You are on page 1of 12

Kepada semua kolega dan pelanggan,

Berikut ini kami dari PT. AdeS Waters Indonesia Tbk, perlu memberikan informasi dan penjelasan
menyangkut adanya email berantai yang kemungkinan sudah atau akan diterima saudara mengenai
terjadinya kekeruhan beberapa contoh Air Minum Dalam Kemasan, termasuk produk Nestle Pure Life
(NPL).

Dalam industri AMDK, hal ini bukan lagi sesuatu yang baru, tetapi masih dipakai oleh beberapa
kalangan tertentu sebagai trik dagang dalam menjual produknya.

Adapun beberapa penjelasan yang perlu kami sampaikan adalah sebagai berikut :

1. Kandungan mineral dan proses elektrolisa air (elektrolisis)

Dalam salah satu proses siklus air di bumi atau yang lebih dikenal dengan siklus hidrologi, adalah
proses meresapnya air yang berasal dari permukaan bumi kedalam tanah, seperti ilustrasi berikut
ini.

Sesuai dengan salah satu sifat air yang dikenal dengan pelarut universal, maka dalam proses
perjalanannya didalam tanah, kandungan mineral yang ada didalam tanah akan terlarut dalam air.
Adapun jenis dan banyaknya kandungan mineral yang terdapat dalam air sangat dipengaruhi oleh
kondisi dan letak geografis.
Air yang mengandung mineral alami ini dapat keluar dari dalam tanah dengan sendirinya berupa
mata air atau dengan pembuatan sumur.
Total Dissolve Solid (TDS) atau Total Padatan Terlarut adalah total unsur atau element mineral yang
terlarut di dalam air. TDS umumnya diukur dalam satuan ppm (part per million) atau mg/ liter.
Contoh, TDS dengan nilai 1 ppm atau 1 mg/L artinya dalam setiap 1 liter air mengandung 1 mg
padatan atau unsur-unsur yang terlarut.
Semakin tinggi nilai TDS dalam air, semakin banyak kandungan zat atau unsur yang terlarut
didalamnya dan sebaliknya jika nilai TDS semakin rendah.

Semua air keluar dari dalam tanah mengandung unsur – unsur logam seperti Natrium/Sodium (Na),
Calsium (Ca), Magnesium (Mg), Kalium / Pothasium (K) dan lain-lain.

Pada umumnya kandungan mineral di dalam tanah lebih banyak dibandingkan kandungan logam.
Selama kandungan mineral dan logam tersebut masih di bawah ambang batas maksimal dari
peraturan yang berlaku, maka air tersebut tidak bermasalah bagi kesehatan dan layak untuk
dikonsumsi. Pada gambar dibawah ini mineral adalah bagian atas yang kadarnya biasanya
dinyatakan dalam mg/L, sedangkan jenis logam berat hanya terdapat dalam kadar yang sangat –
sangat kecil dan keberadaannya dalam air tanah hanya sebagai jejak deteksi saja.

Mineral yang
umum terdapat
pada air tanah

Logam yang terdapat


dalam air tanah
sebagai jejak deteksi

Didalam tanah unsur –unsur logam ini berada dalam bentuk garamnya. Logam yang merupakan ion
positive terikat dengan ion-ion negative seperti phospate, sulfate, chlorida,sehingga membentuk
garam. Contoh garam yang paling umum adalah NaCl yang dikenal sebagai garam dapur.
Na+ adalah logam natrium dalam bentuk ion positive, sedangkan Cl- adalah ion Chlorida, jika
keduanya bersatu akan berwujud menjadi padatan garam NaCl. Saat terlarut didalam air akan
terurai kembali menjadi Na+ dan Cl- dan terikat dalam molekul H2O. Sehingga garam menjadi tidak
terlihat.
Molekul H2O

Ion Na+ (Natrium) yang


terikat pada air (molekul
H2O)
Bila air yang mengandung mineral dan logam ini di elektrolisis dengan anoda (kutub negative) dan
katoda ( kutub positive) yang dialiri listrik, dan dengan ada nya oksigen di dalam air maka logam-
logam dan mineral ini akan teroksidasi, bereaksi dengan oksigen di dalam air dan membentuk
endapan.

Proses electrolisa air menggunakan


anoda dan katoda yang dialiri listrik

Kandungan mineral atau logam


didalam air setelah proses elektrolisa.
Akan bereaksi dengan oksigen dan
membentuk gumpalan dan
mengendap

Contoh :
Air tanah selalu mengandung unsur besi (Fe), saat terlarut dalam
air unsur besi ini akan berada dalam bentuk ionnya yaitu Fe2+.
Saat berbentuk ion Fe2+ didalam air unsur besi ini tidak terlihat
oleh mata.
Pada saat proses elektrolisa ion Fe2+ ini akan teroksidasi menjadi
Fe3+.

Ion Fe3+ akan bereaksi dengan oksigen didalam air menjadi


Fe(OH)3. dimana Fe(OH)3 ini berbentuk gumpalan berwarna coklat

Warna dari endapan atau gumpalan logam yang teroksidasi ini bisa beragam, misalnya tembaga
(Cu2+) akan memberikan warna hijau kebiruan, mangan (Mn2+) memberikan warna coklat
kemerahan.

Semakin tinggi angka TDS semakin banyak endapan yang dihasilkan setelah proses elektrolisa.
Hal ini adalah normal untuk semua air yang mengandung logam mineral setelah proses elektrolisa
akan menghasilkan endapan.

Air dengan kandungan mineral sangat kecil

Air dengan kandungan mineral sangat kecil dapat diperoleh melalui proses seperti destilasi,
demineralisasi dan reverse osmosis. Air dengan proses diatas biasanya biasanya diperlukan dalam
keperluan tertentu yang tidak mengiginkan adanya kandungan mineral seperti untuk pelarut di
laboratorium dan industri.
Uap air dialirkan melalui pipa
dan didinginkan. Saat berubah
menjadi uap hanya molekul
H2O saja yang terbang menjadi
gas, sedangkan mineral
tertinggal didalam wadah
Air tanah yang
mengandung mineral
dididihkan dan di
uapkan

Uap air yang didinginkan


akan berubah bentuk
dari gas menjadi cair
kembali
Mineral akan tersisa
pada wadah tidak turut
menguap

Air hasil penguapan dan


pendinginan disebut air
suling atau air distillate. Air
ini adalah air murni, sudah
tidak mengandung mineral
lagi atau mengandung
sedikit sekali mineral

Air murni atau air destilasi memiliki TDS mendekati 0, bila air murni / air destilasi di elektrolisa maka
tidak akan menghasilkan endapan apapun setelah elektrolisa karena air destilasi tidak mengandung
mineral atau logam apapun.
Pada umumnya air dengan TDS yang sangat kecil memiliki rasa tawar yang pahit karena tidak ada
pembawa cita rasa apapun didalamnya.

Contoh air destilasi setelah


di elektrolisa, tidak
menghasilkan endapan
2. Total dissolve solid dan kandungan logam pada Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

Bahan baku air minum dalam kemasan pada umumnya dibuat dari sumber mata air tanah. Setiap
lapisan air bawah tanah (aquifer) mempunyai karakteristik kandungan logam masing-masing
tergantung dari kandungan logam dari kulit bumi dimana lapisan air tersebut berada. Jadi setiap
lokasi sumber mata air tanah bisa memiliki kandungan logam dan mineral yang berbeda.

Air minum dalam kemasan yang diproduksi tanpa melalui proses destilasi tentunya akan
mengandung mineral dan logam. Banyaknya kandungan logam dan mineral didalam AMDK
tergantung dari air asalnya, dimana air tanah tersebut di ambil.

Seberapa banyak kandungan logam dan mineral yang boleh terdapat dalam Air Minum Dalam
Kemasan (AMDK) yang tentunya dijamin tidak akan membahayakan kesehatan di atur oleh Badan
Kesehatan Dunia (WHO), International Bottled Water Association (IBWA) dan peraturan lokal dari
Departemen Kesehatan dalam Permenkes 907/MenKes/SK/VII/2002 dan peraturan dari Departemen
Perisdustrian SNI 01-3553-1996.

Kandungan padatan terlarut atau Total Dissolve Solid (TDS) yang diperbolehkan dalam air minum
adalah:

SNI PERMENKES: EPA Ground water & IBWA 2005 WHO 2004
01-3553-2006 907/MENKES/SK/VII/2002 Drinking water (mg/ L) (mg /L) (mg/ L)
(mg/ L) (mg/ L)

≤ 500 1000 500 500 1200

Dibawah ini adalah cuplikan dari WORLD HEALTH ORGANIZATION 2004 Drinking-water Quality -
Geneva hal 444 mengenai Total Dissoved Solid

12.115 Total dissolved solids (TDS)


TDS comprise inorganic salts (principally calcium, magnesium, potassium, sodium,
bicarbonates, chlorides and sulfates) and small amounts of organic matter that are
dissolved in water. TDS in drinking-water originate from natural sources, sewage,
urban runoff and industrial wastewater. Salts used for road de-icing in some countries
may also contribute to the TDS content of drinking-water. Concentrations of
TDS in water vary considerably in different geological regions owing to differences in
the solubilities of minerals.
Reliable data on possible health effects associated with the ingestion of TDS in
drinking-water are not available, and no health-based guideline value is proposed.
However, the presence of high levels of TDS in drinking-water may be objectionable
to consumers

History of guideline development


The 1958 WHO International Standards for Drinking-water suggested that concentrations
of total solids greater than 1500 mg/litre would markedly impair the potability
of the water. The 1963 and 1971 International Standards retained this value as a
maximum allowable or permissible concentration. In the first edition of the Guidelines
for Drinking-water Quality, published in 1984, a guideline value of 1000 mg/litre
was established for TDS, based on taste considerations. No health-based guideline
value for TDS was proposed in the 1993 Guidelines, as reliable data on possible health
effects associated with the ingestion of TDS in drinking-water were not available.
However, the presence of high levels of TDS in drinking-water (greater than
1200 mg/litre) may be objectionable to consumers. Water with extremely low concentrations of
TDS may also be unacceptable because of its flat, insipid taste.

Assessment date
The risk assessment was originally conducted in 1993. The Final Task Force Meeting
in 2003 agreed that this risk assessment be brought forward to this edition of the
Guidelines for Drinking-water Quality.

Principal reference
WHO (2003) Total dissolved solids in drinking-water. Background document for preparation
of WHO Guidelines for drinking-water quality. Geneva,World Health Organization
(WHO/SDE/WSH/03.04/16)

PT. Ades Waters Indonesia sebagai perusahaan yang bertanggung jawab terhadap semua
konsumennya untuk memberikan yang terbaik dalam hal kualitas dan keamanan pangan, menjamin
semua air minum yang diproduksi oleh PT. Ades Waters Indonesia selalu memenuhi persyaratan
perundang-undangan yang berlaku baik dari badan dunia maupun dari peraturan lokal di negara
Republik Indonesia.
Kadar kandungan semua jenis logam, mineral dan Total Dissolve Solid dalam air minum Nestle Pure
Life dan Ades selalu berada dibawah batas maksimum yang diperbolehkan oleh peraturan lokal atau
badan dunia.

Dibawah ini kami lampiran standar mengenai persyaratan logam, mineral dan total dissolve solid
yang diperbolehkan dalam air minum berdasarkan peraturan dunia dan local yang berlaku.

3. Penjelasan mengenai kandungan logam mineral dalam air minum yang diperlukan bagi
tubuh

Logam mineral diperlukan oleh tubuh kita untuk menjaga kestabilan metabolisme tubuh. Mineral bisa
didapat dari makanan yang kita makan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari.
Mineral yang terkandung dalam air minum juga dibutuhkan oleh tubuh, karena mineral ini berfungsi
menjadi elektrolit yang dapat menjaga keseimbangan air didalam tubuh. Sehingga tubuh tidak
mengalami dehidrasi atau kekurangan air.
Air yang tidak mengandung mineral seperti air murni atau air destilasi akan mudah dikeluarkan
kembali oleh tubuh, setelah dikonsumsi. Tetapi air yang mengandung mineral akan lebih lama
bertahan dalam tubuh, sehingga dapat menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Ilustrasi dibawah ini menggambarkan bagaimana keluar masuk air dalam tubuh kita diperlukan.

Air masuk kedalam tubuh melalui makanan dan


minuman dan kemudian masuk kedalam tiga ruang
yang berbeda dalam tubuh manusia, yaitu cairan
plasma darah, ruang diantara sel dan sel itu sendiri.
Pergerakan air dalam ketiga ruang ini terus berjalan
secara berkesinambungan dan air digunakan untuk
membawa zat-zat yang diperlukan tubuh dan yang
tidak diperlukan tubuh. Zat yang tidak diperlukan tubuh
akan dikeluarkan oleh air dalam bentuk feces, keringat,
pernapasan, dan air kemih.
Untuk itu keluar masuknya air di dalam tubuh harus
seimbang, jika tidak tubuh akan mengalami dehidrasi
atau kekurangan air
Ilustrasi disamping ini menggambarkan berapa banyak air
yang harus di minum setiap hari agar seimbang dengan air
yang dikeluarkan setiap hari melalui feces, keringat,
pernapasan dan air kemih. Setidaknya setiap hari tubuh kita
mengeluarkan 2.6 liter air setiap harinya, jadi setiap hari
tubuh kita memerlukan asupan air minimum 2.6 liter. Bila
asupan air dalam tubuh kurang dari 2.6 Liter perhari maka
dapat menyebabkan dehidrasi.

Ilustrasi di samping ini menggambarkan kegunaan mineral


untuk tubuh kita :

Calsium (Ca) :
dibutuhkan untuk tulang, dan merupakan bagian dalam
darah serta dibutuhkan untuk kerja jantung

Magnesium (Mg):
Sebagai regulator untuk menjaga keseimbangan system
syaraf dalam tubuh

Sodium / natrium (Na):


Dibutuhkan sebagai regulator untuk mendistribusi air
keseluruh tubuh

Kalium/Pottasium (K) :
Dibutuhkan sebagai regulator untuk mendistribusi air dalam
tubuh dan dalam gerakan otot serta jantung

Fluoride (F) :
Sebagai pelindung lapisan enamel gigi

Sulfate dan Bicarbonat :


Dibutuhkan dalam proses pencernaan dalam usus.

Demikian penjelasan ini disampaikan agar semua kolega dan konsumen tidak ragu untuk
mengkonsumsi air minum dalam kemasan yang mengandung logam mineral. Tentunya pilihlah air
minum dalam kemasan yang terjamin kualitas dan keamanan pangannya dari segi kandungan kimia,
mikrobiolgi dan higienisnya dari merk yang dapat dipercaya.

Quality Assurance Department


PT. Ades Waters Indonesia Tbk

You might also like