Professional Documents
Culture Documents
com
2008
Disusun oleh
Netaniel Giovanni
2C/22
Administrasi Perpajakan
LAMPIRAN .................................................................................................................... 22
Page 2 of 28
makalah ini dapat di download di www.netanielgiovanni.blogspot.com
BAB I
PENDAHULUAN
Page 3 of 28
makalah ini dapat di download di www.netanielgiovanni.blogspot.com
perusahaan pada tahun sebelumnya dan dibandingkan dengan rasio pada perusahaan
sejenis.
Page 4 of 28
makalah ini dapat di download di www.netanielgiovanni.blogspot.com
ekuitas pemegang saham biasa. Setelah di dapat rasio-rasio keuangan sebagaimana
disebut diatas selanjutnya rasio-rasio yang ada dibandingkan dengan rasio perusahaan
sejenis (norma industri).
Page 5 of 28
makalah ini dapat di download di www.netanielgiovanni.blogspot.com
BAB II
PEMBAHASAN
Page 6 of 28
makalah ini dapat di download di www.netanielgiovanni.blogspot.com
• Peringkat perusahaan-perusahaan terbaik pada tahun 2007 menurut majalah
Finance Asia menampilkan PT Inco sebagai organisasi kedelapan dengan
pengelolaan terbaik dan kami menempati posisi kedua di antara perusahaan-
perusahaan yang dinilai paling berkomitmen terhadap kebijakan dividen yang
kuat.
• Kami dipilih oleh majalah bisnis terkemuka Indonesia, SWA, sebagai salah satu
dari 25 perusahaan dengan sistem teknologi informasi terbaik yang mendukung
dan mendorong kegiatan usaha yang efektif.
Page 7 of 28
makalah ini dapat di download di www.netanielgiovanni.blogspot.com
2.2. Analisis Laporan Keuangan
Meneliti kondisi keuangan perusahaan menggunakan rasio-rasio keuangan artinya membandingkan akun-akun yang ada dalam laporan
keuangan untuk mendapatkan rasio-rasio yang diinginkan. Rasio yang dihitung untuk mengetahui kondisi keuangan PT. International
Nickel Indonesia adalah rasio likuiditas perusahaan, rasio profitabilitas perusahaan, rasio keputusan pendanaan dan rasio tingkat
pengembalian ekuitas. Untuk dapat menghitungnya maka diperlukan akun-akun dalam laporan keuangan PT. INCO sebagaimana
ditampilkan pada tabel 2.1. Angka-angka dalam tabel inilah yang digunakan untuk menghitung rasio-rasio tersebut.
1. Rasio lancar =
2. Rasio cepat =
5. Perputaran persediaan =
5. perputaran persediaan =
1. Rasio utang =
Tabel 2.2.
Untuk dapat menilai kondisi keuangan perusahaan kita dapat membandingkan rasio-
rasio keuangan tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Selain itu agar kita dapat
mengetahui kondisi perusahaan yang sebenarnya kita juga harus membandingkan
keuangan perusahaan dengan perusahaan lain yang bergerak di usaha sejenis.
Membandingkan kondisi perusahaan dengan perusahaan lain berarti menggunakan
rasio rata-rata yang disebut norma industri.
Norma industri yang dipakai untuk menganalisis kondisi keuangan PT. International
Nickel Indonesia di sini adalah norma industri yang didapat dari hasil rata-rata
perusahaan yang bergerak di sector usaha pertambangan nikel yaitu hasil rata-rata
rasio rasio keuangan PT. INCO, PT. Petrosea yang bergerak di sektor usaha
pertambangan nikel dan PT. ANTAM.
Page 10 of 28
makalah ini dapat di download di www.netanielgiovanni.blogspot.com
Tabel 2.3 Norma Industri Pertambangan
Norma Industri
Tahun 2007 2006 2005 2004
Likuiditas perusahaan
Rasio Lancar 2.905 3.228 1.950 2.740
Rasio Cepat 2.451 2.727 1.517 2.478
Periode Penagihan Rata-rata 25.751 47.096 67.273 63.795
Perputaran Piutang Usaha 14.174 7.750 5.426 5.721
Perputaran Persediaan 0.501 0.591 0.690 0.683
Profitabilitas Perusahaan
Tingkat Pengembalian Investasi dari Laba Usaha 0.497 0.248 0.166 0.142
Marjin Laba Usaha 0.450 0.351 0.269 0.276
Perputaran Total Aktiva 1.026 0.761 0.885 0.784
Perputaran Piutang Usaha 110.664 19.783 7.154 8.127
Perputaran Persediaan 10.843 13.123 17.353 17.384
Perputaran Aktiva Tetap 2.699 1.736 2.370 3.194
Keputusan Pendanaan
Rasio Utang 0.223 0.240 0.164 0.155
Rasio Laba terhadap Beban Bunga 372.944 150.694 47.607 80.876
Pengembalian Atas Ekuitas
Tingkat Pengembalian Ekuitas 0.508 0.251 0.168 0.172
Page 11 of 28
makalah ini dapat di download di www.netanielgiovanni.blogspot.com
2004 ke 2005 mengalami kenaikan hingga ke tahun 2006, namun pada tahun 2007
kondisi rasio lancar PT. International Nickel Indonesia mengalami penurunan yang
drastis. Hal ini berarti kemampuan PT. International Nickel Indonesia untuk melunasi
kewajiban lancar dengan aktiva lancar yang dimilikinya mengalami penurunan.
Rasio lancar PT. International Nickel Indonesia tahun 2007 pun lebih rendah bila
dibandingkan dengan norma industri. Rasio lancar norma industri tahun 2007 adalah
2,905 sedangkan PT. International Nickel Indonesia 2,528. Hal ini berarti kemampuan
PT. International Nickel Indonesia untuk melunasi kewajiban lancarnya lebih rendah
apabila dibandingkan dengan perusahaan pesaingnya.
2. Rasio Cepat
Rasio cepat PT. International Nickel Indonesia selama empat tahun terakhir tidak
mengalami fluktuasi yang signifikan. Pada tahun 2007 berada pada posisi 1,981. Pada
tahun ini mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan
bila dibandingkan dengan norma industri sebesar 2,451 maka dapat dikatakan kondisi
keuangan perusahaan tidak likuid dibanding dengan perusahaan pesaingnya.
Page 12 of 28
makalah ini dapat di download di www.netanielgiovanni.blogspot.com
cepat dibanding tahun 2006. Bila dibandingkan dengan norma industri sebesar 14,174
maka dapat dikatakan perusahaan memiliki perputaran piutang usaha yang lebih cepat
dibandingkan dengan perusahaan sejenisnya atau dengan kata lain perusahaan
membutuhkan waktu lebih cepat untuk menagih piutang-piutangnya dibanding
perusahaan lain yang sejenis.
5. Perputaran Persediaan
PT. International Nickel Indonesia pada tahun 2007 memiliki perputaran persediaan
sebesar 0,294 artinya dalam satu tahun perusahaan memutar persediaannya sebesar
0,294 kali atau dengan kata lain perusahaan menjual persediaan rata-rata dalam
365,294 hari (365 hari : 0,294) sedangkan rata-rata perusahaan sejenisnya memerlukan
waktu 728,542 hari (365 hari : 0,501).
Berdasarkan lima rasio likuiditas di atas maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan
memiliki rasio lancar dan rasio cepat yang rendah, hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan memiliki aktiva lancar yang rendah untuk dapat memenuhi kewajiban 12
bulan selanjutnya dibandingkan dengan rasio tahun lalu dan rasio likuiditas perusahaan
sejenis. Tetapi perusahaan membutuhkan waktu lebih sedikit untuk menagih piutang-
piutangnya dibandingkan dengan perusahaan sejenis. Di sisi lain perputaran persediaan
perusahaan menunjukkan perusahaan lebih likuid dibandingkan dengan perusahaan
sejenisnya. Dengan perbandingan-perbandingan tersebut maka dapat dikatakan kondisi
perusahaan cukup likuid dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan sejenisnya.
Dapat dikatakan bahwa perusahaan berada dalam kondisi yang mampu untuk
memenuhi kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar selama 12 bulan ke depan dan
para kreditur dapat yakin bahwa perusahaan akan mampu memenuhi semua kewajiban
lancarnya dalam jangka waktu 12 bulan.
Page 13 of 28
makalah ini dapat di download di www.netanielgiovanni.blogspot.com
besar di tahun 2007 ini berarti pada tahun ini PT. International Nickel Indonesia
memiliki memiliki tingkat pengembalian yang lebih baik dibandingkan tahun
sebelumnya.
Bila dibandingkan dengan norma industri sebesar 49,7% maka PT. International
Nickel Indonesia memiliki tingkat pengembalian investasi dari laba usaha yang jauh
lebih baik bila dibandingkan dengan perusahaan sejenis.
Page 14 of 28
makalah ini dapat di download di www.netanielgiovanni.blogspot.com
rasio 1,026 sedangkan PT. International Nickel Indonesia lebih efisien sebesar 0,2 point
yaitu $1,232/$1 aset.
4. Perputaran piutang
Perputaran piutang PT. International Nickel Indonesia mengalami fluktuasi yang
signifikan dari tahun ke tahun. Tahun 2007 berada di posisi 14,595 meningkat jauh
dibandingkan dengan tahun 2006. Tetapi apabila dibandingkan dengan industri sejenis,
dengan norma industry sebesar 110,664 PT. International Nickel Indonesia mempunyai
perputaran piutang yang sangat rendah. Hal ini bias diartikan bahwa PT. International
Nickel Indonesia belum memiliki cara-cara yang baik untuk bisa menagih piutang
usahanya dibandingkan dengan rata-rata perusahaan sejenisnya.
5. Perputaran Persediaan
Perputaran persediaan tahun 2007 lebih besar daripada tahun 2006. Namun
perputaran persediaan PT. International Nickel Indonesia lebih rendah dari perusahaan
sejenisnya. Hal ini berarti PT. International Nickel Indonesia lebih baik dalam mengelola
persediaan dibandingkan dengan perusahaan pesaingnya.
PT. International Nickel Indonesia pada tahun 2007 memiliki perputaran persediaan
sebesar 0,294 artinya dalam satu tahun perusahaan memutar persediaannya sebesar
0,294 kali atau dengan kata lain perusahaan menjual persediaan rata-rata dalam
365,294 hari (365 hari : 0,294) sedangkan rata-rata perusahaan sejenisnya memerlukan
waktu 728,542 hari (365 hari : 0,501).
7. OIROI
Page 15 of 28
makalah ini dapat di download di www.netanielgiovanni.blogspot.com
OIROI (operating income return on investment) adalah hasil kali antara margin laba
usaha dengan perputaran total aktiva.
OIROI = margin laba usaha x perputaran total aktiva
OIROI = x
Page 16 of 28
makalah ini dapat di download di www.netanielgiovanni.blogspot.com
dibandingkan dengan norma industri 2007 sebesar 22,3% maka dapat diambil
kesimpulan bahwa perusahaan lebih banyak membiayai aktivanya dengan utang
dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.
Setelah melihat rasio utang dan rasio laba terhadap beban bunga maka dapat kita
simpulkan bahwa perusahaan lebih banyak mendanai aktivanya dalam bentuk hutang
dibandingkan dengan perusahaan pesaingnya. Walaupun mendanai aktivanya dalam
bentuk hutang, saat ini perusahaan berada dalam kondisi yang sangat mampu untuk
membayar beban bunganya.
Page 17 of 28
makalah ini dapat di download di www.netanielgiovanni.blogspot.com
Pada tahun 2007 tingkat pengembalian ekuitas PT. International Nickel Indonesia
adalah 0,846 atau 84,6% sedangkan pada tahun sebelumnya adalah 30,5%. Disini dapat
dilihat bahwa tingkat pengembalian ekuitas makin baik di tahun 2007. Hal ini berarti
perusahaan bisa memberikan tingkat pengembalian yang lebih menarik investor.
Apabila dibandingkan dengan norma industri tahun 2007 sebesar 50,8% maka dapat
disimpulkan pada tahun 2007 PT. International Nickel Indonesia memperlihatkan
tingkat pengembalian yang lebih menarik dibandingkan dengan perusahaan-
perusahaan pesaingnya. Jika dilihat lebih jauh lagi ternyata PT. International Nickel
Indonesia sejak tahun 2004 memiliki tingkat pengembalian bagi pemegang saham yang
jauh lebih baik dibandingkan pesaingnya.
Page 18 of 28
makalah ini dapat di download di www.netanielgiovanni.blogspot.com
dengan perusahaan sejenisnya. Walaupun begitu apabila kita melihat rasio laba
terhadap beban bunga maka dapat diketahui bahwa saat ini perusahaan berada dalam
kondisi yang sangat mampu untuk memenuhi setiap beban bunganya.
Kondisi perusahaan bila dilihat daari rasio pengembalian atas ekuitas adalah pada
tahun 2007 perusahaan mampu menawarkan tingkat pengembalian yang menarik bagi
para pemegang saham dibandingkan dengan perusahaan sejenisnya.
Jadi bila ditarik kesimpulan secara menyeluruh, saat ini kondisi keuangan PT.
International Nickel Indonesia berada dalam kondisi yang baik. Lebih baik dari kondisi di
tahun sebelumnya dan cukup baik dibandingkan dengan para pesaingnya.
Page 19 of 28
makalah ini dapat di download di www.netanielgiovanni.blogspot.com
2.4. Analisis DuPont
ANALISIS DUPONT
Page 20 of 28
makalah ini dapat di download di www.netanielgiovanni.blogspot.com
BAB III
Kesimpulan dan Saran
Rasio-rasio keuangan adalah alat yang sangat penting untuk menganalisis kondisi
keuangan perusahaan. Rasio-rasio keuangan disini meliputi rasio likuiditas, rasio
profitabilitas, keputusan pendanaan, dan rasio tingkat pengembalian atas ekuitas.
Berdasarkan rasio-rasio keuangan, kondisi PT. International Nickel Indonesia pada
tahun 2007 berada dalam kondisi yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya dan
cukup baik dibandingkan dengan perusahaan sejenisnya.
Analisis keuangan berdasarkan analisis DuPont juga menunjukkan pada tahun 2007
PT. International Nickel Indonesia memiliki tingkat pengembalian ekuitas yang baik
yaitu sebesar 84,6%.
Analisis rasio keuangan dalam makalah ini memiliki kelemahan yaitu data norma
industri yang digunakan merupakan hasil rata-rata dari rasio keuangan PT. International
Nickel Indonesia, PT. Petrosea, dan PT. Aneka Tambang karena itulah bisa saja analisis
dengan perbandingan perusahaan sejenis bisa saja tidak akurat sesuai dengan kondisi di
lapangan. Penulis menggunakan norma industri dengan rata-rata tiga perusahaan ini
karena penulis tidak dapat menemukan norma industri perusahaan pertambangan nikel
di indonesia. Atas kekurangan ini penulis memohon pintu maaf yang sebesar-besarnya
dan penulis meminta saran untuk hasil yang lebih baik di masa yang akan datang.
Page 21 of 28
makalah ini dapat di download di www.netanielgiovanni.blogspot.com
LAMPIRAN
Page 22 of 28
makalah ini dapat di download di www.netanielgiovanni.blogspot.com
Page 23 of 28
makalah ini dapat di download di www.netanielgiovanni.blogspot.com
Page 24 of 28
makalah ini dapat di download di www.netanielgiovanni.blogspot.com
Page 25 of 28
makalah ini dapat di download di www.netanielgiovanni.blogspot.com
Page 26 of 28
makalah ini dapat di download di www.netanielgiovanni.blogspot.com
Page 27 of 28
makalah ini dapat di download di www.netanielgiovanni.blogspot.com
Page 28 of 28
makalah ini dapat di download di www.netanielgiovanni.blogspot.com