Professional Documents
Culture Documents
Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan
jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi
keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah termasuk
perbankan, building society (sejenis koperasi di Inggris) , Credit Union, pialang saham,
aset manajemen, modal ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun dan bisnis serupa.
Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan
bank dan lembaga keuangan non bank (asuransi, pegadaian, perusahaan sekuritas,
lembaga pembiayaan, dll).
Fungsi
Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan
pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada
perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang
memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu
investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga resiko dari para investor ini
beralih pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk
pinjaman utang kepada yang membutuhkan . Ini adalah merupakan tujuan utama dari
lembaga penyimpan dana untuk menghasilkan pendapatan. contoh dari lembaga
keuangan adalah bank
Bank
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bank (cara pengucapan: [Bang]) adalah sebuah tempat di mana uang disimpan dan
dipinjamkan.
Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu
berkaitan dalam bidang keuangan.
Fungsi utama dari bank adalah menyediakan jasa menyangkut penyimpanan nilai dan
perluasan kredit. Evolusi bank berawal dari awal tulisan, dan berlanjut sampai sekarang
di mana bank sebagai institusi keuangan yang menyediakan jasa keuangan. Sekarang ini
bank adalah institusi yang memegang lisensi bank. Lisensi bank diberikan oleh otoriter
supervisi keuangan dan memberikan hak untuk melakukan jasa perbankan dasar, seperti
menerima tabungan dan memberikan pinjaman.
Kata bank berasal dari bahasa Italia banca atau uang. Biasanya bank menghasilkan
untung dari biaya transaksi atas jasa yang diberikan dan bunga dari pinjaman.
Sejarah Perbankan
Asal Mula Kegiatan Perbankan
Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan
tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke Asia Barat
oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di Asia, Afrika dan Amerika]] dibawa
oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia,
Afrika maupun benua Amerika. Bila ditelusuri, sejarah dikenalnya perbankan dimulai
dari jasa penukaran uang. Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai
meja tempat penukaran uang. Dalam perjalanan sejarah kerajaan tempo dulu mungkin
penukaran uangnya dilakukan antar kerajaan yang satu dnegan kerajaan yang lain.
Kegiatan penukaran ini sekarang dikenal dengan nama Pedagang Valuta Asing (Money
Changer). Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan operasional perbankan
berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan
simpanan. Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan peminjaman uang.
Uangyang disimpan oleh masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan kembali kepada
masyarakatyang membutuhkannya. Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan
perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam.
Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda.
Pada masa itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia
Belanda. Bank-bank yang ada itu antara lain:
1. De Javasce NV.
2. De Post Poar Bank.
3. Hulp en Spaar Bank.
4. De Algemenevolks Crediet Bank.
5. Nederland Handles Maatscappi (NHM).
6. Nationale Handles Bank (NHB).
7. De Escompto Bank NV.
Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik orang Indonesia dan orang-orang asing
seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Bank-bank tersebut antara lain:
1. Bank Negara Indonesia, yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 yang sekarang dikenal
dengan BNI '46.
2. Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini berasal
dari De Algemenevolks Crediet Bank atau Syomin Ginko.
3. Bank Surakarta Maskapai Adil Makmur (MAI) tahun 1945 di Solo.
4. Bank Indonesia di Palembang tahun 1946.
5. Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.
6. Indonesian Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta, kemudian menjadi
Bank Amerta.
7. NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.
8. Bank Dagang Indonesia NV di Samarinda tahun 1950 kemudian merger dengan
Bank Pasifik.
9. Bank Timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari. Kemudian
merger dengan Bank Central Asia (BCA) tahun 1949.
Seperti diketahu bahwa Indonesia mengenal dunia perbankan dari bekas penjajahnya,
yaitu Belanda. Oleh karena itu, sejarah perbankanpun tidak lepas dari pengaruh negara
yang menjajahnya baik untuk bank pemerintah maupun bank swasta nasional. Berikut ini
akan dijelaskan secara singkat sejarah bank-bank milik pemerintah, yaitu:
• Bank Sentral
Bank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI) berdasarkan UU No 13
Tahun 1968. Kemudian ditegaskan lagi dnegan UU No 23 Tahun 1999.Bank ini
sebelumnya berasal dari De Javasche Bank yang di nasionalkan di tahun 1951.
• Bank Rakyat Indonesia dan Bank Expor Impor
Bank ini berasal dari De Algemene Volkscrediet Bank, kemudian di lebur setelah
menjadi bank tunggal dengan nama Bank Nasional Indonesia (BNI) Unit II yang
bergerak di bidang rural dan expor impor (exim), dipisahkan lagi menjadi:
Kedua, dengan menerima tabungan dari nasabah dan meminjamkannya kepada pihak
yang membutuhkan dana, berarti bank meningkatkan arus dana untuk investasi dan
pemanfaatan yang lebih produktif. Bila peran ini berjalan dengan baik, ekonomi suatu
negara akan menngkat. Tanpa adanya arus dana ini, uang hanya berdiam di saku
seseorang, orang tidak dapat memperoleh pinjaman dan bisnis tidak dapat dibangun
karena mereka tidak memiliki dana pinjaman.
Pustaka
• Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, 6th Ed, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2002.
Bank investasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bank investasi ini juga berperan sebagai pialang bisnis dalam mewakili nasabahnya
melakukan transaksi perdagangan. Namun dalam beberapa tahun garis pemisah antara
kedua jenis struktur ini telah kabur terutama karena bank komersial juga menawarkan
jasa bank investasi.
Bank investasi ini juga harus dibedakan dengan pialang saham yang melakukan kegiatan
usaha dalam transaksi penjualan dan pembelian saham, obligasi, reksadana. Namun
beberapa perusahaan melakukan kegiatan usaha rangkap dengan menjadi pialang dan
bank investasi, ini dilakukan juga termasuk oleh perusahaan keuangan besar yang
terkenal diseluruh dunia.
Kebanyakan bank investasi terlibat sangat jauh dalam penyediaan jasa keuangan
tambahan bagi nasabahnya, seperti misalnya melakukan transaksi-transaksi perdagangan
derivatif, obligasi, valuta asing, komoditi, dan saham.
Karakteristik yang digunakan pada bank investasi hingga hari ini kebanyakan adalah
hanya dari "sisi penjual" nya saja yaitu perdagangan surat berharga atau saham ( misalnya
memfasilitasi transaksi, pencipta pasar), atau mempromosikan saham ( misalnya sebagai
penjamin emisi, analis, dll).
"sisi beli" nya diwakili oleh dana pensiun, reksadana, dana lindung nilai dan investor
publik yang menjadi pengguna jasa mereka guna memperoleh keuntungan maksimal dari
investasinya. Namun banyak perusahaan juga yang memiliki kedua komponen ini.
Suatu bank investasi terdiri dari beberapa unit yang terbagi atas lini depan (front office),
lini tengah (middle office) dan lini belakang (back office) yang masing-masing memiliki
kegiatan sebagai berikut :
• Lini depan atau front office adalah merupakan aspek tradisional dari bank
investasi yang tugasnya memberikan bantuan kepada nasabah dalam menggalang
dana melalui pasar modal serta memberikan nasehat dalam proses penggabungan
usaha dan akuisisi. Bank investasi menyodorkan suatu gagasan yang dibawa ke
rapat-rapat dengan nasabahnya dengan harapan agar gagasannya ini mebuahkan
hasil berupa mandat dari nasabahnya untuk melaksanakan transaksi atas nama
nasabah tersebut. Apabila mandat sudah diperoleh maka bank investasi
bertanggung jawab untuk menyiapkan seluruh materi yang dibutuhkan dalam
transaksi tersebut dimana dapat melibatkan investor yang berminat membeli
penerbitan surat berharga, melakukan koordinasi dengan pihak penawar ataupun
melakukan negosiasi dengan perusahaan yang menjadi target penggabungan
usaha.
• Manajemen resiko berperan dalam menganalisa pasar dan resiko kredit dari
perdagangan nasabahnya yang dituangkan dalam neraca perdagangan harian
nasabah dan menentukan batasan jumlah modal yang dibutuhkan sehingga
nasabah diperkenankan melakukan perdagangan guna mencegah gagal bayar
dalam perdagangan tersebut.
Teknologi
• Setiap bank investasi yang utama memiliki sejumlah perangkat lunak yang
diciptakan oleh tim teknologi yang juga bertanggung jawab atas komputer dan
sarana telekomunikasi. Teknologi telah berkembang dengan pesat dimana
sekarang perdagangan telah dilakukan secara elektronik. Dengan menggunakan
suatu algoritma yang rumit maka program ini dapat digunakan untuk
melaksanakan lindung nilai secara otomatis.
Konglomerat jasa keuangan yang besar, melakukan kombinasi dari bank komersial dan
bank investasi bahkan juga asuransi. Berdasarkan undang-undang Gramm-Leach-Bliley
Act tahun 1999 maka kombinasi tersebut di Amerika adalah melawan hukum. Dalam
daftar dibawah ini yang diberi tanda kurung adalah bank investasi yang merupakan
afiliasi.
Bank investasi ( Penjamin emisi ) yang tidak berafiliasi dengan bank adalah sebagai
berikut :
Manajemen investasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Manajemen investasi adalah manajemen profesional yang mengelola beragam sekuritas
atau surat berharga seperti saham, obligasi dan aset lainnya seperti properti dengan tujuan
untuk mencapai target investasi yang menguntungkan bagi investor. Investor tersebut
dapat berupa institusi ( perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan dll) ataupun dapat
juga merupakan investor perorangan, dimana sarana yang digunakan biasanya berupa
kontrak investasi atau yang umumnya digunakan adalah berupa kontrak investasi kolektif
(KIK) seperti reksadana.
Manajemen investasi merupakan suatu industri global yang sangat besar serta memegang
peran penting dalam pengelolaan triliunan dollar, euro, pound dan yen.
Perusahaan manajemen investasi seringkali bertindak sebagai agen atau perantara dari
para pemilik saham dan perusahaan daripada memiliki secara langsung saham
perusahaan. Secara teoritis, para pemilik saham memiliki kekuasaan yang amat besar
untuk mengubah arah kebijakan perusahaan yang dimilikinya melalui hak suara dalam
rapat umum pemegang saham (RUPS) serta kemampuannya untuk mengontrol dan
menekan manajemen perusahaan. Namun dalam prakteknya para pemilik saham tersebut
tidak menggunakan hak suara yang dimiliki secara kolektif tersebut ( sebab
kepemilikannya masing-masing hanya terdiri dari jumlah yang kecil), dan institusi
keuangan ( selaku agen) terkadang menggunakan hak suara tersebut. Telah menjadi suatu
kepercayaan umum bahwa manajemen investasi selaku agen harus memiliki kemampuan
untuk secara aktif memantau kinerja perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh
nasabahnya.
Kendala operasional
Beberapa kendala dalam mengoperasikan usaha manajemen investasi ini antara lain:
• laba kotor yang diperoleh terkait langsung dengan valuasi nilai pasar sehingga
kejatuhan nilai pasar dari aset akan mengakibatkan penurunan drastis pada laba
kotor relatif terhadap biaya.
• sulitnya mempertahankan kinerja pengelolaan investasi sehingga mencapai nilai
diatas rata-rata dan nasabah biasanya menunjukkan ketidak sabarannya saat
kinerja investasi buruk.
• gaji manajer investasi yang sukses sangat mahal dan memiliki kemungkinan
dibajak oleh pesaing.
• pencapaian kinerja investasi diatas rata-rata adalah amat bergantung pada
keunikan dari keahlian manajer investasi, namun nasabah tidak pernah
mempedulikan hal tersebut dan semata hanya melihat pada kesuksesan
perusahaan yang dianggap bersumber pada filosofi dan disiplin internal
• analis yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan diatas rata-rata
seringkali memiliki kondisi keuangan yang mapan sehinga mereka akan menolak
tawaran pekerjaan yang ditawarkan perusahaan demi untuk mengelola
portofolionya sendiri.
Perusahaan investasi di dunia yang tersukses mungkin adalah mereka yang terpisah dari
perbankan dan asuransi baik secara fisik maupun secara psikologis, dimana kinerja
terbaik dan strategi bisnis yang dinamis umumnya dihasilkan oleh perusahaan
manajemen investasi yang independen.
Total aset dana pensiun mencapai 20,6 triliun dollar pada tahun 2005 dimana 16,6 triliun
diinvestasikan di asuransi dan 17,8 triliun di reksadana. Merrill Lynch menaksir nilai
investasi perorangan mencapai 33,3 triliun dimana sepertiganya ditempatkan dalam
bentuk lain dari manajemen investasi konvensional.
Pada tahun 2005, 48% dari total dana investasi global berasal dari Amerika dan posisi
berikutnya adalah Jepang dengan jumlah 11% dan Inggris dengan 7 %. Kawasan Asia
Pasifik menunjukkan pertumbuhan yang pesat dalam beberapa tahun ini. Negara-negara
seperti Tiongkok dan India menawarkan potensi yang amat besar dan banyak perusahaan
meningkatkan perhatiannya pada kawasan ini.
10 manajer aset peringkat teratas pada tahun 2005 menurut Majalah Global Investor
berdasarkan aset yang dikelola. (Sumber: BGI)
Dana kelolaan
Peringkat Perusahaan Negara
(US$juta)
1. Barclays Global Investors 1,400,491 UK
2. State Street Global Advisors 1,367,269 US
3. Fidelity Investments 1,299,400 US
4. Capital Group Companies 1,050,435 US
5. Legg Mason 891,400 US
6. The Vanguard Group 852,000 US
7. Allianz Global Investors 790,513 Germany
8. JPMorgan Asset Management 782,646 US
9. Mellon Financial Corporation 738,294 US
10. Deutsche Asset Management 723,366 Germany
Majalah Pensions & Investments menempatkan UBS dalam peringkat pertama, dengan
lebih dari 2 trilyun dollar dana kelolaan (Sumber: P&I)
Reksadana
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor
untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan
cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer
Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang
ataupun efek/sekuriti lainnya.
Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27):
“Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.”
Dari kedua definisi di atas, terdapat tiga unsur penting dalam pengertian Reksadana yaitu:
Kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer investasi tersebut wajib untuk disimpan
pada bank kustodian yang tidak terafiliasi dengan manajer investasi, dimana bank
kustodian inilah yang akan bertindak sebagai tempat penitipan kolektif dan administratur.
Sejarah Reksadana
Reksadana yang pertama kali bernama Massachusetts Investors Trust yang diterbitkan
tanggal 21 Maret 1924, yang hanya dalam waktu setahun telah memiliki sebanyak 200
investor reksadana dengan total aset senilai US$ 392.000.
Pada tahun 1929 sewaktu bursa saham jatuh maka pertumbuhan industri reksadana ini
menjadi melambat. Menanggapi jatuhnya bursa maka Kongres Amerika mengeluarkan
Undang-undang Surat Berharga 1933 (Securities Act of 1933) dan Undang-undang Bursa
Saham 1934 (Securities Exchange Act of 1934).
Berdasarkan peraturan tersebut maka reksadana wajib didaftarkan pada Securities and
Exchange Commission atau biasa disebut SEC yaitu sebuah komisi di Amerika yang
menangani perdagangan surat berharga dan pasar modal. Selain itu pula, penerbit
reksadana wajib untuk menyediakan prospektus yang memuat informasi guna
keterbukaan informasi reksadana, juga termasuk surat berharga yang menjadi objek
kelolaan, informasi mengenai manajer investasi yang menerbitkan reksadana.
SEC juga terlibat dalam perancangan Undang-undang Perusahaan Investasi tahun 1940
yang menjadi acuan bagi ketentuan-ketentuan yang wajib dipenuhi untuk setiap
pendaftaran reksadana hingga hari ini.
Dengan pulihnya kepercayaan pasar terhadap bursa saham, reksadana mulai tumbuh dan
berkembang. Hingga akhir tahun 1960 diperkirakan telah ada sekitar 270 reksadana
dengan dana kelolaan sebesar 48 triliun US Dollar.
Reksadana indeks pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976 oleh John Bogle dengan
nama First Index Investment Trust, yang sekarang bernama Vanguard 500 Index Fund
yang merupakan reksadana dengan dana kelolaan terbesar yang mencapai 100 triliun US
Dollar
Salah satu kontributor terbesar dari pertumbuhan reksadana di Amerika yaitu dengan
adanya ketentuan mengenai rekening pensiun perorangan (individual retirement account
- IRA) [1], yang menambahkan ketentuan kedalam Internal Revenue Code( peraturan
perpajakan di Amerika) yang mengizinkan perorangan (termasuk mereka yang sudah
memiliki program pensiun perusahaan) untuk menyisihkan sebesar 4.000 US $ setahun.
Karakteristik Reksadana
Berdasarkan karakteristiknya maka reksadana dapat digolongkan sebagai berikut:
Reksadana Terbuka
adalah reksadana yang dapat dijual kembali kepada Perusahaan Manajemen
Investasi yang menerbitkannya tanpa melalui mekanisme perdagangan di Bursa
efek. Harga jualnya biasanya sama dengan Nilai Aktiva Bersihnya. Sebagian
besar reksadana yang ada saat ini adalah merupakan reksadana terbuka.
Reksadana Tertutup
adalah reksadana yang tidak dapat dijual kembali kepada perusahaan manajemen
investasi yang menerbitkannya. Unit penyertaan reksadana tertutup hanya dapat
dijual kembali kepada investor lain melalui mekanisme perdagangan di Bursa
Efek. Harga jualnya bisa diatas atau dibawah Nilai Aktiva Bersihnya.
Jenis-jenis Reksadana
1. Reksadana Pendapatan Tetap.
2. Reksadana Saham.
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang
dikelolanya dalam efek bersifat ekuitas.
3. Reksadana Campuran.
Reksadana yang mempunyai perbandingan target aset alokasi pada efek saham
dan pendapatan tetap yang tidak dapat dikategorikan ke dalam ketiga reksadana
lainnya.
Reksadana yang investasinya ditanam pada efek bersifat hutang dengan jatuh
tempo yang kurang dari satu tahun.
Manfaat Reksadana
Reksa Dana memiliki beberapa manfaat yang menjadikannya sebagai salah satu alternatif
investasi yang menarik antara lain:
2. Diversifikasi investasi
3. Transparansi informasi
Reksa Dana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolionya dan
biayanya secara kontinyu sehingga pemegang Unit Penyertaan dapat memantau
keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat.Pengelola Reksa Dana wajib
mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) nya setiap hari di surat kabar serta
menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta prospektus
secara teratur sehingga Investor dapat memonitor perkembangan investasinya
secara rutin.
5. Biaya Rendah
Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan kemudian
dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk
melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi.
Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabila Investor individu
melakukan transaksi sendiri di bursa.
Penurunan ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang
dimasukkan dalam portofolio Reksadana tersebut mengalami penurunan
dibandingkan dari harga pembelian awal. Penyebab penurunan harga pasar
portofolio investasi Reksadana bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya
akibat kinerja bursa saham yang memburuk, terjadinya kinerja emiten yang
memburuk, situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu, dan masih banyak
penyebab fundamental lainnya.
2. Risiko Likuiditas
Potensi risiko likuiditas ini bisa saja terjadi apabila pemegang Unit Penyertaan
reksadana pada salah satu Manajer Investasi tertentu ternyata melakukan
penarikkan dana dalam jumlah yang besar pada hari dan waktu yang sama.
Istilahnya, Manajer Investasi tersebut mengalami rush (penarikan dana secara
besar-besaran) atas Unit Penyertaan reksadana. Hal ini dapat terjadi apabila ada
faktor negatif yang luar biasa sehingga mempengaruhi investor reksadana untuk
melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan reksadana tersebut. Faktor luar
biasa tersebut di antaranya berupa situasi politik dan ekonomi yang memburuk,
terjadinya penutupan atau kebangkrutan beberapa emiten publik yang saham atau
obligasinya menjadi portofolio Reksadana tersebut, serta dilikuidasinya
perusahaan Manajer Investasi sebagai pengelola Reksadana tersebut.
3. Risiko Pasar
4. Risiko Default
Risiko Default terjadi jika pihak Manajer Investasi tersebut membeli obligasi
milik emiten yang mengalami kesulitan keuangan padahal sebelumnya kinerja
keuangan perusahaan tersebut masih baik-baik saja sehingga pihak emiten
tersebut terpaksa tidak membayar kewajibannya. Risiko ini hendaknya dihindari
dengan cara memilih Manajer Investasi yang menerapkan strategi pembelian
portofolio investasi secara ketat.
ETF ini adalah merupakan kombinasi dari reksadana tertutup dan reksadana terbuka, dan
ETF ini biasanya adalah merupakan reksadana yang mengacu kepada indeks saham.
ETF ini lebih efisien daripada reksadana konvensional seperti yang kita kenal saat ini,
dimana reksadana senantiasa menerbitkan unit penyertaan baru setiap harinya dan
membeli kembali yang dijual oleh pemegang unit (manajer investasi harus menjual surat
berharga yang merupakan aset reksadana tersebut untuk memenuhi kewajibannya
membeli unit penyertaan yang dijual, sedangkan unit penyertaan ETF diperdagangkan
langsung di bursa setiap hari (menyerupai reksadana tertutup, dimana tidak ada dapat
dijual kembali kepada manajer investasi)
Di Indonesia, ETF ini disebut "Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif yang
unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek", dan pada hari senin tanggal 4
Desember 2006, Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) telah menerbitkan suatu
aturan baru yaitu peraturan nomor IV.B.3 tentang "Reksadana berbentuk kontrak
investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek". [3]
Bursa efek
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bursa efek atau bursa saham adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan pembelian
dan penjualan efek atau saham perusahaan serta obligasi pemerintah. Bursa efek tersebut,
bersama-sama dengan pasar uang merupakan sumber utama permodalan eksternal bagi
perusahaan dan pemerintah. Biasanya terdapat suatu lokasi pusat, setidaknya untuk
catatan, namun perdagangan kini semakin sedikit dikaitkan dengan tempat seperti itu,
karena bursa saham modern kini adalah jaringan elektronik, yang memberikan
keuntungan dari segi kecepatan dan biaya transaksi. Perdagangan dalam bursa hanya
dapat dilakukan oleh seorang anggota, sang pialang saham. Permintaan dan penawaran
dalam pasar-pasar saham didukung faktor-faktor yang, seperti halnya dalam setiap pasar
bebas, mempengaruhi harga saham (lihat penilaian saham).
Sebuah bursa saham sering kali menjadi komponen terpenting dari sebuah pasar saham.
Tidak ada keharusan untuk menerbitkan saham melalui bursa saham itu sendiri dan
saham juga tidak mesti diperdagangkan di bursa tersebut: hal semacam ini dinamakan
"off exchange".
Penawaran pertama dari saham kepada investor dinamakan pasar perdana atau pasar
primer dan perdagangan selanjutnya disebut pasar kedua (sekunder).
Pasar modal
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pasar Modal adalah kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan modal, seperti
obligasi dan efek. Pasar modal berfungsi menghubungkan investor, perusahaan dan
institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang.