You are on page 1of 2

Nahrawi Center

Jakarta - Sebuah penelitian yang menghentakkan


dunia, termasuk Indonesia,  terungkap dalam
pembuatan filter rokok.   Dalam penelitian
tersebut, ditemukan bahwa filter rokok ternyata
menggunakan haemoglobin yang berasal dari
darah babi.

Bermula dari penemuan seorang ilmuwan


Belanda, Christien Meindertsma yang sedang meneliti seekor babi berkode "Pig
05049" di sebuah peternakan, secara tak sengaja menemukan penggunaan darah
babi dalam pembuatan filter rokok.

Riset yang telah dilakukan selama tiga tahun ini menelusuri semua produk yang
dihasilkan dari seekor babi. Tujuannya sederhana, menunjukkan pada orang
bagaimana sebuah produk dibuat dan "dibungkus" dan dari mana dia berasal. Untuk
membuktikan hal ini, Meindertsma menggunakan seekor babi bernama "Pig 05049."

Setelah kematian babi tersebut, jasadnya dikapalkan dalam beberapa bagian ke


penjuru dunia. Beberapa bagiannya tetap dalam bentuk dan fungsi aslinya (sebagai
daging), sebagian lagi berubah drastis.

Meindertsma menelusuri produk itu, mulai dari perusahaan yang menangani hewan
mati sampai ke perusahaan kecil yang memproduksi sesuatu dengan menggunakan
bagian dari jasad itu. Perempuan itu mencatat  jasad itu menjadi 185 produk
berbeda. Mulai dari bubuk mesiu, sabun, obat, kertas foto, katup jantung, cat mobil,
permen karet, porselen, yogurt, marshmallow, kosmetik, rokok, kondisioner, sampai
biodiesel.

"Banyak tahapan antara bahan mentah dan produk akhir di produksi secara
komersial dan  modern. Karena banyak tahapan, ada beberapa tahap yang tidak
tercatat. Sebagai contoh, peternak babi tak tahu semua produk akhir yang terbuat
dari babi mereka karena mereka tak tahu babi itu dibawa ke mana," kata perempuan
29 tahun lulusan Akademi Desain Eindhoven itu.

Halal Haram
Nahrawi Center

Profesor di bidang Kesehatan Publik, Universitas Sydney, Simon Chapman,


mengungkapkan, penemuan ini membuka bobrok industri rokok yang tidak
diwajibkan mencantumkan komposisi dalam rokok. Kini darah babi tersebut,
setidaknya ditemukan di satu rokok mereka yang dijual di Yunani.

LPPOM Menjawab

Sebuah penemuan di Belanda, mau tak mau juga berdampak di Indonesia.


Penelitian ini menimbulkan kekhawatiran pula apakah rokok yang beredar di
Indonesia juga menggunakan bahan haram tersebut.

Menanggapi  kekhawatiran ini, Lukmanul Hakim, Direktur LPPOM MUI


mengungkapkan sedang melakukan riset dan mengambil contoh atas semua rokok
filter yang beredar di Indonesia.  Diharapkan hasilnya sudah keluar dalam waktu
dekat.

Dikutip dari www.halalmui.org

Halal Haram

You might also like