You are on page 1of 16

DISUSUN OLEH :

KELAS XI APK 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT sholawat dan Salam bagi Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabat yang mengikuti.

Pengembangan Pendidikan karya seni dan budaya berpengaruh dalam


mempersiapkan anak didik untuk mengenal dan memahami macam-macam seni
budaya di Indonesia

Harapan saya siswa setingkat SMA mampu mengembangkan Seni dalam


kehidupan pribadi masyarakat Berbangsa dan Bernegara

Dalam upaya memenuhi pengajaran Pendidikan kesenian,maka saya


menyusun makalah tentang “KARYA SENI DAN BUDAYA INDONESIA”.
Semoga ini bermanfaat bagi kita semua.

Donomulyo, 5 april 2010

NUR HIDAYATI

i
DAFTAR ISI
1. Kata Pengantar ……………………………………………………………... i

2. Daftar Isi …………………………………………………………………… ii

3. Bab 1 Pendahuluan ………………………………………………………… 1

4. Bab 2 Isi ……………………………………………………………………. 2

a. Pengertian ……………………………………………………………..2

b. Seni rupa terapan ……………………………………………………...2

c. Sejarah …………………………………………... …………………...5

d. Karya seni rupa 3 dimensi……………………………………………..9

e. Makna karya seni rupa ……………………………………………….. 9

5. Bab 3 Penutup ………………………………………………………………. 12

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini sangat
pesat.Seiring dengan hal tsb,system pendidikan mengalami perkembangan dan
pembaharuan .
Untuk memperlancar tujuan yang akan dicapai dalam pendidikan dan untuk
mendukung proses belajar mengajar diperlukan sarana dan prasarana yang
memadai,salah satunya adalah perlu dikembangkannya pendidikan dalam bidang seni
dan budaya.

Hal ini dikarenakan seni dan budaya merupakan perluasan dan pendalaman
dalam bidang seni di Indonesia ,Seni menjadi Sumber gagasan masyarakat utk
menghasilkan jarya seni dan Budaya yang beragam.

Seni berkembang seiring dengan kemajuan jaman,yang dapat dimanfaatkan


oleh masyarakat oleh masyarakat untuk memajukan karya Seni.

1
BAB 2
ISI
A. PENGERTIAN

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang
bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan
mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan
dengan acuan estetika. Seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa
murni atau seni murni, kriya, dan desain.

Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan
pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih menitikberatkan fungsi
dan kemudahan produksi. Sedangkan seni rupa terapan adalah seni yang menjadikan
fungsi sebagai tujuan utama dimana kreativitas artistik hanyalah komponen yang
melengkapinya .

B. SENI RUPA TERAPAN


Seni terapan ( Aplied Art ) adalah seni yang menjadikan fungsi sebagai tujuan utama
dimana kreativitas artistik hanyalah komponen yang melengkapinya .

Contah :
1.Batik
2.Ornamen pada rumah2 adat
3.Gerabah atau keramik
4.Senjata2 tradisional seperti : keris , rencong , mandau dsb
5.Pakaian2 adat yang ada di nusantara : mulai dari Aceh sampai Papua.

Pewarna alami untuk 5 warna primer :

Bisa didapat dari daun2an , batu bata , arang , getah .


Tentu saja ada sedikit proses pencampuran untuk mendapat warna yang di inginkan.

2
Seni rupa merupakan salah satu cabang seni yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Setiap orang
menghendaki memiliki rumah, perabotan rumah, dan busana atau pakaian yang bagus
yang memerlukan unsur-unsur seni rupa. Dekorasi rumah baik interior maupun
eksteior tidak bisa lepas dari sentuhan seni rupa. Lukisan, relief, patung dan seni
terapan dapat digunakan untuk memperindah bangunan rumah atau gedung baik
interior maupun eksteriornya.
Seni rupa telah berkembang sejak zaman lampau hingga masa kini yang melahirkan
beraneka ragam corak serta mempunyai bermacam fungsi.

Seni rupa kontemporer merupakan seni yang kemunculannya lebih


dipengaruhi oleh waktu saat karya itu diciptakan (bersifat kekinian dan temporer).
Tema yang diangkat dalam penciptaan karya seni rupa kontemporer tentang sesuatu
yang berkaitan dengan masalah-masalah yang terjadi pada batasan waktu tertentu.
Kartika, putri dari pelukis terkenal Affandi. Karya besar Kartika, seperti “Wanita
Dayak”, 1977, cat minyak, kanvas. Lukisan ini menunjukkan gaya yang berbeda
dengan karya sesudahnya. Seniman ini merupakan direktur Yayasan Affandi.

Seni instalasi diperuntukkan suatu karya seni yang terdiri-dari beberapa bagian
dalam satu unit, karya-karya seperti ini biasanya mengandung pesan sosial. Seni
instalasi juga dapat dimaknai sebagai karya seni yang terdiri atas komposisi dan
manipulasi objek-objek untuk menyampaikan sebuah pesan. Seni instalasi karya Agus
Suwage dengan tema “Dongeng dari Bumi yang resah” merupakan hasil teknik
campuran. Karyanya tersebut hasil komposisi dari beberapa lukisan yang
menimbulkan keindahan baru.

3
Karya seni instalasi Krishna Murti yang dibuat tahun 1995, juga menunjukkan
manipulasi objek-objek yang dikomposisikan pada suatu ruangan yang diberi tema
“Let the rock be the rock”.

Contoh lain karya seni rupa kontemporer berupa lukisan pada bagian tubuh manusia,
lebih dikenal dengan karya body painting. Melukis pada tubuh manusia juga
merupakan seni manipulasi tubuh manusia, seniman berusaha menciptakan kesan baru
pada bagian tubuh manusia, seperti manipulasi bentuk binatang, buah-buahan, bunga
dan bentuk-bentuk imaginasi.

4
C. Sejarah
Asia
Berbagai macam jenis patung terdapat di banyak wilayah yang berbeda di Asia,
biasanya dipengaruhi oleh agama Hindu dan Buddha. Sejumlah besar patung Hindu di
Kamboja dijaga kelestariannya di Angkor, akan tetapi penjarahan terorganisir yang
terjadi berdampak besar pada banyak situs peninggalan di negara itu. Lihat juga
Angkor Wat. Di Thailand, kebanyakan patung dikhususkan pada bentuk Buddha. Di
Indonesia, patung-patung yang dipengaruhi agama Hindu banyak ditemui di situs
Candi Prambanan dan berbagai tempat di pulau Bali. Sedangkan pengaruh agama
Buddha ditemui di situs Candi Borobudur.

Di India, karya patung pertama kali ditemukan di peradaban Lembah Indus (3300-
1700) SM. Ini adalah salah satu contoh awal karya patung di dunia. Kemudian,
setelah Hinduisme, Buddhisme dan Jainisme berkembang lebih jauh, India
menciptakan patung-patung tembaga serta pahatan batu dengan tingkat kerumitan
yang besar, seperti yang terdapat pada hiasan-hiasan kuil Hindu, Jain dan Buddha.

Artifak-artifak yang ditemukan di Republik Rakyat Cina berasal dari sekitar tahun
10.000 SM. Kebanyakan karya patung Tiongkok yang dipajang di museum berasal
dari beberapa periode sejarah, Dinasti Zhou (1066-221 SM) menghasilkan bermacam-
macam jenis bejana perunggu cetak dengan hiasan yang rumit. Dinasti Qin (221-206
SM) yang terkenal dengan patung barisan tentara yang dibuat dari terracota. Dinasti
Han (206 SM - 220AD) dengan patung-patung figur yang mengesankan kekuatan.
Patung Buddha pertama ditemui pada periode Tiga Kerajaan (abad ketiga). Yang
dianggap sebagai zaman keemasan Tiongkok adalah periode Dinasti Tang, pada saat
perang saudara, patung-patung figur dekoratif dibuat dalam jumlah banyak dan
diekspor untuk dana peperangan. Kemudian setelah akhir Dinasti Ming (akhir abad
17) hampir tidak ada patung yang dikoleksi museum, lebih banyak berupa perhiasan,
batu mulia, atau gerabah--dan pada abad 20 yang gegap gempita sama sekali tidak ada
karya yang dikenali sebagai karya patung, meskipun saat itu terdapat sekolah patung
yang bercorak sosial realis pengaruh Soviet di awal dekade rezim komunis, dan pada
pergantian abad, para pengrajin Tiongkok mulai mendominasi genre karya patung
komersial (patung figur miniatur, mainan dsb) dan seniman garda depan Tiongkok
mulai berpartisipasi dalam seni kontemporer Eropa Amerika.

Di Jepang, karya patung dan lukisan yang tak terhitung banyaknya, seringkali di
bawah sponsor pemerintah. Kebanyakan patung di Jepang dikaitkan dengan agama,
dan seiring dengan berkurangnya peran tradisi Buddhisme, jenis penggunaan
bahannya juga berkurang. Selama periode Kofun (abad ketiga), patung tanah liat yang
disebut haniwa didirikan di luar makam. Di dalam Kondo yang berada di Horyu-ji
terdapat Trinitas Shaka (623), patung Buddha yang berupa dua bodhisattva serta
patung yang disebut dengan Para Raja Pengawal Empat Arah.

5
Patung kayu (abad 9) mengambarkan Shakyamuni, salah satu bentuk Buddha, yang
menghiasi bangunan sekunder di Muro-ji, adalah ciri khas dari patung awal periode
Heian, dengan tubuh berat, dibalut lipatan draperi tebal yang dipahat dengan gaya
hompa-shiki (ombak bergulung), serta ekspresi wajah yang terkesan serius dan
menarik diri. Sekolah seni patung Kei, menciptakan gaya patung baru dan lebih
realistik.

Afrika
Seni rupa di Afrika memiliki penekanan pada seni patung. Para seniman Afrika
cenderung lebih menyukai karya tiga dimensi dibandingkan dengan dua dimensi.
Meskipun para antropolog berpendapat bahwa patung yang mula-mula dikenal di
Afrika berasal dari kebudayaan Nok di Nigeria sekitar tahun 500 SM, karya-karya
seni Afrika Pharaonic (berkaitan dengan zaman Mesir kuno), kurun waktunya lebih
awal daripada periode Nok. Patung logam yang berasal dari bagian timur Afrika barat,
seperti Benin, dianggap sebagai yang terbaik yang pernah dihasilkan.

Patung diciptakan dan disimbolkan mencerminkan tempat asal di mana patung


tersebut dibuat. Berdasarkan bahan dan teknik yang digunakan serta fungsinya, karya
patung berlainan dari satu daerah ke daerah lain.

Di Afrika Barat figur patung memiliki tubuh memanjang, bentuk bersudut, dan
tampilan wajah yang lebih merepresentasi bentuk ideal daripada individual. Figur-
figur tersebut dipakai dalam ritual keagamaan dan seringkali permukaannya dilapisi
bahan lewat upacara sesaji. Berlawanan dengan ini adalah patung yang diciptakan
oleh penduduk Afrika Barat yang berbahasa Mande. Patung karya mereka terbuat dari
kayu memiliki permukaan melebar dan rata sementara lengan dan kakinya berbentuk
seperti silinder.

Di Afrika Tengah ciri khasnya termasuk wajah yang berbentuk seperti hati yang
melengkung ke dalam serta pola lingkaran dan titik. Meskipun beberapa kelompok
lebih menyukai penciptaan wajah dengan bentuk geometris dan bersudut. Bahan yang
digunakan adalah kayu, yang paling banyak digunakan, juga gading, tulang, batu,
tanah liat serta logam. Kawasan Afrika Tengah memiliki gaya patung yang menyolok
yang dengan mudah dapat diidentifikasi dari mana asal patung itu dibuat.

Satu jenis karya tiga dimensi yang dibuat di kawasan Afrika Timur adalah patung
tiang. Tiang dipahat berbentuk manusia dan dihias dengan bentuk-bentuk geometris,
sementara bagian puncaknya dipahat dengan figur orang, binatang atau objek-objek
lain. Tiang ini ditaruh di dekat makam dan diasosiasikan dengan kematian.

Patung figur dari tanah liat tertua yang dikenal di Afrika Selatan berasal dari tahun
400 sampai 600 AD dan memiliki kepala berbentuk silindris. Figur dari tanah liat ini
memiliki tampilan berupa gabungan antara manusia dan binatang. Selain patung tanah
liat ada juga sandaran kepala dari kayu yang dikuburkan bersama pemiliknya dalam
makam. Sandaran kepala ini berupa bentuk geometris atau figur binatang.

6
Mesir
Karya seni patung Mesir kuno dikembangkan untuk merepresentasikan dewa-
dewa Mesir kuno, juga para Fir'aun, dalam bentuk fisik. Aturan-aturan yang sangat
ketat diikuti ketika menciptakan karya patung; patung laki-laki dibuat lebih gelap
daripada patung perempuan; dalam patung berposisi duduk , tangan harus diletakkan
pada lutut dan aturan-aturan tertentu dalam menggambarkan para dewa. Peringkat
artistik didasari atas kesesuaian dengan aturan, dan aturan tersebut diikuti secara ketat
selama ribuan tahun, sehingga penampilan patung tidak banyak berubah kecuali
selama periode singkat semasa pemerintahan Akhenaten dan Nefertiti, diperbolehkan
penggambaran secara naturalistik.

Eropa
Romawi Yunani Klasik
Seni patung klasik Eropa merujuk pada seni patung dari zaman Yunani Kuno,
Romawi kuno serta peradaban Helenisasi dan Romanisasi atau pengaruh mereka dari
sekitar tahun 500 SM sampai dengan kejatuhan Roma di tahun 476 AD, istilah patung
klasik juga dipakai untuk patung modern yang dibuat dengan gaya klasik. Patung-
patung klasik Eropa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Figur badan penuh: berupa laki-laki muda atletis atau wanita telanjang.
2. Portrait: menunjukkan tanda-tanda usia atau karakter yang kuat.
3. Memakai kostum serta atribut dewa-dewi klasik
4. Peduli dengan naturalisme didasari dengan observasi, seringkali memakai
model sungguhan.

Bentuk patung telanjang biasanya diterima secara luas oleh masyarakat, didasari pada
lamanya tradisi yang mendukungnya. Tapi adakalanya, ada yang berkeberatan dengan
tema ketelanjangan ini, biasanya dari kalangan fundamentalis moral dan relijius.
Contohnya, beberapa patung Yunani koleksi Vatikan dihilangkan penisnya.

Periode Gothik
Mata rantai yang menghubungkan seni, dalam hal ini adalah arsitektur, Eropa zaman
pertengahan (Gothik) dengan seni arsitektur Romawi disebut dengan periode
Romanesque. Karya seni patung Gothik awal adalah dari pengaruh agama Kristen,
serta lahir dari dinding gereja dan biara. Patung yang terdapat di Chartres Cathedral
(sekitar th. 1145) di Perancis merupakan karya patung awal zaman Gothik. Di Jerman,
terdapat di Cathedral Bamberg dari tahun 1225. Di Inggris, karya patung hanya
terbatas pada yang dipakai pada batu nisan serta dekorasi non figur (sebagian ini
disebabkan karena ikonoklasme Cistercian). Di Italia, masih dipengaruh bentuk-
bentuk zaman klasik, seperti yang terdapat pada mimbar Baptistery di Pisa serta di
Siena.

7
Renaissance
Pada zaman renaissance, seni patung juga turut dihidupkan kembali, bahkan dalam
beberapa kasus lebih dulu dibandingkan dengan karya seni lain. Salah satu tokoh
penting dalam masa ini adalah Donatello, dengan karya patung perunggunya, David
(jangan rancu dengan David-nya Michelangelo). Ini merupakan karya patung awal
zaman Renaissance. Demikian juga dengan Michelangelo yang selain membuat
patung David, juga membuat Pietà. Patung David dari Michelangelo merupakan satu
contoh gaya kontraposto dalam menggambarkan figur manusia. Masih ada beberapa
periode dari zaman renaissance ke modernisme yang dipengaruhi oleh perubahan
politik, gerakan kebudayaan atau hal lain, yaitu periode mannerisme, baroque dan neo
klasik.

Modernisme
Auguste Rodin merupakan salah satu pematung Eropa terkenal dari awal abad 20. Ia
seringkali disebut sebagai seniman patung Impresionis. Seni patung modern klasik
kurang berminat pada naturalisme, detail anatomi atau kostum dan lebih tertarik pada
stilisasi bentuk, demikian juga pada irama volume dan ruang. Seiring dengan
perkembangan waktu, gaya seni patung modern klasik kemudian diadopsi oleh dua
penguasa totalitarian Eropa: Nazi Jerman dan Uni Soviet. Sementara di kawasan
Eropa lain, gaya ini berubah menjadi bersifat dekoratif/art deco (Paul Manship, Carl
Milles), stilisasi abstrak (Henry Moore, Alberto Giacometti) atau lebih ekspresif.
Gerakan modernis dalam karya seni patung menghasilkan karya Kubisme, Futurisme,
Minimalisme, Instalasi dan Pop art.

D. Karya Seni Rupa 3 Dimensi


Seni Patung Kontemporer
Patung domba

Di zaman sekarang dimana seni kontemporer mulai berkembang pesat, patung bisa
menjadi semacam 'seni pertunjukan'. Misalnya di beberapa tempat seperti Tiongkok,
Jepang, Kanada, Swedia dan Rusia diadakan festival patung es yang diselenggarakan
secara berkala. Istilah patung kinetik dipakai untuk patung yang dirancang untuk bisa
bergerak. Beberapa seniman yang membuat karya patung kinetik adalah: Marcel
Duchamp, Alexander Calder, George Rickey dan Andy Warhol.

E. MAKNA DAN TUJUAN


Makna Seni
Di zaman modern, perkembangan seni semakin tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia. Seni telah disadari keberadaannya. Sehingga
perkembangan manusia dalam menciptakan dan menggunakan seni semakin
dapat dirasakan.
Pada perkembangan selanjutnya, manusia telah menciptakan karya seni
yang berdaya guna dalam kehidupan mereka. Bahkan seni menduduki makna
– makna tertentu dalam kehidupan manusia:

1.makna Individual/ makna pribadi


Charles Batteaux (1713-1780) membedakan seni menjadi dua, yaitu:
Seni murni (fine art/ pure art)
Seni terapan (useful art/ applied art)

Pengelompokan tersebut berdasarkan fungsi seni bagi kehidupan seorang


seniman. Berdasarkan teori tersebut, maka makna seni bagi seorang
individual dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

Makna Pemenuhan Kebutuhan Fisik

Manusia homo sapien telah mengenal alat-alat kehidupan sehari-hari. Dari


peninggalannya dapat diketahui bahwa manusia zaman itu telah mengenal
dan mempelajari dunia fisik. Mereka berusaha membuat benda-benda
terapan.
Manusia disebut homo faber, artinya ia memiliki emosi dan kecakapan untuk
berekspresi pada keindahan dan pemakaian benda-benda. Sifat sensitif yang
dimiliki oleh seseorang memberi reaksi terhadap penciptaan benda yang
indah dengan nilai artistik. Pada penciptaan suatu benda seseorang selalu
mempertimbangkan dan menghadirkan aspek kehidupan.

Di abad teknologi kehadiran aspek seni dalam pembuatan benda-benda


fungsional tidak dapat diabaikan. Seni terapan memang mengacu pada
pemuasan kebutuhan fisik. Karena itu segi kenyamanan menjadi hal yang
penting.

Peradaban manusia terus maju. Penciptaan-penciptaan manusia juga ikut


berkembang dengan pesat.

Contoh-contoh seni yang dapat memenuhi kebutuhan fisik antara lain:


a. Seni bangunan
b. Seni furniture
c. Seni pakaian (tekstil)
d. Seni kerajinan, dan sebagainya.

Mengapa manusia bisa marah, sedih, gembira, haru, iba, cinta dan benci?
Manusia dapat merasakan semua itu karena dalam dirinya terkandung
dorongan emosional. Dan situasi emosi akan muncul bila ada rangsangan
dari luar, rangsangan tersebut akan membentuk suatu asosiasi dan
tanggapan. Dari tanggapan inilah lalu timbul refleksi yang berupa perasaan
marah, benci, sedih, kasihan, haru dan sebagainya.

Pengalaman-pengalaman individual yang terus terjadi setiap saat bisa


diungkapkan lewat bahasa seni. Masalah cinta, perkawinan, kelahiran dan
kematian atau rasa suka cita bisa menjadi pengalaman individu yang direkam
dalam karya seni. Karena itu biasanya digunakan sebagai ekspresi diri dalam
berkarya, apalagi pada seni modern yang tidak lagi kolektif sifatnya.

Makna pribadi seni ada beberapa permasalahan yang biasanya menjadi


pusat perhatian manusia, antara lain:
Eksprei psikologis:
Cinta
Kematian
Masalah spiritual
Ekspresi estetik

10
2.Makna Sosial
Sebenarnya seluruh karya seni memiliki fungsi sosial karena selalu ada
interaksi antara karya seni dan pemirsanya. Senirupa bisa menjadi sarana
untuk penyampaian protes, pujian dan kritik.

Makna Sosial Seni dalam Bidang Rekreasi


Makna Sosial Seni dalam Bidang Komunikasi
Makna Sosial Seni dalam Bidang Pendidikan
Malnai Sosial Seni dalam Bidang Keagamaan

Buku Approaches to Art in Education tulisan Laura H. Chapman (1978)


menguraikan setiap karya seni memiliki fungsi, apakah yang personal, social,
physical, political, religious, educational, dan economic.

Dari sisi lain ditemukan adanya 3 pengelompokan:


yang difungsikan untuk mengekspresikan gagasan atau memecahkan
problema tertentu. Setiap gagasan atau problema mempersyaratkan
dipilihnya karya seni yang sesuai untuk gagasan dan problema tersebut.

yang difungsikan untuk memenuhi kebutuhan dasar. Yang dimaksud di


sini antara lain adalah kebutuhan menyatakan identitas katakanlah yang
nasional; kemudian kebuthan akan seremoni. Masing-masingnya
mempersyaratkan hadirnya karya seni dengan karakteristik tertentu.

yang difungsikan dengan memberikan ciri kontekstual. Konteks dimaksud


memberikan fungsi tertentu kepada karya seni bersangkutan. Karya seni yang
digunakan dalam upacara keagamaan akan memperoleh fungsi yang lain
apabila ditempatkan dalam suatu museum. Bendera yang berkibar pada
tiangnya akan memiliki arti yang berbeda apabila digunakan sebagai penutup
peti jenazah.

11

BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang
bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan
mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan
dengan acuan estetika. Seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa
murni atau seni murni, kriya, dan desain.

B. SARAN DAN KRITIK

Saya sadar tugas ini sangat jauh dari kesempurnaan maka dari itu saya minta
saran dan kritik yang membangun dari pembaca.

12

You might also like