Professional Documents
Culture Documents
i
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji hanyalah milik Allah Swt. Alhamdulillah berkat rahmat
sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis tak henti-hentinya
menunggu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
PERBAIKAN ...................................................................................... 3
A. Kesimpulan................................................................................... 33
B. Saran ............................................................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA 3
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Lebih kurang 1350 tahun yang lalu, ketika dunia penuh dengan pegunun
Barat, Utara dan Selatan. Seluruh penjuru dunia mendapat nur hidayah
tersebut. Hanya dalam waktu singkat, yaitu selama 23 tahun, Nabi Muhammad
SAW. dapat membuat perubahan diseluruh alam. Seluruh dunia takluk dengan
cerita tersebut tidak ada gunanya. Kenyataan pada saat ini kaum muslimin telah
1
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dari sejarah kehidupan kaum muslimin selama 13 abad yang silam dapat kita
dan kekuatan. Akan tetapi, jika kita beralih dari kisah-kisah tersebut kemudian
melihat keadaan pada saat ini, kita berada dalam keadaan yang sangat rendah dan
hina, penuh kesengsaraan, tidak amanah, dan tidak mempunyai kekuasaan maupun
kekuatan. Pada saat ini, umat Islam telah kehilangan rasa kasih sayang, tidak
memiliki adab yang baik, apalagi berakhlak muliah. Ringkasnya, sulit untuk
menemukan sifat-sifat keshalehan pada diri umat Islam, bahkan kita telah tenggelam
dalam keburukan dan dosa. Anehnya, kita semua merasa tenang dalam keadaan
seperti ini dan tidak ada beban kerisauan melihat semua keadaan ini.
Tidak cukup sampai disitu, para pemuda muslim telah mempermainkan agama
dan menentang setiap nasehat dan anjuran yang ditujukan kepada mereka, bahkan
syariat yang suci ini tidak mampu diamalkannya. Mereka bertindak gegabah dan
dengan keduniaan, mengapa mereka masih haus? Dan orang yang pernah diajarkan
adab dan kebudayaan, justru sekarang mengapa tidak beradab dan berbudaya? Para
ulama dan da’i pun telah jauh dari memikirkan hal ini, dan mencoba dengan berbagai
3
cara untuk memperbaiki keadaan ini, akan tetapi penyakitnya malah semakin parah
jika diobati.
Sekarang, apabila keadaan sudah semakin buruk, dan masa yang akan datang
akan lebih buruk lagi, juga kegelapan pun sudah mulai merajalela, tetapi kita hanya
berdiam diri dan tidak berusaha mencegahnya. Hal ini merupakan suatu kesalahan
besar. Sangat penting bagi kita untuk memulai melangkah dan memikirkan apa
penyebab kehinaan dan keburukan yang telah dewasa ini. Usaha untuk memperbaiki
keruntuhan dan kegagalan kita telah banyak diucapkan, dan untuk penyelesaiannya
sudah banyak jalan yang ditempuh, namun keadaan kita tetap seperti ini.
Sebenarnya, sampai sekarang pun belum diketahui dengan pasti penyakit apa
yang diderita umat ini. Apa yang diperbincangkan atau yang terjadi selama ini
tersebut sebenarnya belum diobati. Penyakit yang sangat berbahaya ini tidak
melanda umat ini, dan mesti diobati dengan obat yang tepat pula. Cara penyembuhan
Kita semua mengetahui bahwa syariat Islam adalah aturan yang sempurnah dari
Allah SWT. yang menjadi sebab kebahagiaan dunia dan akhirat, serta sebagai
jaminan pada hari kiamat nanti. Maka tidak ada alasan bagi kita untuk mencari-cari
gejala penyakit ini lalu mulai mengobati penyakit tersbut dengan cara kita sendiri.
Bahkan sangat penting bagi kita untuk mengetahui penyebab penyakit ini di dalam
4
Al Qur’an, karena dengan mengetahui cara pengobatannya berdasarkan nur hidayah,
tentunya penyakit ini akan sembuh. Apabila Al Qur’an dijadikan tuntunan amal atau
aturan yang sempurnah sampai hari kiamat, maka Al Qur’an tidak akan menuntun
kita kepada kegagalan. Allah swt. sebagai Penguasa langit dan bumi Yang memiliki
janji yang sempurnah teleh berjanji akan menjadikan orang-orang yang beriman
Allah swt. juga memberi kabar gembira bahwa orang-orang mukmin akan
selalu menang melawan orang-orang kafir dan tidak ada penolong bagi orang-orang
kafir.
5
“Dan Sesungguhnya kami Telah mengutus sebelum kamu beberapa orang Rasul
kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-
keterangan (yang cukup), lalu kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang
yang berdosa. dan kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.”
(Ar-Rum: 22)
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati,
padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-
orang yang beriman.”
“Mereka berkata: "Sesungguhnya jika kita Telah kembali ke Madinah, benar-benar
orang yang Kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya." padahal
kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin,
tetapi orang-orang munafik itu tiada Mengetahui.” (Al-Munafiqun: 8)
\
Setelah kita merenungkan ayat-ayat di atas, kita dapat mengetahui bahwa
dengan iman. Apabila telah tecipta hubungan yang kuat dengan Allah dan Rasul-
Nya, dimana hal itu merupakan maksud dan tujuan iman, maka semua janji-janji
yang di atas diperuntukkan bagi orang-rang yang beriman. Sebaliknya jika hubungan
dengan Allah dan Rasul-Nya terputus, melemah, atau berkurang, maka kerugian dan
6
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran. (Al-‘Ashr: 3)
Jika para pendahulu kita mencapai kemuliaan yang sempurnah, sekarang kita
keimanan mereka telah mencapai derajat yang sempurnah, sedangkang keiman kita
bersabda:
“akan datang suatu jaman bahwa tidak akan tersisa Islam kecuali namanya
Setelah direnungkan, jika kita terhalang dari hakekat Islam sebagaimana yang
dikehendaki Allah dan Rasul-Nya, padahal agama adalah penyebab kejayaan dan
kemenangan kita, maka nikmat apa lagi yang akan kita dapatkan selain itu? Apa yang
menyebabkan ruh Islam keluar sehingga kaum muslimin hanya memiliki jasat Islam
saja? Apabila kita mengkaji kandungan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi saw. mengenai
keunggulan dan keutamaan umat Islam sebagai naib (pengganti) Rasulullah saw.,
maka dapat kita ketahui bahwa umat ini memiliki kedudukan yang mulia dan
tanggungjawab yang sangat besar, sehingga memperoleh gelar sehingga umat yang
terbaik.
mewujudkannya diseluruh alam. Hal ini tidak mungkin tercapai jika manusia masi
7
bergelimang dengan kemusyrikan dan dosa, dan tidak menggantinya dengan
kebaikan. Untuk mencapai tujuan tesebut diutuslah ribuan Nabi, sampai Nabi yang
Sekarang, karena maksud telah sempurnah, setiap kebaikan dan kejahatan telah
dijelaskan, dan Islam telah diturunkan sebagai agama yang sempurnah., maka risalah
kenabian yang pada mulanya ditugaskan kepada para Nabi hingga hari kiamat, kini
“ Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.
sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka
ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Al-
Imran: 110)
Dalam ayat pertama telah disebutkan bahwa umat terbaik diperuntukkan bagi
mendapat kejayaan. Bahan dalam ayat lain disebutkan bahwa mereka yang tidak
meneruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran akan mendapat azab Allah
swt..
8
“dari Jabir bin Abdullah ra. berkat, ‘saya mendengar Rasulullah saw.
Allah swt. akan menimpakan kepada mereka bencana sebelum mereka mati”.
“dari Aisyah r.ha. berkata, “Suatu saat Rasulullah saw. masuk ke (dalam)
rumahku, dan aku mengetahui dari raut wajah beliau sesuatu telah terjadi
dindingku agar bisa mendengar apa yang beliau sabdakan. Beliau duduk
meminta kepadaKu, tetapi Aku tidak akan memberimu, dan kalian memohon
dengan meninggalkan amar ma’ruf nahi mungkar akan menyebabkan laknat dan
9
murkah Allah swt.. Dan apabila umat Nabi Muhammad saw. meninggalkan tugas ini
maka akan ditimpah banyak musibah, kesusahan, kehinaan dan akan terjauh dari
nushrah ghaibiyah dari Allah swt.. Ini terjadi karena umat Islam tidak mengenal apa
yang menjadi tanggung jawabnya sebagai umat Nabi Muhammad saw., dan sebagai
Keutamaan dan pentingnya dakwa ini juga telah disebutkan oleh Imam Ghazali
ra., beliau berkata, “tidak diragukan lagi bahwa amar ma’ruf nahi mungkar adalah
sebuah sendi agama yang sangat penting sari kesempurnaan agama. Untuk
mengerjakan tugas tersebut, Allah swt. mengutus para nabi kedunia ini. Apabila
usaha kebaikan ini ditinggalkan dan tidak dijadikan sebagai pekerjaan utama kita,
maka akan terhentilah ilmu dan amal, dan usaha kenabian tersebut akan menjadi sia-
pertengkaran. Kehidupan akan rusak, mahluk Allah swt. akan hancur, sehingga
kesesatan dan kegelapan akan tersebar. Kehancuran ini akan diketahui dengan jelas
ketika terjadi hari kiamat, ketika kita dihadapkan kepada Allah swt.. Sangat
disesalkan, keadaan yang berbahaya ini telah nyata didepan mata, maka apa yang
10
dengan kokoh dengan menyingsingkan lengan baju, maka kita akan menjadi mahluk
yang derajat dan kedudukannya sangat mulia di sisi Allah swt.. Kata Imam Ghazali
ra. yang menerangkan tetang pentingnya dan perlunya kerja ini sebenarnya sudah
memberi tanggungjawab ini sepada setiap umat Nabi Muhammad saw.. Oleh
karena itulah para sahabat ra. telah menjadi manusia yang terbaik pada zaman
Berdasarkan hadits tugas ulama adalah menunjukkan jalan benar dan lurus:
bertanya, “Bagi siapa?” Beliau bersabda, “Bagi Allah, Bagi Rasulullah, dan
Kedua: Kadangkala kita berpendapat bahwa jika kita memiliki iman yang
11
Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu
akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu Telah mendapat petunjuk. (Al-
Maidah: 105).
yang lurus . ayat ini sebagai penghibur kaum mukminin yang berada diatas jalan
yang lurus.
Para ulama muhaqqiqin juga menyetujui makna seperti itu. Imam Nawawi
ra. menuliskan dalam syarah Muslim mengenai pendapat para ulama muhaqqiqin
yang menyatakan bahwa makna ayat diatas adalah, jika adalah, jika kalian telah
ma’ruf nahi mungkar. Apabila sesorang telah melaksanakan tugas ini, maka ia
(memperbaiki) diri. Mereka meyakini bahwa pada zaman seperti ini sangat sulit
perbaikan, mereka akan menjawab, “Bagaimana mungkin Islam akan maju jika
12
tidak memiliki kekuasaan, kekuatan politik, pemerintahan, ekonomi, senjata,
berlalu dari masa kenabian, masa yang sangat lamah, sehingga Islam dan
telah jauh dari cahaya nubuwah. Akan tetapi, bukan berarti bahwa kita tidak
berpikiran seperti itu dan tidah berusaha dan bersusah payah untuk
menghidupkan agama, maka Islam tidak akan sampai kepada kita. Banyak yang
beranggapan bahwa usaha menghidupkan agama sudah tidak sesuai lagi dengan
sungguh agar usaha agama dapat dihidupkan kembali, yaitu dengan menjalankan
hampir seluruh ayat Al Qur’an dan hadits telah memberi pelajaran agar kaum
yang selalu menghabiskan malamnya untuk beribadah dan siang harinya untuk
13
orang lain, yaitu merisaukan dan mengusahakan agar orang lain memperileh
hidayah.
“Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang
tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah
dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang
berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat.
Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan
Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan
pahala yang besar,”
“(yaitu) beberapa derajat dari pada-Nya, ampunan serta rahmat. dan adalah
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (An-Nisa: 95 – 96)
Meskipun yang dimaksud oleh ayat diatas adalah jihad (pejuang) melawan
kemusyrikan, kita jangan sampai terjauh dari nikmat tersebut, yaitu nikmat
mengajak kearah kebaikan. Jangan sampai kita melalaikannya, karena kita tetap
14
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar- benar
akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah
benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al-Ankabut: 69)
Tidak disangkal lagi bahwa Allah swt. berjanji untuk menjaga agama yang
dibawah oleh Nabi Muhammad saw.. Tetapi untuk mencapai kemenangan dan
kemajuan amal hanyalah dengan pengorbanan dan usaha. Karena para sahabat
ra. telah berusaha keras untuk mencapai tujuan tersebut, maka mereka dapat
merah kejayaan. Mereka memperoleh pertolongan ghaib dari Allah sehingga kita
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya dia
akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (Muhammad: 7)
sifat-sifat yang baik dan kita merasa bukan ahlinya, maka tidak selayaknya kita
menasehati orang lain. Ini merupakan pendapat yang salah. Jika kita menunaikan
suatu kewajiban, sedangkan kewajiban itu adalah perintah Allah, maka kita tidak
perluh mundur dalam mengamalkannya. Jika kita memahami bahwa kerja ini
telah diperintahkan oleh Allah swt., hendaklah kita memulai kerja ini. Insya
Allah, usaha yang kita lakukan akan bertambah maju, kuat dan istiqamah.
15
saat kita akan semakin dekat dengan Allah swt.. Jika kita berusaha
pondok-pondok pesantren, alim ulama dengan nasehatnya, para sufi dengan ahli-
ahli suluknya, dan kitap-kitap agama telah banyak ditulis, itu semua dianggap
dengan adanya semua itu, setidaknya Islam telah mengalami perkembangan dan
terutama akan berpengaruh dan memperhatikan keadaan kita dewasa ini, semua
itu masih belum mencukupi. Jika kita hanya menyandarkan segalanya pada
usaha-usaha tersebut, ini merupakan kesalahan yang sangat besar. Karena, kita
sebagaimana disebutkan diatas, jika kita memiliki semangat dan gairah agama
yang tinggi dan memiliki rasa ta’zhim (memuliakan) serta penghormatan yang
tinggi terhadap agama. Sayang, sejak 50 tahun yang lalu, semangat dan gairah
dalam hati umat ini telah hilang. Bahkan, keimanan semakin menipis dan
memudar. Untuk itu, dalam keadaan seperti ini sangat penting bagi kita untuk
memulai usaha yang dapat menumbuhkan semangat dan gairah agama pada diri
semua orang. Dengan semangat tesebut, kita dapat menciptakan suasana agama,
16
dan dengan suasana agama tersebut kita akan memperoleh manfaatnya. Tanpa
merendahkan kita. Kita hendaknya mengetahui bahwa ini adalah kerja para
keistimewaan kerja Nabi. Para Nabi justru mengalami penderitaan yang sangat
para Nabi terdahulu tidak pernah mnegalami penderitaan berat seberat yang
beliau alami.
tanggungjawab dakwah dan tabligh yang akan menguatkan iman kita dan akan
membangkitkan semangat Islam pada diri kita. Kita menyeruh kepada Allah dan
Rasul-Nya dengan melaksanakan seluruh perintah Allah swt.. Oleh karena itu,
17
jalan yang lurus kita tempuh adalah sebagaimana yang ditempuh oleh Rasulullah
“Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”(Al-Ahzab: 21)
diri tanpa sahabat dan kawan, tanpa memiliki kekuatan dunia sedikitpun. Bahkan
kaumnya sendiri telah menentangnya dengan keras. Tidak seorangpun yang mau
membencinya dan berpaling. Dalam keadaan seperti itulah, yaitu dalam keadaan
yang sangat menderita, tanpa sahabat atau kawan untuk membantunya, justru
manusia banyak yang menolak, beliau tetap menyeru mereka, dan orang-orang
menyatakan bahwa itulah maksud hidup beliau yang sesungguhnya, yaitu apa
“Tidak ada kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan dia dengan
sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain
sebagai Tuhan selain Allah".(Ali Imran: 64)
18
Ayat tersebut menyatakan larangan beribadah dan mentaati segala sesuatu
selain Allah swt. dan agar meninggalkan semua kecintaan terhadap manusia dan
benda, lalu menetapkan bahwa kepada Allah-lah manusia harus beribadah dan
Ini sebenarnya suatu pelajaran yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw.,
Apabila kita menlihat kehidupan Rasullullah saw. dan para nabi lainnya
yang suci, maka dapat diketahui bahwa mereka semua memiliki satu tujuan,
yaitu meyakini sifat-sifat Allah swt.. Inilah makna Iman dan Islam, dan untuk
Sekarang, jika kita mengetahui maksud dan tujuan hidup kita di dunia ini,
dari sini dapat diketahui dengan jelas penyakit yang sesungguhnya. Dan jika kita
19
berusaha untuk menyembuhkannya tentu tidak akan sulit. Insya Allah hal itu
hidupnya dari keduniaan dan menjadikan tujuan hidupnya hanya untuk li i’lai-
membiasakan diri mentaati Allah swt. dan memelihara Islam. Kemudian berjanji
lafadz yang benar dan berusaha memahami maknanya dengan benar, serta
kebesaran dan keagungan Allah dalam pikiran kita disetiap rukun, seakan-
akan kita hadir dihadapan Allah swt.. Selain itu, selalu memohon taufik
20
dikehendaki-Nya. Hendaknya kita juga berusaha mengingat dan mengetahui
mencintai Al Qur’an dalam diri kita. Hal tersebut dapat kita capai dengan
dua cara:
lafadznya saja. Inipun merupakan karunia yang besar karena tetap akan
pekerjaan-pekerjaan lainya.
mursyid yang mengamalkan sunnah-sunnah Rasul. Jika tidak ada guru yang
21
Akbar Wlaahaula Walaaquwwata ‘Illah Billaahil ‘Aliyyul Adzim.” Setiap
pagi dan sore hari, dengan tambahan shalawat dan istigfar 100 kali. Dibaca
dengan tawajuh dan hati tenang, karena didalah hadits banyak disebutkan
keutamaannya.
muslim, dan mengajak kepada saudara muslim lainnya agar mereka dapat
menyisihkan waktu untuk agama, kemudian mengajak orang lain agar mereka
Para Nabi, sahabat, dan para shalihin terdahulu, sitap hari telah
karena itu, jika kita tidak mengorbankan sebagian harta dan jiwa kita untuk
agama Allah ini, niscaya kita berada dalam kerugian yang sangat besar. Inilah
terletak dalam pengorbanan harta dan jiwa demi menyebarkan agama Islam dan
22
memahami pentingnya kerja ini maka dianggap sebagai kekhilafan yang besar.
Sayang sekali, kita yang pada saat ini dikenal sebagai orang Islam, tetapi jika
kita melihat Islam terlantar di depan mata kita, kita tidak berusaha untuk
memperbaikinya.
setiap orang Islam dan merupakan kerja asali setiap muslim. Apabila kita
mewujudkan dan mengamalkan, kita akan meraih kejayaan dunai dan akhirat.
Kita sekarang dalam keadaan terhina karena meninggalkan tujuan dan kerja
tersebut. Sekarang, marilah kita berusaha untuk dapat kembali kepada tujuan
hidup yang sebenarnya dan kita jadikan kerja ini sebagai tujuan hidup dan
pekerjaan utama kita agar kita dicucuri rahmat dari Allah swt.. Kita berharap
semoga kita mendapatkan kejayaan dan kemuliaan dunia dan akhirat. Dengan
seruan tersebut, bukan berarti bahwa kita harus meninggalkan semua pekerjaan
dunia dan mengerjakan kerja agama. Tetapi, maksud yang sebenarnya adalah
jika kita menluangkan waktu untuk keperluan dunia kita, hendaknya kita juga
meluangkan waktu untuk pekerjaan tugas agama. Hendaknya setiap hari kita
tiga hari setiap bulan untuk bersilaturahmi di kampung tetangga, dan 40 hari
setiap tahun untuk keluar daerah. Hendaknya kita juga menyiapkan agar setiap
muslim baik orang kaya maupun miskin, pedagang maupun pegawai, petani
23
Hendaknya kita membentuk jamaah yang kurang lebih kurang dari 10
orang, kemuadian yang pertama kali dilakukan adalah memilih seorang amir
jamaah. Lalu semua berkumpul di masjid dan shalat sunnah dua rakaat
tahiyyatul masjid, dengan syarat tidak pada waktu yang dimakruhkan untuk
mengerjakan shalat. Kemuadian berdoa memohon kepada Allah swt. agar Dia
berdo’a, dengan perlahan dan tenang kita keluar masjid untuk memulai
dituju, semuanya berkumpul kembali dan berdoa bersama. Setelah itu, kita
ajak mereka unuk sholat berjamaah dan menganjurkan agar mereka menjaga
amalan tersebut, lalu kita mengajak mereka untuk bergabung dengan kita. Kita
waktunya keluar dijalan Allah hendaknya dibentuk satu jamaah tersendiri. Kita
pilih seorang amir jamaah untuk mereka. Pada mulanya, hendaknya mereka
mentaati amirnya. Sebaliknya amir juga berusaha meminta usul dan pendapat
C. Adab-Adab Bertabligh
24
Kerja dakwah dan tabligh merupakan ibadah yang sangat penting dan
merupakan karunia yang sangat mulia karena kerja ini merupakan warisa para
nabi as.. Setiap pekerjaan yang besar sudah barang tentu mempunyai adab dan
tatatertip yang besar pula. Tugas ini tidak semata-mata untuk mendatangkan
hidayah bagi orang lain, tetapi terutama sekali adalah untuk memperbaiki diri
sendiri dan untuk menunaikan kehambaan kita kepada Allah swt., juga berusaha
adalah:
bahwa melayani mereka adalah suatu karunia besar, tanpa mengurangi adab
Allah swt. telah memberikan kepada kita karunia yang istimewah. Menghina
25
ulama sama artinya dengan menghina Islam, sikap tersebut dapat
diwaktu luang. Waktu luang lebih baik digunakan untuk membaca buku-
Allah ini. Hindarilah hal-hal yang sia-sia, gunakanlah waktu luang untuk
agama.
suatu amalan dilakukan tanpa keikhlasan, maka di dunia pun tidak ada
hasilnya dan di akhirat tidak mendapat pahala. Ketika Mu’adz bin Jabal ra.
26
dalam setiap amalanmu. Dengan keikhlasan, amalan sedikit telah
melihat kepada wajah dan harta kamu, tetapi Dia hanya memandang hatimu
tanpa riya sedikitpun. Semakin ikhlas amalan itu dikerjakan, maka ia akan
27
Ayat di atas menyebutkan tentang suatu perdagangan yang keuntungan
adalah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mengorbankan harta dan
jiwa dijalan Allah swt.. Inilah kerja yang mendatangkan berbagai kebaikan.
kita peoleh dari kerja yang sangat sederhana ini. Semua kesalahan dan dosa-dosa
kita akan langsung diampuni oleh Allah swt., dan diakhirat kita akan diberi
karunia yang sangat besar. Inilah kemenangan dan kejayaan yang besar. Tidak
hanya itu, bahkan ketika di dunia pun sudah dijamin bahwa Islam akan tersebar
dan pertolongan Allah swt. akan datang, serta jaminan kejayaan dan
Islami.
Allah swt. meminta dua hal dari kita: 1) Beriman kepada Allah dan
kita. Sebagai gantinya, Allah swt. akan memberi dua jaminan: 1) Di akhirat
Permintaan Allah yang pertama ini adalah iman karena telah jelas bahwa
tujuan usaha ini adalah untuk mendapatkan hakikat iman. Yang kedua adalah
jihad. Benar bahwa menurut makna asalnya, jihad adalah perjuangan dan
28
Allah.. Dengan demikian, kita dapat mengetahui bahwa kita akan memperoleh
kebahagiaan surga setelah meninggal dunia jika kita memiliki iman dan berjuang
dijalan Allah. Begitu juga kesenangan dan kenikmatan di dunia akan kita peroleh
jika kita memiliki iman dan berjuang dijalan Allah, yaitu mengorbankan diri dan
harta kita dijalah Allah swt.. Apabila kita telah mengambil keputusan untuk
mengambil tanggungjawab ini, yaitu beriman kepada Allah swt. dan berjuang
dijalan Allah dengan harta dan jiwa kita, maka Allah swt. akan memudahkan
Dalam ayat ini terdapat janji Allah swt. kepada umat ini bahwa dengan
iman dan amal saleh, Allah swt. akan mengaruniahkan kekuasaan, sebagaimana
yang terjadi pada zaman Rasulullah saw. dan disusul pada zaman khulafaur-
Rasyidin. Pada saat itu seluruh Arab ditundukkan oleh Rasulullah saw. dan
tidak langsung, kemajuan ini diberikan kepada orang-orang shaleh dan kepada
29
khalifah-khalifah yang haq. Dan pada masa yang akan datang pun juga akan
terjadi demikian.
ketentraman, kedamaian, ketanangan, dan kehormatan di dunia ini, tidak ada lain
kecuali berpegang teguh pada amalan Rasulullah saw., baik secara ijtima’i
30
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Syariat Islam adalah aturan yang sempurnah dari Allah SWT. yang menjadi
sebab kebahagiaan dunia dan akhirat, serta sebagai jaminan pada hari kiamat
nanti.
3. Imam Ghazali ra., beliau berkata, “tidak diragukan lagi bahwa amar ma’ruf
nahi mungkar adalah sebuah sendi agama yang sangat penting sari
kesempurnaan agama.
31
5. Orang Islam pada masa lalu memahami bahwa kehormatan mereka terletak
dalam pengorbanan harta dan jiwa demi menyebarkan agama Islam dan Li
B. Saran
kita menggunakan waktu luang terebut berbat yang sia-sia yang tidak
32
DAFTAR PUSTAKA
33