Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Kelompok 5
JURUSAN KIMIA
Maret 2010
ALAT-ALAT OPTIK
1. MATA
a. Bagian-bagian mata
Kornea
Merupakan bagian depan mata memiliki lengkung lebih tajam dan dilapisi selaput
cahaya, berfungsi sebagai lapisan pelindung
Aquaeous humor
Cairan di belakang kornea yang berfungsi membiaskan cahaya yang masuk ke
dalam mata.
Lensa mata
terbuat dari bahan bening, berserat, dan kenyal, berfungsi sebagai pengumpul
cahaya di retina, mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan di depan lensa.
Lensa mata merupakan lensa cembung.
Iris
Selaput di depan lensa mata yang membentuk celah lingkaran dan berfungsi
memberi warna pada mata.
Pupil
celah lingkaran yang besarnya tergantung intensitas cahaya ke mata, berfungsi
sebagai pengatur banyaknya cahaya yang masuk
Retina
berada di belakang mata, berfungsi sebagai penangkap bayangan nyata, terbalik,
dan diperkecil yang dibentuk oleh lensa mata.
Otot lensa / otot siliari
Berfungsi sebagai penguat dan pengatur kecembungan lensa mata
Bintik kuning
Bagian pada retina yang sangat peka terhadap cahaya. Agar bayangan terlihat jelas,
bayangan harus terbentuk di retina tepat di bintik kuning.
Saraf optic
Saraf yang menghubugkan bintikkuning dengan otak sehingga sinyal-sinyal
bayangan dari bintik kuning sampaike otak dan taklah yang menerjemahkan
sehingga bayangan benda mejadi tegak, tidak terbalik seperti yang di tangkap oleh
retina.
b. Optika Mata
Ketika mata relaks (tidak berakomodasi), lensa mata pipih sehingga jarak
fokusnya paling besar, dan benda yang sangat jauh difokuskan di retina.
Agar benda pada jarak berbeda dapat difokuskan dengan cara menebal dan
memipihkan lensa mata (akomodasi mata)
Bayangan yang terjadi di retina adalah nyata, terbalik, diperkecil.
c. Daya Akomodasi
Daya akomodasi yaitu kemampuan mata untuk mengatur kecembungan lensa
mata. Berkaitan dengan daya akomodasi minimum dan daya akomodasi maksimum
adalah:
1. Punctum Proximum (titik dekat)
Adalah titik dekat yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata saat
berakomodasi maksimum
2. Punctum Remotum (titik jauh)
Adalah titik terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata tak
berakomodasi
d. Jangkauan penglihatan
Mata dapat melihat dengan jelas (emeropi) jika letak benda dalam jangkauan
penglihatan, yaitu diantara titik dekat mata (punctum proximum) dan titik jauh mata
(punctum remontum). Dimana untuk mata normal memliki titik dekat = 25 cm dan
titik jauh = tak terhingga
f. Cacat mata
Cacat mata yaitu ketidaknormalan pada mata, dan dapat di atasi dengan memakai
kacamata, lensa kontak, atau melalui suatu operasi. Jenisnya ialah:
1. Rabun Jauh (Miopi)
Dapat melihat dengan jelas pada jarak 25 cm tetapi tidak dapat melihat benda
benda jauh dengan jelas.
Karena lensa mata tidak dapat memipih, sehingga bayangan terletak di depan
retina
Dapat ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa negatif
Persamaan untuk menghitung kuat lensa yang diperlukan
1 1 1 1
𝑃= = +
𝑓 𝑓 𝑠 𝑠′
Keterangan: P = kuat lensa (dioptri)
f = jarak focus (m)
s = jarak benda = ∞
s’ = jarak bayangan = - PR
Kekuatan lensa yang diperlukan
−100
𝑃=
𝑃𝑅
Keterangan: P = kuat lensa (dioptri)
PR = jarak terjauh mata (cm)
Agar bayangannya jatuh tepat pada retina dignakan kacamata berlensa positif atau
lensa cembung. Kekuatan lensa kacamata yang diperlukan sesuai denga rumus
berikut:
100 100
𝑃𝐻 = −
𝑠 𝑃𝑃
Dengan : PH = kekuatan lensa kacamata untuk hipermetropi dalam satuan dioptri,
S = jarak benda di depan kacamata,
PP = titik dekat mata dalam satuan cm
Jika jarak benda s tidak disebutkan dalam soal,
nilai s diambil dari titik dekat mata normal yaitu
25 cm. sehingga persamaan kekuatan lensa untuk
hipermetropi menjadi:
100
𝑃𝐻 = 4 −
𝑃𝑃
4. Astigmatisma
Cacat mata astimatisma disebabkan oleh kornea mata yang tidak berbentuk sferik
(irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang daripada bidang lainnya.
Akibatnya, benda titik difokuskan sebagai garis pendek. Suatu lensa silindris
menfokuskan sebuah titik menjadi suatu garis yang sejajar dengan sumbunya. Mata
astigmatisma juga mnfokuskan sinar-sinar pada bidang vertical lebih pendek daripada
bidang horizontal.
Cacat mata astigmatisma dapat dibantu dengan menggunakan kaca mata silindris.
b. Pada saat membaca, jarak terdekat yang dapat dilihat seorang kakek rabun dekat
adalah 40 cm. Tentukan kekuatan lensa kacamata yang diperlukan!
Jawab:
Titik dekat x=40cm, jarak baca normal sn=25cm (tetapan) jarak focus lensa
cembung yang digunakan :
𝑥𝑠 40 (25) 200 200
𝑓 = 𝑥− 𝑠𝑛 = = 𝑐𝑚 = 𝑚
𝑛 40−25 3 300
2. KAMERA
Kamera dan mata memiliki kesamaan dalam hal diagram pembentukan bayagan.
Bayangan yang dibentuk lensa kamera dijatuhkan pada film (seakan-akan retina) yang
terletak di antara F, dan 2F. Bayangan yang dihasilkan adalah nyata, terbalik, dan
diperkecil.
Diagram pembentukan bayangan pada kamera dan mata adalah:
Bagian-bagian dari sebuah kamera:
1. Lensa cembung berfungsi untuk
membentuk bayangan.
2. Film berfungsi untuk menangkap bayangan
yang dibentuk lensa cembung.
3. Cincin penfokus yaitu bagian yang
berfungsi untuk mengatur atau mengubah-
ubah jarak lensa sesuaidengan jarak benda
yang difoto agar terbentuk bayangan jelas
pada film. Pada sebagian kamera, cincin
pemfokus tidak ada.
4. Diafragma yaitu bagian yang membentuk
celah untuk mengatur banyaknya intensitas
cahaya yan mengenai film.
Contoh soal:
Seorang pemotret menggunakan sebuah kamera (ukuran negaruf 4,0 X 60 cm 2) ingin
memperoleh kemungkinan foto terbesar dari sebuah indtrumen yang memiliki garis tengah
0,5 m. jarak focus lensa kamera adalah 60mm. berapakah kira-kira sebaiknya jarak antara
pemotret dengan instrument di foto?
Jawab :
−𝑠′ ℎ′ −𝑠′ −4,0 2,0 𝑠
𝑀= = ↔ = ↔ 𝑠′ =
𝑠 ℎ 𝑠 50 25
2,0 𝑠
(6) 2,0𝑠 2,0 2,0 𝑠 12 162
𝑠= 25
2,0 𝑠 ↔ −6= 6 ↔ = 6 + 2,5 ↔ 2,0𝑠 = 150 + 12 ↔ 𝑠 = = 𝟖𝟏𝒄𝒎
−6 25 25 25 2,0
25
Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn = 25 cm untuk
mata normal), dan f adalah jarak fokus lup.
Menggunakan lup dalam keadaan mata berakomodasi maksimum membuat mata
menjadi cepat lelah. Agar mata relaks dan tidak cepat lelah, lup digunakan dalam keadaan
mata tidak berakomodasi. Untuk mendapatkan perbesaran bayangan yang diinginkan
dalam keadaan mata tidak berakomodasi, bayangan yang terbentuk harus berada sangat
jauh di depan lensa (jarak tak hingga). dalam hal ini objek harus berada di titik fokus lensa
(s = f).
Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh
lup dengan mata tidak berakomodasi adalah
4. MIKROSKOP
Perbesaran bayangan yang dihasilkan dengan menggunakan lup yang hanya
menggunakan sebuah lensa cembung kurang maksimal dan terbatas. Untuk mendapatkan
perbesaran yang lebih besar diperlukan susunan alat optik yang lebih baik. Perbesaran
yang lebih besar dapat diperoleh dengan membuat susunan dua buah lensa cembung.
Susunan alat optik ini dinamakan mikroskop yang dapat menghasilkan perbesaran sampai
lebih dari 20 kali.
Sebuah mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung (lensa positif). lensa yang
dekat dengan objek (benda) dinamakan lensa objektif, sedangkan lensa yang dekat mata
dinamakan lensa okuler. Jarak fokus lensa okuler lebih besar daripada jarak fokus lensa
objektif.
Objek yang ingin diamati diletakkan di depan lensa objektif di antara titik Fob dan
2Fob. Bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif adalahI1 yang berada di belakang lensa
objektif dan di depan lensa okuler. Bayangan ini bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.
Bayangan I1akan menjadi benda bagi lensa okuler dan terletak di depan lensa okuler antara
pusat optik O dan titik fokus okuler Fok. Di sini lensa okuler akan berfungsi sebagai lup
dan akan terbentuk bayangan akhirI2 di depan lensa okuler. Bayangan akhir I2 yang
terbentuk bersifat maya, diperbesar, dan terbalik terhadap objek semula.
Perbesaran yang dihasilkan mikroskop adalah gabungan dari perbesaran lensa
objektif dan perbesaran lensa okuler. Perbesaran lensa objektif mikroskop adalah
Dimana Pob adalah perbesaran lensa objektif, s’ob adalah jarak bayangan lensa
objektif dan sob adalah jarak objek di depan lensa objektif.
Adapun perbesaran lensa okuler mikroskop sama dengan perbesaran lup, yaitu
sebagai berikut.
a. untuk mata berakomodasi maksimum
Dimana Pok adalah perbesaran lensa okuler, sn adalah jarak titik dekat mata (untuk
mata normal sn = 25 cm), dan fok adalah jarak fokus lensa okuler.
Perbesaran total mikroskop adalah hasil kali perbesaran lensa objektif dan
perbesaran lensa okuler. Jadi,
P = Pob × Pok
Hal-hal penting yang perlu diketahui berkaitan dengan mikroskop:
(1) jarak antara lensa objektif dan lensa okuler disebut juga panjang tabung (d). panjang
tabung sama dengan penjumlahan jarak bayangan yang dibentuk lensa objektif (s’ob)
dengan jarak benda (bayangan pertama) ke lensa okuler (sok).
d = s’ob + sok
(2) menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum berarti letak
bayangan akhir berada di titik dekat mata di depan lensa okuler. Jadi, dapat dituliskan
s’ok = −sn
(3) menggunakan mikroskop dengan mata tidak berakomodasi berarti jarak benda di depan
lensa okuler (sok ) berada tepat di titik fokus lensa okuler (fok). Jadi, dapat dituliskan
sok = fok
Contoh soal :
Sebuah benda kecil diletakkan pada jarak 0,9 cm di depan lensa objektif sebuah
mikroskop. Jarak focus lensa objektif dan lensa okuler masing-masing 0,8 cm dan 1,25
cm. tentukan panjang dan perbesaran mikroskop tersebut untuk mata tak berakomodasi!
Jawab:
𝑠 𝑓 0,9 (0,8)
Jarak bayangan objektif → 𝑠′𝑜𝑏 = 𝑠 𝑜𝑏−𝑓𝑜𝑏 = = 7,2 𝑐𝑚
𝑜𝑏 𝑜𝑏 0,9−0,8
Untuk mata tak berakomodasi, panjang mikroskop adalah :
d=s’ob + fok = 7,2 + 1,25 = 8,45 cm
−𝑠′ 𝑜𝑏 −7,2
perbesaran objektif 𝑀𝑜𝑏 = = = −8
𝑠𝑜𝑏 0,9
𝑠 25
perbesaran okuler untuk mata tak berakomodasi →𝑀𝑜𝑘 = 𝑓 𝑛 = 1,25 = 20
𝑜𝑘
5. TEROPONG
a. Teropong bintang
Bintang-bintang di langit yang letaknya sangat jauh tidak dapat dilihat secara
langsung oleh mata. Teropong atau teleskop dapat digunakan untuk melihat bintang
atau objek yang letaknya sangat jauh.
Teropong terdiri atas dua lensa cembung, sebagaimana mikroskop. Pada teropong
jarak fokus lensa objektif lebih besar daripada jarak fokus lensa okuler (fob > fok).
Teropong digunakan dengan mata tidak berakomodasi agar tidak cepat lelah karena
teropong digunakan untuk mengamati bintang selama berjam-jam. Dengan mata tidak
berakomodasi, bayangan lensa objektif harus terletak di titik fokus lensa okuler.
Dengan demikian, panjang teropong (atau jarak antara kedua lensa) adalah
d = fob + fok
dimana fob adalah jarak fokus lensa objektif dan fok adalah jarak fokus lensa okuler.
Adapun perbesaran P yang dihasilkan oleh teropong adalah
d
fob fok
b. Teropong bumi
Bayangan akhir yang dihasilkan oleh lensa okuler pada teropong bintang terbalik
terhadap bayangan arah benda semula. Jika benda-benda yang diamati adalah benda-
benda langit (seperti bintang dan bulan), bayangan terbalik tidaklah menjadi masalah.
Akan tetapi jika kita mengamati benda-benda di Bumi, maka bayangan akhir harus
tegak terhadap arah benda semula. Hal ini bisa didapat dengan 2 cara yaitu:
(1) Menggunakan lensa cembung ketiga yang disisipkan diantara lensa objektif dan
lensa okuler .
(2) Menggunakan pasangan lensa cembung sebagai lensa objektif dan lensa cekung
sebagai lensa okuler.
Teropong bumi menggunakan cara 1 untuk menghasilkan bayangan akhir yang tegak
terhadap arah benda semula.. Di sini lensa cembung ketiga hanya berfungsi membalik
bayangan dan tidak memperbesar bayangan. Oleh karena itu, lensa cembung ketiga ini
kita sebut lensa pembalik.
Dengan disisipkannya lensa pembalik yang memiliki jarak fokus fp,maka teropong
bertambah panjang. Pada gambar tampak panjang teropong bertambah 4fp. Jadi
panjang teropong bumi adalah:
d=fob+fok
Hanya perlu diperhatikan bahwa nilai fok kita bmasukkan negatif sebab okuler adalah
lensa cekung. Perbesaran anguler teropong panggung dirumuskan oleh persamaan :
𝑓𝑜𝑏
𝑀=
𝑓𝑜𝑘
fob
fok
Oob Ook F
e. Teropong pantul
Disebut teropong pantul karena sebagai objektif digunakan cermin cekung besar yang
berfungsi sebagai pemantul cahaya.
Teropong pantul astromi terdiri atas satu cermin cekung besar, satu cermin datar kecil
yang diletakkan sedikit didepan titik fokus cermin cekung F dan satu lensa cembung
untuk mengamati benda.
Cermin cekung besar akan mengumpulkan cahaya sebanyak mungkin. Akan tetapi
sebelum cahaya dikumpulkan dititik fokus F cermin cekung, cahaya dipantulkan
dahulu oleh cermin datar menuju ke lensa okuler (lensa cembung).