Professional Documents
Culture Documents
Chapter 1
1. B-747-400 3 405
2. A-330-300 6 293
3. B-737-400 26 124
4. B-737-300 17 104
5. B-737-500 5 92
Total 57
Sejarah singkat
Garuda Indonesia berawal dari tahun 1940-an, di mana Indonesia masih berperang
melawan Belanda. Pada saat ini, Garuda terbang jalur spesial dengan pesawat DC-3. 26
Januari 1949 dianggap sebagai hari jadi maskapai penerbangan ini. Pada saat itu nama
maskapai ini adalah Garuda Indonesian Airways. Pesawat pertama mereka bernama
Seulawah atau Gunung Emas, dana untuk membeli pesawat ini didapatkandari sumbangan
masyarakat Aceh, pesawat tersebut dibeli seharga 120,000 dolar malaya yang sama dengan
20 kg emas. Maskapai ini tetap mendukung Indonesia sampai revolusi terhadap Belanda
berakhir. Pemerintah Burma banyak menolong maskapai ini pada masa awal maskapai ini.
Page 1 of 15
Oleh karena itu, pada saat maskapai ini diresmikan sebagai perusahaan pada 31 Maret 1950,
Garuda menyumbangkan Pemerintah Burma sebuah pesawat DC-3.
Pada 1953, maskapai ini memiliki 46 pesawat, tetapi pada 1955 pesawat Catalina
mereka harus pensiun. Tahun 1956 mereka membuat jalur penerbangan pertama ke Mekkah.
Tahun 1960-an adalah saat kemajuan pesat maskapai ini. Tahun 1965 Garuda mendapat dua
pesawat baru yaitu pesawat jet Convair 990 dan pesawat turboprop Lockheed L-118 Electra.
Pada tahun 1961 dibuka jalur menuju Bandara Internasional Kai Tak di Hong Kong dan
tahun 1965 tibalah era jet, dengan DC-8 mereka membuat jalur penerbangan ke Bandara
Schiphol di Haarlemmeer, Belanda, Eropa.
Tahun 1970-an Garuda mengambil perangkat DC-9 dan juga Pesawat Jet kecil
Fokker F28 saat itu Garuda memiliki 36 pesawat F28 dan merupakan operator pesawat
terbesar di dunia untuk jenis pesawat tersebut, sementara pada 1980-an mengadopsi
perangkatdari Airbus, seperti A300. Dan juga Boeing 737, juga McDonnell Douglas MD-11.
Dalam tahun 1990-an, Garuda mengalami beberapa musibah, dan maskapai ini
mengalami periode ekonomi sulit. Tetapi, dalam tahun 2000-an ini maskapai ini telah dapat
mengatasi masalah-masalah di atas dan dalam keadaan ekonomiyang bagus. Salah satu
lelucon mengenai maskapai penerbangan ini adalah bahwa Garuda merupakan akronim.
Akronim ini adalah kepanjangan dari "Good And Reliable Under Dutch Administration"
(baik dan dapat diandalkan di bawah administrasi Belanda).
Dewan Komisaris :
Page 2 of 15
Dewan Direksi :
• Certificate of ISO 9001:2000 from TUV – Germany Flight simulator of F-28, A-330, DC-
9, DC-10, B 747-200, MD-11, B 737 300/400
• Static and motion mock-up of narrow and wide body aircraft (include escape sliding and
swimming poll for emergency-procedure practice)
• Maintenance simulator
Page 3 of 15
Merupakan penyedia jasa layanan kesehatan yang telah berpengalaman selama 50
tahun dalam bidang layanan kesehatan, dengan mengutamakan profesionalisme dan kepuasan
pelanggan. Tadinya Garuda Medical Centre merupakan salah satu divisi dari Garuda
Indonesia yang bernama Pusat Kesehatan dan Layanan Medis. Pada tahun 1998, bentuk ini
diubah menjadi business unit tersendiri yang berada dibawah satu direktorat yaitu Direktorat
SBU, sehingga sebutan dinas pelayanan kini berubah menjadi SBU Garuda Sentra Medika.
Menyediakan dua macam layanan kesehatan yaitu GSM Healthcare (Program layanan
Kesehatan) seperti layanan dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, laboratorium dan
UGD. Layananyang lain adalah GSM Medicare (Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan).
Perolehan sertifikat ISO 9001:2000 adalah bukti dari komitmen GSM terhadap mutu
pelayanan.
PT Aerowisata
PT. Aerowisata merupakan perusahaan hospitality and tourism yang pada awalnya
didirikan karena pariwisata Indonesia yang sedang berkembang dengan pesat. Dalam waktu
singkat PT. Aerowisata telah menjadi pionir dalam usaha sejenis yang ada di Indonesia.
Selain berfungsi sebagai pendukung operasi Garuda, PT Aerowisata juga memiliki business
unit seperti hotel (Sanur Beach Hotel, Hotel Preanger,dll.), jasa travel (Satriavi), catering,
transportasi darat dan masih banyak lagi.
Citilink
Mulai beroperasi sejak tahun 2001. Merupakan low-cost airline untuk masyarakat
menengah yang ingin membutuhkan jasa penerbangan dengan harga terjangkau. Saat ini
daerah tujuan hanya meliputi Jakarta, Surabaya, Bali, Yogyakarta, Balikpapan dan Tarakan.
Page 4 of 15
Merupakan perusahaan berbasis Computerized Reservations System yang
berhubungan dengan pemesanan tiket yang membantu travel biro dalam melakukan
operasinya. Karena itulah PtT. Garuda Indonesia memutuskan untuk bergabung dengan
Abacus Internanational pada tahun 1993 dan namanya berubah menjadi Abacus Indonesia.
Pada tanggal 1 Maret 1995 PT. AbacusDistribution System Indonesia resmi berdiri sendiri di
bawah Garuda Indonesia yang bermarkas Jl. Jendral Sudirman, Kav. 3-4 Jakarta.
(Ground Handling)
CARGO
Page 5 of 15
4. Jaringan komunikasi
Perangkat yang meneruskan informasi antara detector dan assesor dan assesor dengan
effector. Dalam suatu organisasi, komunikasi antar departemen sangat penting untuk
menjamin bahwa setiap informasi telah disampaikan dengan benar. Di zaman teknologi
informasi sakarang ini, informasi sangat vital bagi perusahaan. Tanpa informasi perusahaan
akan kalaah bersaingdari kompetitornya. Oleh karena itu peran Chief Information Officer
dibutuhkan untuk mendesain jaringan/sistem komunikasi dan informasiyang dapat diandalkan
untuk membantu perusahaan dalam mencapai goalnya.
Chapter 2
Understanding Strategies
GOALS
Pada umumnya goal/tujuan perusahaan dirumuskan oleh CEO dengan nasehat dari
anggota senior manajemen lainnya dan selanjutnya disahkan oleh board of director. Seperti
yang tercantum dalam website resminya, tujuan utama Garuda Indonesia adalah kepuasan
pelanggan (customer satisfaction). Dalam jangka waktu dua tahun, Garuda telah
menghidupkan kembali kebudayaan perusahaan, yaitu higher Seat Load Factor, improve On
Time Performance, menambah penghasilan dan profitabilitas dan mengembangkan kepuasan
pelanggan. Hal ini terbukti dari lampiran yang dicantumkan pada makalah ini.
Anak perusahaan Garuda juga menerapkan tujuan yang sejalan dengan perusahaan induknya,
yaitu kepuasan pelanggan.
Visi
‘Perusahaan Penerbangan Pilihan Utama di Indonesia dan Berdaya Saing di Internasional’
Misi
Page 6 of 15
profesional dan didukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi
tinggi.
b. Menghasilkan keuntungan dengan jaringan domestik yang kuat untuk terus
meningkatkan pangsa pasar domestik dan internasional bagi usahawan, perorangan,
wisatawan dan kargo termasuk penerbangan borongan.
c. Memiliki bisnis unit yang mendukung produk inti untuk meningkatkan keuntungan
serta menghasilkan pendapatan tambahan dari usaha unit pendukung tersebut.
SRATEGIES
Perusahaan penerbangan dalam negeri, seperti Lion Air, Sempati Air dan
Perusahaan penerbangan luar negeri, antara lain Malaysian Airline, Singapore Airline, EVA
Air,dll Pelanggan yang mementingkan jasa pelayanan penerbangan dengan harga terjangkau.
Garuda mempunyai anak perusahaan yang mendukung operasinya seperti PT. GMF, PT.
GATE (pelatihan pilot), PT Aerowisata (katering penerbangan), PT Abacus (pemesanan tiket,
dll). Selain itu garuda juga mengadakan e-auction untuk procurement agar pemeilihan
supplier lebih adil dan menguntungkan.
Garuda tidak menggunakan pesawat dengan tipe terbaru. Menguasai 50% pasar
penerbangan domestik Untuk penerbangan domestik, Garuda telah menjangkau hampir
seluruh kota besar di Indonesia. Sedangkan untuk penerbangan internasional belum terlalu
luas. Penerbangan yang aman, pelayanan penumpang yang baik, fasilitas pesawat yang cukup
memadai.
Page 7 of 15
Analisis SWOT
Strength :
- On time performance
- Service yang cepat dan memuaskan
- Dibandingkan dengan perusahaan penerbanan domestik lainnya, keamanan
penerbangan Garuda paling terjamin
- Memiliki business unit yang mendukung aktivitas perusahaannya
- Memiliki SDM yang qualified (kompeten)
Weakness :
- Biaya operational yang tinggi menyebabkan harga tiket pesawat cukup tinggi
diantara penerbangan domestik lainnya
- Tingginya tingkat KKN di dalam perusahaan yang dapat merugikan perusahaan
- Garuda mempunyai utang yang sangat banyak
Oportunity :
- pasar penerbangan internasional yang masih sangat luas
- meningkatnya kebutuhan masyarakat atas alat transportasi yang lebih cepat
Threat :
- Kompetitor yang semakin banyak dengan harga tiket yang kompetitif
- Kondisi sosial politik yang tidak menentu (misal : ancaman bom)
- Penurunan nilai mata uang rupiah terhadap dolar AS
- Kenaikan BBM
Berdasarkan analisis lingkungan diatas, strategi yang diterapkan Garuda agar dapat
bertahan untuk menghadapi kompetitornya adalah meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (dengan training and development pegawai), menerapkan Good Corporate
Governance , meningkatkan sinergi antar unit-unit usaha yang tercangkup dalam ‘Garuda
Group’, dan menerapkan aliansi strategis (misalnya dengan join service passanger dengan
perusahaan penerbangan lain).
Page 8 of 15
Berbicara mengenai di dalam bisnis apa perusahaan akan berpartisipasi dan
pembagian sumber daya ke masing-masing bisnis unit. Berdasarkan corporate level
strateginya, maka Garuda Indonesia diklasifikasikan ke dalam perusahaan related diversified
firm yaitu perusahaan yang beroperasi di bidang industri yang mirip dan mereka berhubungan
satu sama lain melalui operating synergies. Operating synergies ini dapat berupa :
- kemampuan untuk membagi sumber daya
- kemampuan untuk membagi core competency (sesuatu yang membuat suatu
perusahaan sukses dan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi customer).
Ini dapat dilihat dari Garuda Indonesia dan bisnis unitnya, yaitu:
- Citilink, perusahaan penerbangan dengan harga terjangkau dan melayani
penerbangan domestik. Sebagai anak perusahaan Garuda, Citilink berbagi sumber
daya dengan Garuda misalnya divisi marketing, maintenance, dan procurementnya
sama dengan Garuda.
- PT. Garuda Maintenance Facilities Aero Asia, perusahaan ini bergerak di bidang
pemeliharaan pesawat terbang. Tidak hanya melayani Garuda saja tapi juga
maskapi penerbangan lain baik nasional maupun internasional.
- PT. Aerowisata International, menyediakan jasa travel, hotel, transportasi, dan
jasa katering penerbangan.
- PT. Abacus Distribution System, merupakan perusahaan yang melayani jasa
pemesanan tiket melalui komputer.
- PT. Gapura Angkasa, ground handling.
- PT. Garuda Medical Centre (GMC), merupakan jasa pelayanan di bidang
kesehatan. Sebelum menjadi bisnis unit tersendiri, GMC adalah divisi kesehatan
Garuda Indonesia dan hanya melayani awak dan karyawan.
- Garuda Aviation and Training Education (GATE), merupakan lembaga
pendidikan dan pelatihan penerbangan. Selain sebagian besar pilot Garuda
mendapatkan lisensi kelayakan terbangnya dari lembaga ini, beberapa maskapai
penerbangan nasional maupun internasional juga mengirimkan sumber daya
menusianya untuk menjalani pelatihan disini.
- CARGO bergerak di bidang jasa angkutan/barang.
Karakteristik lain dari related diversified firm adalah mereka mempunyai core
competencies yang menguntungkan business unitnya. Core competencies yang
dimiliki Garuda Group adalah dibdang aviasi. Karena mereka tumbuh
Page 9 of 15
berkembang melalui R & D, Garuda terus melakukan inovasi untuk meningkatkan
atau memperbaiki kualitas pelayanannya.
Fokus dari strategi yang diterapkan pada level bisnis unit ini adalah bagaimana
menciptakan dan menjaga keunggulan kompetitif di setiap industri yang dimasukinya. Ciri
bisnis unit adalah dapat mengambil keputusan dan memiliki strateginya sendiri-sendiri tapi
tujuan utamanya tetap sama dengan perusahaan induknya.
Usaha utama Garuda adalah jasa penerbangan, dan business unitnya pun sejalan
dengan kegiatan utama perusahaan. Jadi bisa dibilang Garuda menggunakan pola Aviation
Business Model untuk mengembangkan usahanya.
Berikut ini adalah Bussiness Unit Level Strategy yang diterapkan oleh BU maupun anak
perusahaan Garuda.
Citilink
Pada tahun 2001, Garuda mendirikan Citilink yang hanya melayani penerbangan
domestik. Strategi untuk business unit bergantung pada misi dan keunggulan kompetitifnya.
Berdasarkan Boston Consulting Group’s two-by-two-growth-share matrix Citilink, berada di
dalam tahap “Question mark” jadi misi yang paling sesuai adalah ‘built’. Built artinya tujuan
dari misi ini adalah meningkatkan market share. Untuk menentukan strategi yang sesuai,
dapat menggunakan analisis industri Porter’s Five Force Model. Berikut analisisnya :
Page 10 of 15
3. The bargaining power of supplier. Salah satu keunggulan yang dimiliki Citilink
adalah suplier karena hampir semua kebutuhan Citilink disuplai oleh perusahaan
induknya, Garuda.
4. Threat from substitutes. Dengan banyaknya penerbangan sejenis di Indonesia
ancaman beralihnya pelanggan sangat tinggi.
5. Threat of new entry. Dengan banyaknya perusahaan penerbangan yang menjual
pesawat lamanya dengan harga murah, diperkirakan akan banyak perusahaan
baruyang bergerak di bidang ini.
Dari analisa diatas sebaiknya competitive advantage yang dipilih adalah low cost.
Citilink telah mempraktekan strategi tersebut. Harga tiket yang cukup murah dibandingkan
perusahaan penerbangan domestik lainnya yaitu sekitar 30% lebih murah dibanding Garuda
Indonesia, sasarannya jelas adalah penumpang kelas menengah yang membutuhkan
transportasi yang cepat dan nyaman dengan pelayanan yang memuaskan tentunya.
PT. Aerowisata International
PT. Aerowisata merupakan hospitality industry. Visinya adalah “Customer Comes
First” dengan fokus utama memuaskan pelanggannya. Saat ini berada di dalam tahapan ‘star’
karena perkembangannya yang sangat pesat. Jadi misinya adalah terus mempertahankan
keunggulannya. Sebelumnya, Aerowisata merupakan bagian kecil dari Garuda hingga
akhirnya berkembang, mandiri dan bahkan kini memiliki business unit sendiri, yaitu :
- PT. Mirtasari Hotel, PT. Bina Inti Dinamika, Sanur Beach Hotel dll. yang
bergerak di bidang perhotelan
- PT. Citra Sarana Service, jasa boga
- PT. Satriavi, bergerak dalam bidang biro perjalanan
- PT. Aero Jasa Perkasa, keagenan transportasi udara
- PT. Mandira Era Jasa Wahana, transportasi darat
- Garuda Orient Holidays Pty Limited, wisata
Dilihat dari bussiness unitnya, corporate level strategy yang diterapkan Aerowisata
sama dengan Garuda yaitu related diversified firm. Sedangkan business unit level strategy
yang diterapkan adalah diferentiation. Gunakan Porter’s Five Force Model untuk menentukan
business level strategy:
1. The intensity of rivalry among existing competitors. Faktor yang mempengaruhi
persaingan adalah :
- Pertumbuhan industri : saat ini pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia
sedang mengalami kelesuan
Page 11 of 15
- Jumlah kompetitor : belum terlalu banyak
2. The bargaining power of customers. Contoh yang mempengaruhi kekuatan pembeli
adalah jumlah pembeli; cukup banyak turis yang membutuhkan jasa pelayanan wisata
yang lengkap dan Aerowisata mampu menyediakan semuanya karena didukung oleh
BU dan perusahaan induknya.
3. The bargaining power of supplier. Salah satu suplai Aerowisata adalah SDM. Untuk
pelatihan pegawai bisa memanfaatkan BU Garuda yaitu GATE.
4. Threat from substitutes. Karena belum banyak jasa seperti ini jadi ancamannya belum
terlau besar.
5. Threat of new entry. Luasnya industri ini memungkinkan banyaknya perusahaan baru
yang tertarik untuk masuk ke bidang wisata.
Page 12 of 15
1. The intensity of rivalry among existing competitors. Faktor yang mempengaruhi
persaingan GSM adalah jumlah kompetitor yang cukup banyak terutama di
Jakarta.
2. The bargaining power of customers. GSM memiliki customer tetap yaitu seluruh
karyawan PT Garuda Indonesia beserta seluruh anak perusahaan dan bisnis
unitnya. Walaupun begitu karena banyaknya usaha sejenis customer jadi
mempunyai banyak pilihan.
3. The bargaining power of supplier.
4. Threat from substitutes. Ancaman cukup tinggi
5. Threat of new entry. Jasa pelayanan kesehatan selalu dibutuhkan, jadi ancaman
dari pendatang baru selalu ada.
Dari analisa diatas, strategi yang paling tepat bagi GSM adalah low cost agar dapat
bersaing dengan kompetitornya.
Page 13 of 15
5. Threat of new entry. Karena perusahaan maintenance lokal sangat sedikit, masuknya
perusahaaan baru ke bidang ini sangat besar.
Dari analisis didapat bahwa persaingan dalam bidang ini cukup ketat, untuk
mempertahankan keunggulannya GMF menerapkan strategi low cost. Strategi ini telah
diterapkan oleh GMF dan tampaknya cukup berhasil.
Page 14 of 15
- Human Resource Management, rekrutmen pegawai, pemberian kerja, training &
development dan kompensasi. Pelatihan pilot, pegawai dilakukan oleh business
unit Garuda, GATE.
- Firm Infrastructure, terdiri dari struktur organisasi, sistem pengontrolan,
kebudayaan perusahaan.Bahasan tentang hal ini ada di chapter 1 dan 3.
Profit margin yang didapat oleh perusahaan tergantung pada efektivitas dalam
melakukan aktivitas-aktivitas diatas dengan efisien.
Tidak semua aktivitas-aktivitas dalam value chain harus dilakukan sendiri oleh
perusahaan, melainkan dapat juga dilakukan oleh business unitnya dan sebaliknya
(operation synergy). Tindakan seperti ini dapat mengurangi biaya operasional.
Tapi yang terjadi sinergi antar business unit ini akan menambah biaya hubungan
antar departemen.
Chapter 3
Behavior in Organizations
Goal Congruence
Goal Congruence adalah tujuan suatu organisasi, yang harus dicapai oleh semua
bagian dari organisasi, yang ditetapkan oleh top managemen. Dua pertanyaan penting untuk
mengevaluasi management control practice:
1. Aksi apa saja yang dapat memotivasi orang untuk menjadi kepentingan mereka?
2. Apakah aksi-aksi ini sesuai dengan kepentingan utama perusahaan?
Tujuan utama PT. Garuda Indonesia adalah kepuasan pelanggan (Customer
satisfaction). Semua kegiatatn harus dikerjakan dengan baik demi kepuasan pelanggan.
Tujuan ini akan dicapai dengan work culturenya (Smile ‘n Care).
Page 15 of 15