Professional Documents
Culture Documents
S DENGAN POST OP
HERNIA INGUINALIS LATERAL DEKSTRA DI RUANG PERAWATAN
BEDAH CEMPAKA RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE
SAMARINDA
Oleh:
ERWAN
NIM: 722002 SO 5717
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
dilakukan sendiri tetapi saat sakit semua menjadi tidak dapat dilakukan
sendiri.
Insidens hernia inguinalis pada bayi dan anak-anak antara 1 dan 2%.
Kemungkinan terjadi hernia pada sisi kanan 60%, sisi kiri 20-25% dan
cempaka adalah 1121 pasien yang di ambil dari data rekam medik yang
tercatat dalam kurun waktu 4 bulan terakhir dimulai dari bulan januari
hingga bulan April 2008, jumlah pasien yang menderita penyakit hernia
adalah 33 Orang (2,95 %). dari data tersebut ditemukan bahwa penyakit
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Ruang Cempaka.
2. Tujuan khusus
melitputi :
keperawatan
C. Metode penulisan
kesimpulan data. Penulisan karya tulis ilmiah ini sumber data didapat
dengan cara:
klien.
D. Sistematika penulisan
Bab kedua tentang landasan teori yang berisi konsep dasar dan
berdasarkan teori.
bab 1 sampai bab 4 dan saran – saran yang ditujuakan kepada pihak
7
keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
defek atau bagian yang lemah dari dinding rongga yang bersangkutan.
Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian
lemah dari lapisan muskulo aponeurotik dinding perut, hernia terdiri atas
merupakan jalan tempat turunnya testis (buah zakar) dari perut ke dalam
(http//www.medicastore.com, 2004)
ligamentum inguinale, kanal berisi tali sperma pada lelaki dan ligamentum
dari rongga perut (biasanya usus) menonjol suatu titik yang lemah atau
robekan pada dinding otot yang tipis yang menahan organ perut pada
tempatnya. Pada pria hernia bisa terjadi diselangkangan yaitu pada titik
dimana korda spermatika keluar dari perut dan masuk kedalam skrotum.
Hal lain yang dapat mengakibatkan hernia antara lain, batuk, penyakit
kronik paru–paru, akibat mengejan pada saat buang air besar, gangguan
metabolisme pada jaringan ikat, diare atau kejang perut dan kehamilan.
masuknya jaringan lemak pada lubang hernia atau organ pada perut
Hernia yang terjadi pada discus interveterbral akan terasa nyeri apabila
Tekanan yang terlalu kuat yang terjadi di dalam abdomen yang terus
biasanya masuk pertama kali pada lubang hernia dan kemudian diikuti
oleh organ.
Pada pemeriksaan benjolan terdapat dilipat paha atau skrotum pada bayi
bila dibuat menangis atau anak – anak bila diminta untuk mengedan.
isi hernia dapat kembali maka disebut hernia inguinal reponibilis, bila
mengenali hernia atau bukan. Gejalanya adalah rasa nyeri pada tulang
hernia dapat menetap dan juga menghilang lagi. Benjolan hernia yang
tidak berwarna merah dan tidak terasa nyeri tetapi cukup mengganggu,
barang yang terlalu berat dan lain – lain . Benjolan akan membesar jika
darah pada organ yang masuk dalam rongga atau kantung hernia. Cara
mengatasi hernia ada dua tindakan yaitu dengan konserfatif dan definitif.
1. Pengkajian
Informasi yang didapat dari klien adalah data primer, dan data yang
didapat dari orang lain adalah data skunder, catatan kesehatan klien,
Aktifitas/istirahat
dalam berjalan.
Eliminasi
inkontinensia/retensi urin.
Integrtas ego
terdekat
Neurosensori
Nyeri/Kenyamanan
Keamanan
Penyuluhan/pembalajaran
2. Diagnosa keperawatan
(Hidayat,2001)
pembedahaan
ketidaknyamanan. (doenges,1998)
3. Perencanaan
mengeluh
Intervensi
1.1 Pantau tanda – tanda vital setiap 4 jam, intensitas nyeri dan
tingkat kesadaran.
dirasakan klien
1.3 Beritahu dokter jika nyeri bertambah buruk atau tidak ada
nyaman.
17
sampai sedang.
pembedahaan
Intervensi
380C.
atau lebih.
antibiotik
tekhnik aseptik.
kontaminasi bakteri
demam.
Montgomery.
melepas plester
terpenuhi
Intervensi
21
pasien pulang.
Intervensi
ketidaknyamanan. (doenges,1998)
individual.
Intervensi
hati.
memperbesar kegelisahan.
keterbatasan individu.
terhadap diri.
25
5.4 Anjurkan klien untuk melatih kaki baigan bawah atau lutut,
kulit.
26
pasien.
klien.
D. Pelaksanaan
E.Evaluasi
belum, masalah apa yang sudah dipecahkan dan apa yang perlu
Operasi yaitu, Rasa nyeri dapat teratasi, Integritas kulit baik, Infeksi
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.2 Pengkajian
sumber klien, keluarga, catatan medis, status klien dan literatur dari biodata
1. Biodata
register 6387
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Sekitar tiga minggu yang klien mengeluh nyeri pada bagian paha
Agustus 2008 klien masuk IGD sekitar jam 14.00 wita, klien
Agustus 2008 jam 10.00 wita sampai jam 10.30 wita. Klien tidak
sadar sampai jam 19.00 wita karena efek dari anastesi, hingga
pukul 22.00 baru klien ada platus dan klien bisa makan setelah
klien sudah platus. Saat dikaji tanggal 7 Agustus 2008 jam 09.20,
Sewaktu klien masih muda klien sudah 3 kali masuk Rumah sakit
R.S.
Klien mengatakan tidak ada keluarga klien atau orang tuanya yang
1. Neurosensori
Tanda: kesadaran klien compos mentis dengan nilai GCS 15, klien
pendengaran.
2. Sirkulasi
3. Pernafasaan
4. Nyeri/ketidaknyamanan
4.
madu untuk siang hari klien biasa minum air putih dan sore
klien biasa minum teh. Dirumah sakit klien minum teh yang
disediakan dari rumah sakit setiap pagi hari dan siang hari
Tanda: saat dikaji bising usus klien 5 kali per menit, berat badan
operasi.
6. Eliminasi
amoniak.
7. Seksualitas
sekolah.
ketiga.
tidur.
Tanda: klien memiliki klub dalam olah raga Badminton, tidak ada
9. Higinie
dikepala.
10. Keamanan
Tanda: saat dikaji suhu klien 36,5 0C, tidak ditemukan diaforesi,
tangan kiri tepatnya ibu jari dan jari telunjuk. Klien berjalan
pulang.
terhadap penyakitnya.
sekolah.
penyebab hernia.
4. Pemeriksaan fisik
perawat.
Gags positif)
rahang.
6. Penatalaksanaan medis
a. Cefadroxil : 3 X 500 Mg
b. Ketecse : 3 X25 Mg
DATA FOKUS:
Data subjektif
1. Klien mengatakan nyeri pada daerah luka operasi pada saat bangun
sebelah kanan
sekerjanya
Data objektif
Analisa data
Tabel 1: Analisa data
3.4 Perencanaan
munculnya nyeri
dan menyebabkan
Biasanya rangsangan
memperhebat persepsi
nyeri.
1.5 Berikan obat analgesik jika 1.5 Klien yang paling dapat
2 Resiko infeksi 2.1 Kaji tanda – tanda infeksi. 2.1 Untuk mengetahui lebih
berhubungan dengan Tujuan:
prosedur invasive Resiko infeksi
44
Kriteria hasil:
Tidak di 2.2 Observasi tanda – tanda 2.2 Untuk mengidentifikasi
temukannya
tanda-tanda vital. kemajuan atau
infeksi seperti
kemerahan , penyimpangan dari hasil
adanya pus,
yang diharapkan.
mengurangi resiko
kontaminasi bakteri.
perawat.
antibiotik.
3 Kurang pengetahuan Tujuan : 3.1 kaji pengetahuan klien 3.1 Untuk mengetahui tingkat
tentang penyakit, Pengetahuan
prognosis dan klien bertambah tentang penyakit yang pengetahuan klien
perawatan berhubungan tentang hernia
dengan kurangnya dideritanya. tentang hernia dan
informasi Kriteria hasil :
Klien mampu mempermudah dalam
menyebutkan
penyebab, tanda menentukan rencana
gejala dan
pengobatan selanjutnya.
hernia.
Mendemonstrasik
46
diperlukan untuk
menghindari infeksi
rumah sakit.
kebersihan balutan.
beban berat.
dalam mengevaluasi
kemampuan klien
melaksanakan
keterampilan
48
3.5 Pelaksanaan
klien
pemeriksaan kesehatan
dirumah
51
administrasi
3.6 Evaluasi
19.15 II S: -
O: Klien masih terpasang infus,
dan terdapat luka post operasi
hernia yang tertutup kasa. Suhu
36,50C, tidak ditemukan tanda –
tanda infeksi seperti suhu badan
meningkat, adanya pus.
A: Masalah resiko infeksi belum
terjadi
52
Suhu klien36,80C
O: Masalah resiko infeksi tidak
terjadi.
P: Hentikan intervensi klien pulang
BAB IV
PEMBAHASAN
Samarinda.
A. Pengkajian
pasien. Informasi yang didapat dari klien adalah data Primer, dan data
yang didapat dari orang lain adalah data Skunder, catatan kesehatan
tidak hentinya atau episode nyeri yang lebih berat secara intermiten,
membungkuk kedepan
dapat dideteksi (bising usus, nada tinggi sampai tidak ada nada, mual
sangat berat, terlebih lagi klien mengatakan, klien adalah orang yang
lama.
Selain data diatas, ada beberapa data yang muncul pada saat
selama di RS dibantu oleh istrinya dan klien belum ada BAB selama di
Rumah sakit.
tetapi tercantum pada teori, seperti misalnya, rasa mual dan muntah,
nyeri pada saat batuk atau bersin, latergia, tingkat kesadaran klien
Tn.S .compost mentis, hal ini di sebabkan karena klien Tn.S saat dikaji
normal,
56
B. Diagnos keperawatan
informasi .
teori.
dibantu oleh istrinya, sehingga klien tampak bersih dan perawatan diri
terjaga dan kerusakan mobilitas fisik tidak terjadi karena klien sudah
C. Perencanaan
sumber daya.
menjadi landasan teori bagi penulis, tapi dari delapan (8) intervensi
perencanaan yang dibuat oleh penulis sendiri yaitu kaji tanda – tanda
59
– paru tiap jam dan menambah intake cairan melalui mulut, jika tidak
pus. Berikan anti piretik yang ditentukan jika terdapat demam. Berikan
kateter dan kondisi klien yang stabil sehingga intervensi tersebut tidak
D. Pelaksanaan
yang ada terhadap klien. Dalam hal ini pelaksanaan dilakukan oleh
(2007) bahwa hal – hal yang dapat dilakukan pada klien hernia adalah
60
E. Evaluasi
pada masa Post Operasi yaitu, Rasa nyeri dapat teratasi, Integritas
lain hasil evaluasi yang diharapkan penulis sudah sesuai dengan teori
keperawatan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
pada bagian luka operasi, karena luka operasi baru 1 hari, dimana
2. Diagnosa keperawatan
diderita.
3. Perencanaan keperawatan
4. Pelaksanaan keperawatan
waktu dan tenaga untuk merawat pasien yang lain, tetapi dengan
baik.
5. Evaluasi
6. Dokumentasi
belum.
B. Saran – saran
diberikan, yaitu :