Professional Documents
Culture Documents
cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
Oleh
ABDUS SOLIHIN
NIM 071810201067
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang telah memberi sangat
banyak kenikmatan kepada makhluknya, sehingga dengankenikmatan itu hamba
ini mampu menyelesaikan tulisan ini. Shalawat an salam tetap tercurahkan kepada
Rasullullah Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalah kebaikan akhlak,
keobjektifan berpikir, dan kemaksimalan humanisme lewat ayat-ayat Qur’aniah
yang dibawanya berupa Al-Qur’an, Al-Hadits, dan peluang kemajuan yang berupa
ayat-ayat kauniah.
Salah satu dari sedemikian banyaknya ayat kauniah tersebut adalah
fenomena Interferensi pada Interferometer Michelson. Dan demikianlah
eksperimen ini dapat menambah kerangka filosofis bagi penulis, dan semoga juga
bagi pembaca, guna kemaksimalan ilai-nilai kemanusiaan kita dihadapan sesama
dan dihadapan Sang Pencipta.
Demikian kami ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Ketua Jurusan Fisika: Bpk. Dr. Edy Sutrisno
2. Dosen pembimbing praktikum: Bpk. Supriadi, S.Si, Ibu Mutmainnah
M.Si, dan Bpk. Misto M.Si
3. Asisten pembimbing
Sebagaimana pri-bahasa tak ada gading yang tak retak, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran guna penyempurnaan tulisan selanjutnya. Penulis
ucapkan terimakasih banyak atas perhatiannya.
Penulis,
ABDUS SOLIHIN
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
ABDUS SOLIHIN
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Jember
email: elhobela@gmail.com
ABSTRAK
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI ………………………………………………………........ iii
BAB.1 PENDAHULUAN………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………....... 1
1.3 Tujuan Eksperimen……………………………………….… 2
BAB.2 TINJAUAN PUSTAKA...... ……………………………….. 3
BAB.3 METODE PENELITIAN…………………………………… 7
3.1 Alat dan Bahan……………………………………………….. 7
3.2 Langkah Kerja………..……………………………………… 8
3.3 Metode Analisa……………………………………………......... 9
BAB.4 HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………. 11
4.1 Hasil …………………………………………………………… 11
4.2 Pembahasan …………………………………………………… 12
BAB.5 KESIMPULAN DAN SARAN……………………………… 16
5.1 Kesimpulan …………………………………………………... 16
5.2 Saran ………………………………………………………..... 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
BAB 1. PENDAHULUAN
θ
2d cos θ 2d
2 .d m
N (2.1)
l = kdm (2.2)
N
k
2d m (2.3)
Dari data yang telah diperoleh dapat di cari tetapan kalibrasinya 𝑘1 dari grafik
untuk 𝑁 = 𝑓 𝑑𝑚 dimana N adalah fungsi dari 𝑑𝑚 . Berdasarkan grafik hubungan
antara jumlah yang dirumuskan, dapat diidentifikasi variable-variabel berikut:
dm
Sehingga:
𝑁𝜆
𝑘1 = 2𝑑 (3.1)
𝑚
Dimana k1 = m
Sedangkan kaitan antara 𝑘1 dengan 𝑘2 yaitu sebagai berikut :
𝑑𝑚
𝜆 = 2 𝑘2 𝑁
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
𝑘2
𝜆=2 (3.3)
𝑘1
Dimana:
N = jumlah frinji
1
𝜎2𝑦 = 𝑦𝑖 − 𝑐 − 𝑚𝑥 2
𝑁
2
𝑁𝜎𝑦 2
𝜎 𝑚=
𝑁 𝑥𝑖 2 − 𝑥𝑖 2
𝜎 2 𝑦𝛴 𝑥 𝑖 2
𝜎2𝑐 = (3.4)
𝑁 𝑥𝑖 2 − 𝑥𝑖 2
𝑚𝜆
𝑘2 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = (3.5)
2
4.1 Hasil
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan ditunjukkan dengan tabel berikut:
N dm (m) k2 XiYi ∑Xi∑Yi Xi^2 (∑Xi)^2
Sedangkan hasil ploting grafik dari tabel diatas memberikan tampilan sebagai
berikut:
Grafik Hubungan Antara Jumlah Frinji (N) dengan
Pergeseran Cermin (dm)
300
250
200
Jumlah Frinji (N)
150
y = 155,136,454.61 x + 1.91
100
50
0
0 0.000000 0.000001 0.000001 0.000002
Pergeseran Cermin (dm)
k 2 = 4.9833 x 1010
Dari data hasil pengamatan diperoleh tetapan kalibrasinya (k2) adalah sebagai
berikut :
4.2 Pembahasan
Dalam eksperimen ini, dilakukan pengamatan terhadap dua variable, yaitu
pengamatan terhadap penambahan jumlah frinji dan pengamatan terhadap
pergeseran Movable mirror dari titik acuan awal perhitungan. Pergeseran pada
Movable mirror tersebut dilakukan dalam orde mikrometer. Sehingga guna
kehati-hatian dalam mendapatkan data yang valid, selain melakukan pengamatan
dan pencatatan terhadap mikrometer pada interferometer, pengamat juga
melakukan perhitungan matematis terhadap penentuan nilai yang pasti dan
pengkalibrasian titik awalnya.
Dari data yang diperoleh, didapatkan bahwa penambahan dan banyaknya
jumlah frinji (N) berbanding lurus dengan pergeseran Movable mirror yang
dilakukan. Hal ini dapat terlihat dari semakin besarnya nilai N (banyaknya frinji),
maka nilai dm (jarak pergeseran Movable mirror terhadap titik acuan) juga
menunjukkan angka yang semakin besar.
Misalnya saat N=25, pergeseran Movable mirror (dm) memberikan angka
0.00000016. Sedangkan saat N=50, pergeseran Movable mirror (dm) memberikan
angka 0.00000032; saat N=75, pergeseran Movable mirror (dm) bernilai
0.00000048; dan demikian seterusnya hingga N=250, pergeseran Movable mirror
(dm) menunjukkan angka 0.00000162. Sehingga, dari perlakuan penambahan nilai
N yang berlipat 25 tersebut (dengan 10 sampel hingga nilai 250) dan pergeseran
Movable mirror yang dalam eksperimen ini dibiarkan mengikuti pola nilai N, jika
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
dicoba ditelaah dari analisa uji deret, maka kedua hubungan antara (N) dan (dm)
memberikan pola yang sama dalam merepresentasikan pola-pola deret aritmetika.
Memang, dalam analisa data eksperimen ini tidak secara langsung
dilakukan analisa kuantitatif dari adanya pola deret aritmetika tersebut. Akan
tetapi secara kualitatif, dari grafik hubungan antara jumlah frinji dan pergeseran
Movable mirror (lihat Grafik 4.1 untuk lebih jelas!) menunjukkan bahwa grafik
yang terbentuk cenderung linear dan bahkan sangat mendekati smooth (linear
sempurna). Walaupun pada saat N=150 terjadi graph noisse (nois/gangguan grafik
linear), akan tetapi hal ini dapat diabaikan mengingat untuk nilai-nilai yang lain
cenderung memiliki penambahan nilai yang statis.
Hubungan antara pola yang mendekati ke-smooth-an pada grafik linear
yang terbentuk dari pengolahan data tersebut dengan pola deret aritmetika yang
terbentuk dapat teramati dari adanya pola keteraturan dalam penambahan nilai N
dan panambahan nilai (dm) yang terbentuk. Berikut visualisasi penambahan nilai
(dm) yang terbentuk dari perlakuan terhadap penambahan nilai N:
Dari grafik simulasi diatas (yang didasarkan dari data yang diperoleh) didapati
bahwa penambahan nilai dm dari satu perlakuan nilai N ke nilai N yang lain
(dengan nilai kelipatan N konstan) memberikan pola penambahan yang konstan,
yaitu dengan rata-rata penambahan 0.0000001622 (sangat mendekati nilai
0.00000016). Pola pertambahan dengan nilai yang cenderung konstan ini dalam
matematika biasa disebut sebagai pola deret aritmetika. Ini dapat terlihat dengan
menuliskan secara berurut dalam bentuk deret nilai dm dari N=25 hingga N=250.
Jika dirumuskan secara matematis, pola yang dibentuk oleh data tersebut
memberikan pola deret aritmetika sebagai berikut:
split. Posisi sudut yang paling tepat dalam memperoleh nilai kalibrasi awal 𝐾1
yang valid adalah ketika Adjustable Mirror dan Movable Mirror dalam keadaan
tegak lurus atau 90 dengan posisi split ditengah sebagai titik nol.
Nilai 𝐾1 atau tetapan kalibrasi awal didapat dengan menganalogikan nilai
tersebut dengan nilai gradient pada persamaan garis linear yang terbentuk.
Penganalogian ini memberikan hasil perumusan matematis dari:
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐 (4.1)
𝑁
Menjadi: 𝑘1 = 𝑑 (4.2)
𝑚
BAB 5. PENUTUP
5.1 kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Gi=(A2-(-32,6)-(20000000*D2))^2 M24=N21/M21
G13=SUM(G2:G11) M24=M23/C2
H2=F2*G13 M25=M24*2,622822984
I2=F2*G13
Ji=(Bi^2)
j13=(SUM(J2:J11))
k2=10*J13
L2=I2/(K2-(N2)^2)
M2=H2*J13
N2=B13^2
O2=(M2/(K2-N2))
Pi=Bi*Ai
P13=SUM(P2:P11)