You are on page 1of 26

TUGAS PERAWATAN MESIN

MANAJEMEN PERAWATAN MESIN

DisusunOleh:
Nama

: Ilham Romadhona

No. Absen

: 08

NIM

: 13/02858

Kelas

: C1

Dosen Pembimbing : Ir. Tarmono, M.T.

Diploma Teknik Mesin Sekolah Vokasi


Universitas Gadjah Mada
2014

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat,
Karunia, serta Taufiq dan Hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen
Perawatan Mesin ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami
berterima kasih kepada Bapak Ir. Tarmono, MT. selaku Dosen mata kuliah Perawatan Mesin
yang telah memberikan bimbingan untuk menyelesaikan tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita semua. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini
terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami
berharapa banyak kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya.Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Yogyakarta, 13 Desember 2014

Ilham Romadhona

Daftar Isi

ii

Kata Pengantar .......................................................................................................................

ii

Daftar Isi ..................................................................................................................................

iii

Bab I

Manajemen Perawatan Mesin


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Bab II

Definisi.......................................................................................................
Tujuan.........................................................................................................
Dasar Perawatan ........................................................................................
Perawatan Mesin.........................................................................................
Faktor Pendukung Keberhasilan ................................................................
Tantangan Perawatan .................................................................................
Jenis Perawatan ..........................................................................................
Umur Mesin ...............................................................................................

Prosedur Perencanaan Perawatan


1. Pendahuluan................................................................................................
2. Batasan Perawatan ....................................................................................
3. Data-data yang diperlukan untuk menyusun perawatan mesin tahunan ....

Bab III

1
1
1
2
2
2
3
5

6
7
8

Repair Complexity
1.
2.
3.
4.

Indeks Kerumitan .......................................................................................


Sumber Daya Manusia................................................................................
Waktu Perbaikan ........................................................................................
Contoh Soal dan Pembahasan.....................................................................

16
19
20
21

Penutup ................................................................................................................................... 22

iii

BAB I

Manajemen Perawatan Mesin

A. Definisi
Perawatan mesin adalah suatu kombinasi dari semua tindakan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau mengembalikan suatu peralatan (mesin) pada kondisi yang dapat
diterima.

B. Tujuan
Tujuan dari perawatan ini adalah sebagai berikut :
1. Agar semua mesin selalu dalam keadaan siap pakai secara optimal sehingga
menjamin kelangsungan produksi.
2. Memperpanjang masa penggunaan mesin.
3. Menjamin keselamatan operator mesin agar dapat bekerja secara optimal dengan
aman dan nyaman.
4. Menjaga agar mesin selalu dalam kondisi stabil sehingga dapat memudahkan
perencanaan operasi.
5. Mengetahui kerusakan sedini mungkin.

C. Dasar Perawatan
1. Kebersihan mesin
2. Pelumasan mesin
Kebersihan harus dilaksanakan sebelum dan sesudah mempergunakan mesin karena
dapat mencegah korosi pelumasan berfungsi untuk mencegah terjadinya keausan.

D. Perawatan Mesin
1. Membersihkan debu maupun kotoran-kotoran,meliputi :
1. Cara melakukan pekerjaan membersihkan
2. Waktu membersihkan
3. Alat bantu yang diperlukan
4. Mengetahui pekerjaan yang harus dipertahankan dan harus dihindari.
2. Memeriksa bagian-bagian yang cukup kritis secara teratur mengikuti jadwal yang
ditentukan. Jadwal pemerikasaan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan :
1. Pengalaman tentang frekwensi pemeriksaan
2. Sifat operasi dalam selang waktu tertentu
3. Rekomendasi pabrik pembuat mesin.

E.
F. Faktor Pendukung Keberhasilan
G. Faktor-faktoro tersebut antara lain :
1. Kemampuan personil perawatan
2. Ketersediaan data mesin
3. Kedisiplinan personil perawatan
4. Kemampuan dan kemauan membuat rencana perawatan
5. Kejelasan perintah kerja
6. Ketelitian kerja
7. Kelengkapan fasilitas kerja
8. Keselamatan dan keamanan kerja

H.
I. Tantangan Perawatan
1. Tantangan dari luar :
J.
Kesadaran bagian-bagian diluar perawatan tentang tentang pentingnya
perawatan mesin, terutama bagian produksi.
K.
2. Tantangan dari dalam :
L.
Kesadaran bagian perawatan dalam melaksanakan tanggung jawabnya sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang seharusnya dilaksanakan.
M.
Tantangan-tantangan yang dihadapi :
a. ( meningkatkan ) kemampuan mekanik
b. Belum adanya klasifikasi mekanik
c. Kecenderungan tidak disiplin
d. Sulitnya suku cadang
e. Sulitnya menentukan stock minimum
f. Anggaran terbatas
g. Belum ada angka-angka standar perawatan.

N.
O. Jenis Perawatan
P. Jenis Perawatan dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Perawatan tidak terencana
Q.
Perwatan bersifat perbaikan terhadap kerusakan yang belum diperkirakan
sebelumnya perawatan ini dilakukan apabila mesin mati dan tidak mungkin dapat
terus beroperasi.Untuk dapat memperbaikinya harus menguasai prinsip kerja dari
mesin. Diagnose terhadap kerusakan mesin dapat diketahui menggunakan pengalaman
yang lalu dan catatan-catatan tentang mesin tersebut.

R.
2. Perawatan terencana
S.
Perawatan yang dilakukan dengan terencana, diorganisir, dilaksanakan,
dikendalikan dan dicatat sesuai jadwal yang dibuat. Perawatan terencana terbagi
menjadi :
a. Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)
T. Dilakukan dengan interval tertentu dengan tujuan meniadakan kemungkinan
terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan mesin.
U.
V. Diperlukan koordinasi antara bagian produksi dengan bagian perawatan,
sehingga :
- Kerugian waktu operasi / produksi diperkecil
- Biaya perbaikan diperkecil
- Interupsi terhadap jadwal perawatan dapat dikurangi.
W. Bagian produksi ingin mengoperasikan mesin selama mungkin dan
semaksimal mungkin untuk dapat melampaui target produksi yang telah
ditetapkan (bonus) sedangkan bagian perawatan menghendaki dilakukan
perencanaan dan penjadwalan kegiatan perawatan mesin dengan interupsi sekecil
mungkin pada bagian produksi demi menjamin kelangsungan produksi.
X.

Y. Perawatan pencegahan terbagi :


o Running maintenance:
Z.
dilakukan sementara mesin dalam kondisi digunakan.
- Impeksi
- Penyetelan
- Pemberian pelumas
o Shutdown maintenance: dilakukan menghentikan mesin sementara.
AA.
b. Perawatan Koreksi (Correction Maintenance)
AB.
Memperbaiki dengan cara mempelajari sebab-sebab terjadinya
kerusakan serta cara mengatasi dengan cepat, tepat, dan benar. Sehingga tercegah
terulangnya kerusakan yang serupa.
AC.
Tindakan-tindakan untuk mencegah terulangnya kerusakan :
1. Mengubah sistem produksi
2. Mengganti jenis material komponen yang rusak
3. Mengubah konstruksi menjadi lebih baik
4. Mengganti dengan mesin-mesin yang baru
5. Memperbaiki jadwal perawatan
6. Melatih operator agar mengoperasikan secara benar
7. Mengurangi beban pada unit tersebut.
AD.
Perawatan koreksi terbagi :
o Reparation Maintenance(Perawatan Reparasi)
AE. Setelah terjadi kerusakan diadakan ........ berupa penyetelan.
o Breakdown Maintenance
AF. Mesin benar-benar dimatikan karena rusak, kerusakan tersebut sudah
diperkirakan sebelumnya.
AG.
c. Perawatan Ramalan (Predictive Maintenance)

AH.
Perawatan dimana penggantian komponen / suku cadang dilakukan
lebih awal dari waktu terjadinya kerusakan, karena terjadinya kerusakan sudah
diperkirakan lebih dulu.
AI.Contoh :

a. Mengganti semua lampu setelah beroperasi dalam waktu tertentu.


b. Mengganti semua bantalan (gelinding) yang berada pada satu poros
walaupun berupa sebuah bantalan saja yang rusak.

AJ.
AK.
AL.
AM.
AN.
AO.
AP.
AQ.
AR.
AS. Umur Mesin
1. Phase I : Masa Penyesuaian (Running in_Inrijden)
AT. Phase ini menjadi acuan untuk menentukan periode umur mesin yang
sebenarnya. Jika phase ini sangat panjang maka umur mesin akan menjadi lama jika
diikuti dengan perawatan yang baik.
AU. Mesin yang baru dioperasikan akan mengalami laju keausan yang cukup tinggi
karena permukaan-permukaan kerja masih kasar. Ketika terjadi kontak permukaan
akan menjadi semakin halus dan rata. Keausan tersebut akan menimbulkan beram
dan harus dikeluarkan rak pelumas; maka penggantian pelumas pada periode tertentu
harus dilaksanakan.
2. Phase II : Umur Berguna (Useful Life Periode)
AV. Karena permukaan kerja mempunyai lapisan kekerasan dan ketebalan
yang terbatas, maka laju keausan meningkat dengan cepat jika lapisan kekerasan
telah hilang karena aus.
AW.
AX.

1. BAB II

2. Prosedur Perencanaan Perawatan


3.
4.

A. Pendahuluan
5. Tujuan : menentukan jadwal perawatan mesin tahunan.
6. Skema sistem perawatan :
7.
8.

JADWAL PERAWATAN
MESIN TAHUNAN

DATA RENCANA
PERAWATAN MESIN

9.
10.

KARTU RIWAYAT MESIN

11.

SPESIFIKASI
KERJA

JADWAL PERAWATAN MESIN


BULANAN/MINGGUAN

12.
13.
14.
LAPORAN
15.
PERAWATAN

LAPORAN WORK
ORDER

16.

STAFF
PERAWATAN

17.

WORK
ORDER

18.
19.
PELAKSANAAN
PERAWATAN

20.
21.
22.
23.
24.
6

STAFF
PRODUKSI

7
25.Jadwal perawatan mesin dijabarkan menjadi :

1. Jadwal p.m. bulanan


2. Jadwal p.m. mingguan
3. Jadwal p.m. harian
26.Jadwal ini harus disampaikan kepada staf perawatan dan staf produksi yang
dikoordinasikan untuk menentukan urutan kerja. Jadwal p.m. juga memuat spesifikasi kerja
yang merupakan alat komunikasi dengan pelaksanaan perawatan untuk mengarahkan dalam
menjalankan kegiatan perawatan mesin baik yang sudah terjadwal maupun pekerjaan
mendadak.
27.Spesifikasi kerja harus dijelaskan kepada pelaksana perawatan baik secara tertulis maupun
lisan. Spesifikasi kerja mencakup beberapa hal :

1. Intruksi dasar yang harus dilaksanakan


2. Metode kerja dan alat-alat yang digunakan
3. Standar kerja
28.Keuntungan spesifikasi kerja :

1.
2.
3.
4.
5.

Dapat dilaksanakan oleh siapapun dengan cara yang sama


Kerjaan lebih cepat
Keselamatan kerja terjamin
Intruksi lebih mudah dan sederhana
Batasan perawatan lebih jelas

B. Batasan Perawatan
1. Inspeksi : I
a. Memeriksa fungsi mekanisme kecepatan
b. Memeriksa dan menyetel kopling, roda gigi, poros, bantalan, rem
c. Membersihkan filter oli
d. Mengencangkan mur dan baut-baut pengikat
29.
2. Reparasi Kecil : K
a. Mengerjakan semua tindakan inspeksi
b. Membongkar bagian-bagian yang akan aus dan membersihkannya
c. Mengadakan perbaikan yang telah dicatat pada inspeksi
3. Reparasi Medium : M
a. Mengerjakan semua tindakan reparasi kecil
b. Mengecat permukaan mesin
c. Mengerjakan kalibrasi ulang
30.
4. Reparasi Berat (Membongkar Mesin) : B
a. Mengerjakan sema tindakan reparasi medium
b. Memeriksa fondasi mesin

c. Mengecat semua permukaan mesin


31.

32.

C. Data-data yang diperlukan untuk menyusun perawatan mesin tahunan


1. Data rencana perawatan mesin tahunan
2. Kartu riwayat mesin :
- Laporan perawatan
- Laporan urutan kerja
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.

3. Mempersiapkan jadwal tahunan


a. Menyiapkan tabel data masing-masing jenis mesin
46.
49.

47.
Mesin

48.
M
odel

Siklus perawatan
preventive

53.
54.

Siklus
repara
si

64.

65.

66.

B-I1-

50.

55.
P
eriode
antara
56.
2
masa
dalam
57.
b
ulan, 1
giliran

67.

Pelumasan
62.

58.

Ba
k Oli

68.

Bak

59.
Jenis
Oli

60.
Jumlah
61.
(liter)

Pe
riode
penggantian
dalam bulan
63.
1
giliran

70.

71.

72.

12

razioli
Dania 180

K1-I2-K2-I3M1-I4-K3-I5K4-I6-M2-I7K5-I8-K6-I9-B

73.
Gerind
a
74.
Datar

75.
T
ripet MHP
500

76.
B-I1I2-I3-I4-I5-K1I6-I7-I8-I9-I10K2-I11-I12-I13I14-....

89.
Gerind
a
Silinder

90.
K
ellen
Berger
91.
6
00 UR

Bubut

106.
Frais

124.
Crane

92.
B-I1I2-K1-I3

77.

93.

1
2

107.
S
chaublin
53 N

108.
B-I1K1-I2-K2-I3M1-I4-K3-I5K4-I6-M2-I7K5-I8-K6-I9-B

109.
2

125.
D
emag
126.
B
20

127.
B-I1I2-I3-I4-K1-I5I6-I7-I8-K2-I9I10-I11-I12-K3I13-I14-I15-I16K4-I17-I18-....

128.

roda gigi
69.
Kep
ala tetap
pemakanan
kecepatan
eretan
78.
Siste
m hidrolik
79.
Poro
s ulir
80.
Geri
nda
81.
Man
gkok oli
94.
Poro
s ulir
95.
Geri
nda oli
96.
Hidr
olik
97.
Peng
arah meja
110.
Poro
s ulir vertikal
111.
Bak
roda gigi
spindel
112.
Pem
akanan
113.
Poro
s ulir
memanjang

129.
Bak
roda gigi cacing

Tellus 33

82.
Turbo oil
29
83.
Tellus 15
84.
Tonna 33

85.
15

86.
87.
88.

12
24
2

98.
Tellus 11
99.
Tellus 33
100.
Tonna 33

101.
10
102.
65

103.
104.
105.

12
11
12

114.
Tonna 33
115.
Tellus 27
116.
Tonna 33
117.
Tonna 33

118.
2,3
119.
2,5
120.
3
121.
0,5

122.
123.

12

130.
Tonna 33

131.
15

132.

12

133.
b. Menyiapkan tabel siklus perawatan
134.
Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode
perawatan preventive, diklasifikasikan sebagai berikut :
- Inspeksi
(I)
- Reparasi kecil
(K)
- Reparasi medium ( M )
- Bongkar total
(B)
135.
136.
137.
Contoh siklus perawatan :
138.

139.

Rep

air
Complexit
y

141. Periode
140. Siklus Perawatan
Antara Dua
Masa (Bulan)
144. Siklus
145. 146. 147.
148.

142. Period
e Antara B ke
B (Tahun)
149.

10

I
B, I1, K1, I2,
K2, I3, M1,
152. I4, K3, I5, K4,
I6, M2, I7,
153. K5, I8, K6, I9,
B1. . . .
154. . . . . . .
. .

151.

150. 0
s/d 30

155. 156. 157.


9
6
4

158.

159.

160.
161.
Keterangan :
162.
Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak B ke I 1,
atau dari I1 ke K1, atau dari K1 ke I2, dan seterusnya sampai I9 ke B1.
163.

164.
Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B 1
yang pada siklus ini berjumlah 18 kali berarti apabila periode antara dua masa
perawatan mesin adalah 6 bulan berarti periode antara B ke B 1 adalah 18 x 6
bln = 9 tahun.
165.

166.
Periode antara dua masa perawatan dan periode antara bongkar total
dapat berubah untuk tipe produksi yang berbeda, seperti :
- Tipe produksi massal / berantai / satuan.
- Jenis material yang dikerjakan, baja / besi tuang / alumunium tuang /
-

perunggu.
Shift atau giliran kerja per hari, 1 shift / 2 shift / 3 shift yang biasanya 1
shift adalah 8 jam kerja per hari.
Memakai pendingin alat potong atau tidak memakai pendingin alat potong.
167.

168.
Siklus perawatan untuk mesin-mesin penunjang seperti crance atau
pemadam kebakaran harus lebih padat dan tidak perlu banyak dibongkar sehingga
perawatan hanya cukup dengan inspeksi dan reparasi kecil. Jarak antara bongkar total
dengan bongkar total harus benar-benar diperhitungkan, karena terlalu singkat tidak
baik dan terlalu lama juga tidak baik.

169.
170.
171.
172.
173.
c. Menyiapkan data penggantian minyak pelumas
174.
Penggantian minyak pelumas harus dilaksanakan menurut buku instruksi
pemeliharaan dari pabrik pembuat mesin. Jika buku instruksi pemeliharaan tidak
memiliki, maka digunakan pedoman sebagai berikut :

11

- Kapasitas s.d. 10 liter, masa penggantian 8 bulan.


- Kapasitas 10 50, masa penggantian 12 bulan.
- Kapasitas diatas 50 liter, masa penggantian 18 24 bulan.
175.
d. Tingkat kerumitan perawatan.
176.
Diperlukan untuk menentukan pembagian dalam penyusunan jadwal
tahunan sehingga bobot kerja setiap bulan dapat seimbang sesuai dengan perogram
kerja pabrik secara keseluruhan.
177.

178.
Tingkat kerumitan perawatan dapat juga digunakan untuk menentukan
perioda antara dua masa dalam siklus dan dua masa bongkar total dalam tahun
apabila tidak terdapat dalam buku instruksi pemeliharaan tentang penentuan siklus.
179.

180.
Nilai kerumitan perawatan adalah nilai relatif dari kerumitan yang
tergantung dari ukuran dan kemampuan departemen perawatan mesin untuk
menangani sebuah mesin tertentu yang dibandingkan dengan mesin-mesin lain yang
ada di bengkel tersebut.
181.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.

Konsep dasar dari nilai kerumitan, ditentukan oleh aspek-aspek seperti :

Harga mesin
Kebutuhan suku cadang per tahun
Biaya perawatan per tahun
Tingkat kepresisian mesin
Prioritas penggunaan
Tingkat kesulitan perawatan
Frekwensi kerusakan
Situasi dan kondisi operasi
Waktu operasi tiap bulan
Biaya operasional per tahun
Faktor keselamatan kerja
182.

183.
Seluruh jenis mesin didaftar seperti tabel data, lalu dibandingkan satu demi
satu menurut aspek-aspek yang kita tentukan seperti diatas untuk menentukan nilai
total hasil penjumlahan nilai-nilai yang kita tentukan pada waktu membandingkan.
184.

Seperti contoh, misalnya :


185.

186.

N
ama
Mesin

187.
Tipe

188.
Jumla
h

189.

Aspek-aspek Pembanding
(contoh)
193. 194. 195. 196.197. 198. 199. 200. 201. 202.

12
1

203.
ubut

216.
rais

229.
ekrap

242.
ekrap

255.
G
erinda
silinder

268.
G
erinda
datar
281.
J
ig
borring
294.
C
opy
milling
307.
or

320.
321.
322.
323.
324.

204.
Sch
1
5
0
217.
F-3
230.
SH6
2
5
243.
SH3
5
0
256.
HTG
4
0
0
269.
MHP
5
0
0

206. 207. 208. 209.210. 211. 212. 213. 214. 215.


205.
3
218.
8

219. 220. 221. 222.223. 224. 225. 226. 227. 228.


232. 233. 234. 235.236. 237. 238. 239. 240. 241.

231.
2
245. 246. 247. 248.249. 250. 251. 252. 253. 254.
244.
3
258. 259. 260. 261.262. 263. 264. 265. 266. 267.
257.
3
271. 272. 273. 274.275. 276. 277. 278. 279. 280.
270.
1

282.
KF-2

283.
2

295.
NF-2

296.
1

308.
GT1
6

284. 285. 286. 287.288. 289. 290. 291. 292. 293.

297. 298. 299. 300.301. 302. 303. 304. 305. 306.

310. 311. 312. 313.314. 315. 316. 317. 318. 319.


309.
7

13

325.
326.
327.
328.
329.
330.
331.
332.
333.
334.
335.
336.
337.
338.
339.
340.
341.
342.
343.
344.
345.
346.
347.
348.
349.
350.
351.
352.
353.
354.
355.
356.
357.
358.
359.
360.
361.
362.
363.
364.
365.
366.
367.
368.
369.

14

370.
371.
372.
373.
374.
375.
376.
377.
378.
379.
380.
381.
382.
383.
384.
385.
386.
387.
388.
389.
390.
391.
392.
393.
394.
395.
396.
397.
398.
399.
400.
401.
402.
403.
404.
405.
406.
407.
408.
409.
410.
411.
412.
413.
414.

15

415.
416.
417.
418.
419.
420.
421.
422.

423.
N

444.
1

456.
2

468.
3
480.
481.
482.
483.
484.

JADWAL PERAWATAN PREVENTIVE BULANAN BULAN IV TAHUN 19..


424.M
e
s
i
n

425.
No

445.
Bub
u
t

446.
B

457.
Frai
s

458.
FR

469.
Cra
n
e

470.
C

426.M
od
el

447.
Grazi
ol
i
448.
Dania
18
0
459.
Schau
bl
in
460.
53 N
471.
Dema
g
472.
B 20

427.
Jen

428.
Wakt

429.

431.Tanggal

432. Dimas
ukkan
pd
kartu
mesin

440.
M

441.
Se

442.
T

443.
P

452.

453.

454.

455.

463.
2,

464.

465.

466.

467.

475.
1,

476.

477.

478.

479.

430.
W

Pera

449.
K1

450.
30

461.
I2

462.
15

473.
I7

474.
10

451.
5

16
485.
486.
487.
488.
489.
490.
491.
492.
493.
494.
495.
496.

497.

BAB III

498. Repair Complexity


499.
500.

D. Indeks Kerumitan
501.
Dalam perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian kegiatan
maintenance sering dijumpai kesulitan-kesulitan terutama tidak diperolehnya inforasi
data yang pasti dan benar. Data tersebut sering diasumsikan terlebih dahulu agar
program-program perencanaan tersebut dilaksanakan. Asumsi-asumsi ini biasanya
diambil berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Sering terjadi progamprogram tersebut sama sekali tidak dapatdilaksanakan karena data yang diasumsikan
tidak akurat atau tidak benar sama sekali.
502.

503.
Salah satu data yang dianggap penting adalah tingkat kerumitan
suatu alat. Makin rumit alat tersebut untuk diperbaiki makin lama waktu yang

17

diperlukan. Makin tinggi biaya yang diperlukan dan mungkin makin banyak pekerja
atau tenaga ahli yang diperlukan. Oleh karena itu, perlu adanya usaha-usaha untuk
mengatasi hal ini mengingat demikian banyak peralatan atau mesin-mesin yang harus
ditangani dalam kegiatan maintenance ini dengan tingkat kerumitan yang berbeda.
504.

505.
Tingkat kerumitan ini perlu dinyatakan secara kuantitatif dalam
bentuk index untuk memudahkan dalam perencanaan dan penjadwalan. Tiap
peralatan/mesin akan memiliki suatu index yang dapat memberikan gambaran tingkat
kerumitannya terhadap alat yang lain.
506.

507.
Repair complexity (kerumitan perbaikan) adalah index relatif yang
memberikan gambaran derajat kerumitan dari suatu mesin/peralatan dimana
didalamnya sudah termasuk ada roda-roda gigi, unit-unit hidrolik dan penumatik,
peluncur dan unit transmisi lainnya.
508.
509.
510.
Kegunaan index kerumitan perbaikan adalah untuk :
- Ukuran dari bagian maintenance, syarat-syarat yang diperlukan bagi staff dan
-

pekerjanya.
Material suku cadang yang dipersyaratkan untuk pekerjaan maintenance.
Perkiraan biaya perbaikan tahunan dari mesin-mesin.
Prosentase kerusakan dan efisiensi yang dapat dicapai oleh suatu mesin.
511.

512.
Index kerumitan perbaikan mesin ini memainkan peranan yang sangat
penting dalam maintenance dalam16
menentukan lama waktu perbaikan dan siklus
perbaikan. Demikian pula persediaan suku cadang, biaya perbaikan dan perencanaan
sumber daya manusia sangat tergantung pada jumlah index kerumitan dari masingmasing katagori peralatan.
513.

514.
Meskipun belum ada ukuran mutlak kerumitan perbaikan, tetapi untuk
tujuan-tujuan perencanaan maka beberapa index angka relatif perlu diambil untuk
dapat memberikan gambaran perbandingan tentang perbaikan kerumitan peralatan.
Angka-angka relatif ini (sebagai pegangan) dapat dilihat dalam tabel pada halaman
berikut ini.
515.
516.
517.

TABEL INDEX KERUMITAN RATA-RATA DARI BERBAGAI JENIS


PERALATAN PRODUKSI
518.

519.
N

520.

Jenis Peralatan Produksi

521.

In
dex
Kerumitan

18

522.
1
523.
2
524.
3
525.
4
526.
5
527.
6
528.
7
529.
8
530.
9
531.
1
532.
1
533.
534.
1
535.
536.
1
537.

545.
Rolling Mills (Steel)
546.
Turbines (Steam & Hydro)
547.
Boilers
548.
Steam Turbines (for ships)
549.
Aviation Engines, Heavy Diesel Engines,
Heavy Machine Tools
550.
Automobile, Heavy Tractors, Ship Air craft
551.
Tractors
552.
Rail Way Wagor (good & pasengers)
553.
Machine Tools (Medium size)
554.
Ball/Roller bearing, motor cycle
555.
Heavy Electrical Machines, Electric Train,
Precision instruments
556.
Cycle, Tractor spare parts, machine for
chemical industries, wood pulp machineries
557.
Compressor, Hydraulic Machines, Linght
machine tools
558.
Tools and Cutter
559.
Textile, Food industries, Leather, Fire
protection equipment
560.
Gas apparatus
561.
Low voltage apparatus
562.
Weighting balances
563.
Electrical instrument
564.
Earth moving machineries (showels, buldozer,
etc)
565.
Watches & Light instrument

Rata-rata
566.
15
567.
14
568.
12
569.
11
,5
570.
11
571.
10
572.
9,
5
573.
9
574.
9
575.
8,
5
576.
8,
5
577.
578.
8,
5
579.
580.
8
581.
7,
5
582.
7
583.
7
584.
7
585.
7
586.
6
587.
5,
5
588.
5,
5

19
1
538.
1
539.
1
540.
1
541.
1
542.
1
543.
2
544.
2
589.
590.

591.
Angkat-angka dalam tabel ini adalah angka yang diambil
berdasarkan hasil pengamatan diperusahaan-perusahaan besar di India. Untuk
menerapkan angka-angka ini di Indonesia perlu penelitian lebih lanjut untuk
penyesuaian. Setidak-tidaknya angka ini dapat dipakai sebagai referensi dalam
perencanaan maintenance. Sebaiknya beberapa perusahaan di Indonesia sudah mulai
melakukan langkah-langkah untuk membuat tabel semacam ini untuk memudahkan
perencanaan dikemudian hari.
592.

593.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah :
Bentuk asosiasi perusahaan-perusahaan sejenis.
Masing-masing perusahaan melakukan pencatatan (recording) terhadap peralatanperalatan yang dimilikinya, khususnya mengenai lama perbaikan dan jumlah orang

yang diperlukan serta catatan-catatan lain mengenai kesulitan perbaikan.


Lakukan pengumpulan data.
Lakukan pengolahan data statistik.
Lakukan analisis.

20

Buat kesimpulan dan tabel hasil analisis.


594.
595.
596.
597.
598.
599.
600.
601.
602.
603.
604.
605.
606.
607.
608.
609.
610.
611.

E. Sumber Daya Manusia


612.
Misalkan ada tiga katagori pekerja yang dikenal dalam maintenance ialah :
Pekerja tingkat I
Pekerja tingkat II
Pekerja tingkat III
613.

614.
Untuk menentkan berapa jumlah jam orang (man hours) untuk masingmasing katagori pekerja dan jenis pekerjaannya dalam maintenance adalah sangat sulit.
Untuk sekedar membantu dalam peencanaan ini dapat dipakai sebagai pegangan.
615.
616.
617.
618.
619.

Tingkat Pekerjaan dalam


Maintenance
625.

620.

Jam orang per unit tingkat kerumitan

622. Pekerja
tingkat I

623. Pekerja
tingkat II

624. Pekerja
tingkat III

Inspeksi

626.

1,0

627.

0,5

628.

0,5

629.

Perbaikan ringan

630.

5,0

631.

4,0

632.

1,0

633.

Perbaikan sedang

634.

18

635.

10

636.

2,0

Perbaikan berat overhaul

638.

30

639.

20

640.

4,0

637.

641.

21

642.
643.
644.
645.
646.
647.
648.
649.
650.
651.
652.
653.
F. Waktu Perbaikan
654. Dalam melaksanakan pekerjaan perbaikan diperlukan suatu pegangan
mengenai jumlah hari yang diperlukan untuk masing-masing jenis pekerjaan perbaikan
yang dipengaruhi oleh tingkat atau index kerumitan dari mesin yang bersangkutan.
Harga0harga dalam tabel ini dapat dijadikan sebagai patokan.
655.

656.

Jenis Pekerjaan

658. Inspeksi
660. Perbaikan ringan
662. Perbaikan sedang
664. Perbaikan berat
(overhaul)

657.

Jumlah hari yang diperlukan per tingkat index


kerumitan
659. Beberapa jam saja
661. 0,25 hari
663. 0,60 hari
665.
666.
667.
668.
669.
670.
671.
672.
673.
674.
675.
676.
677.
678.
679.
680.
681.
682.
683.

1,00 hari

22

684.
685.
686.
687.
688.
689.
690.
691.
692.
693.
694.
695.
696.
697.

698.

Contoh Soal dan Pembahasan

699.
1. Hitung jumlah hari dan orang yang diperlukan untuk memperbaiki (overhaul) suatu
kompresor!!
700.
701.
Jawab :
702.
Menurut tabel 1 diperoleh angka index kerumitan (repair complexity) = 8
untuk suatu kompresor. Menurut tabel 3 untuk overhaul jumlah hari yang diperlukan
per index kerumitan adalah = 1. Jadi jumlah hari yang diperlukan :
703.

704.

8 x 1 hari = 8 hari
705.

706.
Jumlah pekerja tingkat I yang diperlukan dapat dihitung berdasarkan tabel 2,
jumlah jam orang yang diperlukan untuk katagori pekerjaan overhaul yaitu 30 jamorang per unit indx kerumitan. Jadi jumlah jam-orang yang diperlukan adalah :
707.

708.

30 jam orang x 8 hari = 240 jam-orang-hari


709.

710.

Bila sehari kerja 7 jam maka jumlah orang yang diperlukan adalah :

711.

240 ( jam orang hari)


4ang
8(hari)7( jam)

712.
713.

714.
715.
716.
717.
718.
719.

Dapat diambil 4 orang pekerja tingkat I.

23
720.
721.
722.
723.
724.
725.

726. Penutup
727.

728.
729.

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi Manajemen

Perawatan Mesin yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan
atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
730.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan

kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna
bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

731.
732.
733.

22

You might also like