You are on page 1of 4

HUKUM TERMODINAMIKA II

Hukum II Termodinamika, Dosen : Rispiandi, ST – halaman 1


Memperkirakan Nilai So Relatif Sistem :
Berdasarkan pengamatan level molekuler kita bisa memperkirakan entropi zat akibat
pengaruh :
1. Perubahan temperatur
2. Keadaan fisik dan perubahan fasa
3. Pelarutan solid atau liquid
4. Pelarutan gas
5. Ukuran atom atau kompleksitas molekul

1. Perubahan Temperatur
Entropi (So) meningkat seiring dengan kenaikan temperatur
T(K) 273 295 298
o
S 31,0 32,9 33,1
Kenaikan temperatur menunjukkan kenaikan energi kinetik rata-rata partikel

2. Keadaan Fisik dan Perubahan Fasa


Ketika fasa yang lebih teratur berubah ke yang kurang teratur, perubahan entropi
positif
Untuk zat tertentu So meningkat manakala perubahan zat dari solid ke liquid ke gas
Na H2O C(grafit)
So (s / l) 51,4(s) 69,9 (l) 5,7(s)
o
S (g) 153,6 188,7 158,0

3. Pelarutan solid atau liquid


Entropi solid atau liquid terlarut biasanya lebih besar dari solut murni, tetapi jenis
solut dan solven dan bagaimana proses pelarutannya mempengaruhi entropi overall
NaCl AlCl3 CH3OH
o
S s/l 72.1(s) 167(s) 127(l)
Soaq 115,1 -148 132

4. Pelarutan Gas
Gas begitu tidak teratur dan akan menjadi lebih teratur saat dilarutkan dalam liquid
atau solid. Entropi larutan gas dalam liquid atau solid selalu lebih kecil dibanding gas
murni. Saat O2 (Sog = 205,0J/mol K) dilarutkan dalam air, entropi turun drastis (S oaq
= 110,9 J/mol K)

5. Ukuran Atom atau Kompleksitas molekul


Perbedaan entropi zat dengan fasa sama tergantung pada ukuran atom dan
komplesitas molekul
Li Na K Rb Cs
Jari2 152 186 227 248 265
M molar 6.941 22.99 39.10 85.47 132.9
So(s) 29.1 51.4 64.7 69.5 85.2

Untuk senyawa, entropi meningkat seiring dengan kompleksitas kimia yaitu dengan
semakin banyaknya jumlah atom dalam molekul
Hal ini berlaku untuk senyawa ionik dan kovalen
NO NO2 N2O4
So (g) 211 240 304
Kecenderungan ini didasarkan atas variasi gerakan yang dapat dilakukan molekul

Hukum II Termodinamika, Dosen : Rispiandi, ST – halaman 2


Untuk molekul lebih besar lagi, juga perlu diperhitungkan bagaimana bagian dari
melekul dapat bergerak terhadap bagian lain
Rantai hidrokarbon panjang dapat berotasi dan bervibrasi dengan lebih banyak cara
dibanding rantai pendek
CH4 C2H6 C3H8 C4H10
o
S 186 230 270 310

Entropi Standar Reaksi Sorxn

Sorxn = mSoproduk - nSoreaktan


m dan n adalah jumlah individual spesies diwakili oleh koefisien reaksi
Jika ammonia terbentuk dari komponen nya, 4 mol gas menghasilkan 2 mol gas karena
gas memiliki entropi molar tinggi, terlihat entropi produk kurang dari reaktan sehingga
entropi turun selama reaksi
N2(g) + 3H2(g)  2NH3(g)
Sorxn = (2 mol NH3 x So NH3) – [(1 mol N2 x So N2) + (3 mol H2 x So H2)]
Sorxn = (2 x 193) – [(1 x 191,5) + (3 x 130,6) = -197 J/K

Hk kedua menyatakan penurunan entropi sistem hanya dapat terjadi jika entropi
lingkungan meningkat melebihinya
Peran penting lingkungan adalah dalam memberi panas ke sistem atau mengambilnya
dari sistem (lingk dapat berperan sebagai source or heat sink)
Pada perubahan eksotermik, panas yang dilepas sistem, diserap oleh lingkungan ini
menyebabkan gerak random partikel di lingkungan meningkat sehingga entropi
meningkat qsis < 0, qsurr > 0, Ssurr > 0
Pada perubahan endotermik, sistem menyerap panas dan lingkungan melepas panas,
sehingga entropi lingkungan menurun, qsis > 0, qsurr < 0, Ssurr < 0
Perubahan entropi lingkungan berbanding lurus dengan perubahan panas sistem dan
berbanding terbalik dengan temperatur lingkungan sebelum transfer panas
Ssurr  -qsis, dan Ssurr  1/T
Kombinasinya menghasilkan
Ssurr = -qsis/T
Jika proses berlangsung pada tekanan konstan, qp sama dengan H sehingga
Ssurr = -Hsis/T
Kita dapat menghitung Ssurr dengan mengukur Hsis dan temperatur ketika perubahan
terjadi

Nilai entropi semesta bertambah di


dalam poses spontan dan tidak
berubah di dalam proses yang berlaku
dalam keseimbangan

‘Universe = Sistem + Sekitar’

Proses Spontan ; Suniverse = Ssistem + Ssekitar  0


Proses tak spontan ; Suniverse = Ssistem + Ssekitar  0
Proses Keseimbangan ; Suniverse = Ssistem + Ssekitar = 0

Contoh Soal
Pada 298K pembentukan ammonia memiliki Sosis negatif
N2(g) + 3H2(g)  2NH3(g) ,
Hitung Souniv dan nyatakan apakah reaksi terjadi spontan pada temperatur ini!
Jika diketahui Ssistem = -199 J/K dan Hsistem = -92.6 kJ, kirakan Ssemesta.

Hukum II Termodinamika, Dosen : Rispiandi, ST – halaman 3


Penyelesaian;
Suniv = Ssekitar + Ssistem
Ssekitar = - H/T = - (-92.6x103 J) /298 K = 311 J/K
 Suniv = 311 J/K + (-199 J/K) = 122 J/K (Reaksi spontan)

Perubahan Entropi terhadap perubahan Temperatur, Tekanan dan Volume :

1) U = Q – W → Q = U + W → T S = Cv dT + P dV

dT 1 RT T V
S  Cv  dV  S  Cv ln 2  R ln 2
T T V T1 V1

2) H = U + PV = Q – W + PV = Q – P dV + P dV + V dP
H = Q + V dP → Q = H – V dP → T S = Cp dT – V dP

dT 1 RT T P
S  Cp  dP  S  Cp ln 2  R ln 2
T T P T1 P1

Soal-Soal :
1. Besi tuang ( Cp = 0,5 kJ/kg K ) sebanyak 40 kg didinginkan dari 450 oC dengan jalan
mencelupkan ke dalam minyak ( Cp = 2,5 kJ/kg K ) sebanyak 150 kg yang temperatur semula
25oC. tentukan perubahan entropy total ?

2. Carbon dioksida mengalami perubahan dari tekanan 50 kPa, 400 K menjadi tekanan 2 Mpa,
800 K. Hitung entropi perubahan CO2 tersebut ?

3. Udara mula-mula memiliki tekanan 1 Mpa, 27 oC, dikompressi secara reversible ke keadaan
akhir tertentu :
a. Tentukan perubahan entropi ke keadaan akhir 0,5 Mpa, 227 oC ?
b. Tentukan perubahan entropi ke keadaan akhir 0,5 Mpa, 180 oC ?
c. Tentukan temperatur akhir pada tekanan 0,5 Mpa dengan nilai entropi nol ?

4. Nitrogen diexpansi secara isentropic dari temperature 500 K sehingga volumenya berubah
menjadi dua kali lipat. Hitung temperature akhir expansi dan tentukan kerja expansi ?

5. Tentukan nilai perubahan entropi untuk reaksi di bawah ini ;


H2 (g) + Cl2 (g)  2HCl (g)
Jika diberikan; So (H2) = 131 J/K.mol
So (Cl2) = 223 J/K.mol
So (HCl) = 187 J/K.mol

6. Mana entropi yang lebih tinggi :


a. 1 mol SO2(g) atau 1 mol SO3(g)
b. 1 mol CO2(s) atau 1 mol CO2(g)
c. 3 mol gas oksigen (O2) atau 2 mol gas ozon (O3)
d. 1 mol KBr(s) atau 1 mol KBr(aq)
e. Air laut pada pertengahan musim dingin 2oC atau pada pertengahan musim panas
23oC
f. 1 mol CF4(g) atau 1 mol CCl4(g)

Hukum II Termodinamika, Dosen : Rispiandi, ST – halaman 4

You might also like