You are on page 1of 3

Penatalaksanaan Gagal jantung

Penatalaksanaa gagal jantung dapat berupa :

1. Sarana umum, tanpa obat-obatan


Meliputi edukasi mengenai gagal jantung, penyebab, dan bagaimana mengenal
serta upaya bila timbul keluhan, dan dasar pengobatan. Edukasi pola diet,
kontrol asupan garam, air dan kebiasaan alkohol. Monitor berat badan, hati-hati
pada kenaikan berat badan yang tiba-tiba. Mengurangi berat badan pada pasien
obesitas. Menghentikan kebiasaan merokok. Konseling mengenai obat, baik
efek samping, dan menghindari obat-obat tertentu seperti NSAID, antiaritmia
kelas I, verapamil, diltiazem, dihidropiridin efek cepat, antidepresan trisiklik,
steroid.

2. Pemakaiaan Obat-obatan
Pemakaian obat-obatan dapat berupa :
- Angiotensin –converting enzyme inhibitor
Dianjurkan sebagai obat lini pertama baik dengan atau tanpa keluhan untuk
meningkatkan survival, memperbaiki simptom, mengurangi kekrapan rawat
inap di Rumah sakit. Harus diberikan sebagai terapi inisial bila tidak ditemui
retansi cairan , namun bila ditemui adanya retensi cairan maka harus
diberikan bersama diuretik. Harus segera diberikan bila ditemui gejala dan
tanda gagal jantung, segera sesudah infark jantung, untuk meningkatkan
survival, menurunkan angka reinfark, serta kekerapan rawat inap.
- Diuretik
Penting untuk pengobatan simtomatik bila ditemui beban cairan berlebihan,
kongesti paru dan edema perifer.

- Β blocker
Direkomendasikan pada semua gagal jantung ringan, sedang, dan berat
dengan syarat tidak ditenukannya kontraindikasi terhadap penyekat beta.
Beberpa penyekat beta yang direkomendasikan yaitu, bisoprolol, karvediol,
metoprolol suksinat, dan nebivolol.

- Antagonis reseptor aldosteron


Sebagai tambahan terhadap obat penyekat enzim konversi angiotensin, dan
penyekat beta pada gagal jantung sesudah infark jantung, atau diabetes,
menurunkan morbiditas dan mortalitas.

- Antagonis penyekat reseptor angiotensin 2


Masih merupakan alternatif bila pasien tidak toleran terhadap penyekat
enzim konversi angiotensin. Sama efektif dengan penyekat enzim konversi
angiotensin pada gagal jantung kronik dalam menurunkan morbiditas dan
mortalitas.

- Glikosida jantung
Merupakan indikasi pada fibrilasi atrium pada berbagai derajat gagal
jantung, terlapas apakah apakah gagal jantung bukan atau sebagai penyebab.
Kombinasi digoksin dan penyekat beta lebih superior bila dibandingkan
dipakai sendiri tanpa kombinasi.

- Hidralazin-isoorbit dinitrat
Dapat dipakai sebagai tambahan, pada keadaan pasien dimana pasien tidak
toleran terhadap penyekat enzim konversi angiotensin atau penuekat
angiotensin II.

- Nitrat
Sebagai tambahan bila ada keluhan angina atau sesak. Dalam pemakaian
dosis yang sering, dapat terjadi toleran, oleh karena itu dianjurkan interval 8
atau 12 jam, atau kombinasi dengan penyekat enzim konversi angiotensin.

- Obat penyekat kalsium


Pada gagal jantung sistolik, penyekat kalsium tidak direkomendasikan, dan
dikontraindikasikan pemakaian kombinasi dengan penyekat beta.

- Nesiritid
Merupakan kelas obat vasodilator baru. Obat ini identik dengan hormon
endogen dari ventrikel, yang mempunyai efek dilatasi arteri, vena dan
koroner, yang mempunyai efek dilatasi vena, arteri, dan koroner, dan
menurunkan pre dan afterload, meningkatkan curah jantung tanpa efek
inotropik.

- Inotropik positif
Pemakaian jangka panjang dan berulang tidak dianjurkan karena dapat
meningkatkan mortilitas.

- Anti trombotik.
Pada gagal jantung kronik yang disertai fibrilasi atrium, riwayat fenomena
tromboemboli, bukti adanya trombus yang mobil, pemakaian antikoagulan
sangat dianjurkan. Pada gagal jantung dengan penyakit jantung koroner,
dianjurkan pemakaian antiplatelet.

- Anti Aritmia
Pemakaian selain penyekat beta tidak dianjurkan pada gagal jantung kronik,
kecuali pada atrial fibrilasi dan ventrikel takikardi. Obat aritmia kelas I tidak
dianjurkan. Obat aritmia kelas II terbukti menurunkan kematian mendadak,
dapat digunakan sendiri atau kombinasi dengan amiodaron. Anti aritmia
kelas III, amiodaron efektif untuk supraventrikel dan ventrikel aritmia
amiodaron rutin pada gagal jantung tisak dianjurkan.
3. Pemakaian alat dan tindakan bedah
Pemakaian alat dan tindakan bedah seperti :
- Revaskularisasi
- Operasi katup mitral
- Aneurismektomi
- Kardiomioplasti
- Heart Transplantation
- Hemodialisis
- dll

You might also like