Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
satu faktor penentu utama kualitas sumber daya manusia adalah gizi
(Depkes RI, 2002 : 1). Krisis yang melanda perekonomian Indonesia pada
bergizi seimbang yang sangat penting untuk pertumbuhan (Paath, 2004 : 108).
Indonesia diketahui prevalensi balita dengan gizi buruk 5,4%, gizi kurang
13,00%, gizi baik 77,20% dan gizi lebih 4,30%. Berdasarkan data dari
mempunyai masalah kesehatan bila hanya ada 2,0% balita mempunyai status
gizi kurang dan 0,5% balita mempunyai status gizi buruk. Sementara itu, di
provinsi Jawa Timur tercatat prevalensi balita dengan gizi buruk 4,8%, gizi
kurang 12,60%, gizi baik 78,00% dan gizi lebih 4,50%. Menurut data hasil
1
2
Pemantauan Status Gizi (PSG) balita berdasarkan BB/U pada tahun 2008 di
dengan gizi buruk 1,32%, balita dengan gizi kurang 13,15%, balita dengan
gizi baik 83,63% dan balita gizi lebih 1,90%. Sedangkan di Puskesmas
gizi buruk 2,03%, balita dengan gizi kurang 15,84%, balita dengan gizi baik
80,90% dan balita dengan gizi lebih 1,24%. Berdasarkan register pencatatan
operasional timbang Desa Ngumpakdalem tahun 2008 dari 323 balita yang
ditimbang didapatkan balita dengan gizi buruk 3,72%, balita dengan gizi
kurang 21,05%, balita dengan gizi baik 71,83% dan balita dengan gizi lebih
3,41%.
Berbagai faktor yang mempengaruhi status gizi pada balita antara lain
kondisi sosial ekonomi dan budaya keluarga seperti pola asuh keluarga
(Depkes RI, 2002 : 2). Sosial ekonomi dapat diukur melalui variabel-
(Notoatmodjo, S. 2005 : 68). Masalah gizi pada balita akan berdampak serius
terhadap kualitas generasi mendatang (Depkes RI, 2002 : 2). Pada obesitas
(gizi lebih) pada anak bila terus berlanjut sampai dewasa dapat mengakibatkan
melitus, hipertensi dan penyakit hati (Almitsier S, 2001 : 308). Selain itu gizi
perkembangan mental (Depkes RI, 2002 : 2). Gizi buruk akan mempengaruhi
banyak organ dan sistem organ yang akan merusak sistem pertahanan tubuh
2
3
peningkatan upaya pelayanan gizi terpadu dan sistem rujukan dimulai dari
Makanan Tambahan (PMT), distribusi vitamin A dosis tinggi, tablet dan sirup
tahun 2009”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
3
4
2. Tujuan khusus
pendidikan ibu dan pekerjaan ibu) dengan status gizi balita di Desa
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
Dapat meningkatkan pengetahuan responden tentang gizi seimbang pada
balita sehingga bisa mengubah kebiasaan-kebiasaan yang salah terhadap
pemberian makanan pada balita dan akhirnya dapat mengurangi kejadian
kurang gizi.
2. Bagi Peneliti
Dapat dijadikan sebagai pengalaman baru dalam melakukan penelitian
serta dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh dari kampus dengan
yang ada di masyarakat.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Dapat memberikan informasi tentang permasalahan gizi pada balita dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga dapat dilakukan upaya
perbaikan gizi.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dipergunakan untuk menambahkan sumber kepustakaan sebagai
bahan bacaan dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
penelitian selanjutnya.
4
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan dibahas mengenai konsep keluarga, konsep balita, konsep
A. Konsep Keluarga
1. Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan
suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya
keluarga adalah :
5
6
a. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah,
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu
keluarga inti.
d. Keluarga duda dan janda (single family) adalah keluarga yang terjadi
3. Peranan keluarga
posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh
6
7
a. Peranan ayah.
b. Peranan ibu.
c. Peranan anak.
4. Fungsi keluarga
sebagai berikut :
a. Fungsi biologis.
7
8
b. Fungsi psikologis.
c. Fungsi sosialisasi
perkembangan masing-masing.
d. Fungsi ekonomi.
keluarga.
e. Fungsi pendidikan.
8
9
B. Konsep Balita
Bawah lima tahun atau sering disingkat balita merupakan salah satu
periode usia manusia setelah bayi sebelum anak awal. Balita dibedakan :
1. Pengertian
a. Pendapatan keluarga
9
10
memenuhi kebutuhan zat gizi dalam tubuhnya (FKM UI, 2007 : 175).
10
11
tinggi akan berkurang belanja untuk makanan (FKM UI, 2007 : 176).
Hal ini akan berdampak terhadap status gizi balita yang pada
golongan :
b. Pendidikan ibu
11
12
kualitas hidup.
12
13
c. Pekerjaan ibu
mendapat perhatian orang tua (Depkes RI, 2002 : 11). Anak yang
13
14
pemilik sawah yang letak sawahnya jauh dari tempat tinggal para ibu
tubuh (nutrient out put) akan gizi tersebut (Supariasa IDN, 2001 : 88).
Dalam menentukan status gizi harus ada ukuran baku yang sering
14
15
TABEL 1
15
16
yaitu :
1) Klinis
2) Biokimia
secara laboratoris.
3) Biofisik
4) Antropometri
16
17
umur (BB/U).
a) Berat badan
b) Umur
17
18
2) Statistik vital
3) Faktor ekologi
lingkungan budaya.
masing indeks, maka status gizi seseorang atau anak dapat ditentukan.
c. Istilah gizi dibedakan untuk setiap indeks yang digunakan agar tidak
keluarga, hal ini sangat tergantung dari cukup tidaknya pangan yang
dikonsumsi oleh setiap anggota keluarga untuk mencapai gizi baik dan
hidup sehat (Depkes RI, 2004 : 19). Jika tidak cukup bisa
18
19
Perhatian cukup dan pola asuh yang tepat akan memberi pengaruh
c. Kesehatan lingkungan
penyediaan air bersih dan perilaku hidup bersih dan sehat akan
19
20
penanganan diare dengan oralit serta imunisasi (Depkes RI, 2002 : 12).
e. Budaya keluarga
gizi seperti ibu hamil, ibu menyusui , bayi dan anak balita
f. Sosial ekonomi
20
21
21
22
latihan fisik atau olah raga serta menghindari tekanan hidup atau stres
22
23
E. Kerangka Konseptual
Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti
Penjelasan :
23
24
Disini yang akan diteliti adalah faktor sosial ekonomi yang meliputi
F. Hipotesa
Hipotesa dalam penelitian ini adalah hipotesa alternatif (H1) yaitu ada
hubungan antara sosial ekonomi keluarga dengan status gizi balita di Desa
24
25
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan metode penelitian yang digunakan berdasarkan
pengumpulan data, instrumen, teknik pengolahan data dan tehnik analisa data,
A. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang
jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data
variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali pada suatu saat
25
26
1. Populasi
2. Sampel
3. Besar sampel
2
Zα + Z β
n= +3
1 1 + ρ
In
2 1 − ρ
26
27
0,05, Z = 1,96).
diharapkan (0,3).
sampel.
2
1,96 + 0,84
n= +3
1 1 + 0,3
In
2 1 − 0,3
2
2,8
n= +3
1
In (1,85714)
2
2
2,8
n= +3
0,30951
n = 81,84020 + 3
n = 85
27
28
4. Sampling
sampling yaitu bahwa setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai
technique) atau teknik undian (Notoatmodjo S, 2005 : 85). Nama ibu balita
tiap-tiap posyandu, setelah itu diaduk dan diambil secara acak sejumlah
posyandu.
C. Kriteria sampel
28
29
consent.
D. Variabel Penelitian
29
30
E. Definisi Operasional
TABEL 2
30
31
Definisi
Variabel Parameter Alat ukur Skala Kode
operasional
e. Perguruan
tinggi.
3. Pekerjaan ibu
yaitu kegiatan
yang dilakukan
untuk
mendapatkan
penghasilan :
a. Bekerja (PNS/ Kuesioner Nominal Bekerja : 0
ABRI/swasta,
buruh/pegawai Tidak
tidak tetap). bekerja : 1
b. Tidak
bekerja/ibu
rumah tangga
Variabel Keadaaan gizi Tabel rujukan WHO- Dacin, KMS Ordinal Gizi buruk : 0
dependent : balita (0-60 bulan) NCHS, dengan melihat anak/buku Gizi kurang : 1
Status gizi yang didapatkan Z-Score (standar KIA/register Gizi baik : 2
balita dari perbandingan BB/U) kohort bayi Gizi lebih : 3
BB/U. 1. Gizi lebih : dan tabel
> +2 SD. rujukan
2. Gizi baik : ≥ -2 SD WHO-NCHS
sampai +2 SD (standar
3. Gizi kurang BB/U)
< -2 SD sampai ≥ -
3 SD.
4. Gizi buruk :
< -3 SD.
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
31
32
data jumlah balita yang ada di Desa Ngumpakdalem pada tahun 2009. Setelah
itu, peneliti memilih responden secara acak dari data populasi balita secara
cara mengikuti posyandu pada tanggal 06 Juli sampai 15 Juli 2009 mulai
32
33
dijawab sesuai dengan keadaannya dengan memberikan tanda check (√) pada
menggunakan dacin dan melihat umur balita pada KMS anak. Setelah
berat badan dan umur diketahui kemudian dibandingkan dengan tabel baku
nilai Z-skore.
adalah :
1. Kuesioner
3 pertanyaan.
2. Dacin
33
34
Keterangan :
SD : Standar deviasi.
I. Analisa Data
Data yang terkumpul dari kuesioner yang telah diisi kemudian diolah
1. Editing/pemeriksaan data
mengumpulkan semua kuesioner yang telah diisi oleh responden, jika ada
kuesioner tersebut.
34
35
2. Coding/pemberian kode
1) Pendapatan keluarga
Pendapatan rendah :0
Pendapatan sedang :1
Pendapatan tinggi :2
2) Pendidikan ibu
Tidak tamat SD :0
SD/sederajat :1
SMP/sederajat :2
SMA/sederajat :3
Perguruan tinggi :4
3) Pekerjaan ibu
Bekerja :0
Gizi buruk :0
Gizi kurang :1
Gizi baik :2
Gizi lebih :3
35
36
3. Tabulating/penyusunan data
TABEL 3
INTERPRETASI NILAI r
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,80 sampai dengan 1,000 Tinggi
Antara 0,60 sampai dengan 0,799 Cukup
Antara 0,40 sampai dengan 0,599 Sedang
Antara 0,20 sampai dengan 0,399 Rendah
Antara 0,00 sampai dengan 0,199 Sangat rendah (tidak berkorelasi)
(Sugiyono, 2007 : 231)
J. Etika Penelitian
menurut Nursalam (2008 : 114) dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu :
1. Prinsip manfaat
kepada subyek.
36
37
apapun.
c. Resiko
secara rinci serta bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi pada
subyek.
c. Informed consent
3. Prinsip keadilan
37
38
TABEL 4
1 Pengajuan judul
2 Penyusunan proposal
3 Ujian Proposal
4 Pengambilan Data / Penyusunan KTI
5 Penyusunan KTI
6 Ujian Sidang
7 Perbaikan
38
39
BAB IV
Pada bab ini peneliti akan menguraikan hasil dan pembahasan penelitian
yang telah dilaksanakan pada 6-15 Juli 2009 di Desa Ngumpakdalem Kecamatan
Dander Kabupaten Bojonegoro. Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel
Pada penyajian data dimulai dari diskripsi daerah penelitian, dan hasil
penelitian yang disajikan dalam dua bentuk yaitu data umum dan data khusus.
Data umum yang disajikan tentang karakteristik responden yang terdiri dari umur
ibu, umur balita dan jenis kelamin balita. Sedangkan data khusus mengenai sosial
ibu) dan status gizi balita serta hubungan antara sosial ekonomi keluarga dengan
A. Hasil Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Desa Mojoranu
39
40
Desa Mojoranu.
b. Data demografi
c. Sarana pendidikan
2) SD/MI : 7 unit
3) SMP : 2 unit
4) SMA : 1 unit
1) Puskesmas : 1 unit
2) Polindes : 1 unit
3) Posyandu : 9 unit
e. Tenaga kesehatan
f. Mata pencaharian
3) Tukang : 48 orang
4) Dagang : 41 orang
40
41
9) Lain-lain : 73 orang
g. Tempat peribadatan
1) Masjid : 6 unit
2) Musholla : 48 unit
2. Data umum
mempunyai balita dengan mean 28,95, median 29,00, modus 30. Umur
TABEL 5
41
42
mean 24,09, median 22,00, modus 9 dan 18. Umur termuda 2 bulan
TABEL 6
42
43
TABEL 7
(54,1%).
3. Data Khusus
(pendapatan keluarga, pendidikan ibu, pekerjaan ibu) dan status gizi balita.
a. Pendapatan keluarga
TABEL 8
43
44
b. Pendidikan ibu
berikut ini :
TABEL 9
4 responden (4,7%).
c. Pekerjaan ibu
di halaman berikutnya :
44
45
TABEL 10
berikut ini :
TABEL 11
(3,5%).
45
46
TABEL 12
TABULASI SILANG PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS
GIZI BALITA DI DESA NGUMPAKDALEM KECAMATAN DANDER
KABUPATEN BOJONEGORO BULAN JULI 2009
gizi baik.
(ρ < 0,01) (lampiran 16) jadi H0 ditolak. Ini menunjukkan bahwa ada
46
47
TABEL 13
at
SD
SD/sederajat
SMP/sederajat
SMA/sederajat
Perguruan Tinggi
Jumlah 3 3,5 29 34,1 52 61,2 1 1,2 85 100
Sumber : Data primer penelitian bulan Juli 2009
gizi baik.
47
48
(ρ < 0,01) (lampiran 17) jadi H0 ditolak. Ini menunjukkan bahwa ada
TABEL 14
48
49
(ρ < 0,01) (lampiran 18) jadi H0 ditolak. Ini menunjukkan bahwa ada
B. Pembahasan
Pada bagian ini peneliti akan membahas tentang sosial ekonomi keluarga
(pendapatan keluarga, pendidikan ibu dan pekerjaan ibu) dengan status gizi
tahun 2009.
a. Pendapatan keluarga
49
50
diperoleh tidak tetap dan relatif kurang sehingga tidak dapat memenuhi
50
51
b. Pendidikan ibu
bagi balitanya.
c. Pekerjaan ibu
51
52
kebutuhan pangan.
balita dengan gizi buruk 12 (3,72%) dan balita dengan gizi kurang 68
52
53
53
54
sebagian besar balita yang mempunyai status gizi kurang didapatkan dari
tersebut sesuai atau memenuhi kebutuhan gizi seimbang. Hal ini akan
54
55
kualitas pengasuhan anak (Depkes RI, 2004 : 27). Banyaknya anak balita
yang kurang gizi dan gizi buruk disebabkan ketidaktahuan orang tua akan
pentingnya gizi seimbang bagi anak balita yang pada umumnya akibat
(Kuncoroningrat, 1997).
55
56
dari sebagian balita yang mempunyai status gizi kurang didapatkan dari
ibu yang mempunyai pendidikan rendah. Hal ini disebabkan karena ibu
yang kurang terhadap pentingnya gizi seimbang bagi balita. Selain itu
rendah belum tentu mempunyai balita dengan status gizi yang kurang atau
buruk. Karena pengetahuan tentang gizi tidak hanya dapat diperoleh dari
56
57
aktivitas ibu yang bekerja akan berpengaruh terhadap waktu yang dimiliki
yang mempunyai status gizi kurang didapatkan dari ibu yang bekerja. Hal
ini disebabkan karena ibu yang bekerja tidak mempunyai cukup waktu
gizi. Ibu yang bekerja cenderung akan menitipkan anaknya untuk diasuh
perhatian dan kasih sayang seperti jika diasuh oleh ibunya sendiri. Dimana
ibu lebih mengetahui kebutuhan anaknya, selain itu ibu yang tidak bekerja
bisa memberikan kasih sayang dan perhatian yang lebih baik dibandingkan
57
58
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini akan disajikan kesimpulan dari hasil penelitian secara
tahun 2009.
A. Kesimpulan
dengan uji korelasi spearman rho bahwa ada hubungan sosial ekonomi
responden (64,7%).
58
59
balita (61,2%).
3. Daril hasil uji korelasi spearman rho dapat dinyatakan bahwa ada
dengan status gizi balita didapatkan ρ = 0,000 dan nilai koefisien korelasi
B. Saran-saran
1. Bagi responden
makanan yang bergizi bagi anaknya. Makanan yang bergizi tidak harus
diperoleh dari makanan yang mahal. Oleh karena itu untuk orang tua yang
gizi yang baik. Selain itu orang tua harus rajin mencari informasi dengan
59
60
memberikan contoh menu seimbang dari bahan makanan yang murah, tapi
3. Bagi peneliti
balita.
60
61
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Departemen gizi dan kesehatan masyarakat FKM UI. 2007. Gizi dan Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Dinas Kesehatan Jawa Timur. 2005. Pedoman Pemantauan Status Gizi Balita.
Surabaya : Dinkes Jatim
Hidayat, Aziz A. 2007. metode penelitian kebidanan dan tehnik analisis data.
Jakarta : Salemba Medika
Mubarak, Iqbal Wahit. 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta : CV. Sagung
Seto
Moehji, S. 2003. Ilmu Gizi Penanggulangan Gizi Buruk. Jakarta : Papas Sinar
Sinanti
61
62
Notoatmodj. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta
Nursalam. 2008. Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak (Untuk Perawatan Dan
Bidan). Jakarta : Salemba Medika
Pudjiadi, S, 2001. Imu Gizi Klinis Pada Anak. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Indonesia
Suhardjo. 2008. Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta : PT. Bumi Aksara
62
63
LEMBAR KUESIONER
No. Responden :
A. DATA UMUM
Petunjuk pengisian :
1. Isilah biodata di bawah ini dengan jujur sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
Biodata Responden :
B. DATA KHUSUS
Petunjuk pengisian :
1. Pilihlah jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda centang (√) pada
2. Baca kembali setelah anda menjawab semua, agar tidak ada pertanyaan
yang terlewatkan.
63
64
Kode
Kuesioner variabel independent :
SD tidak tamat
SD/sederajat
SMP/sederajat
SMA/sederajat
Akademi/Perguruan Tinggi
PNS/ABRI
Swasta
Buruh/pegawai tidak tetap
Tidak bekerja
64