You are on page 1of 16

ALAT-ALAT OPTIK

Oleh

Kelompok 5

Yusrotul Nisa Ansori 209331417410


Fauqol Budur 209331417413
Ismurini 209331420870
Nur Shofwah al-Kiswiyah 209331423412
Doron Prabowo Juwono 206331405946

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Maret 2010
ALAT-ALAT OPTIK
1. MATA
a. Bagian-bagian mata

 Kornea
Merupakan bagian depan mata memiliki lengkung lebih tajam dan dilapisi selaput
cahaya, berfungsi sebagai lapisan pelindung
 Aquaeous humor
Cairan di belakang kornea yang berfungsi membiaskan cahaya yang masuk ke
dalam mata.
 Lensa mata
terbuat dari bahan bening, berserat, dan kenyal, berfungsi sebagai pengumpul
cahaya di retina, mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan di depan lensa.
Lensa mata merupakan lensa cembung.
 Iris
Selaput di depan lensa mata yang membentuk celah lingkaran dan berfungsi
memberi warna pada mata.
 Pupil
celah lingkaran yang besarnya tergantung intensitas cahaya ke mata, berfungsi
sebagai pengatur banyaknya cahaya yang masuk
 Retina
berada di belakang mata, berfungsi sebagai penangkap bayangan nyata, terbalik,
dan diperkecil yang dibentuk oleh lensa mata.
 Otot lensa / otot siliari
Berfungsi sebagai penguat dan pengatur kecembungan lensa mata
 Bintik kuning
Bagian pada retina yang sangat peka terhadap cahaya. Agar bayangan terlihat jelas,
bayangan harus terbentuk di retina tepat di bintik kuning.
 Saraf optic
Saraf yang menghubugkan bintikkuning dengan otak sehingga sinyal-sinyal
bayangan dari bintik kuning sampaike otak dan taklah yang menerjemahkan
sehingga bayangan benda mejadi tegak, tidak terbalik seperti yang di tangkap oleh
retina.

b. Optika Mata

 Ketika mata relaks (tidak berakomodasi), lensa mata pipih sehingga jarak
fokusnya paling besar, dan benda yang sangat jauh difokuskan di retina.
 Agar benda pada jarak berbeda dapat difokuskan dengan cara menebal dan
memipihkan lensa mata (akomodasi mata)
 Bayangan yang terjadi di retina adalah nyata, terbalik, diperkecil.

c. Daya Akomodasi
Daya akomodasi yaitu kemampuan mata untuk mengatur kecembungan lensa
mata. Berkaitan dengan daya akomodasi minimum dan daya akomodasi maksimum
adalah:
1. Punctum Proximum (titik dekat)
Adalah titik dekat yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata saat
berakomodasi maksimum
2. Punctum Remotum (titik jauh)
Adalah titik terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata tak
berakomodasi
d. Jangkauan penglihatan

Mata dapat melihat dengan jelas (emeropi) jika letak benda dalam jangkauan
penglihatan, yaitu diantara titik dekat mata (punctum proximum) dan titik jauh mata
(punctum remontum). Dimana untuk mata normal memliki titik dekat = 25 cm dan
titik jauh = tak terhingga

e. Sifat bayangan yang terbentuk


Mata dapat melihat suatu bayangan benda jika bayangan benda tersebut
terdapat di retina dengan sifat yang terbentuk ialah:
1. Nyata
2. Terbalik
3. Lebih kecil

f. Cacat mata
Cacat mata yaitu ketidaknormalan pada mata, dan dapat di atasi dengan memakai
kacamata, lensa kontak, atau melalui suatu operasi. Jenisnya ialah:
1. Rabun Jauh (Miopi)
 Dapat melihat dengan jelas pada jarak 25 cm tetapi tidak dapat melihat benda
benda jauh dengan jelas.
 Karena lensa mata tidak dapat memipih, sehingga bayangan terletak di depan
retina
 Dapat ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa negatif
 Persamaan untuk menghitung kuat lensa yang diperlukan
1 1 1 1
𝑃= = +
𝑓 𝑓 𝑠 𝑠′
Keterangan: P = kuat lensa (dioptri)
f = jarak focus (m)
s = jarak benda = ∞
s’ = jarak bayangan = - PR
 Kekuatan lensa yang diperlukan
−100
𝑃=
𝑃𝑅
Keterangan: P = kuat lensa (dioptri)
PR = jarak terjauh mata (cm)

2. Rabun Dekat (Hipermetropi)


Penderita hipermetropi memilik titik dekat lebih besar dari 25 cm di depanmatanya
sehingga tidak dapat melihat benda-benda yang dekat dengan jelas. Bayangan benda
yang dekat pada mata hiermetropi jauh dibelakang retina. Hai ni disebabkan karena
bola mata terlalu pipih (jarak focus lensa terlalu panjang).

Agar bayangannya jatuh tepat pada retina dignakan kacamata berlensa positif atau
lensa cembung. Kekuatan lensa kacamata yang diperlukan sesuai denga rumus
berikut:
100 100
𝑃𝐻 = −
𝑠 𝑃𝑃
Dengan : PH = kekuatan lensa kacamata untuk hipermetropi dalam satuan dioptri,
S = jarak benda di depan kacamata,
PP = titik dekat mata dalam satuan cm
Jika jarak benda s tidak disebutkan dalam soal,
nilai s diambil dari titik dekat mata normal yaitu
25 cm. sehingga persamaan kekuatan lensa untuk
hipermetropi menjadi:
100
𝑃𝐻 = 4 −
𝑃𝑃

3. Mata Tua (Presbiop)


Mata tua adalah cacat mata akibat berkurangnya daya akomodasi mata pada usia
lanjut. Titik dekat mata presbiopilebih besar dari 25 cm dan titik jauhnya terbatas di
depan mata. Penderita ini harus menggunakan kacamata bifocal, yaitu kacamata
berfungsi rangkap (untuk melihat dekat dan jauh)

4. Astigmatisma
Cacat mata astimatisma disebabkan oleh kornea mata yang tidak berbentuk sferik
(irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang daripada bidang lainnya.
Akibatnya, benda titik difokuskan sebagai garis pendek. Suatu lensa silindris
menfokuskan sebuah titik menjadi suatu garis yang sejajar dengan sumbunya. Mata
astigmatisma juga mnfokuskan sinar-sinar pada bidang vertical lebih pendek daripada
bidang horizontal.
Cacat mata astigmatisma dapat dibantu dengan menggunakan kaca mata silindris.

5. Katarak dan glaucoma


Cacat mata juga disebabkan oleh penyakit. Seseorang yang berumur panjang suatu
waktu dalam hidupnya akan mengalami pembentukan katarak yang membuat lensa
matanya secara parsial atau secara total buram (tak tembus cahaya). Pengobatan
umumnya adalah operasi pembersihan lensa.
Penyakit lainnya disebut glaucoma yang disebabkan oleh peningkatan abnormal pada
tekanan fluida dalam mata. Peningkatan tekanan ini dapat menyebabkan pengurangan
suplay darah ke retina yang akhirnya dapat mengarah pada kebutaan.
Contoh soal :
a. Seseorang yang miopi, titik dekatnya 20 cm sedang titik jauhnya 200 cm. Agar ia
dapat melihat jelas benda jauh, berapakah kuat lensa kacamata yang digunakannya?
Jawab :
Titik jauh miopi x = 200 cm. Agar dapat melihat benda jauh maka jarak focus lensa
f lensa koreksi yang harus digunakannya :
f=-x  f=-200cm =-2m
kuat lensa P adalah :
1 1
P=𝑓 =-2dioptri

b. Pada saat membaca, jarak terdekat yang dapat dilihat seorang kakek rabun dekat
adalah 40 cm. Tentukan kekuatan lensa kacamata yang diperlukan!
Jawab:
Titik dekat x=40cm, jarak baca normal sn=25cm (tetapan) jarak focus lensa
cembung yang digunakan :
𝑥𝑠 40 (25) 200 200
𝑓 = 𝑥− 𝑠𝑛 = = 𝑐𝑚 = 𝑚
𝑛 40−25 3 300

Kekuatan lensa P dalam dioptre adalah :


1 1 300
𝑃=𝑓= 200 = 200 = 1,5 𝑑𝑖𝑜𝑝𝑡𝑟𝑖
300

2. KAMERA
Kamera dan mata memiliki kesamaan dalam hal diagram pembentukan bayagan.
Bayangan yang dibentuk lensa kamera dijatuhkan pada film (seakan-akan retina) yang
terletak di antara F, dan 2F. Bayangan yang dihasilkan adalah nyata, terbalik, dan
diperkecil.
Diagram pembentukan bayangan pada kamera dan mata adalah:
Bagian-bagian dari sebuah kamera:
1. Lensa cembung berfungsi untuk
membentuk bayangan.
2. Film berfungsi untuk menangkap bayangan
yang dibentuk lensa cembung.
3. Cincin penfokus yaitu bagian yang
berfungsi untuk mengatur atau mengubah-
ubah jarak lensa sesuaidengan jarak benda
yang difoto agar terbentuk bayangan jelas
pada film. Pada sebagian kamera, cincin
pemfokus tidak ada.
4. Diafragma yaitu bagian yang membentuk
celah untuk mengatur banyaknya intensitas
cahaya yan mengenai film.
Contoh soal:
Seorang pemotret menggunakan sebuah kamera (ukuran negaruf 4,0 X 60 cm 2) ingin
memperoleh kemungkinan foto terbesar dari sebuah indtrumen yang memiliki garis tengah
0,5 m. jarak focus lensa kamera adalah 60mm. berapakah kira-kira sebaiknya jarak antara
pemotret dengan instrument di foto?
Jawab :
−𝑠′ ℎ′ −𝑠′ −4,0 2,0 𝑠
𝑀= = ↔ = ↔ 𝑠′ =
𝑠 ℎ 𝑠 50 25
2,0 𝑠
(6) 2,0𝑠 2,0 2,0 𝑠 12 162
𝑠= 25
2,0 𝑠 ↔ −6= 6 ↔ = 6 + 2,5 ↔ 2,0𝑠 = 150 + 12 ↔ 𝑠 = = 𝟖𝟏𝒄𝒎
−6 25 25 25 2,0
25

3. LUP ATAU KACA PEMBESAR


Kaca pembesar atau lup digunakan untuk melihat benda kecil yang tidak bisa
dilihat dengan mata secara langsung. Lup menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa
positif untuk memperbesar objek menjadi bayangan sehingga dapat dilihat dengan jelas.
Bayangan yang dibentuk oleh lup bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Untuk
mendapatkan bayangan semacam ini objek harus berada di depan lensa dan terletak
diantara titik pusat O dan titik fokus F lensa. untuk menghasilkan bayangan yang
diinginkan, lup dapat digunakan dalam dua macam cara, yaitu dengan mata berakomodasi
maksimum dan dengan mata tidak berakomodasi.
Lup dapat digunakan dengan mata berakomodasi maksimum untuk mendapatkan
perbesaran bayangan yang diinginkan. Agar mata berakomodasi maksimum, bayangan
yang terbentuk harus tepat berada di titik dekat mata (s’ = sn = jarak titik dekat mata).
Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh
lup dengan mata berakomodasi maksimum
adalah

Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn = 25 cm untuk
mata normal), dan f adalah jarak fokus lup.
Menggunakan lup dalam keadaan mata berakomodasi maksimum membuat mata
menjadi cepat lelah. Agar mata relaks dan tidak cepat lelah, lup digunakan dalam keadaan
mata tidak berakomodasi. Untuk mendapatkan perbesaran bayangan yang diinginkan
dalam keadaan mata tidak berakomodasi, bayangan yang terbentuk harus berada sangat
jauh di depan lensa (jarak tak hingga). dalam hal ini objek harus berada di titik fokus lensa
(s = f).
Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh
lup dengan mata tidak berakomodasi adalah

Dimana P adalah perbesaran


lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn = 25
cm untuk mata normal), dan f adalah jarak
fokus lup.
Contoh soal :
Berapakah perbesaran bayangan angular lup yang berjarak focus 10 cm dengan mata
berakomodasi minimum yang dilakukan oleh mata normal?
Jawab :
𝑠𝑛 25
𝑀𝑎 = = = 2,5 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑓 10

4. MIKROSKOP
Perbesaran bayangan yang dihasilkan dengan menggunakan lup yang hanya
menggunakan sebuah lensa cembung kurang maksimal dan terbatas. Untuk mendapatkan
perbesaran yang lebih besar diperlukan susunan alat optik yang lebih baik. Perbesaran
yang lebih besar dapat diperoleh dengan membuat susunan dua buah lensa cembung.
Susunan alat optik ini dinamakan mikroskop yang dapat menghasilkan perbesaran sampai
lebih dari 20 kali.
Sebuah mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung (lensa positif). lensa yang
dekat dengan objek (benda) dinamakan lensa objektif, sedangkan lensa yang dekat mata
dinamakan lensa okuler. Jarak fokus lensa okuler lebih besar daripada jarak fokus lensa
objektif.

Objek yang ingin diamati diletakkan di depan lensa objektif di antara titik Fob dan
2Fob. Bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif adalahI1 yang berada di belakang lensa
objektif dan di depan lensa okuler. Bayangan ini bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.
Bayangan I1akan menjadi benda bagi lensa okuler dan terletak di depan lensa okuler antara
pusat optik O dan titik fokus okuler Fok. Di sini lensa okuler akan berfungsi sebagai lup
dan akan terbentuk bayangan akhirI2 di depan lensa okuler. Bayangan akhir I2 yang
terbentuk bersifat maya, diperbesar, dan terbalik terhadap objek semula.
Perbesaran yang dihasilkan mikroskop adalah gabungan dari perbesaran lensa
objektif dan perbesaran lensa okuler. Perbesaran lensa objektif mikroskop adalah

Dimana Pob adalah perbesaran lensa objektif, s’ob adalah jarak bayangan lensa
objektif dan sob adalah jarak objek di depan lensa objektif.
Adapun perbesaran lensa okuler mikroskop sama dengan perbesaran lup, yaitu
sebagai berikut.
a. untuk mata berakomodasi maksimum

b. untuk mata tidak berakomodasi

Dimana Pok adalah perbesaran lensa okuler, sn adalah jarak titik dekat mata (untuk
mata normal sn = 25 cm), dan fok adalah jarak fokus lensa okuler.
Perbesaran total mikroskop adalah hasil kali perbesaran lensa objektif dan
perbesaran lensa okuler. Jadi,

P = Pob × Pok
Hal-hal penting yang perlu diketahui berkaitan dengan mikroskop:
(1) jarak antara lensa objektif dan lensa okuler disebut juga panjang tabung (d). panjang
tabung sama dengan penjumlahan jarak bayangan yang dibentuk lensa objektif (s’ob)
dengan jarak benda (bayangan pertama) ke lensa okuler (sok).

d = s’ob + sok
(2) menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum berarti letak
bayangan akhir berada di titik dekat mata di depan lensa okuler. Jadi, dapat dituliskan

s’ok = −sn
(3) menggunakan mikroskop dengan mata tidak berakomodasi berarti jarak benda di depan
lensa okuler (sok ) berada tepat di titik fokus lensa okuler (fok). Jadi, dapat dituliskan

sok = fok
Contoh soal :
Sebuah benda kecil diletakkan pada jarak 0,9 cm di depan lensa objektif sebuah
mikroskop. Jarak focus lensa objektif dan lensa okuler masing-masing 0,8 cm dan 1,25
cm. tentukan panjang dan perbesaran mikroskop tersebut untuk mata tak berakomodasi!
Jawab:
𝑠 𝑓 0,9 (0,8)
Jarak bayangan objektif → 𝑠′𝑜𝑏 = 𝑠 𝑜𝑏−𝑓𝑜𝑏 = = 7,2 𝑐𝑚
𝑜𝑏 𝑜𝑏 0,9−0,8
Untuk mata tak berakomodasi, panjang mikroskop adalah :
d=s’ob + fok = 7,2 + 1,25 = 8,45 cm
−𝑠′ 𝑜𝑏 −7,2
perbesaran objektif 𝑀𝑜𝑏 = = = −8
𝑠𝑜𝑏 0,9
𝑠 25
perbesaran okuler untuk mata tak berakomodasi →𝑀𝑜𝑘 = 𝑓 𝑛 = 1,25 = 20
𝑜𝑘

perbesaran total mikroskop adalah Mtot = Mob x Mok = (-8)(20)=-160 kali

5. TEROPONG
a. Teropong bintang
Bintang-bintang di langit yang letaknya sangat jauh tidak dapat dilihat secara
langsung oleh mata. Teropong atau teleskop dapat digunakan untuk melihat bintang
atau objek yang letaknya sangat jauh.
Teropong terdiri atas dua lensa cembung, sebagaimana mikroskop. Pada teropong
jarak fokus lensa objektif lebih besar daripada jarak fokus lensa okuler (fob > fok).
Teropong digunakan dengan mata tidak berakomodasi agar tidak cepat lelah karena
teropong digunakan untuk mengamati bintang selama berjam-jam. Dengan mata tidak
berakomodasi, bayangan lensa objektif harus terletak di titik fokus lensa okuler.
Dengan demikian, panjang teropong (atau jarak antara kedua lensa) adalah

d = fob + fok
dimana fob adalah jarak fokus lensa objektif dan fok adalah jarak fokus lensa okuler.
Adapun perbesaran P yang dihasilkan oleh teropong adalah

d
fob fok

Sinar-sinar sejajar dari titik L1 L2


puncak benda jauh

Puncak bayangan maya pada


tak terhingga

Diagram sinar teropong bintang untuk pengaturan normal


Contoh soal :
Lensa objektif dan lensa okuler sebuah teropong bintang adalah 160 cm dan 8 cm.
tentukan panjang dan perbesaran teropong tersebut!
Jawab:
d=fob+fok= 160+8=168 cm
𝑓 160
M = 𝑓 𝑜𝑏 = = 20 𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑜𝑘 8

b. Teropong bumi
Bayangan akhir yang dihasilkan oleh lensa okuler pada teropong bintang terbalik
terhadap bayangan arah benda semula. Jika benda-benda yang diamati adalah benda-
benda langit (seperti bintang dan bulan), bayangan terbalik tidaklah menjadi masalah.
Akan tetapi jika kita mengamati benda-benda di Bumi, maka bayangan akhir harus
tegak terhadap arah benda semula. Hal ini bisa didapat dengan 2 cara yaitu:
(1) Menggunakan lensa cembung ketiga yang disisipkan diantara lensa objektif dan
lensa okuler .
(2) Menggunakan pasangan lensa cembung sebagai lensa objektif dan lensa cekung
sebagai lensa okuler.
Teropong bumi menggunakan cara 1 untuk menghasilkan bayangan akhir yang tegak
terhadap arah benda semula.. Di sini lensa cembung ketiga hanya berfungsi membalik
bayangan dan tidak memperbesar bayangan. Oleh karena itu, lensa cembung ketiga ini
kita sebut lensa pembalik.
Dengan disisipkannya lensa pembalik yang memiliki jarak fokus fp,maka teropong
bertambah panjang. Pada gambar tampak panjang teropong bertambah 4fp. Jadi
panjang teropong bumi adalah:

d=fob+4fp+fok Puncak bayangan akhir maya di


tak terhingga

Sinar-sinar objektif okuler


sejajar dari
titik puncak pembalik
benda jauh

fob 2fp 2fp fok


Diagram sinar teropong bumi ditunjukkan pada gambar. Benda yang dialami lensa
objektif dianggapm cukup jauh sehingga sinar-sinar yang dating ke fokus objektif
sejajar. Sinar sejajar ini membentuk bayangan terbalik I1 tepat dititik fokus lensa
objektif Fob. Bayangan terbalik I1 jatuh tepat di 2FP lensa pembalik dihasilkan
bayangan I2 yang sama besar dan terbalik terhadap I1. Untuk mata tidak berakomodasi,
I2 harus diletakkan dititik fokus lensa okuler Fob . Tampak bayangan akhir yang
dibentuk lensa okuler tegak terhadap arah benda semula.
Contoh soal :
Sebuah teropong bumi memiliki lensa objektif dengan jarak focus 80 cm dan lensa
okuler dengan jarak focus 10 cm. Diantara kedua lensa tersebut disisipkan lensa
pembalik dengan jarak focus 5 cm. untuk penggunaan dengan mata tak berakomodasi,
hitung:
a. Perbesaran bayangan
b. Panjang teropong
Jawab:
a. Lensa pembalik tidak merubah perbesaran teropong, maka:
𝑓𝑜𝑏 80
𝑀= = = 8𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑓𝑜𝑘 10
b. d =fob+4fp+fok
= 80 + 4(5)+10 = 110 cm

c. Teropong prisma (binokuler)


Untuk membalik bayangan, teropong
prisma menggunakan dua prisma
siku-siku sama kaki yang disisipkan
diantara lensa objektif dan okuler.
Tiap setengah bagian teropong terdiri
atas satu lensa objektif, satu lensa
okuler dan sepasang prisma siku-siku
sama kaki yang diletakkan satu sama
lain pada sudut siku-sikunya.
Sepasang prisma itu digunakan untuk
membalik bayangan dengan pemantulan sempurna. Prisma membalik bayangan lensa
objektif, sehingga bayangan akhir yang dibentuk lensa okuler terlihat oleh mata tegak
terhadap arah benda semula.

Diagram sinar teropong Prisma untuk pengaturan normal

d. Teropong panggung (Galileo)


Untuk memperpendek teropong bumi, pembalikan bayangan dapat juga dilakukan
dengan lensa cekung sebagai lensa okuler. Susunan lensa semacam ini disebut
teropong panggung atau teropong Galileo, sesuai nama penemunya.
Sinar-sinar sejajar yang datang ke lensa objektif membentuk bayangan X,tepat dititik
fokus objektif. Bayangan X merupakan benda maya bagi lensa okuler. Akhirnya,
sinar-sinar sejajar keluar dari lensa okuler menuju mata menghasilkan bayangan tegak
dititik tak berhingga. Akibatnya mata tidak cepat lelah.
Panjang teropong atau jarak lensa objektif dan lensa okuler d tetap dirumuskan:

d=fob+fok
Hanya perlu diperhatikan bahwa nilai fok kita bmasukkan negatif sebab okuler adalah
lensa cekung. Perbesaran anguler teropong panggung dirumuskan oleh persamaan :
𝑓𝑜𝑏
𝑀=
𝑓𝑜𝑘

fob

fok

Oob Ook F

Diagram sinar teropong Panggung


Contoh soal :
Sebuah teropong panggung memiliki lensa objektif dengan focus 32 cm dan lensa
okuler dengan jarak focus 4 cm. hitung panjang dan perbesaran teropong!
Jawab:
d=fob+fok=32+(-4)=28 cm
𝑓 32
M=𝑓 𝑜𝑏 = −4 = −8𝑘𝑎𝑙𝑖
𝑜𝑘

e. Teropong pantul
Disebut teropong pantul karena sebagai objektif digunakan cermin cekung besar yang
berfungsi sebagai pemantul cahaya.
Teropong pantul astromi terdiri atas satu cermin cekung besar, satu cermin datar kecil
yang diletakkan sedikit didepan titik fokus cermin cekung F dan satu lensa cembung
untuk mengamati benda.
Cermin cekung besar akan mengumpulkan cahaya sebanyak mungkin. Akan tetapi
sebelum cahaya dikumpulkan dititik fokus F cermin cekung, cahaya dipantulkan
dahulu oleh cermin datar menuju ke lensa okuler (lensa cembung).

Diagram sinar teropong Pantul

Mengapa cermin digunakan sebagai pengganti lensa objektif ?


1. Cermin lebih mudah dibuat dan murah daripada lensa.
2. Cermin tidak mengalami penguraian warna seperti lensa,
3. Cermin lebih ringan daripada lensa yang berukuran sama sehingga lebih mudah
digantung.

You might also like