You are on page 1of 42

Pemeriksaan fisik pada bayi dapat dilakukan oleh bidan,

perawat atau dokter untuk menilai status


kesehatannya. Waktu pemeriksaan fisik dapat
dilakukan saat bayi baru lahir, 24 jam setelah lahir,
dan akan pulang dari rumah sakit. Sebclum
melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir,
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara
lain:
1. Bayi sebaiknya dalam keadaan telanjang di bawah
lampu terang sehingga bayi tidak mudah kehilangan
panas, atau lepaskan pakaian hanya pada daerah
yang diperiksa.
2. Lakukan prosedur secara berurutan dari kepala ke
kaki atau lakukan prosedur yang memerlukan
observasi ketat lebih dahulu, seperti paru, jantung
dan abdomen.
3. Lakukan prosedur yang mengganggu bayi, seperti
pemeriksaan refleks pada tahap akhir.
4. Bicara lembut, pegang tangan bayi di atas dadanya
atau lainnya
Tanda- Tanda Vital
Suhu
Pemeriksaan suhu akan memberikan tanda suhu inti yang
secara ketat dikontrol karena dapat dipengaruhi oleh
reaksi kimiawi.
pemeriksaan suhu tubah dapat dilakukan di beberapa
tempat taiyu
 1.ketiak 2.mulut 3.anus nilai setandar untuk mengetahui
batas normal suhu tubuh manusia dibagi menjadi empat
yaitu :
Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36°C * Normal,
bila suhu tubuh berkisar antara 36 - 37,5°C * Febris /
pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 - 40°C * Hipertermi,
bila suhu tubuh lebih dari 40°C
Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh manusia dapat
di uraikan sebagai berikut :
1. Kecepatan metabolisme basal Kecepatan metabolisme
basal tiap individu berbeda-beda. Hal ini memberi
dampak jumlah panas yang diproduksi tubuh menjadi
berbeda pula. Sebagaimana disebutkan pada uraian
sebelumnya, sangat terkait dengan laju metabolisme.
2. Rangsangan saraf simpatis Rangsangan saraf simpatis
dapat menyebabkan kecepatan metabolisme menjadi
100% lebih cepat. Disamping itu, rangsangan saraf
simpatis dapat mencegah lemak coklat yang tertimbun
dalam jaringan untuk dimetabolisme. Hamper seluruh
metabolisme lemak coklat adalah produksi panas.
Umumnya, rangsangan saraf simpatis ini dipengaruhi
stress individu yang menyebabkan peningkatan produksi
epineprin dan norepineprin yang meningkatkan
metabolisme.
3. Hormone pertumbuhan Hormone pertumbuhan
( growth hormone ) dapat menyebabkan peningkatan
kecepatan metabolisme sebesar 15-20%. Akibatnya,
produksi panas tubuh juga meningkat.
4. Hormone tiroid Fungsi tiroksin adalah meningkatkan
aktivitas hamper semua reaksi kimia dalam tubuh
sehingga peningkatan kadar tiroksin dapat
mempengaruhi laju metabolisme menjadi 50-100% diatas
normal.
5. Hormone kelamin Hormone kelamin pria dapat
meningkatkan kecepatan metabolisme basal kira-kira 10-
15% kecepatan normal, menyebabkan peningkatan
produksi panas. Pada perempuan, fluktuasi suhu lebih
bervariasi dari pada laki-laki karena pengeluaran
hormone progesterone pada masa ovulasi meningkatkan
suhu tubuh sekitar 0,3 – 0,6°C di atas suhu basal.
6. Demam ( peradangan ) Proses peradangan
dan demam dapat menyebabkan peningkatan
metabolisme sebesar 120% untuk tiap
peningkatan suhu 10°C.
 7. Status gizi Malnutrisi yang cukup lama dapat
menurunkan kecepatan metabolisme 20 – 30%.
Hal ini terjadi karena di dalam sel tidak ada zat
makanan yang dibutuhkan untuk mengadakan
metabolisme. Dengan demikian, orang yang
mengalami mal nutrisi mudah mengalami
penurunan suhu tubuh (hipotermia). Selain itu,
individu dengan lapisan lemak tebal cenderung
tidak mudah mengalami hipotermia karena
lemak merupakan isolator yang cukup baik,
dalam arti lemak menyalurkan panas dengan
kecepatan sepertiga kecepatan jaringan yang lain
 8. Aktivitas Aktivitas selain merangsang
peningkatan laju metabolisme, mengakibatkan
gesekan antar komponen otot / organ yang
menghasilkan energi termal. Latihan (aktivitas)
dapat meningkatkan suhu tubuh hingga 38,3 –
40,0 °C.
9. Gangguan organ Kerusakan organ seperti
trauma atau keganasan pada hipotalamus, dapat
menyebabkan mekanisme regulasi suhu tubuh
mengalami gangguan. Berbagai zat pirogen yang
dikeluarkan pada saai terjadi infeksi dapat
merangsang peningkatan suhu tubuh. Kelainan
kulit berupa jumlah kelenjar keringat yang
sedikit juga dapat menyebabkan mekanisme
pengaturan suhu tubuh terganggu.
10. Lingkungan Suhu tubuh dapat mengalami
pertukaran dengan lingkungan, artinya panas tubuh
dapat hilang atau berkurang akibat lingkungan yang
lebih dingin. Begitu juga sebaliknya, lingkungan dapat
mempengaruhi suhu tubuh manusia. Perpindahan suhu
antara manusia dan lingkungan terjadi sebagian besar
melalui kulit. Proses kehilangan panas melalui kulit
dimungkinkan karena panas diedarkan melalui
pembuluh darah dan juga disuplai langsung ke fleksus
arteri kecil melalui anastomosis arteriovenosa yang
mengandung banyak otot. Kecepatan aliran dalam
fleksus arteriovenosa yang cukup tinggi (kadang
mencapai 30% total curah jantung) akan menyebabkan
konduksi panas dari inti tubuh ke kulit menjadi sangat
efisien. Dengan demikian, kulit merupakan radiator
panas yang efektif untuk keseimbangan suhu tubuh.
 Tekanan darah
 Tekanan darah dinilai dalam dua hal, sebuah tekanan tinggi sistolik
yang menandakan kontraksi maksimal jantung dan tekanan rendah
diastolik atau tekanan istirahat.
 Pemeriksaan tekanan darah biasanya dilakukan pada lengan kanan,
kecuali pada lengan tersebut terdapat cedera. Perbedaan antara
tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan denyut. Di Indonesia,
tekanan darah biasanya diukur dengan tensimeter air raksa.
 Tidak ada nilai tekanan darah 'normal' yang tepat, namun dihitung
berdasarkan rentang nilai berdasarkan kondisi pasien. Tekanan
darah amat dipengaruhi oleh kondisi saat itu, misalnya seorang
pelari yang baru saja melakukan lari maraton, memiliki tekanan
yang tinggi, namun ia dalam nilai sehat. Dalam kondisi pasien tidak
bekerja berat, tekanan darah normal berkisar 120/80 mmHg.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi diukur pada nilai sistolik 140-
160 mmHg. Tekanan darah rendah disebut hipotensi.
Denyut
Denyut merupakan pemeriksaan pada pembuluh nadi
atau arteri. Ukuran kecepatannya diukur pada beberapa
titik denyut misalnya denyut arteri radialis pada
pergelangan tangan, arteri brachialis pada lengan atas,
arteri karotis pada leher, arteri poplitea pada belakang
lutut, arteri dorsalis pedis atau arteri tibialis posterior
pada kaki. Pemeriksaan denyut dapat dilakukan dengan
bantuan stetoskop.
Denyut sangat bervariasi tergantung jenis kelamin, jenis
pekerjaan, dan usia. Bayi yang baru dilahirkan
(neonatus) dapat memiliki dentur 13-150 denyut per
menit. Orang dewasa memiliki denyut sekitar 50-80 per
menit.
Bayi Baru Lahir-APGAR Skor
APGAR  Skor
Sekilas mengenai Skor Apgar
Merupakan pemeriksaan pertama yang dilakukan kepada
bayi Anda ketika baru lahir, yang dilakukan masih di
dalam kamar bersalin. Pemeriksaan ini secara cepat akan
mengevaluasi keadaan fisik dari bayi baru lahir dan
sekaligus mengenali adanya tanda-tanda darurat yang
memerlukan dilakukannya tindakan segera terhadap bayi
baru lahir.
Pengukuran Antropometri Pada
Bayi
Antropometri berasal dari kata anthropos dan
metros. Anthropos artinya tubuh dan metros
artinya ukuran. Antropometri artinya ukuran dari
tubuh.Metode antropometri adalah menjadikan
ukuran tubuh manusia sebagai alat menentukan
status gizi manusia. Konsep dasar yang harus
dipahami dalam menggunakan antropometri
secara antropometri adala konsep pertumbuhan.
Antropometri gizi adalah berhubungan dengan
berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan
komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan
tingkat gizi
Keunggulan Antropometri
Beberapa syarat yang mendasari penggunaan
antropometri adalah:
a. Alatnya mudah didapat dan digunakan, seperti dacin, pita
lingkar lengan atas, mikrotoa, dan alat pengukur panjang
bayi yang dapat dibuat sendiri dirumah.
b. Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan
mudah dan objektif
c. Pengukuran bukan hanya dilakukan dengan tenaga
khusus profesional, juga oleh tenaga lain setelah dilatih
untuk itu.
d. Biaya relatif murah
e. Hasilnya mudah disimpulkan karena mempunyai ambang
batas.
f. Secara alamiah diakui kebenaranya.
Kelemahan Antropometri
a. Tidak sensitif
b. Faktor diluar gizi (penyakit, genetik, dan penurunan
penggunaan energi)
c. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat
mempungaruhi presisi, akurasi, dan validitas
pengukuran antropometri gizi.
d. Kesalahan terjadi karena:
1) Pengukuran
2) Perubahan hasil pengukuran baik fisik maupun
komposisi jaringan
3) Analisis dan asumsi yang keliru
e. Sumber kesalahan, biasanya berhubungan dengan:
1) Latihan petugas yang tidak cukup
2) Kesalahan alat atau alat tidak ditera
3) Kesulitan pengukuran
Jenis Parameter
a. Berat badan
Merupakan ukuran antropometri yang terpenting
dan paling sering digunakan pada bayi baru lahir
(neonatus). Berat badan digunakan untuk
mendiagnosa bayi normal atau BBLR.
Berat badan merupakan pilihan utama karena
berbagai pertimbangan:
1) Parameter yang baik, mudah terlihat perubahan
dalam waktu singkat.
2) Memberi gambaran status gizi sekarang dan
gambaran yang baik tentang pertumbuhan
3) Merupakan ukuran antropometri yang sudah dipakai
secara umum dan luas.
4) Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi
oleh ketrampilan pengukur
5) KMS (Kartu Menuju Sehat) yang digunakan sebagai
alat yang baik untuk pendidikan dan monitor
kesehatan anak menggunakan juga berat badan
sebagai dasar pengisian.
Alat yang digunakan di lapangan sebaiknya
memenuhi beberapa persyaratan:
1) Mudah digunakan dan dibawa dari satu tempat ke
tempat lain
2) Mudah diperoleh dan relatif murah harganya.
3) Ketelitian penimbangan sebaiknya maksimum 0,1 kg
4) Skala mudah dibaca
5) Cukup aman untuk menimbang anak balita.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menimbang berat badan anak:
1) Pemeriksaan alat timbanga
2) Anak balita yang ditimbang
3) Keamanan
4) Pengetahuan dasar petugas.
Sebagian besar gerakan yang "dipamerkan" bayi
baru memang merupakan gerak
refleks. Meski begitu, bekal penting ini banyak
manfaatnya di kehidupan
barunya.
Selama dalam kandungan, bayi selalu mendapat
kenyamanan dan kemudahan.
Bagaimana tidak? Tubuhnya aman terlindung
dalam kantung ketuban, serta
segala sesuatunya, seperti bernapas dan
"mengonsumsi" makanan sehat, dijamin
100% oleh sang bunda.
9 Gerak Refleks Pada Bayi
1. Refleks moro: bila bayi tiba-tiba kaget begitu mendengar
suara.
2. Refleks blinking: bila bayi menutupkan kedua matanya
begitu terkena kilatan cahaya atau hembusan udara.
3. Refleks babinski: bila tapak kaki bayi disentuh, jari-jari
kakinya akan mengembang.
4. Refleks grasping: bila telapak tangannya disentuh, dia
langsung menggengam.
5. Refleks rooting: bila pipi atau mulutnya disentuh,
mulutnya akan langsung membuka dan berbunyi seperti
orang yang mengenyot (mengisap).
6. Refleks stepping: bila tubuhnya diangkat dan
diposisikan berdiri di atas permukaan lantai, kakinya
akan menjejak-jejak di atas permukaan lantai.
7. Refleks sucking: bila ada objek yang dimasukkan ke
mulutnya, ia langsung mengisap.
8. Refleks swimming: bila ditelungkupkan di dalam
air, secara otomatis tubuhnya akan membuat
gerakan-gerakan seolah hendak berenang.
9. Refleks tonic neck: bila ditelentangkan, kedua
tangannya akan menggenggam dan kepalanya
menengok ke kanan dalam posisi seperti pemain
anggar.

You might also like