You are on page 1of 8

Makalah Pratikum Hari, tanggal : Sabtu, 12 Desember 2009

Biokimia Umum Waktu : 11.00-14.00 WIB


PJP : Waras Nurcholis, M.Si
Asisten : Agus

ENZIM

Kelompok 5

Siti Raudoh C34080088


Hana Nurulita P. C340800
Aulia Hayati C340800
Rico Alwinsyah C340800

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Karbohidrat merupakan salah satu makromolekul penting yang dibutuhkan
oleh manusia. Kerbohidrat dalam bentuk gula dan pati melambangkan bagian utama
kalori total yang dikonsumsi manusia dan kebanyakan hewan. Karbohidrat juga
merupakan pusat metabolisme tanaman hijau dan organisme fotosintetik lainnya yang
menggunakan energi cahaya untuk melakukan sintesa karbohidrat dari CO2 dan H2O
(Lehninger 1982). Zat gizi ini banyak dimiliki dalam beberapa jenis bahan makanan
sebagai komponen utamanya. Oleh karena itu, bukan hal yang sulit untuk dapat
menemukan bahan menu utama setiap hidangan ini. Karbohidrat dapat diperoleh dari
banyak jenis pangan, misalnya serealia, umbi-umbian, buah, dll. Di Indonesia, padi
merupakan sumber karbohidrat yang dijadikan sebagai makanan pokok yang masih
belum tergantikan. Hal itulah yang mendasari pentingnya pengetahuan mengenai
karbohidrat yang sangat kompleks ini.

I.2 Perumusan Masalah


Dari persoalan di atas, rumusan masalahnya adalah:
1. Apa karbohidrat itu?
2. Apa macam karbohidrat?
3. Apa kegunaan karbohidrat?

I.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui apa yang disebut dengan karbohidrat
2. Mengetahui macam-macam karbohidrat
3. Mengetahui berbagai kegunaan dari karbohidrat
II
PEMBAHASAN
II. 1 Karbohidrat
Karbohidrat berasal dari kata karbon dan hidrat sehingga disebut hidrat dari
karbon. Karbohidrat memiliki rumus umum Cn(H2O)m yang pada umumnya harga n =
harga m. Karbohidrat merupakan kelompok besar senyawa polihidroksildehida dan
polihidroksiketon atau senyawa-senyawa yang dapat dihidrolisis menjadi
polihidroksialdehida atau polihidroksiketon (Wahyudi,dkk., 2003:94). Karbohidrat
terususun atas dua sampai delapan monosakarida yang dikenal sebagai oligosakarida.
Karbohidrat memiliki rumus struktur dari Fisher dan Haworth. Struktur Fisher
merupakan struktur rantai terbuka sedangkan struktur Haworth merupakan struktur
tertutup (siklik). Misalnya untuk glukosa yang memiliki rumus molekul C6H12O6.  
Karbohidrat terdapat dalam berbagai golongan. Berdasarkan jumlah unit
monosakarida penyusunnya, terdapat tiga kelompok penting yaitu monosakarida,
oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida merupakan karbohidrat sederhana
terdiri atas satu unit polihidroksi aldehida atau keton. Monosakarida adalah ribose
yang tidak dapat dihidrolisis dan tidak kehilangan sifat gulanya. Contoh dari
monosakarida adalah ribosa, arabinosa, fruktosa, glukosa, dan lainnya. Golongan
monosakarida ini biasanya dikelompokkan dalam triosa, tetrafosfat, pentosaheksosa,
dan heptosa. Oligosakarida merupakan karbohidrat yang terdiri atas rantai pendek
unit monosakaridayang digabungkan bersama-sama oleh ikatan kovalen dan bila
dihidrolisis menghasilkan beberapa monosakarida. Contohnya adalah raffinosa yang
dihidrolisis menghasilkan glukosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa, dan sebagainya.
Kebanyakan oligisakarida yang mempunyai tiga atau lebih unit monosakarida tidak
terdapat secara bebas, tetapi digabungkan sebagai rantai samping polipeptidapada
glikoprotein dan proteoglikan (Lehninger 1982). Kelompok karbohidrat yang terakhir
adalah polisakarida yang merupakan polimer monosakarida yang memiliki bobot
molekul yang tinggi. Bila dihidrolisis akan menghasilkan lebih dari sepuluh
monosakarida. Contohnya adalah amilum, dekstrin, glikogen, selulosa dan lainnya.
II.2 Monosakarida
Monosakarida merupakan senyawa pereduksi karena akan segera mereduksi
senyawa-senyawa pengoksidasi seperti ferisianida, hidrogen peroksida, atau ion kupri
(Cu2+). Pada reaksi seperti ini, gula dioksidasi pada gugus karbonil dan senyawa
pengoksidasi menjadi tereduksi. Sifat ini berguna dalam analisis gula. Dengan
mengukur jumlah dari senyawa pengoksidasi yang tereduksi oleh suatu larutan gula
tertentu, dapat dilakukan pendugaan konsentrasi gula. Dengan cara ini, darah dan air
seni dapat dianalisa kandungan gulanya pada diagnosa diabetes mellitus. Penyakit ini
menunjukkan tingkat gula darah yang tinggi dan pengeluaran gula pada air seni yang
berlebih (Lehninger 1982).
Monosakarida penting yaitu glukosa, galaktosa dan fruktosa. Glukosa
merupakan bahan bakar utama bagi kebanyakan mahkluk hidup. Pada hewan, glukosa
merupakan sumber energi utama untuk sel otak dan sel lainnya yang hanya sedikit
atau tidak memiliki mitokondria, seperti sel darah merah. Sel yang pasokan
oksigennya terbatas juga memerlukan glukosa dalam jumlah besar sebagai sumber
energinya, misalnya sel pada bola mata (Roswiem Anna, et alI 2006). Di dalam tubuh
manusia, sejumlah glukosa diubah menjadi glikogen dan disimpan di hati dan di otot
untuk cadangan energi.
Galaktosa merupakan aldoheksosa yang tidak terdapat bebas di alam. Galaktosa
berperan penting sebagai penyusun membran sel otak dan sistem saraf, terutama
dibutuhkan untuk membuat beberapa fosfolipid, peptidoglikan, dan glikoprotein
tertentu, dan laktosa pada kelenjar kambing. Galaktosa sudah terdapat di dalam
tubuh, sehingga jika tidak ada pasokan dari luar, tubuh tinggal mensintesisnya dari
glukosa-1-fosfat dengan bantuan enzim epimerase.
Galaktosemia merupakan suatu gangguan genetik yang menyebabkan tidak
adanya enzim yang diperlukan untuk mengubah galaktosa menjadi glukosa sehingga
terjadi akumulasi galaktosa, galaktosa-1-fosfat, dan galaktitol dalam darah dan
jaringan yang dapat menimbulkan katarak, retardasi mental, dan sirosis hati.
Fruktosa digunakan untuk diet karena mempunyai kemanisan dua kali lipat dari
sukrosa sehingga jumlah yang digunakan relatif lebih sedikit dan menyebabkan
makanan tersebut rendah kalori. Fruktosa akan diubah bentuk isomernya menjadi
glukosa setelah memasuki aliran darah. Pada hewan, sejumlah besar sukrosa
disentesis di dalam saluran reproduksi jantan untuk digunakan oleh sperma sebagai
sumber energi. Fruktosa dapat ditemukan di dalam buah dan madu.

II.3 Disakarida
Disakarida terbanyak di alam adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa. Maltosa
merupakan disakarida yang paling sederhana dan juga merupakan gula pereduksi,
karena memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas yang dapat dioksidasi. Bila
maltosa dalam barley dan butiran-butiran padi lainnya dihidrolisis oleh enzim dari
ragi, akan dihasilkan glukosa yang dapat difermentasi menghasilkan alkohol.
Laktosa merupakan gula pereduksi yang menghasilkan D-galaktosa dan D-
glukosa pada hidrolisis. Laktosa terdapat pada air susu dan produk susu olahan.
Laktosa tidak dapat diserap dari usus ke aliran darah, kecuali molekul ini dihidrolisa
terlebih dahulu menjadi unit monosakarida. Sedangkan pada orang yang intoleran
terhadap laktosa, laktosa tetap tidak bias terserap oleh usus sehingga menyebabkan
diare berair, aliran zat makanan pada usus menjadi abnormal, dan sakit mulas.
Sukrosa merupakan disakarida paling melimpah di alam dan bukan
merupakan gula pereduksi karena tidak mempunyai atom anomer bebas. Sukrosa
dibentuk oleh banyak tanaman, namun tidak terdapat pada hewan tingkat tinggi.
Sukrosa merupakan disakarida paling manis diantara ketiga jenis disakarida yang
umum dijumpai.

II. 3 Polisakarida
Polisakarida merupakan campuran dari molekul denganbberat molekul tinggi.
Polisakarida terbagi menjadi dua jenis, yaitu homoplisakarisa dan heteropolisakarida.
Homopolisakarisa hanya mengandung satu jenis unit monomer, contohnya pati,
glikogen, selulosa, dan kitin. Sedangkan heteropolisakarida mengandung dua atau
lebih jenis unit monosakarida yang berbeda, contohnya asam hialuronat,
glikosaminoglikan, dan murein.
Pati merupakan suatu bentuk simpanan glukosa pada tumbuhan yang
didapatkan sebagai granulyang tidak larut dalam beras, gandum, kentang, kacang-
kacangan, dan serealia. Pati dibentuk oleh 20% amilosa dan 80% amilopektin. Jika
kentang direbus, kandungan amilosanya terekstrak oleh air panas, sehingga terlihat
seperti susu. Amilopektin yang tertinggal menjadi bagian utama kandungan pati pada
kentang rebus.
Glikogen merupakan sumber polisakarida utama pada sel hewan, disimpan di
hati dan di otot. Glikogen dihidrolisis dalam sel hewan untuk memelihara atau
mempertahankan kadar glukosa darah dan menyediakan energy di antara saat makan.
Di dalam sel hati, glikogen ditemukan dalam granula besar-besar yang merupakan
molekul glikogen bercabang dan berat molekul rata-rata tinggi.
Selulosa adalah senyawa seperti serabut, liat, ditemukan di dalam dinding sel
pelindung tumbuhan, dan merupakan bahan struktural utama dari kayu dan
tumbuhan. Katun merupakan selulosa yang hamper murni. Selulosa disusun oleh
ikatan isomer β yang berbaris paralel dan berikatan dengan ikatan hidrogen antar
gugus –OH yang berdekatan, menyebabkab struktur yang kaku pada dinding sel kayu
dan serat yang lebih tahan terhadap hidrolisis daripada pati.
Struktur dan fungsi kitin hampir sama dengan selulosa, bedanya rantai yang
terbentuk tidak tersusun paralel, tetapi tersusun dalam tiga macam bentuk miofibril
berikatan hidrogen.
Glikosaminoglikan atau mukopolisakarida terdiri dari unit-unit disakarida
berulang, masing-masing mengandung aminoheksosa, biasanya D-glukosamin dan D-
galaktosamin.
III
KESIMPULAN DAN SARAN
III.1 Kesimpulan
Karbohidrat merupakan suatu makromolekul penting bagi mahkluk
hidup. Dibutuhkan oleh mahkluk hidup sebagai sumber energi dan untuk
menjalankan fungsi biologi penting lainnya, yaitu sebagai penyedia sementara
glukosa, unit struktural dan penyangga dalam dinding sel bakteri, tanaman dan
perekat antar sel, penyusun membran sel otak dan sistem saraf, dan juga sebagai gula
pereduksi.
III. 2 Saran
Karbohidrat sangat diperlukan oleh tubuh, sehingga pasokan karbohidrat
yang cukup harus diperhatikan. Karbohidrat dapat diperoleh dari kentang, serealia,
madu, buah-buahan ataupun nasi.
DAFTAR PUSTAKA

Lehninger, Albert L.1982. Dasar-Dasar Biokimia. Erlangga: Jakarta.


Roswieem, Anna P. dkk. 2006. Biokimia Umum. Departemen Biokimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut pertanian Bogor: Bogor.
Wahjudi, dkk. 2003. Kimia Organik II. Malang: UM Press.

You might also like