Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Disusun oleh :
Pembimbing Lapangan
Mulyadi
Maintenance Supervisor
Mengetahui,
PERSEMBAHAN
Karya kecil ini kupersembahkan untuk :
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
( Panji Prasetya )
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1
1.1. Latar Belakang 1
…………………………………………………… 2
1.2. Maksud dan Tujuan 2
………………………………………………. 2
1.3. Batasan Masalah 3
…………………………………………………. 12
1.4. Metode Pengumpulan Data 12
………………………………………. 12
1.5. Tempat Kerja Praktek 14
……………………………………………. 15
BAB II PROFIL INDUSTRI …………………………………………………… 15
2.1. Sejarah Singkat 15
…………………………………………………... 15
2.2. Struktur Organisasi 16
………………………………………………. 16
2.3. Prosedur Kegiatan 16
………………………………………………... 17
2.3.1. Kendaraan Masuk ke Tempat Parkir 17
……………………...
2.3.2. Perbaikan/Perawatan di Service Area
…………………….
2.3.3. Final Check pada Final Check Area
………………………
2.3.4. Penyerahan Kendaraan kepada Pelanggan
………………..
2.3.5. Penerimaan Karyawan
…………………………………….
2.3.6. Jam Kerja dan Disiplin Karyawan
………………………..
2.3.7. Kesejahteraan Karyawan
…………………………………
2.3.8. Peningkatan Kemampuan Mekanik
………………………
2.3.9. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Karyawan
18
……………
18
18
BAB III DIESEL ENGINE GENERATOR PK 1501
27
3.1. Prinsip Kerja Mesin Diesel
28
……………………………………….
29
3.2. Komponen-komponen Diese Engine Generatorl
30
3.3.1. Crankcase dan Cyclinder Sleeve
31
3.3.2. Piston dan Ring Piston
32
3.3.3. Connecting Rod dan Connecting Rod Bearing
33
3.3.4. Crankshaft
35
3.3.5. Flywheel
35
3.3.6. Mekanisme Katup
35
BAB IV SISTEM PELUMASAN
35
4.1. Pelumasan pada Mesin Diesel Engine Generator
37
4.2. Komponen-komponen utama Sistem Pelumasan
39
4.2.1. Oil Pump
40
4.2.2. Oil Cooler
4.2.3. Oil Filter
40
41
43
45
45
4.3. Beberapa Pelumasan pada Komponen-komponen Mesin
4.3.1. Pelumasan pada Conecting Rod, Piston dan Main
Bearing
4.3.2. Pelumasan pada Camshaft dan Mekanisme katup
4.3.3. Pelumasan Timming Gear
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3
3
4
4
5
6
6
DAFTAR GAMBAR
7
8
8
Gambar 1.1 …………………………………………
9
Gambar 1.2 ……………………………………………………
10
Gambar 1.3 ……………………………………...
10
Gambar 1.4 ………………………………………………..
19
Gambar 1.5 …………………………………………
20
Gambar 1.6 ………………………………………………
21
Gambar 1.7 ……………………………………………….
22
Gambar 1.8 ………………………………………………...
23
Gambar 1.9 ……………………………………………………
24
Gambar 1.10 ………………………………………………….
25
Gambar 1.11 ……………………………………………………..
26
Gambar 1.12 ………………………………………………...
27
Gambar 1.13 ………………………………………………………..
28
30
31
32
33
Gambar 3.1 …………………………………...
Gambar 3.2 …………………….
Gambar 3.3 ………………………….
Gambar 3.4 …………………………………...
Gambar 3.5 ……………………………
Gambar 3.6 ……………………………………...
Gambar 3.7 ………………………………………………….
Gambar 3.8 ……………………………………...
Gambar 3.9 Engine …………………………………………………………….
Gambar 3.10 Crankcase dan cyclinder sleeve
…………………………………..
Gambar 3.11 Piston dan ring piston
…………………………………………….
Gambar 3.12 Connecting rod dan connecting rod bearing
……………………..
Gambar 3.13 Crankshaft
………………………………………………………..
Gambar 3.14 Flywheel
………………………………………………………….
Gambar 3.15 Mekanisme katup 34
………………………………………………… 36
Gambar 4.1 Oil pump untuk engine 4D33 37
…………………………………….. 37
Gambar 4.2 Oil pump untuk engine 4D33 38
…………………………………….. 38
Gambar 4.3 Oil cooler untuk engine 4D31 dan 4D34 39
………………………… 40
Gambar 4.4 Oil cooler untuk engine 4D33 41
…………………………………… 41
Gambar 4.5 Bypass valve ……………………………………………………... 42
Gambar 4.6 Regulator valve ………………………………………………….. 43
44
Gambar 4.7 Oil filter …………………………………………………………..
Gambar 4.8 Pelumasan pada conecting rod dan main bearing
………………..
Gambar 4.9 Pelumasan pada piston
……………………………………………
Gambar 4.10 Pelumasan pada mekanisme katup
……………………………….
Gambar 4.11 Pelumasan camshaft
……………………………………………...
Gambar 4.12 Pelumasan pada timming gear
……………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.Latar Belakang
Kendaraan dengan tenaga penggerak motor diesel menjadi salah satu
pilihan yang banyak disukai di Indonesia mengingat kemampuan yang
dimilikinya dan terutama karena harga bahan bakarnya yang lebih murah
dibanding dengan bahan bakar motor bensin.
Melihat hal tersebut, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang
berkualitas, baik dari segi ilmu pengetahuan maupun keterampilan dan
kepribadian. Oleh karena itu, dunia pendidikan menjadi sarana yang
sangat menentukan dan memberikan andil yang sangat besar dalam
membentuk sumber daya yang bertanggung jawab dan profesional
dibidangnya.
Sebagai mahasiswa yang nantinya akan terjun langsung ke dalam
dunia kerja, sangat memerlukan pengalaman awal yaitu dengan cara
melakukan kerja praktek ke dalam perusahaan-perusahan dan industri,
agar nantinya dapat mengenal dunia kerja dan mengimplementasikan
ilmu-ilmu yang didapat dalam perkuliahan kedalam lingkungan kerja yang
sesungguhnya.
BAB II
PROFIL INDUSTRI
2.1 Sejarah Singkat
2.5 Kepegawaian
1. Klasifikasi Pegawai
Jumlah karyawan PT. Polytama Propindo saat ini sekitar 316
orang dengan 53 orang berkerja dikantor pusat (Jakarta) dan
selebihnya di palnt site (Indramayu).
Berdasarkan tingkat jabatannya, karyawan PT. Polytama
Propindo digolongkan dalam 2 kelompok yaitu
a. karyawan staf
- Golongan VII (General Manager)
- Golongan VI (Manager)
- Golongan V (Superintendent atau Kepala Bagian)
- Golongan IV (Supervisor dan Enginer).
b. karyawan non-staf.
- Golongan III (Foreman),
- Golongna II (operator, teknisi, dan sekretaris), dan
- Golongan I (Helper).
2. Sistem Kerja
Karyawan yang berkerja di PT. Polytama Propindo dapat di
menjadi 2 jenis dengan waktu kerja sebagai berikut :
a. Daily/non-shift
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang
berkerja di bagian administrative serta kontrol. Waktu kerjanya
adalah sebagai berikut :
- Senin – Jumat : 08.00 – 17.00
- Istirahat : 12.00 – 13.00 (Senin – Kamis)
11.30 – 13.00 (Jumat)
b. Shift
Karyawan yang berkerja shift dibagi kedalam 4 kelompok/regu
dengan rincian 3 kelompok/regu berkerja dan 1 kelompok/regu
istirahat setiap harinya. Kelompok yang masing-masing terdiri
dari 40 orang ini berfungsi menjaga kekontinuitasan proses di
pabrik. Waktu kerja shift adalah :
- Pagi : 07.00 – 15.00
Siang : 15.00 – 23.00
Malam : 23.00 – 07.00
- Lembur apabila waktu kerja > 40 jam seminggu
2.6 Bahan Baku
Istilah Masplane diambil dari kata MAS berarti Tirtamas dan PLANE yang
berarti Polipropilena Produk yang dihasilkan memiliki mutu yang berbeda
berdasarkan nilai MFI (Melt Flow Index), XS (Xylene Soluble), dan adiktif
yang ditambahkan.
Klasifikasi produk diatur dengan mamberi nama tiap grade denan
MASXXXX. MAS yang memiliki arti sebagai berikut :
M : Homopolimer
A : Tanpa Bahan Isian
S : Kadar Etilena < 0,05%
Dan XXXX yang berarti angka dengan spesifikasi angka pertama
merupakan kode MFI, angka kedua merupakan kode aplikasi produk, dan
angka ketiga adalah kode adiktif dan non-spec, dengan rincian sebagai
berikut :
01 – 89 : Prime Product, artinya MFI dan XS sesuai dengan target.
90 : Near Prime Prodauct, artinya MFI dan XS sesuai target
namun konsentrasi adiktifnya tidak sesuai target.
92 : Wide Spec and Off-Spec, artinya MFI, XS, dan Konsentrasi
adiktifnya tidak sesuai target.
Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Polytama Propindo dapat dilihat
pada lampiran 4.
BAB III
DIESEL ENGINE GENERATOR NIIGATA PK 1501
.
Gambar 3. Proses pembakaran motor diesel
GENERATOR
Type : IP – 21S
Out put : 5500 KW
Voltage : 6600 Volt
Current : 601 A
Power factor : 0,8
Frequensi
TURBOCHARGER
Max. Speed : 25400 Rpm
Max. Temperatur : 650 0C
Gambar Diesel Engine Generator NIIGATA PK 1501
3.3.4. Crankshaft
Crankshaft mempunyai tugas penting mengubah gerak lurus
menjadi gerak putar. Pada Colt Diesel ini, crankshaft yang digunakan
adalah highly rigid die forging integral dengan balance weight. Balance
weight dipasang untuk menjamin keseimbangan perputarannya. Pada
ujung depan crankshaft, terdapat crankshaft pulley dan crankshaft gear
yang diikat dengan baut. Crankshaft pulley memutar alternator dan water
pump melalui V-Belt.
Pada mesin Colt Diesel ini, bahan main bearing terbuat dari bahan
paduan khusus kelmet, yaitu bahan yang terbuat dari steel backing
dengan campuran tembaga dan timah sebagai lapisannya. Lapisan ini
lebih keras dari logam putih dan lebih tahan terhadap panas. Upper main
bearing mempunyai oil groove dan lubang oil yang segaris dengan lubang
oil pada crankshaft.
3.3.5. Flywheel
Flywheel merupakan piringan yang terbuat dari cast iron dan dibaut
pada ujung crankshaft. Crankshaft hanya mendapatkan tenaga putaran
dari langkah kerja saja. Agar crankshaft dapat bekerja pada langkah
lainnya, crankshaft harus dapat menyimpan daya putaran yang
diperolehnya. Bagian yang menyimpan tenaga putaran ini adalah flywheel.
Pada sekeliling flywheel dipasang ring gear yang berhubungan dengan
starter pinion.
Gambar 3.14 Flywheel
o Pegas Katup
Pegas katup adalah pegas spiral yang bekerja menutupkan
katup. Kebanyakan mesin dilengkapi dengan satu pegas katup
pada setiap katup, tetapi ada juga yang menggunakan dua buah
pegas yang mempunyai tegangan yang berbeda. Apabila tegangan
pegas lemah, kemungkinan gas akan keluar dari katup dan tenaga
mesin menjadi berkurang.
o Push Rod
Push rod merupakan bagian batang kecil yang
menghubungkan rocker arm dan valve lifter, yang berfungsi
memindahkan gerakan lifter ke ujung rocker arm.
o Rocker Arm
Rocker arm merupakan bagian yang dipasangkan diatas
kepala silinder dan didukung pada bagian tengahnya oleh poros
rocker arm. Bila push rod mengangkat keatas (menekan) salah
satu rocker arm, maka akan menekan ujung batang katup dan
menyebabkan katup terbuka.
Gambar 3.15 Mekanisme katup
BAB IV
SISTEM PELUMASAN
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan pada engine diesel, maka dapat
diambil kesimpulan, antara lain sebagai berikut :
a. Proses Pembakaran
Pada engine diesel, proses pembakaran yang terjadi adalah
dengan proses kompresi. Oleh karena itu motor bakar diesel sering
juga disebut motor penyalaan kompresi (Compression Ignition
Engine).
b. Prinsip Kerja Engine Diesel
Untuk menghasilkan kerja dibutuhkan 4 langkah piston
(langkah isap, langkah kompresi, langkah kerja, langkah buang)
atau 2 kali putaran crankshaft.
c. Gangguan Suara
Sebab utama mengapa engine diesel mengeluarkan suara
lebih keras dari engine bensin karena engine diesel bekerja dengan
tekanan pembakaran lebih tinggi dan laju kenaikan pembakarannya
lebih cepat.
d. Sistem Pelumasan
Pelumasan memegang peranan yang sangat penting untuk
memperpanjang umur pemakaian dan meningkatkan kinerja dari
engine. Selain itu, pelumasan juga dimaksudkan untuk mengurangi
gesekan langsung antara komponen-komponen yang
bersinggungan langsung, serta mengurangi panas dan
mengeluarkan (mengambil) kotoran-kotoran yang terdapat pada
komponen-komponen mesin yang dilaluinya.
DAFTAR PUSTAKA
Toyota Astra Motor, 1998, Service Division, PT. Toyota Astra Motor,
Jakarta.
LAMPIRAN
Indramayu, Mei
2009
Pembimbing Lapangan/Perusahaan
( Subardi, Ama.
Pd. )