You are on page 1of 57

LAPORAN KERJA PRAKTEK

DIESEL ENGINE GENERATOR NIIGATA PK 1501


PT. POLTAMA PROPINDO
INDRAMAYU

Disusun oleh :

Nama : PANJI PRASETYA


No. Mhs : 210003048
No. Induk : 037221
Jurusan : Teknik Mesin S.1

JURUSAN TEKNIK MESIN


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2009
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

DIESEL ENGINE GENERATOR NIIGATA PK 1501


PT. POLYTAMA PROPINDO
INDRAMAYU

Laporan Kerja Praktek ini diajukan sebagai salah satu syarat


guna mengambil Tugas Akhir di Jurusan Teknik Mesin
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
Yogyakarta

Disusun oleh :

Nama : PANJI PRASETYA


No. Mhs : 210003048
No. Induk : 037221
Jurusan : Teknik Mesin S.1

Yogyakarta, Oktober 2009

Pembimbing Lapangan

Mulyadi
Maintenance Supervisor

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Mesin Maintenance Dept. Head

Sutrisna, ST, MT. Ir. Satriyo Agustono


MOTTO

 Kebijaksanaan lebih bersumber dari menjalani hidup daripada


belajar.
 Kita sebenarnya tidak belajar apa-apa dari pengalaman kita, kita
belajar jika kita merenungkan pengalaman kita.
 Dalam perjalanan jangan pernah memikirkan akhir perjalanan itu,
tapi renungkan lah makna dari perjalanan itu.
 Anugrah kita yang sesungguhnya sering kita alami dalam bentuk
penderitaan, kehilangan, kekecewaan, tapi marilah kita bersabar
dan kita akan segera melihatnya dalam bentuk yang layak.

PERSEMBAHAN
Karya kecil ini kupersembahkan untuk :

Bapak dan Ibu tercinta yang selalu sabar, penuh kasih


sayang serta ikhlas merawat, mendidik, memberikan
dukungan material maupun spiritual serta mengajarkan segala
kebaikan. Aku sayang kalian…

Untuk keluargaku dan semua saudara – saudaraku yang selalu


mendo’akanku.

yang selalu memberikan bimbingannya kepada saya


dan terima kasih atas nasehat yang selalu memberi motivasi buat saya
untuk selalu percaya diri dan untuk selalu bisa mengerjakan
tugas kerja praktek ini sampai selesai.

Temen – temen seperjuangan, cah - cah TB 17 / 24B yang selalu


penuh canda tawa dan temen – temenku semuanya yang tidak
dapat aku sebutkan satu per satu. Thanks atas dukungan dan
bantuannya.

Serta untuk Diriku Sendiri, Ingat…


Semua ini dari ALLAH SWT.

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang


telah memberikan nikmat dan karunia-Nya, Shalawat serta salam kepada
baginda Rasulullah S.A.W, keluarga, sahabat, beserta seluruh umatnya
yang setia sampai akhir zaman.
Tugas Laporan Kerja Praktek di PT. Polytama Propindo, Indramayu
adalah merupakan bagian dari syarat yang harus dipenuhi untuk
mengambil Tugas Akhir bagi setiap mahasiswa-mahasiswi Teknik Mesin
di Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta.
Tersusunnya Laporan Kerja Praktek di PT. Polytama Propindo
Indramayu ini tidak lepas dari bantuan semua pihak yang telah banyak
membantu penyusun dalam menyelesaikan Tugas Laporan Kerja Praktek
ini. Untuk itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. Bapak dan Ibunda tercinta yang selama ini telah
banyak memberikan dorongan dan dukungannya baik berupa
Do’a maupun dalam bentuk materi sehingga apa yang menjadi
kebutuhan penulis selama ini hampir semuanya terpenuhi.
2. Bapak Ir. R. Soekrisno, MSME, Ph.d selaku ketua
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta.
3. Bapak Sutrisna, ST, MT selaku Ketua Jurusan Teknik
Mesin Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta.
4. Bapak Sukarman Keliat selaku General Manager Oprasi PT.
Polytama Propindo Indramayu.
5. Bapak Mulyadi Selaku pembimbing lapangan selama periode
Kerja Praktek.
6. Para staff HRD atas semua fasilitas ang diberikan.
7. Bapak Slamet Sri Wahyudi selaku petugas File
Center
8. Kakak-kakaku, adek-adekku, dan saudara-saudaraku
tercinta yang aku sayangi dan aku hormati.
9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
motivasinya.
Penyusun menyadari sebagai manusia biasa, yang tidak luput dari
kesalahan dan kehilafan begitupun dengan Tugas Laporan Kerja Praktek
di PT. Polytama Propindo Indramayu ini yang jauh dari sempurna, untuk
itu penyusun sangat mengharapkan sekali kritik-kritik yang bersifat
membangun demi kebaikan kita bersama.
Akhir kata dengan segala keikhlasan hati mengucapkan terima
kasih, semoga Tugas Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkannya dan menjadi amal sholeh bagi
penyusunnya. Amin…..

Yogyakarta, Oktober 2009


Penulis

( Panji Prasetya )

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1
1.1. Latar Belakang 1
…………………………………………………… 2
1.2. Maksud dan Tujuan 2
………………………………………………. 2
1.3. Batasan Masalah 3
…………………………………………………. 12
1.4. Metode Pengumpulan Data 12
………………………………………. 12
1.5. Tempat Kerja Praktek 14
……………………………………………. 15
BAB II PROFIL INDUSTRI …………………………………………………… 15
2.1. Sejarah Singkat 15
…………………………………………………... 15
2.2. Struktur Organisasi 16
………………………………………………. 16
2.3. Prosedur Kegiatan 16
………………………………………………... 17
2.3.1. Kendaraan Masuk ke Tempat Parkir 17
……………………...
2.3.2. Perbaikan/Perawatan di Service Area
…………………….
2.3.3. Final Check pada Final Check Area
………………………
2.3.4. Penyerahan Kendaraan kepada Pelanggan
………………..
2.3.5. Penerimaan Karyawan
…………………………………….
2.3.6. Jam Kerja dan Disiplin Karyawan
………………………..
2.3.7. Kesejahteraan Karyawan
…………………………………
2.3.8. Peningkatan Kemampuan Mekanik
………………………
2.3.9. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Karyawan
18
……………
18
18
BAB III DIESEL ENGINE GENERATOR PK 1501
27
3.1. Prinsip Kerja Mesin Diesel
28
……………………………………….
29
3.2. Komponen-komponen Diese Engine Generatorl
30
3.3.1. Crankcase dan Cyclinder Sleeve
31
3.3.2. Piston dan Ring Piston
32
3.3.3. Connecting Rod dan Connecting Rod Bearing
33
3.3.4. Crankshaft
35
3.3.5. Flywheel
35
3.3.6. Mekanisme Katup
35
BAB IV SISTEM PELUMASAN
35
4.1. Pelumasan pada Mesin Diesel Engine Generator
37
4.2. Komponen-komponen utama Sistem Pelumasan
39
4.2.1. Oil Pump
40
4.2.2. Oil Cooler
4.2.3. Oil Filter
40
41
43
45
45
4.3. Beberapa Pelumasan pada Komponen-komponen Mesin
4.3.1. Pelumasan pada Conecting Rod, Piston dan Main
Bearing
4.3.2. Pelumasan pada Camshaft dan Mekanisme katup
4.3.3. Pelumasan Timming Gear
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3
3
4
4
5
6
6
DAFTAR GAMBAR
7
8
8
Gambar 1.1 …………………………………………
9
Gambar 1.2 ……………………………………………………
10
Gambar 1.3 ……………………………………...
10
Gambar 1.4 ………………………………………………..
19
Gambar 1.5 …………………………………………
20
Gambar 1.6 ………………………………………………
21
Gambar 1.7 ……………………………………………….
22
Gambar 1.8 ………………………………………………...
23
Gambar 1.9 ……………………………………………………
24
Gambar 1.10 ………………………………………………….
25
Gambar 1.11 ……………………………………………………..
26
Gambar 1.12 ………………………………………………...
27
Gambar 1.13 ………………………………………………………..
28
30
31
32
33
Gambar 3.1 …………………………………...
Gambar 3.2 …………………….
Gambar 3.3 ………………………….
Gambar 3.4 …………………………………...
Gambar 3.5 ……………………………
Gambar 3.6 ……………………………………...
Gambar 3.7 ………………………………………………….
Gambar 3.8 ……………………………………...
Gambar 3.9 Engine …………………………………………………………….
Gambar 3.10 Crankcase dan cyclinder sleeve
…………………………………..
Gambar 3.11 Piston dan ring piston
…………………………………………….
Gambar 3.12 Connecting rod dan connecting rod bearing
……………………..
Gambar 3.13 Crankshaft
………………………………………………………..
Gambar 3.14 Flywheel
………………………………………………………….
Gambar 3.15 Mekanisme katup 34
………………………………………………… 36
Gambar 4.1 Oil pump untuk engine 4D33 37
…………………………………….. 37
Gambar 4.2 Oil pump untuk engine 4D33 38
…………………………………….. 38
Gambar 4.3 Oil cooler untuk engine 4D31 dan 4D34 39
………………………… 40
Gambar 4.4 Oil cooler untuk engine 4D33 41
…………………………………… 41
Gambar 4.5 Bypass valve ……………………………………………………... 42
Gambar 4.6 Regulator valve ………………………………………………….. 43

44
Gambar 4.7 Oil filter …………………………………………………………..
Gambar 4.8 Pelumasan pada conecting rod dan main bearing
………………..
Gambar 4.9 Pelumasan pada piston
……………………………………………
Gambar 4.10 Pelumasan pada mekanisme katup
……………………………….
Gambar 4.11 Pelumasan camshaft
……………………………………………...
Gambar 4.12 Pelumasan pada timming gear
……………………………………

BAB I
PENDAHULUAN
1.2.Latar Belakang
Kendaraan dengan tenaga penggerak motor diesel menjadi salah satu
pilihan yang banyak disukai di Indonesia mengingat kemampuan yang
dimilikinya dan terutama karena harga bahan bakarnya yang lebih murah
dibanding dengan bahan bakar motor bensin.
Melihat hal tersebut, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang
berkualitas, baik dari segi ilmu pengetahuan maupun keterampilan dan
kepribadian. Oleh karena itu, dunia pendidikan menjadi sarana yang
sangat menentukan dan memberikan andil yang sangat besar dalam
membentuk sumber daya yang bertanggung jawab dan profesional
dibidangnya.
Sebagai mahasiswa yang nantinya akan terjun langsung ke dalam
dunia kerja, sangat memerlukan pengalaman awal yaitu dengan cara
melakukan kerja praktek ke dalam perusahaan-perusahan dan industri,
agar nantinya dapat mengenal dunia kerja dan mengimplementasikan
ilmu-ilmu yang didapat dalam perkuliahan kedalam lingkungan kerja yang
sesungguhnya.

1.2. Maksud dan Tujuan


Adapun tujuan mahasiswa melaksanakan kerja praktek antara lain
sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu syarat untuk mengambil tugas akhir.
2. Untuk mendapatkan pengalaman kerja dan sekaligus
membandingkan teori yang didapat dalam perkuliahan dengan
keadaan di lapangan kerja yang sesungguhnya.
3. Mendidik dan melatih mahasiswa untuk berdisiplin dan taat
terhadap peraturan yang terdapat dalam dunia kerja.
4. Menciptakan hubungan kerjasama antara Sekolah Tinggi
Teknologi Nasional Yogyakarta dengan PT. Polytama Propindo
Indramayu.
1.5. Batasan Masalah
Dengan adanya keterbatasan waktu dalam pelaksanaan kerja
praktek ini, maka penulis hanya mencoba membahas tentang bagian-
bagian atau komponen-komponen dari Diesel Engine Generator NIIGATA
PK 1501 dan sistem pelumasan serta garis besarnya saja. Tujuannya
adalah untuk memahami lebih jauh tentang cara kerja serta cara
pelumasan Diesel Engine Generator NIIGATA PK 1501.

1.6. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam
menyusun laporan ini adalah dengan melakukan wawancara (interview)
kepada karyawan-karyawan yang bersangkutan serta melihat dari buku-
buku referensi mengenai data-data yang diperlukan sesuai dengan obyek
pembahasan. Dalam melakukan pengumpulan data tersebut, penulis
mencoba menyesuaikan antara apa yang telah didapat dalam teori
dengan keadaan dilapangan yang sesungguhnya tanpa melanggar dan
menyalahi kopetensi.

1.5. Tempat Kerja Praktek


Kerja praktek dilaksanakan di PT. POLYTAMA PROPINDO,
dengan alamat jalan juntinyaut km. 13 Indramayu . Dibawah ini
merupakan dokumentasi tentang PT. POLYTAMA PROPINDO.

BAB II
PROFIL INDUSTRI
2.1 Sejarah Singkat

PT Polytama Propindo merupakan salah satu produsen bijih plastik


(polipropilena) di Indonesi yang dimulai beroperasi pada tanggal 27 Juli
1995. Pemunculan ide mendirikan di Indramayu karena di daerah tersebut
telah berdiri Pertamina UP-VI yang menghasilkan propilena sebagai
bahan baku utama pembuatan polpropilena. Gagasan kemudian
dikembangan karena anyak kebutuhan bijih plastik baik di dalam maupun
di luar negeri. Oleh karena itu pada tanggal 29 Oktober 1993 dimulai
pembangunan konstruksi utama pabrik yang dilaksanakan oleh JGC
(Japan Gasoline Corporation) pad awal tahun 1995. Seluruh bangunan
telah selesai tanggal 27 Juli 1995 dan sudah siap untuk beroperasi
dengan standar kelas dunia untuk diperkenalkan pada sasaran domestik.
Nama PT Polytama Propindo memilki arti
Poly : Polypropylene (produk akhiran dari PT Polytama Propindo)
Tama : Tirta Maju Utama (pemegang sahan terbesar)
Prop : Propylene (bahan baku utama PT Polytama Propindo)
Indo : Indonesia (letak PT Polytama Propindo di Indonesia)
PT Polytama Propindo merupakan perusahaan dengan status
penanaman modal asing (PMA) di Indonesia. Pembagian saham yang
dimiliki oleh tigas perusahaan diantaranya, yaitu PT. Tirtamas Maju Utama
sebesar 80%, British Petroleum Chemical sebesar 10%, dan Nissho Iwai
Corporation sebsar 10%. Perusahaan ini memiliki lokasi di dua tempat,
yaitu Kantor Pusat terletak di Mid Plaza II Building, 20 Floor di Jl. Jendral
Sudirman Kav. 10-11, Jakarta 10220, dan pabrik (plant Site) berlokasi di
Jl. Raya Juntinyuat KM 13, Indramayu 45282. Lokasi pabrik PT Polytama
Propindo yang ada di Indramayu selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 1.
Tata letak pabrik dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu daerah
luar battery limit dan daerah di dalam battery limit. Daerah luar battery
limit meliputi administrasi, laboratorium, pengemasan gudang, silo,
nitrogen plant, workshop, dan fire and safety area. Daerah di dalam
Battery limit meliputi daerah proses produksi, power plant, serta
diberlakukan pengamanan dan keselamatan kerja. Daerah ini terbagi
menjadi beberapa area diantaranya daerah penyimpanan propilena cair
(unit 200), daerah pemurnian bahan baku, area pembuatan hydrogen,
area utilitas, daerah polimerisasi, daerah persiapan katalis, daerah
pemisahan, daerah penguapan dan pengeringan, dan daerah palletizing
dan pengemasan.
Polipropilenea yang diproduksi oleh PT Polytama Propinndo mampu
menghasilkan 100.000 ton polipropilena pertahun pada tahun 1996.
Kapasitas produksinya terus ditingkatkan hingga mencapai 180.000 ton
polipropilena per tahun dan saat ini telah mencapai 200.000 ton per tahun.
Sebelum tiga tahun berjalan, PT polytama propindo telah berhasil
Melakukan Transfer Teknologi dari Tenaga Asing kepada Tenaga Lokal.
Perusahaan ini telah menerima beberapa prestasi, yaitu penghargaan
Operability Award 1997 dari Montell Italia dan Operability Award 2000
dari Basell Tecnology atas Keberhasilannya meningkatkan kapasitas
produksi dengan efisiensi tinggi Penghargaan lain yang telah diterima
adalah penghargaan 400 safe reactor years dari sorento pada bulan
oktober 1998 dan PT. Polytama Propindo juga telah Tersertifikati oleh
ISO 9002.

2.2 Tujuan dan Motto Perusahaan


Tujuan PT Polytama Propindo di antaranya untuk menyediakan bijih
plastik untuk pasaran domestic maupun internasional dan membantu
usaha pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran.
Motto PT Polytama Propindo, yaitu
1. Quality, tolak ukurnya adalah prime quality index (PQI) sebesar
98,5%
2. Quality/Operability, yaitu banyaknya hari operasi dalam satu tahun
berdasarkan target 99%
3. Safety, tolak ukurnya adalah Last Time Injury/accident, yaitu
segala sesuatu yang berhubungan dengan kecelakaan manusia
dengan target tanpa kecelakaan
4. Cost, biaya produksi diusahakan seminimum mungkin
5. Kerja sama, yaitu together with Everybody to Achiev More, dengan
tolok ukur tanpa keluhan dari masyarakat perusahaan.

2.3 Sistim Managemen

Sistem Manjemen PT Polytama Propindo yang dipakai adalah Total


Quality Control (TQC) yang bertujuan mengefesienkan seluruh sumber
daya yang ada sehingga harapan dan tujuan perusahaan tercapai.
Manajemen pabrik PT Polytama Propindo terdapat dalam berbagai segi,
diantaranya :
1. Segi sumber Daya Alam dan Utilitas
- Tersedianya areal kosonbg yang cukup luas, yaitu 60 Ha
dengan keadaan alam yang mendukung untuk didirikannya
suatu pabrik seperti tanah yang datar dekat dengan sarana
transportasi.
- Sumber air dapat terpenuhui dengan mudah karena letaknya
tidak terlalau jauh dengan PDAM setempat.
- Dekat dengan laut Jawa sebagai tempat untuk mengalirkan air
buangan, dan
- Letak yang strategis dengan jalan raya.
2. Segi Bahan Baku
Dengan lokasi yang tidak terlalu jauh dengan Pertamina UP-VI
maka PT Polytama Propindo tidak terlalu sulit mendapatkan bahan
baku berupa propilena yang diproduksi oleh Pertamina sehingga
biaya penyediaan bahan baku dapat ditekan serendah-rendahnya.
3. Segi Transportasi dan Pemasaran
- Dekat dengan kantor pusat di Jakarta sehingga komunikasi
dapat berjalan lancar,
- Lokasi pabrik terletak di Jalan Pantura sehingga mempermudah
penyebaran produk ke berbagai daerah, dan
- Lokasi pabrik dekat dengan pelabuhan Cirebon sehingga
mempermudah penyebaran hasil produksi serta proses ekspor
dan impor zat aditif yang tidak terpenuhi di Indonesia.

2.4 Struktur Organisai

Kedudukan tertinggi dalam struktur organisasi PT Polytama Propindo


dipegang oleh empat Dewan Direksi dibawah pengawasan Dewan
Komisaris. Dewan Direksi terdiri dari seorang Presiden Direktur yang
membawahi tiga direktur anggota dewan direksi, yaitu Direktur Operasi,
Direktur Keuangan, dan Direktur Pemasaran. Direktur Operasi
bertanggung jawab atas operasi pabrik dan bertindak sebagai
penghubung antara pabrik dan Presiden Direktur. Setingkat dibawah
Direktur Operasi adalah plant manager yang bertanggung jawab penug
atas semua hal yang terjadi di pabrik dan bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Operasi. Direktur Pemasaran dan Direktur Keuangan
masing-masing memiliki tanggung jawab dalam pemsaran produk dan
pengelolaan keuangan perusahaan. Secara keseluruhan, system
pembagian tugas di PT Polytama Propindo ditetapkan berdasarkan ISO
9002 dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2.
PT. Polytama Propindo terbagi atas 8 departemen dengan rincian
sebagai berikut :
1. Departemen Produksi yang dikepalai oleh seorang Maneger
Produksi dan membawahi tiga bagian, yaitu Bulk, Pellet and Utility
dan Produksi Planing Control. Proses produksi 24 jam sehingga
perlu diadakan shift dipimpin oleh seorang supervisor yang
langsung berada dibawah Manajer Produksi.
2. Departemen Engineering and Maintenance yang dikepalai oleh
seorang Manager Maintenance dan membawahi 5 bagian, yaitu
bagian Perencanaan, Mechanical, Industrial, Workshop dan
Engineering.
3. Departement Technical dikepalai oleh seorang Manajer dan
membawahi 3 bagian yaitu bagian Pengawasan Mutu,
Pengembangan Produk dan Oprator/teknisi.
4. Departemen Purchasing dikepalai oleh seorang meneger
Purchasing dan bertugas membuat anggaran belanja, menagani
semua pembelian dan pembelanjaan kebutuhan pabrik, dan
mengurus bagian penjualan.
5. Departemen Human Resource / General Affair / Security (HR /
GA /SEC) dikepalai oleh seorang Superintendent dan bertugas
mengawasi seluruh kegiatan karyawan, mengerjakan administrasi
personil karyawan perusahaan, membina hubungan baik dengan
pemerintah, dan menyampaikan perhitungan anggaran belanja
setiap tahun. Departemen general affair dikepalai oleh seorang
general affair coordinator dan bertugas mengurus rumah tangga
perusahaan, seperti reseptionis, office boy, dan supir.
6. Departemen Warehouse dikepalai seorang Superintendent yang
bertugas menyediakan setiap kebutuhan sisetiap departemen,
membuat perincian barang yang harus dibeli, dan menyediakan
tempat untuk menyimpan bahan baku yang tidak langsung
dikonsumsi.
7. Department Healht, Safety and Environmental (HSE) dikepalai
oleh seorang Supervisor yang bertugas emnciptakan suasana
aman dan nyaman, mengantisipasi bahaya kebakaran dan
sejenisnya, memberikan pelatihan tentang penanganan
penaggulangan bahaya kebakaran dan menyediakan tempat
evakuasi, membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3), Menyediakan peralatan keamanan yang
diperlukan disetiap tempat, menegur setiap keteledoran pegewai,
serta membuat perincian peralatan keamanan yang harus dibeli.
8. Departemen Finance and Accounting dikepalai oleh seorang
Manager yang bertugas menangani masalah keuangan di pabrik.

2.5 Kepegawaian

1. Klasifikasi Pegawai
Jumlah karyawan PT. Polytama Propindo saat ini sekitar 316
orang dengan 53 orang berkerja dikantor pusat (Jakarta) dan
selebihnya di palnt site (Indramayu).
Berdasarkan tingkat jabatannya, karyawan PT. Polytama
Propindo digolongkan dalam 2 kelompok yaitu
a. karyawan staf
- Golongan VII (General Manager)
- Golongan VI (Manager)
- Golongan V (Superintendent atau Kepala Bagian)
- Golongan IV (Supervisor dan Enginer).
b. karyawan non-staf.
- Golongan III (Foreman),
- Golongna II (operator, teknisi, dan sekretaris), dan
- Golongan I (Helper).

2. Sistem Kerja
Karyawan yang berkerja di PT. Polytama Propindo dapat di
menjadi 2 jenis dengan waktu kerja sebagai berikut :
a. Daily/non-shift
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang
berkerja di bagian administrative serta kontrol. Waktu kerjanya
adalah sebagai berikut :
- Senin – Jumat : 08.00 – 17.00
- Istirahat : 12.00 – 13.00 (Senin – Kamis)
11.30 – 13.00 (Jumat)
b. Shift
Karyawan yang berkerja shift dibagi kedalam 4 kelompok/regu
dengan rincian 3 kelompok/regu berkerja dan 1 kelompok/regu
istirahat setiap harinya. Kelompok yang masing-masing terdiri
dari 40 orang ini berfungsi menjaga kekontinuitasan proses di
pabrik. Waktu kerja shift adalah :
- Pagi : 07.00 – 15.00
Siang : 15.00 – 23.00
Malam : 23.00 – 07.00
- Lembur apabila waktu kerja > 40 jam seminggu
2.6 Bahan Baku

Proses produksi Polipropilena di PT. Polytama Propindo menggunakan


bahan baku utama Propilena cair. Propilrna cair ini disuplay oleh
Pertamina Unit Pengolahan IV Balongan dengan menggunakan pipa.
Propilena cair ini memiliki kadar kemurnian yang tinggi, yaitu sebesar
99,6% s/d 99,9%.
Bahan baku tambahan dalam proses polimerisasi juga dibutuhkan untuk
membantu jalannya reaksi polimerisasi. Bahan-bahan tambahan yang
digunakan PT. Polytama Propindo dalam proses pembuatan Polipropilena
diantaranya, yaitu Katalis, Kokatalis, Donor dan aditif.
Katalis yang digunakan dalam reaksi polimerisasi adalah Ziegler-natta,
yaitu katalis dengan struktur TiCl 4 dengan penyangga berfungsi untuk
menunjang rangka katalis sehingga lebih kuat dan tidak mudah pecah
menjadi polimer yang halus, karena penanganannya akan lebih sulit.
Adanya pengotor dalam katalis mampu menyerang stereospesifitas katalis
yang mengakhibatkan kadar ataktik dalam polimer menjadi naik.
Kokatalis berfungsi mengaktifkan Katalis. Kokatalis yang digunakan dalam
proses polimerisasi adalah Trirtil Alumina(TEAL). Umumnya perbandingan
TEAL dan Propilena yang digunakan adalah 0,2 g TEAL /kg Propilena.
Donor berfungsi sebagai stereoregulator, yaitu untuk mengarahkan
Stereospesifitas Polipropilena agar kadar Polimer Isotaktik yang diperoleh
tinggi. Polimer ataktik dibatasi sekitar 5,5%. Donor yang dipakai oleh PT.
Polytama Propindo adalah CHMMS (siklo-heksimetildimetoksisilena).
Adiktif ditambahkan dalam proses Pelletizing yang digunakan sehingga
dapat meningkatkan mutu dari polipropilena yang dihasilkan.
Polipropilena dari proses Pelletizing berbentuk pellet dengan berbagai
tingkatan sesuai permintaan konsumen. Prosuk polipropilena tersebut
dijual dengan nama MASPLANE dengan lambang seperti yang
diperlihatkan Gambar 1.

Istilah Masplane diambil dari kata MAS berarti Tirtamas dan PLANE yang
berarti Polipropilena Produk yang dihasilkan memiliki mutu yang berbeda
berdasarkan nilai MFI (Melt Flow Index), XS (Xylene Soluble), dan adiktif
yang ditambahkan.
Klasifikasi produk diatur dengan mamberi nama tiap grade denan
MASXXXX. MAS yang memiliki arti sebagai berikut :
M : Homopolimer
A : Tanpa Bahan Isian
S : Kadar Etilena < 0,05%
Dan XXXX yang berarti angka dengan spesifikasi angka pertama
merupakan kode MFI, angka kedua merupakan kode aplikasi produk, dan
angka ketiga adalah kode adiktif dan non-spec, dengan rincian sebagai
berikut :
01 – 89 : Prime Product, artinya MFI dan XS sesuai dengan target.
90 : Near Prime Prodauct, artinya MFI dan XS sesuai target
namun konsentrasi adiktifnya tidak sesuai target.
92 : Wide Spec and Off-Spec, artinya MFI, XS, dan Konsentrasi
adiktifnya tidak sesuai target.
Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Polytama Propindo dapat dilihat
pada lampiran 4.
BAB III
DIESEL ENGINE GENERATOR NIIGATA PK 1501

3.1 Prinsip Kerja Mesin Diesel

Mesin/motor diesel (diesel engine) merupakan salah satu bentuk


motor pembakaran dalam (internal combustion engine) di samping motor
bensin dan turbin gas. Motor diesel disebut dengan motor penyalaan
kompresi (compression ignition engine) karena penyalaan bahan
bakarnya diakibatkan oleh suhu kompresi udara dalam ruang bakar. Dilain
pihak motor bensin disebut motor penyalaan busi (spark ignition engine)
karena penyalaan bahan bakar diakibatkan oleh percikan bunga api
listrik dari busi.
Cara pembakaran dan pengatomisasian (atomizing) bahan bakar
pada motor diesel tidak sama dengan motor bensin. Pada motor bensin
campuran bahan bakar dan udara melelui karburator dimasukkan ke
dalam silinder dan dibakar oleh nyala listrik dari busi. Pada motor diesel
yang diisap oleh torak dan dimasukkan ke dalam ruang bakar hanya
udara, yang selanjutnya udara tersebut dikompresikan sampai mencapai
suhu dan tekanan yang tinggi. Beberapa saat sebelum torak mencapai
titik mati atas (TMA) bahan bakar solar diinjeksikan ke dalam ruang bakar.
Dengan suhu dan tekanan udara dalam silinder yang cukup tinggi
maka partikel-partikel bahan bakar akan menyala dengan sendirinya
sehingga membentuk proses pembakaran. Agar bahan bakar solar dapat
terbakar sendiri, maka diperlukan rasio kompresi 15-22 dan suhu udara
kompresi kira-kira 600ºC.
Meskipun untuk motor diesel tidak diperlukan system pengapian
seperti halnya pada motor bensin, namun dalam motor diesel diperlukan
sistem injeksi bahan bakar yang berupapompa injeksi (injection pump)
dan pengabut (injector) serta perlengkapan bantu lain. Bahan bakar yang
disemprotkan harus mempunyai sifat dapat terbakar sendiri (self ignition).
3.2 Perbedaan Utama Mesin Diesel Dan Mesin Bensin

Motor diesel dan motor bensin mempunyai beberapa perbedaan


utama, bila ditinjau dari beberapa item di bawah ini, yaitu (lihat Tabel 1)

Tabel 1. Perbedaan utama motor diesel dan motor bensin


Item Motor Diesel Motor Bensin
1. Siklus Pembakaran Siklus Sabathe Siklus Otto
2. Rasio kompresi 15-22 6-12
3. Ruang bakar Rumit Sederhana
4. Percampuranbahan Diinjeksikan pada Dicampur dalam
bakar akhir langkah karburator
5. Metode penyalaan Terbakar sendiri Percikan busi
6. Bahan bakar Solar Bensin
7. Getaran suara Besar Kecil
8. Efisiensi panas (%) 30-40 22-30

Motor diesel juga mempunyai keuntungan dibanding motor bensin, yaitu:


a. Pemakaian bahan bakar lebih hemat, karena efisiensi panas lebih
baik, biaya operasi lebih hemat karena solar lebih murah.
b. Daya tahan lebih lama dan gangguan lebih sedikit, karena tidak
menggunakan sistem pengapian
c. Jenis bahan bakar yang digunakan lebih banyak
d. Operasi lebih mudah dan cocok untuk kendaraan besar, karena
variasi momen yang terjadi pada perubahan tingkat kecepatan lebih
kecil.
Secara singkat prinsip kerja motor diesel 4 tak adalah sebagai berikut:
a. Langkah isap, yaitu waktu torak bergerak dari TMA ke TMB. Udara
diisap melalui katup isap sedangkan katup buang tertutup.
b. Langkah kompresi, yaitu ketika torak bergerak dari TMB ke TMA
dengan memampatkan udara yang diisap, karena kedua katup isap
dan katup buang tertutup, sehingga tekanan dan suhu udara dalam
silinder tersebut akan naik.
c. Langkah usaha, ketika katup isap dan katup buang masih tertutup,
partikel bahan bakar yang disemprotkan oleh pengabut bercampur
dengan udara bertekanan dan suhu tinggi, sehingga terjadilah
pembakaran. Pada langkah ini torak mulai bergerak dari TMA ke
TMB karena pembakaran berlangsung bertahap.
d. Langkah buang, ketika torak bergerak terus dari TMA ke TMB
dengan katup isap tertutup dan katup buang terbuka, sehingga gas
bekas pembakaran terdorong keluar.

Gambar 2. Prinsip kerja motor diesel 4 tak

3.3 Proses pembakaran mesin diesel


Proses pembakaran dibagi menjadi 4 periode:
a) Periode 1: Waktu pembakaran tertunda (ignition delay) (A -B) Pada
periode ini disebut fase persiapan pembakaran, karena partikel-
partikel bahan bakar yang diinjeksikan bercampur dengan udara di
dalam silinder agar mudah terbakar.
b) Periode 2: Perambatan api (B-C) Pada periode 2 ini campuran
bahan bakar dan udara tersebut akan terbakar di beberapa tempat.
Nyala api akan merambat dengan kecepatan tinggi sehingga
seolah-olah campuran terbakar sekaligus, sehingga menyebabkan
tekanan dalam silinder naik. Periode ini sering disebut periode ini
sering disebut pembakaran letup.
c) Periode 3: Pembakaran langsung (C-D) Akibat nyala api dalam
silinder, maka bahan bakar yang diinjeksikan langsung terbakar.
Pembakaran langsung ini dapat dikontrol dari jumlah bahan bakar
yang diinjeksikan, sehingga periode ini sering disebut periode
pembakaran dikontrol.
d) Periode 4: Pembakaran lanjut (D-E) Injeksi berakhir di titik D, tetapi
bahan bakar belum terbakar semua. Jadi walaupun injeksi telah
berakhir, pembakaran masih tetap berlangsung. Bila pembakaran
lanjut terlalu lama, temperatur gas buang akan tinggi menyebabkan
efisiensi panas turun.

.
Gambar 3. Proses pembakaran motor diesel

Bentuk ruang bakar mesin diesel


Ruang bakar pada motor diesel lebih rumit disbanding ruang bakar motor
bensin. Bentuk ruang bakar pada motor diesel sangat menentukan
kemampuan mesin, sebab ruang bakar tersebut direncanakan dengan
tujuan agar campuran bahan udara dan bahan bakar menjadi homogen
dan mudah terbakar sekaligus.
Ruang bakar motor diesel digolongkan menjadi 2 tipe, yaitu:
a. Tipe ruang bakar langsung (direct combustion chamber)
b. Tipe ruang bakar tambahan (auxiliary combustion chamber)
Tipe ruang bakar tambahan terdapat dalm 3 macam, yaitu:
1. Ruang bakar kamar muka (precombustion chamber)
2. Ruang bakar pusar (swirl chamber)
3. Ruang bakar air cell (Air cell combustion chamber)

Ruang bakar langsung dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Ruang bakar langsung

a. Ruang Bakar Langsung

Keuntungan ruang bakar langsung adalah: (1) efisiensi panas lebih


tingi, pemakaian bahan bakar lebih hemat karena bentuk ruang bakar
yang sederhana, (2) start dapat mudah dilakukan pada waktu mesin
dingin tanpa menggunakan alat bantu start busi pijar (glow plug), dan
(3) cocok untuk mesinmesin besar karena konstruksi kepala silinder
sederhana.
Kerugian ruang bakar langsung adalah: (1) memerlukan kualitas
bahan bakar yang baik, (2) memerlukan tekanan injeksi yang lebih
tinggi, (3) sering terjadi gangguan nozzle, umur nozzle lebih pendek
karena menggunakan nozzle lubang banyak (multiple hole nozzle), dan
(4) dibandingkan dengan jenis ruang bakar tambahan, turbulensi lebih
lemah, jadi sukar untuk kecepatan tinggi.
3.2. Spesifikasi Diesel Engine Generator NIIGATA PK 1501
 MESIN
Type : 16 V 32 CX
Produksi : Niigata Enginerrring Company, Ltd
Jumlah silinder/ katup : 16 Tipe V / 32 katup
Diameter silinder : 320 mm
Daya maksimum : 360 mm
Putaran : 750 Rpm
Tekanan maksimum : 150 kgf/cm2
Perbandingan kompresi : 14
Kecepatan piston : 9,0 m/s

 GENERATOR
Type : IP – 21S
Out put : 5500 KW
Voltage : 6600 Volt
Current : 601 A
Power factor : 0,8
Frequensi

 TURBOCHARGER
Max. Speed : 25400 Rpm
Max. Temperatur : 650 0C
Gambar Diesel Engine Generator NIIGATA PK 1501

3.3. Komponen-komponen Mesin Diesel


Komponen-komponen mesin Diesel tidak berbeda jauh dengan
komponen mesin bensin. Kumpulan dari komponen-komponen (elemen)
tersebut membentuk satu kesatuan dan saling bekerja sama disebut
dengan engine. Engine tersebut akan bekerja dan menghasilkan tenaga
dari proses pembakaran kemudian mengubahnya menjadi energi gerak
serta mengubah gerak lurus piston menjadi gerak putar. Engine
merupakan bagian utama untuk penggerek dalam rangkaian kendaraan.
Sebagian besar dari kendaraan menggunakan model pembakaran dalam
(Combussion Engine). Pada model tersebut proses pembakaran terjadi
didalam silinder. Pada siklus kerja pembakaran, setelah didapat udara
untuk dimampatkan dalam silinder oleh piston, bahan bakar (solar)
disemprotkan kedalam silinder dengan menggunakan Fuel Injector, maka
terjadilah proses pembakaran dan ekspansi dari proses tersebut
menghasilkan tenaga. Dalam rangkaian mesin terdapat beberapa
komponen yang membentuk satu kesatuan untuk menghasilkan tenaga.
Komponen-komponen tersebut adalah :
Gambar 3.9 Engine
3.3.1. Crankcase dan Cyclinder Sleeve
Crankcase atau bak engkol ditempatkan dibawah bagian blok
silinder. Pada bagian atasnya dibuat sedemikian rupa untuk tempat poros
engkol (crankshaft) yang ditumpu oleh bantalan-bantalan. Crankcase
dibuat dari cast iron dan dibentuk rigid dengan konsentrasi tegangan dan
perubahan bentuk yang sangat kecil. Cyclinder sleeve adalah dinding
silinder atau dinding tempat pembakaran yang mempunyai permukaan
halus.

Gambar 3.10 Crankcase dan cyclinder sleeve

3.3.2. Piston dan Ring Piston


Piston adalah komponen yang berfungsi untuk menerima tekanan
atau ekspansi pembakaran kemudian diteruskan ke crankshaft melalui
connecting rod. Komponen yang menghubungkan antara piston dengan
connecting rod disebut piston pin. Untuk mencegah agar tidak terjadi
kebocoran antara piston dengan dinding silinder dan masuknya minyak
pelumas keruang bakar, maka pada bagian atas piston dipasang tiga
buah ring piston yaitu dua ring untuk kompresi dan satu ring untuk
pelumasan. Piston harus mempunyai sifat tahan terhadap tekanan tinggi
dan dapat bekerja dalam kecepatan tinggi.
Pada mesin Colt Diesel ini, piston dibuat dari bahan alluminium
alloys casting yang mempunyai sisi atau clereance antara piston dengan
cyclinder sleeve. Piston pin yang digunakan adalah full floating, dimana
tidak bebas bergerak terhadap piston pin, tetapi bebas bergerak terhadap
conecting rod.
Piston ring berfungsi sebagai seal perapat untuk mencegah
terjadinya kebocoran antara piston dengan dinding silinder dan mencegah
masuknya minyak pelumas kedalam ruang bakar serta memindahkan
sebagian besar panas piston ke dinding silinder.
Piston ring terbuat dari special cast iron dan diberi cut joint untuk
memudahkan pemasangan kedalam alur yang terdapat pada piston.
Untuk mesin Colt Diesel ini, permukaan setiap ring yang bergesekan
adalah hard chrome plated, kecuali untuk yang kedua. Pada piston
terdapat tiga ring yang terpasang, yaitu dua compression ring dan satu oil
ring. Compression ring berfungsi untuk mencegah kebocoran gas selama
langkah kompresi dan langkah kerja, sedangkan oil ring berfungsi untuk
mengikis kelebihan minyak pelumas dari dinding silinder dan
mencegahnya masuk kedalam ruang bakar.
Gambar 3.11 Piston dan ring piston

Keterangan gambar 3.11 :


1. Piston
2. Oil Ring
3. 2 nd Compression Ring
4. 1 st Compression Ring

3.3.3. Connecting Rod dan Connecting Rod Bearing


Connecting rod adalah bagian yang menghubungkan antara piston
dengan crankshaft. Connecting rod ini secara berulang-ulang bekerja
dengan penuh kekuatan menerima beban. Oleh karena itu connecting rod
dibuat dari bahan baja spesial.
Connecting rod bearing terdiri dari dua jenis yaitu jenis bearing
model sisipan (insert bearing) dan jenis bearing model tuangan. Pada
umumnya bearing model sisipan banyak digunakan karena dapat
dipasang dengan tepat dan dapat diganti apabila rusak.
Gambar 3.12 Connecting rod dan connecting rod bearing

Keterangan gambar 3.12 :


1. Connecting Rod Bushing 5. Upper Connecting Rod
Bearing
2. Connecting Rod 6. Lower Connecting Rod
Bearing
3. Connecting Rod Cap A. Tanda Untuk
Meluruskan
4. Connecting Rod Bolt B. Mass Mark

3.3.4. Crankshaft
Crankshaft mempunyai tugas penting mengubah gerak lurus
menjadi gerak putar. Pada Colt Diesel ini, crankshaft yang digunakan
adalah highly rigid die forging integral dengan balance weight. Balance
weight dipasang untuk menjamin keseimbangan perputarannya. Pada
ujung depan crankshaft, terdapat crankshaft pulley dan crankshaft gear
yang diikat dengan baut. Crankshaft pulley memutar alternator dan water
pump melalui V-Belt.
Pada mesin Colt Diesel ini, bahan main bearing terbuat dari bahan
paduan khusus kelmet, yaitu bahan yang terbuat dari steel backing
dengan campuran tembaga dan timah sebagai lapisannya. Lapisan ini
lebih keras dari logam putih dan lebih tahan terhadap panas. Upper main
bearing mempunyai oil groove dan lubang oil yang segaris dengan lubang
oil pada crankshaft.

Gambar 3.13 Crankshaft

3.3.5. Flywheel
Flywheel merupakan piringan yang terbuat dari cast iron dan dibaut
pada ujung crankshaft. Crankshaft hanya mendapatkan tenaga putaran
dari langkah kerja saja. Agar crankshaft dapat bekerja pada langkah
lainnya, crankshaft harus dapat menyimpan daya putaran yang
diperolehnya. Bagian yang menyimpan tenaga putaran ini adalah flywheel.
Pada sekeliling flywheel dipasang ring gear yang berhubungan dengan
starter pinion.
Gambar 3.14 Flywheel

3.3.6. Mekanisme Katup


Bagian-bagian yang menggerakkan membuka dan menutup katup
pada waktu yang teratur disebut mekanisme katup. Mekanisme katup
dibagi dalam beberapa susunan katup yaitu jenis katup sisi (side valve)
dan jenis katup kepala (overhead valve). Pada mesin Colt Diesel ini katup
yang digunakan adalah jenis overhead valve.
Bagian-bagian yang terdapat dalam mekanisme katup antara lain
adalah sebagai berikut :
o Kepala Katup
Merupakan bagian katup yang mempunyai bentuk kerucut
450 atau 300. Bila katup tertutup, katup akan menempel dengan
rapat pada kedudukan katup. Kepala katup dibuat dalam berbagai
bentuk untuk mengurangi tahanan hisap dan menyempurnakan
pendinginan.
o Batang Katup
Batang katup dibuat untuk bergerak didalam penghantar
batang katup, karena itulah katup harus dapat bergerak dengan
baik. Pada bagian bawah batang katup terdapat alur untuk tempat
penahanan pegas.

o Pegas Katup
Pegas katup adalah pegas spiral yang bekerja menutupkan
katup. Kebanyakan mesin dilengkapi dengan satu pegas katup
pada setiap katup, tetapi ada juga yang menggunakan dua buah
pegas yang mempunyai tegangan yang berbeda. Apabila tegangan
pegas lemah, kemungkinan gas akan keluar dari katup dan tenaga
mesin menjadi berkurang.
o Push Rod
Push rod merupakan bagian batang kecil yang
menghubungkan rocker arm dan valve lifter, yang berfungsi
memindahkan gerakan lifter ke ujung rocker arm.
o Rocker Arm
Rocker arm merupakan bagian yang dipasangkan diatas
kepala silinder dan didukung pada bagian tengahnya oleh poros
rocker arm. Bila push rod mengangkat keatas (menekan) salah
satu rocker arm, maka akan menekan ujung batang katup dan
menyebabkan katup terbuka.
Gambar 3.15 Mekanisme katup
BAB IV
SISTEM PELUMASAN

4.1. Pelumasan pada Mesin Colt Diesel


Dalam kontruksi mesin banyak sekali terdapat bagian komponen
yang bergerak, komponen tersebut seperti piston, coneccting rod, crank
shaft, cam shaft, katup, dan masih banyak komponen-komponen lain.
Pelumasan dimaksudkan untuk mengurangi gesekan langsung antara dua
bagian (komponen) yang berhubungan.
Pada mesin Colt Diesel ini, minyak pelumas dipompakan oleh oil
pump. Tipe oil pump yang digunakan adalah tipe gear. Selain sebagai
bahan untuk pelumasan, minyak pelumas mempunyai fungsi-fungsi lain
yaitu :
o Mengurangi panas dengan cara mengambil panas dari komponen-
komponen mesin yang dilaluinya dan mengusahakan gesekan
sekecil mungkin.
o Mengeluarkan (mengambil) kotoran-kotoran yang terdapat pada
komponen-komponen mesin yang dilaluinya sehingga dapat
mencegah proses korosi.

4.2. Komponen-komponen utama Sistem Pelumasan


4.2.1. Oil Pump
Oil pump menghisap oli dari crankcase dan menyalurkan keseluruh
komponen mesin. Oil filter dipasangkan pada lubang masuk pompa oli
(oil pump inlet) untuk menyaring kotoran-kotoran. Pada Colt Diesel untuk
engine 4D31 dan 4D34 oil pump digerakkan oleh camshaft skew gear.
Sedangkan untuk engine 4D33 oil pump digerakkan oleh camshaft gear.
Oil pump yang digunakan adalah model roda gigi. Pada model ini,
terdapat dua buah roda gigi yang berkaitan. Bila salah satu roda gigi
berputar, maka roda gigi lain akan ikut berputar berlawanan arah. Oleh
karena itu, oli yang terdapat diantara celah-celah dua buah roda gigi
didesak dari lubang masuk kelubang buang.
Oil pump jenis ini sangat sederhana tetapi dapat bekerja dengan
baik. Oil pump digerakkan oleh putaran crankshaft melalui crankshaft gear
yang putarannya berlawanan arah dengan putaran oil pump gear. Apabila
tekanan oli meningkat menjadi lebih tinggi dari tekanan standar, oli akan
dikembalikan ke oil pump oleh kerja relief valve. Hal ini dilakukan untuk
mencegah kemacetan pada sistem pelumasan oleh karena tekanan yang
berlebihan. Relief valve dipasang pada oil pump.
Gambar 4.1 Oil pump untuk engine 4D33

Gambar 4.2 Oil pump untuk engine 4D33

4.2.2. Oil Cooler


Oil cooler adalah alat yang digunakan untuk merubah panas antara
coolant dan oli yang bertekanan. Oil cooler mempunyai sebuah bypass
valve.

Gambar 4.3 Oil cooler untuk engine 4D31 dan 4D34

Gambar 4.4 Oil cooler untuk engine 4D33


Bypass valve akan bekerja apabila kekentalan oli tinggi atau saat
oil cooler element tersumbat. Hal tersebut akan menyebabkan tahanan
aliran menjadi tinggi, sehingga bypass valve akan terbuka agar oli kembali
secara langsung ke oil filter element tanpa melalui oil cooler.

Gambar 4.5 Bypass valve


Regulator valve akan bekerja bila tekanan oli pada main oil gallery
menjadi lebih tinggi dari nilai standar. Regulator valve akan membuka
agar oli kembali ke oil pan. Dengan demikian tekanan oli akan kembali
standar.
Gambar 4.6 Regulator valve

4.2.3. Oil Filter


Dalam jangka waktu tertentu, oli akan kotor. Hal ini di sebabkan
adanya partikel-partikel logam, kotoran dari udara, karbon serta bahan-
bahan lain yang masuk ke dalam oli. Bagian-bagian berat akan
mengendap, sedangkan bagian-bagian yang ringan akan ikut terbawa
melumasi mesin yang akan memperbesar keausan dan kemungkinan
panas yang berlebihan (over heating)
Pada oil pump cover terdapat sebuah relief valve yang berfungsi
mengembalikan oli ke oil pan apabila tekanan melebihi nilai standar. Hal
ini di lakukan untuk menghindari overload pada sistem pelumasan.
Gambar 4.7 Oil filter

4.3. Beberapa Pelumasan pada Komponen-komponen Mesin


Komponen-komponen mesin yang saling berhubungan perlu
dilumasi untuk memperkecil keausan serta menghindari korosi, sehingga
umur pemakaian mesin akan lebih panjang dan menjadikan kinerja mesin
lebih baik lagi.
4.3.1. Pelumasan pada Conecting Rod, Piston dan Main Bearing
Pada pelumasan ini, terdapat lubang oli yang menghubungkan
main oil gallery ke setiap bearing. Oli mengalir masuk melalui lubang oli
yang terdapat pada crankshaft untuk melumasi connecting rod bearing
kemudian masuk melalui lubang yang terdapat pada connecting rod untuk
melumasi connecting rod small end bushing. Oli disemprotkan dari oil jet
yang terdapat pada connecting rod small end untuk melumasi piston.
Gambar 4.8 Pelumasan pada conecting rod dan main bearing

Gambar 4.9 Pelumasan pada piston

4.3.2. Pelumasan pada Camshaft dan Mekanisme katup


Camshaft bushing dilumasi oleh oli yang mengalir melalui saluran
main oil gallery ke setiap bushing. Pada bagian ujung depan camshaft
journal terdapat lubang oli yang menyalurkan oli untuk melumasi camshaft
gear dan mekanisme katup. Oli masuk ke rocker shaft braket bagian
depan, kemudian masuk ke rocker shaft dan melumasi setiap rocker
bushing. Pada saat yang sama, oli memancar dari lubang yang terdapat
pada bagian atas rocker arm untuk melumasi permukaan atas dimana
terdapat valve cam dan valve stem. Oli masuk ke lubang push rod pada
cyclinder head dan crankshaft untuk melumasi cam sebelum kembali ke
oil pan.

Gambar 4.10 Pelumasan pada mekanisme katup


Gambar 4.11 Pelumasan camshaft

4.3.3. Pelumasan Timming Gear


Oli yang melewati main oil gallery mengalir melalui bagian dalam
camshaft dan idler shaft, untuk melumasi setiap gear selama berputar.
Pada bagian dalam timming gear case terdapat oil jet yang secara
otomatis memberikan tekanan pelumasan secara konstan. Pada idler
gear, shaft dilengkapi oil jet untuk pelumasan auto timmer.
Oil jet dipasang pada bagian bawah komponen main oil gallery
pada setiap silinder dan mendinginkan piston dengan menyemprotkan oli
kearah bagian dalam piston. Oil jet dipasang dengan check valve yang
membuka dan menutup berdasarkan tekanan yang ditentukan. Check
valve menutup pada putaran rendah, hal ini dilakukan untuk mencegah
meningkatnya tekanan volume oli pada komponen sistem pelumasan.
Gambar 4.12 Pelumasan pada timming gear

BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan pada engine diesel, maka dapat
diambil kesimpulan, antara lain sebagai berikut :
a. Proses Pembakaran
Pada engine diesel, proses pembakaran yang terjadi adalah
dengan proses kompresi. Oleh karena itu motor bakar diesel sering
juga disebut motor penyalaan kompresi (Compression Ignition
Engine).
b. Prinsip Kerja Engine Diesel
Untuk menghasilkan kerja dibutuhkan 4 langkah piston
(langkah isap, langkah kompresi, langkah kerja, langkah buang)
atau 2 kali putaran crankshaft.
c. Gangguan Suara
Sebab utama mengapa engine diesel mengeluarkan suara
lebih keras dari engine bensin karena engine diesel bekerja dengan
tekanan pembakaran lebih tinggi dan laju kenaikan pembakarannya
lebih cepat.
d. Sistem Pelumasan
Pelumasan memegang peranan yang sangat penting untuk
memperpanjang umur pemakaian dan meningkatkan kinerja dari
engine. Selain itu, pelumasan juga dimaksudkan untuk mengurangi
gesekan langsung antara komponen-komponen yang
bersinggungan langsung, serta mengurangi panas dan
mengeluarkan (mengambil) kotoran-kotoran yang terdapat pada
komponen-komponen mesin yang dilaluinya.
DAFTAR PUSTAKA

Mitsubishi Motor, 2003, Training Manual , Sole Distribution of Mitsubishi


Motors, Jakarta.

Mitsubishi Motor, 2007, Part Sales Training I , Sole Distribution of


Mitsubishi Motors, Jakarta.

Panjaitan M Subaja, 2004, Engine Colt Diesel FE 3 dan 4 Series,


Yogyakarta.

Toyota Astra Motor, 1998, Service Division, PT. Toyota Astra Motor,
Jakarta.

LAMPIRAN

SURAT KERJA PRAKTEK


DARI KAMPUS
SURAT TANGGAPAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DARI PERUSAHAN TEMPAT KERJA PRAKTEK YANG DITUJU
SURAT TUGAS
DARI KAMPUS
DAFTAR NILAI KERJA PRAKTEK MAHASISWA
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
JURUSAN TEKNIK MESIN
JENJANG PROGRAM STRATA 1

Nama Mahasiswa : Panji Prasetya


No. Mahasiswa : 210003001
Bidang/Materi : Teknik Mesin
Lokasi : PT. Polytama Propindo
Jl. Raya Juntinyuat Km. 13 Indramayu
Baik
Baik Cukup Kurang
No. Komponen yang dinilai Sekali
(B) (C) (D)
(A)
1. Disiplin
2. Kerjasama
3. Inisiatif
4. Kerajinan
5. Tanggung Jawab
6. Sikap
7. Prestasi
Nilai Rata-rata : ( )

Indramayu, Mei
2009
Pembimbing Lapangan/Perusahaan

( Subardi, Ama.
Pd. )

You might also like