Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
perawatan pada anak. oleh karena anak merupakan bagian dari keluarga, maka
perawat harus mampu emngenal keluarga sebagai tempat tinggal atau konstanta
tetap dalam kehidupan anak (Wong, Perry and Hockenberry. 2002). Sebagai
dari keluarga, hal ini dapat terlihat bila dukungan keluarga yang sangat baik maka
keluarga anak kurang baik, maka anak akan mengalami hambatan pada dirinya
dirumah sakit saat ini mengalami masalah yang lebih serius dan kompleks
Kozak mengatakan hamper empat juta anak dalam satu tahun mengalami
1
perawatan selama enam hari. Selain membutuhkan perawatan yang special
atau dewasa kecil. Dan waktu yang dibutuhkan untuk merawat penderita anak-
anak 20-45% lebih banyak dari pada waktu untuk merawat orang dewasa (Speirs,
pengalaman yang penuh dengan stress, baik bagi anak maupun orang tua.
Lingkungan umah sakit itu sendiri merupakan penyebab stress dan kecemasan
pada anak. Pada ank yang dirawat dirumah sakit akan muncul tantangan-
orang mengurusinya, dankerap kali harus berhubungan dan bergaul dengan anak-
Pada anak usia pra sekolah, kecemasan yang paling besar dialami adalah
ketika pertama kali mereka masuk sekolah dan kondisi sakit yang dialami anak.
Apabila anak mengalami kecemasan tinggi saat dirawat di rumah sakit maka
akan mengalami kecemasan tinggi saat dirawat di rumah sakit maka besar sekali
(Nelson cit Isranil Laili 2006). Reaksi terhadap penyakit atau masalah diri yang
dialami anak pra sekolah seperti perpisahan, tidak mengenal lingkungan atau
2
lingkungan yang asing, hilangnya kasih sayang, body image maka akan bereaksi
menarik diri tingkah laku protes, serta lebih peka dan pasif seperti menolak
B. Rumusan Masalah
akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah dibangsal E RSUP Prof Dr. R. D.
Kandou Manado
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
perawatan anak
2. Tujuan Khusus
b. Untuk mengetahui tingkat kecemasan anak usia pra sekolah yang sedang
3
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Aplikatif
2. Manfaat Keilmuan
3. Manfaat Metodologi
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2004).
3. kurang informasi
5
Menurut Wong ( 2001 ), berbagai perasaan muncul saat anak
dirawat di RS, cemas, marah sedih, takut dan rasa bersalah. Hospitalisasi
bagi keluarga dan anak dapat dianggap sebagai suatu pengalaman yang
menimbulkan krisis bagi anak dan keluarga. Bagi anak hal ini mungkin
terjadi karena,
tinggi terutama baru pertama kali anaknya dirawat di RS, orang tua yang
petugas kesehatan dan saat orang tua mendengar keputusan dokter tentang
6
B. Dampak Hospitalisasi
1. Reaksi Anak
a. Masa bayi
Pada anak usia lebih dari 6 bulan terjadi tranger anxiety reaksi
b. Masa Toddler
terhadap perlukaan.
d. Masa Sekolah
- Perasaan sedih
7
3. Reaksi Saudara Kandung
2. Regresi
atau lebih rendah dalam fungsi fisik, mental prilaku dan intelektual.
3. Dependensi
4. Dipersonalisasi
Perasaan takut dan ansietas timbul karena persepsi yang salah terhadap
penyakitnya.
8
6. Kehilangan dan perpisahan
dicintai.
9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data
variable bebas dan variable terikatnya hanya satu kali pada satu saat (Nursalam,
2003).
Populasi yang diambil adalah semua anak usia pra sekolah (2,5-5
tahun) dan keluarganya yang dirawat di irina E RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado.
yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel dari antara
(Nursalam, 2003).
10
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Waktu penelitian ini akan dimulai tanggal 10
(1998) yang disusun dalam 18 butir pertanyaan. Menurut Nursalam (2003) skala
pengukuran dukungan keluarga yang digunakan adala dengan skala likert yaitu
selalu ( skor 4), sering (skor 3), kadang-kadang (skor 2), tidak pernah (skor 1).
Skor yang dihasilkan yaitu antara 18-72 akan dikategorikan menurut Arikunto
(2000) bahwa rentang skor kategori dibagitiga sama besar sehingga diperoleh skor
cukup: 37-54, dukungan keluarga kurang : 18-36. Kedua, skala kecemasan. Alat
ukur untuk skala kecemasan ini menggunakan Tes T-MAS (Taylor’s Manifest
Anxiety Scale) akibat hospitalisasi pada anak. T-Mas merupakan alat yang
oleh Janet Taylor (cit Mulyani, 2004). Menurut Kaplant dan Sadock’s (2002),
pengukuran kecemasan pada orang dewasa disesuaikan dengan kondisi anak. Alat
ini berisi 24 butir pertanyaan observasi tingkat kecemasan pada anak usia pra
sekolah dengan jawaban ya (skor 1) dan tidak (skor 0). Dari 24 butir pertanyaan
tersebut skor yang diperoleh adalah antara 0-24. Skor yang diperoleh kemudian
11
dikategorikan menurut Arikunto (2000) dalam kategori sebagai berikut : Cemas
berat17-24, cemas sedang 9-16, cemas ringan 1-8, dan tidak cemas 0. Keuntungan
memakai T-MAS yaitu waktu pemeriksaan yang relatif cepat, dan penilaian
dilakukan oleh responden sendiri, karena hanya responden sendiri yang tahu
keadaan sebenarnya. Makin tinggi skor yang diperoleh, maka makin tinggi pula
tingkat kecemasannya.
keluarga adalah dengan menggunakan jenis data primer yaitu kuesioner yang
langsung kepada responden serta menggunakan data sekunder untuk melengkapi data
primer yang diperoleh dari rekam medis dan dari ten aga paramedis sebagai sumber
E. Pengolahan Data
1. Editing atau pembersihan data, data yang didapat dalam daftar pertanyaan
perlu dibaca dan diperbaiki, jika terdapat hal-hal yang salah atau meragukan
data.
2. Koding. Tahap perhitungan skor diawali dengan memberi kode data berupa
dukungan keluarga dan “ya” atau “tidak” untuk kuesioner tingkat kecemasan
12
untuk memudahkan analisa. Skor Dukungan keluarga dan tingkat kecemasan
F. Etika Penelitian.
1. Informed Consent
3. Confidentialy
13
G. Rencana Jadwal Penelitian
1. Persiapan
3. Seminar Proposal
4. Perbaikan Proposal
5. Pelaksanaan Riset
8. Ujian sidang
9. Perbaikan
14
DAFTAR PUSTAKA
Medika, Jakarta.
Jakarta.
Usia Pra Sekolah Selama Perawatan Pada Anak Usia Pra Sekolah di
Jakarta.
Supartini, Y., 2004, Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak, EGC,
Jakarta.
15