You are on page 1of 4

PRIBADI FURQON

Furqon adalah kemampuan membedakan yang haq (benar) dengan yang bathil (salah).
Pribadi muslim yang furqon selalu menjaga 7 anggota tubuhnya agar selalu bersikap furqon. Bagian-bagian tubuh tersebut adalah ….
1. Mata
Allah SWT. Mengaruniai manusia mata agar dapat digunakan untuk mengamati hal-hal yang baik. Janganlah digunakan
untuk mengamati hal-hal yang jelek, jorok, porno.
2. Telinga
Gunakanlah telinga yang ada untuk menerima informasi kebenaran, seperti menjauhi fitnah, keterangan yang bathil.
3. Mulut
Gunakanlah mulutmu untuk berbicara yang baik. Manfaatkanlah untuk mengajak dalam kebenaran di jalan Allah.
4. Tangan
Gunakanlah tangan mu untuk menyumbangkan tenaga bagi tegaknya kebenaran. Seperti memberi sedekah kepada orang yang
berhak menerima, berkarya yang bermanfaat positif bagi orang lain, tidak untuk mencuri, membuat kerusakan .
5. Kaki
Gunakanlah kaki mu untuk berjalan ke tempat orang-orang yang diridhoi Allah SWT.
6. Perut
Gunakanlah perut mu sebaik-baiknya, tidak makan makanan yang haram, tidk berlebihan dlam makan atau minum.
7. Kemaluan
Gunakanlah sesuai dengan haknya, jauhilah yang mendekati yang zina.

Caranya adalah
Perlunya pendidikan, carilah ilmu tentang hal-hal yang berkaitan dengan topik tersebut dan perlunya pembinaan yang terus
menerus.
Sikap furqon adalah sebuah karunia dan nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
” Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah kami akan memberikan kepadamu furqon, dan akan
kami hapuskan darimu kesalahan-kesalahanmu. Dan akan kami ampuni (dosa-dosa) kamu, dan Allah mempunyai
karunia yang besar ( QS. Al Anfal : 8 )

SEBARKAN SALAM SAUDARAKU

Salam yang sering kita ucapkan atau dengarkan setiap hari, kadang dianggap sepele oleh beberapa orang, bagaikan angin
yang berhembus berlalu begitu saja. Dalam agama Islam salam ” Assalamu’alaikum warohmatullah wabarokatuh” mengandung
banyak makna dan faedah, terutama bagi pengucap atau orang yang diberi salam. Dengan salam ada keakraban , kedekatan secara
pribadi, rasa persaudaraan, saling mendo’akan sesama ” semoga keselamatan, rahmat dan barokah Allah terlimpah kepada anda.” Ada
dzikrullah, karena ada Allah di setiap ucapan. Serta sarana Dakwah, karena hanya dalam Islamlah hal seperti ini ada. Jangan ucapkan
selamat pagi, siang, petang, malam, atau lainnya, karena tanpa makna apa-apa.

Nilai-nilai ajaran dalam Islam


1. Salam adalah ajaran Islam
Landasannya kuat, bukan sekedar keakraban semata.
” Rosulullah saw menyuruh kami dengan tujuh hal ...........salah satunya adalah
menyebarkan salam (HR. Bukhari Muslim)

2. Salam adalah perbuatan Mulia


” Seorang bertanya kepada Nabi saw. Apakah yang terbaik dalam ajaran Islam?
Jawab Nabi, memberi makanan dan memberi salam terhadap orang yang kau kenal
atau tidak kau kenal (HR Bukhari Muslim).

3. Salam akan menimbulkan kasih sayang


• Akan menjaga ukhuwah
• Saling mendoakan sesama
• Saling menghormati

4. Salam adalah salah satu cara masuk surga dengan selamat


“ Hai sekalian manusia, sebarkan salam, dan berilah makanan dan hubungilah famili, dan shalatlah diwaktu malam disaat
orang-orang tidur, niscaya kamu akan masuk surga dengan selamat” “Abdullah bin Salam ra : HR Tarmizi.

QS Az Zumar 73 : “ Adalah orang-orang yang bertaqwa kepada Allah, mereka didiring ke


surga berombongan. Maka para penjaga pintu surga menyapa ramah “ Salamun
‘alaikum thibtum fadkhuluha kholidin “ Kesejahteraan atasmu, berbahagialah kamu,
maka msuklah ke dalamnya dalam keadaan kekal”

Pedomannya adalah :
• Lebih utama diucapkan lengkap
• Sunah mengulangi salam jika berulang bertemu
• Mengucapkan salam jika memasuki rumah. Lihat QS An Nur : 27 ” Hai sekalian orang yang
beriman, janganlah kamu masuk rumah orang lain, hingga kamu minta izin dan
memberi salam kepada penghuni tumah itu”
5. Haram mendahului memberikan salam kepada Non Muslim
”Jika orang ahli kitab memberi salam kepadamu, maka jawablah wa alaikum ” (HR Bukhari Muslim)
CIRI-CIRI PRIBADI MUSLIM MUSLIMAH YANG DEWASA
Menurut Islam, orang yang mencapai kedewasaan apabila :
1. Aqil baligh
2. Telah matang aspek pribadinya ( jasad, ruh, dan akalnya)
3. Berani bersikap dan bertindak tegas sesuai dengan Qur’an dan hadits

Banyak contoh di sekitar kita, banyak yang sudah aqil baligh, mata segi jasad, badan besar, kekar, tapi jiwanya kosong, akalnya
sempit. Misalkan, ada seorang pemuda badanya kekar, gagah, tetapi cari pekerjaan yang diinginkan tidak dapat-dapat, akhirnya
frustasi, malas. Malah terjerumus jadi preman, merampok, mencuri , dll. Semua itu bisa disebabkan oleh jiwa islamnya kosong,
pendidikan tentang agamanya kurang.

CIRI-CIRI DAN SYARAT MENJADI MUSLIM MUSLIMAH YANG SHOLEH DAN SHOLEHAH.

1. Aqidah yang sehat (salimul aqidah)


Harus mempunyai aqidah yang sehat yakni tauhid yang sehat dan terbebas dari penyakit syirik dan khurafat.

2. Ibadah yang benar (sohibul ibadah)


Syarat diterima atau tidak ibadah kita adalah kita harus ikhlas dan hanif (ikhlas niatnya dan benar caranya).
Hasilnya dapat memperoleh : ketenangan , keselamatan, keberkahan, derajat yang sama dengan para nabi, orang sholeh dn
para syuhada.
3. Kekuatan tubuh (qowiyul jismi)
Orang muslim muslimah harus sehat jasmani dan rohaninya, tubuhnya kuat untk menjalankan ibadah dan jihadnya di jalan
Allah.
Makan makanan yang bergizi, rumah sehat, pakaian bersih, dll.
4. Akhlaq yang sempurna (matimul khuluk)
Akhlaq adalah tingkah laku yang sesuai dengan kehendak sang pencipta.
Jangan mengikuti tingkah polahnya saudara atau tetangganya.
Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq manusia (Al Hadits)
Aisyah ra. : ” Akhlaq beliau ialah Al Qur’an itu sendiri”
Allah pun mengakui akhlaq Rasulullah ” Sesungguhnya engkau mempunyai akhlaq yang mulia/agung” QS. Al qalam : 4.
5. Peningkatan Intelektual (matsaqoful fikri)
Matang akalnya.
Ali bin Abi Thalib gudangnya ilmu, meninggalnya Umar bin Khotob hilangnya 1/3 khasanah islam. Untuk itu perlu banyak
belajar dan membaca.
6. Rapi dan cermat dalam berkarya (Munazhaman fil su’unihi)
Menghasilkan kerja yang berkualitas ( ikhlas dan tuntas ) , tidak setengah-setengah
7. Haritsun ’ala waqtihi
Jangan melalaikan waktu agar tidak sia-sia.
Jam berapa sekarang?
Saat dijawab waktu yang ditanyakan telah lewat.
8. Bermanfaat bagi orang lain (naafian lil ghairihi)
Pribadi sholeh, memiliki keberkahan, kehadirannya membawa manfaat bagi dirinya , orang lain, masyarakat, dan Al Islam.

ISLAM : Agama Merdeka dan Memerdekakan


Hak Kemerdekaan Manusia
Kemerdekaan adalah terbebas emosi, pikiran, kegiatan dari kekuatan luar yang tidak sejalan dengan nilai-nilai
Ketuhanan.
Bisa kita dalam beberapa poin :
1. Merdeka berkeyakinan
”Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam, sesungguhnya telah jelas yang benar dari pada jalan
yang salah.
” Let there be no compulsion in religion: Truth stands out clear from Error
QS. Al Baqarah 256 ”
2. Merdeka berpikir dan memakai akal.
Dalam hal ini untuk mengkaji ayat-ayat Allah, yang terdapat di seluruh jagat raya beserta isinya.
Silahkan saja menurut kemampuannya, tapi perlu diingat jangan menyimpang dari Qur’an dan Hadits.
Kemampuan manusia ada batasnya. Kalau tidak mampu jangan menyalahkan ayat-ayat yang dikaji, tapi
mesti sadar akan keterbatasan dirinya.
3. Merdeka mengajukan kritik terhadap penyimpangan
Manusia punya hak dan kewajiban mengadakan perbaikan.
Kapan dan dimana saja di tengah-tengah masyarakat agar tercapai yang sempurna. Tapi..............harus
berpedoman pada Qur’an dan Hadits.
4. Merdeka berkumpul/berserikat
Dalam Islam diperbolehkan berkumpul, membuat perkumpulam, lembaga dengan tujuan suci yakni
untuk kebaikan.
” Tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan Taqwa dan jangan tolong menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-
Nya.”
”Help ye one another in righteousness and piety, but help ye not one
another in sin and rancour: fear Allah: for Allah is strict in punishment.
QS AL Maidah : 2.
5. Merdeka cari penghidupan
Boleh –boleh saja cari rezeki untuk dirinya, anaknya, istrinya, saudaranya, kerabatnya, tapi dengan cara
yang halal, jangan MONOPOLI.
”Apabila telah ditunaikan sholat maka bertebaranlah kamu dibumi. Carilah karunia Allah, dan ingatlah
Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung ” QS Al Jumuah : 10.
“ And when the Prayer is finished, then may ye disperse through the land,
and seek of the Bounty of Allah: and celebrate the Praises of Allah often
(and without stint): that ye may prosper.”

6. Merdeka memilih tempat tinggal


Boleh saja memilih tempat tinggal untuk diri, keluarganya, yang menurutnya sesuai , lingkungan ,
kenyamanan, keamanan, peluang mencari rezeki dll.
“O ye who believe! enter not houses other than your own, until ye have
asked permission and saluted those in them: that is best for you,
in order that ye may heed (what is seemly). QS An Nur : 27.
” Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum minta izin dan memberi salam kepada
penghninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” QS An Nur : 27.

Kerja yang Ikhlas


Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Dalam meniti kehidupan di jaman serba modern
sekarang ini banyak tantangan yang perlu dihadapi. Banyaknya problem hidup yang mendera
setiap manusia, bisa kecil, besar, ringan, namun juga ada yang merasakan terlalu berat.
Barangkali ada sebagian kecil golongan manusia mempunyai atau mengalami bebagai
permasalahan hidup Entah yang berkaitan dengan duniawi atau berkaitan dengan kepentingan
akherat. Permasalahannya sekarang adalah dari sisi mana kita memandang/memikirkan
permasalahan itu?
Segala sesuatu yang kita kerjakan hendaklah kita landasi dengan mengharap ridho,
barokah dari Allah SWT.,bukan asal beberbuat, atau sekedar bekerja, mengerjakan sesuatu
dengan harapan tercapainya tujuan sesaat, untuk duniawi saja. Mestinya, dalam kita bekerja,
melakukan sesuatu pekerjaan ada rencana…. Tujuan …. Untuk apa….. untuk siapa ….dst. Yang
lebih utama adalah kepentingan dunia tercapai dan untuk akherat dapat diraih, Allah akan
memberinya segera di dunia. Siapapun orangnya, mau orang muslim, kafir,orang baik, orang
jahat sekalipun, Allah akan memberi rezeki/permintaannya selama di dunia. Dalam QS. Al-Isra’
18 “Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), Maka kami segerakan baginya di
dunia ….”
Jika dengan amal perbuatannya hanya mengharapkan dunia saja dan tidak menginginkan pahala
akherat, Allah akan memberikan di dunia sesuai dengan yang dikehendaki.
Tapi ingat, Segala sesuatu yang kita kerjakan hendaklah bertujuan kita melaksanakan
kewajiban –kewajiban kita penuh dengan keikhlasan, mengharap ridho-Nya, barokah-Nya,
sehingga kita tetap dapat untuk dunianya juga dapat pahala untuk akheratnya. Amal perbuatan
kita yang ikhlas akan diterima Allah, imbalanya adalah surga, sebaliknya dapatnya hanya
neraka jahanam. Mari kita semangatkan kembali, kerja dengan ikhlas, mengharap ridho-Nya,
barokah-Nya, dan janganlah disertai dengan riya’(pamer) dan sum’ah (cari tenar/popularitas)
QS. Hud: 15-16 artinya “15. Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan
perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan
Sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.16. Itulah orang-orang yang tidak
memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang Telah mereka
usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang Telah mereka kerjakan”.[714] Maksudnya: apa yang
mereka usahakan di dunia itu tidak ada pahalanya di akhirat.
i

You might also like