Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
NAMA
NAMA
: HILMY SETYA PP
NAMA
: JEA HANDYLAR W
NAMA
: MOCH. SANDHYKA W
NAMA
NAMA
: SAIFUL ANAM
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Alloh SWT yang telah berkenan
melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah kelompok ini dengan judul Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas mata kuliah
Pendidikan Pancasila, pada program studi D4 Teknik Informatika Politeknik Negeri Malang.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik dan
benar tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan
ini penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun juga menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengaharapkan saran dan
kritik dari pembaca.
Harapan penyusun semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN.........................................................................................................................4
1.1. LATAR BELAKANG.............................................................................................................4
1.2. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................4
BAB II
TINJAUAN TEORI.......................................................................................................................6
BAB III
PEMBAHASAN............................................................................................................................8
2.1. MAKNA PEMBANGUNAN NASIONAL.............................................................................8
2.2. HAKIKAT PEMBANGUNAN NASIONAL..........................................................................8
2.3. ASAS PEMBANGUNAN NASIONAL.................................................................................9
2.4. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN POLITIK................................9
2.5. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN EKONOMI...........................10
2.6. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA...............12
2.7. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN PERTAHANAN KEAMANAN
.....................................................................................................................................................13
2.8. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN KEHIDUPAN UMAT
BERAGAMA..............................................................................................................................14
2.9. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN IPTEK...................................15
BAB IV
PENUTUP...................................................................................................................................19
3.1. KESIMPULAN.....................................................................................................................19
3.2. SARAN.................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN TEORI
Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu pengetahuan.
Menurut Thomas Kuhn, Orang yang pertama kali mengemukakan istilah tersebut
menyatakan bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh suatu paradigma.
Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi
pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan. Istilah paradigma makin lama makin
berkembang tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang
politik, hukum, sosial dan ekonomi.
Paradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir,
kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan. Sesuatu
dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolok ukur,
parameter, arah, dan tujuan dari sebuah kegiatan.
Dengan demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan penting dalam
melaksanakan segala hal dalam kehidupan manusia. Pancasila sebagai paradigma, artinya
nilai-nilai dasar pancasila secara normatif menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolok ukur
segenap aspek pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia. Hal ini sebagai
konsekuensi atas pengakuan dan penerimaan bangsa Indonesia atas Pancasila sebagai dasar
negara dan ideologi nasional.
Hal ini sesuai dengan kenyataan objektif bahwa Pancasila adalah dasar negara
Indonesia, sedangkan negara merupakan organisasi atau persekutuan hidup manusia maka
tidak berlebihan apabila pancasila menjadi landasan dan tolok ukur penyelenggaraan
bernegara termasuk dalam melaksanakan pembangunan.
Nilai-nilai dasar Pancasila itu dikembangkan atas dasar hakikat manusia. Hakikat
manusia menurut Pancasila adalah makhluk monopluralis. Kodrat manusia yang
monopluralis tersebut mempunyai ciri-ciri, antara lain :
a) susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga
b) sifat kodrat manusia sebagai individu sekaligus social
c) kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk tuhan.
5
Berdasarkan itu, pembangunan nasional diarahkan sebagai upaya meningkatkan harkat dan
martabat manusia yang meliputi aspek jiwa, raga,pribadi, sosial, dan aspek ketuhanan. Secara
singkat, pembangunan nasional sebagai upaya peningkatan manusia secara totalitas.
Pembangunan sosial harus mampu mengembangkan harkat dan martabat manusia
secara keseluruhan. Oleh karena itu, pembangunan dilaksanakan di berbagai bidang yang
mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Pembangunan, meliputi bidang politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Pancasila menjadi paradigma dalam
pembangunan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
BAB III
PEMBAHASAN
nasional
merupakan
rangkaian
upaya
pembangunan
yang
berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara
untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional sebagaimana termaktub dalam
pembukaan undang undang dasar 1945, yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahtraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
ikut melaksankan ketertiban dunia, berdasarkan kemerdekaan, perdamain abadi dan keadilan
sosial.
Rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan itu meliputi semangat, arah
dan gerak pembangunan sebagai pengalaman pancasila secara serasi dan sebagai kesatuan
yang utuh. Pengalaman pancasila meliputi pengalaman atau penerapan nilai nilai dari
pancasila; Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusian yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh Khidmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakillan, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
bersama oleh masyarakat dan pemerintah. Diselenggarakan secara bertahap dalam jangka
panjang, jangka menegah, dan jangka pendek.
b)
c)
d)
e)
Nilai toleransi
10
11
12
oleh
hikmat
kebijaksanaan
dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Dengan demikian substansi hukum yang dikembangkan merupakan perwujudan atau
penjabaran sila-sila yang terkandung dalam Pancasila. Artinya substansi produk hukum
merupakan karakter produk hukum responsif (untuk kepentingan rakyat dan merupakan
perwujuan aspirasi rakyat).
Yaitu nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme yang memberi harapan
tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktik kehidupan
bersama dengan berbagai dimensinya.
C. Dimensi Fleksibility.
Maksudnya dimensi pengembangan Ideologi tersebut memiliki kekuasaan yang
memungkinkan dan merangsang perkembangan pemikiran-pemikiran baru yang
relevan dengan ideologi bersangkutan tanpa menghilangkan atau mengingkari hakikat
atau jati diri yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada hakekatnya merupakan hasil
kreatifitas rohani (jiwa) manusia. Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan
IPTEK untuk mengolah kekayaan alam yang diciptakan Tuhan YME.
Tujuan dari IPTEK ialah untuk mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat
dan martabat manusia, maka IPTEK pada hakekatnya tidak bebas nilai, namun terikat nilai
nilai. Pancasila telah memberikan dasar nilai nilai dalam pengembangan IPTEK, yaitu
didasarkan moral ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan beradab.
Dengan memasuki kawasan IPTEK yang diletakan diatas Pancasila sebagai
paradigmanya, perlu dipahami dasar dan arah peranannya, yaitu
A. Aspek ontologi
Bahwa hakekat IPTEK merupakan aktivitas manusia yang tidak mengenal titik henti
dalam upayanya untuk mencari dan menentukan kebenaran dan kenyataan. Ilmu
Pengetahuan harus dipandang secara utuh, dalam dimensinya sebagai :
a) Sebagai masyarakat, menunjukkan adanya suatu academic community yang
dalam hidup keseharian para warganya untuk terus menggali dan
mengembangkan ilmu pengetahuan.
b) Sebagai proses, menggambarkan suatu aktivitas masyarakat ilmiah yang
melalui abstraksi, spekulasi, imajinasi, refleksi, observasi, eksperimentasi,
komparasi dan eksplorasi mencari dan menemukan kebenaran dan kenyataan.
c) Sebagai produk, adalah hasil yang diperoleh melalui proses, yang berwujud
karya karya ilmiah beserta implikasinya yang berwujud fisik ataupun nonfisik.
B. Aspek Epistemologi, bahwa pancasila dengan nilainilai yang terkandung didalamnya
dijadikan metode berpikir.
C. Aspek Askiologi, dengan menggunakan nilai-nilai yang terkandung didalam pancasila
sebagai metode berpikir, maka kemanfaatan dan efek pengembangan ilmu
15
pengetahuan secara negatif tidak bertentangan dengan ideal dari pancasila dan secara
positif mendukung atau mewujudkan nilai-nilai ideal pancasila.
Sila-sila pancasila yang harus menjadi sistem etika dalam pengembangan IPTEK:
Sila ketuhanan yang mahaesa mengkomplementasikan ilmu pengetahuan mencipta,
keseimbangan antara rasional dan irasional, antara akal dan kehendak. Berdasarkan sila ini
IPTEK tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan dibuktikan dan diciptakan tetapi juga
dipertimbangkan maksud dan akibatnya apakah merugikan manusia disekitarnya atau tidak.
Pengolahan diimbangi dengan melestarikan.
Sila kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar moralitas bahwa
manusia dalam mengembangkan IPTEK harus bersikap beradab karena IPTEK adalah
sebagai hasil budaya manusia yang beradab dan bermoral. Oleh karena itu, pengembangan
Iptek harus didasarkan pada hakikat tujuan demi kesejahteraan umat manusia. Iptek bukan
untuk kesombongan dan keserakahan manusia. Namun, harus diabdikan demi peningkatan
harkat dan martabat manusia.
Sila
persatuan
Indonesia
mengkomplementasiakan
universalitas
dan
16
BAB IV
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dipakai dalam paradigma (pandangan)
pembangunan nasional yang meliputi aspek Ekonomi, Politik, Sosial Budaya, IPTEK, Dll.
Nilai-nilai dari Pancasila dipakai dalam menentukan kebijakan pembangunan yang sesuai
dengan tujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional berdasarkan sila-silanya. Semua
aspek pembangunan berdasar pada Sila I-V. Sehingga Pancasila benar-benar diaktualisasikan
dengan tujuan kemanusiaan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia yang tercakup dalam
warga negara.
3.2. SARAN
Pancasila sebagai paradigma pembangunan diharapkan mampu menyejahterakan
rakyat Indonesia. Sehingga mampu menciptakan keadilan bagi seluaruh rakyat dan Pancasila
tidak dijadikan sebagai alat kekuasaan untuk mendominasi rakyat dan sebagai pelanggeng
kekuasaan.
Pancasila sebagai dasar negara tetap dipegang teguh dan tidak dipertanyakan
keabsahannya sebagai paradigma pembangunan yang sesuai jaman dan derasnya arus
globalisasi.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://www.artikelsiana.com/2015/09/pancasila-sebagai-paradigma-pembangunan.html
https://ramramdani.wordpress.com/dunia-kampus/pancasila-sebagai-paradigmapembangunan/
http://quintanurannisa.blogspot.co.id/2015/04/pancasila-sebagai-paradigmapembangunan.html
http://galihyogawahyukuncoro.blogspot.co.id/2015/01/pancasila-sebagai-paradigmapembangunan.html
Hudiarini, Sri. 2014. Pendidikan Pancasila Dalam Perspektif Historis dan Ketatanegaraan
Republik Indonesia. Malang: Aditya Media Publishing
18