You are on page 1of 16

Makalah Mata Kuliah Matematika Ekonomi Semester Gasal

Aplikasi Fungsi dalam Fungsi Utilitas

Oleh:
Shandy Christianto (01212054)
Amiruddin (01212089)
Kharisma Safiri (01212080)
Sulistyowati (01212008)
Wulan Wijayati (01212077)

Dosen:
Bapak Agus Sukoco, ST,MM
Santirianingrum Soebandhi, SE, M.Com

Fakultas Ekonomi
Departemen Manajemen
Universitas Narotama
Surabaya
2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami hadiratkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
Aplikasi Fungsi dalam Fungsi Utilitas.
Makalah ini dibuat agar kita lebih memahami aplikasi fungsi dalam fungsi utilitas sesuai
dengan tema yang kami dapatkan pada tugas kelompok Matematika Ekonomi. Subpembahasan ini diberikan pada Mata Kuliah Matematika Ekonomi pada pertemuan atau tatap
muka pertama. Selain itu makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Matematika Ekonomi Semester Gasal tahun 2012.
Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Agus Sukoco,ST,MM selaku Dosen Matematika
Ekonomi yang telah membantu dalam memberikan penjelasan tentang tema yang kita
dapatkan. Dan kepada Ibu Santirianingrum Soebandhi, SE, M.Com yang memberikan masukan
dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir. Semoga Allah SWT selalu meridhai segala usaha kita. Amin.

Surabaya, 26 Desember 2012

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar . 1
Daftar Isi 2
Abstrak .. 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang ... 4

1.2

Rumusan Masalah .............................................................................. 4

1.3

Tujuan ................................................................................................. 5

1.4

Metode Pembuatan Makalah ............................................................. 5

1.5

Sistematika Penulisan Makalah .......................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN
2.1

Pengertian Dasar Ilmu Matematika dan Matematika Ekonomi ...... 6

2.2

Definisi Fungsi dan Fungsi Utilitas ....... 7

2.3

Konsep Utilitas ... 8

2.4

Aplikasi Fungsi Utilitas .. 11

2.5

Teori Perilaku Ekonomi .. 12

BAB III PENUTUP


3.1

Kesimpulan .... 14

Daftar Pustaka .. 15

ABSTRAK

Metematika ekonomi merupakan matematika terapan yang berbeda dengan


matematika biasa atau murni. Ilmu ekonomi fokus ke konsep kuantitatif, menyangkut variabel
seperti biaya, harga, upah, permintaan-penawaran, penerimaan-biaya-laba, maka banyak
analisis ekonomi menggunakan analisis matematika terapan. Hubungan kuantitatif antar
variabel ekonomi dipelajari secara empiris yaitu model matematis. Fungsi utilitas ialah fungsi
yang menjelaskan besarnya utilitas yang berupa kepuasan, dan kegunaan yang diperoleh
seseorang dari mengkonsumsi suatu barang atau jasa. Pada umumnya semakin banyak jumlah
suatu barang dikonsumsi, maka akan semakin besar utilitas yang diperoleh, kemudian
mencapai titik puncaknya (titik jenuh) pada jumlah konsumsi tertentu, sesudah itu justru
menjadi berkurang atau bahkan negatif jika jumlah barang yang dikonsumsi terus menerus
ditambah.
Kata kunci: Fungsi utilitas, konsumsi, matematika ekonomi, dan utilitas .

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah


Istilah mathematics (dalam bahasa Inggris) berasal dari perkataan latin
mathematica, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani, mathematike, yang berarti
relating to learning. Perkataan mathematika berhubungan sangat erat dengan sebuah
kata lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar (berpikir). Jadi,
berdasarkan etimologis (Elea Tinggih dalam Erman Suherman, 2003:16), perkataan
matematika berarti ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar.
Konsep fungsi merupakan hal yang penting dalam berbagai cabang
matematika. Pengertian fungsi dalam matematika berbeda dengan pengertian dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam pengertian sehari-hari fungsi bermakna guna atau
manfaat. Kata fungsi dalam matematika sebagaimana diperkenalkan oleh Leibniz (16461716) digunakan untuk menyatakan suatu hubungan atau kaitan yang khas antara dua
himpunan, sehingga fungsi dapat dikatakan hal yang istimewa dari suatu relasi antara
dua himpunan. Penerapan fungsi dalam ekonomi dan bisnis merupakan salah satu
bagian yang sangat penting untuk dipelajari, karena model-model ekonomi yang
berbentuk matematika biasanya dinyatakan dengan fungsi.

1.2

Rumusan Masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang aplikasi fungsi dalam fungsi utilitas, maka
diperlukan sub-pokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dasar ilmu matematika dan matematika ekonomi?
2. Apa definisi fungsi dan fungsi utilitas?
3. Apa konsep utilitas?
4. Apa saja aplikasi fungsi utilitas?
4

5. Apakah teori perilaku ekonomi itu?

1.3

Tujuan dan Manfaat Penulisan


Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Matematika Ekonomi Semester Gasal tahun 2012 dan menjawab pertanyaan yang ada
pada rumusan masalah. Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan penulis dan pembaca tentang pengertian dasar ilmu matematika dan
matematika ekonomi; definisi fungsi dan fungsi utilitas; konsep utilitas; aplikasi fungsi
utilitas; dan teori perilaku ekonomi.

1.4

Metode Penulisan
Penulis memakai metode studi literatur dan kepustakaan dalam penulisan
makalah ini. Referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari buku, tetapi juga dari
media media lain seperti e-book, web, blog, dan perangkat media massa yang diambil
dari internet.

1.5

Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab pembahasan,
dan bab penutup. Adapun bab pendahuluan terbagi atas : latar belakang, rumusan
makalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
Sedangkan bab pembahasan dibagi berdasarkan sub-bab yang berkaitan dengan peran
permasalahan umum yang dialami perusahaan. Terakhir, bab penutup terdiri atas
kesimpulan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Pengertian Dasar Ilmu Matematika dan Matematika Ekonomi


James dan James (1976) dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa
matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan
konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang
banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri. Johnson
dan Rising (1972) dalam bukunya mengatakan bahwa matematika adalah pola pikir, pola
mengorganisasikan, pembuktian yang logik, matematika itu adalah bahasa yang
menggunakan

istilah

yang

didefinisikan

dengan

cermat,

jelas, dan

akurat,

representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide
dari pada mengenai bunyi. Sementara Reys, dkk. (1984) mengatakan bahwa matematika
adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola pikir, suatu seni, suatu
bahasa, dan suatu alat. Berdasarkan pendapat di atas, maka disimpulkan bahwa ciri
yang sangat penting dalam matematika adalah disiplin berpikir yang didasarkan pada
berpikir logis, konsisten, inovatif dan kreatif.
Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur,
menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari melalui pengukuran dan geometri, aljabar, peluang dan statistik, kalkulus
dan

trigonometri.

Matematika

juga

berfungsi

mengembangkan

kemampuan

mengkomunikasikan gagasan melalui model matematika yang dapat berupa kalimat


matematika dan persamaan matematika, diagram, grafik atau tabel.
Matematika ekonomi adalah aplikasi matematika metode untuk mewakili teori
ekonomi dan menganalisis masalah-masalah yang diajukan dalam ekonomi. Hal ini
memungkinkan formulasi dan derivasi dari hubungan kunci teori dalam kejelasan,
umum, ketelitian, dan kesederhanaan. Dengan konvensi, metode merujuk pada orang
diluar geometri sederhana, seperti diferensial dan integral kalkus, perbedaan dan
6

persamaan diferensial, aljabar matriks, dan pemprograman matematis dan lain metode
komputasi.
Matematika memungkikan ekonom untuk membentuk bermakna, proposisi
dapat diuji tentang subyek yang luas dan kompleks banyak yang tidak dapat secara
memadai diungkapkan secara informal. Selanjutnya bahasa matematika memungkinan
ekonom untuk membuat jelas, spesifik, posotif klaim tentang subyek kontroversial atau
perdebatan yang akan mustahil tanpa metematika. Sebagian besar teori ekonomi saat
ini disajikan dalam hal matematika model ekonomi. Satu set bergaya dan
disederhanakan hubungan matematika yang mengklarifikasi asumsi-asumsi dan
implikasi.

2.2

Definisi Fungsi dan Fungsi Utilitas


Konsep fungsi merupakan hal yang penting dalam berbagai cabang
matematika. Pengertian fungsi dalam matematika berbeda dengan pengertian dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam pengertian sehari-hari fungsi bermakna guna atau
manfaat. Kata fungsi dalam matematika sebagaimana diperkenalkan oleh Leibniz (16461716) digunakan untuk menyatakan suatu hubungan atau kaitan yang khas antara dua
himpunan, sehingga fungsi dapat dikatakan hal yang istimewa dari suatu relasi antara
dua himpunan.
Fungsi utilitas ialah fungsi yang menjelaskan besarnya utilitas yang berupa
kepuasan, dan kegunaan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu barang
atau jasa. Pada umumnya semakin banyak jumlah suatu barang dikonsumsi, maka akan
semakin besar utilitas yang diperoleh, kemudian mencapai titik puncaknya (titik jenuh)
pada jumlah konsumsi tertentu, sesudah itu justru menjadi berkurang atau bahkan
negatif jika jumlah barang yang dikonsumsi terus menerus ditambah. Fungsi utilitas
bersifat relative, dimana barang atau jasa yang memiliki utility bagi orang tertentu
belum tentu bagi orang lain. Penerapan fungsi dalam ekonomi dan bisnis merupakan
salah satu bagian yang sangat penting untuk dipelajari, karena model-model ekonomi
yang berbentuk matematika biasanya dinyatakan dengan fungsi.
7

2.3

Konsep Utilitas
Pada umumnya semakin banyak jumlah suatu barang dikonsumsi semakin besar
utilitas yang diperoleh, kemudian mencapai titik puncaknya (titik jenuh) pada jumlah
konsumsi tertentu, sesudah itu justru menjadi berkurang atau bahkan negatif jika
jumlah barang yang dikonsumsi terus-menerus ditambah. Utilitas total merupakan
fungsi dari jumlah barang yang dikonsumsi. Persamaan utilitas total (total utility, U) dari
mengkonsumsi suatu jenis barang berupa fungsi kuadrat parabolik, dengan kurva
berbentuk parabola terbuka ke bawah.
Utilitas marginal (marginal utility, MU) ialah utilitas tambahan yang diperoleh
dari setiap satu unit barang yang dikonsumsi. Secara matematik, fungsi utilitas marginal
merupakan derivatif pertama dari fungsi utilitas total. Jika fungsi utilitas total
dinyatakan dengan U = f (Q) dimana U melambangkan utilitas total dan Q jumlah barang
yang dikonsumsi atau tingkat kepuasannya tetapi terikat pada fungsi pendapatan, atau
sebuah perusahaan yang ingin memaksimumkan labanya namun terikat pada fungsi
produksi. Maka suatu cara yang dapat digunakan untuk menentukan titik ekstrim dari
suatu fungsi yang bersyarat adalah dengan menggunakan Pengali Lagrange, yakni
dengan cara membentuk sebuah fungsi baru yang merupakan penjumlahan dari fungsi
yang hendak dioptimumkan di tambah hasil kali pengali Lagrange dengan fungsi
kendalanya.
Total Utility atau kepuasan total adalah seluruh kepuasan yang diperoleh
konsumen / seseorang dari mengkonsumsi sejumlah barang tertentu. Sedangkan
marginal Utility atau kepuasan tambahan adalah tambahan kepuasan yang diperoleh
seseorang akibat adanya tambahan mengkonsumsi satu unit barang tertentu. Berikut
adalah suatu contoh total utility dengan marginal utility dalam angka:

Tabel 1.
Total Utility dan Marginal Utility Dalam Angka
Jumlah barang x yang

Total Utility

Marginal Utility

(TUX)

(MUX)

10

10

18

24

28

30

30

28

-2

dikonsumsi (Qx)

Gambar 2.
Kurva Total Utility dan Marginal Utility
TU

Max

TU

Q
0

10

MU

MU
Q

2.4

Aplikasi Fungsi Utilitas


Dalam analisis ekonomi, utilitas sering digunakan untuk menggambarkan urutan
preferensi sekelompok barang, contohnya seorang konsumen bernama Anton merasa
lebih puas membeli 3 buah buku fiksi ilmiah jika dibandingkan dengan membeli sehelai
kemeja, hal ini berarti buku-buku tersebut memberikan utilitas yang lebih besar
dibandingkan dengan kemeja tadi.
Fungsi utilitas dapat ditunjukkan dengan sekumpulan kurva indiferensi, yang
masing-masing mempunyai indikator numerik. Pada Gambar 1. berikut ini menunjukkan
3 kurva indiferensi dengan tingkat utilitas sebesar 25, 50 dan 100.

11

Perlu diingat bahwa ketika kita menggunakan fungsi utilitas, yang kita tekankan
adalah konsep ordinal bukan kardinal. Dengan demikian yang perlu kita perhatikan dari
gambar di atas, bukan angka numerik seperti 25, 50 dan 100 tetapi bahwa kurva
indiferensi dengan utilitas (U) = 100 memberikan kepuasan yang lebih besar
dibandingkan dengan utilitas sebesar 50, demikian juga kurva indiferensi dengan utilitas
sebesar 50 memberikan kepuasan yang lebih besar dari utilitas sebesar 25.
Syarat utama dalam menetapkan suatu fungsi utilitas adalah bahwa persoalan
nilai maksimum dan minimum dari persoalan yang dihadapi harus mencakup persoalan
tersebut. Karena itu harus dapat ditentukan terlebih dahulu batasan nilai maksimum
dan minimum dari besaran yang akan ditetapkan fungsinya. Untuk menjaga konsistensi,
maka batasan nilai jangan terlampau jauh dari batasan nilai yang ada dalam persoalan
yang dibahas, sehingga pengambil keputusan benar-benar menghayati nilai tersebut.

2.5

Teori Perilaku Ekonomi


Teori perilaku konsumen adalah teori yang mempelajari cara konsumen
memaksimumkan kepuasan dari suatu barang yang dikonumsinya. Di dalam
mempelajari teori perilaku konsumen dapat dibedakan menjadi 2 (dua) pendekatan :
1. Pendekatan nilai guna kardinal (cardinal utility) yang sering disebut teori nilai
subyektif (subjective value theory).
2. Pendekatan nilai guna ordinal (ordinal utility) yang sering disebut dengan analisis
kurva indifference/kurva kepuasan sama (indifference curve analysis).
Di dalam menerangkan perilaku konsumen dengan pendekatan cardinal utility
menggunakan asumsi :
1. Utility atau kepuasan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu barang
atau jasa dapat di kwantifisir (di ukur). Satuannya dinamakan util. Berlaku Law of
Diminishing Marginal Utility yang menyatakan :
Semakin banyak suatu barang yang di konsumsi oleh seseorang semakin besar pula
utility (kepuasan total) yang akan diperolehnya, tetapi tingkat pertambahan
12

kepuasan (marginal utility) yang diperolehnya semakin lama semakin kecil. Suatu
saat marginal utility-nya mencapai nol dan total utility-nya akan maksimum. Apabila
penambahan konsumsi barang tersebut dilanjutkan, maka marginal utility-nya akan
negatif dan total utility-nya akan menurun.
2. Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total (total utility) yang maksimum.

13

BAB III

1.1

Kesimpulan
Penerapan fungsi dalam ekonomi dan bisnis merupakan salah satu bagian
yang sangat penting untuk dipelajari, karena model-model ekonomi yang
berbentuk matematika biasanya dinyatakan dengan fungsi. Pada umumnya
semakin banyak jumlah suatu barang dikonsumsi, maka semakin besar utilitas
yang diperoleh, kemudian mencapai titik puncaknya (titik jenuh) pada jumlah
konsumsi tertentu, sesudah itu justru menjadi berkurang atau bahkan negatif
jika jumlah barang yang dikonsumsi terus-menerus ditambah.

14

DAFTAR PUSTAKA

kk.mercubuana.ac.id/files/93015-11-752699479204.doc
http://rahimahrima.blogspot.com/2011/11/teori-perilaku-konsumen.html
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19625/5/Chapter%20I.pdf
rosihan.lecture.ub.ac.id/lecture/matematika-ekonomi/
rosihan.web.id/wp-content/uploads/2010/.../math13.-INTEGRAL.ppt
http://yaeldaa.blogspot.com/2012/01/teori-perilaku-konsumen.html

15

You might also like