You are on page 1of 17

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

KERAJAAN SINGASARI

Disusun oleh :
Kelompok 7

1.
2.
3.
4.
5.

YULIANTIA
DEIS YULIANTI
DEWI PUSPA ANDINI
SHINTA FITRIYANTI
DIKI NURSOBAH

PEMERINTAH KOTA BANJAR


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

SMK NEGERI 1 BANJAR


Jl. DR. Husein Kartasasmita Telp (0265) 741722 Kota Banjar 46311

2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah senantiasa melimpahkan


Rahmat dan Hidayah- NYA sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam
menjalankan aktifitas sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran ALLAH SWT,
karena hanya dengan keridoan-NYA Makalah dengan judul "KERAJAAN
SINGASARI" ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai
pihak, makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikanperbaikan lebih lanjut.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi yang membutuhkan.

Banjar, Januari 2016


Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A.
B.
C.
D.

Latar Belakang ...............................................................................


Rumsuan Masalah ..........................................................................
Tujuan Penyusunan.........................................................................
Manfaat Penyusunan.......................................................................

1
2
2
3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 4
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.

Kerajaan Singasari..........................................................................
Nama Ibu Kota................................................................................
Awal Berdiri....................................................................................
Silsilah Wangsa Rajasa...................................................................
Prasasti Mula Malurung..................................................................
Pemerintahan..................................................................................
Kejayaan.........................................................................................
Keruntuhan.....................................................................................

4
5
5
6
8
9
10
11

BAB III PENUTUP......................................................................................... 12


A. Kesimpulan .................................................................................... 12
B. Saran .............................................................................................. 12
C. Kritik .............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pelajaran sejarah kelas X kita belajar tentang kerajaan-kerajaan
Hindu-Budha yang pernah berdiri di Indonesia, salah satunya adalah Kerajaan
Kediri. Kerajaan Kediri adalah kerajaan besar di Jawa Timur yang berdiri pada
abad ke-12 tepatnya pada tahun 1042-1222. Kerajaan ini merupakan bagian dari
Kerajaan Mataram kuno. Pusat kerajaannya terletak di dekat tepi Sungai Brantas
yang pada masa itu telah menjadi jalur pelayaran yang ramai. Ibukota kerajaan ini
adalah Daha (yang berarti kota api), yang terletak di sekitar kota Kediri sekarang.
Untuk lebih jelasnya, saya membuat makalah ini dengan tujuan agar pembaca
dapat mengetahui tentang Kerajaan Kediri, sehingga pembaca dapat memahami
dan mengetahui salah satu kerajaan besar di Jawa Timur.
Jawa timur sudah didiami oleh penduduk yang cukup padat sebelum raja
Balitung, yaitu khususnya di sepanjang lembah Sungai Brantas. Sungai Brantas
dijadikan modal utama untuk mendirikan kerajaan besar yang bersumbu padanya.
Di jawa timur pada waktu itu tersebar banyak kerajaan-kerajaan kecil yang
masing-masing berdaulat di daerah-daerah rendah yang dan Kawi Kelud. Kondisi
geografis Jawa Timur yang seperti itu menjadikan sistem pemerintahan tidak
sentral. Belum juga terhitung daerah pertanian di dataran tinggi Malang yang
pada waktu itu ditempati oleh Tumapel.
Sungai Brantas sebagai urat nadi kerajaan-kerajaan di Jawa Timur yang
juga ditentukan oleh kehadiran gunung-gunung api yang mengapit aliran sungai
tersebut dari hulu, hilir sampai dengan muaranya. Sungai Brantas seakan-akan
seperti rubuh ular yang melingkar dengan letak kepala yang mendekati ekornya.
Kerajaan-kerajaan yang ada di Jawa Timur selain berurat nadi pada Sungai
Brantas juga lokasinya mengelilingi Gunung Penanggungan, seperti Daha,
Kahuripan, Majapahit, Jenggala, dan Tumapel. Sungai Brantas memiliki pola
aliran air yang melingkar, dimana mata airnya ada di lereng kompleks Gunung
Arjuno-Anjasmoro.
Pola yang melingkar ini yang melahirkan bagian-bagian hilir dan hulu
yang masing-masing dapat melahirkan kegiatan-kegiatan ekonomis dan politis
dari kerajaan-kerajaan yang berdiri. Diantara hulu dan delta Sungai Brantas
tersebut, ada salah satu kerajaan yang berdiri yaitu kerajaan Singosari dimana
letak ibu kotanya adalah bertempat di dataran rendah Pasuruan sampai daerah

Lawang. Di Dataran Tinggi Malang tepatnya di daerah sebelah timur Gunung


Kawi merupakan daerah yang beriwayat.
Salah satu raja yang tersohor adalah Ken Arok yang mulai kecil sampai
wafatnya di habiskan di dataran tinggi Malang. Keadaan tanah yang subur, iklim
yang dingin tetapi kering serta di dukung dengan adanya sungai Brantas
menyebabkan daerah ini selalau memegang peranan penting.
Kerajaan Singosari terletak di sebelah timur Gunung Kawi di hulu Sungai
Brantas di daerah Jawa Timur. Pada abad 13 Singosari hanya merupakan desa
kecil yang tidak berarti. Keadaan itu lambat laun berubah bertepatan dengan
munculnya seorang pemuda bernama Ken Arok dari desa Pangkur, yang berjaya
meruntuhkan kerajaan Kediri dan merebur kekuasan raja Kertajaya pada tahub
1222. Sejak itu ia mendirikan kerajaan berpusat di desa Kutaraja. Pada tahun
1254 nama Kutaraja diganti dengan nama Singosari oleh cucunya yang bergelar
Jaya Wisnuwardhana. Singosari menguasai wilayah jawa timur dari tahun 1222
sampai tahun 1292.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, penyusun bermaksud untuk membahas
lebih dalam lagi tentang Kerajaan Singasari, khususnya tentang letak, bidang
politik, bidang sosial, bidang ekonomi, bidang budaya, serta sejarah keruntuhan
dan peninggalan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dalam penyusunan makalah ini adapun
rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah letak Kerajaan Singasari?
2. Bagaimanakah kondisi Kerajaan Singasari dalam bidang politik, bidang
sosial, bidang ekonomi, bidang budaya?
3. Bagaimanakah sejarah keruntuhan Kerajaan Singasari?
4. Apa sajakah peninggalan Kerajaan Singasari?
C. Tujuan Penyusunan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penyusunan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui letak Kerajaan Singasari?
2. Untuk mengetahui kondisi Singasari dalam bidang politik, bidang sosial,
bidang ekonomi, bidang budaya?
3. Untuk mengetahui sejarah keruntuhan Kerajaan Singasari?
4. Untuk mengetahui peninggalan Kerajaan Singasari?
D. Manfaat Penyusunan
Adapun manfaat makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menambah wawasan mengenai sejarah di Indonesia khususnya tentang
Kerajaan Singasari.

2. Dapat meningkatkan khazanah keilmuan khususnya mengenai sejarah


kerajaan Indonesia yaitu Kerajaan Singasari.
3. Diharapkan makalah ini dapat dijadikan referensi serta bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu sejarah.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Kerajaan Singasari
.Singhasari

12221292

Perkembangan Kerajaan Singhasari pada masa pemerintahan Kertanegara


Kutaraja

Ibu kota

sebelumnya

disebut Tumapel
Jawa Kuno, Sanskerta
Siwa-Buddha (Hindu dan Buddha),

Bahasa
Agama
Bentuk Pemerintahan
Raja
- 1222-1227
- 1268-1292
Sejarah
- Perang Ganter
Serangan Jayakatwang
Gelang-gelang
Mata uang

Singhasari,

Kejawen, Animisme
Monarki
Ken Arok
Kertanegara
1222
dari
1292
Koin emas dan perak

Arca Prajnaparamita ditemukan dekat candi Singhasari dipercaya sebagai


arca perwujudan Ken Dedes (koleksi Museum Nasional Indonesia). Keindahan
arca ini mencerminkan kehalusan seni budaya Singhasari.
Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singasari atau Singosari,
adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun
1222. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari,
Malang.
B. Nama Ibu Kota
Berdasarkan prasasti Kudadu, nama resmi Kerajaan Singhasari yang
sesungguhnya ialah Kerajaan Tumapel. Menurut Nagarakretagama, ketika
pertama kali didirikan tahun 1222, ibu kota Kerajaan Tumapel bernama
Kutaraja.
Pada tahun 1253, Raja Wisnuwardhana mengangkat putranya yang
bernama Kertanagara sebagai yuwaraja dan mengganti nama ibu kota menjadi
Singhasari. Nama Singhasari yang merupakan nama ibu kota kemudian justru
lebih terkenal daripada nama Tumapel. Maka, Kerajaan Tumapel pun terkenal
pula dengan nama Kerajaan Singhasari.
Nama Tumapel juga muncul dalam kronik Cina dari Dinasti Yuan dengan
ejaan Tu-ma-pan.
C. Awal Berdiri
Menurut Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan
Kerajaan Kadiri. Yang menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat itu
adalah Tunggul Ametung. Ia mati dibunuh dengan cara tipu muslihat oleh
pengawalnya sendiri yang bernama Ken Arok, yang kemudian menjadi akuwu
baru. Ken Arok juga yang mengawini istri Tunggul Ametung yang bernama Ken

Dedes. Ken Arok kemudian berniat melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kerajaan
Kadiri.
Pada tahun 1254 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kerajaan Kadiri
melawan kaum brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken
Arok yang mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel bergelar Sri
Rajasa Sang Amurwabhumi. Perang melawan Kerajaan Kadiri meletus di desa
Ganter yang dimenangkan oleh pihak Tumapel.
Nagarakretagama juga menyebut tahun yang sama untuk pendirian
Kerajaan Tumapel, namun tidak menyebutkan adanya nama Ken Arok. Dalam
naskah itu, pendiri kerajaan Tumapel bernama Ranggah Rajasa Sang
Girinathaputra yang berhasil mengalahkan Kertajaya raja Kerajaan Kadiri.
Prasasti Mula Malurung atas nama Kertanagara tahun 1255, menyebutkan
kalau pendiri Kerajaan Tumapel adalah Bhatara Siwa. Mungkin nama ini adalah
gelar anumerta dari Ranggah Rajasa, karena dalam Nagarakretagama arwah
pendiri kerajaan Tumapel tersebut dipuja sebagai Siwa. Selain itu, Pararaton juga
menyebutkan bahwa, sebelum maju perang melawan Kerajaan Kadiri, Ken Arok
lebih dulu menggunakan julukan Bhatara Siwa.
D. Silsilah Wangsa Rajasa

Silsilah Wangsa Rajasa dari sumber prasasti dan naskah kepujanggaan

Silsilah wangsa Rajasa, keluarga penguasa Singhasari dan Majapahit.


Penguasa ditandai dengan blok warna dalam gambar ini.
Wangsa Rajasa yang didirikan oleh Ken Arok. Keluarga kerajaan ini
menjadi penguasa Singhasari, dan berlanjut pada kerajaan Majapahit. Terdapat
perbedaan antara Pararaton dan Nagarakretagama dalam menyebutkan urutan
raja-raja Singhasari.
Versi Pararaton
1. Ken Arok alias Rajasa Sang Amurwabhumi (1222 - 1247)
2. Anusapati (1247 - 1249)
3. Tohjaya (1249 - 1250)
4. Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250 - 1272)
5. Kertanagara (1272 - 1292)
Versi Nagarakretagama
1. Rangga Rajasa Sang Girinathaputra (1222 - 1227)

2. Anusapati (1227 - 1248)


3. Wisnuwardhana (1248 - 1254)
4. Kertanagara (1254 - 1292)
Kisah suksesi raja-raja Tumapel versi Pararaton diwarnai pertumpahan
darah yang dilatari balas dendam. Ken Arok mati dibunuh Anusapati (anak
tirinya). Anusapati mati dibunuh Tohjaya (anak Ken Arok dari selir). Tohjaya
mati akibat pemberontakan Ranggawuni (anak Anusapati). Hanya Ranggawuni
yang digantikan Kertanagara (putranya) secara damai. Sementara itu versi
Nagarakretagama tidak menyebutkan adanya pembunuhan antara raja pengganti
terhadap raja sebelumnya. Hal ini dapat dimaklumi karena Nagarakretagama
adalah kitab pujian untuk Hayam Wuruk raja Majapahit. Peristiwa berdarah yang
menimpa leluhur Hayam Wuruk tersebut dianggap sebagai aib.
Di antara para raja di atas hanya Wisnuwardhana dan Kertanagara saja
yang didapati menerbitkan prasasti sebagai bukti kesejarahan mereka. Dalam
Prasasti

Mula

Malurung

(yang

dikeluarkan

Kertanagara

atas

perintah

Wisnuwardhana) ternyata menyebut Tohjaya sebagai raja Kerajaan Kadiri, bukan


raja Tumapel. Hal ini memperkuat kebenaran berita dalam Nagarakretagama.
Prasasti tersebut dikeluarkan oleh Kertanagara tahun 1255 selaku raja bawahan di
Kerajaan Kadiri. Dengan demikian, pemberitaan kalau Kertanagara naik takhta
tahun 1254 dapat diperdebatkan. Kemungkinannya adalah bahwa Kertanagara
menjadi raja muda di Kerajaan Kadiri dahulu, baru pada tahun 1268 ia bertakhta
di Singhasari. Diagram silsilah di samping ini adalah urutan penguasa dari
Wangsa Rajasa, yang bersumber dari Pararaton.
E. Prasasti Mula Malurung

Mandala Amoghapa dari masa Singhasari (abad ke-13), perunggu, 22.5


x 14 cm. Koleksi Museum fr Indische Kunst, Berlin-Dahlem, Jerman.
Penemuan prasasti Mula Malurung memberikan pandangan lain yang
berbeda dengan versi Pararaton yang selama ini dikenal mengenai sejarah
Tumapel.
Kerajaan Tumapel disebutkan didirikan oleh Rajasa yang dijuluki
"Bhatara Siwa", setelah menaklukkan Kerajaan Kadiri. Sepeninggalnya, kerajaan
terpecah menjadi dua, Tumapel dipimpin Anusapati sedangkan Kerajaan Kadiri
dipimpin Bhatara Parameswara (alias Mahisa Wonga Teleng). Parameswara
digantikan oleh Guningbhaya, kemudian Tohjaya. Sementara itu, Anusapati
digantikan oleh Seminingrat yang bergelar Wisnuwardhana. Prasasti Mula
Malurung juga menyebutkan bahwa sepeninggal Tohjaya, Kerajaan Tumapel dan
Kerajaan Kadiri dipersatukan kembali oleh Seminingrat. Kerajaan Kadiri
kemudian menjadi kerajaan bawahan yang dipimpin oleh putranya, yaitu
Kertanagara.
F. Pemerintahan
Dari segi sosial, kehidupan masyarakat Singasari mengalami masa naik
turun. Ketika Ken Arok menjadi Akuwu di Tumapel, dia berusaha meningkatkan
kehidupan masyarakatnya. Banyak daerah-daerah yang bergabung dengan
Tumapel. Namun pada pemerintahan Anusapati, kehidupan sosial masyarakat
kurang mendapat perhatian karena ia larut dalam kegemarannya menyabung
ayam. Pada masa Wisnuwardhana kehidupan sosial masyarakatnya mulai diatur
rapi.

Dan pada

masa

Kertanegara,

ia

meningkatkan

taraf

kehidupan

masyarakatnya. Upaya yang ditempuh Raja Kertanegara dapat dilihat dari


pelaksanaan politik dalam negeri dan luar negeri.
Politik Dalam Negeri:
1. Mengadakan pergeseran pembantu-pembantunya seperti Mahapatih Raganata
digantikan oleh Aragani, dll.
2.

Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti mengangkat putra


Jayakatwang (Raja Kediri) yang bernama Ardharaja menjadi menantunya.

3. Memperkuat angkatan perang.


Politik Luar Negeri:

1. Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu untuk menguasai Kerajaan melayu serta


melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat Malaka.
2. Menguasai Bali.
3. Menguasai Jawa Barat.
4. Menguasai Malaka dan Kalimantan.
Berdasarkan segi budaya, ditemukan candi-candi dan patung-patung
diantaranya candi Kidal, candi Jago, dan candi Singasari. Sedangkan patungpatung yang ditemukan adalah patung Ken Dedes sebagai Dewa Prajnaparamita
lambing kesempurnaan ilmu, patung Kertanegara dalam wujud patung Joko
Dolog, dan patung Amoghapasa juga merupakan perwujudan Kertanegara (kedua
patung kertanegara baik patung Joko Dolog maupun Amoghapasa menyatakan
bahwa Kertanegara menganut agama Buddha beraliran Tantrayana).
Pemerintahan Bersama
Pararaton dan Nagarakretagama menyebutkan adanya pemerintahan
bersama antara

Wisnuwardhana

dan

Narasingamurti. Dalam

Pararaton

disebutkan nama asli Narasingamurti adalah Mahisa Campaka.


Apabila kisah kudeta berdarah dalam Pararaton benar-benar terjadi, maka
dapat dipahami maksud dari pemerintahan bersama ini adalah suatu upaya
rekonsiliasi antara kedua kelompok yang bersaing. Wisnuwardhana merupakan
cucu Tunggul Ametung sedangkan Narasingamurti adalah cucu Ken Arok.
G. Kejayaan
Kertanagara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Singhasari
(1272 - 1292). Ia adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar
Jawa. Pada tahun 1275 ia mengirim pasukan Ekspedisi Pamalayu untuk
menjadikan Sumatra sebagai benteng pertahanan dalam menghadapi ekspansi
bangsa Mongol. Saat itu penguasa Sumatra adalah Kerajaan Dharmasraya
(kelanjutan dari Kerajaan Malayu). Kerajaan ini akhirnya dianggap telah
ditundukkan, dengan dikirimkannya bukti arca Amoghapasa yang dari
Kertanagara, sebagai tanda persahabatan kedua negara.
Pada tahun 1284, Kertanagara juga mengadakan ekspedisi menaklukkan
Bali. Pada tahun 1289 Kaisar Kubilai Khan mengirim utusan ke Singhasari
meminta agar Jawa mengakui kedaulatan Mongol. Namun permintaan itu ditolak
tegas oleh Kertanagara. Nagarakretagama menyebutkan daerah-daerah bawahan

10

Singhasari di luar Jawa pada masa Kertanagara antara lain, Melayu, Bali, Pahang,
Gurun, dan Bakulapura.

H. Keruntuhan

Candi Singhasari dibangun sebagai tempat pemuliaan Kertanegara, raja


terakhir Singhasari.
Kerajaan Singhasari yang sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar
Jawa akhirnya mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi
pemberontakan Jayakatwang bupati Gelanggelang, yang merupakan sepupu,
sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanagara sendiri. Dalam serangan itu
Kertanagara mati terbunuh.
Setelah runtuhnya Singhasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun
ibu kota baru di Kerajaan Kadiri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singhasari pun
berakhir.

11

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian materi diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan jika:
1. Kerajaan Singasari itu terletak di daerah Tumapel, yang di kuasai oleh seorang
akuwu (bupati). Letaknya di daerah pegunungan yang subur di wilayah
Malang dengan pelabuhan bernama Pasuruan. Dari daerah inilah Kerajaan
Singasari berkembang dan bahkan menjadi sebuah kerajaa besar di Jawa
Timur.
2. Kerajaan Sigasari dipimpin oleh raja-raja termasyur seperti : Ken arok,
Anusapati, Tohjoyo, Ranggawuni dan Kertanegara.
3. Dari segi sosial, kehidupan masyarakat Singasari mengalami masa naik turun
dan seringkali mengalami berbagai masalah, namun hal itu selalu bisa di atasi.
4. Runtuhnya Singasari diawali dengan adanya sengketa yang terjadi dilingkup
istana kerajaan yang kental dengan nuansa perebutan kekuasaan.
5. Hubungan antara Singasari dan Majapahit adalah setelah Singasari runtuh
maka di bangunlah kerajaan Majapahit sebagai kelanjutannya.
B. Saran
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................

12

C. Kritik
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................

13

DAFTAR PUSTAKA

^ Bullough, Nigel (1995). Historic East Java: Remains in Stone. Jakarta: ADLine
Communications. pp. 116117.
Poesponegoro & Notosusanto (ed.). 1990. Sejarah Nasional Indonesia Jilid II.
Jakarta: Balai Pustaka
Purwadi. 2007. Sejarah Raja-Raja Jawa. Yogyakarta: Media Ilmu
R.M. Mangkudimedja. 1979. Serat Pararaton Jilid 2. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan
Daerah
Slamet Muljana. 2005. Menuju Puncak Kemegahan (terbitan ulang 1965).
Yogyakarta: LKIS
Slamet Muljana. 1979. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara

14

You might also like