak bisa suci, hingga dihindarkan dari hal-hal yang bisa menentangnya. Dan
seseorang itu tidak akan menjadi bersih fiiwanya) melainkan dengan mening-
galkan yang buruk, karena sesuatu yang buruk akan mengotori jiwa dan me-
ngeruhkannya." (Lihat Majmu' Fatawa: I 0/ 629)

Trik Sukses Menghindari Penyakit Hati


Kesucian dan terhindarnya hati dari berbagai penyakit tergantung pada
muhasabah (introspeksi,/mawas diri) terhadap diri sendiri. Umar bin Khoththob
uig; mengatakan: "Introspeksi (koreksi)lah diri kalian sebelum kalian dihisab,
timbanglah diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan persiapkanlah diri kalian
sebelum hari kalian dihadapkan kepada Alloh." (Madqriius-Solikin: 1'/789)
Imam lbnul-Qoyyim {r"E mengatakan: "Muhasabah dapat memancarkan ca-
haya hikmah, yaitu sebuah cahaya yang Alloh :,te pancarkan pada hati pengikut
para rasul." (Madarijus- Salikin: 7 / 797)
Maimun bin Mihron mengatakan: "seseorang tidak masuk golongan mut-
taqin (orang-orang yang bertakwa) hingga ia mengevaluasi dirinya sendiri se-
cara detail daripada mengevaluasi sekutunya dalam usaha, sehingga ia tahu
dari mana makanannya, dari mana pakaiannya, dari mana minumannya, apa-
kah dari yang halal ataukah yang haram." (Hilyatul-Auliya': 4/89)
Ingatlah saudaraku, hidup kita di dunia ini hanya satu kali dan siapa tahu
tidak lama lagi kita akan mati. Marilah kita bersama-sama bergabung dalam
barisan orang-orang yang terus memperbaiki diri, dan mudah-mudahan Alloh
d* menjadikan hati kita semua terbebas berbagai penyakit hati.
Mukhlis Abu Dzar :i,ig';

Buletin bulan depan...


l. rvluilaKanran at-quran
Volume 4 Th. ke-3 2. Adakah nabi setelah Nabi Muhammad g;?
(Sya'ban 1429) 3. Demonstrasi Dalam Tinjauan Syar'i
:

4. Jangan Dekati Zina


:' ..:: : . ...: : . : ..r

:s,ulETt,lt, AL::,f,U*QOil' Diterb,itka n oleh M{f ALAtl AL F uRQoN.


$etiap biulan terhit satu volume @4 bahasan.
,timr::ngdark ir,,.Ust:,r:'ftltuikfl.lis,Abu,Dlar; Ust. Abu Harits as-Sidawi
: ,E itor: U,st, Abu,Hafshsh ,sirkulasi: Abu llyas Tata Letak: Rizaqu Abu Abdillah
,SG:ltfCtStJit: Po'npes,, 61,:puraon al-lslami, Srowo - Sidayu - Gresik 61153 JATIM
,:;,,Sckeni:ng;,Bsftk l{andiri'cab.'Gresik a,n, HEDY SUMANTRI (140-00-0497951-5)
Infaq :: Jawa Rp 25,OOO, LuarJawa Rp 3O,OOO
.,.:tr[;,Vol,urm:elp,A:leet isi 4 bahasan
@50 eksemplar; total * 2OO eksemplar)
Menebar Dakwah
Ahlus-Sunnah wal-Jamaah

Volume 3 No. 4
Terbit Rojab 1429

Affi'$'"*-'+
Mengatur Shof di Dalam Sholat
Saudaraku pembaca yang budiman, sesungguhnya termasuk di antara seki-
an banyak sunnah Rosululloh ffi yang telah dilalaikan dan dilupakan oleh seba-
gian besar saudara kita kaum muslimin adalah masalah mengatur shof (baris-
an) di saat sholat berjamaah. Tidak sedikit kita jumpai dalam masyarakat kita
orang yang melalaikan ajaran dan tuntunan Nabi S yang mulia ini, seakan-
akan ia syariat yang telah terhapus sehingga tidak lagi perlu diamalkan. Mereka
menganggap masalah.ini remeh sehingga tidak perlu menyibukkan diri dengan-
nya. Bahkan di antara mereka ada yang membenci dan mengingkari orang yang
berusaha menghidupkan dan menegakkan sunnah ini' Memang, sungguh sa-
ngat ironis (memprihatinkan), apalagi sebagian imam masjid kurang perhatian
dalam memberikan pengarahan agar menerapkan sunnah yang mulia ini. Inilah
di antara hal-hal yang mendorong kami untuk membahas permasalahan ini. Se-
lamat membaca dan semoga bermanfaat.

Dalil Tentang Perintah Pengaturan Shof


Wahai saudaraku, sesungguhnya banyak sekali hadits shohih dari Rosulul-
loh {$ yang menunjukkan perintah untuk menegakkan sunnah yang satu ini se-
kaligus menunjukkan keutamaannya serta ancaman bagi mereka yang mening-
galkannya. Di antaranya:
L. Sabda Rosululloh ;i$:
gtbJr 7utb *"iat UPLV &"t* ti?
"Luruskan shofmu, karena sesungguhnya melurikan shof iru merupakan bagian
dai kaempurnaan sholat." (HR. al-Bukh ori: 7 23, Muslim: 433)
2. Sabda beliau ffi: 'Wahai sekalian hamba Alloh, sungguh kalian mau mera-
pikan shof kalian, atau kalau tidak maka Alloh akan menjadikan perselisihan di
antara kalian." (HR. al-Bukhori: 717, Muslim: 436)
3. Sabda Rosululloh $: "Luruskanlah dan janganlah kalian berselisih (tidak
lurus shofnya) sehingga hati kalian pun akan berselisih." (HR. Muslim: 432)
Imam an-Nawawi'i'';F., berkata: "Berselisih hati maknanya terjadi kebencian, per-
musuhan, dan pertentangan hati di antara mereka, sebab perbedaan ketika ber-
ada di dalam shof merupakan perbedaan lahir dan perbedaan zhohir (lahir) me-
rupakan wujud dari perbedaan batin (yaitu hati)." (Syqrh Shohih Muslim;
2/178)
4. Sabda beliau # (artinya): "Luruskan (rapikan)lah shof, sejajarkan antara
bahu, penuhi yang masih kosong (longgar), bersikap lembutlah terhadap sauda-
ra kalian dan janganlah kalian biarkan kelonggaran untuk setan. Barang siapa
yang menyambung shof maka Alloh dg akan menyambungnya dan barang siapa
yang memutuskan shof maka Alloh akan memutusnya." ((HR. Abu Dawud: 666,
dishohihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shohih Sunon Abi Dawud: 7/197)

Shof Terbaik Bagi Laki-laki dan Wanita


Shof terbaik bagi laki-laki adalah shof pertama dan shof terbaik bagi wanita
adalah shofterakhir. Rosululloh g bersabda:

qii ulr *r3r )';b lrts ,u .-T 6?:, q"r( )t.lt ),b'p
"73
"sebaik-baik shof laki-Iaki adalsh yang pertamq dan yang paling buruk adalah
yang terakhir. Sedangkan sebaik-bsik shof wanito adalah yang terakhir; dan yong
p aling buruk adalah y ang p er tama. " (HR. Muslim : 440)
Syaihh Masyhur Hasan Salman '.iliit berkata: "Sesungguhnya shof laki-laki
yang terbaik, selamanya adalah yang pertama. Sedangkan yang terburuk, sela-
manya adalah yang terakhir. Adapun shof wanita, maka yang dimaksudkan di
dalam hadits tersebut (di atas) adalah shof para wanita yang sholat bersama
laki-laki. Adapun apabila mereka sholat (berjamaah) sendiri tanpa laki-laki
maka mereka seperti laki-laki, (yakni) shof mereka yang terbaik adalah yang
pertama dan yang terburuk adalah yang terakhir. Dan yang dimaksudkan de-
ngan shof yang terburuk pada laki-laki dan wanita adalah yang paling sedikit
pahala dan keutamaannya serta palingjauh dari yang dituntut oleh syariat. Se-
dang shof terbaik adalah kebalikannya;' (al-Qoulul-Mubin fi Akhtho'il-Mushol-
Iin:225-226)
Keutamaan shof pertama bagi laki-laki adalah sebagaimana sabda Rosululloh
$:
riiin! ilb frl4il- ol yi;u;'i j
),t*r',.a1a6 TiAt ;y; ,"fur
'ei
"seandainya oroig-orong iengeiahui opi lk uto aan,lred) yang ada pada ad.-
zsn dqn shof yang pertama kemudian mereka tidak akan mendapatkan (hql itu)
kecuali dengan mengundi, niscaya mereka akan mengundi:" (HR. al-Bukhori:
2689, Muslim:437)
Dan juga sabda beliau fS: "Sesungguhnya Alloh dan para malaikat-Nya bersho-
lawat atas shof-shof yang pertama." (HR. Abu Dawud: 664, Nasa'i: 812, Ibnu
Majah: 997, dishohihkan oleh Syailih al-Albani dalam Shohfh Sunan Abi Dqwud:
7/r97)
Cara Pengaturan Shof
Syaikfi Muhammad bin Sholih al-Utsaimin'1i,its menjelaskan bahwa di anta-
ra cara mengatur dan merapikan shof dalam sholat adalah sebagai berikut:

1 Yakni merapatkan bahunya dengan bahu temannya dan pinggir telapak kakinya de-
ngan pinggir telapak kaki temannya. (Lihat HR. al-Bukhori: 725)
* Meluruskan dan merapatkanr barisan sholat
Sungguh merupakan kesalahan yang dilakukan oleh sebagian orang, mem-
buka lebar-lebar kaki mereka untuk menempel dengan kaki saudaranya tetapi
bahu mereka saling berjauhan. Ini menyelisihi praktik para sahabat rS: .
* Memenuhi shof yang masih renggang
Dengan demikian, berarti kita telah menutup jalan setan untuk menggoda
anak Adam ketika sholat dan shof pun akan betul-betul rapat namun bukan ber-
arti berdesakan sehingga malah mengganggu kekhusyukan sholat.
* Menyempurnakan shof yang pertama terlebih dahulu kemudian shof
yang kedua dan seterusnya
Merupakan kesalahan dan tipu daya iblis terhadap banyak orang sekarang,
mereka tahu bahwa shof pertama belum penuh namun mereka lebih senang
memilih shof berikutnya.
* Salingberdekatan
Antara imam dan makmum serta antara makmum dan makmum lainnya sa-
ling berdekatan. Hal itu karena mereka adalah jamaah, sedang jamaah adalah
persatuan. Dan tidak sempurna sebuah persatuan bila saling berjauhan. (cqy-
Syarhul-Mumthi' : 2/ 77-75, Sy arh Riy adhish- Sholihin: 3 / 39O)

Apabila Makmum Hanya Satu Orang


Apabila imam sholat berjamaah hanya dengan seorang makmum, maka
hendaklah makmum tersebut berdiri tepat di sebelah kanan imam (sejajar de-
ngannya,-red).
Al-Hafizh Ibnu Hajarri,ji5 berkata: "Termasuk kesalahan yang menyebar
luas, apabila makmum hanya seorang maka posisi imam adalah maju sedikit;
padahal yang benar menurut sunnah adalah lurus sejajar, sebagaimana dilaku-
kan oleh Ibnu Abbas 49. tatkala sholat bersama Rosululloh ffi. Imam al-Bukhori
'ri,ib membuat bab hadits tersebut'Bab apabila hanya imam dan makmum, maka
makmum berdiri di sebelah kanan imam secara sejajar', yakni tidak mundur
atau maju darinya (imam)." (Fath ul-Bari: 2/247)

Berjalan Untuk Menutup Celah Shof


Seseorang yang sholat apabila mengetahui shof yang ada di depannya ko-
song maka hendaklah ia berjalan untuk memenuhi kekosongan tersebut sekali-
pun ia sedang di tengah sholat. Sabda Rosululloh s: "Tidak ada langkah yang
lebih banyak pahalanya daripada langkah seorang menuju kelonggaran dalam
shof untuk menutupnya." (HR. ath-Thobroni: 1/32, dishohihkan oleh Syaikh al-
Albani dalam ash-Sh ohihah: 2533)

Kesalahan-kesalahan Seputar Shof


Berikut ini akan kami kemukakan beberapa kesalahan sebagian orang ber-
kaitan dengan shof yang kerap terjadi dan sangat perlu untuk disinggung di sini
sekadar secara ringkas- agar diwaspadai.
-walau
1.: Seseorang menarik orang di depannya untuk bershof bersamanya lantaran
mendapati shof di depannya tersebut sudah penuh.
Perbuatan ini keliru, karena tidak berdasar pada hadits yang shohih. Yang benar
adalah dia hendaklah berusaha bergabung ke dalam shof (di depannya) bila
mungkin. Dan kalau tidak memungkinkan maka dia sholat sendiri dan sholat-
nya tetap sah. (Lihat Sikilqtul-Ahadits adh-Dho'ifah: 2/322)
2.: Merapatkan shof sebatas pada bertemunya ujung-ujung jari kelingking saja,
padahal sunnahnya adalah dengan merapatkan seluruh pinggir telapak kaki.
3.: Orang-orang yang datang awal di masjid tidak mau menempati shof perta-
ma.
4.: Orang-orang awam bersegera menempati .belakang imam. Padahal yang
berhak untuk mengiringi/berdiri di belakang imam adalah orang-orang yang
hafal al-Qur'an atau yang banyak hafalannya dan yang alim terhadap al-Kitab
dan as-Sunnah, kemudian orang yang di bawah mereka, begitu seterusnya. (Li-
hat HR. Muslim: 432)
5.: Imam hanya membacakan hadits tentang shof, tetapi tidak mengatur shof.
6.: Imam hanya mengatakan istawuu-istawuu (luruskan-luruskan) saja, tanpa
mengatur shof.
7.: Sholat pada shof yang terputus, baik disebabkan oleh tiang masjid (kecuali
terpaksa seperti masjidnya kecil), mimbar besar di dalam masjid (karena ben-
tuk dan ukuran mimbar yang tidak sesuai dengan sunnah), mauPun sebab-se-
bab lain.
8.: Imam memerintahkan menyeimbangkan shof (antara shof bagian kanan
dan kiri,-red). Adapun hadits yang berkaitan dengan masalah ini palsu.
9.: MenempatkaVmenjadikan anak-anak pada shof tertentu (khusus) di bela-
kang laki-laki dan melarang mereka bershof bersama orang-orang dewasa. Ini
juga salah, lantaran tidak ada hadits yang shohih tentang pengkhususan shof
bagi mereka. Bahkan tindakan ini akan menimbulkan beberapa dampak negatil
seperti: membuat mereka banyak bermain sehingga gaduh dan menimbulkan
perasaan benci dalam diri anak terhadap orang yang menyuruhnya mundur.
(Lihat csy-Sycrhul-Mumthi': 2/74-75, al-Qoulul-Mubin fi" Akhtho'il'Mushollin:
213-233)
Demikianlah, wahai saudaraku, pembahasan tentang shof sebagai upaya
untuk menghidupkan sunnah yang nyaris terlupakan, sekaligus untuk memben'
dung kekeliruan di masa mendatang sehingga sesuatu yang keliru tidak malah
ditiru oleh anak cucu kita dan tidak dianggap sebagai suatu kebenaran.
Akhirnya, mudah-mudahan Alloh ik senantiasa menetapkan kita di atas ja-
lan-Nya dan meneguhkan kita di atas sunnah rasul-Nya, Muhammad *&, serta
memberikan hidayah kepada mereka yang masih lalai terhadap sunnah ini dan
memberikan kelezatan sunnah dalam hati mereka. Amiin. Wqllohu AIam.
Abu Harits'.l,is.r

t'lrluEf,,lt{,AE:,Fllft8ofi:r,:Hiterbitk$,h,,6lehi::trll All, AL f URQol.l.


Setiapbul:art"t€libiit:satu.vo,t,ume'b4'6afraS-an.' :''
riin ReoCtsi: ust, t*,ufnlis Abu Dear, Ust. Abu Harits as=Sidawi
,,,tdttiiri,:;:U,stil::.lfibu,.:;$$$$669.1ii$ilffiglid#i,i:l:,;n.blfi,.,:f:$lla$...,6'**16,,,16t4kE: R,ieaqu Abu Abdillah
Sr*rstarlttl Ponpes. al-rur:qon al-lslaffi,ii Srowo,* Sidayu - Gresik 61153 JATIM
nlnUl B,a:n,k,,,t{.hlndi;fi,..':Cbn't'.G.fes'i,k,.a.l4;,...:fti:,E.trV:',$UFa.ANtg.l ti40-0'0-0497951-5)
"**
}Rfaq' li awa,R,p If,.ltOO,i,,,Euar,}awe' .np,3.O;OOO,,',,:,'
f
tl volumetpaket,,iCi 4,ba,hasan 6,5p.*ksernpla,r; total = 2oo eksemplar)
Menebar Dakwah
Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah

"ry Volume 4 No. 1


Terbit: Sya'ban 1429 H

Memuliakan
al-Qurtan
Al-Qur'an adalah kitab yang paling mulia yang diturunkan oleh Alloh de
agar pesan-pesan yang terdapat di dalamnya kita jadikan sebagai pedoman dan
jalan hidup kita, menjelaskan segala sesuatu dan berisikan petunjuk serta rah-
mat bagi alam semesta, sehingga wajib bagi setiap manusia untuk mengamal-
kannya dan memuliakannya. Demikianlah penegasan Alloh d6 di dalam salah
satu firman-Nya:

&i,ui O 3 q(t,s:j,lir;gi gJ E eii Sr;t J #


yrsit(S
Bulan Romadhon" bulan yang di dalamnya diturunkan al-Qur'an sebagai pedo-
man (perunjuk) basi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai pedoman iru
dan pembeda crntara. yang hak dan yang batil.... (QS. al-Baqoroh [2]: 185)

Al-Qur'an adalah Kalamulloh, tidak boleh dihinakan


Al-Qur'an adalah kalam (firman) Alloh ik bukan makhluk. Ia adalah perka-
taan yang paling utama dan sarat dengan hukum-hukum dan memberi manfaat
yang tidak terhitung, tidak ada seorang pun yang mampu mendatangkan semi-
sal ayat-ayatnya. Alloh $e berfirman:

@i;,sV:'#U
Dan jika seorcrng di antara orang-orsng musyrikin itu meminta perlindungan ke-
padamu, maka lindungilah ia supaya io sempat mendengar firman (ka.tsm)
Alloh. (QS. at-Taubah [9]: 6)
Al-Imam Ibnu Qudamah al-Maqdisi ,ririE mengatakan: "Dan termasuk kalam
Alloh adalah al-Qur'an yang paling agung. Ia adalah kitab Alloh &i yang jelas,
tali yang kokoh, jalan yang lurus dan diturunkan oleh Robb semesta alam. yang
diturunkan melalui malaikat termulia Jibril AW ke dalam hati pemimpin para
rosul yaitu Nabi Muhammad j$ dengan bahasa Arab yang jelas.', (Lum,atul-I,ti-
qod:77)
Maka, merupakan kewajiban kita semua memuliakan al-eur'an dan jangan
sekalikali menghinakannya, jangan biarkan ayat-ayat al-eur'an berserakan di
tempat-tempat yang tak layak baginya, di jalan, tong sampah, dan di tempat-
tempat yang kotoq apalagi kalau sampai menginjak-injaknya
- na'udzu billah.
Akan tetapi, letakkanlah ayat-ayat al-Qur'an pada tempat yang bersih dan suci.

Ancaman bagi orang yang menghina ayat-ayat al-Qur'an


Penghinaan dan pelecehan terhadap al-Qur'an bukanlah perkara yang re-
meh dan ringan. Sebab hal ini bisa menjerumuskan pelakunya ke lembah ke-
kufuran walaupun sekadar bercanda dengan perkataan yang mengandung
penghinaan terhadap ayat-ayat al-Qur'an. Alloh *1; berfirman:

Don jiko kamu tanyakan kepada merekq (tentang apq yqng mereka lakukan itu),
tentulsh mereka akan meniowab: "sesungguhrrya kami hanyalah bersenda gurau
dan bermain-main soja." Katskqnlah: 'Apakah dengan Alloh, ayat-ayat-Nya, dan
Rosul-Nyc kamu selalu berolok-olok?" Tida.k ussh komu minta maaf, kqrena
kamu kafir sesudah berimqn. Jika Ksmi memaafkan segolongan kamu (lqntqran
mereka. tqubat), niscaya Kami qkqn mengadzab golongan (yang lain) disebabkan
mereka qdalah orcrng-orang yang selalu berbust dosa. (QS. at-Taubah [9]: 65-
66)

Apa yang harus dilakukan tatkala meniumpai lembaran ayat'


ayat al-Qur'an yang berserakan?
Masalah ini telah dijawab oleh para ulama dalam fatura Lajnah Da'imah
(Komite Tetap Untuk Riset Ilmiah dan Fatwa) Kerajaan Arab Saudi:
'Apabila tulisan al-Qur'an sudah rusak dan sobek karena sering dibaca, atau su-
dah tidak dapat dimanfaatkan lagi atau ada tulisan yang salah dan tidak dapat
diperbaiki, maka boleh dipendam tanpa dibakar dan boleh juga dibakar terle-
bih dahulu kemudian dipendam di tempat yang jauh dari kotoran dan pijakan
kaki manusia untuk menjaga lembaran tulisan al-Qur'an tersebut -daripada
dibuang begitu saja- dan agar tidak terjadi perubahan atau perselisihan de-
ngan tersebarnya mushhaf yang ada kesalahan dalam penulisannya atau pence-
takannya, berdasarkan apa yang diriwayatkan Imam al-Bukhori dalam bab Pe-
ngumpulkan al-Qur'an bahwa Utsman bin Affan +p- memerintah empat orang
sahabat yang terbaik hafalan dan bacaan al-Qur'an-nya untuk memindahkan
lembaran-lembaran al-Qur'an yang dikumpulkan berdasarkan perintah Abu Ba-
kar a$t:. Dan ketika mereka telah selesai memindahkannya, Utsman 4ig, mengi-
rimkan mushhaf tersebut ke seluruh kota-kota Islam dan memerintahkan untuk
membakar mushhaf-mushhaf selain mushhaf yang dikirim olehnya dan tidak
ada dari para sahabat yang mengingkari pembakaran tersebut, kecuali apa
yang diriwayatkan bahwa Ibnu Mas'ud tidak menyetujui mewajibkan kaum
muslimin untuk hanya menggunakan mushaf yang dikirim oleh Utsman dan
dia tidak mengingkari pembakaran mushhaf." (Forwq Lajnah Dq'imqh Jilid
4/L4O cet. Darul Ashimah - Riyadh)

Keharusan mencantumkan ayat al-Qur'an dalam buletin bukan


hanya terjemahnya
Perlu kami sampaikan di sini tentang keharusan mencantumkan ayat al-
Qur'an dalam artikel buletin dan majalah, bukan hanya terjemahnya saja. Hal
ini kami lakukan sebab ada beberapa peftanyaan terruju kepada kami tentang
hal tersebut berkaitan dengan buletin kita ini.
1. Terjemah al-Qur'an bukanlah termasuk ayat al-Qur'an
Perhatikanlah firman Alloh $;:
-L;;
... . 3 f4 t; -,ifu-t;,1-ill iJ\}'\Al#i\3\; }LfrG i s
Dan jikalau Kami jadikan al-Qur'an itu suqtu bacaan dolam bahasa selain Arab,
tenruIsh merekn mengatakan: 'Mengapa tidak dijelaskqn qyqt-ayatnyo.?" Apakah
(patut al-Qur'an) dalsm bqhasa asing sedang (Rosul qdalah orang) Arab? (QS.
Fushshilat l4ll:44)
Al-Imam asy-Syaf i 'S"H mengatakan: 'Al-Qur'an murni dengan bahasa
Arab." (ar-Risqlqh: 45)
Maka, tidaklah benar apabila terjemahan al-Qur'an dikatakan sebagai bagi-
an dari lafazh al-Qur'an, walaupun di dalam al-Qur'an itu sendiri terdapat be-
berapa lafazh a'jami (selain bahasa Arab) seperti: Musa, Isa, ldris, dan sebagai-
nya. Akan tetapi, orang-orang Arab telah memakainya dan menggunakan la-
fazh tersebut sebagai bahasanya sehingga menjadi bahasa Arab meskipun asal-
nya adalah bahasa aJami. (Lihat Ma'olim Ushulil-Fiqh kar. Syaikh Muhammad
bin Husain bin Hasan al-Jaizani: 104)
Lantas, kalau hanya sekadar mencantumkan terjemah al-Qur'an saja tanpa
ayatnya maka hal itu secara tidak langsung berarti mengajari orang untuk seka-
dar mengenal terjemah saja dan tidak mengenalkan umat kepada ayat-ayat al-
Qur'an yang mulia.
2. Menampakkan syi'ar lslam kepada umat manusia
Bahasa al-Qur'an adalah mukjizat besar sepanjang masa. Keindahan bahasa
dan kerapian susunan katanya tidak dapat ditemukan pada buku-buku bahasa
Arab lainnya. Gaya bahasa yang luhur tetapi mudah dimengerti merupakan ciri
dari gaya bahasa al-Qur'an. Gaya bahasa sedemikian itulah yang menjadikan
Umar bin al-Ktroththob ap- masuk Islam setelah mendengar al-Qur'an awal Su-
rat Thoha yang dibaca oleh adiknya yang bernama Fathimah. Dan inilah salah
satu bentuk syi'ar Islam r"K* kepada umat.
i':::::"r
@y$ii e *e49 /'i F#
Dan barang siapayang mengagungkan syi'ar-syi'ar AIIoh, maka sesungguhnyo
ut e\:'
itu
timbul dari ketaqwaqn hqti. (QS. al-Haii l22l: 32)
3. Membaca ayat al-Qur'an walau hanya satu huruf bernilai ibadah
Syailih Muhammad Sulaiman Abdulloh al-Asyqori{ruxil mengatakan:'1{-
Qur'an adalah Kalamulloh yang diturunkan kepada Rosululloh Muhammad ffi
dengan berbahasa Arab, bernilai ibadah apabila membacanya, ditulis pada se-
buah mushhaf dan dinukil secara mutqwatirr." (al-Wqdhih fi Usulil-Fiqh: 74)
Dan barang siapa yang membacanya ikhlas semata-mata karena Alloh &g maka
dia akan mendapatkan pahala, sebagaimana sabda Rosululloh &:
"Barang siapa membaca satu huruf dari al-Qur'an maka dia mendapat satu ke-
baikan, sedangkan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipat. Saya ti-
dak mengatakan alif lam mim int satu huruf melainkan chl satu huruf, lcm satu
huruf, dan mim satu huruf." (HR. at-Tirmidzi: 29L0 dan dishohihkan oleh
Syaiklr al-Albani dalam Shohih al-J qmi' : 5 / 34O)
Dengan demikian, jika ada orang yang hanya membaca terjemahan al-
Qur'an saja atau membaca al-Qur'an tetapi tertulis dengan tulisan latin atau
menggunakan tulisan selain bahasa Arab maka tidaklah bernilai ibadah, karena
bukanlah dikatakan al-Qur'an melainkan dengan bahasa Arab. Dari sinilah kita
dapat mengetahui bahwa standar terpenting membaca al-Qur'an bernilai iba-
dah yaitu dengan membaca ayatnya bukan terjemahnya.

Nasihat
Wahai kaum muslimin, marilah kita memuliakan al-Qur'an karena al-
Qur'an adalah pedoman hidup kita. Jangan sampai ayat-ayat al-Qur'an tercecer
di mana-mana berserakan di tempat-tempat kotor. Jangan biarkan ayat-ayat al-
Qur'an terinjak-injak oleh orang. Karena ini semua termasuk penghinaan terha-
dap ayat-ayat Alloh ds. Lembaran-lembaran yang berisikan ayat-ayat al-Qur'an
jangan diletakkan di sembarang tempat melainkan letakkanlah di tempat yang
bersih dan suci. Dan al-Qur'an pun diturunkan bukan untuk hiasan dinding
atau pajangan melainkan untuk dibaca, dihayati dan diamalkan. WqIIohu A'Iam.
6 Mukhlis Abu Dzara+W

t Mutawatir: dinukil dan diriwayatkan oleh banyak orang dari kalangan sahabat dan orang-
oranq sesudah mereka.
Menebar Dakwah
Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah

Volume 4 No. 2
Terbit: Sya'ban 1429 H

Adakah Nabi ffir;u


Setelah Nabi Muhammad M,?
Saudaraku pembaca yang budiman, di akhir zaman ini kita kaum musli-
min dikejutkan dan dihebohkan dengan adanya beberapa orang yang menga-
ku nabi. Seorang di antara mereka ada yang mengaku mendapatkan wahyu
dan didatangi oleh Malaikat Jibril isi sehingga mendirikan agama baru. Dan
ada juga yang berpendapat bahwa derajat kenabian itu dapat digapai dan di-
peroleh dengan melalui pengajaran-pengajaran tertentu (dapat diusahakan)
sehingga setiap manusia dapat mempersiapkan dirinya untuk menjadi seorang
nabi. Nah, benarkah sangkaan dan dakwaan mereka itu? Benarkah setelah
Nabi Muhammad {$ ada lagi nabi? Maka dengan senantiasa memohon taufiq
dan pertolongan dari Alloh ik, marilah kita simak pembahasan berikut.

Kenabian adalah anugerah dari Alloh.&q


Wahai saudaraku, sesungguhnya kenabian atau kerosulan itu adalah sua-
tu anugerah yang diberikan oleh Alloh $6 kepada hamba yang dikehendaki-
Nya. Keduanya tidaklah bisa diusahakan oleh manusia dengan cara apa pun,
baik dengan cara mendidik dan membersihkan jiwa, berakhlak terpuji, menu-
naikan semua hak Alloh ik dan hak makhluk, maupun dengan keberanian, ke-
piawaian, dan kepahlawanan. Betapa banyak orang-orang Arab jahiliah pada
zaman dahulu yang memiliki sifat-sifat terpuji ini, tetapi semua itu tidak da-
pat menempatkan mereka pada derajat kenabian. Karena kenabian adalah se-
mata-mata anugerah, kemuliaan, dan keutamaan dari Alloh dc bagi untuk
hamba yang dikehendaki-Nya (lihat Syarh Aqidah as-Safariniyyah: 525-526).
Alloh t$g berfirman:

@'*U'e$yntjJt1:;'lil4d-!'f 'us{"#:^i
Alloh memilih utusan-utusan-(Nya) dari malaikat dan dari manusia; sesung-
guhnya Alloh Maha Mendengar lagi Maha Melihat (QS. al-Haji l22l: 75)1

Nabi Muhammad adalah penutup para nabi


Wahai saudaraku, sesungguhnya termasuk perkara prinsip yang diketahui
secara pasti dari agama Islam yang suci ini ialah bahwasanya Nabi Muham-
mad ;is adalah nabi yang terakhir. Tidak ada lagi nabi setelah beliau dan beli-

I
r Lihat pula firman Alloh dH dalam Surat lbrohim [1 4l:11.
au adalah penutup seluruh para nabi. Al-Qur'an dan as-Sunnah telah menje-
laskan dengan sangat gamblang lagi terang bagaikan matahari di siang hari.
Alloh t[6 berfirman:

f"t'7,K31i7q;"i3/':,f.:Sp:;;,),9{;rs'.t'-x*,lSKV
@u+';4F,
Muhammad ffi itu sekali-kqli bukonlah bapok dari seorang laki-laki di antara
kamu, melainksn dia adalqh Rosululloh dan penutup nabi-nabi. Dsn adalah
Alloh Maha mengetahui segala suuatu. (QS. al-Ahzab [33]: 40)
Rosululloh {s bersabda: "Sesungguhnya perumpamaan diriku dan para
nabi lainnya sebelumku ialah seperti seorang lelaki yang membangun sebuah
rumah. Ia mengerjakannya dengan baik dan indah, kecuali sebuah batu ba-
ngunan di pojoknya. Manusia pun lantas mengelilinginya dan mengaguminya.
Dan mereka berkomentar: 'Mengapa tidak diletakkan sebuah batu bangunan
di tempat itu?"'Beliau bersabda: 'Akulah batu bangunan itu. Dan akulah pe-
nutup para nabi." (HR. al-Bukhori: 3535, Muslim:2286)
Beliau juga bersabdar "... saya juga bernama al-Aqib (yang belakangan) yaitu
tiada lagi nabi yang datang sesudahku."2 (HR. al-Bukhori:3532,2354)

Wahyu telah terputus


Ketika kenabian telah ditutup dengan Nabi Muhammad g berarti dengan
wafatnya beliau wahyu telah terputus dari langit.
Beliau {$ pernah bersabda: "Tidaklah tersisa dari kenabian melainkan a.l-mu-
basysyirot (perkara-perkara yang memberikan berita gembira). Para sahabat
bertanya: 'Apakah al-mubasysyirot itu?" Beliau menjawab: "Mimpi yang baik."
(HR. al-Bukhori: 6990)

Kabar dari Rosululloh ffi akan munculnya para pendusta


Wahai saudaraku, selain mengabarkan bahwa beliau adalah penutup para
nabi dan rosul, beliaujuga mengabarkan bahwa akan muncul beberapa orang
pendusta yang mengaku sebagai nabi. Kemunculan mereka menjadi tanda di-
antara tanda-tanda Kiamat. Rosululloh ;ig bersabda: "Tidak akan tegaly'da-
tang hari Kiamat sehingga muncul para pendusta, (jumlah mereka) mendekati
30 orang, semuanya mengaku sebagai utusan Alloh ik." (HR. al-Bukhori:
3609, Muslim: 157)
Al-Hafizh Ibnu Hajarrilts berkata: "(Jumlah 30) yang dimaksudkan di dalam
hadits tersebut bukanlah untuk semua orang yang mengaku sebagai nabi se-
cara mutlak, karena jumlah mereka sebenarnya tak terbatas. Akan tetapi,
yang dimaksud dengan jumlah dalam hadits tersebut ialah untuk orang yang

2 Perhatian: Adapun Nabi lsa ;ilW yang turun di akhir zaman nanti, beliau adalah sebagai
pengikut Nabi Muhammad g dan mengamalkan syari'at beliau S , bukan sebagai nabi
yang baru.
mengaku menjadi nabi dan memiliki kekuasaan serta menimbulkan syubhat
(kesamaran) ." (Fathul-Bari: 6/7 54)

Keajaiban di luar nalar adalah hasil kerja setan


Wahai saudaraku, terkadang orang yang mengaku dirinya sebagai nabi
atau wali Alloh ds dapat memamerkan/memperlihatkan suatu kejadian aneh,/
ajaib pada dirinya kepada orang-orang yang hendak ditipunya sehingga ba-
nyak orang yang tersesat dan tertipu dengannya. Misalnya, dia bisa terbang di
udara, berjalan di atas air, batu bertasbih ketika disentuh dengan tangannya,
atau yang lainnya. Keajaiban-keajaiban semacam ini merupakan hasil kerja se-
tan (bukan mukjizat atau karomah). Ketahuilah wahai saudaraku, sesungguh-
nya tidak setiap keajaiban yang dimiliki seseorang berarti pemiliknya mesti
wali Alloh apalagi nabi. Penyebab datangnya karomah (termasuk di antaranya
mukjizat) adalah keimanan, ketakwaan, dan keistiqomahan dalam menjalan-
kan ketaatan kepada Alloh ik. Oleh karenanya, jika penyebab datangnya kea-
jaiban adalah kekafiran, kemusyrikan, kezholiman, dan kefasikan maka bisa
dipastikan hal itu berasal dari keajaiban setan dan merupakan hasil kerja se-
tan, sama sekali bukan karomah apalagi mukjizat. (Lihat ar-Rusulwar-Risalat;
161)

Hukum mengaku nabi


Wahai saudaraku seiman, ketahuilah bahwasanya mengklaim (mengaku)
dan mendakwakan diri sebagai seorang nabi setelah diutusnya Rosululloh Mu-
hammad ffi termasuk perbuatan kufur yang membatalkan keislaman orang
yang melakukannya. Sebab perbuatan ini merupakan sebesar-besar kezholi-
man dan kedustaan terhadap Alloh i[g, di mana dia mengaku bahwa Alloh $6
mengutusnya sebagai nabi atau rosul padahal Alloh $c tidak pernah mengu-
tusnya (lihat firman Alloh $e QS. al-An'am [6]: 93).
Di samping itu, mengaku menjadi nabi berarti mengingkari ayat al-Qur'an dan
hadits-hadits Rosululloh S yang menyebutkan dan menyatakan bahwa beliau
adalah akhir dari para nabi dan rosul. Kemudian perbuatan ini juga mengan-
dung beberapa konsekuensi yang berat, di antaranya adalah membatalkan ke-
sempurnaan agama Islam. Alloh &i berfirman:
4 ' '.{o,l_,,
H*as3,c3.#{6 (-.^-!t

.... Pada hari Ini telah lftsempurnakan untuk kqmu agamamu, dqn tela.h Kucu-
kupkan kepadamu nikmat-Kt, dan telah lfuridhoi Islam itu jadi agama
bagimu.... (QS. al-Ma'idah [5]: 3)
Al-Imam Ibnu Katsirrirlg berkata: "Ini merupakan nikmat terbesar dari Alloh
ds bagi umat ini, di mana Alloh d6 telah menyempurnakan agama mereka se-
hingga mereka tidak membutuhkan agama selainnya dan tidak pula membu-
tuhka'n nabi selain nabi mereka, Alloh dc telah menjadikannya sebagai nabi
yang terakhir yang diutus kepada jin dan manusia. Tidak ada sesuatu pun
yang halal melainkan apa yang telah Alloh halalkan dan tidak ada pula sesua-
tu yang haram melainkan apa-apa yang telah Alloh haramkan." (Tafsir aI-
Qur'anul-Azhim: 2/75)
Al-Imam an-Nawawi '+1!g berkata: 'Apabila seseorang mengaku menjadi nabi
setelah nabi kita (Muhammad {s) atau membenarkan orang yang mengaku
nabi, maka semua itu adalah kekufuran." (Roudhoruth-Tholibin: 10/64-65)
Demikianlah wahai saudaraku, mudah-mudahan pembahasan ini berman-
faat bagi kita dan bisa membentengi diri kita dari segala keyakinan yang jauh
dari kebenaran berkaitan dengan masalah kenabian. Dan marilah kita senanti-
asa memohon perlindungan kepada Alloh de agar dijauhkan dari segala keje-
lekan fitnah di akhir zaman ini dan mudah-mudahan Alloh il$ juga senantiasa
memantapkan kita di atas iman, Islam, dan Sunnah hingga ajal datang men-
j emput l<tta. WaIIohu Ta' alq AIam.
c" Abu Harits as-Sidawi :i+il{

,Ust,, Atltl,u;lt, Rofiq' hin Ghufron,


...',:.U.$t,t,...H.U,.fi.h bU An.wAfi' .,..,,,',,,,...,.,.,.,.,,.1.,,

..:,, ,
..,A, Abu,.Za,hro,h,,,,.,.t}sti...,
rH;d.f...',U$tf,
:.',:,.,,,.,.:ffi,A*.nbid.R0.dh.,i,.lil$ti',..,.,.,.,

::r:,u.,.r,: ,n.it ,,,,Pu$,,fid:fi:.:.:$$d.rr;i*diifr,6.,m.+!I*fi:..fil.ii fd.f$:ff


**,,0i
:fl..l,'..H$E H.f#ff**;;,,
,.... ilffi,.,**u*ui,.k*t. .,,$fda*$.ffi**,n.''0,*u*,*u,,toul*
,,0*u,**u**|u1 .**il-*fiil#ffii;i;li;;i
Menebar Dakwah
Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah
,vL'T't *
"ry
"*,#iit$i$f'LFr$.#'-r,

Volume 4 No. 3
Terbit: Sya'ban 1429 H

Demonstrasi ffii
Dalam Pandangan lslam

Baru-baru ini penduduk negeri Indonesia telah dirundung kegundahan


baru, yaitu naiknya harga BBM (bahan bakar minyak) yang berakibat pula
melonjaknya harga bahan pokok dan lainnya. Sementara itu, sebagian masya'
rakat dan para aktivis pelajar tidak menerima keputusan pemerintah tersebut
Mereka menyikapinya dengan mengerahkan massa dan merapatkan barisar
dalam rangka mengadakan demonstrasi (unjuk rasa) dan menggembor-gem'
borkan kejelekan pemerintah di atas mimbar. Ujung-ujungnya, terjadilah tin'
dak anarkis dan kekerasan serta perusakan. Itulah sekelumit fenomena yanS
dapat kita rekam di tengah-tengah masyarakat.
Ketahuilah wahai saudaraku, tindakan-tindakan ini tidaklah menyelesai'
kan persoalan melainkan justru memperuncing dan memperumit masalah. Ini
termasuk penyakit jiwa, apabila melihat sesuatu yang tidak selaras dengan ke'
hendaknya dan tidak disepakati oleh hawa nafsunya maka muncullah di da'
lam jiwanya keluh kesah. Memang itulah sifat bawaan manusia, sebagaimana
firman Alloh $s:

'#iii-%\i !-i
qp G :? it :iu;\i I @ Y ]'; #'#y Ll

@Y*
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikin Apabila ditim-
pa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila mendapot kebaikan ia amat kikir
(QS. al-Ma'arrj [70]: 19-2I)

Apakah demonstrasi termasuk jalan dakwah?


Syaik*r Abdul-Aziz bin Abdulloh bin Baz tttists" pernah ditanya: 'Apakah de.
monstrasi yang dilakukan oleh kaum laki-laki dan wanita untuk menentang
pemimpin bisa dianggap sebagai suatu jalan dakwah? Dan apakah orang yanS
mati karenanya bisa dianggap syahidfi sabilillah?"
Beliau menjawab: "Demonstrasi yang dilakukan oleh kaum laki-laki dan wani.
ta bukanlahjalan keluar. Bahkan saya beranggapan bahwa hal tersebut tenna.
suk dari sebab-sebab musibah, kejelekan, kebencian manusia, dan terjadinya
permusuhan antar manusia yang tidak sesuai dengan kebenaran. Adapun
cara-cara yang disyari'atkan yakni: menulis surat, memberikan nasihat, serte
berdakwah kepada kebaikan dengan jalan yang telah ditetapkan dalam sya.
ri'at yang tentunya telah dijelaskan caranya oleh ahli ilmu, para sahabat Rosu-
lulloh ffi dan orang-orang yang mengikuti beliau dalam kebaikan yakni de-
ngan menulis surat dan berhadapan langsung dengan pemimpin untuk mem-
berikan nasihat tanpa menyebarluaskan perbuatan yang mereka lakukan di
atas mimbar sehingga menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan. Hanyalah
Alloh $t yang menjadi penolong." (Mojmu'Fatqwa Samahatusy-Syaikh Abdul-
Aziz bin Bqz: 8/245)

Demonstrasi bukanlah jalan keluar dari masalah


Tidak tersembunyi lagi bahwa mafsadat (kerusakan) yang diakibatkan de-
monstrasi amatlah besar. Dan demonstrasi bukanlah jalan keluar dari masalah
yang dihadapi oleh rakyat terhadap pemerintah. Jika memang bertujuan me-
nasihati pemerintah maka bukan seperti itu caranya, melainkan yang wajib
adalah menasihati mereka dengan cara syar'i dan ittiba' kepada salafush-sho-
lih, yaitu menasihati dengan cara sembunyi-sembunyi (tidak di depan publik),
bukan dengan demonstrasi, bukan dengan mengerahkan masa sambil memba-
wa spanduk bertuliskan kritik terhadap pemerintah, wal-'iyadzu billah. Cukup-
lah sabda Rosululloh ffi ini menjadi bahan renungan kita dalam masalah ini:
"Barang siapa yang hendak menasihati penguasa pada suatu masalah, maka
janganlah dia tampakkan secara terang-terangan, melainkan hendaklah ia pe-
gang tangannya (sang penguasa) dan menyendiri dengannya. Kalau dia (pe-
nguasa) menerima maka itu bagus, namun jika tidak maka dia telah menunai-
kan kewajibannya memberikan nasihat." (HR. Ahmad dalam Musnad-nya:
3/403 dan dishohihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Zhilalul-Jannah:7096)

Komentar para ulama tentang dampak buruk demonstrasi


Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin'rirtF] mengatakan: "Sesungguh-
nya demonstrasi adalah perkara baru yang tidak dikenal pada zaman Rosulul-
loh i{iS, tidak pula pada zaman Khulafaurrosyidin dan para sahabat lainnya. Di
dalamnya terdapat kericuhan dan kekacaubalauan, keributan, dan gangguan
keamanan, sehingga menyebabkan hal ini dilarang. Di samping itu juga terda-
pat pemecahan kaca, pintu dan selainnya, begitu pula ikhtilath (campur baur
antara lakilaki dan wanita) serta mengakibatkan kerusakan, kemungkaran,
dan yang semisalnya." (al-Jawab al-Abhqr:75)
Syaikh al-Allamah Ahmad bin Yahya Muhammad an-Najmi ai,lE, tatkala
mengomentari sebuah kelompok dakwah yang menyimpang dari syari'at beli-
au mengatakan:
"Tqnzhim (organisasi) berupa gerakan pengerahan masa dan demonstrasi (un-
juk rasa), Islam tidak mengenal tindakan semacam ini dan tidak pula menga-
kuinya. Ini merupakan perkara yang baru. Bahkan demonstrasi adalah perbu-
atan orang-orang kafir yang telah ditiru oleh kebanyakan kaum kita (umat Is-
lam). Lantas apakah setiap kali orang-orang kafir melakukan suatu perbuatan
mengharuskan kita menyetujui perbuatan mereka?
Sesungguhnya Islam ini tidak akan menang apabila diraih dengan cara penge-
rahan dan unjuk rasa. Namun, Islam akan menang dengan jihad yang diba-
ngun di atas aqidah yang benar dan jalan yang di tempuh oleh Rosululloh Mu-
hammad iiS. Sesungguhnya para rosul dan pengikut mereka telah mendapat-
kan berbagai macam cobaan, namun mereka tidaklah diperintah melainkan
agar bersabar." (al-Maurid al-Adzbu qz-Zula.l: 225).

Solusi terbaik dalam menyikapi keputusan pemerintah


Mungkin timbul tanda tanya di benak kita: "Bila memang pemerintah
mempunyai sikap yang tak selaras dengan kita, tidak berhukum dengan hu-
kum Alloh d6 atau mungkin telah berbuat kezholiman dan lain-lainnya yang
bersifat kontradiktif (berlawanan) dengan apa yang kita inginkan, lantas ba-
gaimana sikap kita terhadap pemimpin yang demikian? Bolehkah kita membe-
rontak atau mengerahkan masa untuk berdemonstrasi terhadap mereka?"
Jawabannya, sikap yang terbaik bagi kita adalah sabar dan tabah. Janganlah
kita terbawa oleh emosi dan sikap gegabah/serampangan yang kerap kali
menjadikan pelakunya kebablasan tak terkendalikan diri sehingga terjauhkan
dari bimbingan cahaya ilahi dan menyimpang dari rel syar'i serta meniadakan
keikhlasan karena menuntut bagian dari dunia untuk pribadi. Ketahuilah wa-
hai saudaraku Alloh merahmatimu- bahwa sekalipun Islam meme-
rintahkan kepada-semoga
setiap pemimpin untuk berlaku adil dan bijaksana dalam
memimpin dan memakmurkan rakyatnya, namun apabila tidak demikian ke-
beradaannya maka Islam memerintahkan kita agar tetap mematuhi pemerin-
tah selagi tidak memerintahkan kepada kemaksiatan. Kita tidak diperkenan-
kan memberontak demi menghindari timbulnya kerusakan yang lebih besar.
Coba kita renungkan bersama pesan Nabi ffi: "Dan akan dipimpin umat
ini oleh pemimpin yang hati mereka adalah hati setan yang merasuk ke tubuh
manusia." Sahabat Hudzaifah bin al-Yaman +i$- bertanya: "Wahai Rosululloh,
apa yang harus aku lakukan jika menjumpainya?" Beliau menjawab: "Dengar-
kan dan taati pemimpin itu, walaupun punggungmu dipukul dan hartamu di-
rampas, tetap dengarkan dan taatilah." (HR. Muslim: 4785)
Al-Hafizh Ibnu Rojab al-Hanbali'r3,ib menjelaskan: "Dua kalimat ini meng-
himpun kebahagiaan dunia dan akhirat. Wasiat taqwa merupakan kunci keba-
hagiaan akhirat, sedangkan taat kepada pemimpin merupakan kunci kebaha-
giaan dunia." (Jami'ul-Ulum wal-Hikam: 2/ 776*777)
Al-Imam al-Mubajjal Ahmad '+r"H mengatakan: "Penguasa tidak boleh diten-
tang karena pedangnya terhunus." (al-Adab asy -Syar'iyyah: 7 / 797)

falan menuiu negeri yang aman dan tenteram


Semua orang pasti menginginkan hidup bahagia, negeri yang aman dan
tenteram jauh dari huru-hara, serta memiliki pemimpin ideal yang mampu
mengayomi rakyatnya. Maka langkah untuk menggapainya adalah dengan
meninggalkan segala bentuk kezholiman dan kembali kepada jalan Alloh S6,
sebagaimana ditandaskan dalam ayat al-Qur'an :
r'G',,
(g/'; ;*-\ -3K \r.w'*$ti J"4 j.4 I Ks
Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orcrng yang zholim int rcman
bagi sebagian yang lain disebabkqn apa yang mereka usahakan. (QS. al-An'am
[6]:729)
Syaikh al-Allamah Abdurrohman bin Nashir as-Sa'di 'iivg berkata: 'Apabila
hamba banyak melakukan kezholiman dan dosa-dosa maka Alloh Se akan
menjadikan bagi mereka para pemimpin zholim yang mengajak kepada keje-
lekan. Sebaliknya, apabila mereka baik, sholih dan istiqomah dalam ketaatan
maka niscaya Alloh ik akan mengangkat bagi mereka para pemimpin yang
adil dan baik." (Taiisir al-Karimir-Rohman: 239)
Jadi semua yang terjadi di negeri kita tercinta ini merupakan ketetapan
takdir yang sudah ditentukan oleh Alloh de. Semestinya kita menyikapinya de-
ngan saba4 tenang, tawakkal kepada Alloh de. Itulah yang diwajibkan oleh
syari'at, bukan menyikapi dengan sibuk mencaci pemerintah, kudeta, emosi,
demonstrasi, dan tindakan anarkis yang keluar dari jalur Islam. Namun, tidak
berarti kita harus bersikap pasrah, pesimis, mudah Putus asa, dan mengeluh.
Akan tetapi, kita harus berusaha memperbaiki nasib dan keadaan, serta bersi-
kap optimis hanya saja harus tetap dalam koridor syar'i, sebagai perwujudan
firman Alloh ds:
'saJ,iu-;$lqd,lilJiyi"yratr4u\-;r."4e#.'\/l^rt.i6i't\.:..

@ar;cr -*pui{,v3':A
Sesungguhnya Attoh tidak mengubah keadaanl sesustu kaum sehingga mereka
mengubah keodaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. ar-Ro'd [13] : 1 1)
Demikianlah, semoga Alloh $s menjadikan negeri Indonesia ini sebagai
negeri yang aman sentosa dan menjadikan pemimpin-pemimpinnya berlaku
adil kepada rakyatnya, menjauhkan mereka dari perbuatan syirik, bid'ah, dan
maksiat. Itulah yang menjadi harapan kita semua. AIIohuAlam.
a Mukhlis Abu Dzar #iE{

Alloh tidak akan mengubah keadaan mereka, selama mereka tidak mengubah sebab-se-
bab kemunduran mereka.

Buletin memuat
ayat-ayat al-Qur'alt.
Jangan ditaruh
sembarangan !!
Menebar Dakwah
Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah

Volume 4 No. 4
Terbit: Sya'ban 1429 H

langan Dekati Zina


Saudaraku seiman, sungguh sangat sedih hati ini bila melihat kenyataan
yang terpampang di hadapan kita sekarang ini. Pergaulan bebas antara wanita
dan lelaki begitu mudah kita temui dan saksikan, seakan-akan hal itu mempa-
kan hal yang wajar, lumrah, dan biasa. Ditambah lagi, dengan banyaknya
kaum hawa yang dengan sangat mudahnya mempertontonkan auratnya seca-
ra vulgar dan murah hanya demi memperturutkan keinginan hawa nafsunya
atas nama perkembangan mode,/trend yang ada, sedangkan aturan dan nor-
ma yang telah ditetapkan oleh syari'at Islam dipandang dengan sebelah mata.
Inilah di antara sebagian faktor yang ada yang menyebabkan seseorang terje-
rumus ke dalam perbuatan zina. Oleh karena itu, tidaklah heran bila kasus
dan perilaku zina merajalela dan terjadi di mana-mana.
Kemudian, wahai saudaraku, apakah kita pasrah begitu saja dengan kea-
daan yang ada? Bagaimanakah caranya agar kita tidak terjerumus ke dalam
perbuatan zina yang nista itu? Maka marilah kita simak pembahasan berikut,
semoga bermanfaat.

Pengertian "zina"
Ibnu Rusyd 'r3,,tb berkata: "Zina adalah perbuatan seorang lelaki menggauli
wanita di luar pernikahan yang sah atau di luar perbudakan." (Bidayatul-Muj-
tahid:2/324)
Zina termasuk dosa besar
Ketahuilah wahai saudaraku Alloh ik selalu merahmati dan
menjagamu- sesungguhnya Alloh-semoga
dan rosul-Nya tidaklah memerintahkan su-
atu perbuatan melainkan di dalamnya pasti terdapat suatu maslahat (kebaik-
an) yang sangat besar. Demikian pula sebaliknya, tidaklah ada satu perbuatan
pun yang dilarang oleh Alloh ib dan rosul-Nya melainkan di dalamnya pasti
terdapat banyak madhorot (bahaya) dan kerusakan. Salah satunya yaitu Alloh
llig telah mengharamkan perbuatan zina karena di dalamnya terdapat banyak
madhorot serta kerusakan. Dan ia termasuk kekejian dan dosa besar. Alloh $€
berfirman:

@ i# r :u sliLit sK dty:a yi\; F'{ s


Janganlah kamu mendekati zina; sesunggthnya zina itu adalah suatu perbuat-
anyqngkeji dan suaru jolonyangburuk. (QS. al-Isro' l77l:32)
Perhatikanlah wahai saudaraku, di dalam ayat di atas Alloh i$* dengan sangat
tegas melarang untuk mendekati segala hal yang mengantarkan kepada per-
buatan zina, apalagi kalau sampai melakukan perbuatan zina tentu lebih ter-
larang lagi. Dan Alloh de telah mengatakan bahwa zina itu termasuk suatu
perbuatan yang fahisyah (sangat keji) dan sejelek-jelek jalan.
Syaikh Abdurrohman bin Nashir as-Sa'di 'r3,ljg berkata: "Al-Fahi.syah adalah
sesuatu yang dianggap sangatjelek dan keji oleh syari'at, akal sehat, dan fith-
roh manusia karena mengandung pelanggaran terhadap hak Alloh d*, hak wa-
nita, hak keluarga atau suami, dan merusak kehidupan rumah tangga serta
tercampurnya (kacaunya) nasab (garis keturunan), dan berbagai macam keru-
sakan yang lainnya." (Taisir sl-Karimirrohmsn: 457)
Sahabat nabi yang mulia Ibnu Mas'ud a;p, pernah bertanya tentang dosa-
dosa besar kepada Rosululloh S. Beliau bertanya: "Wahai Rosululloh, dosa
apakah yang paling besar di sisi Alloh d6?" Rosululloh $ menjawab: 'Apabila
engkau menjadikan bagi Alloh ilki sekutu (tandingan) padahal Dia yang men-
ciptakan dirimu." Ibnu Mas'ud bertanya lagi: "Kemudian apa?" Nabi ;{s menja-
wab: 'Apabila engkau membunuh anakmu karena khawatir/takut dia makan
bersamamu." Beliau bertanya lagi: "Kemudian apa?" Beliau menjawab: 'Apa-
bila engkau menzinai istri tetanggamu." Kemudian Rosululloh ffi membaca-
kan ayat tentang sifat-sifat hamba-hamba Alloh ar-Rohman), di antaranya
adalah firman Alloh $# dalam Surat al-Furqon [25]: 6849. (Lihat HR. al-
Bukhori: 4477, 6877, Muslim: 86)
Al-Imam Ahmad bin Hanbal ('iE: "Saya tidak mengetahui dosa yang lebih be-
sar setelah pembunuhan daripada dosa zina." (ad-Da'wad-Dawq.':230)
Ibnu Mundzirii6 berkata: '?ara ulama bersepakat tentang haramnya
zina." (al-Ijma': 160)

fauhilah sarana yang menuju kepada zina!


Wahai saudaraku, kalau kita telah mengetahui bahwa zina hukumnya ha-
ram dan termasuk dosa besar berdasarkan al-Qur'an, as-Sunnah, dan ijmak
(kesepakatan) para ulama, maka wajib bagi kita untuk menjaphinya dan juga
menjauhi segala sarana,/jalan yang dapat menghantarkan kepadanya. Sesung-
guhnya bersabar untuk tidak masuk ke jalan-jalan tersebut lebih mudah dari-
pada bersabar untuk tidak berzina ketika sudah ada di dalamnya. Dan di anta-
ra jalan-jalan tersebut adalah:
1. Memandang wanita dan auratnya, termasuk waiahnya
Alloh $i; melarang hamba-Nya mengumbar pandangan dan melihat sesua-
tu yang haram dilihat, karena akan membangkitkan nafsu seseorang dan men-
jerumuskannya ke dalam perbuatan keji. Sebaliknya, Alloh &i memerintah
para hamba-Nya agar menundukkan pandangan. Alloh $!j berfirman:

'Fai iyf6 li a;y, r\ je sp FJ "ui &:"v g,S


( .92 o.l'
rt-fi7
Kqtakonlah kepada orang laki-lakiyang berimqn: "Hendaklah mereka mens.hsn
pandangannya, dan memelihara kemaluannyo"; yaftg demikian itu adalah lebih
suci bagi mereka. Suungguhnya Alloh Maha mengetahui apa yang mereka per-
buat." (QS. an-Nur l24l:30)
Kepada kaum wanita, Alloh juga memerintahkan agar menahan pandangan-
nya terhadap laki-laki dan menjaga kemaluannya. Dan oleh karena menutup
jalan menuju zina pula, Alloh d6 memerintahkan para wanita yang beriman
agar menutup auratnya (lihat Surat an-Nur l24l: 37).
Berdasarkan penjelasan di atas, jelaslah bahwa menyaksikan TV atau
videoACD atau lainnya yang menampilkan wanita-wanita dengan membuka
aurat dan berhias,/bersolek termasuk jalan kepada zinayang diharamkan oleh
Alloh ds. Demikian pula majalah-majalah atau gambar-gambar.
2. Pendengaran
Pendengaran pun bisa menjadi jalan mendekati zina, bila mendengarkan
nyanyian-nyanyian wanita yang bukan mahromnya. Apalagi kalau diiringi
musik sedang isi (lirik)nya tentang cumbu rayu atau cinta kasih dan lain-lain'
Oleh karena itu, Alloh &iberfirman kepada istri-istri Nabi;{S yang merupakan
teladan bagi seluruh kaum wanita muslimah:

@6 ult'i i'# s p t -* 9,sji gY ; ior";#,tl*i ....

.... Maka janganlah kamu tunduk' dalam berbicara sehingga berkeinginanlah


orang yqng ada penyakit dalam hotinya2 dan ucapkonlah perkataan yang baik.
(QS. al-Ahzab [33]: 32)
3. Pergaulan bebas antara laki-laki dan wanita
Ini
adalah jalan yang paling banyak menjerumuskan manusia kepada
zina. Betapa banyak terjadi perzinaan yang penyebabnya adalah perkenalan
mereka di kantor, atau keakraban mereka di sekolah, atau perjumpaan mere-
ka di kendaraan umum, dan lain-lain. Alloh &;'berfirman:

p A:t rV ;, t o c:"c
jn:'w:v Au(tg....
L ,,

@ TJA;PL',|'3:.
Apabila kamu meminta sesustu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi),
mq.ka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hati-
mu dqn hati mereka. (QS. al-Ahzab [33]: 53)
4. Kholwat (berduaan) dengan seorang wanita yang bukan mahromnya
Ini lebih berbahaya dari yang ketiga. Tidaklah seorang lakilaki berduaan
dengan seorang wanita yang bukan mahromnya melainkan yang ketiganya

Yang dimaksud dengan "tunduk" di sini ialah berbicara dengan sikap yang menimbulkan
keberanian orang bertindak yang tidak baik terhadap mereka.
Yang dimaksud dengan "dalam hati mereka ada penyakit" ialah orang yang mempunyai
niat berbuat serong dengan wanita, seperti melakukan zina.
adalah setan. Rosululloh ffi bersabda: 'Janganlah seorang lakilaki berdua-du-
aan dengan wanita, kecuali dengan mahromnya." (HR. al-Bukhori: 5233,
Muslim:1341)
Beliau M juga bersabda: 'Janganlah salah seorang dari kalian berdua-duaan
dengan seorang wanita karena setan akan menjadi yang ketiganya." (HR. Ah-
mad: 1,/18, at-Tirmidzi: 1171, dishohihkan oleh Syaiktr al-Albani dalam Sho-
hih Sunan at-Tirmidzi: I/597)
Maka termasuk jalan mendekati zina, kepergian seorang perempuan ber-
sama sopirnya, tinggalnya seorang lelaki di rumah bersama pembantu perem-
puannya, atau lainnya dari bentuk-bentuk kholwat walaupun asalnya berniat
baik seperti mengantarkan wanita ke tempat tertentu. Demikianlah wahai
saudaraku, seluruh jalan-jalan kepada zina sudah Alloh tutup. Dan semua itu
sudah Alloh haramkan dalam satu ayat:
b

@ ""'ir(\-;F'ls
Dan janganlah kamu mendekati zina.... (QS. al-Isro'l17l: 32)
Wahai saudaraku, kembalilah kepada Alloh dc dan bertaubatlah kepada-
Nya sesungguhnya dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Ketahuilah se-
sungguhnya Alloh i$* mempersiapkan kenikmatan-kenikmatan dan kelezatan-
kelezatan di sisiNya yang jauh lebih baik dan lebih kekal untuk orang-orang
yang beriman dan bertawakal kepada-Nya serta menjauhi dosa-dosa besar
dan fahisyah. Dan Alloh tki juga mengatakan bahwasanya di antara sifat-sifat
orang mukmin yang akan beruntung adalah seorang yang menjaga kemaluan-
nya dari zina (lihat Surat asy-Syuro l42l: 36-37 dan Surat al-Mukminun
l23l: s-7).
Demikianlah, wahai saudaraku, pembahasan yang dapat kami ketengah-
kan pada kesempatan kali ini. Akhirnya, marilah kita berdo'a kepada Alloh .*E
agar dihindarkan dari segala perbuatan yang hina, nista, dan dimurkai oleh-
Nya. Marilah kita selalu meningkatkan kualitas iman dan ketakwaan kita ke-
pada Alloh gs, karena dengan takwa kita akan selalu terjaga. Wallohu AIam.
a Abu Harits as-Sidawi '*W

lnsya Alloh membahas:


::::l:,],::l:l]:E:,D.
l"S li:]:
:.:,:
.:i.:i:.
.,::::lll:
:i:]:
1. Menuai Pahala di Bulan Romadhon
2. Riya' Perusak Amal
:,, ., ::

B,..lil..H4.N...,....,.H..HiPA.N 3. Belumkah tiba saatriya Anda bertaubat?


:,
.,,,.., ..,,
::,.,RO,MAIDIH,$.N,.
., .842 9 4. Semua Agama Sama?

Buletin memuat
ayat-ayat al-Qur'an.
Jangan ditaruh
sembarangan!!
Menebar Dakwah
Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah
vaT t4,
Volume 5 No. 1
Terbit: Romadhon 1429H

i Menuai Pahala ,ayj;


di Bulan Penuh Berkah

Wahai saudaraku, sesungguhnya kita semua tengah menyambut tamu yang


agung, tamu yang mulia, yang tidak datang kepada kita melainkan satu kali
saja dalam setahun. Iajarang mengunjungi kita, hingga kita sangat cinta kepa-
danya. Tamu yang membuat hati berdebar-debar karena cinta kepadanya dan
jiwa-jiwa yang beriman pun sibuk untuk beribadah kepada Robbnya pada saat
itu juga. Ya, itulah bulan Romadhon. Bulan musim kebajikan, di mana nikmat
Alloh t$# pada bulan tersebut melebihi dari bulan-bulan yang lainnya. Oleh ka-
rena itu bagi setiap insan yang beriman ia akan selalu berusaha untuk berpacu
dan berlomba dengan saudara-saudara muslim yang lainnya untuk merengkuh
keutamaan dan kemuliaan yang ada di dalamnya. Rosululloh ffi telah menje-
laskan melalui sabda dan perbuatan beliau tentang amalan-amalan kebaikan
yang dapat dilakukan pada bulan yang mulia ini. Di antaranya:

1. Puasa
Puasa pada bulan Romadhon hukumnya wajib. Dan pahala yang didapat
tidaklah sedikit.
Rosululloh M bersabda: "Barang siapa berpuasa Romadhon karena lman
dan mengharap pahala (dari Alloh $#), maka diampuni dosanyo yang telah
lalu." (HR. al-Bukhori: 38, Muslim: 760)
Dalam hadits yang lain beliau bersabda: "Setiap amal kebaikan anak Adam
akan dilipatgandnkan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Alloh t&s
mengatakan: 'Kecuali punsa, maka sesungguhnya puasa itu untuk-Ku, dan
Akulah yang akan mengganjarnya, karena dia telah meninggalkan syahwat,
mnkan dan minumnya oleh sebab taat kepadn-Klr.'" (HR. Muslim: 1151)
Namun wahai saudaraku, pahala yang sedemikian besar itu tidaklah akan
kita dapatkan hanya dengan sekadar meninggalkan makan dan minum saja,
melainkan dengan menjadikan pendengaran, penglihatan, lisan (ucapan), dan
seluruh anggota badan ikut berpuasa.
Rosululloh ffi bersabda: "Puasa adalah perisai. OIeh sebab itu, apabila salah
seorang di antara kalian berpuasa maka tinggalkanlah perkataan-perkataan
keji dan fasik serta perkataan-perkataan dusta; apabila ada orang lain men-
celamu maka katakanlah: 'Sesungguhnya aku sedang berpuasa, sesungguh-
nya aku sedang berpuasa'." (HR. al-Bukhori: 1894, Muslim: 1151)
2. Sholat tarawih
Sholat tarawih sunnah dikerjakan secara berjama'ah sepanjang malam bu-
lan Romadhon. Rosululloh ffi bersabda: "Sesungguhnya barang siapa yang
mengerjakan sholat tarawih bersama irnam hingga imam berpaling (selesai),
maka dicatat baginya seperti sholat satu malam penuh." (HR. Abu Dawud:
1375, an-Nasa'i: 1606. Dishohihkan oleh Syaikh al-Albani dalarn Shohih
Sunan Abu Dawud:1/380)
Dan tentang keutamaannya, Nabi ffi bersabda: "Barang siapa sholat m.alam
pada bulan Romadhon dengan penuh keimanan dan mengharap pahnla, nis-
caya diampuni dosanya yang telah lalu." (FR.. al-Bukhori: 37, Muslim: 759)
Adapun petunjuk yang paling sempurna tentang jumlah bilangan (roka'at) sho-
lat malam di bulan Romadhon atau selainnya adalah 11 roka'at sesuai dengan
hadits Nabi ffi yang shohih, karena beliau adalah contoh dan qudwah (teladan)
yang sempurna.

3. Bershodaqoh
Nabi s adalah orang yang paling dermawan, terlebih-lebih pada bulan
Romadhon. Beliau selalu mengeluarkan shodaqohnya seperti angin yang ber-
hembus (lihat HR. an-Nasa'i: 2097, dishohihkan oleh Syaikh al-Albani dalam
Shohih Sunan an-Nasa'i: ll9l).
Dan termasuk bentuk shodaqoh sebagaimana yang telah dicontohkan oleh sa-
lafush-sholih (para pendahulu kita dari kalangan orang-orang sholih) adalah
menghidangkan makanan kemudian mengundang orang lain untuk makan ber-
samanya.

4. Memberi makanan untuk berbuka kepada orang yang


berpuasa
Sungguh Rosululloh g
telah menganjurkan dan menetapkan atas hal ter-
sebut dengan banyak dan besarnya pahala. Beliau i[s bersabda: " Barang siapa
memberi makan orang yang berpuasa, mnka baginya pahala semisal orang
yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala (orang berpuasa tersebut) sedikit
pun." (HR. at-Tirmidzi: 807, dishohihkan oleh Syaikh al-Albani dalarn Shohih
Sunan at -Tirmidzi: I I 424)

5. Bersungguh-sungguh dalam membaca al-Qur'an


Bulan Romadhon adalah bulan diturunkannya al-Qur'an.r Maka selayak-
nya bagi seorang hamba yang muslim untuk memperbanyak membacanya, /a-
dabbur dan memahami maknanya, serta menangis ketika membacanya atau

' Lihat al-Qur'an Surat al-Baqoroh [2]: 185.


TAHUN KE-3 VOLUME 5 NO. 1

mendengarkannya dengan penuh rasa khusyuk dan cinta karena Alloh tini se-
rnata. Dengan demikian al-Qur'an akan dapat membekas dan menggetarkan
hati serta menambah rasa takut kepada Alloh il#.

6. Duduk di masjid sampai matahari terbit


Sahabat Anas bin Malik.$. meriwayatkan bahwa Nabi S bersabda: "Ba-
rang siapa sholat shubuh secara berjama'ah, kemudian duduk berdzikir kepa-
da Alloh {li$ sampai terbimya matahari, kemudian sholat dua roka'at; maka
sungguh baginya pahala semisal orang yang mcngeriakan haji dan umroh se-
cara sempurna, secara sempurno, secara sempurna." (HR. at-Tirmidzi: 586,
dishohihkan oleh Syaikh al-Albani dalarn Shohih Sunan at-Tirmidzi: 11324)
Dan ini berlaku untuk setiap hari, maka bagaimana bila dilakukan pada hari-
hari bulan Romadhon?!

7. l'tikaf di masjid
I'tikaf adalah suatu ibadah yang di dalamnya terkumpul banyak ketaatan,
seperti: membaca al-Qur'an, sholat, berdzikir, berdo'a, dan sebagainya'
I'tikaf sangat ditekankan pada 10 hari yang akhir bulan Romadhon, karena di
dalamnya terdapat malam lailatul-qodar yang di saat itulah dilakukan khol-
wah syar'iyyah (menyendiri dan berdiam diri mengingat Alloh $c)'
Dalam sebuah hadits diriwayatkan: "Adalah Nabi ffi selalu beri'tikaf di bulan
Romndhon selama l0 hari, dnn pada tahun meninggalnya beliau bei'tikaf se-
lama 20 hari." (HR. al-Bukhori: 2044)

8. Melakukan umroh
Rosululloh ffi bersabda: "Umroh di bulan Romadhon (pahalanya) semi-
sal orang yang melakukan haji." (HR. al-Bukhori: 1782)
Dan dalam riwayat lain disebutkan: "Umroh di bulan Romadhon menyamai
(pahala) haji bersamaka. " (HR. Muslim: 1256)

9. Mencari malam lailatul-qodar


Malam lailatul-qodar adalah malam yang lebih baik daripada seribu bu-
lan.2 Rosululloh$ selalu menghidupkan malam lailatul-qodar dan memerin-
tahkan kepada para sahabatnya agar berusaha meraih malam lailatul-qodar'
Beliau pun membangunkan keluarganya pada sepuluh malam yang akhir di
bulan Romadhon berharap agar bisa meraih malam lailatul-qodar tersebut.

dengan penuh keimnnan dan mengharap pahala (di sisi Alloh), niscaya al<an
diampuni dosanya yang telah lalu." (IJF.. al-Bukhori: 1901, Muslim: 760)

' Lthat firman Alloh dd dalam Surat al-Qodr l97l: 1-3.


BULETIN AL FURQON

Malam lailatul-qodar itu terdapat pada bilangan ganjil, sepuluh hari akhir
pada bulan Romadhon. Dari Aisyah ,;$., beliau berkata: "Wahai Rosululloh,
apa yang aku ucapkan bila mendapati malam lailatul-qodar? Rosululloh S
menjawab: "Ucapkanlah:

* iLviU\ Li WC13t:i
(Ya Alloh, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan cinta dengan pengam-
punan, (oleh sebab itu) ampunilah dosa-dosakz)." (HR. at-Tirmidzi: 3513,
Ibnu Majah: 3850; dishohihkan oleh Syaikh al-Albani dalarn Shohih Sunan at-
Tirmidzi:31446)

l0.Memperbanyak dzikir, do'a, dan istighfar


Wahai saudaraku, malam-malam dan hari-hari bulan Romadhon adalah
waktu-waktu yang dimuliakan, maka ambillah kesempatan tersebut dengan
memperbanyak dzikir dan do'a, terutama pada waktu-waktu yang mustajabah
(terkabulkan do'a), seperti: ketika akan berbuka, sepertiga malam yang akhir,
beristighfar pada waktu makan sahur, dan pada saat-saat di hari Jum'at teruta-
ma sekali di akhir hari pada hari Jum'at.
{< t< {< {< t< ,r

Demikianlah wahai saudaraku secercah nasihat dan juga hadiah yang da-
pat kami haturkan kepadamu dengan hati yang tulus dan cinta karena Alloh $6
semata. Kita berdo'a kepada Alloh slb semoga mengumpulkan kita dalam kam-
pung keselamatan yang senantiasa mengalir rahmat-Nya. Amtn. Wallohu
A'lam.
rA Abu Harits as-Sidawi ,*W

1. Hukum Jabat Tangan Dengan Lawan Jenis


2. lstiqomah Dalam Beramal
5. Tujuan Penci ptaan Manusia
4. Siapakah Ahlus-Sunnah yang hakiki?

W sr

Butetin memuat Fl
ayat-ayat al-Qur'an. i!
Jangan ditaruh I !
sembaranqan !! I I
;*ll
Menebar Dakwah
Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah

Volume 5 No. 2
Terbit: Romadhon 1429H

Riya) ffi;
Perusak Amal

Syirik adalah dosa yang paling besar dan mempunyai akibat yang sangat
fatal. Syirik bisa membatalkan dan meluluhlantakkan sebagian atau bahkan
keseluruhan amal kebaikan seseorang. Betapapun tingginya kedudukan sese-
orang semasa hidup di dunia, namun bila dia selalu berbuat syirik kepada
Alloh i$E kemudian dia meninggal dunia dalam keadaan belum bertaubat ke-
pada Alloh f!a; dengan taubat yang sebenar-benarnya maka sungguh dia ada-
lah orang yang merugi dan celaka. Dan di antara bentuk perbuatan syirik itu
ialah riya'. Oleh karena itu, setiap hamba yang menginginkan keselamatan
bagi dirinya tentu harus mengenal dosa dan bahaya syirik ini, sehingga dia
bisa menjauhinya dengan sejauh-jauhnya.

Pengertian Riya'
Secara bahasa, riya'berasaldari kata ru'yah <L;o) ) yang berarti peng-
lihatan (lihat M u'j amul -Was ith: 320).
Adapun secara istilah, riya' yntu seorang hamba melaksanakan ibadah yang
dapat mendekatkan diri kepada Alloh {}*i, namun tidak menginginkan (balas-
an dari) Alloh 36 melainkan menginginkan dunia (lihat al-Ikhlns:94)
Imam al-Qurthabi ttrW' berkata: "Hakikat riya' ialah menginginkan dunia
dalam ibadah, dan asalnya ialah menginginkan kedudukan di hati manusia."
(al-J ami' Li Ahkamil-Qur' an: I0l 144).
Al-Hafizh Ibnu Hajar $tE menyatakan: "Riya' ialah menampakkan ibadah
dengan tujuan agar dilihat manusia, lalu mereka memuji pelaku amalan terse-
but." (Fathul - B ari : 1l I 33 6)

Penyebab Riya'
Wahai saudaraku, sesungguhnya suatu akibat itu tidaklah terjadi kecuali
apabila ada sebabnya. Demikian pula riya', ia tidak akan terjadi kecuali bila
ada sebab-sebabnya. Dan di antara sebab-sebab riya' adalah sebagai berikut:
1. Lemahnya kadar dan tingkat keimanan kepada Alloh t$S
Iman adalah keyakinan dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan diamal-
kan dengan perbuatan. Iman bisa bertambah (menguat) dan bisa juga berku-
rang (melemah). Iman akan kuat karena melakukan ketaatan dan iman akan
lemah jika melakukan kemaksiatan. Oleh karena itu, ketaatan tidak akan ter-
laksana kecuali karena kuatnya keimanan yang dimiliki. Begitu pula maksiat,
ia tidak akan terlaksana kecuali karena lemahnya keimanan kepada Alloh $8.
Rosululloh S bersabda: "Tidaklah seorang pezina melakukan perzinaan
ketika ia dalam keadaan mukmin (kuat imannya). Dan tidaklah seorang pen-
curi melakukan pencurian ketika ia dalam keadaan mukmin (kuat
imanny a). " (HR. al-Bukhori : 6782)
Hadits di atas mengisyaratkan bahwa perbuatan zina dan mencuri dilakukan
oleh manusia karena lemah imannya. Demikian pula riya' tidak akan dilaku-
kan oleh manusia kecuali karena lemahnya iman.

2. Kebodohan
Kebodohan adalah sumber segala kejelekan, sedang ilmu adalah sumber
segala kebaikan. Tidaklah manusia menjalankan ketaatan kecuali karena dia
berilmu. Sebaliknya, tidaklah manusia melakukan kemaksiatan kecuali kare-
na dia bodoh.
Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah 'ii)H berkata: "Segala kemaksiatan ber-
sumber pada kebodohan. Seandainya manusia mengetahui ilmu nafi' (yang
bermanfaat) niscaya dia tidak melakukan kemaksiatan." (al-Hasanah was-
Sayyi'ah:9)
Dan riya' termasuk perbuatan maksiat kepada Alloh Sts. Oleh karena itu,
orang yang berbuat riya' adalah orang yang bodoh.

Bahaya Riya'
Sungguh Rosululloh ffi merasa sangat khawatir terhadap bahaya riya'
atas umat Islam ini melebihi kekhawatiran beliau terhadap bahaya Dajjal.
Beliau ffi pernah bersabda: "Maukah kalian aku beri tahu sesuatu yang lebih
aku takutkan pada kalian daripada Dajjal?" Kami (para sahabat) mengatakan:
"Tentu." Beliau bersabda: "Syirik khofi (yang tersembunyi), yaitu seseorang
mengerjakan sholat lalu ia membaguskan sholatnya karena melihat seseorang
memandangnya." (HR. Ibnu Majah: 4204, dihasankan oleh Syaikh al-Albani
dalam al-Misykah:5333 dan Shohih Sunan lbnu Majah:31371)
Dan beliaujuga bersabda: "Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan pada
diri kalian adalah syirik ashghor (kecil)?" Mereka (para sahabat) bertanya:
'Apakah syirik kecil itu wahai Rosululloh?" Beliau menjawab: "Riya'." (HR.
Ahmad: 51428, al-Baihaqi: 6831; dishohihkan oleh Syaikh al-Albani dalam
Shohih Targhib wat-Tarhib: 11120)
Adapun bahaya riya' adalah:

1. Hati tidak tenang


Orang yang melakukan amal karena riya' hatinya tidak akan pernah me-
rasa tenang. Sebab hatinya senantiasa terbawa oleh orang-orang yang diha-
TAHUN KE-3 V(

dapinya. Manakala orang yang dihadapinya memujinya maka dia senang, dan
bila tidak memujinya maka dia susah dan gundah hingga hatinya selalu ter-
ombang-ambing oleh manusia yang dihadapinya.
2. Terhapusnya amalan yang terkena riya'tersebut
Tidak diragukan bahwa riya' membatalkan dan menghapus amalan sese-
orang. Dalam sebuah hadits qudsi Alloh $E berfirman: "Aku paling kaya, ti-
dak bunh tandingan dan sekutu. Barang siapa beramal menyekutukan-Ku
kepada yang lain, makn Aku tinggalkan amalnya dan nndingannya." (HR.
Muslim:2985)
Sesungguhnya suatu ibadah yang dilakukan tanpa dilandasi keikhlasan
kepada Alloh i!* tidak akan berpahala, sia-sia, bahkan pelakunya akan dicam-
pakkan ke dalam siksa yang pedih; meskipun ibadah atau ketaatan itu terma-
suk amalan yang besar seperti berinfaq dalam menegakkan kebaikan, meme-
rangi orang-orang kafir, menuntut ilmu syar'i, dan lain-lain.
Rosululloh g telah mengabarkan bahwasanya manusia pertama kali yang
akan diputuskan hukuman padanya adalah seorang yang berperang (ihad) di
jalan Alloh {Hi agar disebut pemberani, seorang yang belajar ilmu lalu menga-
jarkannya serta membaca al-Qur'an agar disebut orang alim dan qori' (ahli
membaca al-Qur'an), dan seorang yang diluaskan hartanya oleh Alloh fljg ke-
mudian dia berinfaq agar disebut dermawan; yang kesemuanya itu akhirnya
diseret pada wajahnya dan dilemparkan ke dalam neraka. (Lihat HR. Muslim:
3s27)
Kiat Mengobati Penyakit Riya'
Wahai saudaraku, mengingat begitu bahayanya penyakit ini maka perlu
sekali bagi kita untuk mengetahui kiat (cara) menghindarinya, di antaranya:
1. Membiasakan diri untuk menyembunyikan dan merahasiakan
amal ibadah
Hal ini telah banyak dicontohkan oleh para salaf (pendahulu) kita yang
sholih. Mereka berusaha menyembunyikan amalan yang dapat disembunyi-
kan untuk menghindari riya' dan menjaga/mengawasi hati-hati mereka terha-
dap amalan yang tidak mungkin dapat disembunyikan, seperti: memberi con-
toh dan pengajaran kepada manusia tentang suatu amalan yang diharapkan
dengannya mereka akan mengikuti untuk melakukan amalan tersebut.
2. Mengetahui dan mengingat bahaya riya'
Termasuk yang dapat menolak riya' adalah pengetahuan seseorang bahwa
riya' tidak memberikan manfaat sedikit pun, bahkan menimbulkan banyak
madhorot (bahaya) di dunia dan akhirat. Riya' dapat menyulut kemurkaan dan
kemarahan Alloh i$i; sehingga seseorang yang riya' akan mendapatkan kerugi-
an di dunia dan akhirat. Apabila hal ini disadari dengan baik maka akan tim-
bullah rasa takut dan tidak suka terhadap perbuatan tersebut. Apalah artinya
pujian dan sanjungan yang didapatkan kalau hanya membuat Alloh & murka'

3. Berdo'a
Sahabat yang mulia, Abu Musa al-Asy'ari .,gt: berkata: "Pada suatu hari
Rosululloh S berkhotbah di hadapan kami: 'Wahai sekalian manusia, takut-
lah akan syirik ini (riya') karena ia lebih tersembunyi daripada langkah kaki
seekor semut.' Lalu salah seorang bertanya: 'Ya Rosululloh, bagaimana kita
mewaspadainya?' Beliau menjawab: 'Berdo'alah dengan do'a ini:

i LrJ tyfiriaxw q:);: bi :y I'sy(t'&)\


^A:j
(Ya Alloh, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari mempersekutu-
kan-Mu dengan sesuatu yang kami ketahui dan kami memohon ampunan ke-
pada-Mu (dari mempersekutukan-Mu) dengan sesuatu yang tidak kami keta-
hui);" (HR. Ahmad: 41403; Syaikh al-Albani berkata (Shohih Targhib wat-
Tarhib: Ill2l): "Hadits ini hasan lighoirihi.")

*{<**xt(

Wahai saudaraku, ikhlaskanlah seluruh amalmu kepada Robb-mu dan


ikutilah selalu petunjuk nabimu niscaya engkau akan memperoleh kelapang-
an dalam hidupmu. Janganlah engkau kotori hatimu dengan riya' karena ia
hanya akan membuat dirimu celaka. Cukuplah Alloh $b sebagai penolong
dan saksi atas amal kebaikanmu.
Mudah-mudahan sedikit yang telah kami sampaikan kepadamu ini ber-
manfaat bagimu dan bagi kaum muslimin semuanya. Akhirnya, mudah-mu-
dahan Alloh dg senantiasa menunjukkan kita jalannya yang lurus dan menja-
ga hati-hati kita dari syirik dan segala macam kejahatan lainnya. Wallohu
A'lam.
A Abu Harits as-Sidawi {*W

Buletin memuat
ayat-ayat al-Qur'all.
Jangan ditaruh
sembarangan !!
Menebar Dakwah
Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah

Volume 5 No. 3
Terbit: Romadhon 1429H

Belumkah Tiba Saatnya 4;ffi,6*-a


Anda Bertaubat?
Dunia adalah agenda persoalan. Hidup adalah berjalan dan berusaha mena-
paki persoalan. Makin hari, usia makin bertambah dan makin banyak pula per-
soalan yang harus diatasi. Makin jauh kaki melangkah, makin beraneka ragam
pula problem yang dihadapi. Selama masih hidup di dunia manusia akan selalu
berjumpa dengan kesalahan. Tetapi bagi orang yang membiasakan diri memba-
ca istighfar dan bertaubat kepada Alloh lH, niscaya Alloh tk akan memberikan
kemudahan dan jalan keluar dari kesulitan yang dihadapinya. Sehari pun kita ti-
dak akan pernah seperti malaikat yang sama sekali tidak pernah berbuat maksi-
at kepada Alloh dg dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya. Akan
tetapi, kita adalah manusia yang sangat mungkin berbuat kesalahan. Setiap
hamba yang sholih yang pernah engkau temui pastilah berbuat kesalahan dan
dosa. Maka kapan lagi kita bertaubat kalau bukan mulai sekarang? Ingat, kita ti-
dak mengetahui kapan ajal datang menjemput kita.

Makna Taubat
Taubat berasal dari kata 7; +i- +e yang berarti pulang atau kembali.
Adapun secara istilah, taubat adalah kembali dari maksiat kepada Alloh dg me-
nuju ketaatan kepada-Nya. (Lihat Syarh Riyadhush-Sholihin: l/60 cet. Makta-
batush-Shofa)
Imam ar-Roghib al-Ashfahani 6ia menerangkan: "Dalam istilah syara', taubat
adalah meninggalkan dosa karena keburukannya, menyesali dosa yang telah di-
lakukan, berkeinginan kuat untuk tidak mengulanginya, dan berusaha melaku-
kan apa yang bisa diganti. Jika keempat hal itu telah terpenuhi berarti syarat
taubatnya telah sempurna." (al-Mufrodat fi Ghoribil-Qur'an, dari asal kata
"tauba" hlm. 76)

Anjuran Bertaubat
Alloh $6 telah berfirman:

@iiF
\?Z - {\ai,, } ;.;lt'i"iw At iL\i -J s
.... Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Alloh, hai orang-orang yang beri-
man supayo kamu beruntung. (QS. an-Nur l2al:31)
Dan berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Aghor bin Yassar al-Muzani .,$;,
Rosululloh ffi bersabda: "Wahai mqnusia bertaubatlah kepada Alloh dan min-
BULETIN AL FURQON

talah ampun kepada-Nya, sesungguhnyio ,oyo bertaubat dalam sehari sebanyak


seratus kali." (HR. Muslim: 2702)
Syaikh Salim bin 'Id al-Hilali'ri*i4 mengatakan: "Faedah hadits ini adalah me-
nunjukkan kewajiban bertaubat pada setiap individu, karena (makna dari) suatu
perintah adalah menunjukkan hukum wajib, sedangkan perintah tersebut dituju-
kan kepada semua manusia tanpa terkecuali." (Bahjatun-Nazhirin: l/53)

Taubat Adalah Sebaik-baik Jalan


Sudah menjadi karakteristik (ciri) makhluk yang bernama "manusia" bahwa
ia sulit terhindar dari salah dan dosa. Rosululloh ffi bersabda: "Setiap anak
Adam melakukan kesalahan. Dan sebaik-baik pelaku kesalahqn ialah mereka
yang bertaubat " (HR. at-Tirmidzi: 2499,Ibnu Majah: 4251; dishohihkan oleh
Syaikh al-Albani dalam al-Misykah no.234l)
Orang yang baik bukanlah orang yang tak punya kesalahan, sebab semua
orang pasti pernah berbuat kesalahan kecuali Rosululloh ffi. Orang baik adalah
orang yang segera menyadari kesalahannya apabila berbuat salah, kemudian ia
jadikan kesalahannya itu sebagai pelajaran untuk tidak diulangi lagi. Inilah
orang yang telah digambarkan oleh Alloh dalam al-Qur'an:

fi fo.3$:'i,i,t^:"16'trti\)ftaf -#\i:(tii@\]stiy1,ii3
@ i;ta f s\ isu V\' H | 6t JY+}!ai';+i
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengeriakan perbuatan keji atau meng-
anialta diri sendiri, mereka ingat akan Alloh, lalu memohon ctmpun terhadap
dosq-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripa-
da Alloh? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka
mengetahui. (QS. Ali Imron [3]: 135)

Kriteria Taubat Nashuhal


Orang yang bertaubat dengan taubat nashuha adalah orang yang menjadi-
kan taubatnya sebagai momentum introspeksi total; seberapa jauh ia telah me-
lenceng dari tujuan hidupnya yang hakiki, seberapa banyak keteledoran dan ke-
sia-siaan telah diperbuat. Kemudian orang tersebut berusaha untuk tidak meng-
ulangi segala dosa yang pernah dilakukan dan berusaha untuk melaksanakan se-
gala perintah Alloh $s dan Rosul-Nya. Itulah yang dinamakan "taubat nashuha".
Imam an-Nawawi'ir)H' pernah mengatakan: "Para ulama berkata: 'Bertaubat dari
setiap dosa hukumnya wajib. Apabila kemaksiatan tersebut antara hamba de-
ngan Alloh $iS dan tidak berkaitan dengan hak orang lain, maka dalam hal ini
ada tiga syarat:

' Taubat nashuha ralah taubat yang sebenar-benarnya.


1. Meninggalkan setiap perbuatan dosa
2. Menyesali perbuatan dosa yang pernah dilakukan
3. Berniat tidak akan mengulangi perbuatan dosa
Apabila salah satu syarat ini tidak terpenuhi maka taubatnya tidak sah. Dan jika
taubatnya itu berkaitan dengan hak manusia maka syaratnya ada empat. Yaitu
Ketiga syarat di atas dan yang keempat ialah hendaklah ia membebaskan diri
(memenuhi) hak orang lain tersebut. Jika berbentuk harta benda atau sejenisnya
maka ia harus mengembalikannya. Jika berupa had (huktman) tuduhan atau se-
jenisnya maka ia harus memberinya kesempatan untuk membalasnya atau me-
minta maaf kepadanya. Jika berupa ghibah (menggunjing) maka ia harus me-
minta maaf."' (Riy adhush- Sholihin: 33)

Taubat dari Pelanggaran Atas Hak Manusia


Karena beratnya pelanggaran atas hak-hak manusia dan biasanya hal ini ter-
jadi diiringi pertengkaran dan permusuhan, taubat dari dosa ini dilakukan de-
ngan dua cara:
Pertama: Orang yang telah berbuat aniaya hendaklah mengembalikan hak itu
kepada orang (yang teraniaya)jika masih hidup atau kepada ahli warisnyajika
telah mati.
Kedua: Dengan meminta dihalalkan olehnya (yang teraniaya), setelah ia mem-
beritahukannya, jika itu adalah hak harta, aniaya atas tubuhnya atau tubuh orang
yang ia warisi. Seperti disabdakan oleh Rosululloh ffi: "Barang siapa yang te-
lah melakukan kezholiman kepada saudaranya, baik harta maupun harga diri,
maka pada hari ini hendaklah ia meminta dibebaskan, sebelum datang hari
yang ketika itu tidak berguna dinar dan dirham kecuali amal kebaikan dengan
tanggungqn dosa keburukan. " (HR. al-Bukhori: 2449, lthmad:21506)

Taubat dan lstighfar Adalah Kunci Rezeki


Hal ini berdasarkan apa yang disebutkan dalam al-Qur'an tentang kisah
Nabi Nuh i,yg tatkala berkata kepada kaumnya:

VV4rLAt;:\ai;*-i@':gir<I;ypl3\r'-i;si3,tii
@, yA 4 Ue,Jql+ 4 W" 14 3 J, ?Vf t# ; @
'Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohon ampunlah kepada Robbmu
sungguhnya Dia adalah Maha Pengampun- niscaya Dia akan mengirimkan
-se'
hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta d.an anak-anakmu,
dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya)
untuhnu sungai-sungat. "' (QS. Nuh [71]: 10-12)
Al-Hafizh Ibnu Katsir $iH berkata: "Maknanya, jika kalian bertaubat kepada
Alloh $6, meminta ampun kepada-Nya, dan kalian senantiasa menaati-Nya, nis-
caya Dia akan membanyakkan rezeki kalian, menurunkan air hujan serta keber-
kahan dari langit, mengeluarkan untuk kalian berkah dari bumi, menumbuhkan
tumbuh-tumbuhan untuk kalian, melimpahkan air susu perahan untuk kalian,
menjadikan banyaknya harta dan anak-anak untuk kalian, menjadikan kebun-ke-
bun yang di dalamnya ada bermacam-macam buah-buahan untuk kalian serta
mengalirkan sungai-sungai di antara kebun-kebun itu (untuk kalian).'l (Tafsir
Ibnu Katsir:41449)
Oleh karena itu, orang yang mengharapkan rezeki hendaklah bersegera un-
tuk memperbanyak istighfar (memohon ampun), baik dengan ucapan maupun
perbuatan. Dan hendaklah setiap muslim waspada dari melakukan istighfar ha-
nya sebatas dengan lisan tanpa perbuatan sebab hal ini adalah pekerjaan para
pendusta.

Penutup
Akhirulkalam, marilah kita usir setan dengan istighfar yang bersumber dari
hati kita atas kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa kita yang telah lalu. Marilah
kita perbaiki taubat kita kepada Alloh $e. Hendaklah taubat kita benar-benar
bersumber dari hati yang bersih, sehingga sesuai dengan firman Alloh dc:

@t* 4t'e:u Kt:* fi6 # { o\srs;'n crt,:5 ;'itt


Keduanya berkata: "Ya Robb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri,
dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami,
niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi." (QS. al-Arof [7]:
23)

Demikianlah, kapan lagi kita lari t esatattan yang telah kita laku- ffiil
kan selama ini? Sudah berapa banyak dosa yang kita kerjakan selama ini? Mari-
lah kita bersegera untuk bertaubat kepada Alloh $g sebelum ajal datang men-
jemput kita.
,6 Mukhlis Abu Dzar al-Batawi 'il-W

flW, 4W,::Wr:r,!ffi :E4::rrrffi ,,ffi,,,,, W iG r I I r ffi'

Editor;::rU j.,.ffi.'.n,atS,tshr,,$l laglli''.rffi..+lym,t..Tda,,,ld#1,..,Hiaryuffi,,ff'f.1#r,..,.'.,.,,,..,,.,.'


ffiil.l...,poffil,,s11r,fUi h.,Alt.tb:im,i,.$ , ,,$iffiu'*Gresik,61153lAttm.'..,,,....'.
B$.iin$,1:,,B ,,llrt ,rli Cahr Gre$k,a,n'.,FJ,gp;Y'.$U.,hd'ffiT.R,,!,.{t', .ffi. ll,.".5J..i;.1,.:,,',. Buletin memuat i

ayat-ayat al-Qur'an. i
( 1 vol um dpaket: i si, 'hahasan @50 eksernptar ; tOaX;:' ?00 eftsem pl ar)

,.',.,.,.,',i.,,,,i.,,'i,l'i.,,,.t O.'.&.P, . an..llffil n..,,1..,..,l,.,fJ,p;,{ll8lil,ffei.i}.?$'f.6I


Menebar Dakwah
Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah

TAHIJNffi' Volume 5 No.4


..J$il:*r:i:

a
a
rerbit: Romadhon 142sH
try 'l'
",,,o.,...................
.,.-,o'."'tt"

Semua Agama Sama? :^


"@Jfli:nr*
Sungguh sangat memprihatinkan atas sebagian orang yang mengklaim
(mengaku) bahwa: "Semua agama itu sama". Dan yang lebih mengenaskan lagi
slogan ini dilontarkan oleh orang-orang yang mengatasnamakan dirinya intelek-
tual muslim, cendikiawan muslim dan para aktivis jebolan perguruan tinggi Is-
lant. Wqllohi (demi Alloh), propaganda kepada teori penyatuan agama ini meru-
pakan makar (tipuan) terbesar yang ditujukan kepada Islam dan kaum muslimin
yang dihembuskan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani yang bersatu padu de-
ngan alasan yang sama, yaitu kebencian terhadap Islam dan keinginan untuk
menghancurkannya. Mereka membungkusnya dengan slogan-slogan yang men-
tereng (menakjubkan) yang pada hakikatnya adalah tipu daya dan dusta. Itulah
tipu daya mereka yang AllohtH telah menandaskannya dalam firman-Nya:

.... Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) me-
ngembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka
s ang gup.... (QS. al-Baqoroh [2]: 217 )

Target Utama dan Dampak Negatif Propaganda Penyatu-


an Agama
Kami mendapati risalah Syaikh Bakar bin Abdulloh l+bu Zud ffi yang
berjudul al-Ibtholu Linazhoriryatil-Kholthi Baina Dinil-Islami wa Ghoirihi mi-
nal-Adyan. Di dalamnya beliau menyebutkan target utama propaganda penyatu-
an agama dan dampak negatifnya antara lain adalah:
1. Menimbulkan kebimbangan terhadap Islam serta mengacau kaum musli-
min.
Menjebak kaum muslimin dengan jalan menebar syahwat dan syubhat (ke-
rancuan). Sehingga pada akhirnya seorang muslim hidup di antara jiwa
yang mengambang dan jiwa yang sadar.
2. Mendangkalkan agama Islam dan kandungannya.
3. Membuat kaidah-kaidah yang bertujuan meniadakan dan memvakumkan
ajaran Islam, melumpuhkan kaum muslimin, serta mencabut dan membas-
mi akar keimanan dari dalam hati mereka.
4. Memutus tali persaudaraan di antara kaum muslimin di seluruh negeri. Lalu
menggantinya dengan persaudaraan baru yang terkutuk, yaitu persaudaraan
Yahudi dan Nasrani.
5. Bertujuan menghapus hukum-hukum Islam yang diwajibkan atas kaum
muslimin terhadap Yahudi, Nasrani dan orang-orang kafir lainnya yang ti-
dak memeluk Islam dan tidak meninggalkan agama-agama mereka.
Kemudian yang menjadi target utama adalah: Melebarkan sayap kekuasaan
orang-orang kafir, Yahudi, Nasrani dan orang-orang komunis di seluruh dunia,
khususnya terhadap dunia Islam dan lebih khusus lagi terhadap dunia Arab dan
terutama sekali terhadap pusat dunia Islam dan ibu kotanya, yaitu Jazirah Arab.
Dengan sebuah tipu daya yang dirancang oleh orang-orang kafir secara matang
demi menggempur Islam dan kaum muslimin dengan segala macam cara. Mulai
dari bidang pemikiran, kebudayaan, ekonomi, politik, dengan melegalkan pasar
bebas yang tidak berhukum dengan hukum Islam, tidak ada kepatuhan dan keta-
atan kepada norma-norma Islam, tidak tertarik mencari usaha yang halal, se-
hingga praktik riba menjamur di mana-mana, kejahatan merajalela di setiap
tempat, hati nurani dan akal sehat pun lumpuh, kekuatan jahat semakin menguat
dalam menghadapi setiap perkara yang sejalan dengan fitrah insani dan syari'at
yang lurus.
Itulah beberapa target dan tujuan propaganda keji itu! Dan merupakan mu-
sibah yang lebih besar lagi, adanya segelintir oknum dari kalangan kaum musli-
min dan orang-orang yang mengaku muslim bahkan intelektual muslim me-
nyambut positif propaganda tersebutll Wal-' iyadzu Billah.
(Disarikan dari kitab al-Ibtholu Linazhoriyyatil-Kholthi Baina Dinil-Islami wa
Ghoirihi minal-Adyan kar. Syaikh Bakar bin Abdulloh Abu Zaid: 8-10)

Penyatuan Agama dari Sudut Pandang lslam


Menurut hukum Islam, propaganda semacam itu adalah bid'ah, sesat dan
kufur, langkah menuju dosa dan seruan kepada pemurtadan. Propaganda terse-
but sangat bertentangan dengan dasar-dasar aqidah Islamiyyah, merobek kehor-
matan para rosul dan kehormatan risalah llahi, membatalkan kebenaran al-
Qur'an, membatalkan fungsi al-Qur'an yang menghapus kitab-kitab suci sebe-
lumnya, membatalkan fungsi dinul-Islam yang menghapus syari'at-syari'at se-
belumnya dan membatalkan status Muhammad Rosululloh ffi sebagai rosul pe-
nutup yang membawa risalah terakhir. Propaganda itu secara syar'i jelas diya-
kini keharamannya berdasarkan seluruh sumber-sumber hukum dalam Islam,
berdasarkan al-Qur'an, as-Sunnah, dan ijma' para ulama. (Lihat Fiqhun-Nawa-
zil:2159)
Penyatuan agama ini jelas-jelas telah bertentangan dengan firman Alloh l[S:

i;w ;2 r21+s+X\ j it'o ji a:sziw"p! l^i ry U )i L\


@ y'r+i p;:i,t i,g ft *g, & rt*W &rt fi
Sesungguhnya agam& (yang diridhoi) di sisi AlLoh hanyalah Islam. Tiada ber-
selisih orang-orang yang telah diberi al-Kitab kecuali sesudah datang pengeta-
huan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang
siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Alloh maka sesungguhnya Alloh sangat ce-
pat hisab-Nya. (QS. Ali Imron [3]: 19)

Hanya lslamlah Satu-satunya Agama yang Diterima oleh


Alloh nk
Kita yakini bersama bahwa Islam adalah agama yang ajarannya universal
(menyeluruh). Islam satu-satunya agama yang mendapatkan legitimasi (penga-
kuan) dari Sang Pemiliknya yaitu Alloh i$*. Dengan Islam pulalah Alloh -i!# me-
nyempurnakan kenikmatan dan meridhoi Islam sebagai agama, dan agama se-
lain Islam tidak akan diterima disisi-Nya. Hal ini terpatri dalam salah satu fir-
man-Nya:

@t #t.cthg 46 s4,y-* u$r,+,#$ * 6; u. s


Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah
akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-
orang yang rugl. (QS. Ali Imron [3]: 85)

Kewajiban Setiap Orang Memeluk Agama lslam


Agama Islam mencakup seluruh kemaslahatan yang terkandung di dalam
agama-agama terdahulu. Islam memiliki keistimewaan, yaitu cocok dan sesuai
untuk setiap masa, tempat, dan kondisi umat. Hal ini ditegaskan dalam salah
satu firman Alloh $s:
It

*V-*34ti'c*s"u1ri,6"#Fu,,*fr cnt6'tlS
Dan Kami turunkan kepadamu al-Qur'an dengan membawa kebenqran, mem-
benarkan apq yqng sebelumnya, yaitu kitab-kinb (yang diturunkan sebelum-
nya) dan ban ujian terhadap kitab-kitqb yang lain.... (QS. al-Ma'idah [5]: 48)
Harus diingat bahwa Islam tidak tunduk kepada masa, tempat, dan kondisi
umat sebagaimana yang diklaim (dinyatakan) oleh sebagian orang. Apabila
umat manusia menginginkan keselamatan di dunia dan di akhirat, maka mereka
harus masuk Islam dan tunduk dalam melaksanakan syari'at Islam;
sebagaimana terpatri dalam salah satu sabda Rosululloh ffi: "Demi Dzat yang
jiwa Muhammad ffi berada di tangan-Nya, tidaklah ada seorang pun dari
kalangan umnt ini dan tidak pula Yahudi dan Nasrani yang mendengar (kabar)
tentangku kemudian dia mati dalam keadaan tidak berimqn terhndap apa yang
aku diutus dengannya (yalcni Islam) kecuali dia akan menjadi penghuni
neraka." (HR. Muslim: 153)
BULETIN AL FURQON

Waspadalah terhadap penyatuan agama!!


Propaganda kepada penyatuan agama Islam dengan agama-agama lainnya
yang telah menyimpang dan dihapus dengan syari'at Islam merupakan kemur-
tadan yang nyata dan kekufuran yang jelas. Karena secara berani dan terang-
terangan propaganda itu telah mencabut sendi-sendi dinul-Islam, baik dalam as-
pek aqidah, amaliyah, dan lainnya. Hukum ini merupakan kesepakatan yang ti-
dak boleh diselisihi oleh kaum muslimin. Propaganda ini merupakan kancah pe-
perangan baru melawan kaum salibis dan melawan manusia yang keras permu-
suhannya terhadap kaum muslimin, yaitu Yahudi dan orang-orang musyrik. Ini
adalah perkara yang sangat serius, bukan main-main!
Simaklah firman Alloh 1$5 berikut ini dengan cermat hingga permasalahannya
menjadi gamblang bagi setiap muslim yang tentunya selalu membaca kalam ila-
hi agar ia terlepas dari kebingungan di bawah gemerlap slogan-slogan dusta!

@s h A -^1\4 :)'i x 7 +L eV ;^"U,*\i j'5 ;"i c;;ttiE


kepadamu dengan sebenar-
Itulah ayqt-ayat Altoh yang Kami membacakannya
nya; maka dengan perkataan mnnakah lagi mereka akqn beriman sesudah (ka-
lam) Altoh dan keterangan-keterangan-Nya. (QS' al-Jatsiyah [a5]: 6)
t<t<**i<*

Sebagai kalam terakhir, kami mengajak kaum muslimin seluruhnya untuk


berhati-hati terhadap orang-orang yang mengatakan "semua agama sama" dan
penyatuan antara pengikut Nabi Musa )S, Isa iW, dan Muhammad it$ di ba-
wah slogan "seruan kepada penyatuan agama", "pendekatan antar agama", dan
"persaudaraan antar agama". Karena teori ini ditelan bulat-bulat oleh pentolan-
pentolan wihdatul-wujud dan kaum sufi dari golongan ekstrem Syiah Rofidhoh
dan keyakinan ini pula banyak dianut oleh orang-orang yang telah dikuasai ilmu
filsafat. Yang pada dasarnya ini adalah makar (tipu daya) orang-orang Yahudi
dan Nasrani untuk menjauhkan kaum muslimin dari ajaran Islam yang lurus dan
permusuhan mereka kepada Islam.
A Mukhlis Abu Dzar +sg

Buletin memuat
ayat-ayat al-Qur'an.
Jangan ditaruh
sembarangan !!
Menebar Dakwah
Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah

Volume 6 No. 1
Terbit: Syawwal 1429
ffi $t i{$T$$

fabat Tangan Dengan Lawan fenis


Hari raya merupakan bagian syi'ar Islam yang mulia, memiliki nilai
ibadah dan keutamaan yang agung. Namun keagungan dan kemuliaan
tc'rsebut terkikis oleh budaya dan tradisi yang menyimpang dan melang-
gar larangan Alloh "-s; dan Rosul-Nya.Di antara perbuatan haram yang se-
ring clilakukan oleh kebanyakan kaum muslimin pada hari mulia itu ada-
lah saling berjabat tangan antara laki-laki dan wanita yang bukan mah-
romnya bahkan ada J-ang sampai berciuman dan berpelukan; Na'udzubi.I-
luh. Ada lagi suara-suara nyeleneh (garUil) yang dilontarkan oleh orang-
{)rang yang senantiasa melakukan tipu daya terhadap Islam dengan me-
ngatakan bahwa berjabat tangan antara laki-laki dan wanita merupakan
simbol persahahatan yang tulus di antara keduanya, menghapus dosa dan
herbagai alasan lainnya. Ucapan itu hanyalah omong kosong yang tidak
berdasarkan al-Qur'an malrpun al-Hadits" Sebaliknya, dalil-dalil yang ada
justru bertentangan dengan apa yang mereka lontarkan bahkan memper-
.jclas kedustaan ucapan mereka.

Kapan dianjurkan berjabat tangan?


Muslr.ot'ahah (berjabat tangan) dian;urkan tatkala bertemu, sebagai
penguat ucapan salam, tentunya bukan antara laki-laki dan wanita yang
bukan mahromnya. I)an orang yang berjabat tangan ketika bertemu de-
ngan sauda.ranya merniliki keutamaan di sisi Alloh :€ yaitu akan diam-
puni dosa keduan-va, sebagaimana terpatri dalarn salah satu sabda Rosu-
lulloh *':,.: "Ti.duh ada dari keclua oran,g muslim bertemu lzemudian beria-
but tangan (hersulamon) melainkan akan diampuni dosa kedua orang ter-
sebut sotnpai heduanJa berpisalt." (HR. Abu f)awud: 52L2, at-Tirmidzi:
2727, Ibnu Majah: 3703, dan dishohihkan oleh Syaikh al-Albani dalam
osh-Shohihah: 525)
[ntam an-Nawawi irL: mengatakan: "Berjabat tangan adalah sunnah yang
telah di-sspskati atasnya tatkala saling bertemu." Sedangkan al-Hafizh
lbnu Hajar LE menandaskan: "Dan dikecualikan perintah berjabat ta-
ngan kepada wanita yang bukan mahrom." (Aunul-Ma'bud:718I)
Kemudian, berjabat tangan juga pernah dilakukan oleh para sahabat
Anshor dan Muhajirin tatkala mereka membaiat Rosululloh W sebagai
bentuk penerimaan mereka kepada beliau untuk tidak menentang sedikit
pun dan selalu menaatinya untuk melaksanakan perintah yang dibeban-
kan atasnya baik dalam keadaan suka maupun terpaksa.

Larangan jabat tangan dengan wanita yang bukan mahrom


Ketahuilah wahai saudaraku. bahwa iabat tangan kepada wanita a7-
n.abi.vvuh (yang bukan mahrom) adalah perbuatan dosa besar berdasarkan
kesepakatan para ahli ilmu. Oleh karena itu, sangat disayangkan kalau
hal ini sudah meniadi fenomena urnum dan menjadi suatu .,vang lumrah.
Padahal jelas-jelas hal ini telah diharamkan oleh Alloh'*; dan Rosul-l{ya
']il:i;.

Perhatikanlah sabda Rosululloh ,*q berikut ini: "sttngguh d.itusultnya


kepala salah seorang di antara kamu dengan jarttm rlari besi lebih baik
daripa,da ia merqientuh wanita yan"g tiduk halal haginya. " (Diriwayatkan
oleh Imam ath-Thobroni dalam al-Kabir: 201211 dan dishohihkan oleh
Syaikh al-Albani dalam ash- Shohih,uh: 226)
Syaikh al-Albani ai,L, mengatakan: "Hadits ini menunjukkan larangan me-
nyentuh wanita ajnabiyvah dan mencak,.p juga berjabat tangan, karena
hal itu masuk ke dalam larangan menyentuh." (Masa'il Nisa'iyStah Muhh-
taroh: 174)
Ummul-Mukminin Aisyah +*.. pernah mengatakan: "Demi Alloh, ta-
ngan Rosulttlloh .4 belttm pern.ah men:yentuh tangart wanita (ojnabiv3,ah)
satu putl." (HR. al-Bukhori: 5288)
Hadits ini dikatakan tatkala membaiat kaum wanita yang seharusnya di-
lakukan dengan jabat tangan tetapi ternyata Rosululloh .ky: tidak melaku-
kannya (jabat tangan, Red), maka hal ini rnenunjukkan bahwa untuk per-
kara yang sangat penting pun tidak boleh berjabat tangan dengan n anita
.yang bukan mahrom apalagi urusan-urusan lainnya.
Al-Hafizh Ibnu Haiar nr;, mengatakan: "Rosululloh #H dibaiat oleh para
wanita dengan perkataan saja, tidak dengan berjabat tangan sebagaima-
na yang biasa dilakukan oleh kaum laki-laki tatkala mereka berbaiat."
(Fathul-Bari: 8/505)

Syubhat dan bantahan terhadap orang yang membolehkan jabat


tangan dengan wanita bukan mahrom
Wahai saudaraku, apabila yang melakukan jabat tangan tersebut
adalah orang awam atau orang fasik itu masih wajar lantaran mereka
mungkin masih belum tahu hukumnya. Namun ironisnya. terkadang ada
sebagian orang yang mengaku ustadz atau kiai berusaha untuk melegal-
kan hal ini dengan berbagai macam dalih (alasan) yang seakan-akan ilmi-
ah tetapi pada hakikatnya hanyalah mengikuti hawa nafsu semata.
Di antara mereka ada yang mengatakan: "Bttkankah kalatt tidalz rnuncul
syahu:at tidak merlgapa? Kalau sentultan hulit tidak sampai ntertintbulhan
syahwat tidak apa-apa." Itulah sebagian sSrubhat yang mereka lontarkan.
Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa hujjah mereka ini adalah hujjah
TAHUN KE-3 VOLUME 6 NO. 1

yang dibangun di atas kehancuran.


Pertama: Apakah mungkin akan kita bayangkan tatkala Rosululloh
#; membaiat kaum wanita beliau jabat tangan dengan me-
-seandainya
reka- kemudian muncul padahal
syahwat, itu saat adalah saat-saat
gen-
ting yaitu mernbaiat kaum wanita?! Dan Rosululloh ,,,*, sebagaimana dika-
takan oleh Aisyah 6,: "Rosululloh *lg adalah oran,g )tang paling bisa m,ena-
h,an syahu,atn3ta." (HR. al-Bukhori: L927, N'luslim: 2576)
Kalau memang Rosululloh ..g: adalah orang yang paling mampu menge-
kang syahwatnya dan tidak mungkin muncul syahwatnva pada konclisi-
kondisi semacam itu namun ternyata Rosululloh i:- tidak melakukan jn-
hat tangan, maka berarti il,l.o,h. (sebab) itu adalah illah yang tidak diambil
dari t,empatnya.
Kedua: Rosululloh ..€{ bersabda: "Sesu,ngguhrwa ditusuhnyn hepala
salah seorang di nnta,ro ltamu dengan, jorum dari besi itu l,ebih haik ct.ari -
pada ia ntenytntult u.ryn.itu -vang tidah halal boginva." (HR. ath-Thobroni
clalam al-Ko,hir: 201211 dan dishohihkan oleh Syaikh al-Albani dalam ash-
Shahihah:226)
Ini :rdalah hadits umum. Dan sebagaimana yang telah mapan dalam kai-
dah ushul-fiqih bahwa apabila ada dalil umum maka harus dibawa kepa-
da keumumannya sampai datang hadits yang mengkhususkannya" Dan ti-
dak dijumpai bahwa Rosululloh ":w itu pernah bersentuhan delngan seo-
rang rn'anita yang bukan rnahromnya.

Dampak negatif jabat tangan dengan wanita bukan mahrom


Setiap keharaman pasti terdapat dampak negatif dan setiap apa r-ilng
clilarang olerh r\lloh 1:r, rrr&ka di situlah pasti ada mafsada,t (kerusakan) dan
madhorot (bahaya)nya. Regitu pula berjabat tangan dengan wanita "\,'ang
bukan mahrom yang jelas-ielas telah diharamkan oleh Alloh *s" dampak
burukn.ya adalah bisa meniurus kepada fitnah yang lebih besar lag,. di an-
taranya adalah:
1. Memandang wanita tersebut
Memandang wanita yang bukan mahrom adalah terlarang. Biasanva
seseorang l:erjabat tangan pasti memandang wajahnya. paclahal Alloh .:*,

tellah rnernerintahkan kaum laki-laki dan kaum wanita agar menahan


pandangan mereka untuk menutup segala pintu fitnah syahwat. Hal ini
disebutkan dalam firman Alloh :,E,:

ne,han pond,anganwa, dan memelihara kemaltLa,nnya; yeng demikian, i,tu


arlalah tebih suci bagi mereka. " (QS. an-Nur l24l: 30)
Melihat wanita _yang bukan mahromnya termasuk zrna karena de-
ngan penglihatan itu seseorang dapat menikmat,i kecantikan wanita dan
meningsalkan bekas di hati. Oleh knrena itu, Alloh "-rs. melarang melihat-
nya karena dapat menveret kepada kenrsakan.
2. Ikhtilath (campur baur antara laki-laki dan wanita)
Berjabat tangan pasti terjadi pada saat ber"campur (ikhtil,ath), pader-
hal hal itu dilarang karena ia merllpakan sarana yang menjerumuskan
kepada hal-hal yang tidak terpuji, yaitu menikmati wanita dengan pengli-
hait.art dan berusaha untuk berbuat yang lebih.jelek dari penglihatan itu
sendiri.

Hukum berjabat tangan dengan wanita tua


Syaikh Atrdul Azrz hin Abdulloh bin Raz ii&-, pernah ditanya dengan
J:ertanyrian herikut ini: "Bagaimana hukum herjabat tangan dengan wani-
La ctf nahivr;ah ;ika sudah lanjut usia?"
Reliau menjawab: "Seorang prier dilarang secara mut;lak berjabat tangarr
dengan wanita yang bukan mahrom, baik yang masih muda maupun yarlg
sr:dah t,ua. haik )'ang menjabat tangannya itu adalah seorang pemuda ma-
Lrpun kakek tu:r, kzrrena tindakan tersebut bisa menimbulkan fitnah bag-t
kccluanvil. Selain itu, ada setruah hadits shohih )'ang illenyat:lkan bahwa
Rosuinlloh F,,r hclrsahda:
',lr,,q ungguhrr-"\,e, ahu tidah (perncth) beriahat tangan, dengarl u)anita (ajrta-
l,i.t'yah).'(HR. Ibnu Maj ah:2874, an-Ir{asa'i: 4181. Dishohihkan oleh Svaik}r
al-Albani dalam Shtfiih Sunan lbnrt X'fajcth.21415j
'l'idak adzr perhedaan apakah wanita itu heriabat tangan dengan memakai
penututrr ataukah tanpa penutup dikarenakan keumuman dalil-dalil terse-
buf dan untuk rnenutup pintu-pintu yang menjerurnuskan kepada fitnah."
\F-ctt aLL:cL e.tt- lv az hor usaL- Kholuat u:a l- I khti l,ath : 7 9)
Maka .jelaslah bagi kita bahwa berjabat tangan dengan wanita )'ang
hukan mahrom adalah perrbuatan dosa, karena perbuatan ini bisa rnenje-
rulnuskan pelakunya kepada fitnah yang lebih besar lagi. Kita memohon
kepada Alloh':r. ager kita scmua dihindarkern dar-i godaan setan.\'ang ter-
k utuk.
l. Mukhlis Abu Dzar )- o;-

Insva Alloh :K membahas:


1 . Sihir. Penclansl<al Aqidah

2. ltilia N'f crajal.:ia


-J.Pcrttingtrva Ilrlu Svar'i
1. Rokok, Pcmbunuh llcrdarah l)ingin

DiterbrtKan oleh Majalah AL FURQON trap bulan 4 (empat) bahasan dalam sati.r paket (volurner
Bedaksi: l-lst Mukirlis Abu Llzar, Ust Abu Harrts as-Sidawr, Ust. Zaenal Musthcfa. Ust. Abi.r Usanrai,
Editor: tJst. Abu Hafshoh. Sirkulasi: Abu llyas. Tata Letak: Rizaqu Abrr Abdillah
Sekretariat: Fonpes. al Furqorr al lslamr, Srowo - Siclayu - Gresik 6.1153 JAI lfV1.
Hekening: Barrh llarrdirr cab. Gresrk a.n HFDY SUIr/ANTRI i140-00 0497951 5).
lnfaq :: Jawa Rp 25.000,- L.uar.Jawa Rp 30.000,-
voiume paket isi 4 bahasan @50 ekserrrplar. total -- 200 eksernpiari
Menebar Dakwah
Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah

Volume 6 No. 2
Terbit: Syarrvwal 1429 -*$ $
.\

dfi
lstiqomah Dalam Beramal Shol ih
Alhamdulillah, kita masih diberi karunia oleh Alloh :te sehingga kita
bisa bertemu kembali pada edisi Syawwal kali ini. Pada edisi ini kita akan
membahas mengenai sesuatu yang sangat agung dalam syariat yang sa-
ngat mulia ini, yaitu "istiqomah dalam beramal sholih". Karena sangat
agungnya Rosululloh W memberikan wasiat istiqomah ini pada sahabat
yang mulia Sufyan bin Abdulloh -p yang meminta nasihat kepada beliau:
"Wahai Rosululloh *q, katakanlah kepadaku suatu perkataan yang aku ti-
dak akan bertanya lagi pada selain engkau." L&rltas beliau-*n$, menjawab:
"Kntah,anlah aku heri,nmn kepad,a Alloh -H dan beristiqomahl,ah." (HR.
Muslim : 62). Kalimat yang pendek tetapi mengandung makna yang sa-
ngat mendalam lagt mencakup seluruh ajaran Islam.
Wahai kaum muslimin Alloh memberikan taufiq-Nya kepa-
-semoga
da kita-tema ini kami angkat karena melihat kenyataan yang menyedih-
kan terpampang di hadapan kita dewasa ini, di mana kaum muslimirt sa-
ngat grat beribadah pada bulan Romadhon tetapi tatkala bulan itu me-
ninggalkan mereka, mereka pun juga mulai meninggalkan amal ibadah
mereka. Kita tidak melarang orang beribadah pada bulan itu akan tetapi
-yang perlu disoroti adalah berhentinya mereka dari beramal kebaikan sei-
ring dengan berlalunya bulan Romadhon yang mulia ini. Seakan-akan bu-
lan Romadhon tersebut tidak membawa pengaruh sama sekali dalam
amalan dan kepribadian mereka. Wallohul-Musta'an.

Definisi Istiqomah
Secara bahasa "istiqomah" bermakna lurus dan rata (lihat
Li surtul -'Arob kar. Ibnul-Manzhur: 12/49il,
Sedangkan pengertiannya secara istilah adalah sebagaimana yang di-
katakan oleh Ibnu Rojab al-Hanbali tutr,(Jami'ul-Ulum u;al-Hiham: 1/510):
'"(Istiqomah adalah) jalan yang lurus, yaitu ad-dinul-qovyim tanpa adanya
kepincangan baik ke kanan maupun ke kiri dan mencakup segala bentuk
ketaatan kepada Alloh i6, baik yang bersifat lahiriah maupun batiniah
serta meninggalkan segala larangan-Nya."

Hukum Istiqomah
Hukum istiqomah dalam amal sholih adalah wajib karena Alloh '-;t,

berfir"rnan:
BULEI'IN AL FURQOI"I

.... >Z\TK#\t
Mahu bcristiqoftTehl.uh (tetupl,nh harrtu 1:ada.jalctn-llva \,nng bens,il, seba-
goirnrtna ciiperintuhken hcpadantLr.... (ClS. I{ucl l1l l: 1 12)

Keistime\ /aan dan keutamaan istiqomah dalam beramal


sholih
l. Malaikat akan melindungihyn, akan dimasukkan surga serta
mendapat apa pun yang dia inginkarl. (Litrat firnran r\lloh rlaiarn
QS. Fushshilat l3ll: 30-31)
2. Akan mendapat kecintaan Alloh :';^.
Rosululloh +j:. belrsabda (hadit,s qudsi. Red): "lficlaklah seorilng iramba
mendekatkan cliri ketrrada-Ku dengan sesuatu yang paling Aku cintai dari-
padil ker,vajiban yang Aku emb;rrrkan kcpadanya, dan senantiasa hamba-
I{u rtenderkatkan diri kepada-Kr-r der-rgar} amalan-amalan surina}r sehing-
ga Aku rnllncint,air\ya." (F{R" ill-IJukirori: 6502)
3. T'ercegah dari perbuatan mungkar.
Sesr:orang y'arlg serlantiasa bcrarnal sholitr akan rnelatih jirva r.rnt.uk
Inentera.ngi racun s"vahwat clan rnenghaianginya dari perhuat au vaug ti-
dak layark llagin.ya" Alloh :..::, r]Ienyebutkarr salnh satu manfaat shoiat dalani
fi rnr alr -Ni;,"a:

. #i
Jt- /

::E;f srT**Af * AF{, i;ri "r\

Sesurtggultnyu,trofoT'f,tu rnencegah d.ari (perhu.atan-perbrmta,r i On,,


daru m.unglter... (QS. al-Ankabut
t29l: 45)
4. Tetap ditulis pahalanya meski berhalangan untuk
mengerjakannya.
Apabila oran.q yang senantiasa mengerjakan amal sholih pada sriart,u
kr:tika ber"lralangan untuk mengeriakannya maka Alloh "i+ tetap rnenuli-q
pahala anral;in vang biasa ia kerjakan di kerla lapang. Sebagaimana kete-
rangan Rosululloh .::.::: "Apahila sieorang hamlta sakit atau sedang bcpergi-
an, akan tet,np ditrrlis pahalan-1ra seperti ketika ia sehat atau rnukinl.
iHIt" al-Bukhnri: 2996)

Kiat-kiat untuk meraih istiqomah dalam beramal sholih


Rerikut ini beberapa kiat (cara) "yang dapat kita ternpuh agar dapat is-
tiqornah dalam beramal sholih:
1. Nlemperbanyak tautrat dan senantiasa istighfar"
Karena hal itu clapat rnernanrbah kekuatan untuk beristiqomah dalam
beramal sholih. Renungkanlah firrnan Alloh :,':

s,
,J'J
.t,$
r' lI\
ri I
TAI-jUNJ KE 3 VOLUI/E 6 NO 2

:i,; / I
i,; w -#\
--:
"\-/ Y'
i*is#,$tly"*{ti3
w$,\l${;
;ti &Ut
| - ltly"
, lr/..- /1, ,
| i/ i
- it S s t

Dnn (rli,a lterltutcr ): "Hei hartnthtt, rnohonluh enlputt heTtuclrt Rohbtntt /slrt
ltrrtstthutlnh ht;tnr/a-l/t'o , niscctyo I)ia nttlt?ttrttnhan h u.f nn \'(u?II ,qft.rt gnt ,1t,-
/"iI.s {r tilsn?r,r, c{tn Din ahan nLen.entbalt/irtrt, hcktt.atun hrTtrrdn hr:hrtutnnilu.t,
r{sn .fnnganlnh lrnrnu herpoling dengctri. hr:rhttnt dose." (QS. I{uri l-11"l; 53)

2. il{emilih anral sholih sesuai dengan kesangguparl.


Amaian shnJih itu heraneka l"agan-r jclrisn\,a, maka pilihlah sr;itlri
;rrrtiilan vang engkau sanf{gup Can mampu unt,uk beristiqonrilh di dalanr-
llva walaupun hanya -scdikit. Generasi salaf dahulu.juga seperti itu, ntere-
ha acla yang banyak mengerjakan sholat rnalarfl, yang lain banSzak berclzi-
kir dan tasbih, dan masih banvak lagi.Akan tetapr, itu semua tidak be'rar-
li mr:ngkhususkan sua.tu amalan t,ert,entu clan meninggalkan ermalatr lain-
n.va. \'ang benar:. memperbanvak suat,u amalan )'ang kita pandang nlaffrpu
lrerist,iclomah cli clalarnrlva dengan tidak rneninggalkan amalan lainn3,,'a.
3. Jangan rnenrberatkan diri"
Tidali dipungkiri. menrar"rg tahiat iirva it,u senLrn€{ terhadi,rp harva rtirf-
cu dan mudah hosan terhadap se-quatu. I.,ehih-lehih jika seseorang nrernhe-
ratkan diri untuk rnengorjakan suatu amalan vang sebenarr-lva tidak
Ilramfnr tetapi ia paksakan clirinva untuk mengeriaknnnya. Bahkan mlrng-
kin ia akarr nreninggalkannya secara keselumhan" Misalkan, kalau helttnr
rnampu sholat malam sebelas roka'at rnaka kerjakan satu ata.u tiga l"o-
k;r'at terlebih dahulu vang penting bisa nrtin -qetiap hari. serta herlatihlah
r-rntuk menalnbahnya iika dirasa mamplr.
4. Slelihat hagaimana generasi salaf dalam beramal sholih"
Sebaik-baik manusia adalah pada masa Rosulr.rllolr ,.;,, kentudian s{::L{'*

lairn.r'a tr<crnudi;llr sct,elahnva. Itulah generasi terllaik rrmat ini. $'Ielrckii pa-
ling ber.sernangat dalarn berarnal sholih dan bcristirlorrtilir di cialaninya. Li
lratlal'r sahabat rnulia Ali bin Ahi Tholib ",:;-, tleliau ticlak pernair illening-
galkan mernbaca tasbih 33 kali, t,ahrnicl 33 kali dan takhir 34 kali sebclurn
t,jclur walaupun ketika Perang Shiffjr: (lihat, I{R. al-Ilukhori: 6318, NIus-
lint: 272?). Dan rnasih banyak kisalr-kisah yan€i lainnva.
.5. Mengambil pelajaran dari orang yang tidak treristiqonnah
dalarn beramal sholih.
-Iarlikanlilh vang dernikian itu sebagai pelajaran agar tidak menirrl-
nJ*e. Karr:na orang yang tidak liisa istiqornah dalam beramal sholih terrtra-
suk orang -\,'ang jelek. Perhiltikanlah sabda irlairi iu:;,: "lVahai Abdulloh, ja-
nganl:lh seperti si fulan, dahulu dia menger.jakan sholat malam t,etapi ke-
rtrudiari nreninggalkannya." (HR. trl-Bukhnri: I1l-r2)" I)an sejelek-jclc}.
orang adalah orang yang ticlak mengerral Robhnva kecu:rli hanya pada br-r-
lan llornadhon.
BULF.TI I..I AL FU RQOT{

6" Berdooalah kepada Alloh '-,...


lltanusia adalah rnakhluk vang lemah. Tiada da1'a dan upaya kecuali
atas pertolongarl Alloh ,i. Hiday'ah serta taufiq hanyalah milik Alloh :'.:, s€-
rnart,a. maka perbanyaklah memirrtanya, supaya Alloh rrtenolong kita da-
lnrn bn-iiradah kcllarllr-lVvir scrta beristiqomah di elurlarnnya. I)i anLat"a
do'a yang bisa dibac:r adalah do'a yang pernah diajarkan oleh Rosululloh
:.,:;, kepnrJa sahilhat,
l'ilr^rg mr:lia NIu'adz hin ,Iahal ;u, vaitu:
r t i t '
suit' :*j !fri J5, ** fi iiUl
t - '.t .-l '

"'\''{t Allolt,, tolnnglah be rdzikir hepudu-Mrt, lle rst'tthur htpctdct-


ahu ruttuli
h{u, d,un nlenlbagusksrt ibadah kepada-Mu." (HR" Abu Darvud: 1522, an-
Nasa'i 3l5iJ, Ahmad: 4/1138; dishohihkan oleh Syaikh al-Albani dalam S/zo-
hih Sunan Ahu I)au,ud: 1522)
Atau do'a yang biasa dibaca oleh Flasan al-Bashri :r;;. ketika membaca Su-
rat Irushshilat, l41 l a5 at 31 yaitu:
,\c / -d .

' .t ,/ I llt

r:J I +ri-i-'l
\'
")'o Alloh., Engkau adalah Roltb kami, heriltonl,ah hepad,a k.ami istiqomalt
(dulu nt unt ctl. sholih )." (Lihat Tufsir ath -Thobari : 121115)
Wahai saudaraku _-cenxrga Alloh menunjuki kita ke jalan-Nya yang
lur"us_ ketahuilah, meskipun kita sudah berusaha istiqomah pasti ada
bebcr:apn hai 3'ang nlasih kurang, yang belum kita kerjakan. OIeh karena
it,u, kita diperintarhkan untuk selalu isfighfar (meminta ampunan) dan se-
gera kenrbali kepada Alloh 'i. tatkala semangat kita mulai kendur. Re-
nungkanlah firman Alloh :,*:

.:];, " " l) :*J'i Si\\i'\#:'\t


fuIaku istiqontahlah (tetaplah puda .ialan vang lurus) menuju ltepacla-
A'r'a clart ntoltonlah anlptrn kepad,a-Ir{ya. (QS. Fushstrilat t41 l: 6). (Lihat
Ja.mi'ul-Lrlunt u:al -Hikunt kar. Ibnu Ro.iab al-Hanbali: 1i510)
Serta perhatikan sabda Rosululloh .;=il: "Bertakwalah kepada Alloh ',:-. di
rnana pun engk;ru berada, clan ikutilah perbuatan jelek itu den.qan kebaik-
lur karena ia (kebaikan) bisa menghapusnya (kejelekan)." (HR. Ahmacl:
5/153. at-'l'irmidzi: 1987; drhasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Sfr ohilt
ut-Targhi b: 31 60). Wa llohtt A'lam.
/, Zaet:..al Musthofa +uiJ:>

Drterbrtkan oleh Majalah AL FURQON tiap burlan 4 (empat) bahasan dalam satu paket (volume) 'rf
r:d

Redaksi: Ust. lvlukhlis Abru Dzar. Ust Abr.r Harits as-Sidawi. Llst. Zaenal it4t-tsthofa, Ust. Abu Usamair
Editor: Ust. Abu Hafshoh. Sirkulasi: Abu llyas. Tata Letak: Rizaqu Abu Abdillah ,ffi{
,.t't**\
Sekretariat: Ponpes. al Furqorr al-lsiami, Srowo -- Sidayu - Gresik 51153 JATlN4. ,:r,

Rekening: Bank tularrdrricab Gresik a rr HEDYSUIUANTRI (140 00-0497951 5)


lnfaq :: .Jaiva Rp 25.000,- Luar.Jawa Rp 30.000.-
(1 volunrerpaket rsi ;{ bahasan @50 eksernplar: total ..200 eksemplarl
ffi
Menebar Dakwah
Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah

Volume 6 No. 3 t{$I$}$


Terbit: Syawwal 1429

Tui uan Penciptaan Manusia


Sungguh Alloh '*r, telah menciptakan rnanusia dalam bentuk yang so-
baik-baiknya. Alloh u., telah memberikan kepada manusia akal pikiriln
yang dengannya manusia terbedakan dengan binatang. Dan Alloh ;.. terlah
menc,iptakiln alam ini dengan segala isinya, itu semua untuk ntanusia.
Ir{amun t,a}rr-rkah engkau rvahai saudaraku, apa hikmah dan tujuan Allo}r
,.:: rrlerciptakan kita/ Apakah Alloh:.; rn€rciptakan kita hanyzr nntuk rna-

kan, minum dan tidur saja? Tidak, sekali-kali tidak 'rvahai s:ruclarakr,r.
Allclh ;:. m€ociptakan kita untuk suatu tujuan yang sangert agung clan nlll-
lia. Ilntuk itu, marilah kita simak baik-baik pembahasan herikut ini. Sc-
moga bisa mengingatkan kita semua akan tujuan utama kita hidr-rp cli clu-
nia yang lana int. Allohul-Musta'an.

Manusia diciptakan untuk beribadah kepada Alloh :!*;


Wahni saudaraku oga Alloh 'x; selalu melimpahkan ralhrnat;-Ir{va
kepurdamu- ketahuilah, bahwa kita diciptakan oleh Alloh -.:: bukan sema-
ta untuk hidup di dunia, bukan pula untuk sekadar makan dan minurn.
Apalagi berfoya-fnyu untuk memenuhi setiap keinginan hawa nafsu kit,a.
T.rjuan Alloh ".l.l menciptakan kita adalah agar kita beribadah hanya kepii-
da-I'{ya semata dan tidak rnempersekutukan-N.}ra dengalr s€rsuatu apa
pun. Alloh .r berfirman:

,i
i,,l e rl#,{l t ! s'*Ji &v 3
I)nn tic{cth.Ia,h Altu ft?enci1ttak,an.jin. dan m&nusia melainh,arl sLtpu;ycL fttere-
hs berihutluh kepnda-Ktt (QS. adz-Dzarryat [51]: 56)
Rerkata Syaikh Abdurrohrnan bin Nashir as-Sa'di r.b {Taisir al-Karintir-
Rohrnan:755): "Inilah tujuan utama Alloh :::, rnenciptakan jin dan manu-
sia, serta rrlengutus para rosu.l-Nya' .yuitu beribadah kepada-Nya yang t,er-
kandung di dalamnya mengenal (terhadap dzat)-Nya, cinta kepada-lrl5'a,
l<embali kepada-Nya, dan menghadap kepada-Nya serta berpaling dari
yang selain-l\ya."
Rosululloh ,.*;.; bersabda: "Hak Alloh yang wa.jib dipenuh.i oleh paro hantba-
{yo ialah agar merehs beribadoh hepada-Ir{yo dan tidalz nlempersekutu-
lttrrt.-lVyct d,ertgun sesLltrtu apa pun." (HR. al-Bukhori: 2856, Muslim: 30)

[,i]r at QS. al-Anbiya'1211:


Dari sini maka jelaslah bahwa kita diciptakan untuk suatu tujuan
yang besar dan sangat mulia. Alloh :rri ingin memuliakan hamba-hamba-
Nya, yang mewuiudkan tujuan penciptaan dirinya, yaitu beribadah hanya
kepada-Nya',ta.

Alloh tidak membutuhkan ibadah hamba-Nya


Wahai saudaraku, sungguh Alloh :l tidaklah butuh terhadap ibadah
para harnba-Nya sedikit pun. Akan tetapi, ibadah yang Alloh perintahkan
kepada kita adalah untuk kebaikan diri kita sendiri. Alloh ;i, berfirlnan:

i.; ry >AAi "r1ry 4$|e.u 3"9\ i K 0\6 -;, JrlS


',\'-.-.;ll
Dan Musa berleota: "Jika lzamu dan yang ada di muka
ora.ng-orang bumi,
semuanya rnengirrykari (n,ilzmat Alloh) maka sesungguhnSta Alloh Maha''
hayaz lagi Maha Terpuji. " (QS. Ibrahim [14]: 8)
Oleh karena itu, barang siapa yang ingin mendapatkan kemuliaan dari
Alloh :.*g di dunia dan di akhirat, selamat dari siksa-Nya dan mendapatkan
surga-Nyu, tidak ada cara lain kecuali dengan beribadah hanya kepada- ,

Nya dan mengikuti petunjuk Rosul-Nya (lihat QS. an-Nisa' [4]: 1l]-14).

Syirik merupakan penyelewengan dalam ibadah


Wahai saudaraku, tidaklah Alloh '}u didurhakai dengan suatu dosa
yang paling besar dan paling buruk daripada perbuatan menyekutukan
Alloh irs (syirik). Oleh karena itu, risalah para nabi bersepakat untuk
memberi peringatan dan rnengajak untuk menjauhi perbuatan syirik, ser-
ta menjelaskan akibat buruk dari perbuatan itu, di mana pelakunya pasti
masuk neraka. Dan al-Qur'an hampir-hampir tidak kosong dari ayat atau
surat yang memperingatkan akan bahaya syirik, di antaranya Alloh :ir,.
berfirman:
ib
"u. @.v 3Ju.lit, )v 3;Ai #xi f
( i* *\3) A u^ fr\. ...

7- J\;ji
-y'
-_r./..
Sesungguhnya orang ya,rlg metnperselztttukan (sesuatu clengan) Al.loh,
moha pasti Alloh, men,gharamltan. atasnya surgu, dan temputt'tlta iolah ne-
raha, tidahlah ada bagi, oran,g-oran g zholim i,tu seorang pLnt penolong.
(QS. al-Ma'idah [5]: 72)"
Di dalam hadits Nabi ,x juga terdapat peringatan dan ancaman dari
per"buatan syirik dan hadits-hadits seperti ini ban;rak sekali, dan keba-
nyakan hadits-hadits yang menyebutkan dosa-dosa besar, hadits-hadits
itu dimulai dengan perbuatan syirik, seperti sabda Rosululloh .*: "Jeulti-
lcth tujuh hal, yang mencelalzulean: (pertam"a) mempersektttuhan Alloh. r,

' Maksudnya: Alloh :::; tidak nrenlerlukan syukur hamba-lrarnba-Nya.


" Lihat pula QS. an-Nisa'l4l:48, al-An'am [6]:88, Luqman [31]: 13.
si.hi,r, mentbu.nuh.jitua yang telah diharamkan oleh Alloh iV h,ecuali dengan
hala, memakan riba, memakan harta, a,nak vatim, lari ketiko, perang se'
dang berkecamule . d,an rnenrttluh perempuan bai,k-bailz berbua,t zina." (HR.
al-Ilukhori: 2677,, Muslim: 89)
Suatu ketika ltiabi .*# pernah ditanya: "Wahai Rosttlulloh, closcr apa
.ttarrg puling besa,r di, sisi All.oh:ii?" Beliau bersabda: "Engkau menjaclihan
bugi Alloh :tr, tandingan padahal Dia yang menciptakannlLr." (HR. al-
Bukhori: 4477 )
Wahai saudaraku, ibadah adalah hak Alloh ir€, sec&ra mutlak. Jangan
engkau palingkan kepada selain-Nya. Janganlah engkau bersujud kepada
se:lain-Nya, berdo'a (memohon), nadzar, dan istighotsah kepada orang-
orang yang telah mati meskipun dianggap wali. Jangan pula menjadikan-
nya sebagai perantara dalam meminta kepada Alloh .:0r,, apalagi berdiam
diri di kubur-kubrlr mereka serta meminta agar orang yang dikubur terse-
but menghilangkan kesusahan-kesusahanmu. Janganlah engkau rne-
nyembelih untuk selain Alloh '-,a, baik dengan istilah sesaji, sedekah bumi,
ataupun sedekah laut, karena semua itu adalah perbuatan syirik. Sung-
guh Alloh :,*, telah memperingatkan kita di dalam al-Qur'an tentang baha-
ya syirik ini. Di antaranya dalam firman-Nya:

'6r33ii-c'"J4

Da,n sesungguhn3,a telah, diwahyuhan kepad,amu darz kepada (nabi-nabi)


)/utl.g sebeLuntnlu. "Jika kamu memperseleutuka,n (Alloh), niscaya akan ha'
puslah amalntu dan tentulah kamu termasuh orang-orang yang merugi."
(QS. az-Zunrar t39l: 65)

fangan tertipu oleh dunia


Wahai saudaraku, kehidupan di dunia ini adalah suatu perjalanan
yang menghantarkan pada kehidupan yang sesungguhnya di akhir"at. Du-
nia adalah tempat berarnal d:rn akhirat adalah tempat pembalasan. Maka
janganlah kehidupan dunia ini melupakanmu dari kehidupan akhirat.a
Gunakan nikrnat yang Alloh ',!i karuniakan kepadamu di dunia ini untuk
mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya di akhirat nanti. Karena
sesungguhnya karunia Alloh ',a, baik yang di langit maupun yang di burni,
semua itu telah Alloh '*', tundukkan untuk manusia sebagai sarana untuk
beribadah kepada-Nya. Janganlah kita meniadi orang yang menyesal di
akhirat nanti. Ingatlah wahai saudaraku, bahwa kekayaan bukanlah ja-
minan kebahagiaan bagt pemiliknya. Jika kekayaan sebagai tolok ukur
kebahagiaan hidup, tentu Alloh :is melebihkan harta benda kepada para
utnsan-Nya dan membuat fakir musuhnya, akan tetapi menurut sejarah

' I,,ihat Surat F'athir t35l: 5-6.


iustru sebaliknya.s Adapun orang kafir, Alloh u:; telah mengabarkan bah-
wa mereka dilebihkan urusan dunianya untuk menghukum mereka di du-
nia dan akhirat (lihat QS. at-Taubah [9]: 55).
Kesenangan di dunia ini hanyalah sebentar. Alloh u; ber"firman:

ff-6-" tl' Ut S'


(
:E. ... . ifri 3'11r,,-:,fu .. r

Katakan,lah: "Kesenanga"n. di dunia ini hanya sehentar dan a,hhirat itrt


lebih hailt un.tuh orang-orang -yang bertah.Lua.... " (QS. an-Nisa' [4]: 77)
Teladan kita Rosululloh H lebih menyukai hidup sederhana dalanr
urusan dunia. Dari Abu Huroiroh -#r bahwa Rosululloh gE bersabda: "Se-
anclairyo alztt memiliki. ema.s .sebe.sor Gunun,g [Jltud, tirlaklah alzu. senong
hila heroda di sis/ku' Iebih clari' tiga hari' melainkan hanva h'ttsi'rnpan seba-
gian ttn,tuk mem.bayar ltutan,g.' (HR. al-Bukhori: 2214)
I)an beliau ** juga bersabda: "Anak Adam. herknta: 'Ini hartalttt, ini
hartaktl; padahal tidakl,ah. ham,u memiliki harta nteluinkan yong horntt
sede.hahkan,vang sudah kamu seruhka,n, atau yang kamu maken \,ettg sLt-
dah. habi.s, dan pahaian yan,g lzamu pakai yang sudah LISen,g." (HR. I\'Ius-
lim: 5258)
Rerkata Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah i.',r;,: "Orang yang Inencarl
harta ada dua macam: Pertama: bila dia mencarinya untuk sekadar me-
nutup kebutuhannya seperti: makan,, minum, menikah, kebutuhan tempat
tinggal, dan semisalnya, maka dianjurkan, karena harta sebagai wasilah
untuk beribadah kepada Alloh .;;-. Menurut golongan ini, harta bagin)'a
ibarat kendaraan dan hamparan. Artinya di waktu dia membutuhkan dia
menggunakannva. orang ini tidak dinamakan penyembah dunia" Adapun
,\'ang kedua: mereka mencari harta melebihi kebutuhan, hatinya selalu
rnemikirkannya hin gga lupa ibadah kepada Alloh *:;. Mereka senang apa-
bila mendapatkan harta dan rnarah bila tidak mendapatkarmya, inilah pe-
nyembah dunia." (Lihat Fath,ul-Majid kar. Abdurrohman bin Hasatr alu-
S3'aikh: 457)
Sungguh betapa ruginya penyembah dunia. Belum tentu bahagra di
dunia, tetapi pasti celaka di akhirat. .Iadikanlah dunia sebagai budaknrtl
wahai sar.rdaraku,, jangan sebaliknya. Semoga bermanfaat . Walloh.u A'lctm.
/.'Abu Harits as-Sidawr ..".;;

Lihat Surat Yunus l10l: 88.

Diterbitkan oleh Maialah AL FURQON tiap bulan 4 (empat) bahasan dalam satu paket (volume)
Redaksi: Ust. MukhhsAbu Dzar, Ust. Abu Haritsas-Sidawi, Ust. Taenal fvlusthofa. Ust. Abu Usamah
Editor: Ust. Abu Hafshoh. Sirkulasi: Abu llyas Tata Letak: Rizaqu Abu Abdillah
Sekretariat: Ponpes. al-Furqon al-lslami, Srowr: - Sidayu - Gresik 61153 JATIM.
Rekening: Bank Mandiri cab, Gresik a,n HEDY SLJMANTRI (140-00-0497951-5) i

.
lnfaq :: Jawa Rp 25"000,* Ltiar Jawa Rp 30.000,*
(1 volurneipaket isi 4 bahasan @50 eksemplar; total = 200 eksemplar)

$
Menebar Dakwah
Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah

Volume 6 No. 4
Terbit: Syawwal 1429
ffi r{NI

\r
Siapakah Ahl us-sunnah Seiati
'l'elah rnenjadi suatu kepastian bahwa umat, ini akan berpet:ah belteh
rnenjadi tujuh puluh tiga golongan. Tidak ada "yang selamat dari neraka
kccuali ha"nya satu saja. Yaitu yang konsisten memegang wasiat Rosulul-
lr.rh .=:E sepeninggal treliau. Ahlus-Sun,nct,h u;a,l-Jama'al4 satu-satunya go-
longan yang selamat dari fjtnah perpecahan tersebut. Ftramun sayang
nanla ini rnakin kabur hakikatnya dengan berjalann5,'a waktu. Ban1,"ak
orarlg yang rnengklairn (mengaku) bahwa dirinyalah Ahlus-Sunnair sejati,
tetapi klaim tranyalah bualan semaLa bila tak ada bukti yang mendukung-
nya, ibarat perkat,aan seorallg penyair:
Setiutrs orang nieng(rhu putl,)/a hubLlngarl cinta dengan Lctila
Lailu lnernl&ngkal mereka semua
7'etupti s(tJ'e7g,
Untuk itulah senantiasa meminta pertolortgall dan petuniuk
-dengan
dari Alloh ..;.-,- kami ingin sedikit menguak hakikat Ahlus-Sunnah wal-'Jil-
mn'ah yang ranrai diperebutkan orang.

Sebab penamaan
Dinanrakan 'Ahlus-Sunnah" karena mereka berpegang teguh dengalr-
nya, sedarng dinamakan 'Ahlul-Jama'ah" sebab mereka trersatr-r di atas
surlrrah tersebut. (Fa tawa Arkanil-Islam kar. Ibnu Utsaimin: 21)r
l)an narlta ini menjadi populer ketika bid'ah mulai tampak, lantas diherr"i-
lah lirfazit a,s-sttnnalz sebagai lawan dari bid'ah, dan al-juma'ah seliagai la-
wan dari per"pecahan rnaupun pengkafirart kaunr muslirnin dengan sebab
riosa besar serta lawan dari memberontak atas pemerintah yang sah. (I.,i-
lrat u,l-Maustt'ah a/ -Mu,vassaroh kar. Dr. Mani' birr H:rmrtracl al-'Iuhani:
2t989)

Siapakah Ahlus-Sunnah?
Dalam konteks umum, kata Ahlus-Sttnnah dapat diartikan sebagai la-
\ryar)dari S3ti'ah Rofidhoh.Ibnu Taimiyyah ii; mengatakzut: "It,u irarena
Rofirlhoh telah nrasyhur dengan penyelisihan mereka terhadurp sunnah,
rnaka clari itu rnayoritas umurn (rnasyarakat awam) tidak tnengenal siapa
nrrisnir Sunni selain Rofidhi." (Majmu' Fatawa: 31356 dalam al-Maustt'uh.
ul - M ut' (LS s et'zlt : 21988)

Lihr,rt pula dalarn nl-Aju,ihah al-Mttfidah kar. Dr. Sholih bin Fauzan: 127 soal ito.
65.
BULETIN AL FURQON

Maka dengan dasar ini Asya'iroh ataupun Maturidiyyah dapat masuk da-
larn pengertian tadi.
Adapun makna yang lebih khusus, Ahlus-Szznnah tua[.-Janta'ah ialah
orang yang berada di atas petunjuk Rosululloh -r€,-r, dan para sahabatnya
dalam sisi keilmuan. keyakinan, perkataan, perbuatan, adab,, maupun pe-
rilaku. Merekalah pendahulu umat ini dari golongan sahatrat, tahi'in, ser-
ta siapa saja yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari akhir ke-
lak." (Lih at al-Mausu'ah al-Mu)la,ssaroh: 21987)2
.Iacti Ahl,us-Sunnah ialah orang yang mengamalkan sunnah dan ltu-
kan orang yang sekadar mengklaim dirinya mengikuti sunnah.

Bagaimana ciri-ciri mereka?


Ciri-ciri Ah l,u s-Sunna,h ialah:
1. Mereka adalah kaum minoritas (sedikit) di tengah-tengah masyarakat
jelek .vang mayoritas (hanyak). (Lihat HR. Ahmad: 21177, dishohihkan
oleh Syaikh al-Albani dalam ^Sl/silatu al-Ahadi.ts ash-Shohihuh: 1619)
2. Berpemahaman dengan pemahaman para sahabat serta orang-orang
yang mengikuti mereka dalam beragama. (Lihat QS. an l{isa'[4]: 115
dan (ishulus-Sunnah oleh Imam Ahmad bagian awal)
3. Mereka mendahulukan firman Alloh ".yg atau hadits Rosululloh 1g' atas
semua perkataan oran€f, siapa pun dia. (Lihat QS. an-Nur 1241: 63. dan
HR. Ahmad: 71337 yang dishohihkan oleh Syaikh Ahmad S.lrakir no.
31 321)
4. Mereka tidak mau diikat dengan perjanjian apa pun kecuali perjanjian
yang telah Alloh :s, ambil atas mereka dalam kitab-Nya. (I-,ihat acl-
I)cr,'tuah llallohkar. S5'aikh Ali al-Halabi: 123-_124)
5. Tidak memberontak kepada pemerintah yang sah. (Lihat QS. an-Nisa'
[4]: 59, Aqida,h Thohatai,yyah poin ke: 71-73)
6. Cinta dan benci mereka hanya didasari karena Alloh :i€., bukan karena
golongan atau tokoh. (HR. ath-Thohroni: 31125/2 dan dishohihkan oleh
Syaikh al-Albani dalam ash.-Shohihah: 988)
7. Mereka meyakini hadits Rosululloh {ey: yang berbunyi: "'Muhmin .\'cu?g '
i,irii\ilu,ilYil

pa,ling sempurno imunnya adalah yang paling bagus akhlaqnvo." (HR. ,:',it*\T'

Abu Dawud: 4682, dishohihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shohih i.i

Sttnun Abi l)ctu, ud: 31 741) :ij\ilil\\\s


rrr,iili'lG

Kapankah seseorang dihukumi keluar dari Ahlus-Sunnah? ''...j'l


i;$

Imam Ahmad ei'L pernah mengatakan: "Mengeluarkan seseorang dari 'i$Ift


's;llil
as-sunnah adalah sesuatu yang berat." (os-Sunnah kar. al Khollal: 1,t373, .$.'$
lihat Fatawa (Ilama' Fit-Tahdzir min Jama'atil-Hajri: 72) ,i.'l$ tu$s

Seseorang tidak boleh dibid'ahkan atau dihukumi keluar dari Ahlus-


,,.]..tii,*P*
.tl"ll:.,,ris

Sunnah hanya karena kesalahannya dalam masalah ijtihadiv5rah. (Lihat


.,Na
Mauqi t'' Ahlis-Sunnah min Ahlil-Ahwa' kar. Dr. Ibrahim ar-Ruhaili : 1/38) '$*ffi

Lihat jrlga dalam al-Madkhol Lidirosatil-Aqidah al-Islamiyyah kar. Dr. Ibrahim


, ,,,I,'.tqutu
. ,' riij'"q*

rtlil..',od

al-Buraikan: 13. ft
, ,.lii .*s

:'iillil
,$,:S
Seseorang belum dikeluarkan dari Ahlus-Sunnah lantaran kekurang-
annJia dalam masalah ibadah, akhlaq. atau muamalah, hanya saja derajat
mereka bertingkat-tingkat rnenurut amalnya. Rarang kali kekurangan da-
lam masalah tauhid seperti ikhlas atau melakukan bid'ah 5iang dapat me-
ngeluarkannya dari Ahlus-Sunnah, baru bisa dikatakan keluar. (Lihat,
tau;a Ark oni l. -I sla m: 23)
F'a

Tuduhan dan sangkaan yang keliru


Setidaknya ada dua tuduhan dan sangkaan -yang perlu diluruskan
berkaitan dengan Ahlus-Sunnah; vaitu:
1. Ahlus-Sunnah adalah nama barru yang muncul sekitar abad ke-3 atau
ke-? Hijriah, jadi tidak ada asalnya clan bahkan rnenjadi bid'ah.
2. Klaim bahwa diri sendiri vang benar merupakan sebab terpecahnya
kesatuan umat.
Jawaban:
1. Ini tidak bisa diterima, bahkan yang menjadi fakta ialah penamaan tt;u
telah ada iauh sebelum al-Asv'ari, Ahmad bin Hanbal, maupun Illnu
Taimi5ryah lahir.
Dalam Strrat Ali Imron I3l: 106 Alloh 'i., menyebutkan:
/(- t

^;5 i i{ \i* ; 3 us r*i,erlf r,-16 r g


; li F -tfi
gt 3 -*
,:E1,tu*k{q +\Ariiri5
Pada h.ari yeng di. taalttu itu ad,a nt,ulza yetzg putih berseri, dan. adu
pu,l.a m.uha _ya,ng h,itum tnLtrem. Ada,purt orang-orallg yang hi,tam nru-
ratn nttthanya (leepa,rla tnereka dileatakaril: "Merlgapa hamu hafir sesu-
dah, ka.m,u berimctnl Karena itu rasakanlah adzab disebabhan kehat'ir-
ennltt ittt."
Ibnu Attbas a;! menafsirkan golongan yang putih wajahnya: "Mereka-
lah Ahlus-sunnah wal-Jama'ah serta para ulama, sedangkan yang hi-
tam rvajahn)'a adalah ahli bid'ah dan kesesatan."" (Lihat Tafsir lbnu
Ka,tsir:114I9)
it{abi ;; puil telah menerangkan dalam salah satu riwayat hadits per'-
pecahan unrat hahwa yang selarnat itrlah ct,l-.jttrna'ah (lihat I{It. Ibnr-r
Ma.jah: 399:l dain disholrihkan oleh Ssraikh al-Albani dalam Zh,i,lctLul-
,Isnnoh.:33).
2. Memperingatkan manusia dari kelompok yang menyelisihi Ahlus-Sun-
nah tidak dianggap memecah belah kesatuan kaum muslinrin sebiltr
para ulama sejak zaman dahulu tatkala bid'ah mulai muncul mereka
telah memperingatkan bahayanya. Bahkan ini merupakan bentuk pe-
meliharaan Islam dari perpecahan karena pada asalnya nrerr:kalah
yang mulanya memecah belah kaum muslimin dengan pemikiran rne-

Lihat al-Mausu'ah al-Muyassaroh: 21987 .


reka yang baru.* Sebagai bukti, Nabi ' ; pun telah memperingatkan
kita akan bahaya Khowarij.
Wasiat untuk sesama Ahlus-sunnah
Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin i*e' Ineltgatakan: "Maka
kami rnernandang wajib atas Ahlus-sunnah wal-Jama'ah untuk bersatu
walaupun mereka berselisih pendapat dalam berbagai pernlasalahalt me-
nurut pemahaman mereka terhadap dalil yang ada. Perkara ini -Alham-
dulillah- nrasih dapat ditoleransi. Yang paling penting, satukan herti, s:r-
tukanlah semboyanl Tidak dir:agukan bahwa sesungguhnya para mttsuh
Islam merasa senarlg bila kita berpecah belah. Sama saja baik mereka itu
terrang-terangan atau nrusuh (dalam selirnut) yang menampakkan loyali-
t3s (kecintaan) bagi Islam dan kaum muslimin padahal tidak sarna sekali.
Yang waiib bagi kita adalah tampil beda dengan ciri khas ini, yaitu ciri
khas al-Firqotun-lYa.jiyyah bersatu di atas satu kalimat." (Fatdw& Arkanil-
Isla,nt.:26)
I.,ant&s bagaimanakah caranya? Syaikh Sholih al-F'auzart ;.$^iai-- lnene-
rangkan (ol,-Aiu;ibah. al'Mufirlah: 130-131):
1. Dengan nremperbaiki aqidah. Sebab aqidah yang baik-lah yang nanti-
nva akan bisa mengusir rasa iri dan dengki (lihat QS. al-Mu'ntitrut-t
I23l : {t2). Dalam hal ini kisah bangsa Arab pra (sebelum) Islanr yatrg
menjadi saksi.
2. Taat dan pat,uh terhadap pemerintah kaum muslimin karena tidak pa-
tuh terhadap mereka merupakan seball perpecahan (lihat HR. Abr-r Da-
wud: 4607, at-Tirm rdzi: 2776, dan dishohihkan oleh Syaikh al-Albani
rlirlam Shohih Sunan Abi Dawud: 4607).
3, Kembali kepada kitab Altoh :ys. dan sunnah Rosululloh p:s untuk trlemlr-

tuskan perkara dan perselisihan (lihat QS. an-Nisa' [4]: 59).


4. IJerusaha memperbaiki hubungan antar sesama tatkala mulai muncul
persengketaan (lihat QS. al-Anfal t8l: 1).
5. Menumpas pemberontak dan Khowarij yang ingin memecah belah kt'-
satuan kaum muslimin (lihat QS. al-Hujurot t49l: 9).
Semoga bermanfaat.
.2,, Abu Usamah al-Kadiriy :*;-

Lihnt al-Aju:ihah al -Mu/i rl,cth: 107.

Diterbitkarr oleh Majalah AL FURQON tiap bulan 4 (empat) bahasan dalam satu paket (r,'olurre.,
Redaksi: Ust. MukhlisAbu Dzar, Ust. Abu Haritsas-Sidawi, Ust. Zaenal Mrrsthofa. Ust. Abu Usamah
Editor: Ust. Abu Hafshoh. Sirkulasi: Abu llyas. Tata Letak: Rizaqu Abu Abdillah.
Sekretariat: Pcnpes. ai-Furqon al-lslami, Srowo - Sidayu - Gresik 61153 JATIM.
Rekening: Bank Mandiri cab. Gresik a.n. HEDY SUMANTRI (140-00-0497951-5).
lnfaq :: Jawa Rp 25.000.- Luar Jawa Rp 30.000,-
i'l volumeipaket isi 4 bahasan @50 eksemplar; total = 200 eksemplar)

You might also like