Professional Documents
Culture Documents
Pidato
Komunikasi nonverbal
penyimpulan
parafrase
perdagangan
konseling
pelatihan
bimbingan
pemecahan konflik
Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan,
ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling
mempengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya, komunikasi
dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak
ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan
dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa
nonverbal.
Sejarah komunikasi
Pada awal kehidupan di dunia, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis.
Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi
kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut
berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin
pada ikan.
Pada binatang, komunikasi juga dilakukan untuk menunjukkan keunggulan, biasanya dengan
sikap menyerang. Munurut sejarah evolusi sekitar 250 juta tahun yang lalu munculnya "otak
reptil" menjadi penting karena otak memungkinkan reaksi-reaksi fisiologis terhadap kejadian di
dunia luar yang kita kenal sebagai emosi. Pada manusia modern, otak reptil ini masih terdapat
pada sistem limbik otak manusia, dan hanya dilapisi oleh otak lain "tingkat tinggi".
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh
pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat
ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi
penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai
“penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat
seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industiralisasi bidang
usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah
memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa,
komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan
dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri.
Komponen komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan
baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:
Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak
lain.
Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak
kepada pihak lain.
Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam
komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran
nada/suara.
Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikannya.
Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan
dijalankan ("Protokol")
Proses komunikasi
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.
media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan
Teknologi komunikasi
Dalam telekomunikasi, komunikasi radio dua-arah melewati Atlantik pertama terjadi pada 25 Juli
1920.
1. Bahasa
2. Penundaan waktu
3. Politik
Komunikasi nonverbal
Penggunaan ekspresi wajah merupakan salah satu komunikasi nonverbal.
Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak menggunakan
kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan.
Contohnya,bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena
menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi
nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat
berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.
Seorang polisi menggunakan seragam. Ini merupakan salah satu bentuk komunikasi objek.
Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis
pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah satu bentukstereotipe.
Misalnya orang sering lebih menyukai orang lain yang cara berpakaiannya menarik. Selain itu,
dalam wawancara pekerjaan seseorang yang berpakaian cenderung lebih mudah mendapat
pekerjaan daripada yang tidak. Contoh lain dari penggunaan komunikasi objek adalah seragam.
Sentuhan
Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan
dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung,
mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan
pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan
suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif.
Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal.
Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu
aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta
ketepatan waktu (punctuality).[1]
Gerakan tubuh
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah,
isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata
atau frase, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau
menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan
kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan
ketegangan.[2][3]
Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara.
Ilmu yang mempelajari hal ini disebutparalinguistik. Contohnya adalah nada bicara, nada suara,
keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain
itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat berbicara juga tergolong
unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari.[4]
Lingkungan
Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya
adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur,penerangan, dan warna.[5]
Sumber-sumber:
• http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_interpersonal
• Buku Psikologi Komunikasi, karangan Drs. Jalaluddin Rahmat, M.Sc. Penerbit Rosda
TEORI KOMUNIKASI INTERPERSONAL
• Antara dua individu
• Mencapai persefahaman, tidak semestinya persetujuan
• Pembentukan hubungan
• Persahabatan, percintaan, kekeluargaan dll
1. Teori Tembusan Sosial
• Social Penetration Theory
• Altman & Taylor, 1973
• Proses menjalin hubungan
• Tahap cetek – tidak intim – peribadi
• Lebih banyak maklumat, lebih bersifat peribadi komunikasi
Personaliti diri seperti bawang besar
• Perkara luaran lebih kerap dan lebih awal diceritakan
• Pendedahan ada resiprokal utk perkongsian
• Tembusan cepat di prgkt awal, lambat di tengah
• Proses kebalikan tembusan
2. Teori Pengurangan Ketidakpastian
• Berger (1987)
• Uncertainty Reduction Theory
•
Orang tidak dikenali – tidak pasti
•
Mengawal kemesraan dgn menambah pengetahuan
•
Juga dikenali sebagai teori aksiomatik
Tahap-tahap dalam interaksi
• Fasa permulaan
• Fasa peribadi
• Fasa exit
3. Teori Pendekatan Interaksi
•
Paul Watzlawick (1967)
•
Interactional View
•
Memahami proses membentuk dan mengekalkan hubungan interpersonal.
•
Interaksi sosial - Dysfunctional function keluarga
•
Aksiom pola komunikasi keluarga
• Kita tidak boleh tidak berkomunikasi
• Manusia berkomunikasi secara analogik dan digital
• Komunikasi mengandungi isu dan hubungan
• Hubungan menerangkan kandungan (metacommunication)
Keadaan hubungan bergantung kepada bagaimana setiap pihak menandakan rangkaian
komunikasi mereka
Semua komunikasi adalah komplementari
4. Teori Disonan Kognitif
• Cognitive dissonance theory
• Festinger, 1957
• Jika perlakuan tidak menyamai perkara yang kita percaya, maka ketegangan mental atau
disonan kognitif akan berlaku
• Jika isu penting dan perbezaan kelakuan dan kepercayaan besar, semakin besar
disonan/ketegangan yang kita rasa
HIPOTESIS
• Pendedahan terpilih menghalang disonan
• Disonan selepas membuat keputusan memerlukan sokongan
• Jusifikasi minima atau tindakan akan membawa perubahan sikap