Professional Documents
Culture Documents
DisusunOleh:
Nama
: Ilham Romadhona
No. Absen
: 08
NIM
: 13/02858
Kelas
: C1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat,
Karunia, serta Taufiq dan Hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen
Perawatan Mesin ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami
berterima kasih kepada Bapak Ir. Tarmono, MT. selaku Dosen mata kuliah Perawatan Mesin
yang telah memberikan bimbingan untuk menyelesaikan tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita semua. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini
terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami
berharapa banyak kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya.Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Ilham Romadhona
Daftar Isi
ii
ii
iii
Bab I
Bab II
Definisi.......................................................................................................
Tujuan.........................................................................................................
Dasar Perawatan ........................................................................................
Perawatan Mesin.........................................................................................
Faktor Pendukung Keberhasilan ................................................................
Tantangan Perawatan .................................................................................
Jenis Perawatan ..........................................................................................
Umur Mesin ...............................................................................................
Bab III
1
1
1
2
2
2
3
5
6
7
8
Repair Complexity
1.
2.
3.
4.
16
19
20
21
Penutup ................................................................................................................................... 22
iii
BAB I
A. Definisi
Perawatan mesin adalah suatu kombinasi dari semua tindakan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau mengembalikan suatu peralatan (mesin) pada kondisi yang dapat
diterima.
B. Tujuan
Tujuan dari perawatan ini adalah sebagai berikut :
1. Agar semua mesin selalu dalam keadaan siap pakai secara optimal sehingga
menjamin kelangsungan produksi.
2. Memperpanjang masa penggunaan mesin.
3. Menjamin keselamatan operator mesin agar dapat bekerja secara optimal dengan
aman dan nyaman.
4. Menjaga agar mesin selalu dalam kondisi stabil sehingga dapat memudahkan
perencanaan operasi.
5. Mengetahui kerusakan sedini mungkin.
C. Dasar Perawatan
1. Kebersihan mesin
2. Pelumasan mesin
Kebersihan harus dilaksanakan sebelum dan sesudah mempergunakan mesin karena
dapat mencegah korosi pelumasan berfungsi untuk mencegah terjadinya keausan.
D. Perawatan Mesin
1. Membersihkan debu maupun kotoran-kotoran,meliputi :
1. Cara melakukan pekerjaan membersihkan
2. Waktu membersihkan
3. Alat bantu yang diperlukan
4. Mengetahui pekerjaan yang harus dipertahankan dan harus dihindari.
2. Memeriksa bagian-bagian yang cukup kritis secara teratur mengikuti jadwal yang
ditentukan. Jadwal pemerikasaan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan :
1. Pengalaman tentang frekwensi pemeriksaan
2. Sifat operasi dalam selang waktu tertentu
3. Rekomendasi pabrik pembuat mesin.
E.
F. Faktor Pendukung Keberhasilan
G. Faktor-faktoro tersebut antara lain :
1. Kemampuan personil perawatan
2. Ketersediaan data mesin
3. Kedisiplinan personil perawatan
4. Kemampuan dan kemauan membuat rencana perawatan
5. Kejelasan perintah kerja
6. Ketelitian kerja
7. Kelengkapan fasilitas kerja
8. Keselamatan dan keamanan kerja
H.
I. Tantangan Perawatan
1. Tantangan dari luar :
J.
Kesadaran bagian-bagian diluar perawatan tentang tentang pentingnya
perawatan mesin, terutama bagian produksi.
K.
2. Tantangan dari dalam :
L.
Kesadaran bagian perawatan dalam melaksanakan tanggung jawabnya sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang seharusnya dilaksanakan.
M.
Tantangan-tantangan yang dihadapi :
a. ( meningkatkan ) kemampuan mekanik
b. Belum adanya klasifikasi mekanik
c. Kecenderungan tidak disiplin
d. Sulitnya suku cadang
e. Sulitnya menentukan stock minimum
f. Anggaran terbatas
g. Belum ada angka-angka standar perawatan.
N.
O. Jenis Perawatan
P. Jenis Perawatan dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Perawatan tidak terencana
Q.
Perwatan bersifat perbaikan terhadap kerusakan yang belum diperkirakan
sebelumnya perawatan ini dilakukan apabila mesin mati dan tidak mungkin dapat
terus beroperasi.Untuk dapat memperbaikinya harus menguasai prinsip kerja dari
mesin. Diagnose terhadap kerusakan mesin dapat diketahui menggunakan pengalaman
yang lalu dan catatan-catatan tentang mesin tersebut.
R.
2. Perawatan terencana
S.
Perawatan yang dilakukan dengan terencana, diorganisir, dilaksanakan,
dikendalikan dan dicatat sesuai jadwal yang dibuat. Perawatan terencana terbagi
menjadi :
a. Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)
T. Dilakukan dengan interval tertentu dengan tujuan meniadakan kemungkinan
terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan mesin.
U.
V. Diperlukan koordinasi antara bagian produksi dengan bagian perawatan,
sehingga :
- Kerugian waktu operasi / produksi diperkecil
- Biaya perbaikan diperkecil
- Interupsi terhadap jadwal perawatan dapat dikurangi.
W. Bagian produksi ingin mengoperasikan mesin selama mungkin dan
semaksimal mungkin untuk dapat melampaui target produksi yang telah
ditetapkan (bonus) sedangkan bagian perawatan menghendaki dilakukan
perencanaan dan penjadwalan kegiatan perawatan mesin dengan interupsi sekecil
mungkin pada bagian produksi demi menjamin kelangsungan produksi.
X.
AH.
Perawatan dimana penggantian komponen / suku cadang dilakukan
lebih awal dari waktu terjadinya kerusakan, karena terjadinya kerusakan sudah
diperkirakan lebih dulu.
AI.Contoh :
AJ.
AK.
AL.
AM.
AN.
AO.
AP.
AQ.
AR.
AS. Umur Mesin
1. Phase I : Masa Penyesuaian (Running in_Inrijden)
AT. Phase ini menjadi acuan untuk menentukan periode umur mesin yang
sebenarnya. Jika phase ini sangat panjang maka umur mesin akan menjadi lama jika
diikuti dengan perawatan yang baik.
AU. Mesin yang baru dioperasikan akan mengalami laju keausan yang cukup tinggi
karena permukaan-permukaan kerja masih kasar. Ketika terjadi kontak permukaan
akan menjadi semakin halus dan rata. Keausan tersebut akan menimbulkan beram
dan harus dikeluarkan rak pelumas; maka penggantian pelumas pada periode tertentu
harus dilaksanakan.
2. Phase II : Umur Berguna (Useful Life Periode)
AV. Karena permukaan kerja mempunyai lapisan kekerasan dan ketebalan
yang terbatas, maka laju keausan meningkat dengan cepat jika lapisan kekerasan
telah hilang karena aus.
AW.
AX.
1. BAB II
A. Pendahuluan
5. Tujuan : menentukan jadwal perawatan mesin tahunan.
6. Skema sistem perawatan :
7.
8.
JADWAL PERAWATAN
MESIN TAHUNAN
DATA RENCANA
PERAWATAN MESIN
9.
10.
11.
SPESIFIKASI
KERJA
12.
13.
14.
LAPORAN
15.
PERAWATAN
LAPORAN WORK
ORDER
16.
STAFF
PERAWATAN
17.
WORK
ORDER
18.
19.
PELAKSANAAN
PERAWATAN
20.
21.
22.
23.
24.
6
STAFF
PRODUKSI
7
25.Jadwal perawatan mesin dijabarkan menjadi :
1.
2.
3.
4.
5.
B. Batasan Perawatan
1. Inspeksi : I
a. Memeriksa fungsi mekanisme kecepatan
b. Memeriksa dan menyetel kopling, roda gigi, poros, bantalan, rem
c. Membersihkan filter oli
d. Mengencangkan mur dan baut-baut pengikat
29.
2. Reparasi Kecil : K
a. Mengerjakan semua tindakan inspeksi
b. Membongkar bagian-bagian yang akan aus dan membersihkannya
c. Mengadakan perbaikan yang telah dicatat pada inspeksi
3. Reparasi Medium : M
a. Mengerjakan semua tindakan reparasi kecil
b. Mengecat permukaan mesin
c. Mengerjakan kalibrasi ulang
30.
4. Reparasi Berat (Membongkar Mesin) : B
a. Mengerjakan sema tindakan reparasi medium
b. Memeriksa fondasi mesin
32.
47.
Mesin
48.
M
odel
Siklus perawatan
preventive
53.
54.
Siklus
repara
si
64.
65.
66.
B-I1-
50.
55.
P
eriode
antara
56.
2
masa
dalam
57.
b
ulan, 1
giliran
67.
Pelumasan
62.
58.
Ba
k Oli
68.
Bak
59.
Jenis
Oli
60.
Jumlah
61.
(liter)
Pe
riode
penggantian
dalam bulan
63.
1
giliran
70.
71.
72.
12
razioli
Dania 180
K1-I2-K2-I3M1-I4-K3-I5K4-I6-M2-I7K5-I8-K6-I9-B
73.
Gerind
a
74.
Datar
75.
T
ripet MHP
500
76.
B-I1I2-I3-I4-I5-K1I6-I7-I8-I9-I10K2-I11-I12-I13I14-....
89.
Gerind
a
Silinder
90.
K
ellen
Berger
91.
6
00 UR
Bubut
106.
Frais
124.
Crane
92.
B-I1I2-K1-I3
77.
93.
1
2
107.
S
chaublin
53 N
108.
B-I1K1-I2-K2-I3M1-I4-K3-I5K4-I6-M2-I7K5-I8-K6-I9-B
109.
2
125.
D
emag
126.
B
20
127.
B-I1I2-I3-I4-K1-I5I6-I7-I8-K2-I9I10-I11-I12-K3I13-I14-I15-I16K4-I17-I18-....
128.
roda gigi
69.
Kep
ala tetap
pemakanan
kecepatan
eretan
78.
Siste
m hidrolik
79.
Poro
s ulir
80.
Geri
nda
81.
Man
gkok oli
94.
Poro
s ulir
95.
Geri
nda oli
96.
Hidr
olik
97.
Peng
arah meja
110.
Poro
s ulir vertikal
111.
Bak
roda gigi
spindel
112.
Pem
akanan
113.
Poro
s ulir
memanjang
129.
Bak
roda gigi cacing
Tellus 33
82.
Turbo oil
29
83.
Tellus 15
84.
Tonna 33
85.
15
86.
87.
88.
12
24
2
98.
Tellus 11
99.
Tellus 33
100.
Tonna 33
101.
10
102.
65
103.
104.
105.
12
11
12
114.
Tonna 33
115.
Tellus 27
116.
Tonna 33
117.
Tonna 33
118.
2,3
119.
2,5
120.
3
121.
0,5
122.
123.
12
130.
Tonna 33
131.
15
132.
12
133.
b. Menyiapkan tabel siklus perawatan
134.
Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode
perawatan preventive, diklasifikasikan sebagai berikut :
- Inspeksi
(I)
- Reparasi kecil
(K)
- Reparasi medium ( M )
- Bongkar total
(B)
135.
136.
137.
Contoh siklus perawatan :
138.
139.
Rep
air
Complexit
y
141. Periode
140. Siklus Perawatan
Antara Dua
Masa (Bulan)
144. Siklus
145. 146. 147.
148.
142. Period
e Antara B ke
B (Tahun)
149.
10
I
B, I1, K1, I2,
K2, I3, M1,
152. I4, K3, I5, K4,
I6, M2, I7,
153. K5, I8, K6, I9,
B1. . . .
154. . . . . . .
. .
151.
150. 0
s/d 30
158.
159.
160.
161.
Keterangan :
162.
Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak B ke I 1,
atau dari I1 ke K1, atau dari K1 ke I2, dan seterusnya sampai I9 ke B1.
163.
164.
Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B 1
yang pada siklus ini berjumlah 18 kali berarti apabila periode antara dua masa
perawatan mesin adalah 6 bulan berarti periode antara B ke B 1 adalah 18 x 6
bln = 9 tahun.
165.
166.
Periode antara dua masa perawatan dan periode antara bongkar total
dapat berubah untuk tipe produksi yang berbeda, seperti :
- Tipe produksi massal / berantai / satuan.
- Jenis material yang dikerjakan, baja / besi tuang / alumunium tuang /
-
perunggu.
Shift atau giliran kerja per hari, 1 shift / 2 shift / 3 shift yang biasanya 1
shift adalah 8 jam kerja per hari.
Memakai pendingin alat potong atau tidak memakai pendingin alat potong.
167.
168.
Siklus perawatan untuk mesin-mesin penunjang seperti crance atau
pemadam kebakaran harus lebih padat dan tidak perlu banyak dibongkar sehingga
perawatan hanya cukup dengan inspeksi dan reparasi kecil. Jarak antara bongkar total
dengan bongkar total harus benar-benar diperhitungkan, karena terlalu singkat tidak
baik dan terlalu lama juga tidak baik.
169.
170.
171.
172.
173.
c. Menyiapkan data penggantian minyak pelumas
174.
Penggantian minyak pelumas harus dilaksanakan menurut buku instruksi
pemeliharaan dari pabrik pembuat mesin. Jika buku instruksi pemeliharaan tidak
memiliki, maka digunakan pedoman sebagai berikut :
11
178.
Tingkat kerumitan perawatan dapat juga digunakan untuk menentukan
perioda antara dua masa dalam siklus dan dua masa bongkar total dalam tahun
apabila tidak terdapat dalam buku instruksi pemeliharaan tentang penentuan siklus.
179.
180.
Nilai kerumitan perawatan adalah nilai relatif dari kerumitan yang
tergantung dari ukuran dan kemampuan departemen perawatan mesin untuk
menangani sebuah mesin tertentu yang dibandingkan dengan mesin-mesin lain yang
ada di bengkel tersebut.
181.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Harga mesin
Kebutuhan suku cadang per tahun
Biaya perawatan per tahun
Tingkat kepresisian mesin
Prioritas penggunaan
Tingkat kesulitan perawatan
Frekwensi kerusakan
Situasi dan kondisi operasi
Waktu operasi tiap bulan
Biaya operasional per tahun
Faktor keselamatan kerja
182.
183.
Seluruh jenis mesin didaftar seperti tabel data, lalu dibandingkan satu demi
satu menurut aspek-aspek yang kita tentukan seperti diatas untuk menentukan nilai
total hasil penjumlahan nilai-nilai yang kita tentukan pada waktu membandingkan.
184.
186.
N
ama
Mesin
187.
Tipe
188.
Jumla
h
189.
Aspek-aspek Pembanding
(contoh)
193. 194. 195. 196.197. 198. 199. 200. 201. 202.
12
1
203.
ubut
216.
rais
229.
ekrap
242.
ekrap
255.
G
erinda
silinder
268.
G
erinda
datar
281.
J
ig
borring
294.
C
opy
milling
307.
or
320.
321.
322.
323.
324.
204.
Sch
1
5
0
217.
F-3
230.
SH6
2
5
243.
SH3
5
0
256.
HTG
4
0
0
269.
MHP
5
0
0
231.
2
245. 246. 247. 248.249. 250. 251. 252. 253. 254.
244.
3
258. 259. 260. 261.262. 263. 264. 265. 266. 267.
257.
3
271. 272. 273. 274.275. 276. 277. 278. 279. 280.
270.
1
282.
KF-2
283.
2
295.
NF-2
296.
1
308.
GT1
6
13
325.
326.
327.
328.
329.
330.
331.
332.
333.
334.
335.
336.
337.
338.
339.
340.
341.
342.
343.
344.
345.
346.
347.
348.
349.
350.
351.
352.
353.
354.
355.
356.
357.
358.
359.
360.
361.
362.
363.
364.
365.
366.
367.
368.
369.
14
370.
371.
372.
373.
374.
375.
376.
377.
378.
379.
380.
381.
382.
383.
384.
385.
386.
387.
388.
389.
390.
391.
392.
393.
394.
395.
396.
397.
398.
399.
400.
401.
402.
403.
404.
405.
406.
407.
408.
409.
410.
411.
412.
413.
414.
15
415.
416.
417.
418.
419.
420.
421.
422.
423.
N
444.
1
456.
2
468.
3
480.
481.
482.
483.
484.
425.
No
445.
Bub
u
t
446.
B
457.
Frai
s
458.
FR
469.
Cra
n
e
470.
C
426.M
od
el
447.
Grazi
ol
i
448.
Dania
18
0
459.
Schau
bl
in
460.
53 N
471.
Dema
g
472.
B 20
427.
Jen
428.
Wakt
429.
431.Tanggal
432. Dimas
ukkan
pd
kartu
mesin
440.
M
441.
Se
442.
T
443.
P
452.
453.
454.
455.
463.
2,
464.
465.
466.
467.
475.
1,
476.
477.
478.
479.
430.
W
Pera
449.
K1
450.
30
461.
I2
462.
15
473.
I7
474.
10
451.
5
16
485.
486.
487.
488.
489.
490.
491.
492.
493.
494.
495.
496.
497.
BAB III
D. Indeks Kerumitan
501.
Dalam perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian kegiatan
maintenance sering dijumpai kesulitan-kesulitan terutama tidak diperolehnya inforasi
data yang pasti dan benar. Data tersebut sering diasumsikan terlebih dahulu agar
program-program perencanaan tersebut dilaksanakan. Asumsi-asumsi ini biasanya
diambil berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Sering terjadi progamprogram tersebut sama sekali tidak dapatdilaksanakan karena data yang diasumsikan
tidak akurat atau tidak benar sama sekali.
502.
503.
Salah satu data yang dianggap penting adalah tingkat kerumitan
suatu alat. Makin rumit alat tersebut untuk diperbaiki makin lama waktu yang
17
diperlukan. Makin tinggi biaya yang diperlukan dan mungkin makin banyak pekerja
atau tenaga ahli yang diperlukan. Oleh karena itu, perlu adanya usaha-usaha untuk
mengatasi hal ini mengingat demikian banyak peralatan atau mesin-mesin yang harus
ditangani dalam kegiatan maintenance ini dengan tingkat kerumitan yang berbeda.
504.
505.
Tingkat kerumitan ini perlu dinyatakan secara kuantitatif dalam
bentuk index untuk memudahkan dalam perencanaan dan penjadwalan. Tiap
peralatan/mesin akan memiliki suatu index yang dapat memberikan gambaran tingkat
kerumitannya terhadap alat yang lain.
506.
507.
Repair complexity (kerumitan perbaikan) adalah index relatif yang
memberikan gambaran derajat kerumitan dari suatu mesin/peralatan dimana
didalamnya sudah termasuk ada roda-roda gigi, unit-unit hidrolik dan penumatik,
peluncur dan unit transmisi lainnya.
508.
509.
510.
Kegunaan index kerumitan perbaikan adalah untuk :
- Ukuran dari bagian maintenance, syarat-syarat yang diperlukan bagi staff dan
-
pekerjanya.
Material suku cadang yang dipersyaratkan untuk pekerjaan maintenance.
Perkiraan biaya perbaikan tahunan dari mesin-mesin.
Prosentase kerusakan dan efisiensi yang dapat dicapai oleh suatu mesin.
511.
512.
Index kerumitan perbaikan mesin ini memainkan peranan yang sangat
penting dalam maintenance dalam16
menentukan lama waktu perbaikan dan siklus
perbaikan. Demikian pula persediaan suku cadang, biaya perbaikan dan perencanaan
sumber daya manusia sangat tergantung pada jumlah index kerumitan dari masingmasing katagori peralatan.
513.
514.
Meskipun belum ada ukuran mutlak kerumitan perbaikan, tetapi untuk
tujuan-tujuan perencanaan maka beberapa index angka relatif perlu diambil untuk
dapat memberikan gambaran perbandingan tentang perbaikan kerumitan peralatan.
Angka-angka relatif ini (sebagai pegangan) dapat dilihat dalam tabel pada halaman
berikut ini.
515.
516.
517.
519.
N
520.
521.
In
dex
Kerumitan
18
522.
1
523.
2
524.
3
525.
4
526.
5
527.
6
528.
7
529.
8
530.
9
531.
1
532.
1
533.
534.
1
535.
536.
1
537.
545.
Rolling Mills (Steel)
546.
Turbines (Steam & Hydro)
547.
Boilers
548.
Steam Turbines (for ships)
549.
Aviation Engines, Heavy Diesel Engines,
Heavy Machine Tools
550.
Automobile, Heavy Tractors, Ship Air craft
551.
Tractors
552.
Rail Way Wagor (good & pasengers)
553.
Machine Tools (Medium size)
554.
Ball/Roller bearing, motor cycle
555.
Heavy Electrical Machines, Electric Train,
Precision instruments
556.
Cycle, Tractor spare parts, machine for
chemical industries, wood pulp machineries
557.
Compressor, Hydraulic Machines, Linght
machine tools
558.
Tools and Cutter
559.
Textile, Food industries, Leather, Fire
protection equipment
560.
Gas apparatus
561.
Low voltage apparatus
562.
Weighting balances
563.
Electrical instrument
564.
Earth moving machineries (showels, buldozer,
etc)
565.
Watches & Light instrument
Rata-rata
566.
15
567.
14
568.
12
569.
11
,5
570.
11
571.
10
572.
9,
5
573.
9
574.
9
575.
8,
5
576.
8,
5
577.
578.
8,
5
579.
580.
8
581.
7,
5
582.
7
583.
7
584.
7
585.
7
586.
6
587.
5,
5
588.
5,
5
19
1
538.
1
539.
1
540.
1
541.
1
542.
1
543.
2
544.
2
589.
590.
591.
Angkat-angka dalam tabel ini adalah angka yang diambil
berdasarkan hasil pengamatan diperusahaan-perusahaan besar di India. Untuk
menerapkan angka-angka ini di Indonesia perlu penelitian lebih lanjut untuk
penyesuaian. Setidak-tidaknya angka ini dapat dipakai sebagai referensi dalam
perencanaan maintenance. Sebaiknya beberapa perusahaan di Indonesia sudah mulai
melakukan langkah-langkah untuk membuat tabel semacam ini untuk memudahkan
perencanaan dikemudian hari.
592.
593.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah :
Bentuk asosiasi perusahaan-perusahaan sejenis.
Masing-masing perusahaan melakukan pencatatan (recording) terhadap peralatanperalatan yang dimilikinya, khususnya mengenai lama perbaikan dan jumlah orang
20
614.
Untuk menentkan berapa jumlah jam orang (man hours) untuk masingmasing katagori pekerja dan jenis pekerjaannya dalam maintenance adalah sangat sulit.
Untuk sekedar membantu dalam peencanaan ini dapat dipakai sebagai pegangan.
615.
616.
617.
618.
619.
620.
622. Pekerja
tingkat I
623. Pekerja
tingkat II
624. Pekerja
tingkat III
Inspeksi
626.
1,0
627.
0,5
628.
0,5
629.
Perbaikan ringan
630.
5,0
631.
4,0
632.
1,0
633.
Perbaikan sedang
634.
18
635.
10
636.
2,0
638.
30
639.
20
640.
4,0
637.
641.
21
642.
643.
644.
645.
646.
647.
648.
649.
650.
651.
652.
653.
F. Waktu Perbaikan
654. Dalam melaksanakan pekerjaan perbaikan diperlukan suatu pegangan
mengenai jumlah hari yang diperlukan untuk masing-masing jenis pekerjaan perbaikan
yang dipengaruhi oleh tingkat atau index kerumitan dari mesin yang bersangkutan.
Harga0harga dalam tabel ini dapat dijadikan sebagai patokan.
655.
656.
Jenis Pekerjaan
658. Inspeksi
660. Perbaikan ringan
662. Perbaikan sedang
664. Perbaikan berat
(overhaul)
657.
1,00 hari
22
684.
685.
686.
687.
688.
689.
690.
691.
692.
693.
694.
695.
696.
697.
698.
699.
1. Hitung jumlah hari dan orang yang diperlukan untuk memperbaiki (overhaul) suatu
kompresor!!
700.
701.
Jawab :
702.
Menurut tabel 1 diperoleh angka index kerumitan (repair complexity) = 8
untuk suatu kompresor. Menurut tabel 3 untuk overhaul jumlah hari yang diperlukan
per index kerumitan adalah = 1. Jadi jumlah hari yang diperlukan :
703.
704.
8 x 1 hari = 8 hari
705.
706.
Jumlah pekerja tingkat I yang diperlukan dapat dihitung berdasarkan tabel 2,
jumlah jam orang yang diperlukan untuk katagori pekerjaan overhaul yaitu 30 jamorang per unit indx kerumitan. Jadi jumlah jam-orang yang diperlukan adalah :
707.
708.
710.
Bila sehari kerja 7 jam maka jumlah orang yang diperlukan adalah :
711.
712.
713.
714.
715.
716.
717.
718.
719.
23
720.
721.
722.
723.
724.
725.
726. Penutup
727.
728.
729.
Perawatan Mesin yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan
atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
730.
kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna
bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
731.
732.
733.
22