Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Muhammad Taufik Adhi Nugraha
15501247008
PKS A
A. Manajemen Sekolah
Manajemen
sekolah
adalah
sebuah
proses
perencanaan,
pengorganisasian,
pengarahan, pengontrolan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan sekolah yang
telah ditetapkan atau dapat disebut juga sebagai visi sekolah. Manajemen Pendidikan
dalam arti seluas2 nya adalah suatu ilmu yang memepelajari penataan sumber daya yaitu
Sumber Daya Manusia ( SDM ), kurikulum, atau sumber belajar dan fasilitas untuk
mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan menciptakan suasana yang baik bagi
manusia, yang turut serta dalam pencapaian pendidikan yang telah disepakati. Dengan
lebih memperhatikan manajemen pendidikan maka diharapkan tujuan pendidikan dapat
tercapai secara efektif dan efisien. Menurut Purwanto dan Djojopranoto, Manajemen
Pendidikan adalah proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian,
pengawasan, pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang telah
tersedia, baik personil, materiil, maupun spirituil, untuk mencapai tujuan pendidikan
secara efektif dan efisien. Dalam manajemen pendidikan terdapat
beberapa
7) Dan syarat-syarat lain yang khusus bagi sesuatu jabatan negeri yang telah
ditetapkan oleh pemerintah.
c. Pembinaan dan Pengembangan Pegawai
Pegawai sebagai manusai membutuhkan memerlukan pembinaan dan pengembangan
untuk memperbaiki dan meningkatkan dirinya termasuk dalam tugasnya. Pembinaan
lebih berorientasi pencapaian standar minimal, yaitu disarankan untuk dapat
melakukan pekerjaan/tugasnya sebaik mungkin dan menghindari pelanggaran.
Sementara itu, pengembangan lebih berorientasi pada perkembangan karier para
pegawai, termasuk upaya manajer untuk memfasilitasi mereka supaya bisa mencapai
jabatan atau status yang lebih tinggi.
d. Promosi dan Mutasi
Promosi (kenaikan pangkat) merupakan perubahan kedudukan yang bersifat vertikal,
sehingga berimplikasi pada wewenang tanggung jawab, dan penghasilan.Di Indonesia,
untuk pegawai negeri sipil, promosi atau pengangkatan pertama biasanya diangkat
sebagai calon PNS dengan masa percobaan satu atau dua tahun, kemudian ia
mengikuti latihan prajabatan, dan setelah lulus diangkat menjadi pegawai negeri sipil
penuh. Setelah pengangkatan pegawai, kegiatan selanjutnya adalah penempatan atau
penugasan. Mutasi adalah pemindahan pegawai dari suatu jabatan ke jabatan lain.
Pemindahan ini lebih bersifat horizontal sehingga tidak berimplikasi pada
penghasilan.Mutasi bisa berkonotasi positif namun juga kadang berkonotasi negative.
Jika mutasi dilakukan sebagai penyagaran organisasi, maka makna konotasinya positif.
Namun jika pemindahan itu karena suatu kasus tertentu maka konotasinya terkesan
sebagai langkah pembuangan. Konotasi ini lebih meyakinkan jika posisi baru yang
ditempati lebih kering dari posisi awal.
e. Pemberhentian Pegawai
Ada batas tertentu yang dimiliki pegawai sehingga suatu ketika harus diberhentikan.
Pemberhentian oleh dinas atau pemerintah dapat dilakukan dengan beberapa alasan
berikut :
1) Pegawai yang bersangkutan tidak cakap dan tidak memiliki kemampuan untuk
melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik;
2) Perampingan atau penyederhanaan organisasi;
3) Peremajaan, biasanya pegawai yang telah berusia 50 tahun dan berhak pensiun
harus diberhentikan dalam jangka waktu satu tahun;
4) Tidak sehat jasmani dan rohani sehingga tidak dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik;
5) Melakukan pelanggaran tindak pidana sehingga dihukum penjara atau kurungan;
6) Melanggar sumpah atau janji pegawai negeri sipil.
f. Kompensasi
Kompensasi adalah balas jasa yang diberikan organisasi kepada pegawai, yang dapat
dinilai dengan uang dan memiliki kecenderungan diberikan secara tetap. Pemberian
kompensasi selain dalam bentuk gaji, dapat juga berupa tunjangan, fasilitas
perumahan, kendaraan dan lain-lain.
g. Penilaian Pegawai
Penilaian tenaga kependidikan ini difokuskan pada prestasi individu dan peran
sertanya dalam kegiatan sekolah. Penilaian ini tidak hanya penting bagi sekolah, tetapi
juga pegawai itu sendiri. Bagi para pegawai, penilaian berguna sebagai umpan balik
berbagai hal, seperti kemampuan, keletihan, kekurangan dan potensi yang pada
gilirannya bermanfaat untuk menetukan tujuan, jalur, rencana, dan pengembangan
karier. Bagi sekolah, hasil penilaian prestasi kerja tenaga kependidikan sangat penting
dalam pengambilan keputusan berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan program
sekolah penerimaan, pemilihan, pengenalan, penempatan, promosi, sistem imbalan,
dan aspek lain dari dari keseluruhan proses efektif sumber daya manusia.
2. Masalah Ketenaga Pendidikan
Beberapa permasalahan yang dihadapi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
antara lain :
a. Kesejahteraan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
Kebijakan upah minimum boleh jadi telah menyebabkan pegawai bermental
kuli, bukan pegawai yang mengejar prestasi. Rendahnya dan bahkan tidak ada lagi
insentif dari pemerintah daerah terutama yang tinggal di desa terpencil. Bahkan
untuk tenaga kependidikan belum ada pengakuan dan penghargaan atas
kinerjanya seperti sertifikasi. Hal ini akan menimbulkan kesenjangan yang
mengakibatkan peningkatan mutu pendidikan terhambat.
promosi
jabatan.pangkat
bagi
tenaga
pendidik
dan
tenaga
kependidikan terutama di daerah terpencil sangat sulit. Karena medan yang sulit
dan birokrasi yang berbelit.
e. Mutasi fungsional dan structural
Banyaknya tenaga pendidik yang potensial direkrut dalam jabatan struktural
seperti camat, anggota dewan
C. Manajemen Siswa
Mengenai Manajemen Kesiswaan, Mulyasa (2009: 46-47) menyatakan bahwa:
Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan kegiatan yang berkaitan dengan
peserta didik (siswa), mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari
suatu sekolah. Manajemen kesiswaan bukan hanya berbentuk pencatatan data peserta
didik, melainkan meliputi aspek yang lebih luas yang secara operasional dapat membantu
upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di
sekolah. Tujuan dari manajemen kesiswaan yaitu untuk mengatur berbagai kegiatan
dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan
lancar, tertib, dan teratur, serta mencapai tujuan pendidikan sekolah. Tanggung jawab
kepala sekolah menurut Sutisna (1985) dalam Mulyasa (2009: 46) sebagai berikut:
1. Kehadiran murid di sekolah dan masalah-masalah yang berhubungan dengan itu;
2. Penerimaan, orientasi, klarifikasi, dan penunjukkan murid kelas dan program studi;
3. Evaluasi dan pelaporan kemajuan belajar;
Bimbingan adalah bantuan atau tuntunan khusus yang diberikan pada siswa dengan
memperhatikan potensi-potensi yang ada pada siswa tersebut agar dapat berkembang
semaksimal mungkin. Penyuluhan adalah interaksi antarpribadi pembimbing dan
terbimbing untuk membicarakan masalah terbimbing untuk mendapatkan pemecahan.
Istilah lain dari penyuluhan adalah konseling.
Ada empat jenis bimbingan di sekolah:
a. Bimbingan belajar
Bertujuan membantu mengenal, memahami cara belajar yang efisien dan efektif, tertib
dan disiplin belajar baik secara mandiri maupun kelompok dsb
b. Bimbingan pribadi
Bertujuan membantu siswa mengenal, menemukan pribadi yang beriman dan bertakwa
pada tuhan yang maha esa, madiri, bertanggung jawab, memiliki konsep pribadi,
menghargai keunikan kemampuan diri, serta sehat jasmani dan rohani.
c. Bimbingan karir
Bimbingan menelusuri kemampuan untuk memperoleh kesempatan kerja Ditujukan
untuk mengenal untuk memahami dan mengembangkan potensi diri dalam
mempersiapkan masa depan.
d. bimbingan sosial
Bertujuan membantu siswa memahami diri kaitannya dengan lingkungan social dan
sekitarnya.
3. Pencatatan Prestasi Belajar
Pencatatan prestasi belajar ada yang merupakan pencatatan untuk seluruh sekolah untuk
masing-masing kelas dan ada yang untuk siswa sebagai perseorangan. Beberapa catatan
prestasi belajar adalah :
a. Buku daftar nilai
b. Buku leggier (buku kumpulan nilai)
c. Buku rapport
4. Mutasi Siswa
Mutasi siswa atau pindah siswa yaitu perpindahan di dalam sekolah sendiri (mutasi
intern) maupun perpindahan keluar sekolah (mutasi ekstern). Mutasi intern terjadi apabila
siswa mengalami perpindahan dari kelas yang satu ke kelas yang lain (naik tingkatan atau
lainnya). Mutasi ekstern adalah mutasi yang terjadi karena seseorang siswa keluar dari
sekolah disebabkan karena telah menamatkan pelajarannya atau karena hal-hal lainnya
misalnya berhenti, mengikuti orang tua dan sebagainya. Sebab-sebab mutasi antara lain :
a.
Tamat sekolah.
b.
Pindah ke sekolah lain menurut pilihan orang tua atau siswa yang masih satu tempat
c.
Pindah ke sekolah lain di lain tempat karena mengikuti orang tua atau sebab lain.
d.
e.
2. Pengorganisasian
Yang dimaksud dengan pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengatur cara kerja,
prosedur kerja, atau mekanisme kerja kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat
dalam bagan di bawah ini.
3. Pengkoordinasian
Dalam pelaksanaannya manajemen siswa dapat berjalan dengan baik apabila ada
koordinasi terkait dengan semua personil yang terkait dalan struktur organisasi
sekolah. Sebab hal ini penting untuk transfer informasi antarpersonil.
4. Pelaksanaan
Pelaksanaan rencana-rencana dari awal penerimaan siswa sampai lulusnya siswa bisa
dilakukan penataan siswa yang baik di kelas.
5. Pembimbingan Siswa
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, siswa tidak terhindar dari kesulitankesulitan yang dihadapinya. Dalam suatu kelas pastilah terdapat berbagai macam
siswa dengan latar belakang yang sangat berbeda. Perbedaan tersebut menuntut guru
untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam memberikan
bimbingan terhadap siswa. Guru harus mampu mengidentifikasi permasalahan yang
dihadapi siswa, serta dapat menemukan alternatif penanggulangannya. Bimbingan
yang diberikan tidak hanya kepada siswa yang mengalami permasalahan, tetapi juga
bagi siswa yang tidak mengalami kesulitan.
6. Evaluasi
Evaluasi dalam proses pendidikan lebih berorientasi pada pengayaan dan perbaikan.
Hal ini dilakukan setelah diperoleh hasil belajar siswa dan pengamatan terhadap
aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
7. Tindak Lanjut
Upaya tindak lanjut bisa dilakukan berdasarkan hasil analisa. Sesuai dengan hasil
analisa, setidaknya bisa dilakukan upaya-upaya berikut:
a. Memberi tindak lanjut singkat dan segera misalnya penugasan kecil
b. Menempatkan atau mengikutsertakan siswa sesuai bidang yang diminatinya
c. Melakukan kegiatan pendukung baru sebagai pelengkap dari kegiatan terdahulu
E. Kesimpulan
Keberhasilan suatu sekolah sangat dipengaruhi oleh pengelolaan tenaga kependidikan
dan siswa yang baik. Pengelolaan tenaga kependidikan yang baik mencakup; prencanaan
pegawai, pengadaan pegawai, pembinaan dan pengembangan pegawai, promosi dan
mutasi, pemberhentian pegawai, kompensasi dan penilaian pegawai, sedangkan siswa
yang baik dapat dilakukan dengan beberapa tahap. Yakni perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut. Jika tahap-tahap ini dilakukan
dengan baik, bisa dimungkinkan manajemen sekolah ini akan baik.
Manajemen sekolah ini sangat mempengaruhi proses belajar mengajar antara siswa
dengan guru. Oleh karena itu diperlukan juga hubungan yang baik antara siswa dengan
guru. Selain itu lingkungan siswa yang memadai juga akan berpengaruh pada proses
pendidikan yang dalam hal ini adalah proses belajar mengajar.