You are on page 1of 12

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA SEKOLAH 1

KALOR LEBUR ES

Disusun Oleh

Nama : Abdul Salim


NPM : A1E008018
Asisten : Nofriani
Dosen : Dra. Connie Fransiska, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2010

Kalor lebur es 1
I. JUDUL

Kalor Lebur Es

II. TUJUAN

Menentukan Kalor Lebur Es

III. LANDASAN TEORI


Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat.
Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu
dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang
dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah
maka kalor yang dikandung sedikit.
Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang
dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor

1. massa zat
2. jenis zat (kalor jenis)
3. perubahan suhu
Sehingga secara matematis dapat dirumuskan :

Q = m.c.∆T
Dimana :
Q adalah kalor yang dibutuhkan (J)
m adalah massa benda (kg)
C adalah kalor jenis (J/kg0C)
∆T adalah perubahan suhu (0C)

Alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam
suatu perubahan atau reaksi kimia disebut kalorimeter. Kalorimeter yang biasa
digunakan di laboratorium fisika sekolah berbentuk bejana biasanya silinder dan
terbuat dari logam misalnya tembaga atau aluminium dengan ukuran 75 mm x 50
mm (garis tengah). Bejana ini dilengkapi dengan alat pengaduk dan diletakkan di
dalam bejana yang lebih besar yang disebut mantel/jaket. Mantel/jaket tersebut

Kalor lebur es 2
berguna untuk mengurangi hilangnya kalor karena konveksi dan konduksi. Sangat
penting bahwa kalorimeter diisolasi dengan baik sehingga hanya sejumlah
minimum kalor dipertukarkan dengan luarnya. Satu kegunaan yang penting dari
kalorimeter adalah dalam penentuan kalor jenis zat-zat. Pada teknik yang dikenal
sebagai “ metode campuran”, satu sampel zat dipanaskan sampai temperatur
tinggi yang diukur dengan akurat, dan dengan cepat ditempatkan pada air dingin
kalorimeter. Kalor yang hilang pada sampel tersebut akan diterima oleh air dan
kalorimeter. Dengan mengukur temperatur akhir campuran tersebut, kalor jenis
dapat dihitung.
Kalor dapat dibagi menjadi 2 jenis
1. Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu
2. Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten), persamaan
yang digunakan dalam kalor laten ada dua macam Q = m.U dan Q = m.L.
Dengan U adalah kalor uap (J/kg) dan L adalah kalor lebur (J/kg). Dalam
pembahasan kalor ada dua kosep yang hampir sama tetapi berbeda yaitu
kapasitas kalor (H) dan kalor jenis (c) Kapasitas kalor adalah banyaknya
kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda sebesar 1 derajat
celcius.
H = Q/(t2-t1)
Perkataan “kapasitas” dapat memberikan pengertian yang menyesatkan karena
perkataan tersebut menyarankan pernyataan “ banyaknya kalor yang dapat
dipegang oleh sebuah benda” yang merupakan pernyataan yang pada pokoknya
tidak berarti, sedangkan yang artinya sebenarnya dengan perkataan tersebut
hanyalah tenaga yang harus ditambahkan sebagai kalor untuk menaikkan
temperatur benda sebanyak satu derajat.
( David Halliday dan Robert Resnick. 1989. 725-728)

Kuantitas panas per satuan massa yang harus diberikan kepada suatu
bahan pada titik leburnya supaya menjadi zat cair seluruhnya pada suhu titik lebur
disebut panas peleburan bahan yang bersangkutan. Kuantitas panas per satuan
massa yang harus diberikan kepada suatu bahan pada titik didihnya supaya
menjadi gas seluruhnya pada suhu titik didih tersebut disebut panas penguapan
bahan yang bersangkutan. Panas peleburan dan panas penguapan dinyatakan

Kalor lebur es 3
dengan kalori per gram atau Btu per pound. Panas pelebuaran es kira-kira 80 kal
g-1 atau 144 Btu lb-1. panas penguapan air ialah 539 kal g-1 atau 970 Btu lb-1

Analisis grafik perubahan wujud pada es yang dipanaskan sampai menjadi


uap. Dalam grafik ini dapat dilihat semua persamaan kalor digunakan.

Keterangan :

Pada Q1 es mendapat kalor dan digunakan menaikkan suhu es, setelah


suhu sampai pada 0 0C kalor yang diterima digunakan untuk melebur (Q2), setelah
semua menjadi air barulah terjadi kenaikan suhu air (Q 3), setelah suhunya
mencapai suhu 100 0C maka kalor yang diterima digunakan untuk berubah wujud
menjadi uap (Q4), kemudian setelah berubah menjadi uap semua maka akan
kembali terjadi kenaikan suhu kembali (Q5)

(Sears. Zemansky.1982. 382-385)

Menurut Asas Black apabila ada dua benda yang suhunya berbeda
kemudian disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang
bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Aliran ini akan berhenti
sampai terjadi keseimbangan termal (suhu kedua benda sama). Secara matematis
dapat dirumuskan:
Q lepas = Q terima

Yang melepas kalor adalah benda yang suhunya tinggi dan yang menerima
kalor adalah benda yang bersuhu rendah. Bila persamaan tersebut dijabarkan
maka akan diperoleh
Q lepas = Q terima

m1.c1.(t1 - ta) = m2.c2.(ta-


Kalor lebur es 4
(Sunardi. 2007: 45-50 )

Suatu bahan biasanya mengalami perubahan temperatur bila terjadi


perpindahan kalor antara bahan dengan lingkungannya. Pada suatu situasi tertentu,
aliran kalor ini tidak merubah temperaturnya. Hal ini terjadi bila bahan mengalami
perubahan fasa. Misalnya padat menjadi cair (mencair), cair menjadi uap
(mendidih) dan perubahan struktur kristal (zat padat). Energi yang diperlukan
disebut kalor transformasi. Kalor yang diperlukan untuk merubah fasa dari bahan
bermassa m adalah Q = m L dimana L adalah kalor laten.

http://muji-rachman.blogspot.com201001kalor-dua-buah-
bendayangberbeda.html

Setiap benda mempunyai titik lebur dan titik didih yang berbeda-beda.
Kalor peleburan dan kalor penguapan setiap benda juga berbeda2. Lihat tabel di
bawah.

Benda Titik lebur Kalor lebur (LF)


o Ketika
K C J/Kg Kkal/Kg =
benda2 Kal/g yang
Helium - - - -
memiliki 3
Hidrogen 13,84 -259,31 58,6 x 10 14,1
Nitrogen 63,18 -210 26 x 103 6,2
3
Oksigen 54,36 -218,79 14 x 10 3,3
3
Etanol 159 -114 104,2 x 10 239,75
Amonia 195,35 -77,8 33 x 103 8,0
3
Raksa 234 -39 11,8 x 10 2,8
3
Air 273,15 0 334 x 10 79,5
3
Sulfur 392 119 38,1 x 10 9,1
Timbal 600,5 327,3 24,5 x 103 5,9
Perak 1233,95 960,80 88,3 x 103 21,2
Besi 2081,15 1808 289 x 103 69,1

perbedaan suhu saling bersentuhan, kalor akan mengalir dari benda yang bersuhu
tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Ingat ya, kalor adalah energi yang
berpindah. Apabila benda-benda yang bersentuhan berada dalam sistem yang
tertutup, maka energi akan berpindah seluruhnya dari benda yang memiliki suhu

Kalor lebur es 5
tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Sebaliknya apabila benda yang
bersentuhan tidak berada dalam sistem tertutup, maka tidak semua energi dari
benda bersuhu tinggi berpindah menuju benda yang bersuhu rendah.
www.gurumuda.com

Dalam pembahasan kalor ada dua kosep yang hampir sama tetapi berbeda
yaitu kapasitas kalor (H) dan kalor jenis c. Kapasitas kalor (H) ialah banyaknya
kalor yang dibutuhkan oleh zat untuk menaikkan suhunya 1ºC (satuan kalori/ºC).
Kalor jenis (c) ialah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan 1 gram
atau 1 kg zat sebesar 1ºC (satuan kalori/gram.ºC atau kkal/kg ºC).
http://www.free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Fisika

IV. ALAT DAN BAHAN:

Tabel alat / bahan yang di gunakan


No Nama Alat / Bahan Jumlah
1 Thermometer 2
2 Isolasi Pelindung 1
3 Beaker Alumunium 1
4 Batang Gelas 1
5 Balance 4 Lengan 1
6 Air secukupnya
7 Es Batu secukupnya

IV.2. Persiapan percobaan

Thermometer

Batang pengaduk

Kalor lebur es 6
Isolasi Pelindung

Keterangan:
1. Persianpan alat dan bahan sesuai dengan daftar alat dan bahan
2. Rakit alat seperti digambar
3. Periksa lagi rakitan alat

V. LANGKAH PERCOBAAN

V.1. Langkah kerja


1. Ditimbang kalorimeter kosong, massanya mk = ...........
2. Disi kalorimeter dengan air hingga ¼ bagian, kemudian timbang
massanya mk+a = ..........
3. Di ukur suhu kalorimeter + air t1 = ……….
4. Dimasukkan sepotong es yang sudah dikeringkan dengan kertas
saring ke dalam kalorimeter dan diaduk-aduk. Tepat setelah es
mencair seluruhnya catat suhunya t2 = ………..
5. Di timbang kalorimeter + air + es, massanya catat mk+a+e = ...........

V.2. Gambar pengamatan

Kalor lebur es 7
VI. HASIL PENGMATAN

VI.1. DATA HASIL PENGAMATAN


1 Massa kalorimeter kosong 57 gram
2 Mssa air mk+a - mk 91,2 gram
3 Massa sepotong es 13,5 gram
4 Massa air + es (mair es) = mk+a+e - mk 104,7 gram
5 Kalor jenis es 0,5 kal/goK
6 Kalor jenis air 1 kal/goK
7 Temperatur air 27 0C = 300 K
8 Temperature ES 0oC = 273K
9 Suhu campuran 140C = 287K

VI.2. PEMBAHASAN
VI.2.1. Pembahasan Secara Perhitungan

Q lepas = Q terima
mair cair ∆Tair + mkalori ckalori ∆T kalori = m es c es ∆T es + m es l es
∆air = Tair - Tcampuran
= 300 K – 287 K
= 13 K
∆Tes = T campuran – T es
= 287 K – 273 K
= 14 K
∆T kalorimeter = ∆Tair = 13 K
mair cair ∆Tair + mkalori ckalori ∆T kalori = m es c es ∆T es + m es l es
91.2 g 1 kal/goC 13 K + 57 g 0.212 kal/goC 13 K = 13,5 g 0.5 kal/goC 14
K + 13.5g Les
1185.6 kal + 157.092 kal = 94.5 kal + 13.5 Les
1342,692 kal = 94.5 kal + 13.5g . Les
13.5g . Les = 1342,692 kal - 94.5 kal
13.5 g . Les = 1248.192 kal

Kalor lebur es 8
Les = 92.45867 kal/g

VI.2.2. Pembahasan Secara Teori

Pada percobaan ini adalah kalor lebur ES dengan tujuan yaitu menetukan
kalor lebur ES. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini
adalah sebagai mana yang tercantum dalam tabel alat dan bahan. Dalam literatur
mengatakan bahwa Menurut asas Black apabila ada dua benda yang suhunya
berbeda kemudian disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari
benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Aliran ini akan
berhenti sampai terjadi keseimbangan termal (suhu kedua benda sama). Secara
matematis dapat dirumuskan: Q lepas = Q terima.

Dari percobaan yang telah dilakukan secara berkelompok, dengan


perolehan-perolehan data sebgai berikut : massa kalorimeter yang diperoleh
adalah 57 gr, massa air yang berisi ¼ kalorimeter sebesar 91,2 gr , massa sepotong
es batu sebesar 13,5 gr, suhu air dalam kalori meter sebesar 27 0C, suhu campuran
ES dengan air dalam kalori meter sebesar 140C dan suhu Es sebesar 00C.
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan data yang
telah diperoleh dari percobaan, didapatkan hasil nilai kalor jenis es adalah 0,5
kal/g0c, kalor jenis air sebesar 1 kal/g0c. Dan kalor lebur es yang didapat
berdasarkan perhitungan data hasil percobaan adalah sebesar 92.45867 kal/g.
Untuk memperoleh data kami memulai dengan mmengikuti tahapan-
tahapan yang telah ada pada langkah kerja pada buku panduan dan bimibingan
asisten dosen. Percobaan dimulai dari menimbang berat breaker aluminium
kemudian berat air yang berada dalam breaker aluminium serta breaker
aluminiumnaya dan juga mengukur temperature dari yang dimasukkan dalam
breaker aluminium , dilanjutkan mencampurkan air dengan bongkahan es yang
telah ditimbang sebesar 13,5 gram ke dalam calorimeter. di aduk dan ditunggu
beberapa saat hingga bongkahan es yang dimasukkan mencair dan tercampur
dengan air secara merata, dan mengukur temperature campuran tersebut dengan
thermometer. Percobaan ini menujukkan hasil bahwa ES yang tadinya dingin
dalam bentuk bongkahan dengan suhuyang lebih rendah mencair dan berubah
bentuk, dengan temepratur campuran air dan es yang dimasukkan menjadi lebih

Kalor lebur es 9
tinggi dari temperature ES dan lebih rendah dari temperature air semula. Sehingga
kita dapat mengambil sebuah catatan bahwa panas yang ada di air dan kalorimeter
melepas dan di terima ke ES hingga es menerima panas dari temperature yang
rendah menjadi tinggi dan ES melebur.
Dalam percobaan ini yang bertujujan menentukan kalor lebur es kita
menggunakan asaz black sebagai pedoman, sehingga didapat nilai lebur ES itu
sebesar 92,45867 kal/g. Pada buku panduan telah ditentukan bahwa kalor lebur es
adalah 80kal/g sedangkan pada praktikum kami memperoleh 92.45867 kal/gyang
lebih besar dari kalor lebur ES pada panduna, hal ini menunjukkan adanya
kesalahan karena terjadinya keberlebihan tersebut, perbedaan ini dimungkinkan
karena adanya kesalahan pada saat mengerjakan percobaan/ saat
percobanberlangsung.
Kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada percobaan ialah
kesalahan pada alat ukur neraca yakni kesalahan kalibrasi pada neraca yang kami
pakai dan mungkin juga ada kesalahan dari kami yang salah membaca alat seperti
mambaca timbangan dan thermometer yang tidak sesuai dengan posisi mata cara
membaca pengukran yang benar.
Adapun kesalahan yang mungkin terjadi lagi yakni kesalahan yang
diakibatkan pribadi kami yang tidak disengaja membuka calorimeter saat
terjadinya pencampuran dan tidaknya dihitung besar suhu dari ES situ sendiri.
Kelompok kami sengaja memberikan suhu es sama dengan 273 K dikarenakan
kami tek sempat mengukur suhu es. Suhu dari es sendiri seharusnya kecil 0 oC
karena es masih dalam bongkahan, seharusnya saat ES suhu 0 maka es tinggal
meleburnya.

Kemungkinan penerapan dalam kehidupan sehari-hari:


1. Menurunkan suhu badan yang tinggi dengan mengompresnya menggunakan es.
2. Membuat es teh.
3. Jika ingin membuat air angat-angat kuku untuk mandi, yaitu dengan cara
mencampur air biasa dengan air mendidih.

Kalor lebur es 10
VII. KESIMPULAN DAN SARAN

VII.1. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan, maka praktikan dapat


menyimpulkan bahwa Kalor lebur es dapat diketahui dengan
membandingkan antara kalor yang diterima oleh es dengan massa es

Q
Dirumuskan dengan L= M . Kalor lebur yang diperoleh berdasarkan
perhitungan dengan menggunakan data hasil percobaan adalah sebesar
92.45967 kal/g. sedangkan kalor lebur es sesungguhnya ialah 80 kal/g.

VII.2. Saran

 Diharapkan sebelum melakukn percobaan, praktika mengetahui tujuan


percobaan yang akan dilakukan
 Hendaknya prakrikan berhati-hati dalam melakukan praktikum, hingga
diperoleh hasil yang maksimal.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Halliday, David dan Robert Resnick. 1989. Fisika Edisi Ke 3 Jilid 1. Jakarta:
Erlangga
http://muji-rachman.blogspot.com201001kalor-dua-buah-benda-yang-
berbeda.html
http://www.free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Fisika/
Sears, Francis Weston dan Mark W. Zemansky. 1994. Fisika Untuk Universitas.
Jakarta: Erlangga
Sunardi. 2007. Fisika Bilingual. Bandung: Yrama Widya

Kalor lebur es 11
www.gurumuda.com

Kalor lebur es 12

You might also like